1. Bentuknya yang sederhana dan memiliki konstruksi yang kuat dan hampir
tidak pernah mengalami kerusakan yang berarti.
2. Harga relatif murah dan dapat diandalkan.
3. Efisiensi tinggi pada keadaan berputar normal, tidak memerlukan sikat
sehingga rugi – rugi daya yang diakibatkannya dari gesekan dapat
dikurangi.
4. Perawatan waktu mulai beroperasi tidak memerlukan starting tambahan
khusus dan tidak harus sinkron.
1. Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat
menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya.
2. Celah : Merupakan celah udara atau tempat berpindahnya energi dari startor ke
rotor.
3. Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari
kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor.
Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa
Gambaran Sederhana Motor Induksi Dengan Satu Kumparan Stator Dan Satu
Kumparan Rotor
Diantara stator dan rotor terdapat celah udara yang merupakan ruangan
antara stator dan rotor. Pada celah udara ini lewat fluks induksi stator yang
memotong kumparan rotor sehingga meyebabkan rotor berputar. Celah udara
yang terdapat antara stator dan rotor diatur sedemikian rupa sehingga didapatkan
hasil kerja motor yang optimum. Bila celah udara antara stator dan rotor terlalu
besar akan mengakibatkan efisiensi motor induksi rendah, sebaliknya bila jarak
antara celah terlalu kecil/sempit akan menimbulkan kesukaran mekanis pada
mesin. Bentuk gambaran sederhana penempatan stator dan rotor pada motor
induksi diperlihatkan pada gambar 3.6.
4.2. Motor Induksi 3 Phase 110 KW Sebagai Penggerak Pompa Hydrant (Electric
Fire Pump).
Motor induksi tiga phasa yang digunakan pada Electric Fire Pump di
PLTG MPP Paya Pasir 3 X 25 MW Medan adalah motor induksi rotor sangkar,
dimana jenis ini sangat baik digunakan pada motor besar dengan kecepatan
konstan, karena konstruksinya yang kuat.
Motor Induksi 3 Phase 110 KW Sebagai Penggerak Pompa Hydrant (Electric Fire
Pump)
4.2.1. Spesifikasi Motor Electric Fire Pump.
Suatu motor tiga phasa dengan hubungan delta dan star memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing saat starting. Untuk operasional di
industri tentunya motor yang digunakan diinginkan mengkonsumsi arus starting
yang kecil sehingga mendapatkan RPM yang nominal, dengan begitu akan
mendapatkan efisiensi daya kerja motor. Rotor induksi tiga phasa harus dijalankan
dengan alat pengasut. Hal ini disebabkan motor induksi tiga phasa memiliki
gulungan stator yang tahanannya rendah. Karena tahanannya rendah motor akan
mengambil arus besar pada saat starting. Untuk industri yang mengoperasikan
beberapa motor secara bersamaan, arus starting yang besar dari motor tersebut
dapat menyebabkan terjadinya overload disamping akan merusak gulungan stator
itu sendiri. Untuk itu pada saat menjalankan motor induksi tiga phasa harus
menggunakan alat pengasut. Pada saat kita melakukan start motor tiga phasa star
delta maka sebuah motor akan dihubungkan star saat starting kemudian dengan
timer pada mikrokontroler akan dialihkan menjadi hubungan delta sehingga akan
didapatkan arus starting yang relatif kecil.
4.2.3. Sistem Proteksi Motor Electric Fire Pump.
MCCB adalah singkatan dari Molded Case Circuit Breaker, dari namanya
dapat diartikan bahwa MCCB adalah suatu alat pemutus rangkaian yang
berbentuk kotak/ persegi.
Seperti halnya MCB (Miniature Circuit Breaker), MCCB juga tidak hanya
berfungsi sebagai pemutus dan penghubung rangkaian listrik. Selain itu MCCB
juga memiliki kemampuan memutus secara otomatis saat melebihi arus kapasitas
maksimal MCCB tersebut.
