BUKU INFORMASI
KATA PENGANTAR
Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program
pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi.
Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan
dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif.
Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan kepada kita dalam
melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan di
lembaga pelatihan kerja.
DAFTAR ISI
BAB I
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI)
DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
Unit kompetensi ini berkaitan dengan tugas menggunakan alat tangan khusus untuk
kelistrikan antara lain dan tidak terbatas pada :
1.1 Obeng (-) berbagai ukuran
1.2 Obeng (+) berbagai ukuran
1.3 Tang kombinasi
1.4 Tang potong
1.5 Tang jepit
1.6 Gergaji besi
1.7 Mistar ukur
1.8 Cutter
1.9 Solder kit
1.10 Ragum meja
1.11 Gunting baja
2. Peralatan dan bahan yang harus tersedia, tidak terbatas pada :
2.1 Prosedur tetap (SOP) perusahaan dan manual pabrikan
2.2 Alat tangan yang sesuai
2.3 Peralatan dan perlengkapan pembersih
2.4 Gudang dan rak/lemari tempat peralatan
2.5 Label-label
2.6 Kodefikasi
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
Unit kompetensi ini dapat diuji/diases secara individu atau bersama dengan unit lain
dalam klaster atau kualifikasi.
2. Kondisi Penilaian
2.1 Unit kompetensi ini dapat diuji/diases ditempat kerja atau secara simulasi dengan
kondisi seperti mendekati sebenarnya. Asesmen harus mencakup seluruh elemen
kompetensi, untuk menetapkan pencapaian kompetensi. Untuk mengumpulkan
bukti dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dapat dilakukan
dengan menggunakan kombinasi metode pengujian. Kombinasi metode
pengujian tersebut antara lain: tes tertulis, penugasan praktek, wawancara,
observasi, portofolio atau metode lain yang relevan.
KOMPETENSI KUNCI
01.Menyiapkanper 1.1Kebutuhan Dapat menjelaskan cara Identifikasi peralatan tangan Mengidentifikasi Cermat 45’ 90’
alatan tangan peralatan mengidentifikasi Kebutuhan Kebutuhan peralatan Teliti
untuk kerja tangan peralatan tangan untuk kerja tangan untuk
Kelistrikan untukkerjakelis kelistrikan dari jenis dan kerjakelistrikan dari
trikan jumlah serta spesifikasi jenis dan jumlah
diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan. serta spesifikasi sesuai
dari jenis dan dengan kebutuhan
jumlah Mampu mengidentifikasi
serta Kebutuhan peralatan tangan
spesifikasi untuk kerja elistrikan dari
sesuai dengan jenis dan jumlah serta
kebutuhan spesifikasi sesuai dengan
kebutuhan
Prakiraan
Materi Pelatihan
Elemen Kriteria Indikator Waktu Pelatihan
Kompetensi Unjuk Kerja Unjuk Kerja Penge- Keteram-
Pengetahuan Keterampilan Sikap
tahuan pilan
Harus cermat,teliti.
Asesmen
Prakiraan
Materi Pelatihan
Elemen Kriteria Indikator Waktu Pelatihan
Kompetensi Unjuk Kerja Unjuk Kerja Penge- Keteram-
Pengetahuan Keterampilan Sikap
tahuan pilan
02.Menggunakan 2.1Teknikpenggun Dapat menjelaskan Teknik Teknik penggunaan Teknik penggunaan cermat, 45’ 120’
peralatantangan aan penggunaan peralatan peralatan tangan kerja peralatan tangan kerja teliti,
peralatantang tangan kerja kelistrikan kelistrikan kelistrikan sesuai taat asas
an kerja sesuaidenganmanual denganmanual/pedom
kelistrikan pedoman penggunaan an penggunaan
dipahami peralatan yang peralatan yangberlaku.
sesuai berlaku.
dengan
manual/pedo Mampu menggunakan
manpenggun Teknik penggunaan
aan peralatan peralatan tangan kerja
yangberlaku. kelistrikan
sesuaidenganmanual/
pedoman penggunaan
peralatan yangberlaku.
