NPM.
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :
Transmisi tenaga listrik adalah proses penghantaran tenaga listrik secara besar-
besaran dari pembangkit listrik, ke gardu listrik. Jalur yang terinterkoneksi untuk
memfasilitasi penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi listrik.
Transmisi berbeda dengan proses penghantaran listrik dari gardu ke pengguna,
yang biasanya disebut sebagai distribusi tenaga listrik. Kombinasi dari jaringan
transmisi dan distribusi listrik dikenal sebagai "sistem kelistrikan".
1. Pembangkit
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIKNPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :
Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk
memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga,
seperti PLTU, PLTN, PLTA, PLTB, PLTG, PLTS, PLTSa, dan lain-lain.
Pembangkit listrik biasanya terhubung ke dalam sistem kelistrikan.
2. Transmisi
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) bisa didefinisikan sebagai suatu
media pendistribusian listrik dari perusahan listrik negara (PLN) dalam bentuk
kabel bertegangan hingga 500 kv
Kabel yang yang diunakan adalah Fiber optic. Kabel ini digunakan untuk kabel
dibawah laut karena kejernihan transmisi yang memperbolehkan arus komunikasi
sepanjang 100 kilometer antar repeater untuk meminimalisir jumlah gangguan
yang timbul.
3. Distribusi
Keandalan merupakan tingkat keberhasilan kinerja suatu sistem atau bagian dari
sistem tenaga listrik, untuk dapat memberikan hasil yang lebih baik pada periode
waktu dan dalam kondisi operasi tertentu. Untuk dapat menentukantingkat
keandalan dari suatu sistem, harus diadakan pemeriksaan dengan cara melalui
perhitungan maupun analisa terhadap tingkat keberhasilan kinerja atau operasi
dari sistem yang ditinjau, pada periode tertentu kemudian membandingkannya
dengan standar yang ditetapkan sebelumnya.Keandalan tenaga listrik adalah
menjaga kontinuitas penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan terutama
pelanggan daya besar yang membutuhkan kontinuitas penyaluran tenaga listrik
secara mutlak. Apabila tenaga listrik tersebut putus atau tidak tersalurkan akan
mengakibatkan proses produksi dari pelanggan besar tersebut terganggu. Struktur
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK
NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :
V1 = 329 V
V2 = 333 V
V 2 333
Ratio = = 1,0121 V
V 1 329
Qc = Vout x sin θ x √ 3
Qc = 144,84 Var
V1 = 329 V
V2 = 340 V
V 2 340
Ratio = = 1,0334 V
V 1 329
Qc = Vout x sin Ɵ
Qc = 147,88 Var
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :
V1 = 329 V
V2 = 365 V
V 2 365
Ratio = = 1,1094 V
V 1 329
Qc = Vout x sin Ɵ
Qc = 158,76 Var
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :
160.00 1.12
1.1
155.00 1.08
1.06
150.00
RATIO V2/V1
Qc (vAR)
1.04
145.00 1.02
1
140.00 0.98
0.96
135.00 144 216 360
144 216 360
pANJANG SALURAN (KM)
pANJANG SALURAN (KM)
Grafik 1.7 Grafik hubungan kinerja saluran dengan transmisi tanpa beban
Berdasarkan grafik 1.7 ditunjukan hubungan panjang saluran (KM) dengan Qc
(Var) dan Ratio V2/V1 pada kinerja saluran transmisi tanpa beban. Diketahui
bahwa pada saat panjang saluran 144 KM, makadiperoleh nilai Qc sebesar
144,84 Var, dan nilai ratio V2/V1 sebesar 1,0121 Volt. Kemudian pada saat
panjang saluran 216 KM, maka diperoleh nilai Qc sebesar 147,88 Var, dan
nilai ratio V2/V1 sebesar 1,0334 Volt. Kemudian pada saat panjang saluran
360 KM, makadiperoleh nilai Qc sebesar 158,76 Var, dan nilai ratio sebesar
1,1094 V. Maka diambil kesmipulan dari grafikdiatasbahwahubungan panjang
saluran dengan daya reaktif kapasitif dan rasio antara V2/V1 adalah berbanding
lurus, dikarenakan keterkaitan semakin panjang saluran transmisi maka daya
reaktif kapasitif dan ratio V2/V1 seiring nilainya membesar
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :
1.8 PEMBAHASAN
Daya saluran mengacu pada daya pancar transmisi tetapi tidak memiliki
beban. Ketika tegangan pada titik akhir lebih besar dari tegangan pada titik
sumber. Karena efek kapasitansi, penurunan tegangan sangat kecil. Tegangan
tinggi ini dapat menjadi masalah jika tidak diatur dengan baik dan dapat
melebihi batas aman. Dalam hal ini, saluran listrik mengalami kehilangan
energi yang sangat kecil ketika tidak aktif, terutama karena hambatan saluran.