2. Grounding
Grounding atau Pentanahan adalah sistem pentanahan yang terpasang pada
suatu instalasi listrik yang bekerja untuk meniadakan beda potensial dengan
mengalirkan arus sisa dari kebocoran tegangan atau arus dari sambaran petir ke
bumi. Cara pemasangan grounding ini dapat menggunakan sebuah elektroda
khusus untuk pembumian yang ditanam di bawah tanah.
3. Current Transformator
Current Transformer atau lebih dikenal dengan CT – merupakan trafo arus
yang berfungsi untuk mengkonversi arus yang melewatinya dari level tinggi ke
level rendah yang dapat dimanfaatkan untuk input alat metering maupun alat
proteksi pada suatu jaringan sistim tenaga lisrik.
Current Transformer merupakan komponen utama dalam sistim tenaga
listrik, baik pada distribusi maupun pada pembangkitan. Dengan adanya current
transformer , suatu peralatan ataupun jaringan dapat dimonitoring kondisinya
melalui hasil pengukuan (metering) serta dapat dilindungi melalui proteksi apabila
adanya gangguan yang menimbulkan arus yang sangat besar sebagai akibat short
circuit (hubungan singkat) ataupun overload (kelebihan beban) dan lain
sebagainya.
4.3. MCCB (Molded Case Circuit Breaker) Sebagai Proteksi Pada Motor Electric
Fire Pump.
MCCB adalah singkatan dari Molded Case Circuit Breaker, dari namanya
dapat diartikan bahwa MCCB adalah suatu alat pemutus rangkaian yang
berbentuk kotak/ persegi.
Seperti halnya MCB (Miniature Circuit Breaker), MCCB juga tidak hanya
berfungsi sebagai pemutus dan penghubung rangkaian listrik, selain itu MCCB
juga memiliki kemampuan antara lain :
1. Deteksi hubung singkat (Short circuit)
Hubung singkat adalah terhubungnya fasa dan netral, atau anatar fasa
dengan pentanahan. Deteksi dan pemutusan, secepat mungkin, dari arus
hubung singkat yang tinggi untuk menghindari kerusakan pada instalasi.
Fungsi ini dilengkapi oleh pemutus sirkuit magnetik atau termal.
2. Deteksi beban lebih (Overload)
Over load terjadi ketika arus yang mengalir dalam suatu system melebihi
dari biasanya ( 50 % ~ 100 % lebih tinggi). Ketika terjadi arus lebih maka
MCCB akan memutus hubungan motor sebelum kenaikan suhu di motor
dan konduktor merusak isolasi. Fungsi ini dilengkapi oleh pemutus sirkuit
termal atau relay termal terpisah.
3. Deteksi Tegangan tidak seimbang (Unbalance or phase loss protection)
Ketidak seimbangan atau kehilangan Tegangan dapat menyebabkan
kenaikan suhu dan torsi pengereman. Dampaknya dapat menyebabkan
penuaan dini pada motor, efek ini bahkan lebih besar ketika starting motor.
MCCB memiliki kemampuan hantar arus maksimal yang jauh lebih besar
jika dibandingkan dengan MCB, kemampuan MCCB ada yang mencapai 1000A.
Beberapa model MCCB memiliki kelebihan, yakni dilengkapi dengan selektor
pilihan batas arus maksimal MCCB, dengan selektor ini dapat diatur berapa
persentase batasan arus maksimal untuk MCCB terputus. MCCB terdapat
beberapa pilihan jumlah kutub (Pole), ada MCCB 2P, MCCB 3P, MCCB 4P,
meski tersedia MCCB 1P, namun jarang digunakan.
MCCB pada
panel Motor
Electric
Fire Pump.
Konstruksi MCCB
Nameplate MCCB :
Catatan : saat pemutus sirkuit dilengkapi dengan extended pegangan putar, cover
harus dibuka untuk mengganti perangkat.
A. LED “Siap” (Hijau) Lampu indikator ini akan berkedip lambat ketika unti dari
MCCB sedang bekerja dalam keadaan normal.
B. LED “Pra- Alarm” (Orange) Lampu indikator ini akan menyala ketika beban
melebihi 90 % dari setingan Ir.
