Anda di halaman 1dari 31

Laporan Praktikum Sistem Pengaturan & Elektronika Daya

“PENYEARAH SATU FASA GELOMBANG PENUH


TERKONTROL PENUH”
D
i
s
u
s
u
n
oleh :

Nama : JOSERIO SITANGGANG


Nim : 1605032014
Kelas : EL - 6C
Kelompok : 2 (Dua)

Prodi Teknik Listrik


Jurusan Teknik Elektro
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2019
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-nyalah
Laporan Praktikum Sistem Pengaturan & Elektronika Daya ini dapat saya selesaikan dengan
baik.

Laporan ini berisikan tentang Praktik Penyearah Satu Fasa Gelombang Penuh
Terkontrol Penuh yang dimana telah dilaksakan pada Senin, 1 April 2019. Praktik ini
bertujuan untuk mengamati dan memahami Karakteristrik Penyearah Satu Fasa Gelombang
Penuh Terkontrol Penuh Beban R Dan Beban RL

Selama pelaksanaan kerja praktik sampai dengan selesainya laporan ini Saya telah
banyak menerima bantuan dan dukungan dari teman sekelompok maupun dari Bapak
Pembimbing Mata Kuliah Praktikum Sistem Pengaturan & Elektronika Daya. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati, Saya mengucapkan Terima Kasih Kepada Bapak Drs.
Bahtera Tarigan, M.T.

Saya menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan maupun hasil
laporan ini. Untuk itu saya berharap kepada Bapak untuk memakluminya.

Saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan dalam perbaikan laporan yang akan
datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri dan pembaca. Terima Kasih.

Medan, 17 Juni 2019.


Penyusun,

Joserio Sitanggang

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii

DAFTAR NILAI..................................................................................................................................iii

PENYEARAH SATU FASA GELOMBANG PENUH TERKONTROL PENUH...............................1

Percobaan 1. Penyearah Satu Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Penuh Beban R......................................1

1.1. Tujuan Praktikum..........................................................................................................................1

1.2. Teori Percobaan.............................................................................................................................1

1.3. Alat Dan Bahan Yang Digunakan..................................................................................................5

1.4. Langkah Kerja...............................................................................................................................6

1.5. Hasil Simulasi Aplikasi Mathlab...................................................................................................7

1.6. Hasil Percobaan Praktikum............................................................................................................9

1.7. Analisa.........................................................................................................................................10

Percobaan 2. Penyearah Satu Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Penuh Beban RL.................................13

2.1. Tujuan Praktikum........................................................................................................................13

2.2. Teori Percobaan...........................................................................................................................13

2.3. Alat Dan Bahan Yang Digunakan................................................................................................17

2.4. Langkah Kerja.............................................................................................................................18

2.5. Hasil Simulasi Aplikasi Mathlab.................................................................................................19

2.6. Hasil Percobaan Praktikum..........................................................................................................21

2.7. Analisa.........................................................................................................................................23

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................................26

iii
DAFTAR NILAI

Judul Percobaan : Penyearah Satu Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Penuh

Nama Praktikan : Joserio Sitanggang

Nama Partner : - Rezki Silalahi

- Ruben Silaban

- Rut A Situmorang

- Yohannes Nababan

Kelas : EL – 6C

Kelompok : 2 (dua)

Tanggal Percobaan 1 : Senin, 27 Mei 2019

Tanggal Percobaan 2 : Senin, 10 Juni 2019

Tanggal Penyerahan : Senin, 17 Juni 2019

Instruktur : Bapak Drs. Bahtera Tarigan, M.T.

Nilai :

iv
PENYEARAH SATU FASA GELOMBANG PENUH TERKONTROL PENUH

Percobaan 1. Penyearah Satu Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Penuh Beban R

1.1. Tujuan Praktikum


Setelah praktikum diharapkan praktikan dapat :

1. Mahasiswa dapat merangkai Pengendalian Gelombang Penuh 1 Fasa dengan


menggunakan SCR.
2. Mahasiswa dapat memahami fungsi kerja Pengendali Gelombang Penuh 1 Fasa dengan
SCR.
3. Mahasiswa dapat memahami karakteristik Pengendalian Gelombang Penuh 1 Fasa
dengan beban R.
4. Mahasiswa dapat menggambarkan bentuk gelombang tegangan dan arus Pengendalian
Gelombang Penuh 1 Fasa dengan beban R.

