0
F(s) = transformasi laplace dari f(t)
Transformasi laplace dari suatu sinyal waktu f(t) didefinisikan sebagai :
F(s) =
st
e t f ) (
0
dt
Dan dapat dituliskan secara simbolis
F(s) = [f(t)]
Secara praktis biasanya huruf besar F digunakan sebagai fungsi baru dalam s untuk
transformasi sinyal kawasan waktu f(t). Juga dianggap bahwaf(t) sama dengan nol untuk
semua waktu sebelum t=0.
Dalam persamaan F(s) =
st
e t f ) (
0
F(s) = dt e
t a s ) (
0
= -
0
) (
] [
1
t a s
e
a s
=
a s
1
Tabel Transformasi Laplace dan fungsi biasa
No FUNGSI WAKTU
f(t)
Transformasi Laplace
[f(t)] = F(s)
1
: ) (t
unit impuls 1
2 U (t): unit step
s
1
3 t
2
1
s
4 t
n
1
!
+ n
s
n
5 e
dt
) (
1
a s
6 Cos t
) (
2 2
+ s
s
7 Sin t
) (
2 2
+ s
8 e
at
cos t
2 2
) ( + +
+
a s
a s
9 e
at
sin t
2 2
2
) (
+ +a s
10
a b
e e
bt at
) )( (
1
b s a s + +
11
] ) 1 ( sin[
1
2
2
t e
t
2 2
2
2
+ + s s
12
T t n
n
e t
n T
/ 1
)! 1 (
1
n
sT ) 1 (
1
+
13 1-cos t
) (
2
2
2
+ s s
14 1- e
T t ?
) 1 (
1
Ts s +
15
1-
T t
e
T
T
/
1
+
2
) 1 (
1
Ts s +
16
] ) 1 ( sin[
) 1 (
2
2
2
+
t e
t
2 2
2
2
+ + s s
s
Contoh aplikasinya
Penggunaan tabel transformasi laplace,dari tabel dapat dilihat bahwa :
Penyelesaian :
[e
j s
t j
1
]
[cos , ]
2 2
dan
s
s
t
[sin
2 2
]
s
t
Karena e t j t
jwt
sin cos +
Dan dari sifat [f
1
(t) + f
2
(t)] = [f
1
(t)]+ [f
2
(t)] maka,
[cos
+ ] sin t j t
[cos
j t + ]
[sin
] t
sehingga dapat disederhanakan bentuk berikut ini:
j s s
j
s
s
+
+
+
1
2 2 2 2
Catatan untuk batas bawah integral laplace. Pada beberapa kasus f(t) mempunyai
implus pada t = 0. Dalam hal ini batas bawah integral laplace harus ditentukan secara
jelas, yaitu 0
-
dan 0
+
karena transformasi laplace yang diperoleh dengan kedua batas
bawah ini akan berbeda. Jika perbedaan batas bawah integral Laplce maka kita gunakan
notasi sebagai berikut:
+
[f(t)] = dt e t f
st
+
) (
0
-
[f(t)] = dt e t f
st
+
) (
0
=
+
[f(t)]+ dt e t f
st +
) (
0
0
f(t)
Dengan demikian diperoleh
) 0 ( ) ( ) ( f s sF t f
dt
d
1
]
1
Dengan cara yang sama, untuk turunan kedua dari f(t), kita peroleh hubungan berikut:
) 0 ( ) ( ) (
2
2
2
f s F s t f
dt
d
1
]
1
Dengan cara yang sama untuk turunan kedua dari f(t), kita peroleh hubungan berikut:
) 0 ( ) 0 ( ) ( ) (
2
2
2
F sf s F s t f
dt
d
1
]
1
Dimana f(0) adalah df(t)/dt yang dihitung pada t=0 untuk menurunkan persamaan ini
,didefinisikan
) ( ) ( t g t f
dt
d
Selanjutnya
1
]
1
) (
2
2
t f
dt
d
1
]
1
) (t g
dt
d
= s
[ ] ) 0 ( ) ( g t g
= s
) 0 ( ) ( f t f
dt
d
1
]
1
= s ) 0 ( ) 0 ( ) (
2
f sf s F
contoh aplikasinya
Tinjau fungsi cosinus berikut:
g(t) = 0 untuk t<0
= A cos t untuk t>0
Penyelesaian
Transformasi laplace dari fungsi cosinus yang dapat di peroleh secara langsung seperti
pada kasusu fungsi sinusuida. Akan tetapi, di sini akan ditunjukkan teorema diferensiasi
dengan menurunkan sinus. Jika kita definisikan
F(t)= 0 untuk t<0
= sin t untuk t>0
maka F(s)= [sin t ] =
2 2
+ s
Transformasi laplace fungsi cosinus diperoleh sebagai berikut :
[A cos t ] =
1
]
1
t
A
dt
d
sin
=
[ ] ) 0 ( ) ( f s sF
A
=
,
_
+
0
2 2
s
s A
=
2 2
+ s
As
Contoh aplikasinya
F(t) =e
-t
dan f(t/5) =e
-0.2t
Penyelesaian
[ ] ) (t f
[e
-t
] =f(s) =
1
1
+ s
Dengan demikian
1
]
1
,
_
5
t
f
[e
-0.2t
] = 5F(5s)
=
1 5
5
+ s
Sehingga
[e
-0.2t
]=
2 . 0
1
+ s
=
1 5
5
+ s
Contoh aplikasinya
Tranformasi laplace dari integral f(t) diberikan oleh
[
s
f
s
s F
dt t f
) 0 ( ) (
) (
1
+
+
[
s
f
s
s F
dt t f
) 0 ( ) (
] ) (
1
+
+
+
[
s
f
s
s F
dt t f
) 0 ( ) (
] ) (
1
+
+
[ dt e dt t f dt t f
st
] ) ( [ ] ) (
0
= [ dt
s
e
t f
s
e
dt t f
st st
) ( ] ) (
0
0
=
dt e t f
s
dt t f
s
st
t
+ ) (
1
) (
1
0
0
=
s
s F
s
f ) ( ) 0 (
1
+