Anda di halaman 1dari 21

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA
Judul Percobaan :Kinerja Saluran Transmisi Tanpa Beban
Nama Asisten : AymanulFadillah (2015031011)
RizkiPratama Putra (2015031041)
Nama Praktikan : Imando Manurung (2155031006)
Kelompok :5

NO Keterangan Tanggal Paraf


1. Asistensi 1 (-20) 02-10-2023 Rizki. P
- Perbaiki yang ditandai
- Perbaiki semua penulisan
laporan mulai dari spasi dan
menggunakan format justify
- Baca aturan penulisan pada
modul!
- Berikan daftar Pustaka dan
sitasi pada laporan

Bandar Lampung, 2023


Asisten,

NPM.
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

KINERJA SALURAN TRANSMISI TANPA BEBAN

1.1 TUJUAN PERCOBAAN


Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengukur kenaikan tegangan dan pengisian daya di sepanjang saluran
yang berbeda pada operasi tanpa beban.
2. Menjelskan konsep dari Operasi Kapasitansi.
3. Mengetahui perbedaan karakteristik kinerja saluran transmisi udara dan
kabel.

1.2 TEORI DASAR

Transmisi tenaga listrik adalah proses penghantaran tenaga listrik secara besar-
besaran dari pembangkit listrik, ke gardu listrik. Jalur yang terinterkoneksi untuk
memfasilitasi penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi listrik.
Transmisi berbeda dengan proses penghantaran listrik dari gardu ke pengguna,
yang biasanya disebut sebagai distribusi tenaga listrik. Kombinasi dari jaringan
transmisi dan distribusi listrik dikenal sebagai "sistem kelistrikan".

Sebagian besar jalur transmisi menghantarkan listrik berarus bolak-balik tiga


fasa tegangan tinggi, walaupun arus bolak-balik satu fasa terkadang juga
digunakan dalam elektrifikasi perkeretaapian. Teknologi arus searah bertegangan
tinggi juga digunakan untuk menghantarkan listrik dalam jarak yang sangat jauh
(biasanya ratusan mil) karena lebih efisien daripada arus bolak-balik. Teknologi
ini juga digunakan pada kabel listrik bawah laut (biasanya dengan jarak lebih dari
30 mil (50 km)).

3 bagian penting dalam saluran Sistem Tenaga Listrik:

1. Pembangkit
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIKNPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk
memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga,
seperti PLTU, PLTN, PLTA, PLTB, PLTG, PLTS, PLTSa, dan lain-lain.
Pembangkit listrik biasanya terhubung ke dalam sistem kelistrikan.

2. Transmisi

Proses penyaluran listrik dalam kondisi tegangan tinggi/ekstra tinggi dari


pembangkit ke distribusi. Jalur yang terinterkoneksi untuk memfasilitasi
penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi listrik.

Transmisi adalah proses penyaluran listrik dari pembangkitan ke distribusi listrik.


Standar tegangan pada sistem transmisi di Indonesia diklasifikasikan sebagai
tegangan ekstra tinggi (TET) yaitu dengan nominal 500 kV dan tegangan tinggi
(TT) dengan nominal 70 kV dan 150 kV. Tujuan tegangan dinaikan agar dapat
meminimalisir rugi-rugi daya dan drop tegangan, karena penyaluran pasti melalui
jalur yang panjang, semakin panjang jalur maka akan semakin berpengaruh pada
rugi daya jika tegangan tidak dinaikan. Kontruksi transmisi terdiri dari dua yaitu
Saluran Udara dan Saluran Kabel yang terdiri dari,

a. Saluran Udara (Overhead Lines) Tegangan Tinggi (SUTT) / Tegangan


Ekstra Tinggi (SUTET)

Gambar 1.2.1 Menara SUTET


LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) bisa didefinisikan sebagai suatu
media pendistribusian listrik dari perusahan listrik negara (PLN) dalam bentuk
kabel bertegangan hingga 500 kv

b. Saluran Kabel Tanah (Underground Line) Tegangan Tinggi (SKTT)