1.2. Teori Percobaan

Penyearah satu fasa terkontrol penuh adalah suatu konverter AC ke DC yang


menggunakan empat komponen elektronika daya sebagai switching device (dalam percobaan
ini komponen yang digunakan adalah SCR) yang dihubungkan sebagai rangkaian jembatan.
Tegangan output dari rangkaian ini dapat diatur dengan mengatur sudut penyalaan dari SCR
tersebut. Gambar dibawah adalah rangkaian penyearah 1 fasa gelombang penuh dengan
beban R.

1
vAB

T1 T2

R VR

T4 T3

Rangkaian
Trigger SCR
-Vm

VR

IR

2
Gambar 1.1 (a). Rangkaian penyearah 1 gelombang Penuh Beban R (b). Bentuk
gelombang
Gambar 1.1. (a). Menunjukkan ketika penyearah satu fasa gelombang penuh full
-Vm
converter dibebani beban resistif. Pada saat potensial tegangan di titik a lebih tinggi daripada
di titik b (dari 0 -  rad), maka anoda SCR lebih positif dari katoda, bersamaan dengan itu
VAK positif. Ini kesempatan untuk mentrigger SCR T1& T3 agar konduksi. Apabila arus
trigger diberikan pada SCR pada t = , maka SCR T1& T3 akan konduksi (dibias maju)
selama - rad dan arus mengalir ke beban. Sesaat setelah  rad, vab mulai negatif, maka
SCR T1& T3 akan dibias mundur (off) secara bersamaan.

Saat potensial di titik b lebih tinggi dibanding potensial di titik a (dari π−2 π rad),
SCR T2 dan T4 akan dibias maju secara bersamaan, maka ini adalah kesempatan untuk
mentrigger SCR agar konduksi. Jika pada ωt= ( π + α ) rad SCR T2 & T4 ditrigger, maka SCR
T2 & T4 akan konduksi selama ( π +α ) sampai 2 π rad dan arus mengalir ke beban. Sesaat
setelah 2 π rad, SCR T2 & T4 akan dibias mundur secara bersamaan.

Setelah 2 rad, anoda SCR kembali lagi positif daripada katodanya sehingga SCR T 1 &
T3 akan kembali konduksi, begitu seterusnya. Peran SCR dalam penyearah ini adalah untuk
mengubah tegangan sumber masukan arus bolak-balik dalam bentuk sinusoida menjadi
tegangan keluaran dalam bentuk tegangan searah yang dapat diatur sesuai keinginan, yaitu
apabila sudut trigger dirubah-rubah, maka besar VDC dan IDC akan ikut berubah.
Gambar 1b. menunjukkan bentuk gelombang tegangan sumber, arus gate, tegangan
keluaran, arus keluaran, dan tegangan pada SCR. Berdasarkan gambar gelombang diatas
dapat dilihat hubungan antara v AB pada 0−2 π rad adalah gelombang sinus dan karena beban
yang digunakan pada rangkaian merupakan beban resistif maka arus dan tegangannya sefasa.
Ditinjau dari tegangan keluaran (VL) yang dihasilkan, terdapat dua jenis komponen
tegangan, yaitu tegangan searah rata-rata (VDC) dan tegangan searah efektif (Vrms).
Berdasarkan gambar gelombang di atas tegangan keluaran rata-rata (V DC) dapat diatur
dengan cara menggeser sudut triger (α ) pada rangkaian, dan jika Vm adalah tegangan
masukan puncak, maka tegangan keluaran rata-rata (VDC) dapat diperoleh dari luas bentuk
gelombang VDC, yaitu :

Rumus – Rumus Yang Digunakan :


π
1
V DC rata−rata= ∫ V m sin ωt d ( ωt )
π α

3
Vm π
¿ (−cos ωt|α )
π
Vm
¿ (−cos π +cos α )
π
V
¿ m (1+ cos α )
π

Tegangan keluaran efektif dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :


V Rrms=¿¿

[ ]
π 1
1 2
¿ Vm ∫ sin ωt d ( ωt)
2 2
π α

¿¿¿

{ [ ]}
1
2 π
V 1 2
¿ m ωt|α −∫ cos 2 ωt d (2 ωt)
π

2π α
2
¿¿¿
¿¿¿

[ )]
1
V m2 α 1
(
2
¿ 1− + sin 2 α ¿ ¿ ¿ 2 π
2 π 2
1
¿
Vm
√2
1− +
π (
α sin 2 α
2π ) 2

Arus beban (IDC rata-rata) dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :


π
1 Vm
I DC rata−rata = ∫ sin ω t d (ω t )
π α R

[ ]
π 1
1 Vm 2
¿ ∙
π R α
∫ sin ω t d (ω t )

[ ]
1
1 Vm π 2
¿ ∙ (cos ωt|α )
π R

[ ]
1
1 Vm 2
¿ ∙ (cos π−cos α )
π R
V
¿ m ¿
π.R
V R rata −rata
¿
R

Untuk menghitung arus beban efektif (IRrms) dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:

I Rrms =¿ ¿

4
[ ]
2 π 1
1 Vm 2
¿ . 2
π R
∫ sin ω t d (ω t )
2

[ ]
2 π 1
1 Vm
∫ 12 (d ω t −cos 2 ω t d ω t )
2
¿ . 2
π R α

[ ]
2 π 1
1 Vm 2
¿ . ∫ ωt−cos 2 ω t( d ω t )
2 π R2 α

[ )]
1

(
2 π
1 Vm 1 2
ωt|α −∫ cos 2 ω t (2 d ω t )
π
¿ .
2 π R2 α 2

[ )]
1

(
2 π
1 Vm 1 2
ωt|α −∫ cos 2 ωt d (2 ωt)
π
¿ ∙
2 π R2 α 2

[ )]
2 1
1 Vm 1 1
(
2
¿ ∙ 2 ( π−α )− sin 2 π − sin2 α
2π R 2 2

[ )]
2 1
1 Vm 1
(
2
¿ ∙ 2 π −α + sin2 α
2π R 2

[ )]
1
V m2 1
(
α sin 2 α 2
¿ 2
∙ 1− +
R 2 π 2π

[ 2 π )]
1

∙ (1− +
V m α sin2 α 2
¿
√2 . R π
V Rrms
I Rrms =
R

Arus efektif SCR dapat diperoleh dengan mencari luas daerah dari bentuk gelombang, yaitu:

[ ]
1

( )
π 2
1 Vm 2
I Qrms= ∫
2π α R
sin ωt d( ωt)

[ ]
2 π 1
1 Vm 2
¿ ∙
2 π R2
∫ sin 2
ωt d (ωt)
α

¿¿¿

[ )]
1

(
2 π
1 Vm 1 2
ωt|α −∫ cos 2 ωt d (2 ωt)
π
¿ ∙
4 π R2 α 2

[ )]
2 1
1 Vm 1 1
(
2
¿ ∙ 2 ( π−α )− sin 2 π − sin2 α
4π R 2 2

[ )]
2 1
1 Vm 1
(
2
¿ ∙ 2 π −α + sin2 α
4π R 2

5
[ )]
1
V m2
(
α sin 2 α 2
¿ 1− +
4R 2
π 2π

[( )]
1
Vm α sin 2 α 2
¿ ∙ 1− +
2R π 2π
I Rrms
I Qrms=
√2
Arus rata-rata SCR ( I Q rata−rata) dapat diperoleh dengan mencari luas daerah dari bentuk
gelombang, yaitu:

π
1 Vm
I Q rata−rata = ∫
2π α R
sin ωt d ( ωt )

π
1 Vm
¿ ∙
2π R α
∫ sin ωt d ( ωt )
π
1 Vm
∫ (−cos ωt|α )
π
¿ ∙
2π R α
Vm
¿ (−cos π + cos α )
2π .R
Vm
¿ (1+cos α )
2π .R
I R rata−rata
I Q rata−rata =
2

1.3. Alat Dan Bahan Yang Digunakan


1. Oscilloscope : 1 buah
2. Power Board : 1 buah
3. Probe Osciloscope : 2 buah
4. Kabel Penghubung : 20 buah
5. Kabel Power Osciloscope : 1 buah
6. Kabel Power Power Board : 1 buah

1.4. Langkah Kerja


1) Rangkailah rangkaian seperti pada gambar 2 dengan menggunakan POWER BOARD.

