PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Jaringan transmisi merupakan sarana untuk menyalurkan energi listrik dari
1.2
BAB II
SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK
Sistem Tenaga Listrik adalah kumpulan atau gabungan dari komponenkomponen atau alat-alat listrik seperti generator, transformator, saluran transmisi,
saluran distribusi dan beban yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan
sehingga membentuk suatu sistem.
Unit
Transmisi
Gardu Induk
distribusi
Unit Distribusi
Trf
Transformator
PMT
PMT
Pemutus
Tenaga
G
Generator
Konsumen Besar
Konsumen Umum
Distribusi Distribusi
sekunder Primer
Unit
Pembangkitan
BAB III
SISTEM TRANSMISI
3.1
DEFINISI
Sistem Transmisi adalah sistem yang menyalurkan energi listrik dari pusat
pembangkit ke pusat beban (Gardu Induk).
transmisi Z = R + J X
drop tegangan = I Z
Vs
Vr
Vr = Vs - IZ
Gambar Model Transmisi tenaga listrik
Tertinggi
Penentuan
deretan
untuk
Perlengkapan
tegangan
diatas
36-72,5-123-170-245-420-525
disesuaikan
dengan
rekomendasi
data teknik lainnya sama, dapat dilihat bahwa daya dc perkonduktor adalah :
P(dc) = Vd.Id W/kond. ......................(1)
dan daya ac perkonduktor adalah :
P(ac) = VLN.IL.Cos W/kond. ..........(2)
Karena itu, rasio dari daya dc perkondukor terhadap daya ac perkonduktor (fasa),
dapat dinyatakan sebagai :
Jadi, dari studi memperlihatkan bahwa dari suatu saluran dc umumnya
biasanya sekitar 33 % lebih kecil dari suatu saluran ac untuk kapasitas yang sama.
Selanjutnya jika suatu saluran dc dua kutub dibandingkan dengan saluran ac 3
phasa rangkaian ganda, biaya saluran dc sekitar 45 % lebih kecil dari saluran ac.
Biasanya keuntungan biaya saluran dc meningkat pada tegangan tinggi. Rugi daya
karena gejala korona lebih kecil pada saluran dc dibanding saluran ac.
Pembebanan impedansi surja (beban alami) adalah merupakan fungsi dari
tegangan, induktansi dan kapasitansi saluran tidak merupakan fungsi dari panjang
saluran.
Bagaimanapun,
converter-converter
pada
kedua
ujung
saluran
membutuhkan daya reaktif dari sistem ac. Kabel-kabel tanah yang digunakan
untuk transmisi ac dapat juga digunakan untuk dc dan biasanya dapat
menyalurkan daya dc yang lebih besar dari ac. Hal ini disebabkan karena tidak
adanya arus pemuatan kapasitif dan pemanfaatan isolasi yang lebih baik serta
pemakaian bahan dielektrik lebih sedikit.
3.2
Pada
saat
proses
pembangunan
memerlukan
koordinasi
dan
10
Panjang SKTT pada tiap haspel (cable drum), maksimum 300 meter.Untuk
desain dan pesanan khusus, misalnya untuk kabel laut, bisa dibuat tanpa
sambungan sesuai kebutuhan.
Pada saat ini di Indonesia telah terpasang SKTT bawah laut (Sub Marine
Cable) dengan tegangan operasi 150 KV, yaitu:
Sub marine cable 150 KV Gresik Tajungan (Jawa Madura).
Sub marine cable 150 KV Ketapang Gilimanuk (Jawa Bali).
Beberapa hal yang perlu diketahui:
Sub marine cable ini ternyata rawan timbul gangguan.
Direncanakan akan didibangun sub marine cable Jawa Sumatera.
Untuk Jawa Madura, saat ini sedang dibangun SKTT 150 KV yang
dipasang (diletakkan) di atas Jembatan Suramadu.
BerdasarkanPanjang Saluran.
Untuk keperluan analisa dan pehitungan maka diagram pengganti untuk
klasifikasi saluran transmisi biasanya dibagi dalam 3 kelas, yaitu:
kawat pendek (<80 km)
kawat menengah (80-250 km)
kawat panjang (>250 km).