Gambar 1.2.2 Saluran Kabel Tanah

Jaringan distribusi listrik bawah tanah adalah sebuah alternatif untuk


mendistribusikan energi listrik dengan aman, andal, dan menampilkan estetika.
Bagi masyarakat perkotaan umumnya pada perumahan kebanyakan masih
menggunakan kabel saluran udara.

c. Saluran Kabel Laut (Submarine Line) Tegangan Tinggi (SKLTT)

Gambar 1.2.3 Saluran kabel bawah laut


LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK
NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

Kabel yang yang diunakan adalah Fiber optic. Kabel ini digunakan untuk kabel
dibawah laut karena kejernihan transmisi yang memperbolehkan arus komunikasi
sepanjang 100 kilometer antar repeater untuk meminimalisir jumlah gangguan
yang timbul.

3. Distribusi

Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen


diperlukan suatu jaringan tenaga listrik. Sistem jaringan ini terdiri dari jaringan
trasnsmisi (sistem tegangan ekstra tinggi dan tegangan tinggi) dan jaringan
distribusi (sistem tegangan menengah dan tegangan rendah). Dalam sistem
distribusi pokok permasalahan tegangan muncul karena konsumen memakai
peralatan dengan tegangan yang besarnya sudah ditentukan. Jika tegangan sistem
terlalu tinggi/rendah sehingga melewati batas-batas toleransi maka akan
mengganggu dan selanjutnya merusak peralatan konsumen.Distribusi tenaga
listrik adalah tahap akhir dalam pengiriman tenaga listrik; ini merupakan proses
membawa listrik dari sistem transmisi listrik menuju ke konsumen listrik. Gardu
distribusi terhubung ke sistem transmisi dan menurunkan tegangan transmisinya
dengan menggunakan trafo.Penyaluran listrik adalah proses yang dimulai setelah
pembangkitan listrik di pembangkit listrik, untuk kemudian digunakan oleh
konsumen.

Keandalan merupakan tingkat keberhasilan kinerja suatu sistem atau bagian dari
sistem tenaga listrik, untuk dapat memberikan hasil yang lebih baik pada periode
waktu dan dalam kondisi operasi tertentu. Untuk dapat menentukantingkat
keandalan dari suatu sistem, harus diadakan pemeriksaan dengan cara melalui
perhitungan maupun analisa terhadap tingkat keberhasilan kinerja atau operasi
dari sistem yang ditinjau, pada periode tertentu kemudian membandingkannya
dengan standar yang ditetapkan sebelumnya.Keandalan tenaga listrik adalah
menjaga kontinuitas penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan terutama
pelanggan daya besar yang membutuhkan kontinuitas penyaluran tenaga listrik
secara mutlak. Apabila tenaga listrik tersebut putus atau tidak tersalurkan akan
mengakibatkan proses produksi dari pelanggan besar tersebut terganggu. Struktur
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK
NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

jaringan tegangan menengah memegang peranan penting dalam menentukan


keandalan penyaluran tenaga listrik karena jaringan yang baik memungkinkan
dapat melakukan manuver tegangan dengan mengalokasikan tempat gangguan
dan beban dapat dipindahkan melalui jaringan lainnya. Kontinuitas pelayanan
yang merupakan salah satu unsur dari kualitas pelayanan tergantung kepada
macam sarana penyalur dan peralatan pengaman. Jaringan distribusi sebagai
sarana penyalur tenaga listrik mempunyai tingkat kontinuitas tergantung kepada
susunan saluran dan cara pengaturan operasinya. Tingkat konti-nuitas pelayanan
dari sarana penyalur disusun berdasarkan lamanya upaya menghidupkan kembali
suplai setelah mengalami gangguan. Berdasarkan grafik 1.7ditunjukan hubungan
panjang saluran (KM) dengan Qc (Var) dan Ratio V2/V1 pada kinerja saluran
transmisi tanpa beban. Diketahui bahwa pada saat panjang saluran 144 KM,
makadiperoleh nilai Qc sebesar 144,84 Var, dan nilai ratio V2/V1 sebesar 1,0121
Volt. Kemudian pada saat panjang saluran 216 KM, maka diperoleh nilai Qc
sebesar 147,88 Var, dan nilai ratio V2/V1 sebesar 1,0334 Volt. Kemudian pada
saat panjang saluran 360 KM, makadiperoleh nilai Qc sebesar 158,76 Var, dan
nilai ratio sebesar 1,1094 V. Maka diambil kesmipulan dari
grafikdiatasbahwahubungan panjang saluran dengan daya reaktif kapasitif dan
rasio antara V2/V1 adalah berbanding lurus, dikarenakan keterkaitan semakin
panjang saluran transmisi maka daya reaktif kapasitif dan ratio V2/V1 seiring
nilainya membesar.
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