6
Gambar 1.2. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh 1 Fasa SCR Beban R
2) Gunakan Thyristor 1 dari rangkaian jembatan satu fasa I.
3) Atur sudut pelayanan α = 360 & α = 1440.
4) Hubungkan Resistor sebagai beban.
5) Tampilkan pada Osiloskop variable-variabel berikut:
1. Tegangan Keluaran Us
2. Arus Pada Thyristor Iv2 dan Iv4
6) Masukkan atau gambarkan kurva yang tampil di osiloskop pada diagram yang
tersedia.

7
1.5. Hasil Simulasi Aplikasi Mathlab

Gambar 1.3. Rangkaian Simulasi Dengan Aplikasi Matlab sudut penyalaan α = 360

Gambar 1.4. Gelombang Hasil Simulasi Dengan Aplikasi Matlab sudut penyalaan α = 360

8
Gambar 1.5. Rangkaian Simulasi Dengan Aplikasi Matlab sudut penyalaan α = 1440

Gambar 1.6. Gelombang Hasil Simulasi Dengan Aplikasi Matlab sudut penyalaan α = 1440

9
1.6. Hasil Percobaan Praktikum

Gambar 1.7. Bentuk Gelombang V Output Sudut Pelayanan 36

Gambar 1.8.

Bentuk Gelombang V Output Sudut Pelayanan 144

10
1.7. Analisa

Penyearah gelombang penuh terkontrol pada gambar di atas menggunakan 4 SCR


dengan beban resistif R dan sudut penyalaan α = 36 0. Diberi tegangan sumber Vs = 16 sin
100πt, R = 27.5 Ω, dan f = 50 Hz. Dari hasil pengukuran pada aplikasi matlab dengan
perhitungan menggunakan rumus dapat dibandingkan besar tegangan keluaran rata-rata
beban, tegangan rms, arus beban, dan arus rms.

Perhitungan berdasarkan rumus :

1. Tegangan keluaran rata-rata beban

Vm
V DC rata−rata= (1+cos α )
π
16
V DC rata−rata= (1+cos 36 ° )
3,14

V DC rata−rata=5,092(1+0,80)

V DC rata−rata=9,218V

2. Arus pada beban:

Vm
I DC rata−rata = (1+ cos α )
π .R

V DC rata−rata
I DC rata−rata =
R

9,218V
I DC rata−rata =
27,5 Ω

I DC rata−rata =0,335 A

3. Tegangan rms pada beban:


1
V Rrms=
Vm
√2 (α sin2 α
1− +
π 2π ) 2

( )
1
16 36 ° sin 2.36 °
V Rrms= 1− + 2
√2 180 ° 2.3,14

( )
1
16 36 sin 72
V Rrms= 1− + 2
√2 180 6,28

11
( )
1
16 0,95 2
V Rrms= 1−0,2+
√2 6,28
1
16 2
V Rrms= ( 0,95 )
√2
V Rrms=11,3 (0,973)

V Rrms=11,01 V

4. Arus keluaran rms:

( )
Vm α sin 2 α 1
I Rrms = 1− + 2
√2 R π 2π

V Rrms
I Rrms =
R

11,01V
I Rrms =
27,5 Ω

I Rrms =0 , , 40 A

5. Arus rms pada SCR :

( )
Vm α sin 2 α 1
I Qrms= 1− + 2
2R π 2π

( )
1
16 36 sin 2.36 2
I Qrms= 1− +
2 ×27,5 180 2 .3,14
1
16
I Qrms= ( 1−0,2+0,19 ) 2
55

I Qrms=0,29 ( 0,99 )

I Qrms=0,298 A

6. Arus SCR rata-rata :

Vm
I Qrata−rata= ¿
2π R

16
I Qrata−rata= ¿
2.3,14 .27,5

I Qrata−rata=0,09 (1,80)

12
I Qrata−rata=0,166 V

Tabel 1. Perbandingan hasil pengukuran sudut penyalaan α = 360 beban R menggunakan


aplikasi matlab dengan perhitungan menggunakan rumus.

