KARAKTERISTIK OP-AMP
Oleh:
NIM : 170210102028
KELAS :A
3.1 Eksperimen
XSC1
V1
15V Ext Trig
XFG1 +
_
A B
+ _ + _
4
U1
2
6
3
741
7
5
1
V2
15V
R4
1MΩ XSC1
V1
15V Ext Trig
XFG1 +
_
A B
+ _ + _
4
U1
1kΩ R1
2
6
3
1kΩ R2
741
7
5
1
R3 V2
1MΩ 15V
3.2 Prosedur Eksperimen
3.2.1. Alat dan Bahan
a. Sumber tegangan DC
b. Generator fungsi
c. Osiloskop dual trace
d. Multimeter digital
e. Papan sirkuit
f. Amplifier operasional
g. Resistor
∆𝑉(𝑉𝑝𝑝 ) 6V
∆𝑡 20 µs
𝑉𝑝 3V
𝑓𝑚 2 KHz
𝑅𝑓 1 MΩ
𝑅1 1 KΩ
𝑉𝑖𝑛 2.341 V
𝑉𝑜𝑢𝑡 68.034 mV
𝐴𝑐𝑚 0,030649
4.1.2 Perhitungan
4.1.2.1 Nilai slew rate (hitung)
∆𝑉 6
𝑆𝑅 = = = 3 × 105 𝑉/𝑠
∆𝑡 4 × 5 × 10−6
𝐴 1000
𝐶𝑀𝑅𝑅 = 20 𝑙𝑜𝑔 = 20 𝑙𝑜𝑔 = 90,27𝑑𝐵
𝐴𝐶𝑀 0,030649
𝑅𝑓
𝐴=
𝑅𝑧
Tegangan tetap, frekuensi dirubah
𝑉𝑖𝑛 = 2,119𝑉
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 64,945𝑉
4.2 Pembahasan
Penguat Operasional atau Op-amp adalah suatu blok penguat dengan dua masukan
dan satu keluaran tunggal yang yang ditambah dua terminal untuk mensuplai
daya. Pada penguat membalik sumber isyarat berupa arus dan tegangan yang kecil
dan jika dihubungkan dengan masukan yang besar maka akan menghasilkan
tegangan yang lebih besar pada keluarannya.
Dari gelombang yang dihasilkan adalah berimpit atau sama hal ini
disebabkan karena rangkaian yang kita pakai adalah rangkaian penyangga (buffer)
atau rangkaian pengikut tegangan (Voltage follower). Selanjutnya dengan
diberikan masukan yang sama. Ketika di-inverting dibalik dan ketika di
noninverting tidak dibalik. Besarnya Vid = 0, saat praktikum hasilnya tidak nol
jadi diperlukan adanya nolling (Teori nolling bukan zeroing) modus bersama tidak
nol dikarenakan bukan OP-Amp yang ideal.
Dari hasil perhitungan nilai Slew rate hitung adalah 3 x 105 V/s, dan ketika
diberi frekuensi masukan 2 KHz nilai SR adalah 3,678 x 105 V/s. ketika diberi
masukan 40 KHz adalah 753,6 x 105 V/s.
Pada rangkaian kedua CMRR masukannya bersama-sama 90,27 dB yang
mana tegangan tetap frekuensinya dirubah dengan V input 2,119 V dan V output
64,945 mV. Dengan Acm 0,030647 sehingga CMRR nya adalah 32,629 dB.
Inputnya merupakan suatu gelombang persegi sebesat 2 KHz dan
menghasilkan output yang cacat. SR dari op-amp membatasi kinerja dari op-amp.
Artinya pada frekuensi tertentu yang sangat besar, sinyal tidak ditampilkan
dengan sempurna yaitu input tidak sama dengan output.
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Laju perubahan tegangan atau biasa disebut slew rate pada sebuah op
amp saat frekuensi dinaikkan maka nilai Slew rate akan bertambah pula
atau dapat dikatakan nilai slew rate berbanding lurus dengan frekuensi.
5.1.2 Perbandingan Penolakan Mode Tunggal /Common Mode Rejection Ratio
(CMRR) dari op amp adalah berbanding lurus dengan gain mode
diferensial yang dipengaruhi dengan berbanding lurus pula oleh resistor
pada keluaran (Rf). Semakin besar Rf, maka nilai CMRR juga akan
bertambah.
DAFTAR PUSTAKA
Surjono, Herman Dwi. Elektronika Lanjut. Jember : Penerbit Cerdas ulet Kreatif
1. Gambar Percobaan 1
2. Gambar Percobaan 2