Anda di halaman 1dari 4

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 YOGYAKARTA

MATA PELAJARAN
PERENCANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO (PISAU)
KD : Kelas : XII TAV
No. Job: Membuat macam-macam rangkaian penguat audio berdaya besar Sem : GASAL
01 kinerja tinggi untuk kebutuhan pertunjukan musik dan reproduksi Waktu : 2 x 45’

A. Tujuan
Peserta didik dapat melakukan pengukuran rangkaian penguat audio berdaya besar kelas A untuk
kebutuhan kinerja tinggi pertunjukan musik dan reproduksi menggunakan perangkat lunak dan
interprestasi data hasil pengujian pada software proteus setelah melakukan praktik dengan benar.

B. Teori Singkat
Transistor amplifier disebut juga sebagai transistor penguat. Pada rangkaian
amplifier transistor bekerja pada wilayah antara titik jenuh dan kondisi terbuka (cut off),
tetapi tidak pada kondisi keduanya. Transistor akan mengalami jenuh apabila arus yang
melalui basis terlalu besar sehingga antara kolektor dan emitor bagaikan kawat terhubung
dengan begitu tegangan antara kolektor dan emitor Vce adalah 0 Volt. Kemudian
transistor akan mengalami Cutoff apabila arus yang melalaui basis sangat kecil sekali
sehinga kolektor dan emitor akan seperti kawat yang terbuka dan tegangan antara
kolektor emitor akan sama dengan tegangan supply, hal ini karena resistansi keduanya
sangat besar sekali medekati tak terhingga sehingga sesuai hukum pembagi tegangan
pada rangkaian seri maka tegangan yang jatuh akan lebih besar pada resistansi yang lebih
besar.
Prinsip kerja transistor pada contoh rangkaian di bawah adalah, arus kecil pada basis
(B) yang merupakan input dikuatkan beberapa kali setelah melalui Transistor. Arus
output yang telah dikuatkan tersebut diambil dari terminal Collector (C). Besar kecilnya
penguatan atau faktor pengali ditentukan oleh beberapa perhitungan resistor yang
dihubungkan pada setiap terminal transistor dan disesuaikan dengan tipe dan karakteristik
transistor. Signal yang diperkuat dapat berupa arus DC (searah) dan arus AC (bolak-
balik) tetapi maksimal tegangan output tidak akan lebih dari tegangan sumber (Vcc)
Transistor. Berdasarkan titik kerjanya penguat transistor ada tiga jenis, yaitu:
1. Penguat Kelas A
Penguat kelas A adalah penguat yang titik kerja efektifnya setengah dari tagangan
VCC penguat. Untuk bekerja penguat kelas A memerlukan bias awal yang
menyebabkan penguat dalam kondisi siap untuk menerima sinyal. Karena hal ini
maka penguat kelas A menjadi penguat dengan efisiensi terendah namun dengan
tingkat distorsi (cacat sinyal) terkecil. Penguat kelas A merupakan penguat yang
menggunakan konfigurasi penguat Common Emitter (Emitor ditanahkan).
Penguat common emitter adalah penguat yang kaki emitter transistor di ground-kan
atau ditanahkan, lalu input dimasukkan ke basis dan output diambil pada kaki
kolektor. Penguat Common Emitter Mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.
Konfigurasi ini memiliki resistansi input yang sedang, transkonduktansi yang tinggi,
resistansi output yang tinggi dan memiliki penguatan arus (AI), serta penguatan
tegangan (AV) yang tinggi.

Dibuat oleh: Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh:
Muthiah I. tertulis dari Teknik Audio Video
SMK N 3 Yogyakarta
Gambar 1. Common Emitter

Penguat Common Emitter Mempunyai Karakter sebagai berikut :