1.3 ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu sebagai
berikut :
1. 1 Three-phase supply unit (Cat No. 726 75)
2. 1 Power switch module (Cat No. 746 561)
3. 1 Three-phase transformer (Cat No. 745 50)
4. 1 Transmision line module (Cat No. 745 51)
5. 2 Line capasitors (Cat No. 745 53)
6. Voltmeter 600 Volt
7. 1 Power meter (active and reactive power)
8. 1 Set of safety connecting leads (Cat No. 500 851)
9. 1 Set safety connecting leads, Green/Yellow (Cat No. 500 852)
10. 3 Set of safety bridging plugs, black (Cat No. 500 59)
11. 1 Set of safety bridging plugs, Green/yellow (Cat No. 500 591)

1.4 PROSEDUR PERCOBAAN


Adapun prosedur percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Gunakan plug penghubung, kemudian atur tegangan pada sisisekundertrafo
3 phasa pada setingan Un-10%.
2. Pada percobaan ini saluran transmisi dibuat sependek mungkin yaitu 144
KM. karakteristik pada saluran tanpa beban akan minimal.
3. Mengukur tegangan antara dua penghantar bagian luar di awal dan di ujung
saluran serta dayareaktif yang dikonsumsi salah satuphasa.
4. Ubah Panjang saluran menjadi 216 KM, seperti pada gambar 1.5.2
5. Ubah Panjang saluran menjadi 360 KM, seperti gambar 1.5.3
6. Masukkan hasilpengukuranpengisisandayareaktif Qc dan hitung ratio dari U2
dan U1 dalam diagram sesuai dengan fungsi dan Panjang saluran, kemudian
Analisa hasil tersebut!
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

1.5 RANGKAIAN PERCOBAAN


Adapun rangkaian percobaan ini adalah sebagai berikut:

1.5.1 Pada saluran dengan panjang 144 KM

Gambar 1.5.1 Gambar 1.5.1 rangkaian pada saluran transmisi dengan


panjang 144 KM

1.5.2 Pada saluran dengan Panjang 216 KM


LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

Gambar 1.5.2 rangkaian saluran transmisi pada panjang 216 KM

1.5.3 Pada saluran dengan Panjang 360 KM

Gambar 1.5.3 rangkaian saluran transmisi dengan panjang 360 KM


LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

1.6 DATA HASIL PERCOBAAN

Adapun data hasil data percobaan adalah sebagi berikut :

1.6.1 Panjang saluran 144 KM

V1 = 329 V

V2 = 333 V

V 2 333
Ratio = = 1,0121 V
V 1 329

Qc = Vout x sin θ x √ 3

Qc = Vout x sin (arc cos (pf))

Qc = Vout x sin (arc cos (0,9))

Qc = 333 x sin 0,45

Qc = 144,84 Var

1.6.2 Panjang saluran 216 KM

V1 = 329 V

V2 = 340 V

V 2 340
Ratio = = 1,0334 V
V 1 329

Qc = Vout x sin Ɵ

Qc = Vout x sin (arc cos (pf))

Qc = Vout x sin (arc cos (0,9))

Qc = 340 x sin 0,45

Qc = 147,88 Var
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

1.6.3 Panjang saluran 360 KM

V1 = 329 V

V2 = 365 V

V 2 365
Ratio = = 1,1094 V
V 1 329

Qc = Vout x sin Ɵ

Qc = Vout x sin (arc cos (pf))

Qc = Vout x sin (arc cos (0,9))

