Anda di halaman 1dari 6

Persamaan Laplace merupakan salah satu alat matematika yang digunakan untuk

menyelesaikan persamaan differensial linear umum. Dibandingkan dengan metode lama


penyelesaaian persamaan differensial linear , Metode persamaan laplace mempunyai dua
bentuk menarik :
1. Persamaan homogen dan integral khusus didapatkan dalam satu operasi.
2. Persamaan laplace merubah persamaan differensial ke persamaan aljabar (s)
sehingga memungkinkan untuk memanipulasi atau merubah persamaan aljabar
dengan aturan aturan aljabar sederhana dimana untuk mendapatkan jawaban dari
mana daerah asal s. Jawaban akan didapatkan dengan merubah invers persamaan
laplace.
DEFINISI PERSAMAAN LAPLACE
Dewfinisi transformasi laplace, pembahasan singkat kondisi keberadaan laplace,
F(t) = fungsi waktu t sedemikian rupa sehingga f(t) = 0 untuk t<0
S = variable compleks
= simboloperasional yang menunjukkan bahwa besaran yang didahuluinya
ditransformasikan dengan integral laplace dt e
st

0
F(s) = transformasi laplace dari f(t)
Transformasi laplace dari suatu sinyal waktu f(t) didefinisikan sebagai :
F(s) =
st
e t f ) (
0

dt
Dan dapat dituliskan secara simbolis
F(s) = [f(t)]
Secara praktis biasanya huruf besar F digunakan sebagai fungsi baru dalam s untuk
transformasi sinyal kawasan waktu f(t). Juga dianggap bahwaf(t) sama dengan nol untuk
semua waktu sebelum t=0.
Dalam persamaan F(s) =
st
e t f ) (
0

dt eksponen st harus tak terukur sebaliknya


ekspresi e
-st
menjadi tak berarti. Jadi variable s mempunyai ukuran
waktu
1
yang
merupakan ukuran dari frekuensi. Karena s juga merupakan besaran kompleks maka
biasanya dikenak dengan frekuensi kompleks.
Dua sifat berikut berlaku pada persamaan F(s) =
st
e t f ) (
0

dt. Sifat ini dikenal dengan


linearitas dan perkalian dengan konstanta, masing-masing :
[f
1
(t) + f
2
(t)] = [f
1
(t)]+ [f
2
(t)]
dan
[af(t)] = a[f(t)]
contoh aplikasinya
Transformasi laplace dari fungsi umum f(t) = e
at
Penyelesaiannya:
Maka [e
at
] = atau dt e e
st at
,
0

F(s) = dt e
t a s ) (
0

= -

0
) (
] [
1
t a s
e
a s
=
a s
1
Tabel Transformasi Laplace dan fungsi biasa
No FUNGSI WAKTU
f(t)
Transformasi Laplace
[f(t)] = F(s)
1
: ) (t
unit impuls 1
2 U (t): unit step
s
1
3 t
2
1
s
4 t
n
1
!
+ n
s
n
5 e
dt
) (
1
a s
6 Cos t
) (
2 2
+ s
s
7 Sin t
) (
2 2

+ s
8 e
at
cos t
2 2
) ( + +
+
a s
a s
9 e
at
sin t
2 2
2
) (

+ +a s
10
a b
e e
bt at

) )( (
1
b s a s + +
11
] ) 1 ( sin[
1
2
2
t e
t

2 2
2
2

+ + s s
12
T t n
n
e t
n T
/ 1
)! 1 (
1

n
sT ) 1 (
1
+
13 1-cos t
) (
2
2
2

+ s s
14 1- e
T t ?
) 1 (
1
Ts s +
15
1-
T t
e
T
T
/
1

+
2
) 1 (
1
Ts s +
16
] ) 1 ( sin[
) 1 (
2
2
2
+

t e
t


2 2
2
2

+ + s s
s

Contoh aplikasinya
Penggunaan tabel transformasi laplace,dari tabel dapat dilihat bahwa :
Penyelesaian :
[e

j s
t j

1
]
[cos , ]
2 2
dan
s
s
t

[sin
2 2
]

s
t
Karena e t j t
jwt
sin cos +
Dan dari sifat [f
1
(t) + f
2
(t)] = [f
1
(t)]+ [f
2
(t)] maka,
[cos
+ ] sin t j t
[cos
j t + ]
[sin
] t
sehingga dapat disederhanakan bentuk berikut ini:

j s s
j
s
s

+
+
+
1
2 2 2 2
Catatan untuk batas bawah integral laplace. Pada beberapa kasus f(t) mempunyai
implus pada t = 0. Dalam hal ini batas bawah integral laplace harus ditentukan secara
jelas, yaitu 0
-
dan 0
+
karena transformasi laplace yang diperoleh dengan kedua batas
bawah ini akan berbeda. Jika perbedaan batas bawah integral Laplce maka kita gunakan
notasi sebagai berikut:

+
[f(t)] = dt e t f
st
+
) (
0

-
[f(t)] = dt e t f
st
+
) (
0
=
+
[f(t)]+ dt e t f
st +

) (
0
0
f(t)
Dengan demikian diperoleh

) 0 ( ) ( ) ( f s sF t f
dt
d

1
]
1

Dengan cara yang sama, untuk turunan kedua dari f(t), kita peroleh hubungan berikut:

) 0 ( ) ( ) (
2
2
2
f s F s t f
dt
d

1
]
1

Dengan cara yang sama untuk turunan kedua dari f(t), kita peroleh hubungan berikut:

) 0 ( ) 0 ( ) ( ) (
2
2
2
F sf s F s t f
dt
d

1
]
1

Dimana f(0) adalah df(t)/dt yang dihitung pada t=0 untuk menurunkan persamaan ini
,didefinisikan

) ( ) ( t g t f
dt
d

Selanjutnya


1
]
1

) (
2
2
t f
dt
d

1
]
1

) (t g
dt
d
= s
[ ] ) 0 ( ) ( g t g
= s
) 0 ( ) ( f t f
dt
d

1
]
1

= s ) 0 ( ) 0 ( ) (
2
f sf s F
contoh aplikasinya
Tinjau fungsi cosinus berikut:
g(t) = 0 untuk t<0
= A cos t untuk t>0
Penyelesaian
Transformasi laplace dari fungsi cosinus yang dapat di peroleh secara langsung seperti
pada kasusu fungsi sinusuida. Akan tetapi, di sini akan ditunjukkan teorema diferensiasi
dengan menurunkan sinus. Jika kita definisikan
F(t)= 0 untuk t<0
= sin t untuk t>0
maka F(s)= [sin t ] =
2 2

+ s

Transformasi laplace fungsi cosinus diperoleh sebagai berikut :
[A cos t ] =
1
]
1

t
A
dt
d

sin
=
[ ] ) 0 ( ) ( f s sF
A

=
,
_

+
0
2 2

s
s A
=
2 2
+ s
As
Contoh aplikasinya
F(t) =e
-t
dan f(t/5) =e
-0.2t
Penyelesaian

[ ] ) (t f
[e
-t
] =f(s) =
1
1
+ s
Dengan demikian


1
]
1

,
_

5
t
f
[e
-0.2t
] = 5F(5s)
=
1 5
5
+ s
Sehingga
[e
-0.2t
]=
2 . 0
1
+ s
=
1 5
5
+ s
Contoh aplikasinya
Tranformasi laplace dari integral f(t) diberikan oleh
[
s
f
s
s F
dt t f
) 0 ( ) (
) (
1
+

+
[
s
f
s
s F
dt t f
) 0 ( ) (
] ) (
1
+
+

+
[
s
f
s
s F
dt t f
) 0 ( ) (
] ) (
1
+
+

[ dt e dt t f dt t f
st
] ) ( [ ] ) (
0
= [ dt
s
e
t f
s
e
dt t f
st st

) ( ] ) (
0
0
=
dt e t f
s
dt t f
s
st
t

+ ) (
1
) (
1
0
0
=
s
s F
s
f ) ( ) 0 (
1
+

Anda mungkin juga menyukai