VDC IDC VRrms IRrms IQrms IQrata-rata

(V) (A) (V) (A) (A) (A)

Dari Hasil Simulasi 9,051 0,335 10,84 0,40 0,289 0,167

Dari Hasil Perhitungan 9,218 0,335 11,01 0,40 0,281 0,166

Terdapat sedikit perbedaan pada hasil simulasi dengan hasil percobaan disebabkan
pengaruh alat atau bahan yang dipergunakan. Tetapi perbedaan yang tampak tidaklah terlalu
berpengaruh sehingga dapat dianggap sama antara hasil simulasi dengan perhitungan.

13
Percobaan 2. Penyearah Satu Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Penuh Beban RL

1.

2.

2.1. Tujuan Praktikum

Setelah praktikum diharapkan praktikan dapat,


1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik Pengendalian Gelombang Penuh 1 Fasa
dengan beban RL.
2. Mahasiswa dapat menggambarkan bentuk gelombang tegangan dan arus Pengendalian
Gelombang Penuh 1 Fasa dengan beban RL.

2.2. Teori Percobaan

Penyearah satu fasa terkontrol penuh adalah suatu konverter AC ke DC yang


menggunakan empat komponen elektronika daya sebagai switching device (dalam percobaan
ini komponen yang digunakan adalah SCR) yang dihubungkan sebagai rangkaian jembatan.
Tegangan output dari rangkaian ini dapat diatur dengan mengatur sudut penyalaan dari SCR
tersebut. Gambar dibawah adalah rangkaian penyearah 1 fasa gelombang penuh dengan
beban R dan L.

T1 T2

R
VO
L
T4 T3

Rangkaian
Trigger SCR

Gambar 2.1. Rangkaian penyearah 1 gelombang Penuh Beban R L.


Gambar 2.1. Menunjukkan ketika penyearah 1 fasa gelombang penuh terkontrol
dibebani beban RL seri. Pada saat potensial tegangan di titik a lebih tinggi daripada di titik b,
maka anoda lebih positif dari katoda, bersamaan dengan itu V AK positif. Maka ini kesempatan
untuk mentrigger SCR T1& T3 agar konduksi. Jika arus gate diberikan pada t = , maka T1

14
& T3 akan konduksi selama  -  rad dan arus mengalir melalui induktor yang menyimpan
energi. Sesaat setelah  rad, vab mulai negatif, dan bersamaan dengan itu VAK mulai negatif.
SCR menstop arus yang mengalir melalui induktor, akan tetapi energi yang tersimpan dalam
induktor memaksa aliran arus tetap berjalan seperti sebelumnya dengan cara melepas
energinya. Sehingga SCR tetap konduksi selama  -  rad dan menimbulkan tegangan
negatif, dimana  adalah besar arus yang melewati dari VAK .
Pada saat potensial di titik b lebih tinggi daripada di titik a yang dimulai dari sesaat
setelah  rad, maka SCR T1 dan T3 akan dibias mundur secara bersamaan. Ini adalah
kesempatan untuk mentrigger SCR T2 dan T4 agar konduksi (ON). Dan apabila arus gate
diberikan pada SCR T2 dan T4 pada ωt = (π + α) rad, maka SCR T2 dan T4 akan konduksi
selama ( π +α ) rad sampai 2 π rad dan arus akan mengalir ke beban. Sesaat setelah 2 rad,
SCR 2 dan 4 akan dibias mundur secara bersamaan.

Pada beban RL ada 2 jenis arus, yaitu arus beban diskontinu dan arus beban kontiniu.

a. Arus beban diskontiniu

Yaitu kondisi dimana ada arus yang mencapai angka 0 pada interval tertentu, dengan
pemberian sudut trigger  > .