Qc = 365 x sin 0,45

Qc = 158,76 Var
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

1.7 GRAFIK DAN ANALISA


grafik dan analisa pada praktikum percobaan adalah sebagi berikut
1.7.1 Grafik hubungan kinerja saluran transmisi tanpa beban

160.00 1.12
1.1
155.00 1.08
1.06
150.00

RATIO V2/V1
Qc (vAR)

1.04
145.00 1.02
1
140.00 0.98
0.96
135.00 144 216 360
144 216 360
pANJANG SALURAN (KM)
pANJANG SALURAN (KM)

Grafik 1.7 Grafik hubungan kinerja saluran dengan transmisi tanpa beban
Berdasarkan grafik 1.7 ditunjukan hubungan panjang saluran (KM) dengan Qc
(Var) dan Ratio V2/V1 pada kinerja saluran transmisi tanpa beban. Diketahui
bahwa pada saat panjang saluran 144 KM, makadiperoleh nilai Qc sebesar
144,84 Var, dan nilai ratio V2/V1 sebesar 1,0121 Volt. Kemudian pada saat
panjang saluran 216 KM, maka diperoleh nilai Qc sebesar 147,88 Var, dan
nilai ratio V2/V1 sebesar 1,0334 Volt. Kemudian pada saat panjang saluran
360 KM, makadiperoleh nilai Qc sebesar 158,76 Var, dan nilai ratio sebesar
1,1094 V. Maka diambil kesmipulan dari grafikdiatasbahwahubungan panjang
saluran dengan daya reaktif kapasitif dan rasio antara V2/V1 adalah berbanding
lurus, dikarenakan keterkaitan semakin panjang saluran transmisi maka daya
reaktif kapasitif dan ratio V2/V1 seiring nilainya membesar
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

1.8 PEMBAHASAN

Daya saluran mengacu pada daya pancar transmisi tetapi tidak memiliki
beban. Ketika tegangan pada titik akhir lebih besar dari tegangan pada titik
sumber. Karena efek kapasitansi, penurunan tegangan sangat kecil. Tegangan
tinggi ini dapat menjadi masalah jika tidak diatur dengan baik dan dapat
melebihi batas aman. Dalam hal ini, saluran listrik mengalami kehilangan
energi yang sangat kecil ketika tidak aktif, terutama karena hambatan saluran.
Kehilangan energi ini, walaupun kecil, masih ada dan harus diperhitungkan
dalam desain dan pengoperasian sistem kelistrikan. Untuk saluran transmisi
tanpa beban, faktor daya biasanya sangat mendekati satu, terutama bila tidak
ada perangkat simulasi yang dihubungkan. Hal ini dikarenakan tidak adanya
beban reaktif untuk menghasilkan daya reaktif, sehingga daya reaktif yang
dihasilkan oleh kapasitor atau alat reaktif sejenisnya sangat kecil. Kondisi
tanpa beban dapat mengakibatkan tingginya tegangan kapasitansi reaktif pada
saluran transmisi. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas daya sistem dan
tindakan perbaikan diperlukan jika tegangan mencapai tingkat yang tidak
diinginkan. Ketika tidak aktif, arus gangguan sangat rendah dan bahkan
mendekati nol. Artinya, sistem proteksi saluran harus mampu mendeteksi
gangguan dan bereaksi dengan cepat tanpa menimbulkan terlalu banyak
korsleting. Penting untuk memahami kinerja saluran transmisi dalam berbagai
kondisi, termasuk kondisi idle, karena hal ini dapat mempengaruhi stabilitas
dan efisiensi sistem tenaga secara keseluruhan. Perencanaan yang tepat dan
penggunaan peralatan respons yang tepat dapat membantu mengendalikan
kinerja jalur dalam situasi seperti itu. Kinerja saluran listrik pada suatu sistem
kelistrikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
stabilitas, efisiensi dan keandalan sistem. Beberapa faktor kunci yang
mempengaruhi efisiensi saluran transmisi adalah:
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

Panjang saluran:

Semakin panjang saluran transmisi maka semakin besar perbedaan tegangan


upstream dan downstream sehingga dapat mempengaruhi daya dan tegangan
downstream.

A. Tegangan operasi

Tegangan operasi yang digunakan pada saluran transmisi mempengaruhi


kapasitas saluran, rugi-rugi daya dan jarak transmisi yang dapat dicapai.

B.Pengisian daya

Banyaknya listrik yang dialirkan ke saluran transmisi mempengaruhi konsumsi


energi, rugi-rugi daya dan tegangan pada saluran. C.Jenis pengemudi

Jenis konduktor yang digunakan dalam saluran transmisi, termasuk ukuran dan
materialnya, dapat mempengaruhi konduktivitas, kehilangan daya, dan biaya
konstruksi.

D. tegangan sisa

Tegangan reaktif kapasitif atau induktif pada saluran transmisi dapat


mempengaruhi kualitas tegangan, faktor daya dan rugi-rugi daya.

• Struktur jaringan

Cara saluran listrik dihubungkan ke jaringan listrik, termasuk jenis dan lokasi
pembangkitan dan beban, dapat mempengaruhi arus, tegangan dan keandalan
sistem.

• cuaca

Faktor cuaca seperti suhu dan kondisi cuaca ekstrem dapat mempengaruhi
konduktivitas, insulasi, dan kinerja saluran listrik.
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

• Perangkat responsif

Penggunaan perangkat reaktif seperti kapasitor dan induktor untuk


mengkompensasi daya reaktif dapat mempengaruhi faktor daya dan tegangan
di seluruh sistem.

• Fleksibilitas saluran

Resistansi saluran menyebabkan hilangnya daya, yang mempengaruhi daya


saluran dan tegangan terminal.

• Perangkat perlindungan dan kontrol

Untuk menjaga keandalan sistem dan mendeteksi kesalahan, sistem proteksi


dan kontrol pada saluran listrik harus dirancang dan digunakan dengan benar.

• Koneksi antar wilayah

Sambungan ke area atau sistem kelistrikan lain dapat memengaruhi konsumsi


daya, konsumsi daya, dan kualitas daya. • Unduh perubahannya

Fluktuasi beban dan peningkatan kebutuhan daya dapat mempengaruhi kinerja


saluran listrik, terutama pada beban tinggi.

• Pemeliharaan dan perbaikan

Untuk mempertahankan kinerja yang optimal, diperlukan perawatan dan


perbaikan saluran listrik secara berkala.

• Perubahan di tempat

Konstruksi baru atau perubahan pada peralatan transfer dapat mempengaruhi


konfigurasi dan kinerja jalur.Semua faktor ini harus diperhitungkan selama
perencanaan, desain dan pengoperasian sistem transmisi listrik untuk menjamin
kinerja dan keandalan yang baik dalam menyalurkan listrik ke konsumen.

Konsep segitiga daya merupakan konsep penting dalam ilmu kelistrikan yang
digunakan untuk memahami hubungan antara daya aktif (daya nyata), daya reaktif
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

(daya reaktif), dan daya semu (apparent power) pada suatu sistem kelistrikan.
Konsep ini sering digunakan untuk menganalisis dan mengukur efisiensi sistem
kelistrikan, terutama dari segi faktor daya dan kapasitas beban. Segitiga Kekuatan
terdiri dari tiga komponen utama:

Daya aktif (P) atau daya aktif :

Inilah komponen kinerja yang sebenarnya digunakan untuk kerja sistem, seperti:
B. untuk menjalankan mesin atau memanaskan pemanas. Daya aktif diukur dalam
watt (W) dan ditampilkan sebagai sisi horizontal dalam segitiga daya.

Daya reaktif (Q) atau daya reaktif:

Merupakan komponen daya yang berhubungan dengan transfer energi antara


sumber dan beban dalam sistem. Daya reaktif tidak melakukan kerja mekanis apa
pun dan hanya diperlukan untuk mempertahankan tegangan sistem. Daya reaktif
diukur dalam Var (ampere tegangan reaktif, VA) dan ditampilkan sebagai sisi
vertikal dalam segitiga daya.

daya semu (S) atau kekuatan semu:

Daya semu adalah daya total yang mengalir dalam sistem. Ini adalah kombinasi
daya aktif dan reaktif dan diukur dalam volt ampere (VA).
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

Berikut adalah metode segitiga daya

Gambar 1.8.1 Segitiga daya

Ini adalah hubungan dasar antara daya aktif, daya reaktif, dan daya semu.
Ketika mengetahui dua dari tiga nilai ini, kita dapat menggunakan rumus ini
untuk menghitung yang ketiga. Selain itu, faktor daya (power factor), yang
merupakan perbandingan antara daya aktif (P) dan daya semu (S),
dapatdihitungsebagai:

Berdasarkan data hasil dari percobaaan dan perhitungan dapat dilihat pada saat
panjang saluran sebesar 144 KM diperoleh daya reaktif sebesar 144,84 Var.
Kemudian pada saat panjang saluran sebesar 216 KM diperoleh daya reaktif
sebesar 147,88 Var. Kemudian pada saat panjang saluran 360 KM diperoleh
daya reaktif sebesar 158,76 Var. Berdasarkan data hasil percobaan dan
perhitungan dapat diketahui bahwa hubungan panjang saluran dengan daya
reaktif adalah berbanding lurus dikarenakan semakin panjang saluran transmisi
maka akan menghasilkan daya reaktif yang besar pula.

Kawat penghantar saluran transmisi yang dipasang antara dua menara


transmisi, tidak akan berbentuk suatu garis lurus horizontal, melainkan akan
membentuk suatu lengkungan atau andongan. Karena tegangan saluran
transmisi merupakan tegangan tinggi, maka kawat penghantar yang
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

bertegangan dapat menimbulkan kapasitansi. Kapasitansi suatu saluran


transmisi diakibatkan oleh adanya beda potensial antara penghantar, dan bumi
dapat mempengaruhi kapasitansi saluran transmisi karena kehadiran bumi itu
akan mengubah medan listrik saluran tersebut. Apabila andongan kawat
penghantar yang terlalu besar akan mempengaruhi nilai kapasitansi ke tanah
yang akan semakin besar pula. Daya semu diukur dalam volt-ampere (VA) dan
mencakup daya aktif dan daya reaktif. Peningkatan daya semu ini dapat
memengaruhi kapasitas beban yang dapat diangkut oleh saluran transmisi dan
peralatan terkait. sehingga di sekitar saluran transmisi maupun jaringan
distribusi terdapat

kuat medan magnet yang ditimbulkan oleh arus yang dialirkan oleh penghantar

tersebut. Penggunaan saluran transmisi udara dengan tegangan ekstra tinggi

diperoleh berbagai keuntungan. Sebagai contoh, dengan menggunakan


tegangan

tinggi maka daya yang disalurkan semakin besar sehingga dapat memperbaiki

kerugian daya yang terjadi pada saluran transmisi. Namun disamping


keuntungan,

terdapat juga kerugian yang ditimbulkan oleh jaringan tegangan ekstra tinggi.
Salah

satunya adalah adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh penghantar yang

dialiri arus listrik. WHO ( World Health Organization) telah menentukan kuat

medan magnet sebesar 240 A dalam Amplitudo/m tidak mengganggu manusia.

Cara yang dapat dilakukan untuk meminimumkan kuat medan magnet tersebut

antara lain dengan meninggikan jaringan transmisi atau merubah konfigurasi

saluran transmisi serta memanfaatkan permukaan bumi untuk memperbesar


nilai

kapasitansi saluran transmisi. Daya listrik yang disalurkan semakin besar juga
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

memungkinkan timbulnya medan magnet yang besar.

Kapasitansi atau kapasitans adalah ukuran banyak muatan listrik yang


disimpan (atau dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang telah dipilihkan.
Susunan sangat umum dari piranti penyimpanan muatan adalah sebuah
kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di lempeng/pelat/keping
adalah +Q dan –Q, dan V adalah tegangan listrik antar lempeng/pelat/keping,

Dalam alam sekitar juga dapat menjadi kapasitansi contoh kasusnya ialah saat
Secara umum kita mengetahui bahwa sistim arus listrik akan mengalir dari
beda potensial yang tinggi ke beda potensial rendah. Dan dikarenakan adanya
drop tegangan ssepanjang jalur transmisi kabel sebagai akibat adanya
impedansi penghantar maka tegangan pada sisi penerima biasanya lebih rendah
dibanding tegangan disisi pengiriman. Hal yang bertolak belakang terjadi pada
sistim transmisi menengah dan panjang, dimana tegangan sisi penerima akan
lebih tinggi dibanding dengan tegangan disisi pengirim. Anomali tegangan
terebut dinamakan sebagai Efek Ferranti (Ferranti Effect) sesuai dengan nama
orang yang pertama kali mengemukakan efek dan teori tersebut, yaitu Sir. S.Z.
Ferranti (1890). Sir. S.Z. Ferranti menyatakan bahwa pada jaringan sistim
transmisi menengah dan panjang, apabila transmisi tersebut tidak dalam
keadaan berbeban ataupun berbeban rendah maka tegangan disisi penerima
akan lebih tinggi dibanding tegangan disisi pengirim. Lalu mengapa bias
terjadi efek feranti karena Saluran transmisi menengah maupun panjang
panjang dapat dianggap terdiri dari susunan banyaknya kapasitansi dan
induktansi yang terdistribusikan di sepanjang garis penghantar. Arus pengisian
kapasitor sebagai efek kapasitansi disepanjang saluran transmisi tersebut
menimbulkan drop tegangan (tegangan jatuh) pada setiap phasa disepanjang
saluran transmisi. Dikarenakan disepanjang saluran transmisi menengah
maupun panjang juga terdiri dari banyaknya induktif maka drop tegangan
ctersebut terus bertambah sampai diujung beban (sisi penerima). Hal inilah
yang menyebabkan tegangan disisi penerima menjadi lebih besar dari tegangan
disisi penerima atau yang dikenal dengan Efek Ferranti (Ferranti Effect). Jadi
pengaruh kapasitansi dan induktansi disepanjang saluran transmisi memiliki
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

andil terjadinya fenomena tersebut. Pada saluran transmisi pendek, fenomena


Efek Ferranti (Ferranti Effect) tidak terjadi, karena induktansi dan kapasitansi
disepanjang saluran tersebut praktis dianggap mendekati nol . Secara umum
untuk saluran transmisi dengan panjang 300 Km yang tidak berbeban atau
berbeban kecil ditemui tegangan sisi penerima lebih tinggi sekitar 5% terhadap
tegangan disisi pengirim

1.9 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapat pada percobaan adalah sebagai berikut


1. Panjang saluran memiliki dampak yang signifikan, sebab semakin panjang
saluran makan resistansi semakin besar
2. Semakin besar nilai resistansi maka nilai dari efisiensi daya berkurang.
3. Dalam praktikum ini saluran transmisi tanpa beban, maka nilai tegangan di
titik akhir lebih besar dari titik awal atau sumber.
4. Semakin tinggi nilai tegangan dalam saluran transmisi tegangan tinggi
maka, nilai kapasitansi di area tersebut semakiin besar.
5. Dalam kapasitansi terdapat efek feranti yang dimana, tegangan sisi
penerima akan lebih tinggi dibanding dengan tegangan disisi pengirim.
LABORATORIUM Nama : Imando M
SISTEM TENAGA ELEKTRIK NPM : 2155031006
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal :
TENAGA Halaman :

Daftar Pustaka

Chirstoper A. Santjiatodjaja, Lily S. Patras, Glanny Mangindaan Jurusan


Teknik Elektro-FT, UNSRAT Analisa Gelombang Berjalan Pada
Saluran Transmisi 70 kV Gardu Induk Teling
https://direktorilistrik.blogspot.com/2013/11/ferranti-effect-pada-sistim-
kelistrikan.html
Kapasitansi_23749_dharmaandigha_p2k-unkris.html
Yuniarto, , Fakultas Teknik-UNDIP PENGARUH PANJANG SALURAN
TRANSMISI TERHADAP TEGANGAN LEBIH TRANSIENT YANG
DISEBABKAN KARENA PROSES ENERGIZED PADA SALURAN
TRANSMISI 500 KV

Anda mungkin juga menyukai