Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM OP-AMP

Mapel : Sistem Pengendali Elektronik Tanggal : 19 November 2019


Guru : Cancer Devartha Siswa :

1. Tujuan :
a. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis rangkaian Op-Amp.
b. Siswa dapat membuat kesimpulan antara teori dan praktek.

2. Waktu : 2 x 45 Menit

3. Uraian Materi : Dasar – dasar Op-Amp


a. Pendahuluan :
Komponen elktronika yang paling penting dalam setiap rangkaian elktronika pada praktikum ini
adalah sebuah penguat operasional. Penguat operasional (operational amplifier) atau yang bias disebut
Op-Amp merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan hambatan (coupling) arus searah yang
memiliki factor penguatan sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional
pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu atau IC (integrated Circuit). Pada praktikum ini
bertujuan menentukan hambatan masukan Op-Amp, dan mengukur Op-Amp sebagai penguat pembalik

b. Op- Amp
Op-Amp mempunyai karakteristik ideal sebagai berikut, yaitu : lebar pita yang tak berhingga
(Infinite Bandwidh), impedansi masukan yang tak berhingga (Infinite Input Impedance) sehingga arus
masukan dapat diabaikan, dan impedansi keluaran sama dengan nol (Zero Output Impedance) sehingga
keluaran penguat tidak terpengaruh oleh pembebanan.
Penguat tak membalik (non inverting) adalah sebuah Op-Amp yang diterapkan dalam modus
penguat tak membalik atau non inverting, yaitu tegangan keluaranya, Vo mempunyai polaritas yang sama
seperti tegangan masukan. Dari cara penyusunanya pun dapat dilihat bahwa sinyal masukan dihubungkan
ke masukan non inverting, sehingga sinyal keluaran mempunyai fase yang sama dengan sinyal masukan.
Rangkaian non inverting ini hampir sama dengan rangkaian inverting hanya perbedaanya adalah terletak
pada tegangan inputnya dari masukan non inverting.
Rangkaian penguat pembalik sinyal masukan di berikan melalui sebuah resistor masukan (Ri) yang
dihubungkan secara seri terhadap masukan pembalik (inverting input) yang disimbulkan dengan (-), sinyal
penguat operasional pada rangkaian penguat pembalik (inverting amplifier) di umpan balikan melalui (Rf)
pada masukan yang sama.

Rf

10kΩ

11 U1A
Rin
Vin 2
10kΩ 1 Vout
3
4 LM324AD

Gambar 1.1 Rangkaian pembalik

4. Cara Kerja
Percobaan 1
Menentukan hambatan masukan

Langkah Kerja :
1) Buka software Multisim
2) Pilih komponen Op-Amp LM 324
3) Pilih komponen Resistor Input 1M Ohm
4) Pilih komponen Function Generator
5) Atur Function Generator agar menghasilkan gelombang Sinus dengan Frekwensi 1kHz dan
Amplitudo (VG) 1Vp-p
6) Pilih komponen Osciloscope
7) Rangkailah seluruh komponen seperti gambar berikut :
8) Bacalah pada oscilloscope nilai tegangan keluaran Funnction generator dan tegangan masukan
setelah melewati R 1M Ohm
9) Tuliskan datanya pada tabel

XSC1

XFG1 Ext T rig


+
_
A B
+ _ + _

11 U1A
R1
2
Vout
Vin 1MΩ 1
3 LM324AD
4
VCC
5V

Gambar 1.2. Menentukan hambatan masukan Op-Amp

Hasil praktikum :
Hambatan Masukan Op-Amp
VG Vi
Vr = VG - Vi I = Vr/R1 Rin = Vi/I
(Volt) (Volt)

5. Kesimpulan :
Perobaaan 2 :

Menentukan besar penguatan dan tegangan Vout Inverting Op-Amp.

Langkah kerja :

1) Buka software Multisim


2) Pilih komponen Op-Amp LM 324
3) Pilih komponen Resistor Input (RG) 10 k Ohm
4) Pilih komponen Resistor Feedback(Rf) 10 k Ohm
5) Pilih komponen Function Generator
6) Atur Function Generator agar menghasilkan gelombang Sinus dengan Frekwensi 1kHz dan
Amplitudo (VG) 100 mVp-p
7) Pilih komponen Osciloscope
8) Rangkailah seluruh komponen seperti gambar dibawah
9) Bacalah pada oscilloscope nilai tegangan keluaran Funnction generator dan tegangan Keluaran
Op-Amp
10) Gantilah Resistor feedback (Rf) dengan nilai 20 k Ohm
11) dan lakukan kembali langkah 9
Tuliskan datanya pada table :
XSC1

Ext T rig
+
_
A B
+ _ + _

XFG1

Rf

10kΩ

11 U1A
Vin RG
2
10kΩ Vout
1

3 VCC 5V
4 LM324AD

Gambar 1.3. Menentukan besar penguatan dan tegangan Vout Inverting Op-Amp

Hasil praktikum :
Hambatan Masukan Op-Amp
Vin RG Rf Vout = -Rf/RG x Vin Vout ukur
A = -Rf/RG
(mVp-p) (mV) (mV)
10 k Ohm
100 10 k Ohm
20 k Ohm

Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai