“Analisa Setting Relai Arus Lebih Jaringan Transmisi 150kV Pada Sistem Minahasa”
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 7 No. 2 (2018), ISSN : 2301-8402
Disusun Oleh :
RAMADAN CARLES ANDRIYAN
(1603030021)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisa Setting Relai Arus
Lebih Jaringan Transmisi 150kV Pada Sistem Minahasa” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Proteksi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Sistem Proteksi Pada Jaringan Transmisi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Winarso, S.T., M.Eng. selaku dosen
mata kuliah Sistem Proteksi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
Cover ………………………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar ………………………………………………………………………… ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………… iii
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………… 1
BAB 2 PEMBAHASAN ……………………………………………………………… 2
A. Sistem Tenaga Listrik …………………………………………………………. 2
B. Data Jaringan Sistem Tenaga Listrik GI LOPANA – GI TANJUNG MERAH.. 3
C. Analisa dan Pembahasan ………………………………………………………. 5
D. Hasil Perhitungan ……………………………………………………………… 9
BAB 3 KESIMPULAN ……………………………………………………………….. 10
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 10
B. Saran ……………………………………………………………………………. 10
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………. 11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem tenaga listrik adalah kumpulan beberapa peralatan yang bertujuan
untuk menghasilkan suatu energi listrik. Sistem yang ter-interkoneksi adalah beberapa
buah sistem tenaga listrik yang saling terhubung untuk melayani suatu daerah tertentu.
Di Sulawesi Utara dikenal dengan Sistem Minahasa adalah suatu sistem tenaga listrik
yang melayani 3 Propinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah atau
disebut Wilayah SULUTTENGGO. Untuk mempermudah didalam menganalisa atau
merencanakan maka sistem ini digambarkan dalam suatu diagram yang disebut
dengan diagram satu garis (one line diagram), dimana diagram ini terdiri dari simbol –
simbol yang menggambarkan sistem peralatan yang ada pada sistem tenaga listrik.
Sistem ini dilayani oleh beberapa pembangkit yakni PLTA mempunyai total
daya terpasang 51,38 MW, PLTP Lahendong 120 MW, PLTU Amurang 50 MW,
PLTD Bitung 56,52 MW. Pembangkit – pembangkit ini memberikan energi listrik
yang saling terinterkoneksi melalui jaringan transmisi 70 kV dan 150 kV. Jaringan
transmisi 70 kV dan 150 kV ini saling terhubung melalui inter-bus transformator
(IBT) yang terdapat pada gardu induk Tomohon dan GIS Teling sehingga aliran daya
listrik jaringan transmisi 70 kV dapat tersalurkan ke jaringan transmisi 150 kV begitu
juga sebaliknya.
Pada penelitian ini diasumsikan hanya PLTU Amurang saj yang melayani
energi listrik. PLTU Amurang mempunyai dua unit pembangkit dengan total daya 50
MW dengan tegangan 11 kV kemudian ditransformasikan ke 150 kV dan
dihubungkan dengan GI Lopana dimana gardu induk ini terhubung dengan saluran
udara tegangan 150 kV dan memiliki transformator daya 20 MW dengan tegangan
150/20 kV. Dapat dilihat pada gambar 1 merupakan diagram satu garis sistem
minahasa.
B. Rumusan Masalah
1. Berapakah reaktansi dan impedansi pada sumber
2. Barapakan reaktansi dan impedansi pada saluran
3. Setting arus pada relay arus lebih
4. Setting waktu pada relay arus lebih
1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Sistem Tenaga Listrik
Sistem tenaga listrik tidak lepas dari kondisi gangguan yaitu gangguan internal
maupun eksternal. Gangguan internal merupakan gangguan yang terjadi akibat kerusakan
pada peralatan listrik itu sendiri, sedangkan gangguan eksternal berasal dari alam sekitar
dan manusia, sehingga diperlukan suatu peralatan pengamanan untuk menjaga
kontinuitas tenaga listrik.
Secara umum relai proteksi harus bekerja sesuai dengan yang diharapkan dengan
waktu yang cepat sehingga tidak akan mengakibatkan kerusakan, ataupun kalau suatu
peralatan terjadi kerusakkan secara dini telah diketahui, walaupun terjadi gangguan tidak
menimbulkan pemadaman bagi konsumen. Relai proteksi adalah susunan peralatan yang
direncanakan untuk dapat merasakan atau mengukur adanya gangguan atau mulai
merasakan adanya ketidaknormalan pada peralatan atau bagian sistem tenaga listrik dan
segera otomatis memberi perintah untuk membuka pemutus tenaga.