Tegangan dan arus beban diatur oleh sudut trigger yang diberikan pada SCR. Besar
sudut trigger adalah :

−1 ωL
θ ¿ tan
R

β adalah besarnya arus yang melewati dari V AK  atau yang disebut dengan tegangan negatif.
Dengan menggunakan Microsoft excel maka β dapat dicari dengan rumus:
(α− β)
tan ∅
sin ( β−∅ )=sin ( α −∅ ) e

Adanya penambahan beban induktor (L) membuat arus efektif bergantung kepada nilai
impedansi rangkaian, dimana impedansi rangkaian sebesar:

Z = √ R2 + Xl 2

Ditinjau dari tegangan keluaran (V L) yang dihasilkan, terdapat dua jenis komponen tegangan,
yaitu tegangan searah rata-rata (VDC) dan tegangan searah efektif (Vrms).

Jika Vm adalah tegangan masukan puncak, tegangan keluaran rata-rata (VDC) dapat diperoleh
dengan mencari luas daerah bentuk gelombang VDC, yaitu:

15
β
1
V DC rata−rata= ∫ V m sin ωt d ( ωt )
π α
Vm β
¿ (−cos ωt|α )
π
Vm
¿ (−cos β+ cos α )
π
Vm
¿ ( cos α −cos β )
π

Tegangan keluaran efektif dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:


V Rrms=¿¿

[ ]
β 1
1 2
¿ ∫ V m sin ωt d (ωt )
2 2
π α

[ ]
2 β 1
V 2
¿ m
π
∫ sin 2
ωt d (ωt)
α

¿¿¿
¿¿¿

[ ( )]
1
V m2 β
1 2
ωt|α −∫ cos 2 ωt d (2 ωt)
β
¿
π α 2

¿¿¿
Vm
V rms = ¿¿
√2

[ ( )]
1
V m2 β
1 2
ωt|α −∫ cos 2 ωt d (2 ωt)
β
¿
π α 2

¿¿¿
Vm
V rms = ¿¿
√2

Arus beban (IDC) dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:

V DC =I DC . R
V
I DC = m (cos α −cos β)
π .R
V DC rata−rata
I DC =
R

Arus beban rms (Irms) dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:

[{ }]
1
V 1 sin ( β−α ) cos( β +α +θ) 2
I rms = ( β−α )−
Z π cos θ

16
Nilai arus efektif SCR dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:
I Q =¿ ¿ rms

[ ]
1
V m2 π
2
IQ = rms
2π R
2 ∫ sin 2
ωt d (ωt )
α

IQ rms
=¿ ¿

[ { }]
1
2 π
Vm 1 2
ωt | −∫ cos 2 ωt d ( ωt )
π
IQ = 2 α
4π R α 2
rms

[ { )}]
1
V m2 1 1
(
2
IQ = ( π −α )− sin 2 π− sin 2 α
rms
4π R 2
2 2

[ ( )]
1
V m2 1 2
IQ = 2
π−α + sin 2 α
rms
4π R 2

[ ( )]
2 1
Vm α sin 2 α 2
IQ = 2
1− +
rms
4R π 2π

Vm α sin 2 α 2
1
IQ = (1− + )
rms
2R π 2π
I R rms
IQ = rms
√2

Nilai arus rata-rata SCR dengan menggunakan rumus:


π
1 Vm
IQ rata−rata
= ∫
2π α R
sin ωt d ( ωt )

Vm π
IQ
rata −rata
= ∫ sin ωt d ( ωt )
2 πR α
Vm
IQ = (−cos ωt|πα )
rata −rata
2 πR
Vm
IQ = ¿
rata −rata
2 πR
Vm
IQ = ¿
rata −rata
2 πR

I R rata −rata
IQ =
rata−rata
2

b. Arus beban kontiniu

17
Yaitu kondisi dimana arus tidak pernah mencapai angka 0 pada interval tertentu,
dengan pemberian sudut trigger  < .
Jika Vm adalah tegangan masukan puncak, tegangan keluaran rata-rata (VDC) dapat
diperoleh dari :
2V m
V DC rata−rata= (cos α )
π

Arus beban (IDC) dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:


2Vm
I Dc = ¿
π .R
V DC rata−rata
I Dc =
R

Tegangan keluaran efektif dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:

