ERIKA LONIZA.,S.T.,M.Eng
TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS
01 02 03
Arus bebannya tinggi Menghasilkan arus Mengakibtkan
pada sumber start dan lonjakan penurunan tegangan
tegangan dengan yang tinggi jika sumber dan
direct on line starting diaplikasikan pada pengaruh transien
tegangan penuh torsi pada system
mekanik
Metoda Motor Starting
Direct-On-Line motor starting.
dilakukan
menggunakan tegangan jala-jala / hubngan bintang dan kemudian
line penuh yang dihubungkan motor beroperasi normal dalam
langsung ke terminal motor hungan delta. Pengendalian
antara lain : melalui rangkaia pengendali
mekanik atau dengan relay
bintang ke delta dapat dilakukan
dengan sakelar mekanik Y /Δ atau
kontaktor magnit. dengan relay / kontaktormagnit.
• Starting Dengan Menggunakan Tahanan Primer
(Primary
• Resistance) Starting dengan metoda ini adalah
dengan menngunakan tahanan primer untuk
menurunkan tegangan yang masuk ke motor.
• Auto Transformer
• Starting dengan metoda ini adalah dengan
menghubungkanmotor pada tegangan sekunder
auto transformer terendah dan bertahap dinaikkan
hingga mencapai kecepatan nominamotor dan
motor terhubung langsung pada tegangan penuh
tegangan nominal motor .
• Motor Slip Ring / Rotor lilit.
Untuk motor rotor lilit ( Slip Ring ) starting motor
dilakukan dengan metoda pengaturan rintangan
rotor ( Scondary Resistor ) . Motor beroperasi normal
pada rotor dalam hubungan bintang.
Karakteristik umum :
starter )
• Arus starting tinggi dan terjadi drop tegangan
• Peralatan sederhana
• Waktu total yang diperlukan untuk DOL Starting
direkomendasikan tidak lebih dari 10 detik
GAMBAR : Karakteristik arus, torsi dan kecepatan.
• Harga torsi dan arus pada saat starting dapat ditentukan dari persamaan berikut
Contoh
Sf = 4 % = 0,04
Ditanyakan TST = ?
PENYELESAIAN
Rangkaian pengontrolan motor
Perlu diingat jika pada name plat motor tertulis 220/380 V, sedangkan
tegangan jala-jala yang tersedia sumber 3 fasa 380 V, maka motor
tersebut hanya boleh dihubungkan bintang (Y) artinya motor berjalan
normal pada hubungan bintang pada tegangan 380 V. Motor tersebut
dapat dilakukan starting Y - ∆ . Apabila dihubungkan pada tegangan jala
3 fasa 220 V.
Hubungan Bintang.
Hubungan Segitiga.
Perbandingan tegangan hubungan bintang (Y) dan segitiga
Karakteristik arus, torsi dan kecepatan
Arus start 1,8 sampai 2,6 kali arus nominal
• Starting dengan
menggunakan tahanan
primer adalah suatu cara
menurunkan tegangan yang
masuk ke motor melalui
tahanan yang disebut
tahanan primer karena
tahanan ini terhubung pada
sisi stator. Hal ini
menggunakan prinsip
tegangan jatuh.
Starter dengan Tahanan Primer (Primary Resistance Starter).
Diagram hubungan arus dan tegangan pada DOL starting dan Auto Transformer starting.
Torsi starting sebanding dengan kuadrat arus motor. Pada tap dengan
perbandingan tegangan k, torsi akan menjadi k^2 kali torsi starting yang
dihasilkan pada waktu motor distarting langsung ke jala-jala. Pada tap 67 %, torsi
starting akan menjadi 67 % kuadrat atau sama dengan 45 % dari harga torsi DOL.
keuntungan dari metoda starting ini adalah tegangan motor pada saat distart
pada kondisi torsi yang telah besar daripada metoda starting dengan tahanan
primer (primary resistance starting), pada penurunan tegangan yang sama dan
arus jaringan yang sama.
Pengasutan dengan Pengaturan Tahanan
Rotor
Metoda lain untuk menurunkan arus Motor induksi rotor lilit juga disebut
starting (I2) adalah dengan motor induksi cincin geser (slipring),
menggunakan tahanan (R) yang rotornya mempunyai lilitan yang
dihubungkan pada rangkaian rotor. dihubungkan ke tahanan luar. Pada
Starting ini hanya dapat dipakai untuk waktu starting, motor dihubungkan
motor induksi motor rotor lilit (motor dengan tahanan (Rheostat) dengan
slip ring), sedangkan untuk motor harga R yang maksimum. Setelah motor
induksi rotor sangkar hal ini tidak bisa running, maka rheostat dihubung
dilakukan. singkat.
Pada saat rotor bergerak harga slip mulai berkurang
dari slip = 1 sampai pada suatu harga slip beban penuh
Pengaturan tahanan rotor.
Contoh soal