Anda di halaman 1dari 6

Nama : Evi Sakuntala

Nim : 18157994

Jurusan Teknik Elektro-5

UAS SISTEM DISTRIBUSI PAGI

3FEBRUARI2021

Jawaban:

1) Jelaskan dan gambarkan gardu distribusi yang sederhana ?

Gardu yanag sederhana Gardu Tiang Merupakan sebuh Gardu distribusi tenaga listrik yang
komponen kontruksi utamanya menggunakan Tiang, Tiang tersebut bisa berupa Tiang Beton Atau
Tiang Besi, yang memiliki kekuatan beban kerja sekurang kurangnya 500 dAn dan memmiliki panjang
11, 12 bahkan 13 meter sesuai dengan kebutuhan dan lokasi pendiriannya.

Secara garis besarnya, Gardu Tiang ini ada 2 jenis, yaitu :

a. Gardu Portal

Yaitu Gardu Distribusi Tenaga Listrik Tipe Terbuka ( Out-door ), dengan memakai kontruksi dua tiang
atau lebih. Tempat kedudukan Transformator sekurang kurangya 3 meter di atas permukaan tanah.
Dengan sistem proteksi di bagian atas dan Papan Hubung Bagi Tegangan di bagian bawah untuk
memudahkan kerja teknis dan pemeliharaan.
b. Gardu Cantol

Yaitu Tipe Gardu Distribusi Tenaga Listrik dengan Transformator, proteksi, dan Papan Hubung Bagi
Tegangan Rendah ( PHBTR ) di cantokan atau dipasang langsung pada tiang yang memiliki kekuatan
minimal 500 dAn.

2) Jelaskan dengan singkan jenis gardu induk Distribusi ?

Jenis Gardu Induk bisa dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu :

a.Berdasarkan besaran tegangannya.

B.Berdasarkan pemasangan peralatan

C.Berdasarkan fungsinya.

D.Berdasarkan isolasi yang digunakan.

E.Bedasarkan sistem (busbar).

Dilihat dari jenis komponen yang digunakan, secara umum antara GITET dengan GI mempunyai
banyak kesamaan. Perbedaan mendasar adalah :

Pada GITET transformator daya yang digunakan berupa 3 buah tranformator daya masing – masing 1
phasa (bank tranformer) dan dilengkapi peralatan rekator yang berfungsi mengkompensasikan daya
rekatif jaringan.

Sedangkan pada GI (150 KV, 70 KV) menggunakan Transformator daya 3 phasa dan tidak ada
peralatan reaktor.

Berdasarkan besaran tegangannya, terdiri dari :


Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 KV, 500 KV.

Gardu Induk Tegangan Tinggi (GI) 150 KV dan 70 KV.

3)single line diagram dari gardu induk

Peralatan dan fasilitas gardu induk adalah

A)istalsi trasformator tenaga dan peralatan penyaluran tenaga listrik

B)peralatan tegangan tinggi (sisi primer )antara lain

4)Trafo distribusi berperan penting dalam jaringan distribusi untuk mentransformasikan energi listrik
dari tegangan menengah 20 kV ke tegangan rendah 220/380 V. Oleh sebab itu, kondisi pembebanan
transformator harus diperhatikan guna menjaga kontinuitas energi listrik.trafo jenis ini mempunyai
karakteristik berbeda dengan jenis trafo konvensional yaitu trafo dengan pengaman diri yang
lengkap.

Didalam pengoperasian trafo jenis ini masih tidak sesuai dengan karakteristik dari trafo tersebut,
maka perlu dilakukan penyesuaian pembebanan sehingga diperoleh model pengoperasian yang
efektif dan berdaya guna tinggi dan sesuai dengan kemampuan trafo menanggung beban sampai
150% dari kapasitasnya dan mampu beroperasi selama 4 jam.

Dari analisis ini bisa diketahui bahwa pemodelan beban yang sesuai dengan karakteristik trafo CSP
yaitu bentuk beban terpusat atau bentuk payung dimana radius pelayanan sebesar 105 m dengan
luas penampang konduktor sebesar 95 mm2, dan jumlah total titik beban sebesar 114 titik beban
serta daya rata-rata per titik beban sebesar 1.300 VA. Dengan radius 105 m, maka penempatan trafo
berada pada pusat beban. Trafo CSP sangat sesuai melayani beban perumahan karena mampu
menanggung beban hingga 150% dari kapasitasnya pada saat beban puncak selama 4 jam dan masih
dapat digunakan, tidak perlu diganti dengan trafo kapasitas yang lebih besar.

Pola operasional trafo akan optimal bila karakteristik beban sesuai dengan trafo sebagaimana
karakteristik beban Residensial.Kata kunci : Transformator, CSP, Beban, KVA
5)On Load Tap Changer adalah dapat diartikan mengubah tap dalam keadaan berbeban artinya
peralatan ini dapat melakukan perubahan tap untuk menambah atau mengurangi jumlah kumparan
(dalam hal ini disebut kumparan bantu) tanpa harus melakukan pemadaman terlebih dahulu,
sehingga secara umum On Load Tap changer atau yang disingkat OLTC merupakan peralatan yang
dipasang pada transformator untuk memperbaiki kualitas tegangan pada sisi sekunder dengan
memilih rasio tegangan tanpa melakukan pemadaman, dimana rasio tegangan ini ditentukan oleh
kumparan tegangan yang dihubungkan dengan tap selector pada OLTC.

6) kekurangan Transformator 3 fasa bukan Transformator biasa atau 1 fasa

Karena sebuah Transformator 3 fasa terdapat 3 kumpara primer dan 3 kumparan sekunder yang
dapat dimasuki dengan 3 tegangan listrik dan mengeluarkan 3 tegangan listrik. Sementara
transformatornya hanya Sebagai pertimbangan ekonomis, transformator 3 fasa banyak mengurangi
daya produksi. Selain itu, Transformator 3 fasa banyak sekali mengurangi earat dan lebar dari
kerangka Transformator. Maka dari itu, harga dapat dikurangi bila dibanding dengan
menggabungkan Transformator (trafo) 1 fasa menjadi 3.

Tetapi, selain dari pada kelebihan transformator yang telah disebutkan ada suatu kekurangan dari
Transformator 3 fasa ini, salah satu yang paling merugikan adalah bila salah satu fasa tegangan
mengalami gangguan (kerusakan dan kelalaian) maka selurauh fasa akan terkena dampaknya dan
meyebabkan seluruh Transformator harus dipindahkan (diganti). Berbeda apabila bila kita
menggunakan Transformator 1 fasa 3 buah, yang mana bila salah satu mengalami gangguan, tidak
akan mempengaruhi Transformator lainnya

7). Dik = p 20 x 1000 = 20.000

V = 400

=Ixv

I= 20.000 / 400 v

I= 50A

Jadi arus primer dan arus sekunder adalah 50Ampere.

8)a.Kecenderungan kenaikan kapasitas dalam system meliputi jumlah trafo, jumlah rangkaian
cabang yang harus dibangun pada tahap permulaan beberapa kapasitas tambahan yang harus
disediakan untuk perluasan yang akan datang. Perbandingan ekonomis tentang mana yang lebih
baik. Apakah memasang pemutus beban kecil dulu untuk kemudian diganti dengan yang lebih besar
atau sekaligus memasang yang besar sejak permulaan, tergantung dari perkiraan kecepatan naiknya
kapasitas system.
b.Sifat GI ; dalam hal ini ditentukan apakah akan dipakai system ril tunggal ataukah system ril ganda ;
ini tergantung pula pada sifat dan pentingnya GI.

c.Kwalitas tenaga yang harus diberikan; jangkauan (range) penyetelan tegangan ril dan dasar daya
reaktif yang harus dikompesasikan atau dibangkitkan sudah harus masuk dalam rencana. Keandalan
penyediaan oleh system transmisi masing-masing harus pula diketahui. Pemilihan pengaturan cara
hubung singkat tergantung dari dapat tidaknya tenaga diambil dari GI lain atau saluran transmisi lain,
atau perlu tidaknya menyediakan system ril ganda, apabila aliran terhenti karena gangguan atau
karena pemutusan yang disengaja. Juga alat-alat pengaman harus direncanakan sesuai dengan
keandalan yang diperlukan.

d.Keadaan setempat: jenis gardu induk ditentukan oleh letaknya; ditengah atau di luar kota. Dalam
keadaan tertentu perlu diusahakan langkah-langkah untuk mengatasi persoalan suara berisik di GI.
Dalam perancangan harus diperhatikan pula keindahan kota.

9)Jelaskan Jenis gangguan pada sistem distribusi ?

A)Gangguan intern (dari dalam):

yaitu gangguan yang disebabkan oleh sistem itu sendiri. Misalnya gangguan hubung singkat,
kerusakan pada alat, switching kegagalan isolasi, kerusakan pada pembangkit dan lain – lain.

B) Gangguan extern (dari luar)

yaitu gangguan yang disebabkan oleh alam atau diluar sistem. Misalnya terputusnya saluran/kabel
karena angin, badai, petir, pepohonan, layang – layang dan sebagainya.

C) Gangguan karena faktor manusia

yaitu gangguan yang disebabkan oleh kecerobohan atau kelalaian operator, ketidak telitian, tidak
mengindahkan peraturan pengamanan diri, dan lain-lain.

10) Lightning Arrester.Alat ini biasanya dipasang pada gardu-gardu induk dan juga dijaringan-
jaringan transmisi. Yang berfungsi untuk melindungi peralatan-peralatan di gardu induk dan
jaringanjaringan transmisi dari tegangan surja (baik surja hubung maupun surja petir) dan pengaruh
follow current. Pada Sistem Minahasa terdapat beberapa daerah yang sering mengalami sambaran
petir, salah satunya daerah antara Gardu Induk Tomohon dan Gardu induk Teling. GI Teling
merupakan salah satu gardu induk di sistem Minahasa dengan sistem tegangan 70 kV, sedangkan GI
Tomohon merupakan gardu induk yang memiliki 2 sistem tegangan yaitu sistem tegangan 70 kV dan
system tegangan 150 kV serta berfungsi sebagai penghubung 2 sistem tegangan pada sistem
Minahasa karena mempunyai trafo IBT(Inter Bus Transformator)
Karena jumlah sambaran petir yang tinggi pada daerah ini, mengakibatkan terjadinya sambaran pada
jaringan transmisi sehingga membuat sistem Minahasa menjadi collapse/Black Out. Hal ini
dikarenakan, tidak dipasangnya alat proteksi terhadap sambaran petir atau Lightning Arrester pada
jaringan. Oleh karena itu, saya mengajukan judul tugas akhir “Analisa Rating Lightning Arrester di
Jaringan Transmisi 70kV Tomohon – Teling”.

Anda mungkin juga menyukai