Prakiraan
Materi Pelatihan
Elemen Kriteria Indikator Waktu Pelatihan
Kompetensi Unjuk Kerja Unjuk Kerja Penge- Keteram-
Pengetahuan Keterampilan Sikap
tahuan pilan
Asesmen
Prakiraan
Materi Pelatihan
Elemen Kriteria Indikator Waktu Pelatihan
Kompetensi Unjuk Kerja Unjuk Kerja Penge- Keteram-
Pengetahuan Keterampilan Sikap
tahuan pilan
03.Pemeliharaan/s 3.1 Peralatandan Dapat menjelaskan cara Memeriksa Peralatan dan Memeriksa Peralatan Teliti 45’ 90’
ervis perlengkapan memeriksa Peralatan dan perlengkapan berdasarkan dan perlengkapan Cermat
padaperalatan perlengkapan secaraTeratur ketentuan. Ketentuan secarateratur Taat asas
diperiksa
dan berdasarkan ketentuan berdasarkan
perlengkapante secara pabrik, untuk memastikan ketentuan
mpat kerja. teratur ber- kondisi kerja yang aman. pabrik,untuk
dasarkan memastikan kondisi
ketentuan Mampu memeriksa kerja yang aman.
pabrik, untuk Peralatan dan perlengkapan
me-mastikan secarateratur berdasarkan
ketentuan pabrik, untuk
kondisi kerja
memastikan kondisi kerja
yang aman. yang aman.
Prakiraan
Materi Pelatihan
Elemen Kriteria Indikator Waktu Pelatihan
Kompetensi Unjuk Kerja Unjuk Kerja Penge- Keteram-
Pengetahuan Keterampilan Sikap
tahuan pilan
3.2 Kerusakan Dapat menjelaskan cara Memberi tanda dan Memberi tanda dan cermat,
dankeausan memberi tanda dan memisahkan kerusakan/ memisahkan kerusakan teliti,
memisahkan kerusakan dan keausan dan keausan peralatan taat asas
peralatan dan
keausan peralatan dan dan perlengkapan dari
perlengkapan peralatan/perlengkapan
perlengkapan dari tempat tempat kerja untuk
diberi tanda kerja untuk diperbaiki atau untuk diperbaiki. diperbaiki atau diganti
dan dipisah diganti dan dilaporkan dandilaporkan kepada
kan kepada supervisor. supervisor.
daritempat
kerja untuk Mampumemberi tanda dan
memisahkan kerusakan dan
diperbaiki
keausan peralatan dan
atau diganti perlengkapan dari tempat
dandilapor kerja untuk diperbaiki atau
kan kepada diganti dan dilaporkan
supervisor. kepada supervisor.
Prakiraan
Materi Pelatihan
Elemen Kriteria Indikator Waktu Pelatihan
Kompetensi Unjuk Kerja Unjuk Kerja Penge- Keteram-
Pengetahuan Keterampilan Sikap
tahuan pilan
3.3 Peralatan/Per Dapat menjelaskan cara Merawat, dan memelihara Merawat, dan Cermat
lengkapan merawat, dan memelihara Peralatan /perlengkapan. memelihara Peralatan Teliti
Peralatan/perlengkapan /perlengkapan sesuai
dirawat,
Sesuai jadwal pabrik untuk jadwal pabrik untuk
dandipelihara memastikan operasiyang memastikan operasi
sesuaijadwal aman dan benar dalam yang aman dan benar
pabrik untuk batasan tanggung jawab. dalam batasan
memastikan tanggung jawab
operasiyang Mampumerawat, dan
aman dan memelihara
Peralatan/perlengkapan
benar dalam
sesuai jadwal pabrik untuk
batasan memastikan operasi
tanggungjaw yang aman dan benar dalam
ab. batasan tanggung jawab
Prakiraan
Materi Pelatihan
Elemen Kriteria Indikator Waktu Pelatihan
Kompetensi Unjuk Kerja Unjuk Kerja Penge- Keteram-
Pengetahuan Keterampilan Sikap
tahuan pilan
3.4 Peralatan Dapat menjelaskan cara Menyimpan Peralatan/ Menyimpan Peralatan Teliti
danperlengka menyimpan Peralatan dan perlengkapan dan dan perlengkapan Cermat
perlengkapan ditempat yang mengadministrasikan. ditempatyang Taat asas
pan disimpan
ditetapkan dan ditetapkan dan meng
ditempatyang mengadministrasi kan administrasikan
ditetapkan sesuaidengan prosedur yang sesuaidengan
dan diadminis berlaku. prosedur yang
trasikan berlaku.
sesuaidengan Mampu menyimpan
prosedur Peralatan dan perlengkapan
ditempatyang ditetapkan
yang berlaku.
dan meng administrasikan
sesuaidengan prosedur yang
berlaku.