 Sinyal output-nya berbalik fasa 180˚ terhadap sinyal input.
 Sangat mungkin terjadi isolasi karena adanya umpan balik positif , sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya.
 Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio).
 Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan
suhu dan bias transistor.
2. Penguat Kelas B
Penguat kelas B adalah penguat yang bekerja berdasarkan tegangan bias dari sinyal
input yang masuk. Titik kerja penguat kelas B berada dititik cut-off transistor. Dalam
kondisi tidak ada sinyal input maka penguat kelas B berada dalam kondisi OFF dan
baru bekerja jika ada sinyal input dengan level diatas 0.6Volt (batas tegangan bias
transistor).
3. Penguat kelas AB
Penguat kelas AB merupakan penggabungan dari penguat kelas A dan penguat kelas
B. Penguat kelas AB diperoleh dengan sedikit menggeser titik kerja transistor
sehingga distorsi cross over dapat diminimalkan. Titik kerja transistor tidak lagi di
garis cut-off namun berada sedikit diatasnya.
4. Penguat kelas C
Penguat kelas C mirip dengan penguat kelas B, yaitu titik kerjanya berada di daerah
cut-off transistor. Bedanya adalah penguat kelas C hanya perlu satu transistor untuk
bekerja normal tidak seperti kelas B yang harus menggunakan dua transistor (sistem
push-pull). Hal ini karena penguat kelas C khusus dipakai untuk menguatkan sinyal
pada satu sisi atau bahkan hanya puncak- Penguat kelas C tidak memerlukan fidelitas,
yang dibutuhkan adalah frekuensi kerja sinyal sehingga tidak memperhatikan bentuk
sinyal. Penguat kelas C dipakai pada penguat frekuensi tinggi. Pada penguat kelas C
sering ditambahkan sebuah rangkaian resonator LC untuk membantu kerja penguat.
Penguat kelas C mempunyai efisiensi yang tinggi sampai 100 % namun dengan
fidelitas yang rendah.

C. Alat dan Bahan


1. Voltmeter
2. Amperemeter
3. Kapasitor 10uF
4. R1 22k , R2 4k7, R3 4k7, R4 1k, R5 4k7
5. Transistor BC107
6. Oscilloscope

Dibuat oleh: Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh:
Muthiah I. tertulis dari Teknik Audio Video
SMK N 3 Yogyakarta
D. Langkah Percobaan
1. Buat Rangkaian (gambar 2) di bawah ini.

Gambar 2. Rangkaian penguat sinyal kelas A (Common Emitor )

2. Dengan menggunakan Voltmeter dc secara bergantian ukurlah tegangan base (VB)


dan tegangan (VE) terhadap ground, kemudian ukurlah pula tegangan collector-
emitter (VCE) dan catatlah hasilnya pada table 1.
3. Dengan menggunakan voltmeter dc ukurlah tegangan pada RC, untuk mendapatkan
nilai ICQ, kemudian catatlah hasilnya pada tabel 4.1.
4. Dengan menggunakan oscilloscope, hubungkan channel 1 ke titik I (vin) dan channel
2 ke titik O (vout). Aturlah oscilloscope dengan nilai-nilai sebagai berikut :
Time base : 0.2 ms/division.
5. Dengan rumusan dibawah ini, hitunglah daya output rms (PO rms) dari amplifier ini,
dan catatlah pada table 2.

6. Dengan rumusan dibawah ini, hitunglah daya yang diberikan ke rangkaian (PDC)

7. Amatilah hasil sinyal output yang dihasilkan pada oscilloscope, gambarkan hasil
sinyal outputnya.

E. Data Praktikum
Tabel 1. Parameter Titik Kerja
Besaran Hasil Pengukuran
VB
VE
VCE
IC

Tabel 2. Efisiensi Amplifier Penguat Kelas A


Besaran Hasil Pengukuran
Vout
Pout
Pdc
Efisiensi Daya (%)

Dibuat oleh: Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh:
Muthiah I. tertulis dari Teknik Audio Video
SMK N 3 Yogyakarta
F. Evaluasi
1. Bsebutkan ciri-ciri penguat kelas A!
2. Berpakah persentase efisiensi daya pada penguat kelas A?
3. Gambarkan bentuk sinyal penguat kelas A!

G. Pembahasan

H. Kesimpulan

Yogyakarta, .............................. 2018


Guru Praktik, Praktikan,

(…………………………………….) (…………………………………….)

Dibuat oleh: Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin Diperiksa oleh:
Muthiah I. tertulis dari Teknik Audio Video
SMK N 3 Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai