Disusun oleh :
Muhammad Rizki Kurniawan
21060111130078
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Semarang, Juni 2014
Pembimbing II
Mengetahui,
Koordinator Tugas Akhir
Tanggal:_______________________
ABSTRAK
Sistem proteksi adalah suatu komponen yang sangat penting dalam sistem
penyaluran tenaga listrik. Dengan kehandalan yang baik maka penyaluran
tenaga listrik pun akan semakin baik, salah satunya dengan dapat meminimalisir
gangguan pada sistem system dengan cepat, tepat dan akurat.
Salah satu komponen penting dalam sistem proteksi adalah relay proteksi.
Dalam penelitian ini dibahas mengenai optimalisasi kerja relai arus lebih
berarah (directional over current relay) pada system transmisi 150KV di GITET
500 KV Ungaran, Semarang ,Jawa Tengah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja optimal dari relai arus lebih
berarah dengan menggunakan metode SV-MPSO (Simplified Velocity-Modified
Particle Swarm Optimization). Penelitian ini menggunakan software ETAP 7.50
untuk simulasi jaringan transmisi 150 KV dan relai arus lebih dan MATLAB2008
untuk melakukan simulasi metode optimasi SVMPSO.
Dengan metode ini diharapkan dapat menemukan koordinasi waktu relai yang
baik dan dapat menjadi salah datu referensi dalam menentukan setting time pada
relai arus lebih berarah pada jaringan transmisi 150 KV.
kata kunci:, proteksi, relay, DOCR , transmisi, SV MPSO
I.
JUDUL
Judul Tugas Akhir : Optimalisasi Koordinasi DOCR (Directional
Overcurrent Relay) pada Jaringan Transmisi 150 KV Menggunakan SVMPSO (Simplified Velocity-Modified Particle Swarm Optimization) (Studi
Kasus Pada GITET 500 KV Ungaran, Semarang-Jawa Tengah)
II. KONSENTRASI KEILMUAN
Konsentrasi Keilmuan : Teknik Tenaga Listrik
III. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada akhir-akhir ini, kebutuhan manusia akan penggunaan energi listrik
semakin meningkat. Dengan meningkatnya kebutuhan akan energi listrik ini,
maka akan meningkatkan pula kemampuan PLN untuk mensuplai energi
listrik. Suplai energi listrik dengan daya yang besar memiliki perlakuan yang
berbeda dengan suplai energi listrik dengan daya yang kecil. Oleh
karenanya, dibutuhkan pula peralatan yang mampu menunjang pensuplai
energi listrik untuk mengirimkannya menuju ke beban.
Sistem transmisi merupakan penghubung antara pembangkit listrik
dengan system jaringan distribusi. Diharapkan, daya yang dikirim oleh
pembangkit listrik sama dengan daya yang disalurkan oleh beban. Namun
dalam praktiknya, energi listrik yang dikirimkan tidak sepenuhnya dapat
disalurkan. Hal ini dikarenakan oleh adanya rugi-rugi daya. Oleh karena itu
perlu adanya sistem proteksi yang handal yang dapat meningkatkan
kehandalan suatu sistem transmisi tenaga listrik sehingga membantu dalam
meminimalisir rugi-rugi yang terjadi selama proses penyaluran.
Relai arus lebih (OCR) dan relai arus lebih berarah (DOCR) adalah
relai yang sering dipakai dalam sistem proteksi multiloop pada system
transmisi [1].
Pada penelitian ini dibahas lebih lanjut mengenai DOCR karena DOCR
adalah relai yang sering dipakai dan sederhana[1]. Untuk mendapatkan
koordinasi optimal dari DOCR ini digunakan metode SV-MPSO (Simplified
V. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian evaluasi setting time proteksi relay DOCR pada jaringan
transmisi 150KV GITET Ungaran adalah :
1. Mengetahui faktor yang mempengaruhi evaluasi setting proteksi pada
jaringan transmisi GITET Ungaran.
2. Mengetahui perbandingan fitness dan total miss coordination antar
relai utama dan relai back-up pada jaringan sistem transmisi 150 KV
GITET Ungaran.
3. Melakukan perhitungan ulang setting arus dan waktu relay DOCR
pada jaringan sistem transmisi 150 KV GITET Ungaran.
4. Mengetahui koordinasi yang baik antar DOCR pada system transmisi
150KV GITET Ungaran.
VI. KAJIAN PUSTAKA
6.1 Kajian Hasil Penelitian Terdahulu
1. Pengkajian yang dilakukan dengan metode yang sama namun dengan
sumber data yang berbeda, yaitu dari IEEE menunjukan bahwa nilai fitness
yang kecil tidak menjamin kecilnya miss-coordination yang terjadi.
Sehingga parameter yang digunakan adalah banyaknya jumlah misscoordination antar relai utama dan relai backup yang terpasang.
6.2 Landasan Teori
1. Pengertian Dasar Proteksi
1. Tujuan Proteksi
Adapun tujuan sistem proteksi dalam sistem tenaga listrik adalah
1. Mencegah
kerusakan
peralatan
yang
terganggu maupun
DS
R2
TC1
CB
DS
TC2
TC
CB
CT
VT
R1
B1
B2
CT1
CT2
LINE
CB
R
CT
VT
TC
F
: PMT
: Relay
: Trafo Arus
: Trafo Tegangan
: Trip Coil
: Fuse
: Battery
VT
F1
F2
LINE
Gambar 6.1.a Sistem Proteksi untuk sistem Gambar 6.1.b Sistem Proteksi untuk sistem
tegangan menengah (TM) atau tegangan
tegangan Ekstra Tinggi (TET) menggunakan
tinggi (TT)
system proteksi double
ttotal
tstart
td
tPMT
yang terganggu.
Mempertahankan kestabilan sistem
Membatasi ionisasi (busur api) pada gangguan disaluran
udara yang akan berarti memperbesar kemungkinan
berhasilnya
penutupan-balik
PMT
(reclosing)
dan
11
1.
3 Fasa (3)
2.
1 Fasa ke tanah
(1 ground)
3.
2 Fasa / Line to
Line (L-L)
4.
2 Fasa ke tanah /
Line to Line to
Ground (1
ground)
Prinsip Kerja
Pada dasarnya, relay arus lebih adalah suatu alat yang
2.
a.
b.
13
dari besarnya arus. Tetapi relay ini akan bekerja dengan karakteristik
secara terbalik (inverse time). Semakin besar arus yang terdeteksi,
maka semakin kecil waktu tundanya. Karakteristik ini dapat
dibedakan dalam tiga kelompok :
a)
b)
c)
Standard inverse
Very inverse
Extremely inverse
14
d)
Keterangan :
T
Ihs
Iset
15
teknik
untuk
pemecahan
masalah
optimasi
yang
16
17
WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan
Novemb
er
Desem
ber
Janua
ri
Februa
ri
Maret
April
2014
2014
2015
2015
2015
2015
1 2 3 4 12 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
Pengambilan
2 Data
Pengolahan
3 Data
4 Analisis
Penyusunan
5 Laporan
18
Keterangan:
IX. PENUTUP
Proposal Tugas Akhir ini dibuat untuk melengkapi prasyarat
pengajuan tugas akhir dan dapat terjadi beberapa perubahan setelah
melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing sebelum disahkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
19
[4]
20