Penguat Operasional.
A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
Membuat daftar karakteristik penguat operasional yang ideal dan penguat operasional
741.
Menganalisis penguat pembalik OpAmp.
Menganalisis penguat non pembalik OpAmp.
Menjelaskan bagaimana kerja penguat penjumlah.
C. Prosedur praktikum.
Penguat Pembalik.
1. Rangkailah rangkaian penguat pembalik seperti pada gambar 5.1.
XSC1
Ext T rig
-15V +
_
A B
XFG1 + _ + _
Vee R2
4
2
3 R1 1 741
2 0
0 6
3
0
7 1 5
Vcc
15V
Gambar 5.1. Rangkaian penguat pembalik OpAmp.
2. Atur frekuensi generator sebesar 50 Hz dengan Vin = 0,5 Vpp, R1 = 1 Kohm dan R2 =
10 Kohm.
3. Hubungkan oscilloscope pada input dan output Op-Amp.
4. Amati bentuk gelombang yang dihasilkan dari input dan output.
5. Bandingkan nilai pengukuran Vout dan perhitungan Vout.
XSC1
Ext T rig
-15V +
_
A B
+ _ + _
Vee R2
3
4 1
0 R1 741
2 0
6
XFG1
3
2 7 1 5
Vcc
0
15V
Gambar 5.2. Rangkaian penguat nonpembalik OpAmp.
-15V
V1 R1 Vee Rf
1
20kΩ 100kΩ
0 4
V2 7
3 R2 741
2
10kΩ 6
2
V3 R3 3
4 0
7 1 5
50kΩ
Vcc
15V
Gambar 5.3. Rangkaian penguat penjumlah.
A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
Membuat daftar karakteristik penguat operasional yang ideal dan penguat operasional
741.
Menjelaskan bagaimana kerja pengikut tegangan.
C. Prosedur praktikum.
1. Rangkailah rangkaian pengikut tegangan pada gambar 6.1 (a) dan (b).
XSC2
Ext T rig
+
-15V _
A B
+ _ + _
Vee
XFG1 4
1 0
741
2
6
0 2
3
7 1 5
Vcc
15V
(a). Gambar I.
XSC1
XFG2
4
741
2
5 R1 6
0 3 4
3
7 1 5
R2
Vcc
0
15V
2. Atur function generator pada frekuensi 50 Hz dengan Vin = 2 Vpp, R1 = 100 Kohm dan
R2 = 1000 ohm.
3. Hubungkan osciloskop pada input dan output OpAmp.
4. Secara perlahan-lahan naikkan sampai didapatkan bentuk gelombang yang diinginkan.
Dengan menggunakan osiloskop, ukur, catat dan gambarkan dari bentuk sinyal Vin dan Vout