Anda di halaman 1dari 17

Margono Raharjo Soplantila

2017-11-170

MOTOR INDUKSI 3 FASA ROTOR BELITAN

PERCOBAAN 3-1

KARAKTERISTIK TORSI START

I. TUJUAN

Setelah menyelesaikan percobaan ini, Anda dapat mendemonstrasikan karakteristik start pada
motor rotor belitan 3 fasa.

II. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN :


Jumlah Nama Alat Kode Alat
1 Motor Rotor Belitan 3 fasa EM-3330-3B
1 Unit Pengereman Bubuk Magnetik EM-3320-1A
1 Pengatur Pengereman EM-3320-1N
1 Modul Catu Daya tiga-fasa EM-3310-1B
Modul Saklar Pengaman Batas Arus 3 EM-3310-2A
1
Kutub
1 Saklar Empat-kutub EM-3310-2B
1 Mesin starter Winding EM-3310-4E
1 Pengukur Analisis Daya Digital EM-3310-3H
1 atau Pengukur Arus Digital EM-3310-3C
1 Pengukur Faktor Daya EM-3310-3F
1 Kopel EM-3390-2A
1 Pengaman Kopel EM-3390-2B
1 Pengaman Ujung Poros EM-3390-2C
1 Meja Laboratorium EM-3380-1A
1 Bingkai Percobaan EM-3380-2B
Atau Bingkai Percobaan EM-3380-2A
1 Penahan Alat Patri EM-3390-1A
1 Perangkat Alat Patri EM-3390-3A
Perangkat Pengaman Penghubung EM-3390-4A
1
Busi

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

III. TEORI

Besaran-besaran penting dalam motor induksi.

Dengan mempelajari karakteristik motor induksi ini kita akan mengenal sifat-sifat motor sehingga
kita dapat menentukan motor tersebut cocok untuk digunakan pada pekerjaan tertentu.
4 Karakteristik yang penting diketahui adalah :
1. Arus Start ( Is )
2. Arus Nominal ( In )
3. Torsi Start ( Ts )
4. Torsi Beban penuh ( Tf )
5. Kecepatan rotor ( nr )
6. Power Factor ( Cos θ )
Yang dimaksud Arus start adalah Arus mula yang diperlukan motor induksi untuk memulai
putaran rotornya.
Yang dimaksud Arus Nominal adalah arus motor induksi yang diperlukan untuk memutar beban
penuhnya. Motor saat Start akan mengambil arus yang cukup besar dari jala-jala yang jika tidak
dibatasi makan akan berbahaya bagi motor itu sendiri. Besarnya arus start ini sekitar 4 sampai
dengan 8 kali arus normal

Torsi dapat disebut sebagai gaya rotasional. Jadi Torsi motor dapat dianggap kekuatan putar pada
poros motor / rotor . Semakin besar Tenaga dari motor dapat dinyatakan menghasilkan torsi yang
besar juga.Secara fisika Torsi dapat digambarkan sebagai berikut :

Jadi jika motor dibebani pada beban yang berat ( beban nominal ) maka poros motor harus
menghasilkan torsi yang besar juga.
Torsi Start adalah torsi yang dibutuhkan motor untuk mulai memutar poros.
Besarnya Torsi start sekitar 0,5 sampai dengan 1,5 Torsi Nominal.
Torsi Nominal adalah torsi pada poros motor saat dibebani penuh

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

Kecepatan Rotor (nr) pada Motor Induksi dapat berubah ubah dari 0 sampai dengan kecepatan
penuh yaitu, sama dengan Kecepatan Medan Putar (ns). Namun karena sifat Motor induksi
dimana pada saat kecepatan rotor sama dengan kecepatan medan putar maka rotor akan otomatis
diperlambat, sehingga akan selalu timbul slip, sehingga selalu terjadi beda kecepatan rotor dengan
kecepatan medan putar. nilai Slip yang penting dan ditulis pada nameplate motor adalah slip pada
saat motor diberi beban penuh.

Berikut Kurva karakteristik motor induksi :

Motor listrik adalah beban induktif. Sebagaimana sifat beban induktif maka daya yang diambil
dari sumber jala-jala tidak dapat dikonversi menjadi daya nyata semuanya.

S = P + jQ

S : Daya Semua ( VA )
P : Daya aktif / Nyata ( Watt )
Q : Daya Reaktit (VAR )

Atau dapat juga ditulis :


V.I = V.I.Cos θ + j V.I.Sin θ
Daya Nyata adalah daya yang mampu dikonversi oleh motor untuk disalurkan menjadi daya
mekanik yang menggerakkan rotor. Besar Daya Nyata ini sangat tergantung Cos θ , dimana
nilainya antara 0-1. Jika Cos θ mendekati 1 maka permormansi motor semakinbaik. Jadi Power

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

Factor atau Cos θ adalah Faktor daya yang menunjukkan pemakaian daya nyata pada motor
induksi.
Torsi (torque) Pada Motor

Secara umum torsi (torque) merupakan gaya yang digunakan untuk menggerakan sesuatu
dengan jarak dan arah tertentu.Dari penjelasan tersebut, maka rumusan untuk torsi dapat diturunkan
menjadi :

 = F . l
dimana: =Torsi (Torque), Newton meter (N.m);
F =Gaya penggerak, Newton (N) 
l = jarak, meter (m)
Sedangkan hubungan torsi (Torque) terhadap daya (power) pada sbuah motor adalah :

P = 
dimana :  = Kecepatan sudut, radian/detik (Rad/s)
P = daya atau power, watt (W)

Untuk motor listrik, rumusan untuk kecepatan sudut adalah :

= 2n / 60

dimana : n = Kecepatan putaran motor (rpm)

Dari ketiga persamaan diatas dapat dilihat bahwa power yang dibutuhkan oleh motor sebanding
dengan besarnya torsi yang dihasilkan pada kecepatan putaran tertentu.
Pada pemilihan sebuah motor, biasanya terdapat dokumen mengenai karakteristik torsi motor tersebut
yang menunjukan performace motor saat dioperasikan sbb :

Type Nilai Torque


Nama Lain Keterangan
Torque(Torsi) (Torsi)
Merupakan nilai torsi pada saat motor
Starting Torque Locked Rotor
0.3 - 1.2 pu2 keadaan diam dan diberikan power
(Torsi) Torque
listrik
Nilai minimum torsi pada saat torsi
Pull-Up Torque
Minimum Torque 0.8 - 1.2 pu motor mengalami penurunan selama
(Torsi)
proses start

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

Pull-Out Torque Nilai torsi maximum yang tercapai


Tip-Up Torque 1.8 - 3.0 pu
(Torsi) pada saat motor berputar
Full Load Torque Nilai torsi pada saat motor beroperasi
Running Torque Always 1.0 pu
(Torsi) pada rated load dan rated speed
Nilai selisih antra torsi motor dengan
Accelerating
Varies torsi beban. semakin tinggi nilainya
Torque (Torsi)
semakin cepat akselerasi motor
Motor Torque vs Kurva antara torsi motor terhadap
Varies
Speed Curve kecepatan motor
Load Torque vs Kurva antara torsi beban dengan
Varies
Speed Curve kecepatan motor

Menghitung Arus, Daya, Kecepatan, dan Torsi Motor Listrik AC

Motor listrik adalah suatu perangkat elektromagnetik yang digunakan untuk mengkonversi atau
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Hasil konversi ini atau energi mekanik ini bisa
digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti digunakan untuk memompa suatu cairan dari satu
tempat ke tempat yang lain pada mesin pompa, untuk meniup udara pada blower, digunakan sebagai
kipas angin, dan keperluan – keperluan yang lain. Berdasarkan jenis dan karakteristik arus listrik yang
masuk dan mekanisme operasinya motor listrik dibedakan menjadi 2, yaitu motor AC, dan motor DC.
Namun pada artikel kali ini kita akan membahas sedikit tentang motor AC, beserta cara menghitung
arus, daya, dan kecepatan pada motor tersebut.
Ada 2 jenis motor pada motor AC, yaitu :
1.    Motor sinkron, yaitu motor AC (arus bolak-balik) yang bekerja pada kecepatan tetap atau konstan
pada frekuensi tertentu. Kecepatan putaran motor sinkron tidak akan berkurang(tidak slip) meskipun
beban bertambah, namun kekurangan motor ini adalah tidak dapat menstart sendiri. Motor ini
membutuhkan arus searah (DC) yang dihubungkan ke rotor untuk menghasilkan medan magnet rotor.
Motor ini disebut motor sinkron karena kutup medan rotor mendapat tarikan dari kutup medan putar
stator hingga turut berputar dengan kecepatan yang sama (sinkron).
2.    Motor induksi,  yaitu motor AC yang paling umum digunakan di industri – industri. Pada motor
DC arus listrik dihubungkan secara langsung ke rotor melalui sikat-sikat(brushes) dan
komutator(commutator). Jadi kita bisa mengatakan motor DC adalah motor konduksi. Sedangkan pada
motor AC, rotor tidak menerima sumber listrik secara konduksi tapi dengan induksi. Oleh karena itu
motor AC jenis ini disebut juga sebagai motor induksi.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

Mungkin sudah cukup penjelasan dan pengertian singkat tentang motor listrik. Dan selanjutnya akan
dijelaskan sedikit tentang rumus-rumus dasar perhitungan pada motor. seperti menghitung arus/ampere
motor, menghitung kecepatan motor, menghitung daya/beban motor, dan lain-lain.

Sumber :https://www.academia.edu/22411954/Torsi_torque_Pada_Motor :
http://budic.smkn1trenggalek.net/index.php/2016/08/11/karakteristik-motor-induksi/

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

IV. TEORI RANGKUMAN

         

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

V. PROSEDUR

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

PERINGATAN: Tegangan tinggi (high voltages) digunakan dalam percobaan di


Laboratorium ini!

Dilarang membuat atau merubah beberapa rangkaian yang bertegangan kecuali telah
ditentukan. Jika terjadi sesuatu yang membahayakan, segera tekan tombol
EMERGENCY OFF yang berwarna merah pada MODUL POWER SUPPLY TIGA
FASA.

1. Siapkan motor rotor belitan tiga fasa, unit rem bubuk magnetik, dan pengontrol rem pada
meja laboratorium. Hubungkan secara mekanis motor rotor belitan 3 fasa ke unit rem
magnet bubuk menggunakan kopling. kunci basis mesin dengan amanmenggunakan sekrup
Delta. Pasang pelindung kopling dan pelindung ujung poros. Sambungkan pengontrol rem
ke unit rem bubuk magnetik secara elektrik menggunakan kabel.

Lengkapi latihan laboratorium ini secepat mungkin untuk menghindari kenaikan


suhu di bawah kondisi beban

2. Pasang modul yang diperlukan dalam bingkai percobaan. Buatlah rangkaian sesuai dengan
diagram rangkaian di gambar 13-4-1 dan diagram koneksi pada gambar 13-4-2. Mintalah
asisten memeriksa rangkaian yang telah Anda selesaikan. Catatan: Sakelar termal motor
induksi rotor belitan tiga fasa dan unit rem bubuk magnetik harus disambungkan.

Buat diri Anda akrab dengan pengoperasian pengontrol rem dengan mengacu pada manual
operasi EM-3320.

Sebelum menggunakan pengontrol rem dan unit rem bubuk magnetik, Anda harus terlebih
dahulu mengkalibrasi tampilan torsi pengontrol rem hingga 0 kg-m menyesuaikan tombol
ADJ nol yang terletak di panel belakang unit rem bubuk magnetik yang bertegangan.

3. Atur pengontrol rem untuk mengatur Voltase rem menjadi 10 V. Tempatkan kenop pada
starter mesin belitan dalam 1 posisi (resistansi maksimum)
4. Secara berurutan Hidupkan pengontrol rem, unit rem bubuk magnetik, Sakelar proteksi
batas arus 3 kutub. Tiga fase Power Supply, dan modul saklar empat-kutub untuk men-start
motor rotor belitan 3 fase. Motor harus di diam. Catat arus motor yang ditampilkan oleh alat
pengukur analisis daya digital pada tabel 13-4-1. Catatan: arus motor besar sehingga
selesaikan latihan ini secepat mungkin
5. Secara berurutan Matikan Sakelar empat kutub. Catu daya tiga fase dan modul Sakelar
batas arus 3 kutub, unit rem bubuk magnetik, dan pengontrol rem.
6. Ulangi 5 langkah diatas untuk posisi kenop lain yang tercantum dalam tabel 13-4-1.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

7. Atur pengontrol rem untuk beroperasi dalam mode/loop tertutup/modus torsi konstan dan
mengatur torsi output ke 0,3 kg-m. Jika pengatur tidak beroperasi secara normal, reboot
dengan menekan tombol reset. Jika rotor dikunci dengan torsi rem yang berat, lepaskan
pengereman dengan menekan tombol ESC atau kembali.
8. Tempatkan kenop pada starter mesin belitan di 1 posisi (resistansi minimum).

9. Secara berurutan Hidupkan pengontrol rem, unit rem bubuk magnetik, Sakelar proteksi
batas arys 3 kutub, catu daya tiga fase, dan modul sakelar empat kutub untuk men-start
motor rotor belitan 3 fase.. Motor harus berjalan pada kecepatan rendah. catat arus motor
dan nilai N kecepatan motor yang ditampilkan oleh alat pengukur analisis daya digital di
tabel 13-4-2. Catatan: Lengkapi latihan laboratorium ini secepat mungkin untuk
menghindari kenaikan suhu di bawah kondisi berbeban.
10. Secara berurutan Matikan Sakelar empat kutub, catu daya tiga fase dan modul Sakelar
proteksi batas arus 3 kutub, unit rem bubuk magnetik, dan pengontrol rem.
11. Ulangi langkah ke 8 hingga 10 untuk posisi kenop lain yang tercantum dalam tabel 13-4-2.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

VI. DATA PENGAMATAN

Tabel 3-2-1 Measured motor current I

Knob Position 1 2 3 4 5

I (A) 1,954 1,955 1,797 2,245 2,303

Tabel 3-2-2 Measured motor current I and motor speed N

Knob Position 1 2 3 4 5

I (A) 1,423 1,426 1,426 1,426 1,426

N (rpm) 1486,8 1489,2 1491,0 1492,8 1492,8

VII. TUGAS AKHIR

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

1. Buat grafik arus terhadap kecepatan pada tabel 3-2-2. Dan jelaskan grafik tersebut

2. Bagaiamana karakteristik torsi saat start ?

3. Jelaskan dengan detail hubungan antara torsi, kecepatan, dan arus. Jelaska dengan rumus
matematisnya.
4. Apakah motor induksi dapat dijalankan tanpa torsi beban ? jelaskan

5. Bagaimana bila motor induksi tidak menggunakan torsi saat start ? Jelaskan!

Jawaban:

Jawaban:

1.

Grafik I - N
Tabel 3-2-2
1494 1492.8
1492.2
1492 1491

1490 1489.2
N(RPM)

1488 1486.8
1486

1484

1482
1.42 1.42 1.42 1.42 1.42 1.43 1.43 1.43 1.43
I (Ampere)

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa arus yang dihasilkan adalah berbanding lurus dengan
kecepatan motor.

2. Karakteristik torsi saat start yakni nilai torsi pada saat motor keadaan diam dan diberikan
power listrik. Nilainya 0.3 - 1.2 pu2
60 P
3. Dengan menggunakan rumus torsi τ = ⋅ maka dapat diketahui hubungan dari torsi,
2π N
kecepatan dan arus. Hubungan antara torsi dan arus adalah berbanding lurus karena rumus dari
daya adalah P = V x I x cos θ. Lalu untuk hubungan torsi dengan kecepatan adalah berbanding
terbalik sehingga kecepatan motor akan melambat.
4. Bisa. Tanpa adanya torsi beban, kecepatan putar rotor motor akan berada pada kecepatan putar
maksimalnnya.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

5. Bisa saja dijalankan, tetapi apabila torsi bebannya melebihi batas motor untuk berputar maka
motor tersebut tidak dapat berputar.

VIII. ANALISA

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

Torsi merupakan gaya yang dapat ,menyebabkan suatu benda berotasi. Pada motor, torsi
terjadi pada rotot ( bagian yang bergerak). Dalam memulai start awal, pada rotor terdapat arus asut.
Arus asut merupakan arus lonjakan yang timbul dalam rotor yang akibat adanya momen inersia.
Momen inersia adalah kemampuan benda untuk mempertahankan keadannya, sehingga saat motor
masih awalan start membutuhkan arus lonjak untuk menggerakkan rotor. Dalam motor ini kita
menggunakan tahanan dalam untuk mereduksi arus lonjakan setelah motor running.

Motor induksi adalah motor listrik yang bekerja dengan prinsip induksi elektromagnet. Saat
stator diberikan tegangan AC maka akan timbul arus yang enalir. Saat penghantar (stator) dialiri arus
maka akan timbul medan magnet dan fluks magnet yang akan menginduksi rotor. Setelah rotor
terinduksi maka akan timbu GGL ( gaya gerak listrik ) pada rotor yag menyababkan rotor dapat
berputar.

