Anda di halaman 1dari 18

Materi Pertemuan ke 2c Konversi Energi Listrik 27.03.

2021

Konsumsi dan pembangkitan tenaga listrik


Yang diambil sebagai sampel di sini adalah keadaan di USA, pada tahun 1970 di
mana kapasitas terpasang total pembangkitan tenaga listrik di USA adalah 356.800 MWe.
Beban rata-rata pemakaian listrik kurang lebih 50% dari beban maksimum yang
dimungkinkan
Sumber utama bagi pembangkit adalah sebagai berikut :
6,3% dari minyak
22 % gas alam
52,5% batubara dan batu bara muda (lignite)
18,2% pembangkit listrik tenaga air
1,0 % tenaga nuklir

Dengan pengecualian terjadinya beberapa pemecahan teknis yang penting dalam hal
penggunaan sumber-sumber energi lain (adanya terobosan teknologi baru atau penemuan
baru) ataupun penundaan-penundaan bermotif politik, maka sumber energi utama bagi
pembangkitan listrik yang diharapkan akan dipakai diakhir abad ke 20 adalah
• Batu bara dan lignite
• Reaktor nuklir fisi
• Sistem- sistem hidroelektrik
Hingga tahun 1775, kapasitas nuklir terpasang naik hingga ±8% dan lebih dari separo dari
pembangkit listrik yang baru dipasang pada tahun 1975 adalah PLTN.
Pada akhir tahun 1975 terdapat 58 reaktor nuklir yang beroperasi dengan kapasitas total
sebesar 39.600 MWe. Pada waktu yang sama sebanyak 159 reaktor lain sedang dibangun
atau sudah dipasang . Diperkirakan kapasitas pusat pembangki listrik tenaga nuklir (PLTN) di
USA adalah ±100.000 MWe di tahun 1980 dan gambaran ini diharapkan akan menjadi dua
kali lipat di tahun 1985, sekali lagi, terkecuali ada hambatan hukum ataupun kasulitan-
kesulitan teknis.

Laju pertumbuhan
Jika suatu besaran seperti daya, p meningkat dengan tingkat ( laju) sebesar “i” setiap
taunnya maka tingkat perubahan besaran tersebut terhadap waktu
adalah
dP
=P.i.................................................................................................... (1-3)
dt
Jika daya awal yang dihasilkan dinotasikan sebagai Po. Pada suatu waktu tertentu,
katakanlah pada t = 0 persamaan (1-3) dapat dimanipulasi dalam bentuk integrasi
sebagai berikut :
dP dp
=P.i ; atau dapat ditulis sebagai =i . dt
dt P
Integrasikan kedua sisi
P t
dP

Po P
=∫i dt
o
P
ln P =i . t t
Po o
ln P - ln Po = i (t- 0) = i t

( )
P
ln P =i . t .............................................................................................(1-4)
P
Maka =e atau
i. t

Po
..................................................................................................
P=P o ei. t (1-5)
.

Pelipatan laju
P
konsumsi energi, , o
P

6
4

t
-2 2 3 Waktu pelipatduaan, d
t

Gambar 1.4 : Variasi laju konsumsi energi untuk laju


pertumbuhan yang konstan
P t
Parameter-parameternya (tak berdimensi) antara lain adalah : o , dan , d , di mana
P t
t d adalah waktupelipatduaan, yaitu waktu yang diperlukan untuk meningkatkan daya
dengan faktor dua. Jadi apabila misalnya, t = t d, P = 2Po, maka persamaan¿.4) akan menjadi :

( )
p
ln p0 =i .td

( )
2 p0
ln p0 =i. td e=2,718
• ln 2=i. td →
• ln 2 ...............................................................................(1-6)
td =
0,693 =
i i
Apabila rumus-rumus di atas diaplikasikan pada laju pertumbuhan konsumsi energi di
USA, yang menurut data historis adalah 7% per tahun, ini berarti bahwa kapasitas
pembangkit listrik menjadi berlipat- dua setiap
0,693
t = =9,9tahunan
d
0,07
Total energi yang dikonsumsi selama satu periode tertentu didapatkan dengan cara
mengintegrasikan persamaan (1-5) terhadap selang waktu tersebut. Diasumsikan bahwa
1t 1 t P t1 P p0 it 1
E0 =∫ e dt =p 0 ∫ eitit dt = 0
−∞ ¿ i { e − e }
{
e 1−
it 0 i t1 −∞
p 0 −∞
e i i e∞
−∞