Asesmen
BAB II
MENGGUNAKAN ALAT TANGAN UNTUK KELISTRIKAN
A. Latar Belakang
Perkakas tangan listrik adalah semua jenis peralatan yang digunakan untuk
melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan perkerjaan kelistrikan, baik
untuk melakukan perakitan ataupun perbaikan. Dalam teknik listrik, terdapat
bermacam-macam jenis, jumlah, nama, penggunaan serta spesifikasi perkakas
tangan yang harus digunakan.
Pada umumnya, kerusakan perkakas tangan yang sering kali terjadi
adalahdisebabkanoleh penggunaan yang tidak sesuai dengan fungsinya dan/atau
penggunaan yang tidak mengikuti prosedur yang telah ditentukan.
Selain itu alat-alat tangan kelistrikan yang tidak berfungsi ketika digunakan, dapat
juga disebabkan perawatannya yang kurang/tidak maksimal. Maka untuk
menghindari agar kerusakan perkakas tangan jangan sampaiterjadi dan pekerja
dapat merasa aman dan nyaman bekerja dengan perkakas tersebut, diperlukan
suatu pengetahuan dan keterampilan yang berhubungandengan masalah perkakas
tangan listrik. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan kontinuitas keamanan
penggunaan penggunaan perkakas tangan didalam melakukan pekerjaan.
B. Tujuan
Adapun tujuan ”Menggunakan Alat Tangan untuk Kelistrikan” adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui jenis-jenis perkakas tangan yang sesuai untuk pekerjaan teknik
listrik.
2. Menentukan perkakas tangan listrik yang harus digunakan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan.
3. Memahami cara menggunakan perkakas tangan listrik sesuai dengan standard
keselamatan kerja.
4. Memahami cara perawatan dan penyimpanan perkakas tangan listrik dengan
benar.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan ”Menggunakan Alat Tangan untuk Kelistrikan” adalah
menangani jenis-jenis perkakas tangan yang digunakan dalam lingkup pekerjaan
kelistrikan, cara menggunakan peralatan dengan benar sesuai dengan standard
keselamatn dan kesehatan kerja serta cara melakukan penyimpanan perkakas
tangan dan cara perawatan perkakas tangan kelistrikan secara berkala.
D. Pengertian Istilah
1. Perkakas Tangan Listrik
Adalah suatu alat kerja yang dipergunakan dalam menyelesaikan pekerjaan
dalam masalah kelistrikan.
2. PUIL
Adalah buku Petunjuk Umum yang diterbitkan oleh LIPI ( Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia ) berisi tentang Petunjuk Umum Instalasi Listrik, yang
memuat segala peraturan yang berhubungan dengan pemasangan dan atau
pemakaian Tenaga Listrik di wilayah Negara Republik Indonesia.
3. Earth Tester
Adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk mengukur besaran Tahanan Bumi
untuk keperluan instalasi penangkap petir.
4. R o d / Electrode bumi
Adalah suatu alat/aparat listrik yangharus dipancangkan/dipasakkan ke dalam
bumi sebagai pelengkap instalasi pembumian dan atau alat ukur pembumian,
alat ini digunakan sebagai pusat titik netral kelistrikan, juga sebagai titik-titik
pembanding untuk hasil ukur pada waktu pengukurandengan earth tester.
MENYIAPKAN MENGGUNAKAN
PERLATAN PERALATAN PEMELIHARAAN
TANGAN. PERALATAN
MULAI TANGAN UNTUK
DAN
KERJA
PERLENGKAPAN
KELISTRIKAN KERJA
SELESAI
Gambar 2 ; Macam-
macam Alat
Pelindung Diri (APD)
untuk K3
Gambar 3 :
Lingkungan/ bengkel
kerja listrik yang tidak
aman
Gambar 4 : Lingkungan dan sikap kerja yang aman dan baik untuk
bekerja
Jangan melakukan sesuatu yang dapat melukai diri sendiri atau orang
lain.
Kerja sama dan partisipasi dalam membentuk tempat kerja aman sangat
diperlukan.
1. Mistar Baja
- Mengukur dan menarik garis
- Memeriksa kerataan
permukaan
Miringkan
penggores searah
dengan gerakan,
3. Penitik
4. Jangka Kaki
- Melukis garis lengkung dan lingkaran
- Memindahkan ukuran dan sudut
baut pengatur
5. Siku Blok
1. Meteran Lipat
Meteran lipat ini biasanya terbuat dari bahan aluminium atau baja. Dilihat
dari segi konstruksinya sebelumnya merupakan gabungan dan mistar baja
dengan sambungan engsel pada setiap ujungnya. Mengingat kemungkinan
ausnya engsel dan ketidaktirusan garis pengukuran sewaktu melakukan
pengukuran, maka meteran lipat tidak akan memberikan hasil yang lebih
baik dibandingkan dengan pengukuran mistar baja biasa.
2. Meteran Gulung
Mal ukur ini dibuat dan pelat baja yang Iebih tipis dari ada mistar baja.
Sifatnya lemas/lentur sehingga dapat digunakan untuk mengukur bagian-
bagian yang cembung dan menyudut seperti: mengukur panjang, keliling
bidang lengkung (bundar). Sepanjang mistar ini terdapat ukuran-ukuran
satuan inchi dan metrik. Meteran gulung dapat digunakan dari 1 meter
sampai 30 meter. Pada ujungnya terdapat kait yang gunanya untuk
mengait ujung benda kerja sehingga mendapat ukuran yang tepat.
Penggunaan alat ukur ini tidak untuk pengukuran yang tepat sekali
(presisi).
Jangka Sorong (Vernier Caliper) atau mistar sorong adalah mistar yang
digunakan untukmengukur dimensi luar dan suatu benda dengan
pertolongan rahang ukurnya, antara lain:- panjang,- lebar,- tebal, dan -
diameter luar.Kapasitas pengukuran dengan menggunakan jangka sorong
bermacam-macam dan tergantung kebutuhan atau penggunaan jangka
sorong itu sendiri diantaranya:
1. Kapasitas 150 mm ketelitian 0.05 mm
2. Kapasitas 200 mm ketelitian 0.02 mm
3. Bahkan ada yang berkapasitas sampai 1000 mm
Tanduk Tetap
Tanduk Geser
Mur Pengikat
Mistar
4 8 1 /1 2 8 "
0 1 2 5 3 4 5 6
1 2 3 4 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17
0 2 4 6 8 10
Batang kedalaman
Batang Geser
Skala Nonius
Rahang Geser
Gambar 12 : Bagian-bagian
Rahang Tetap jangka sorong
3. Mikrometer
Mikrometer adalah suatu alat ukur yang mempunyai ketelitian tinggi,
untuk megukur dimensi luar dari suatu benda kerja seperti tebal, diameter
dan panjang benda kerja.
Batasan atau kapasitas dari pengukuran pada mikrometer ini tergantung
kepada seberapa besar atau seberapa panjang poros geser yang dimiliki
oleh mikrometer tersebut. Biasanya kapasitas pengukuran alat ini dapat
mengukur dengan teliti dalam satuan metris sampai 1/1000 mm dan
dalam satuan inch dapat mengukur dengan tetiti sampai 1/2560”.
Gambar 15 :
Mengukur ketebalan
dengan micrometer
4. Kunci-kunci
Untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu pekerjaan instalasi listrik,
selain menggunakan perkakas tangan sering juga dipergunakan alat
perkakas bantu, antara lain :
1) Kunci Pas
Pas
Gaya tarik
Baut
2) Kunci Ring
Gambar 15 : Kunci
Ring.
3) Kunci Sock
Kunci sock adalah perkakas yang berbentuk silinder, terbuat dari baja
campuran yang dilapisi chrome. Salah satu ujungnya mempunyai lubang
bujur sangkar yang menghubungkan socket dengan batangnya.
Sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan mur atau kepala baut
Bentuk dari soket ada dua macam :
a) Bentuk heksagonal normal atau segi enam 6 (single hex.).
b) Bentuk heksagonal ganda atau segi banyak (double hex).
Berikut ini adalah salah satu contoh kunci sock yang umum dipakai pada
bengkel yang lengkap dengan tangkai pemutar dengan beberapa pilihan
penggunaan :
Gambar 17 : Contoh
Satu Set Kunci Sock
Gambar 18 : Kunci
Inggeris
Gambar 19 :
Penggunaan kunci
Inggeris
5. Tang (Pliers)
Handle Kawat
Bagian belakang
dari rahang
As (poros)
Membuat/ memuntir
sambungan kawat NYA
( sambungan Ekor Babi)
Gambar 21 : Bagian-
bagian tang slip joint
Pivot Pin
Poros Lima Tingkat
Gambar 22 : Bagian-
bagian tang gunting
Sisi potong
potong diagonal
Gambar 23 : Macam-
macam tang sirklip dan
kegunaannya Untuk Klip Internal
5. Ragum (Vice)
Ragum digunakan untuk penjepit/pemegang benda kerja sehingga posisi
benda kerja tidak berubah posisi pada waktu pekerjaan berlangsung
seperti; melobang/bor, potong, tekuk, membuka kipas/fan motor listrik
dan lain-lain.
Perawatan Ragum
Bagian batang ulir dan bagian permukaan yang dapat bergeser harus
sering diberi oli, dan bagian-bagian lainnya harus terbebas dari oli dan
gemuk, bersihkan dari serpihan-serpihan/bram hasil pekerjaan.
Rapatkan rahang ragum setelah digunakan.
Bentuk lain tang stel yang digunakan dalam menjepit benda bulat atau
benda yang tebal digunakan tang stel klem (Klem Vice Grip).
d. Alat pemukul
Palu (hammer)
Kepala palu terbuat dari baja dan dipancangkan pada gagangnya yang
Jenis-jenis Palu :
1) Palu konde, dipergunakan untuk berbagai macam keperluan dan muka
berbentuk setengah bola (ball pein) digunakan untuk membentuk ke-
pala paku keling.
Bagian muka yang rata/ agak cembung ini digunakan untuk memukul
pahat, penitik, atau memukul benda kerja.
Pasak Paku
Mata
Rivet
Muka (Keling)
Leher dari
tangkai palu
2) Palu Karet
Kepala Palu terbuat dari karet yang keras dan dipancangkan pada
gagangnya yang terbuat dari kayu, fiberglas atau semacamnya.
Penggunaan palu ini adalah untuk :
a. Meluruskan kabel/kawat listrik , terutama yang berpenampang
besar.
b. Merapihkan posisi gulungan kawat email pada motor listrik yang
selesai digulung/ rewinding.
c. Merapatkan hasil sambungan kabel.
e. Alat Pemotong
1) meratakan bidang,
2) menyiku antara bidang satu dengan yang lainnya
3) membuat rata dan sejajar
4) membuat bidang berbentuk.
tangkai
ujung
panjang kikir
Gambar 29 :
Penyimpanan kikir
yang baik agar gigi
kikir tidak saling
bersentuhan
Gambar 30 :Sikap
badan sewaktu mengikir
Posisi ketinggian
Ragum harus tepat
Gambar 31 :
Membersihan kikir dari
serpihan/bram Serpihan besi harus dibersihkan
2. Gunting (Snip)
Gunting yang digunakan dalam bengkel fabrikasi mempunyai beberapa
macam dan ukuran gunting antara lain:
lurus,
bentuk lengkung
3) Gergaji ( Hacksaw )
f. Alat Bantu
1) Obeng (Screwdrivers)
Kepala Baut
Bilah Pendek
Tip Obeng
Baut Minus
Panjang
Tangkai
Gambar 34
:Bagian- Berselubung / isolasi
Ukuran Tip
bagian obeng
Tip Sejajar
Berselubung/
isolasi
Jenis-Jenis Obeng :
a) Obeng Minus (Obeng Standar)
Obeng standar ini dibuat dengan tip (mata) berbentuk pipih (minus).
Ukuran-ukuran obeng ini dibedakan sesuai dengan panjang batang
obeng dan lebar tip. Obeng jenis ini dibedakan menjadi dua macam :
1. Obeng untuk kerja berat (heavy duty screwdriver)
2. Obeng untuk kerja ringan (light duty screwdriver)
b) Ketebalan Tip
Dalam memilih obeng, ujung/ tip obeng harus sesuai dengan slot pada
baut dimana lebar tip harus hampir sama dengan lebar bagian dalam slot
baut
Gambar : Kedudukan
Benda Kerja pada
Ragum
4) Gerinda Tangan
Gerinda tangan adalah gerinda yang digunakan untuk pengerjaan
akhir/finishing. Gerinda ini banyak digunkan pada bengkel las dan
fabrikasi sebagai proses akhir dari suatu pengerjaan. Pada bengkel las
gerinda digunakan untuk membersihkan kotoran/percikan lasan atau
meratakan hasil lasan.
kunci grinda Kunci- L
saklar on/ off
pegangan/ handle
pengaman
batu grinda
Gambar 41 :Toolkit
untuk pekerjaan
listrik/elektronika
1. Testpen
Untuk mengetahui adanya aliran listrik dalam suatu penghantar
diperlukan suatu alat yang namanya testpen. Bagi yang sering
berkecimpung dalam bidang listrik, merupakan keharusan untuk memiliki
alat testpen ini.
2. Pinset
Pinset digunakan untuk untuk memegang komponen ketika memasang
ditempat yang sempit, menjepit atau memegang komponen supaya
terhindar dari keringat dari jari tangan kita, membantu mengurangi panas
saat menyolder komponen semikonduktor selain itu juga menjauhkan
tangan dari kecelakaan akibat terkena panas besi solder.
