Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Op-Amp (Operational

Amplifier)
Dickson Kho Komponen Elektronika

Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier) – Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah
Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik.
Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi
dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi
pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier
sering disebut juga dengan Penguat Operasional.

Op-Amp umumnya dikemas dalam bentuk IC, sebuah IC Op-Amp dapat terdiri dari hanya 1 (satu)
rangkaian Op-Amp atau bisa juga terdiri dari beberapa rangkaian Op-Amp. Jumlah rangkaian Op-
Amp dalam satu kemasan IC dapat dibedakan menjadi Single Op-Amp, dual Op-Amp dan Quad Op-
Amp. Ada juga IC yang didalamnya terdapat rangkaian Op-Amp disamping rangkaian utama
lainnya.

Sebuah rangkaian Op-Amp memiliki dua input (masukan) yaitu satu Input Inverting dan satu Input
Non-inverting serta memiliki satu Output (keluaran). Sebuah Op-Amp juga memiliki dua koneksi catu
daya yaitu satu untuk catu daya positif dan satu lagi untuk catu daya negatif. Bentuk Simbol Op-Amp
adalah Segitiga dengan garis-garis Input, Output dan Catu dayanya seperti pada gambar dibawah
ini. Salah satu tipe IC Op-Amp yang populer adalah IC741.

Bentuk dan Simbol IC Op-Amp


Berikut dibawah ini adalah Simbol dan bentuk IC Op-Amp pada umumnya.

Terminal yang terdapat pada Simbol Op-Amp (Operational Amplifier/penguat operasional)


diantaranya adalah :
1. Masukan non-pembalik (Non-Inverting) +
2. Masukan pembalik (Inverting) –
3. Keluaran Vout
4. Catu daya positif +V
5. Catu daya negatif -V

Karakteristik Op-Amp (Operational Amplifier)


Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukan oleh Resistor
Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik (Inverting Input). Konfigurasi dengan
umpan balik negatif (Negative Feedback) ini biasanya disebut dengan Closed-Loop configuration atau
Konfigurasi Lingkar Tertutup. Umpan balik negatif ini akan menyebabkan penguatan atau gain
menjadi berkurang dan menghasilkan penguatan yang dapat diukur serta dapat dikendalikan.
Tujuan pengurangan Gain dari Op-Amp ini adalah untuk menghindari terjadinya Noise yang
berlebihan dan juga untuk menghindari respon yang tidak diinginkan. Sedangkan pada Konfigurasi
Lingkar Terbuka atau Open-Loop Configuration, besar penguatannya adalah tak terhingga (∞)
sehingga besarnya tegangan output hampir atau mendekati tegangan Vcc.

Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal  memiliki karakteristik sebagai berikut :

 Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)


 Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
 Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
 Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
 Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
 Karakteristik tidak berubah dengan suhu

Pada dasarnya, kondisi Op-Amp ideal hanya merupakan teoritis dan hampir tidak mungkin dicapai
dalam kondisi praktis. Namun produsen perangkat Op-Amp selalu berusaha untuk memproduksi
Op-Amp yang mendekati kondisi idealnya ini. Oleh karena itu, sebuah Op-Amp yang baik adalah
Op-Amp yang memiliki karakteristik yang hampir mendekati kondisi Op-Amp Ideal.
Materi Lengkap Op-Amp (Operational Amplifier)
By qv5ui | March 18, 2019

0 Comment

Table of Contents
 Materi Lengkap Op-Amp (Operational Amplifier)
o Karakteristik OP – AMP
o Beberapa Penggunaan OP – AMP
o Penguat pembalik
o Penguat non-pembalik
o Penguat diferensial
o Integrator
o Diferensiator
Materi Lengkap Op-Amp (Operational Amplifier)

Materi Lengkap Op-Amp (Operational Amplifier)

Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang sering
digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang paling sering
dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator.

Penguat operasional merupakan penguat masuk differensial berperolehan tinggi gandeng langsung.
Istilah penguat operasional pertama kali digunakan oleh penguat dc (arus searah) yang membentuk
operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, integrasi dan differensiasi dalam komputer
analog. Di samping itu, OP AMP digunakan pula dalam pengatur tegangan, filter aktif, instrumentasi,
pengubah analog ke digital dan digital ke analog, dan banyak penggunaan lain.

            Alasan penggunaan yang luas dari OP AMP adalah digunakan umpan-balik negatif.
Penampilan penguat dengan elemen umpan balik terutama dikendalikan dengan ditentukan hanya
oleh elemen-elemen umpan balik dan tidak tergantung pada karakteristik transistor, tahanan
kapasitor yang membentuk penguat operasional. Kaerena elemen-elemen umpan balik umumnya
pasif, dan penampilannya dapat diperkirakan.
            OP AM IC linear yang tidak mahal membentuk semua fungsi operasional diskrit yan
disebutkan diatas. Sebagaimana tambahan, penguat operasional IC memberikan penampilan jauh
lebih rumit, dan lebih baik serta stabilisasi temperatur.

Karakteristik OP – AMP
            Penguat operasional ideal mempunyai sifat-sifat berikut :
1. Perolehan tegangan tak terhingga;
2. Lebar pita tak terhingga
3. Impedansi masuk tak terhingga;
4. Impedansi keluar nol;
5. Neraca sempurna, keluran nol kalau tegangan-tegangan yang sama ada pada dua terminal
masukan;
6. Karakteristik tidak berubah menurut temperatur.
Namun penguat operasional pada kenyataannya tidak ideal. Perolehan tegangan frekuensi rendah
(dc) tidak “tak terhingga” tetapi ‘sangat tinggi’. Batas  hargakhasnya antara . Lebar pita juga
terhingga kenyataannya, perolehan konstanta sampai beberapa ratus kilo hertz dan kemudian turun
monoton dengan naiknya frekuensi. Impedansi masuk berada dalam batas dari 150 kΩ sampai
beberapa ratus MΩ. Impedansi keluaran dari OP AMP praktis berada di antara 0,75 sampai 100Ω.
Juga neraca sempurna tidak tercapaia dalam OP AMP praktis. (https://blog.fe-saburai.ac.id/jenis-
dan-contoh-jaringan-tumbuhan/)
Beberapa Penggunaan OP – AMP
Terdapat banyak sekali penggunaan dari penguat operasional dalam berbagai jenis sirkuit listrik. Di
bawah ini dipaparkan beberapa penggunaan umum dari penguat operasional dalam contoh sirkuit:

1.  Komparator (pembanding)
Komparator (pembanding) merupakan salah satu aplikasi yang memanfaatkan bati simpal terbuka
(bahasa Inggris: open-loop gain) penguat operasional yang sangat besar. Ada jenis penguat
operasional khusus yang memang difungsikan semata-mata untuk penggunaan ini dan agak
berbeda dari penguat operasional lainnya dan umum disebut juga dengan komparator (bahasa
Inggris: comparator).
Komparator membandingkan dua tegangan listrik dan mengubah keluarannya untuk menunjukkan
tegangan mana yang lebih tinggi.

  V_2 \\ V_{\text{S-}} & V_1 < V_2 \end{matrix}\right. ” id=”Picture_x0020_43″ o:spid=”_x0000_i1061″


type=”#_x0000_t75″ style=”height: 26.25pt; visibility: visible; width: 120pt;”>

2. Penguat pembalik
Sebuah penguat pembalik menggunakan umpan balik negatif untuk membalik dan menguatkan
sebuah tegangan. Resistor Rf melewatkan sebagian sinyal keluaran kembali ke masukan. Karena
keluaran taksefase sebesar 180°, maka nilai keluaran tersebut secara efektif mengurangi besar
masukan. Ini mengurangi bati keseluruhan dari penguat dan disebut dengan umpan balik negatif.
  o   (karena adalah bumi maya (bahasa Inggris: virtual ground)
  o   Sebuah resistor dengan nilai , ditempatkan di antara masukan non-pembalik dan bumi.
Walaupun tidak dibutuhkan, hal ini mengurangi galat karena arus bias masukan.

Bati dari penguat ditentukan dari rasio antara Rf dan Rin, yaitu:
Tanda negatif menunjukkan bahwa keluaran adalah pembalikan dari masukan. Contohnya jika
Rf adalah 10.000 Ω dan Rin adalah 1.000 Ω, maka nilai bati adalah -10.000Ω / 1.000Ω, yaitu -10.
3. Penguat non-pembalik
Dengan demikian, penguat non-pembalik memiliki bati minimum bernilai 1. Karena tegangan sinyal
masukan terhubung langsung dengan masukan pada penguat operasional maka impedansi
masukan bernilai .

4. Penguat diferensial
Penguat diferensial digunakan untuk mencari selisih dari dua tegangan yang telah dikalikan dengan
konstanta tertentu yang ditentukan oleh nilai resistansi yaitu sebesarR1
6. Integrator
Penguat ini mengintegrasikan tegangan masukan terhadap waktu. Sebuah integrator dapat juga
dipandang sebagai tapis pelewat-tinggi dan dapat digunakan untuk rangkaian tapis aktif.

7. Diferensiator
            Diferensiator mendiferensiasikan sinyal hasil pembalikan terhadap waktu.

Pada dasarnya diferensiator dapat juga dibangun dari integrator dengan cara mengganti kapasitor
dengan induktor, namun tidak dilakukan karena harga induktor yang mahal dan bentuknya yang
besar. Diferensiator dapat juga dilihat sebagai tapis pelewat-rendah dan dapat digunakan sebagai
tapis aktif.

Category: Pendidikan

Post navigation

← Pengertian Professional AdalahMateri Lengkap Analog to Digital Converter (ADC) →

Search
Search for:  

Recent Posts
 3 Faktor Utama Penyebab Peringkat Unair Naik
 Komisi 10 DPR Evaluasi Polemik PPDB Sistem Zonasi
 Plt Bupati Minta PPDB Sistem Zonasi Tidak Diterapkan Tahun Depan
 Heartbleed Adalah
 Pengertian Studi Kasus
 Ciri dan Objek Studi Kasus
 BAHAYA MEMAKAI BEHEL PALSU
 Oksigenasi dan Sistem Tubuh yang Berperan
 Kebutuhan Dasar Manusia menurut Abraham Maslow
 Bubur Bepair untuk Diabetesi
 Regulasi 5 Hari Sekolah Jangan Bebani Wali Murid
 Cegah Bosan, Ajak Murid Baca di Rooftop
 Teknik Reservoir Minyak dan Gas
 Tenaga Pendorong Reservoir
 Alasan-alasan Dilakukannya Pemboran Berarah
custom footer text left

custom footer text right

minerva.co.id

Anda mungkin juga menyukai