=0
P0 it
E0 = e.........................................................(1-7)
i 1

Jika sekarang diambil E1sebagai energi total yang dikonsumsi antara t =t 1 sampai t =t 2, maka
E1dapat dituliskan sebagai :
t2

E 1=∫ eit dt
Po
t1

p0 it t2
¿ e
i t =t 1
p0
¿ {e it 2−e it 1 }
i
p0 it
¿ e 1 E =E { ei ( t 2−t 1 )−1 } ............................................ (1-8)
1 0
i

¿ E0

Ekonomi Energi
Contoh soal
Pelajari rumus-rumus yang digunakan
n .t op
i
At = A 1+
( n) .............................. Rumus (1-9)

At¿ =¿¿

S = biaya
pembangkitan

Jika sisa proyek masih laku dijual maka nilai aktual investasi yang diperhitungkan adalah

A¿t = At−nilai sisa proyek

1. Biaya bahan bakar


= masukan energi bahan bakar x tarif bahan bakar

di mana

Masukan energi bahan bakar (sesuai rumus)

( ) ( )
th kwh
M . BTU xEQ
= kweh tahun
0,0043
th

2. Pendapatan Perusahaan

= keluaran energi pertahun x tarif / harga listrik

[kWeh/tahun] per kWeh (Rph/

kWeh]

Gunakan rumus
keluaran x load factor
Efisiensi ()
= masuka n

keluaran x LF
Masukan bahan bakar
Efesiensi
=

Jadi

Masukan bahan bakar = kWe x LF. 1/

tarif (Rph)
Biaya bahan bakar = masukan bahan bakar x
satuan bahan bakar
Gunakan konversi-konversi :

1 tahun = 8706 jam

1 kJ = 1 kWth- det, th = thermal

biaya bahan bakar (lama) efisiensi (lama)


biaya bahanbakar baru = efisiensi(baru)

Atau
Biaya bahan bakar (lama) ❑th(lama)
=
Biaya bahan bakar (baru ) ❑t
(baru)
h

Diperoleh persamaan

❑th(baru)
Biaya bahan bakar (baru) = biaya bahan bakar (lama) ❑ t
x h (lama)

Penghematan didapat dari selisih

Biaya bahan bakar lama – biaya bahan bakar baru

3. Gunakan rumus

At= A ¿

At¿=At −nilai sisa proyek( jika ada)

At¿=¿¿

s=biaya pemanasanefektif pertahun

4. Gunakan rumus
At= A ¿

Jika sisa proyek berharga nol

At¿=At −0= At
At=¿¿

S = bisa dicari

Bahan Bakar Gas

Di bagi atas 3 kelompok

• Gas alam
• Gas pabrik dan
• Gas hasil sampingan

Nilai pembakaran volumetrik dan campuran bahan bakar gas adalah panass dengan jumlah
dari perkalian volume atau fraksi mole komponen individual dengan nilai pembakaran
volumtrik komponen

Apabila nilai pembakaran volumetrik dari suatu komponen gas pada suatu suhu referensi ,
Tr, dan tekanan referensi Pr, diketahui, nilai pembakaran volumetrik dari campuran gas,
HHVv, diperoleh dari persamaan berikut:
HHVv Campuran / Pr,Tr = ∑ (HHVv,i) Pr, Tr (Vi)

(HHVv) P.T = (HHVv) Pr, Tr1 P/Pr . Tr/T


Dimana,

HHVv,i= nilai pembakaran tinggi atau volumetrik

V,i = Fraksi volumetrik komponen gas yang ke-i

HHVm=(HHVv) P,T (V) P,T

Volume jenis suatu campuran gas dapat dihitung dari berat molekul gas tsb (Molecular
weight = MW) dan persamaan gas ideal

VRT
V= m = P =
RuT P ( MW )

di mana,

Ru= konstanta gas universal

Contoh:

Hitung HHV (high heat value, nilai pembakaran atas) dalam satuan [kJ/m³ & kJ/kg] pada
suhu 10˚c dan tekanan 3 atm untuk suatu campuran gas dengan komposisi sbb:

94,3% CH4 (Metana)

4,2% C2H6 (Etana)

1,5% CO2 (Gas asam arang/ gs karbondioksida)

Jawab:

Diket: Fraksi mol dari komponen gas pada suhu 20˚c dan tekanan 1 atm (lihat lampiran2)

(HHVv) CH4 =37,204 Kj/m³; 1m³= 1000 dan N³= 1000L

(HHVv) C2H6= 65,782 kJ/m³

(HHVv) CO2= 0

Berat molekul campuran gas


MW (molecular weight, barat molekul)= 0,943(16) + 0,042(30) + 0,015(44), 16MW
CH4=12+4=16

30 MW C2H6=2(12) + 6(1)=30

MW= 17,01 kg/kg.mol pada t=20˚c dan P= 1atm; 44MW CO2 12+ 2(16)

=12 + 32=44

(HHVv) Campuran

=0,943 (HHVv) CH4 + 0,042 (HHVv) C2H6 + 0,015 (HHVv) CO2

=0,943 (37204) + 0,042 (65,782)

=37,846 kJ/m³

Pada t=10˚c dan P=3 atm, sesuai rumus


P Tr
(HHVv) 10˚c, 3 atm = 37846 .
Pr T
3 273+20
=37846 ( ¿ ( ¿
1 273+10

=117.550 Kj/m³

Sehingga:

Volume jenis campuran gas


Ru. T
V=
P ( MW )

V= ¿¿

=0,4552 m³/kg

HHVm = HHVv * V

= 117,544 Kj/m³ * 0,4552 m³/Kg

=53,506 Kj/Kg

=0,430 * 53,506 Btu/Lbm

=23,008 Btu/Lbm
Bahan Bakar :

II.2 Bahan bahan nuklir


II.2 . 1 Sumber energi nuklir

Pengkonversian massa ke energi (dari energi kimia dalam suatu reaksi kimia tertentu)
adalah terlalu kecil untuk dideteksi. Tetapi pada reaksi nuklir, energi yang dikeluarkan
per reaksi adalah cukup besar sehingga pengkonversian massa tsb secara aktual dapat
dideteksi. Konsekuensinya adalah memungkinkan untuk menghitung berapa besar
energi yang dikeluarkan setiap reaksi dari kesetimbangan massa reaktan dan
produknya.

Dalam setiap reaksi konversi energi, jumlah massa dan energi harus tetap sekaligus juga
momentumnya . Hukum ini berguna untuk menghitung jumlah energi total yang
dikeluarkan, begitu pula distribusi energi di antara produk-produk reaksi nuklir.

Nomor atom Z adalah sama dengan jumlah proton (ion bermuatan positif) yang terdapat
dalam inti atom. Di dalam atom yang tak mengalami ionisasi, nomor atom nya juga sama
dengan jumlah elektron (ion yang bermuatan negatif), yang mengorbit pada inti.

Jumlah maksimum elektron dalam setiap kulit : : 2 n2

K=1  maks elektron = 2(1)²= 2 L=2

maks elektron =2(2)² =8 M=3 Maks

elektron = 2(3)²= 18
Semua atom yang memiliki NA (nomor atom) sama adalah anggota dari unsur
kimia yang sama dan atom-atom ini pada dasarnya mempunyai sifat kimia yang
sama.

Jika atom-atom mempunyai jumlah massa atomik A yang berbeda, mereka disebut
sebagai isotop-isotop unsur tsb. Isotop-isotop ini berbeda hanya dalam jumlah
neutron dan yang terdapat dalam inti atom. Atom-atom ini menunjukan sifat-sifat
kimia yang pada dasarnya bersamaan, tetapi sifat-sifat nuklirnya amat berbeda.
Apabila dituliskan
1
1 H ini menyatakan sebuah atom hidrogen, yang
mempunyai inti dengan satu proton, satu nukleon, dan tak ada neutron.
235
U ini menyatakan sebuah atom uranium, atau inti dengan
92

92 proton, 235 nukleon, dan 143 neutron (235 – 92).

Isotop uranium ;lain yang umum adalah :


238
92 U yang mempunyai 92 proton, 238 nukleon, dan 146
neutron.

Massa sebuah inti atom adalah lebih kecil dari massa partikel atau nukleon
individual yang membentuknya . Pwrbedaan massa ini, yang dikenal dengan
kekurangan massa/cacad massa (mass defect), adalah yang menahan kebersamaan
inti dan mencegah gaya Coulomb muatan positip (proton) di dalam inti
memisahkannya. Kekurangan massa ini, sebenarnya, adalah perekat massa negatif.
Untuk memecah inti menjadi nukleon-nukleon individualnya, sejumlah energi
minimum yang setara dengan kekurangan massa itu, haris ditambahkan ke dalam
inti.

KEKURANGAN MASSA = Zm + (A – Z) mn - massa nuklir...................(2-11)


p

di mana

m p = massa proton

mn = massa neutron

Kesulitannya adalah sangat sulit menghitung massa nuklir secaralangsung , tetapi massa−massa atomik

(mass secara tepat .

Sebagai akibatnya , kekurangan massa, biasanya dihitungdengan perrsamaan berikut :

KEKURANGAN MASSA = Zm + (A – Z) mn - massa atomik...........................(2-12.a)


H

di mana
mH = massa atom hidrogen r ingan (11H )

mn = massa neutron

Massa atom adalah sangat kecil dan biasanya dinyatakan dalam s atuan-satuan yang disebut :
satuan massa atomik, amu (atomic mass units), di mana 1 satuan massa ini kira-kira sama dengan
massa sebuah proton atau sebuah neutron. Satu amu samadengan kebalikan Bilangan Avogadro
dalam gram, atau 1,66 x 10−24 gram. Energi yang setara dengan 1 amu adalah 931 M.eV. Daftar
(lebih dari satu tabel) . Massa yang tercantum dalam lampian I telah mengalami normalisasi
sehingga isotop karbon 12 mempunyai massa atomik persis sebesar 12,00000 amu, Beberapa
susunan massa atomik yang lebih tua dinormalisasi sehingga unsur oksigen 16 mempunyai massa
atomik sebeasr 16,00000 amu Bila menggunakan massa atomik dari tabel yang berlainan
haruslah barharti-hati agar harga tersebut benar-benar dinormalisasi ke dalam nilai yang sama.

Massa atomik isotop hidrogen 1 adalah 1,007825 amu dan massa sebuah neutron adalah
1,008665 amu. Dengan menggunakan harga-harga ini persamaan (2.12.a) akan berubah menjadi:

KEKURANGAN MASSA = 1,007825 Z + 1,008665 (A – Z) - massa atomik......(2.12.b)

Bila jumlah massa atomik meningkat , maka kekurangan massa juga meningkat
karena akan ada partikellebih banyak di dalam inti (padahal kalau menurut rum,us dii
atas seharusnya kekurangan massa menurun dengan meningkatnya jumlah massa
atomik). Energi yang setara

Contoh soal :

1. Hitunglah analisis ultimasi dan proksimasi dengan basis begitu diterima,taksiran nilai
pembakaran rendah dan nilai pembakaran tinggi yang tercantum di daftar, nilai
pembakaran tinggi yang di hitung dengan rumus Dulong,dan tentukan klasifikasi
ASTM (kelas dan kelompok) dari batu bara Starck County,North Dakota,dengan A = 9
dan M
= 39

Penyelesaian :

Dari lampiran C :

Analisis batu bara proksimasi bebas abu,kering : didapatkan data-data

: VM = 54,0% S = 2,8%
FC = 46,0%

100% HHV = 28,922kJ/kg = 12,435 BTU/lbm

Analisis bebas abu,kering :

C = 72,4%, H 2 = 4,7%, O2 = 18,6%, N 2 = 1,5%, S = 2,8%

Untuk mengkonversi ke suatu basis batu bara diterima,faktor koreksi atau pelipatan
adalah

( l – M – A ) = ( 1,00 – 0,39 – 0,08 ) = 0,53.

Analisis aproksimasi begitu diterima menjadi :

VM = 0,53 ×54,0=28,62 % S =0,53 ×2,8=1,48 %

FC = 0,53 × 46,0=24,38 %

M = 39,00 % HHV = 0,53 ×28,922=15,329 kJ /


kg
A = 8,00 %
= 0,53 ×12,435=6,591 Btu /lbm
100%

Analisis begitu diterima menjadi

C = 0,53 ×72,4=38,37 %

H2 = 0,53 × 4,7=2,49% HHV = 15,329 kJ / kg

O2 = 0,53 ×18,6=9,86 % =6,591 Btu/ lbm

N2 = 0,53 ×18,6=9,86 %

S = 0,53 ×2,8=1,48 %

M = 39,00 %

A = 8,00 %

100%

Nilai pembakaran rendah :

LHV = HHV – 2400( M + 9H2 ) = 15,329 – 2400( 0,39 + 9 x 0,0249 )

= 13,855 kJ / kg=5957 Btu/ lbm

Harga taksiran dari nilai pembakaran tinggi yang di cari berdasarkan rumus Dulong :
O2
(
=33.950 C + 144.200 H 2−
8 )
= 33.950(0,3837) + 144.200( 0,0249−0,0986/ 8 ) + 9400(0,0148)

HHV (rumus Dulong) = 14.979kJ / kg = 6440Btu / lbm

Klasifikasi batu bara berdasarkan metoda ASTM :


100(FC - 0,15S)
FC,bebas-Mm,kering =
100 - M - 1,08A - 0,55S
100(24,38−0,15 ×1,48)
=
100-39,0 - 1,08 × 8,0 - 0,55 × 1,48

= 46,87 °

Oleh karena harga ini lebih kecil dari 69%,batu bara tidak dapat dimasukkan ke dalam
kelas karbon tetap yang bebas bahan mineral,kering.
100(Btu- 50S)
Btu,bebas-Mm,basah =
100 - 1,08A - 0,55S

100(6591 - 50 × 1,48)
=100 - 1,08 × 8,0 - 0,55 × 1,48

= 7197 Btu / lbm

Oleh karena harga nilai pembakaran tinggi bebas bahan mineral adalah antara 6300 dan
8300 Btu/lbm,maka batu bara ini di golongkan kedalam kelas IV,kelompok batubara-
lignite A.

2...Hitunglah nilai pembakaran tinggi (kilojoule per meter kubik dan kilo joule per kilogram)
pada 10°C dan tekanan 3 atm untuk suatu campuran gas dengan komposisi sebagai
berikut : 94,3% CH4,4,2% C2 H6,dan 1,5% CO2

Penyelesaian

Diketrahui : Fraksi mole dari komponen gas. Pada 20° dan 1 atm (dari lampiran G):

(HHVᵥ) CH4 = 37.204 kJ / m3


(HHVᵥ) C2 H6 = 65.782 kJ/ m3
(HHVᵥ)CO2 = 0

Berat molekul campuran gas = 0,943(16) + 0,042(30) + 0,015(44)

= 17,01kg/kg°mol

Pada 20°C dan 1 atm :

(HHVᵥ)campuran = 0,943(HHVᵥ)CH4 + 0,042(HHVᵥ)C2 H6 + 0,015(HHVᵥ)CO2

= 0,943(37.204) + 0,042(65.782) = 37.846kJ / m3

Pada 10°C dan 3 atm :


P Tr
(HHVᵥ)10 °C, 3 atm = 37.846 = 37.846(3/1)(293/283)
Pr T

= 117.550kJ / m3

Ru T
Volume jenis campuran gas = ᵥ =
P ( MW )
di mana :

P = 3 atm = 1,013 bar/atm (3 atm) = 3,039 bar

T = 10 + 273 = 283°K

Ru= 0,08314 bar°m3/(kg·mol) (K)

ᵥ = ( 0,08314 bar°m3/(kg·mol·K)(283 K)/(3,039 bar) x (17,01 kg/kg·mol)

ᵥ = 0,4552m3 / kg

( HHVm) = ᵥ(HHVᵥ) = 0,4552m3 / kg(117,544 kJ / m3) = 53.506 kJ/kg

= 23.008 Btu/lbm

3...Hitunglah energi pengikatan rata-rta per nueklon untuk isotop-isotop berikut (a)hidogen
2 59 235
berat, H , (b) isotop nikel, Ni ,dan (c) isotop uranium, U.
28 92
1

Penyelesaian :

(a) Untuk hidrogen-2,massa atomik adalah 2,0141 amu (dari lampiran


I). Kekurangan massa = 1,007825(1) + 1,008665(2-1) – 2,0141 = 0,00239 amu
Energi pengikatan total = 931 (kekurangan massa) = 931 (0,00239) = 2,225 MeV
energi pengikatan total
Energi pengikatan rata-rata per nueklon =
A
2,225
= = 1,1125 Mev
2
(b) Untuk nikel-59,massa atomik adalah 58,9342 amu (dari lampiran
I). Kekurangan massa = 1,007825(28) + 1,008665(59-28) – 58,9342
= 0,55352 amu
Energi pengikatan total = 931(0,55352) = 515,33 MeV
515,33
Energi pengikatan rata-rata per nueklon = = 8,734 MeV
59
(c) Untuk uranim-235,massa atomik adalah 235,0439 amu (dari lampiran
I) Kekurangan massa = 1,007825 (92) + 1,008665 (235-92) – 235,0439
= 1,91510 amu
Energi pengikatan total = 931(1,9151) = 1782,95 MeV
1782,95
Energi pengikatan total rata-rata per nueklon = = 7,587 MeV.
235
4. Atom-atom uranium-235 menjalani proses peluluhan alfa (helium-4) dengan emissi sinar
gamma sebanyak 0,17 MeV.Hitunglah energi kinetik dari inti dan partikel alfa yang dihasilkan.

Penyelesaian
235 231 4
Reaksi peluluhan : U Th + He + 0,17 MeV gamma
92 90 2
Dari lampiran I,massa atomik adalah
-Mu-235 =235 , 0439 amu MTh-231 =231 , 0347 amu
-MHe-4 =4,0026 amu

Total EK = 931 ( m235−m231−m 4 ¿−0,17


= 931 (235,0439 – 231,0347 – 4,0026)-0,17 = 5,9746 MeV

KET 5,9746
EK inti Th 231 = = =0,01017 MeV
1+M/m 1+231/4
EK partikel alfa KET 5,9746 =5,8729 MeV
= 1+m/M = 1+4/231

5...Hitunglah aktivitas dalam curie, dari isotop uranium-235 di dalam 100 kg uranium nitrit
(U 3 N4) bila digunakan uranium alamiah.

Penyelesaian :
m = massa U 3 N 4 = 100.000 gram
MW (molecular weight) = berat molekuler senyawa tersebut = 3(238) + 4(14)
= 770 g/g·mol
N = 3 atom uranium per molekul
F = kelimpahan isotropis U-235 di dalam alamiah (dari lampiran I)
= 0,72% = 0,0072 atom uranium U-235 per atom
uranium T1/2 = 7,1 x 108 tahun (dari lampiran I)
N =
100.000g
770 g/g∙mol (6,023 × 10 molekul / g∙mol) ×(3 atom U / molekul ) (0,0072 atom U-235 /atom U
23

= 1,69 × 1024 atom U -235


0,693 0,693
= T1/2 =
( )
λ jam detik
( 7,1 × 108 tahun ) 8776tahun (3600 jam )
= 3,094 x 10-17 disintegrasi per detik (atom U-235)
= 3,094 x 10-17 bq per atom U-235
Aktivitas = A = λN =(3,094 x 10-17 bq per atom U-235) x (1,69 x 1024 atom U-235)
= 5,228 x 107 bq = 1,413 x 10-3 Ci
6...Hitunglah massa logam polonium-210 yang harus di pergunakan untuk mensuplai daya
termal minimum 1 Kwth untuk massa 200 hari.Juga hitunglah daya awal sumber itu,daya
yang mesti dibuang di massa awal,dan hitunglah volume ekspansi yang di butuhkan di
dalam sumber untuk menjamin agar tekanan internal gas helium tidak melebihi 500 bar
400°C.

Penyelesaian : Dari lampiran


J Daya jenis = SP = 144 W/g
T1/2 = 138,4 hari
Fraksi massa Po-210 di dalam logam = 80%
Daya termal akhir sumber = P = 1 k Wth
Daya termal awal sumber = P 0 = Peλtt = Pe(ln 2)t/ T 1/2

(0,693) (200)
= (1,0)e(138,4)
= 2,723 k WthDaya termal awal yang harus dibuang
= 2,723-1,000 = 1,723
P0
Massa awal logam Po-210 yang dibutuhkan = m 0 =
SP 2723 W
= =18,9 g logam
144 W /g
Jumlah atom helium yang akhirnya diproduksi = jumlah inti P0 210=N
(18,9(0,95)(6,023 × 1023 ) 22

N= =5,150 × 10 atom He
210
(5,150 × 1022 atoms)( 4 g / g∙mol)
Massa helium =
6,023 × 1023 atoms / g∙mol
= 0,3420 g
Dari persamaan gas ideal
m Ru T
PV = mRT =
MW
P = 500 bar
T = 400°C = 673 K
m Ru T
Volume gas yang di perlukan = V =
(MW)(P)
V=
0,0003420 kg (0,08315 bar∙ m3 / kg∙mol∙K) (673 K) ( 106 cm3/ m3
( 4kg/ kg∙mol)(500 bar)
= 9,568 cm3

Anda mungkin juga menyukai