Jenis rotor yang digunakan adalah rotor belit yaitu rotor yang terdiri atas belitan fasa banyak,
belitan ini dimasukkan ke dalam alur-alur inti rotor. Jadi penempatan stator biasanya mengelilingi
rotor, stator bisa berupa gulungan kawat tembaga yang berinteraksi dengan angker dan membentuk
medan magnet, Belitan ini biasanya dihubungkan secara wye. Tiga buah ujung-ujung belitan
dihubungkan ke cincin seret yang terletak pada poros rotor. Pada jenis rotor lilit kita dapat mengatur
kecepatan motor dengan cara mengatur tahanan belitan rotor tersebut.

Selanjutnya pada langkah percobaan hal yang harus kita lakukan adalah kita harus
menghubungkan rangkaian sesuai dengan contoh gambar rangkaian pada modul kita. Pastikan kita
menghubungkan rangkaian dengan benar agar tidak terjadi kesalahan yang tidak diinginkan. Lalu
secara bersamaan hidupkan pengontrol rem, unit rem bubuk manetik, saklar proteksi batas arus tiga
kutub. Kita akan melakukan 2 jenis percobaan yaitu saat kondisi tanpa torsi (torsi=0) dan saat torsi
bernilai 0,3. Pada percobaan yang pertama kita hanya mengukur besarnya arus yang terjadi pada saat
torsi=0 dan saat posisi knob pemilih yang dimana juga bisa disebut sklar pemilih 1-5. Knob berguna
untuk menambahkan tahanan dalam rotor belit yang berfungsi untuk mereduksi arus asut.

Pada saat knob pemilih 1 itu adalah posisi tahanan dalam dengan nilai resisteasi yang paling
besar, knob 3 memiliki tahanan dalam paling kecil dan knob 5 itu adalah tahanan dalam minimum.
Hal ini dapat kita lihat dari tabel pengamatan, dimana nilai arus semakin besar dari knob 1 ke knob
5.Disini kita tidak memberikanTorsi beban pada awalan karena kita mau melihat bagaimana Arus
lonjakan pada saat rotor starting. Pada Saat knob pemilih bernilai 1 maka besarnya arus yang
mengalir adalah 1,954 A. Lalu saat knob pemilih pada posisi 2 kita dapat arus 1,955 A. Saat knob
pemilih pada posisi 3 kita dapat arus 1,797 A. Lalu saat knob pemilih pada 4 kita dapatkan arus 2,245
A. Dan saat yang teakhir knob pemilih pada 5 kita dapat arus sebesar 2,303 A. Lalu pada percobaan

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

pada nilai torsi 0,3 k-m, kita atur knob pemilih posisi 1 lalu kita dapatkan arus sebesar 1,423 A dan
kecpatanya 1486,8 Rpm. Lalu saat knob pemilih posisi 2 kita dapatkan arus sebesar 1,426 A dan
kecepatanya 1489,2 rpm. Lalu saat knob pemilih pada posisi 3 kita dapatkan arus 1,426 A dan
kecepatanya 1491,0 rpm. Lalu saat knob pemilih pada posisi 4 kita dapatkan arus dan kecepatan
sebesar 1,426 A dan kecepatannya 1492,2 rpm. Dan pada saat knob posisi 5 minimum) kita dapatkan
besarnya arus 1,426 A dan kecepatan sebesar 1492,8 rpm.

Bedasarkan data dapat dilihat bahwa tahanan dalam dalam knob berfungsi untuk mereduksi
arus asut atau arus lonjak pada saat starting rotor. Tahanan dalam dengan nilai resistasi terkecil
berdasarkan data adalah terdapat pada knob 3. Hubungan arus dan kecepatan rotor adalah semakin
besar arus yang mengalir maka semakin cepat juga perputaran rotornya.

IX. KESIMPULAN

1. Bedasarkan data dapat dilihat bahwa tahanan dalam dalam knob berfungsi untuk
mereduksi arus asut atau arus lonjak pada saat starting rotor.
2. Tahanan dalam dengan nilai resistasi terkecil berdasarkan data adalah terdapat pada
knob 3. Semakin besar tahanan dalam maka semakin besar nilai arus asut yang
tereduksi.
3. Hubungan arus dan kecepatan rotor adalah semakin besar arus yang mengalir maka
semakin cepat juga perputaran rotornya.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Margono Raharjo Soplantila
2017-11-170

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN

Anda mungkin juga menyukai