STARTING METHODS
OF MOTOR INDUKSI
3 PHASA
ALRANDI RIPAMOLE
221044029
Arus starting yang ditarik oleh motor dapat mencapai 5-7 kali arus nominalnya.
Besarnya arus ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan tegangan sesaat yang
besar. Penurunan tegangan pada sistem ini akan dapat menyebabkan gangguan
pada peralatan lain, terutama peralatan-peralatan yang peka terhadap fluktuasi
tegangan. pemilihan metode starting motor induksi menjadi penting dalam sebuah
instalasi jaringan listrik.
1. Starting Motor Induksi
Saat motor induksi di start secara langsung, arus awal motor besarnya antara 500% s/d 700% dari
arus nominal, ini akan menyebabkan rugi tegangan yang besar pada pasokan tegangan listrik. Untuk
motor daya kecil sampai 5 kW, arus starting tidak berpengaruh besar terhadap rugi tegangan. Pada
motor dengan daya diatas 30 kW sampai dengan 100 kW akan menyebabkan rugi tegangan yang besar
dan menurunkan kualitas listrik dan pengaruhnya pada penerangan yang berkedip (flicker).
Pada saat motor induksi dalam keadaan start, frekuensi rotor dan reaktansinya tinggi yaitu
dengan slip 100%, jadi dalam rangkaian rotor yang sangat reaktif, arus rotor tertinggal ggl rotor
dengan sudut yang besar. Hal ini berarti bahwa aliran arus maksimum terjadi dalam konduktor rotor
pada suatu waktu setelah kerapatan fluks maksimum stator melewati konduktor. Hal ini menghasilkan
arus start yang tinggi pada faktor daya rendah yang menghasilkan kopel start yang rendah, jika rotor
melakukan percepatan berarti reaktansi rotor berkurang sehingga menyebabkan kopel naik sampai ke
harga maksimumnya. Jika motor mempercepat lebih lanjut, maka kopel turun sampai ke harga yang
diperlukan untuk memutar beban pada motor pada kecepatan konstan. Secara umum motor induksi
dapat distartkan baik dengan menghubungkan motor secara langsung ke rangkaian pencatu ataupun
dengan menggunakan tegangan yang telah dikurangi ke motor selama periode start.
Beban yang terdapat di dalam sistem selama motor dalam keadaan start
berpengaruh pada tegangan di sistem. Bagian-bagian yang juga
berpengaruh pada saat motor induksi starting adalah:
• Peralatan dan impedansi dari generator.
• Transformers.
• Komponen-komponen lain, misalnya kabel.
• Karakteristik beban.
• Mesin yang digunakan dan data beban
Gambar 2.1
b. Stator
Stator bagian yang tidak berputar dari motor (statis/diam), stator terdiri dari alur-alur
tempat kawat kumparan. Gulungan stator adalah gulungan tiga fasa yang dengan
mengatur gulungan ini dapat menentukan jumlah kutub dan kecepatan sinkron. Inti
stator motor induksi terbuat dari lapisan pelat baja beralur yang didukung dalam rangka
stator yang terbuat dari besi tuang atau pelat baja yang dipabrikasi. Belitan motor
Diletakkan dalam alur stator yang terpisah 120 derajat listrik. Belitan fasa dapat
tersambung secara segitiga (∆) ataupun bintang (Y)
𝑁𝑠 = 120 .𝑓
𝑃
dimana :
ns = kecepatan sinkron (rpm)
f = frekuensi (Hz)
P = jumlah kutub
Direct on line starter merupakan starting langsung. motor yang akan dijalankan langsung di swicth
On ke sumber tegangan jala-jala sesuai dengan besar tegangan nominal motor. Artinya tidak perlu
mengatur atau menurunkan tegangan pada saat starting. Besar arus starting berkisar antara 5-7 kali
arus nominal. Metode ini biasa juga disebut full-voltagestarter karena tegangan yang
dimasukkan pada motor adalah tegangan yang sesuai dengan tegangan nominal dari motor.
Metode starting DOL ini digunakan bila power supply yang tersedia cukup besar dan
pengaruh torsi awal tidak membahayakan beban yang digerakkan motor dilengkapi dengan
pengaman beban lebih (OL), dimana kontak-kontaknya dihubungkan seri dengan
coilnya kontaktor. Rangkain Kontrol ini bisa dikembangkan dengan pengontrolan dari
beberapa tempat, atau motor diberi pengaman yang lebih banyak, dengan memasang seri
kontak-kontaknya dalam rangkaian kontrol.
Prinsip kerja starting langsung DOL (direct on-line
starting) secara umum yaitu, jika tombol mulai (start)
ditekan maka arus akan mengalir dari fasa merah (R)
melalui rangkaian kendali dan kumparan kontaktor ke
fasa biru. Arus ini akan mengkatifkan kumparan
kontaktor sehingga kontaktor akan menutup untuk
menghubungkan suplai 3 fasa ke motor. Jika tombol
• Kelebihan
keunggulan dari metode ini adalah peralatan start yang sederhana, torsi mula yang besar, dapat
start dengan cepat da biaya yang murah. Metode ini bisa digunakan Ketika :
❑ Daya motor relatif rendah di bandingkan suplai utama yang di batasi dengan arus inrush
❑ Peralatan yang digerakkan tidak memerlukan peningkatan secara bertahap atau
peralatan peredam yang membatasi shock dari start mula.
❑ Starting torsi diperbolehkan cukup besar tanpa mengganggu operasi dari peralatan
atau beban yang di gerakkan.
• Kelemahan
Terdapat beberapa kelemahan dari metode starting DOL (direct
on-line starting), yaitu :
b. Starting Wye-Delta
• Kegunaan
• Kelemahan
Auto-transformator digunakan untuk mengurangi tegangan yang dimasukkan ke stator dari motor
induksi dengan jalan mengatur tap dari auto-transformator tersebut. cukup mahal tetapijuga efektif
untuk mengurangi arus start. Selama proses start tegangan terminal dari motor berkurang sesuai
proporsional dengan perbandingan kumparan dari transformator. Torsi startdan torsimaksimum
berkurang sesuai dengan kuadrat dari perbandingan kumparan dari transformator.
Arus start sebanding dengan perbandingan dari kumparan
transformator bila dilihat pada kumparan stator dari motor,
sedangkan bila dilihat dari sistem arus startse banding dengan
kuadrat dari ratio transformator
• Kegunaan
❑ Pengatur (tap) transformer dapat dilakukan untuk batasan beban yang luas
❑ Karakteristik torsi terhadap arus alir merupakan suatu nilai yang optimal
❑ Motor tidak diputus-hubungkan darisuplai selama perubahan (tap), dengan
demikian bisa mengurangi transient
• Kelemahan
❑ Mahal
❑ Sangat berat dan besar dibandingkan jenis-jenis pengasut
lain.
• Kelebihan
❑ Daya dan rangkaian kontrol yang sederhana
❑ Tidak ada pemutusan pada suplai pada saat motor mengalami peningkatan
kecepatan
❑ Lebih murah dibandingkan metode starting auto-transformer
❑ Karakteristik arus dan torsi dikontroldengan resistansi yang memiliki
penahapan yang berkurang
• Kelemahan