Kehilangan energi ini, walaupun kecil, masih ada dan harus diperhitungkan
dalam desain dan pengoperasian sistem kelistrikan. Untuk saluran transmisi
tanpa beban, faktor daya biasanya sangat mendekati satu, terutama bila tidak
ada perangkat simulasi yang dihubungkan. Hal ini dikarenakan tidak adanya
beban reaktif untuk menghasilkan daya reaktif, sehingga daya reaktif yang
dihasilkan oleh kapasitor atau alat reaktif sejenisnya sangat kecil. Kondisi
tanpa beban dapat mengakibatkan tingginya tegangan kapasitansi reaktif pada
saluran transmisi. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas daya sistem dan
tindakan perbaikan diperlukan jika tegangan mencapai tingkat yang tidak
diinginkan. Ketika tidak aktif, arus gangguan sangat rendah dan bahkan
mendekati nol. Artinya, sistem proteksi saluran harus mampu mendeteksi
gangguan dan bereaksi dengan cepat tanpa menimbulkan terlalu banyak
korsleting. Penting untuk memahami kinerja saluran transmisi dalam berbagai
kondisi, termasuk kondisi idle, karena hal ini dapat mempengaruhi stabilitas
dan efisiensi sistem tenaga secara keseluruhan. Perencanaan yang tepat dan
penggunaan peralatan respons yang tepat dapat membantu mengendalikan
kinerja jalur dalam situasi seperti itu. Kinerja saluran listrik pada suatu sistem
kelistrikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
stabilitas, efisiensi dan keandalan sistem. Beberapa faktor kunci yang
mempengaruhi efisiensi saluran transmisi adalah:
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :
Panjang saluran:
A. Tegangan operasi
B.Pengisian daya
Jenis konduktor yang digunakan dalam saluran transmisi, termasuk ukuran dan
materialnya, dapat mempengaruhi konduktivitas, kehilangan daya, dan biaya
konstruksi.
D. tegangan sisa
• Struktur jaringan
Cara saluran listrik dihubungkan ke jaringan listrik, termasuk jenis dan lokasi
pembangkitan dan beban, dapat mempengaruhi arus, tegangan dan keandalan
sistem.
• cuaca
Faktor cuaca seperti suhu dan kondisi cuaca ekstrem dapat mempengaruhi
konduktivitas, insulasi, dan kinerja saluran listrik.
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :
• Perangkat responsif
• Fleksibilitas saluran
• Perubahan di tempat
Konsep segitiga daya merupakan konsep penting dalam ilmu kelistrikan yang
digunakan untuk memahami hubungan antara daya aktif (daya nyata), daya reaktif
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :
(daya reaktif), dan daya semu (apparent power) pada suatu sistem kelistrikan.
Konsep ini sering digunakan untuk menganalisis dan mengukur efisiensi sistem
kelistrikan, terutama dari segi faktor daya dan kapasitas beban. Segitiga Kekuatan
terdiri dari tiga komponen utama:
Inilah komponen kinerja yang sebenarnya digunakan untuk kerja sistem, seperti:
B. untuk menjalankan mesin atau memanaskan pemanas. Daya aktif diukur dalam
watt (W) dan ditampilkan sebagai sisi horizontal dalam segitiga daya.
Daya semu adalah daya total yang mengalir dalam sistem. Ini adalah kombinasi
daya aktif dan reaktif dan diukur dalam volt ampere (VA).
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :
Ini adalah hubungan dasar antara daya aktif, daya reaktif, dan daya semu.
Ketika mengetahui dua dari tiga nilai ini, kita dapat menggunakan rumus ini
untuk menghitung yang ketiga. Selain itu, faktor daya (power factor), yang
merupakan perbandingan antara daya aktif (P) dan daya semu (S),
dapatdihitungsebagai:
Berdasarkan data hasil dari percobaaan dan perhitungan dapat dilihat pada saat
panjang saluran sebesar 144 KM diperoleh daya reaktif sebesar 144,84 Var.
Kemudian pada saat panjang saluran sebesar 216 KM diperoleh daya reaktif
sebesar 147,88 Var. Kemudian pada saat panjang saluran 360 KM diperoleh
daya reaktif sebesar 158,76 Var. Berdasarkan data hasil percobaan dan
perhitungan dapat diketahui bahwa hubungan panjang saluran dengan daya
reaktif adalah berbanding lurus dikarenakan semakin panjang saluran transmisi
maka akan menghasilkan daya reaktif yang besar pula.
kuat medan magnet yang ditimbulkan oleh arus yang dialirkan oleh penghantar
tinggi maka daya yang disalurkan semakin besar sehingga dapat memperbaiki
terdapat juga kerugian yang ditimbulkan oleh jaringan tegangan ekstra tinggi.
Salah
satunya adalah adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh penghantar yang
dialiri arus listrik. WHO ( World Health Organization) telah menentukan kuat
Cara yang dapat dilakukan untuk meminimumkan kuat medan magnet tersebut
kapasitansi saluran transmisi. Daya listrik yang disalurkan semakin besar juga
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :
Dalam alam sekitar juga dapat menjadi kapasitansi contoh kasusnya ialah saat
Secara umum kita mengetahui bahwa sistim arus listrik akan mengalir dari
beda potensial yang tinggi ke beda potensial rendah. Dan dikarenakan adanya
drop tegangan ssepanjang jalur transmisi kabel sebagai akibat adanya
impedansi penghantar maka tegangan pada sisi penerima biasanya lebih rendah
dibanding tegangan disisi pengiriman. Hal yang bertolak belakang terjadi pada
sistim transmisi menengah dan panjang, dimana tegangan sisi penerima akan
lebih tinggi dibanding dengan tegangan disisi pengirim. Anomali tegangan
terebut dinamakan sebagai Efek Ferranti (Ferranti Effect) sesuai dengan nama
orang yang pertama kali mengemukakan efek dan teori tersebut, yaitu Sir. S.Z.
Ferranti (1890). Sir. S.Z. Ferranti menyatakan bahwa pada jaringan sistim
transmisi menengah dan panjang, apabila transmisi tersebut tidak dalam
keadaan berbeban ataupun berbeban rendah maka tegangan disisi penerima
akan lebih tinggi dibanding tegangan disisi pengirim. Lalu mengapa bias
terjadi efek feranti karena Saluran transmisi menengah maupun panjang
panjang dapat dianggap terdiri dari susunan banyaknya kapasitansi dan
induktansi yang terdistribusikan di sepanjang garis penghantar. Arus pengisian
kapasitor sebagai efek kapasitansi disepanjang saluran transmisi tersebut
menimbulkan drop tegangan (tegangan jatuh) pada setiap phasa disepanjang
saluran transmisi. Dikarenakan disepanjang saluran transmisi menengah
maupun panjang juga terdiri dari banyaknya induktif maka drop tegangan
ctersebut terus bertambah sampai diujung beban (sisi penerima). Hal inilah
yang menyebabkan tegangan disisi penerima menjadi lebih besar dari tegangan
disisi penerima atau yang dikenal dengan Efek Ferranti (Ferranti Effect). Jadi
pengaruh kapasitansi dan induktansi disepanjang saluran transmisi memiliki
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :
1.9 KESIMPULAN
Daftar Pustaka