[ ]
1
V sin( π +α ) sin α 2
V rms = m 1− +
√2 2π 2π

Nilai arus keluaran efektif ( I Rrms ¿ dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:

[{( }]
1

) ( )
( ) ( )
−2 π −π
V eff 1 2sin ⁡(α −∅ )
2
tan ∅ 2sin ( α−∅ ) tan ∅
2
I rms = π+ −π
tan ∅ 1−e −4 −π
sin α sin ∅ 1−e
Z π tan ∅ tan ∅
1−e 1−e

Nilai arus efektif SCR dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:


Irms
I Qrms=
√2
Nilai arus rata-rata SCR dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:
I Dc
I Qrata−rata=
2
2.3. Alat Dan Bahan Yang Digunakan
1. Oscilloscope : 1 buah
2. Power Board : 1 buah
3. Probe Osciloscope : 2 buah
4. Kabel Penghubung : 20 buah
5. Kabel Power Osciloscope : 1 buah
6. Kabel Power Power Board : 1 buah

18
2.4. Langkah Kerja
1) Rangkailah rangkaian seperti pada gambar 2.2 dengan menggunakan POWER
BOARD.

Gambar 2.2. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh 1 Fasa SCR Beban RL


2) Atur sudut α = 360 dan 1440.
3) Hubungkan Beban.
4) Tampilkan pada Osiloskop variable-variabel berikut:
1. Tegangan Keluaran Ud
2. Arus Keluaran Id
3. Tegangan Pada Coil UL
5) Masukkan atau gambarkan kurva yang tampil di osiloskop pada diagram yang
tersedia.

19
2.5. Hasil Simulasi Aplikasi Mathlab

Gambar 2.3. Rangkaian Simulasi Dengan Aplikasi Matlab sudut penyalaan α = 360

Gambar 2.4. Gelombang Hasil Simulasi Dengan Aplikasi Matlab sudut penyalaan α = 360

20
Gambar 2.5. Rangkaian Simulasi Dengan Aplikasi Matlab sudut penyalaan α = 1440

Gambar 2.6. Gelombang Hasil Simulasi Dengan Aplikasi Matlab sudut penyalaan α = 1440

21
2.6. Hasil Percobaan Praktikum
Keterangan Gambar Pada Osiloscope:
 Kanal pertama = 2 v/div × 10
 kanal kedua = 0,35 v/div × 1

Gambar 2.7. Bentuk Gelombang Tegangan Keluaran Ud Arus Keluaran Id pada sudut
pelayanan α = 360 Beban RL.

Gambar 2.8. Bentuk Gelombang Tegangan Pada Coil UL Arus Keluaran Id pada sudut
pelayanan α = 360 Beban RL.

22
Gambar 2.9. Bentuk Gelombang Tegangan Keluaran Ud Arus Keluaran Id pada sudut
pelayanan α = 1440 Beban RL.

Gambar 2.10. Bentuk Gelombang Tegangan Pada Coil UL Arus Keluaran Id pada sudut
pelayanan α = 1440 Beban RL.

23
2.7. Analisa
Setelah melakukan pratikum dapat dianalisa bahwa penyearah satu fasa setengah
gelombang terkontrol beban resistif (R) seri induktive (L) dengan sudut trigger =36,
tegangan sumber Vs= 18 sin 100t, R= 27 , , L= 0.02 , F= 50 Hz dari hasil pengukuran
pada aplikasi matlab dengan perhitungan menggunakan rumus dapat dibandingkan beban
tegangan keluaran rata-rata beban, tegangan rms, dan arus rms.
PENYELESAIAN:
Rangkaian adalah operasi diskontiniu karna α > f
 α (sudut trigger) = 36
f = 80,95 
 Menentukan sudut 
(α− β)
Nilai  dapat dicari dengan excel, menggunakan rumus sin ( β−∅ )=sin ( α−∅ ) e tan ∅