2
Gambar 2. Diagram proteksi sederhana
3
Table 1. Data teknis generator PLTU AMURANG
Unit 1 25 11 13,6
Unit 2 25 11 13,6
GI Lopana
1 – Teling 45 0,1183 0,31 0,3877 0,7173 0,4 0,7
GIS Teling
2 – GI 11,551 0,1183 0,31 0,3877 0,7173 0,4 0,7
Paniki
GI Paniki
– GI
3 27,152 0,1183 0,31 0,3877 0,7173 0,4 0,7
Tanjung
Merah
Bentuk Kurva
Nama A B P
IEEE
IEEE Extremely IEEE ext inv
inverse 28,2 0,1217 2,0000
4
C. Analisa dan Pembahasan
Setting relai arus lebih pada jaringan transmisi GI Lopana – GI Tanjung Merah
yang terdapat dalam Sistem Minahasa dilakukan beberapa langkah antara lain
perhitungan impedansi pembangkit operasi minimum, impedansi pembangkit
maksimum, impedansi jaringan, perhitungan setting arus dan setting waktu pada relai
arus lebih yang dapat dijabarkan pada penjelasan dibawah ini
1. Perhitungan Impedansi
a. Reaktansi pembangkit
5
b. Impedansi pembangkit operasi minimum PLTU Amurang
Menghitung reaktansi :
1 1 1
= +
𝑋 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑋1 𝑋2
1 1 1
= +
𝑋 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 13,6 13,6
1 2
=
𝑋 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 13,6
1 13,6
=
𝑋 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 2
X total = 6,8 Ω
Menghitung Impedansi :
𝐾𝑉 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 2 𝑀𝑉𝐴 𝑏𝑎𝑟𝑢
z = z diberikan ( ) x( )2
𝐾𝑉 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑀𝑉𝐴 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟
10,5 30
z = 6,8 ( 20 )2x ( )2
31,25
6
a. Impedansi Saluran Transmisi GI Lopana – GIS Teling
z = 0,4053 (Ω/km) x 45 km
z = 18,24 Ω
66,96 𝑥 106
Isc 3Ø = = 1935,26 A
√3 𝑥 20 𝑥103
7
1300,5 1117,28
<Ipp<
800/1 800/1
Keterangan :
t = waktu kerja dalam detik
Dial = multipler setting
I = Arus masukan
I tap = nilai arus pickup
A,B,p = konstanta
19,61
t=1x[ 24393 + 0,491]
( 1,9 )2 −1
19,61
t=1x[ + 0,491]
(1283,84)2 −1
t = 1 x [1,00001189751 + 0,491]
t = 0,49 = 0,5
t 0,5 mendekati 0,689 detik pada dial 1. Jadi kita menggunakan setting
waktu 0,689 detik untuk gardu induk Tanjung Merah
8
D. Hasil Perhitungan
1) Hasil perhitungan setting arus relai arus lebih
Setelah melakukan perhitungan maka didapatkan hasil setting relai arus lebih
setiap gardu intuk pada tabel IV.
Tabel 4. Hasil Perhitungan Arus Setting
Lopana 1,889
Paniki 1,089
9
BAB 3
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari analisa yang diperoleh maka untuk relai arus lebih yang ditempatkan pada
jaringan transmisi Lopana – Tanjung Merah apabila terjadi gangguan pada GI Tanjung
Merah maka PMT pada SJ 3.1 akan bekerja dulu dengan setting waktu 0,689 detik dan
yang menjadi backup 1 adalah PMT SN 3.1 dengan setting waktu 1,089 detik. PMT SL
3.8 adalah backup 2 dengan setting waktu 1,489 detik dan yang menjadi backup 3 adalah
PMT S.P 3.6 dengan setting waktu 1,889 detik.
B. Saran
1) Hasil dari penelitian ini bisa menjadi refrensi dan pertimbangan untuk setting relai
arus lebih dengan kondisi seperti ini.
2) Penelitian ini dapat dikembangkan dengan memperhitungkan apabila jaringan bukan
radial tetapi loop.
10
DAFTAR PUSTAKA
[1] Dj. Marsudi, Operasi Sistem Tenaga Listrik. Jakarta : BALAI PENERBIT & HUMAS
ISTN, 1990
[2] J. Soekarto. Ir, Kaidah Penyetelan Relai Arus Lebih. Jakarta : PT. SIPENU JAYA,
1995
[3] Komari Ir., Filosofi, Strategi dan Analisa Untuk Peningkatan Keandalan. Jakarta : PT.
PLN (Persero) Jasa Pendidikan dan Pelatihan Center for Energy and Power
Studies,PT. ABB Transmission and Distribution, 2003
[4] P.M., Anderson, “Power System Protection,” McGraw-Hill, USA, 1998
[5] S. S.Rao, “Switchgear and Protection,” Khana Publisher, New Delhi, 1982.
11