C. LED “Alarm” (Merah) Lampu indikator ini akan menyala ketika beban
melebihi 105 % dari setingan Ir.
B. Manual Trip
Kadang kasus molded case circuit breaker ini dapat secara manual tiba-
tiba tersandung dengan menekan tombol "Push-to-Trip" tombol di permukaan
circuit breaker. Ketika tombol ditekan, tripper bar berputar dan ke kanan. Hal ini
memungkinkan mekanisme TRIP menuju keadaan "membuka," melepaskan
mekanisme operasi. Mekanisme operasional membuka kontak.
Strip Bimetal
Apabila arus mengalir melalui strip bimetal, panas menyebabkan strip
membengkok. Semakin banyak arus, panas berlebih pada bimetal akan terjadi,
dan semakin melengkung. Ketika kontak pemutus sirkuit terbuka, strip bimetal
mendingin dan kembali ke kondisi aslinya. Hal ini memungkinkan pemutus
sirkuit untuk secara manual direset setelah kondisi overload telah diperbaiki.
D. Short Circuit Trip
Seperti dijelaskan sebelumnya, aliran arus melalui pemutus sirkuit blow-
terpisah kontak menciptakan perlawana pada medan magnet. Dalam kondisi
normal, kekuatan-kekuatan berlawanan tidak cukup untuk memisahkan kontak.
Apabila terjadi hubungan pendek, bagaimanapun, kekuatan-kekuatan berlawanan
meningkat secara signifikan.
Arus yang mengalir melalui kontak juga mengalir melalui konduktor yang
lewat dekat unit pemutus circuit TRIP. Pada level arus fault, medan magnet di
sekitar konduktor ini memberikan kekuatan yang cukup untuk membuka pasak
unit TRIP dan TRIP breaker.
sebuah tindakan gabungan medan magnet memaksa kontak terpisah
sementara secara bersamaan tripping akibat pemutus sirkuit di interupsi cepat dari
kesalahan arus. Selain itu, karena kekuatan magnet yang sebanding dengan arus,
semakin besar fault arus, lebih pendek waktu yang dibutuhkan menginterupsi
arus.
Kurva Tripping
1. In (Arus nominal / Arus operasional)
Isd (dalam kA) adalah fungsi dari Ir, menyatakan proteksi hubung pendek.
Isd dikenal sebagai proteksi waktu pendek (Short Time Protection STM).
Ii atau Iinst (dalam kA) adalah fungsi dari In, yang menyatakan proteksi
hubung pendek seketika. Untuk arus lebih tinggi (hubung pendek) lebih besar dari
pada ambang Ii, pemutus sirkit harus secepat mungkin memutuskan arus
gangguan.
5. Icu (rated breaking capacity / Kapasitas pemutusan tertinggi)
(Dalam kA) adalah nilai maksimum arus hubung pendek yang dapat
diterima pemutus sirkit, tanpa mengalami kerusakan . Nilainya diuji dengan
standard urutan uji coba. Karakteristik ini ditetapkan pada tegangan khusus Ue.
(puncak kA) adalah nilai maksimum arus hubung pendek asimetris untuk
dialirkan pada pemutus sirkit.
Secara Matematis nilai arus nominal pada motor induksi 3 fasa sebagai
penggerak pompa hydrant dapat dihitung menggunakan rumus dibawah ini :
Persamaan (1)
P
In = ............................................................................ (1)
V . Cos ϕ .√3
Dimana :
P = Daya (watt)
V = Tegangan (volt)
= 110.000 (watt)
Cos 𝜙 = 0,89
P
In =
V. Cos ϕ. √3
110.000
In =
380 . 0,98 . √3
110.000
In =
585,780
𝐈𝐧 = 𝟏𝟖𝟕, 𝟖𝟎 𝐀
Jadi didapat arus nominal (In ) pada motor induksi 3 fasa sebagai penggerak
pompa hydrant sebesar 187,80 A.
= 2,5 x 187,80
Dari hasil perhitungan, nilai arus pada MCCB yang akan digunakan berada
direntang 250 A sampai 630 A. Maka MCCB yang dapat digunakan memiliki
nilai 400 A.