Maka  = 193

 Menentukan besar impedansi


Z = √ R2 + Xl 2
= √ 272 +(2× 3,14 ×50 ×0,02)2
= 28,20 Ω

 Tegangan keluaran rata-rata beban


Perhitungan berdasarkan rumus:
Vm
V DC rata−rata= (cos α −cos ❑)
π

24
18
V DC rata−rata= (cos 36 ° −cos 193)
3,14
V DC rata−rata=5,732(0,809−(−0,974))
V DC rata−rata=5.732 ( 1,783 )
V DC rata−rata=10,22 V

 Arus beban
Perhitungan berdasarkan rumus:
Vm
I Dc rata−rata= ¿
π .R
V DC rata−rata
I Dc rata−rata=
R
10,22 V
I Dc rata−rata=
27 Ω
I Dc rata−rata=0,378 A

 Tegangan keluaran efektif


Perhitungan berdasarkan rumus:
Vm
V rms = ¿¿
√2
18
V rms = ¿¿
√2

[ { }]
1
1 1 2
V rms =12,72 157− (0,513)
180 2

[ ]
1
1 2
V rms =12,72 (156,7435)
180
V rms =12,72 x 0,933 V
V rms =11,869 V

 Arus efektif beban


Perhitungan berdasarkan rumus:

[{ }]
1
V 1 sin ( β−α ) cos( β +α +θ) 2
I rms = ( β−α )−
Z π cos θ

[ { }]
1
12,72 1 sin ( 193−36 ) cos ( 193+36+80,95 ) 2
I rms = (193−36 ) −
28,20 180 cos 80,95

25
[ { }]
1
1 sin ( 157 ) cos ( 309,95 ) 2
I rms =0,451 ( 157 ) −
180 cos 80,95

[ ]
1
1 2
I Rrms =0,451 (157−1,594)
180
I rms =0,451× 0,929
I rms =0,419 A

 Arus efektif SCR :


Irms
I Qrms=
√2
0.419
I Qrms=
√2
I Qrms=0,2963 A

 Arus rata-rata SCR :


I Dc rata−rata
I Qrata−rata=
2
0,378
I Qrata−rata=
2
I Qrata−rata=0,189 V

Tabel 2. Perbandingan hasil pengukuran sudut penyalaan α = 360 beban RL menggunakan


aplikasi matlab dengan perhitungan menggunakan rumus.

VDC IDC VRrms IRrms IQrms IQrata-rata

(V) (A) (V) (A) (A) (A)

Dari Hasil Simulasi 9,067 0,323 11,05 0,380 0,269 0,162

Dari Hasil Perhitungan 10,22 0,378 11,86 0,419 0,296 0,189

Terdapat sedikit perbedaan pada hasil simulasi dengan hasil percobaan disebabkan
pengaruh alat atau bahan yang dipergunakan. Tetapi perbedaan yang tampak tidaklah terlalu
berpengaruh sehingga dapat dianggap sama antara hasil simulasi dengan perhitungan.

26
3.1 Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan penyearah satu fasa gelombang penuh terkontrol penuh
beban R (resistif) dan L (Induktif) dapat diambil kesimpulan :

 Pada penyearah gelombang penuh gelombang AC disearahkah penuh. Dengan


menggunakan 4 buah SCR (Silicon Controlled Rectifier). 4 buah SCR tersebut aktif
bergantian 2 aktif yang 2 lagi mati. SCR dapat aktif jika gate SCR dialiri arus holding.
Jika kurang maka SCR akan non-aktif.
 Pada beban resistif, arus akan sefasa dengan tegangan.
 Pada beban resistif dan induktif maka arus akan tertinggal dengan tegangan karena
factor daya lagging. Dan juga pada beban RL perlu menambahkan diode free wheel
untuk menghilangkan sisa tegangan.
 Dalam beban R-L, bentuk gelombangnya apabila induktor bertambah maka bentuk
gelombang akan bergeser ke bawah sebesar .
 Bentuk gelombang yang terlihat pada oscilloscope pada saat pratikum terlihat sama
dengan hasil gelombang pada simulasi matlab
 Hasil perhitungan pada teori memiliki sedikit saja perbedaan besar hasilnya dengan
hasil yang diperoleh dari simulasi matlab

Medan, 17 Juni 2019

Joserio Sitanggang
NIM. 1605032014

27

Anda mungkin juga menyukai