Gambar Penjepitan
kaki komponen yang
akan disolder dengan
piset
3. Cutter
Gambar : Cutter
4. Pengupas Kabel
Gambar 43 : Tang
Pengupas Kabel
5. Solder listrik
Penggunaan solder biasanya dilakukan pada pekerjaan penyambungan
kawat, sehingga dihasilkan sambungan yang kokoh dan kuat. Solder listrik
yang dipakai dalam pekerjaan instalasi harus memiliki daya cukup besar,
sesuai dengan benda kerja yang akan disolder, misalnya solder 100 watt.
Ada jenis solder listrik lain yang bentuknya kecil dan dayanya sekitar 15
s/d 25 watt. Solder jenis ini umumnya digunakan dalam praktek
elektronika seperti memasang komponen elektronika seperti transistor
dan IC. Penggunaan solder ini juga harus hati-hati karena komponen
tersebut sangat sensitif terhadap panas yang berlebihan.
Gambar 44 : Solder
dengan dudukannya
Timah merupakan sebagian kecil dari tembaga mencair pada titik cair,
dibawah titik cair tembaga itu sendiri , yang menyebabkan formasi
campuran baru yang bukan solder atau timah. Campuran dari logam
logam-logam dasar harus diperhatikan untuk mendapatkan hubungan-
hubungan listrik yang baik.
6. Penyedot Timah
Gambar 45 : Alat
Penyedot Timah (
Solder Atractor )
Gambar 46 :cara
Menggunakan alat
menghisap solder
(solder sucker)
7. Palu Karet
Gambar 47 :
Palu Karet
Kepala Palu terbuat dari karet yang keras dan dipancangkan pada
gagangnya yang terbuat dari kayu, fiberglas atau semacamnya.
Penggunaan palu ini adalah untuk :
a. Meluruskan kabel/kawat listrik , terutama yang berpenampang besar.
b. Merapihkan posisi gulungan kawat email pada motor listrik yang selesai
digulung/ rewinding.
c. Merapatkan hasil sambungan kabel.
Ring spanner (kunci pas), spanner terbuka dan kombinasi harus diperiksa
apakah ada yang aus, rusak dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilakukan.
Pahat kayu harus diperiksa, apakah ada hendel yang rusak atau lepas dan
apakah ada sisi tajam yang aus. Pahat harus disimpan di tempat/wadah
yang sesuai dan/atau bagian yang tajam harus dibungkus.
Tujuan pemeliharaan/perawatan :
1. Perawatan pencegahan ( Preventive aintenance/PM ) peralatan kerja
dilakukan untuk mendapatkan peformance terbaik peralatan kerja yang
mengikuti standar dan pemeliharaan.
2. Perawatan pencegahan lebih ditekankan pada upaya cara pemakaian yang
tepat dan penyimpanan
3. Penyimpanan peralatan kerja yang tepat akan membantu memperpanjang
usia alat dan termasuk dalan kategori PM.
4. Tidak dianjurkan untuk menyimpan alat ukur disatukan dengan alat tangan
karena ujung-ujung tajan alata tangan dapat menggores/ merusak skala
pada alat ukur.
5. Upaya diatas juga bertujuan untuk mempertahankan kualitas akurasi &
ketelitian alat . Khususnya alat-alat yang digunakan untuk pekerjaan
pengukuran.
BAB III
SUMBER-SUMBER LAIN
YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
A. Sumber-sumber Perpustakaan
1. Daftar Pustaka
a. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Pusat Latihan Kerja Industri
Bandung, Diktat PUIL dan Instalasi Pemasangan, Bandung 1975
b. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Pusat Latihan Kerja Industri
Bandung, Diktat Perkakas Listrik, Bandung 1975
c. Alois Schönmetz, Ing.; Adolf Frischherz,Ing.Pengerjaan Logam dengan
Perkakas Tangan dan Mesin SederhanaAngkasa Bandung1985
d. Ganti Depari,Drs.M.Pd, Keterampilan Listrik,Bandung,2006
e. Soedjono,B.Sc, dkk, Instalasi dan Alat-alat Listrik, Bandung, 1996
2. BukuReferens
a. Judul : Sheet Metal Technologi
Pengarang : Budzik, Richard s.
Penerbit : Bobbs-Merrill Education Publishing Indianapolis
Tahun Terbit : 1980
b. Judul : Hand and Power Tools
Pengarang : Australian Training Products Ltd
Penerbit : Australian Training Products Ltd
Tahun terbit : 1999
1. Daftar Peralatan/Mesin
2. Daftar Bahan
KATA PENGANTAR
Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program
pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi.
Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan
dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif.
Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan kepada kita dalam
melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan di
lembaga pelatihan kerja.
BUKU PENILAIAN
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buku penilaian untuk unit kompetensi Menggunakan Alat Tangan untuk Kelistrikan
dibuat sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah
menempuh tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui
buku informasi dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan
berdasarkan buku kerja maka untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang
dimilikinya perlu dilakukan uji komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan
materi uji komprehensif itu ada dalam buku penilaian ini.
B. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta
pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara
komprehensif dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau
belum kompeten terhadap unit kompetensi Menggunakan Alat Tangan untuk
Kelistrikan
C. Metoda Penilaian
b. Tes Wawancara
Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis
sejauh itu diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan
antara penilai dengan peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih
dari satu orang.
BAB II
PENILAIAN TEORI
Waktu : 60 menit
PETUNJUK UMUM
Jawablah materi tes ini pada lembar jawaban/kertas yang sudah disediakan.
Modul terkait dengan unit kompetensi agar disimpan.
Bacalah materi tes secara cermat dan teliti.
Isian
Lengkapilan kalimat di bawah ini dengan cara mencari jawabannya pada kolom
sebelah kanan dan tuliskan jawabannya saja pada kertas yang tersedia.
1. Solder listrik)
1. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, 2. Jangka Sorong
(Vernier Caliper
lingukungan dan proses kerja adalah ...........
3. Tang Bulat
2. Mengikuti aturan dan petunjuk keselamatan kerja adalah 4. Palu karet
5. Mikrometer
merupalan .................
6. Tujuan K3
3. ……………digunakan untuk penjepit/pemegang benda 7. Bor listrik
8. Usaha
kerja sehingga posisi benda kerja tidak berubah posisi
pencegahan
pada waktu pekerjaan berlangsung seperti; bahaya listrik
9. Gunting/potong
melobang/bor, potong, tekuk, membuka kipas/fan
10. Penerapan K3
motor listrik dan lain-lain. 11. Ragum
12. Tang Kombinasi
4. Alat……………digunakan untuk membentuk mata
kawat/itik untuk penghantar listrik yang akan
disambung dengan sistim sekrup.
Benar-Salah
Nyatakan pernyataan di bawah ini benar atau salah dengan cara menulis huruf
B kalau Benar dan huruf S kalau Salah.
1. Penggores adalah alat yang digunakan untuk memberi tanda pada
B S
logam material yang akan dipotong atau dikerjakan.
Pilihan Ganda
Jawablah pertanyaan/pernyataan di bawah ini dengan cara memilih pilihan jawaban
yang tepat dan menuliskan huruf a/b/c/d yang sesuai dengan pilihan tersebut.
1. Sesuai dengan kegunaan dan fungsi utamanya, maka jenis-jenis tang dapat
digunakan untuk :
a. melipat benda kerja b. menjepit benda kerja
c. Memuntir benda kerja d. memotong benda kerja
2. Alat K3 yang paling tepat untuk Pelindung diri (APD) dalam melakukan pekerjaan
kelistrikan , adalah :
a. Sarung tangan kulit b. Masker
c. Pelindung telinga d. Sepatu karet.
3. Alat bantu yang paling tepat dan mudah digunakan untuk memotong/melepas
isolasi kabel listrik dari intinya , yaitu :
a. Tang kupas b. Pisau / Cutter
c. Tang potong sisi d. Tang kombinasi
4. Untuk mengetahui adanya aliran listrik atau tidak dalam suatu penghantar listrik ,
diperlukan suatu alat, yaitu :
a. Multitester b. Osciloscope.
c. Megger d. Tespen
Essay
1. Sebutkan Penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja.
2. Jelaskan fungsi/kegunaan yang dapat dilakukan oleh tang kombinasi dalam suatu
pekerjaan.
NO.
NO. SOAL KUNCI JAWABAN JAWABAN PESERTA KETERANGAN
KUK
K BK
Isian
Tujuan K3
A.1.
Penerapan K3
A.2.
Ragum
A.3.
Tang Bulat
A.4.
Jangka Sorong /caliper
A.5.
Usaha pencegahan
A.6. bahaya listrik
Solder listrik
A.7.
Gunting/potong
A.8.
Mikrometer
A.9.
Palu karet.
A.10.
B-S
B.1. B
B.2. S
B.3. S
B.4. B
B.5. B
B.6. S
B.7. S
B.8. S
B.9. B
B.10. B
PG
C.1. b
C.2. d
C.3. a
C.4. d
C.5. a
D.1 Terlampir
D.2 Terlampir
BAB III
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK
b. Kunci-kunci
c. Tang (pliers)
d. Alat Pemukul
e. Alat Pemotong
f. Alat Tangan Khusus kelistrikan
5. Standar Kinerja
a) Selesai dikerjakan tidak melebihi waktu yang telah ditetapkan.
b) Toleransi kesalahan 5% (lima persen), tetapi tidak pada aspek kritis.
6. Instruksi Kerja
a) Identifikasi Kebutuhan peralatan tangan untuk kerja kelistrikan dari jenis dan
jumlah serta spesifikasi sesuai dengan kebutuhan.
b) Persiapkan kelaikan Peralatan tangan Untuk dipergunakan dengan Prosedur
yang Ditetapkan.
c) Tempatkan peralatan tangan pada area kerja untuk siap digunakan sesuai
dengan SOP.
d) Lakukan Teknik penggunaan peralatan tangan kerja kelistrikan sesuai dengan
manual/pedoman penggunaan peralatan yangberlaku.
e) Gunakan Peralatan tangan dalam pekerjaan perbaikan kelistrikan sesuai
dengan masing masing fungsinya dengan teknik penggunaan sesuai dengan
manual/pedoman yang berlaku.
f) Periksa Peralatan dan perlengkapan secara teratur berdasarkan ketentuan
pabrik, untuk memastikan kondisi kerja yang aman.data.
g) Beri tanda dan pisahkan kerusakan dan keausan peralatan dan perlengkapan
dari tempat kerja untuk diperbaiki atau diganti dan dilaporkan kepada
supervisor
h) Rawat, dan pelihara Peralatan /perlengkapan sesuai jadwal pabrik untuk
memastikan operasi yang aman dan benar dalam batasan tanggung jawab.
i) Simpan Peralatan dan perlengkapan ditempat yang ditetapkan dan meng
administrasi kan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
7. Langkah Kerja
a) Mengidentifikasi Kebutuhan peralatan tangan untuk kerja kelistrikan dari jenis
dan jumlah serta spesifikasi sesuai dengan kebutuhan.
b) Mempersiapkan kelaikan Peralatan tangan Untuk dipergunakan dengan
Prosedur yang Ditetapkan.
c) Menempatkan peralatan tangan pada area kerja untuk siap digunakan sesuai
dengan SOP.
d) Melakukan Teknik penggunaan peralatan tangan kerja kelistrikan sesuai
dengan manual/pedoman penggunaan peralatan yangberlaku.
e) Menggunakan Peralatan tangan dalam pekerjaan perbaikan kelistrikan sesuai
dengan masing masing fungsinya dengan teknik penggunaan sesuai dengan
manual/pedoman yang berlaku.
f) Memeriksa Peralatan dan perlengkapan secara teratur berdasarkan ketentuan
pabrik, untuk memastikan kondisi kerja yang aman.data.
g) Memberi tanda dan memisahkan kerusakan dan keausan peralatan dan
perlengkapan dari tempat kerja untuk diperbaiki atau diganti dan dilaporkan
kepada supervisor
h) Merawat, dan memelihara Peralatan /perlengkapan sesuai jadwal pabrik untuk
memastikan operasi yang aman dan benar dalam batasan tanggung jawab.
i) Menyimpan Peralatan dan perlengkapan ditempat yang ditetapkan dan meng
administrasi kan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
NO UNIT : IJE.UM01.007.01
JUDUL UNIT : Menggunakan Alat Tangan untuk Kelistrikan
NAMA ASESI : ......................................................................................
3.3 Peralatan/perlengkapan
Catatan :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
BAB IV
PENILAIAN SIKAP KERJA
Catatan :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
1. a. Kecelakaan yang diakibatkan oleh sikap kerja yang tidak baik, seperti, tidak
menggunakan helm kerja, sarung tangan, sepatu kerja, baju kerja dan lain
sebagainya
b. Lingkungan kerja yang tidak aman dalam melakukan aktifitas seperti tempat ker
ja berantakan atau tidak teratur dengan baik, menempatkan peralatan yang tidak
teratur, tempat kerja yang tidak bersih (oli berserakan) dan sebagainya.
2. Yaitu :
a. Memotong kabel / kawat
b. Menjepit benda kerja bulat atau pipa
c. Menjepit benda kerja rata dan segi empat
d. Memuntir sambungan kabel/kawat
e. Membuka sekrup