Anda di halaman 1dari 9

MATEMATIKA IV

MODUL 9
Transformasi Laplace

Zuhair
Jurusan Teknik Elektro
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2007 年 12 月 16 日(日)
Transformasi Laplace

Transformasi Laplace adalah sebuah metode yangdigunakan untuk


menyelesaikan persamaan diferensial yang berkaitan dengan problema nilai awal dan
nilai batas. Proses penyelesaiannya terdiri atas 3 langkah utama, yaitu:
1. Problema rumit yang diberikan ditransformasikan ke dalam persamaan
sederhana (persamaan tambahan).
2. Persamaan tambahan diselesaikan semata-mata dengan manipulasi aljabar.
3. Penyelesaian persamaan tambahan ditransformasikan kembali untuk
memperoleh penyelesaian problema yang diberikan.
Dalam situasi ini transformasi Laplace mengubah problema penyelesaian
persamaan diferensial ke dalam problema aljabar. Langkah ketiga dibuat lebih mudah
dengan tabel yang peranannya serupa dengan tabel integral dalam problema integrasi.
Tabel ini juga bermanfaat dalam langkah pertama.
Metode transformasi Laplace digunakan luas dalam matematika teknik untuk
aplikasi numerik berbagai problema mekanika dan elektrika. Metode ini secara khusus
digunakan untuk problema, misalkan gaya gerak mekanika yang mempunyai
diskontinuitas yang bekerja pada waktu singkat atau periodik yang bukan semata-mata
berbentuk sinus atau kosinus.
Keunggulan lain dari metode ini adalah transformasi Laplace dapat
menyelesaikan problema secara langsung. Tentu saja problema nilai awal dapat
diselesaikan tanpa harus menentukan penyelesaian umumnya terlebih dahulu.
Demikian pula, persamaan diferensial tak homogen dapat diselesaikan tanpa harus
menyelesaikan persamaan homogennya terlebih dahulu.

Transformasi Laplace
Andaikan f(t) adalah fungsi yang diberikan dan didefinisikan untuk semua waktu

t lebih besar dari nol (t ≥ 0). Fungsi f(t) dikalikan dengan e-st dan diintegrasikan terhadap
t dari nol hingga tak hingga. Lalu jika hasil integralnya ada, dan merupakan fungsi dari s,
katakanlah F(s), maka,

F(s) = ∫ e-st f(t) dt
0

created by zuhair
2
disebut transformasi Laplace dari fungsi original f(t) dan akan dinotasikan dengan £(f).
Jadi,

F(s) = £ (f) = ∫ e-st f(t) dt …………………………………...(1)
0
Operasi yang baru ditunjukkan, yang menghasilkan F(s) dari fungsi f(t) yang
diberikan, disebut transformasi Laplace.

Transformasi Invers
Selanjutnya fungsi original f(t) dalam persamaan (1) disebut transformasi invers

dari F(s) dan akan dinotasikan dengan £-1(F) sehingga dapat dituliskan,
f(t) = £-1(F) .........................................................(2)

Pada umumnya fungsi original dinyatakan dengan huruf kecil dan


transformasinya dengan huruf kapital yang sama sehingga F(s) menyatakan
transformasi dari f(t) dan Y(s) menyatakan transformasi dari y(t), dan sebagainya.

CONTOH 1.
Jika f(t) = 1 untuk t ≥ 0, tentukanlah F(s).
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan (1) dapat diperoleh,
∞ 1 ∞
F(s) = £ (f) = £ (1) = ∫ e-st×1 dt = – — e-st |
0 s 0
Selang integrasi dalam persamaan (1) adalah tak hingga dan integral semacam
ini disebut integral tak wajar. Oleh karena itu menurut defisnisi harus dihitung dengan
aturan,
∞ T
∫ e-st f(t) dt = lim ∫ e-st f(t) dt
0 TJ∞ 0

Maka penulisan yang tepat adalah,


∞ 1 T
∫ e-st dt = lim [– — e-st]
0 TJ∞ s 0

created by zuhair
3
1 1 1
= lim [– — e-s×1 + — e0] = —
TJ∞ s s s
Jadi,
1
£ (1) = —
s
CONTOH 2.

Jika f(t) = eat untuk t ≥ 0, dimana a adalah konstanta, tentukan F(s).


Penyelesaian:
Sekali lagi, dengan menggunakan persamaan (1) dapat diperoleh,

£
F(s) = (f) = (eat) £


= e-st×eat dt
0
1 ∞
= – —— e-(s-a)t |
a–s 0

Oleh karena itu, jika s–a > 0, maka


1
F(s) = £ (eat) = ——
s–a
Kita tidak harus mendapatkan transformasi Laplace dengan cara langsung dari
definisi dalam persamaan (1) karena transformasi Laplace mempunyai banyak sifat
umum yang berguna untuk tujuan di atas.

Linearitas Transformasi Laplace


Salah satu sifat yang sangat penting dari transformasi Laplace adalah sifat
linearitas seperti yang dimiliki diferensiasi dan integrasi.
Transformasi Laplace adalah operasi linear untuk sebarang fungsi f(t) dan g(t)
yang transformasi Laplacenya ada dan sebarang konstanta a dan b,

£{a f(t) + b g(t)} = a £{f(t)} + b £{g(t)} .............................….…….(3)

created by zuhair
4
CONTOH 3.
Jika f(t) = cosh at = ½(eat + e-at), tentukanlah F(s).
Penyelesaian:
Dari sifat linearitas dan CONTOH 2, diperoleh,

F(s) = £{f(t)} = £ (cosh at)


=½ £ (eat) + ½ £ (e-at)
= ½ [1/(s–a) + 1/(s+a)]
yaitu jika s > a (a ≥ 0). Jadi,
s
F(s) = £ (cosh at) = ———
s2 – a2
CONTOH 4.
Tentukanlah transformasi Laplace dari fungsi berikut:

Dengan menggunakan persamaan (1), didapatkan transformasi Laplace,



F(s) = ∫ e-st f(t) dt
0
c ∞
∫ ∫
= k e-st dt + 0 × e-st f(t) dt
0 c
k c
= – — e-st |
s 0

= – k [e-cs – e0] /s
= k [1 – e-cs] / s

created by zuhair
5
CONTOH 5.
Jika f(t) = cosh at = ½(eat + e-at), tentukanlah F(s).
Penyelesaian:
Dari sifat linearitas dan CONTOH 2, diperoleh,

F(s) = £{f(t)} = £ (cosh at)


=½ £ (eat) + ½ £ (e-at)
= ½ [1/(s–a) + 1/(s+a)]
yaitu jika s > a (a ≥ 0). Jadi,
s
F(s) = £ (cosh at) = ———
s2 – a2
CONTOH 6.
3s – 7
Tentukanlah transformasi invers Laplace dari fungsi F(s) = —————
s2 – 5s + 6
Penyelesaian:
Penyebut fungsi F(s), dapat difaktorkan menjadi (s – 3)(s – 2) dan fungsi F(s)
dapat diubah ke dalam bentuk,
3s – 7 3s – 7
F(s) = ————— = ——————
s2 – 5s + 6 (s – 3)(s – 2)

Fungsi F(s) harus dipisahkan menjadi,


3s – 7 A B
F(s) = —————— = ——— + ———
(s – 3)(s – 2) s–3 s–2

dengan A dan B adalah konstanta, sehingga,


3s – 7 A (s – 2) B(s – 3)
—————— = —————— + ——————
(s – 3)(s – 2) (s – 3)(s – 2) (s – 3)(s – 2)

3s – 7 (A + B)s – (2A + 3B)


—————— = —————————
(s – 3)(s – 2) (s – 3)(s – 2)

Konstanta A dan B dapat ditentukan dengan mempertimbangkan kesamaan,


3s – 7 = (A + B)s – (2A + 3B)

created by zuhair
6
maka,
A+B=3
2A + 3B = 7,
dan didapatkan A = 2 dan B = 1.
Dari CONTOH 1 akhirnya kita peroleh transformasi invers Laplace,
3s – 7 2 1
f(t) = £-1{ F(s) } = £-1{—————} = £-1{ ——— + ——— } =
s2 – 5s + 6 s–3 s–2

2 1
£ -1{ ——— } + £ -1{ ——— } = 2 e3t + e2t
s–3 s–2

Beberapa fungsi elementer f(t) dan transformasi Laplacenya disajikan dalam


Tabel 1. Formula 1, 2 dan 3 dalam Tabel merupakan kasus khusus. Formula 4 mengikuti
formula 5 dan Г(n+1) = n! dimana n adalah bilangan bulat tak negatif.
Formula 5 dapat dibuktikan dengan mengerjakannya dari definisi. Formula 6
dibuktikan dengan CONTOH 2. Formula 7 dan 8 dibuktikan dengan memasukkan a = iω
ke dalam formula 6. Formula 9 dibuktikan dalam CONTOH 3 dan formula 10 dapat
dibuktikan dengan cara serupa.

Tabel 1. Beberapa fungsi elementer f(t) dan transformasi Laplace £{f(t)}.


f(t)
£ (f) f(t)
£ (f)
1 1
1 1 —— 6 eat ———
s s–a
1 s
2 t —— 7 cos ωt ———
s2 s2 + ω2
2! ω
3 t2 —— 8 sin ωt ————
s3 s2 + ω2
4 n! 9 s
tn ——— cosh at ————
(n=1,2,...) sn+1 s2 – a2
5 Г(a+1) 10 sinh at a
ta ———— ————
(a positif) sa+1 s2 - a2

created by zuhair
7
SOAL-SOAL
Tentukanlah transformasi Laplace dari fungsi berikut (a, b, T, ω dan Θ adalah konstanta).
1. 3t + 4
2. at + b
3. t2 + at + b
4. (a + bt)2
5. sin (2nπt/T)
6. sin (ωt + Θ)
7. cos (ωt + Θ)

8. sin2 t
9. cos2 t

10. cosh2 3t

11. eat+b
12. sinh2 2t

created by zuhair
8
Tentukanlah f(t) bila F(s) = £(f) diketahui sebagai berikut:
5
16. ———
s+3

17. ———
s+π
1
18. ————
s2 + 25
s–4
19. ———
s2 – 4
1
20. ——
s4
s+1
21. ————
s2 + 1
4
22. ——————
(s+ 1)(s + 2)
p q r
23. — + —— + ——
s s2 s3
2
24. ————
s2 + 16
9
25. ————
s2 + 3s

created by zuhair
9

Anda mungkin juga menyukai