Klasifikasi di atas sangat kabur dan sangat relatif.Klasifikasi saluran
transmisi harus didasarkan atas besar kecilnya kapasitansi ke tanah.Jadi bila
kapasitansi kecil, dengan demikian arus bocor ke tanah kecil terhadap beban,
maka dalam hal ini kapasitansi ke tanah dapat diabaikan dan dinamakan kawat
pendek.Tetapi bila kapasisatansi sudah mulai besar sehingga tidak dapat
diabaikan, tetapi belum begitu besar sekali sehingga masih dapat dianggap
seperti kapasitansi terupsat (lumped capacitance), dan ini dinamakan kawat
menengah.Bila kapasitansi itu besar sekali sehingga tidak mungkin lagi
dianggap sebagai kapasistansi terpusat, dan harus dianggap terbagi rata
sepanjang saluran, maka dalam hal ini dinamakan kawat panjang.
11
12
Arus I besar tegangan dan arus pada sembarang titik yang berjarak x dari
beban.
3.3
13
14
Kedalaman laut
Pergerakan arus
Data pendukung
15
akan
energi
listrik
meningkat
terus
seiring
dengan
Stasiun inverter dipasang pada sisi penerima akhir di Merak Jawa barat.
samping
itu
beberapa
lokasi
lain
di
Indonesia
yang
16
Palembang Jakarta
Banyumas Gilimanuk
telah
dijelaskan
sebelumnya
bahwa
dengan
biaya
yang
besar
untuk
stasiun-stasiun
converter
tidak
17
18
lokasi
pemasangan.Bangunan
proteksi
rock
dumping
tersebut
19
akan dipasang akhir tahun ini menggunakan teknologi XLPE dan sirkit yang
terdiri dari 3 kabel menjadi satu (three core) dan setiap core memiliki
diameter 300 mm2 yang terdiri dari dua konduktor dan satu kabel optic
berdiameter lebih kecil. Jaringan optic ini nantinya akan digunakan sebagai
sarana komunikasi dan pengiriman data (data metering and protection)
yang akan dijadikan panduan operasional submarine cable itu sendiri.
3.4
KONFIGURASI JARINGAN
Pada penyaluran tenaga listrik terdapat beberapa jenis konfigurasi yang
secara garis besar umumnya dibagi dalam 5 bentuk konfigurasi jaringan:
3.4.1 Sistem Radial
Sistem Radial merupakan sistem yang paling sederhana, murah, dan
banyak digunakan.Umumnya digunakan pada sistem yang tidak rumit dan
keandalannya paling rendah.
20
BEBAN
BEBAN
BEBAN
3.5
21
kayu.Tiang tiang baja, beton atau kayu umumnya digunakan pada saluransaluran dengan tegangan kerja relatif rendah (di bawah 70 kV) sedang untuk
saluran transmisi tegangan tinggi atau ekstra tinggi atau ekstra tinggi
digunakan menara baja. Menara baja dibagi sesuai dengan fungsinya, yaitu :
menara dukung, menara sudut, menara ujung, menara percabangan dan
menara transposisi.
3.5.2 Isolator-isolator
Jenis isolator yang digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin
atau gelas. Menurut penggunaan dan konstruksinya dikenal tiga jenis isolator,
yaitu : isolator jenis pasak, isolator jenis pos saluran dan isolator gantung.
Isolator jenis pasak dan pos saluran digunakan pada saluran transmisi dengan
22
tegangan kerja relatif rendah (kurang dari 22 33 kV), sedang isolator gantung
dapat digandeng menjadi rentangan isolator yang jumlahnya disesuaikan
dengan kebutuhan.
Isolator jenis pasak dan pos saluran digunakan pada saluran transmisi
dengan tegangan kerja relatip rendah (kurang dari 22 33 KV), sedang isolator
gantung dapat digandeng menjadi rentengan isolator yang jumlahnya
disesuaikan dengan kebutuhan.
23
koduktivitas 61% (Al 61%). Kawat penghantar alumunium dari berbagai jenis
dengan lambang sebagai berikut:
AAC : All Alumunium Conductor yaitu kawat penghantar yang seluruhnya
terbuat dari alumunium
AAAC :
penghantar
tembaga
mempunyai
beberapa
kelebihan
24
menghindarkan
bagian
yang
bertegangan
dan
tidak
25
tinggi
memastikan
potensial
gradien
yang
tinggi
di
sekitar
positif,
tapi
jika
negatif
yang
tercipta
adalah
korona
disebabkan
oleh
jauh
berbedanya
massa
elektron
26
mengalami
tingkat benturan
taklenting pengion
yang
signifikan
pada
khususnya
di
dekat
jaringan
transmisi
tenaga
listrik.Selai
Rugi daya
Bising terdengarkan
Gangguan elektromagnetik
Pijar ungu
Produksi ozon
Kerusakan pengisoliran
Korona positif
Korona positif berbentuk sebuah plasma seragam di sepanjang sebuah
konduktor.Korona positif sering terlihat dengan pijaran berwarna biru/putih,
meski sebagian besar emisi berada dalam ultraviolet.Keseragaman plasma
disebabkan oleh sumber lonsoran elektron sekunder yang homogen yang
dijelaskan dalam seksi mekanisme di bawah. Dengan geometri dan tegangan
yang sama, korona positif tampak lebih kecil daripada korona negatif, berkat
kurangnya wilayah plasma non-pengion di antara wilayah bagian dalam
dengan bagian luar. Elektron bebas dalam sebuah korona positif jauh lebih
sedikit daripada korona negatif, kecuali sangat dekat dengan elektrode
27
28
Seperti yang bisa dilihat, korona positif dibagi menjadi dua wilayah,
sepusat di sekeliling elektrode tajam.Wilayah bagian dalam terdiri dari
elektron pengion dan ion positif yang bertindak sebagai sebuah plasma,
longsoran elektron dalam wilayah ini, yang lebih jauh menciptakan banyak
sekali pasangan ion/elektron.Hampir seluruh wilayah bagian luar terdiri dari
ion positif masif yang bermigrasi dengan pelan, bergerak menuju elektrode
melengkung, dekat dengan antarmuka kawasan ini, elektron-elektron
sekunder, dibebaskan oleh foton yang meninggalkan plasma, yang dipercepat
kembali ke dalam plasma.Wilayah dalam dikenal sebagai wilayah plasma,
sedang wilayah luar sebagai wilayah unipolar.
Korona negative
Korona negatif dihadirkan dalam korona takseragam, yang bervariasi
sesuai
dengan
ciri
permukaan
dan
ketidakteraturannya
konduktor
diionkan
dari gas
netral
yang
tidak berguna
dalam
29
tubuh
plasma
setelah
eksitasi
dari
benturan
30
dalam
dikenal
sebelah
dalam
31
Resistansi
konduktor
menjadi
meningkat.
32
33
tergolong sangat banyak. Hal ini dinyatakan dengan Isokeraunic level (IKL) yaitu
nilai angka yang menunjukan jumlah hari guruh per tahun.Dikatakan dalam
beberapa sumber, angka IKL dipulau jawa berkisar antara 20 sampai 135.Selain
itu, petir dapat menghasilkan arus yang sangat besar yang dapat menyebabkan
tahanan isolasi menjadi rusak dan terjadi flashover yang menyebabkan gangguan
fase ke tanah.Menurut statistik, gangguan fase ke tanah merupakan gangguan yg
paling sering terjadi.
Meskipun petir merupakan penyebab utama terjadinya gangguan pada
saluran operasi tenaga listrik, namun masih ada beberapa penyebab gangguan
lainnya, yaitu tanaman/pepohonan yang menjulang tinggi didaerah sekitar
Saluran Udara, layang-layang maupun binatang. Pada SUTR dan SUTM ganggguan
karena pepohonan sering kali terjadi,hal ini dikarenakan pada SUTM dan SUTR
tidak mempunyai jalur khusus yang bebas tanaman seperti pada SUTT 150 KV,70
KV.
Sedangkan gangguan yang sering terjadi pada saluran kabel bawah tanah
biasanya bersifat permanen dan selalu diiringi kerusakan.Biasanya kerusakan
yang terjadi pada saluran baawah tanah diakibatkan dari kelalaian manusia yaitu
kelalaian seseorang (terkena cangkul),namun pergeseran lempengan tanah juga
dapat menyebabkan kerusakan (Gempa).
Dalam hal melindungi saluran tenaga listrik tersebut dari sambaran petir,
ada beberapa cara yang dapat diterapkan. Salah satu cara yang paling mudah
adalah dengan menggunakan kawat tanah (overhead groundwire) pada saluran.
Prinsip dari pemakaian kawat tanah ini adalah bahwa kawat tanah akan menjadi
sasaran sambaran petir sehingga melindungi kawat phasa dengan daerah/zona
tertentu.
Overhead groundwire yang digunakan untuk melindungi saluran tenaga
listrik, diletakkan pada ujung teratas saluran dan terbentang sejajar dengan kawat
phasa.Groundwire ini dapat ditanahkan secara langsung atau secara tidak
langsung dengan menggunakan sela yang pendek.
Untuk meningkatkan keandalan sistem ini, diperlukan pentanahan yang
baik pada setiap menara listrik. Jika petir menyambar pada groundwire di dekat
34
menara listrik, maka arus petir akan terbagi menjadi dua bagian. Sebagian besar
arus
tersebut
mengalir
ke
tanah
melalui
pentanahan
pada
menara
Menggunakan arester.
Cara yang terakhir ini boleh dikatakan sebagai alat pelindung yang paling baik
terhadap gelombang surja. Arester inilah yang terus dikembangkan oleh para
ahli untuk mendapatkan performa perlindungan yang makin baik.
Untuk pertanahan pada jaringan transmisi dikategorikan sebagai
35
2. Untuk memperoleh impedansi yang kecil / rendah dari jalan balik arus hubung
singkat ke tanah. Bila impedansinya tanah tinggi, maka akan menimbulkan
perbedaan potensial yang besar dan berbahaya. Juga sambungan sambungan
pada rangkaian pertanahan dapat menimbulkan busur listrik yang br=esar
pada material.
Untuk mereduksi adanya tegangan sentuh dan tegangan lebih akibat
sambaran petir pada konstruksi SUTT yang tidak bertegangan, dipasang beberapa
pertanahan (Ground Rod) yang dihubungkan satu sama yang lain dengan plat
tembaga dan dihubungkan ke tiang dari dua sisi yang berlawanan. Tahanan
pertanahan setiap tiang diisyaratkan maksimum 10 ohm, diukur tanpa
dihubungkan dengan kawat tanah.
Pertanahan tower terdiri dari kawat tembaga atau kawat baja yang diklem
pada pipa pertanahan yang ditanam didekat pondasi tiang, atau dengan
menanamkan plat alumunium/tembaga disekitar tiang yang berfungsi untuk
mengalirkan arus dari kawat tanah akibat sambaran petir.
Kesimpulan, pemakaian overhead groundwire dalam saluran transmisi
tenaga listrik mempunyai harapan agar sambaran petir tidak mengenai kawat
phasa.Luas zona/daerah perlindungan groundwire tergantung dari ketinggian
groundwire itu sendiri. Probabilitas kegagalan dalam perlindungan akan naik
dengan makin tingginya groundwire dan besarnya sudut perlindungan. Untuk itu
diperlukan pemilihan ketinggian serta sudut perlindungan yang sesuai untuk
mendapatkan perlindungan yang baik.
Peningkatan performa perlindungan transmisi tenaga listrik dari sambaran
petir
yang
paling
groundwire.Kombinasi
mudah
pemakaian
dilakukan
dengan
groundwire
dengan
menambah
jumlah
peralatan-peralatan
36
3.9
SISTEM PROTEKSI
Pengertian proteksi transmisi tenaga listrik adalah proteksi yang dipasang
pada peralatan-peralatan listrik pada suatu transmisi tenaga listrik sehingga
proses penyaluaran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik(Power
Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) dapat disalurkan
sampai pada konsumer pengguna listrik dengan aman. Proteksi transmisi tenaga
listrik diterapkan pada transmisi tenaga listrik agar jika terjadi gangguan
peralatan yang berhubungan dengan transmisi tenaga listrik tidak mengalami
kerusakan. Ini juga termasuk saat terjadi perawatan dalam kondisi menyala. Jika
proteksi bekerja dengan baik, maka pekerja dapat melakukan pemeliharaan
transmisi tenaga listrik dalam kondisi bertegangan. Jika saat melakukan
pemeliharaan tersebut terjadi gangguan, maka pengaman-pengaman yang
terpasang harus bekerja demi mengamankan sistem dan manusia yang sedang
melakukan perawatan.
Transmisi tenaga listrik terbagi dalam beberapa kategori. Kategori yang
pertama adalah transmisi dengan tegangan sebesar 500kV. Ini merupakan
transmisi yang sangat tinggi. Karena di Indonesia masih menggunakan sistem 500
kV. Kategori yang kedua adalah transmisi dengan tegangan sebesar 150 kV. Dan
yang ketiga adalah transmisi 75 kV. Untuk dibawah 75 kV selanjutnya dinamakan
dengan distribusi tenaga listrik.
Proteksi berbeda dengan pengaman. Jika pengaman suatu sistem berarti
system tersebut tidak merasakan gangguan sekalipun. Sedangkan proteksi atau
pengaman sistem, sistem merasakan gangguan tersebut namun dalam waktu yang
sangat singkat dapat diamankan. Sehingga sistem tidak mengalami kerusakan
akibat gangguan yang terlalu lama.
Gangguan pada transmisi tenaga listrik dapat berupa :
a. Gangguan transmisi akibat hubung singkat.
b. Gangguan transmisi akibat sambaran petir.
c. Gangguan transmisi akibat hilangnya salah satu kabel fasa disebabkan oleh
manusia
Keandalan dan kemampuan suatu sistem tenaga listrik dalam melayani
konsumen sangat tergantung pada sistem proteksi yang digunakan.Oleh sebab itu
37
dalam perencangan suatu sistem tenaga listrik, perlu dipertimbangkan kondisikondisi gangguan yang mungkin terjadi pada sistem, melalui analisa gangguan.
Dari hasil analisa gangguan, dapat ditentukan sistem proteksi yang akan
digunakan, seperti: spesifikasi switchgear, rating circuit breaker (CB) serta
penetapan besaran-besaran yang menentukan bekerjanya suatu relay (setting
relay) untuk keperluan proteksi.
Sistem proteksi adalah susunan perangkat proteksi secara lengkap yang
terdiri dari perangkat utama dan perangkat perangkat lain yang dibutuhkan
untuk melakukan fungsi tertentu berdasarkan prinsip prinsip proteksi.
A.
terdiri
dari
seperangkat
peralatan
yang
merupakan
arus
dan/atau
trafo tegangan
Relai Proteksi
Rele proteksi sebagai komponen utama sistem tenaga listrik dalam
melaksanakan tugasnya yaitu untuk mengidentifikasi gangguan, harus
memenuhi beberapa persyaratan keandalan ( reliability ), yaitu:
1) Sensitivitas
Merupakan kemampuan sistem proteksi untuk mengidentifikasi
adanya ketidaknormalan atau gangguan yang berada di dalam daerah
yang diproteksinya.
2) Selektivitas
38
membuka
pemutus
tenaga
yang
diperlukan
saja
(tidak
terjadi
gangguan,
komponen
proteksi
harus
dapat
C.
39
2.
Pick up :Kondisi saat relay mulai mendeteksi adanya kenaikan arus atau
tegangan pada sistem.
3.
Drop out : Kondisi dimana relay tidak merasakan gangguan lagi. Pada
kondisi ini, relay membuka normally open contact
4.
E.
tidak
mengalami
kerusakan.
Jika
terjadi
kerusakan,
maka
40
Memakai kawat tanah dan membuat tahanan tanah pada kaki menara
sekecilmungkin, serta selalu mengadakan pengecekan.
Memasang kawat tanah pada SUTT dan gardu induk untuk melindungi
terhadapsambaran petir
41
42
dari
sistem
tenaga
listrik.
Masalah
terbesar
yang
dapat
43
tangannya
untuk
bekerja
mengganti
atau
memperbaiki
komponen. Namun, ada beberapa sumber yang membagi PDKB dalam 3 jenis,
yaitu Metode Hot Stick, Metode Barehand dan Metode Hand Gloves.
Pekerja atau orang yang melakukan Pekerjaan Dalam Keadaan
Bertegangan (PDKB) disebut biasa disebut dengan linesman.Sebelum melakukan
pekerjaan tersebut, linesman dilatih terlebih dahulu untuk menghindari adanya
kesalahan operasi ketika bekerja.Pelatihan tersebut dilakukan selama berbulanbulan, dengan dimulai dari pekerjaan dalam keadaan tidak bertegangan terlebih
dahulu (offline), lalu langsung dipraktekkan pada saluran transmisi dengan
keadaan bertegangan listrik.
Dalam melakukan pekerjaannya, linesman harus mengikuti langkahlangkah kerja yang telah dibuat.Langkah-langkah ini dibuat untuk melindungi
linesman tersebut dari bahaya yang mengancam ketika bekerja. Langkahlangkah tersebut dituliskan dalam suatu aturan baku yang disebut standard
operating procedure (SOP).
Pada SOP Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), juga dijelaskan
peralatan-peralatan khusus yang wajib digunakan untuk menunjang pekerjaan
serta untuk melindungi orang yang melakukan pekerjaan tersebut. Berikut
adalah beberapa contoh alat yang digunakan untuk pekerjaan maupun
pengaman pekerja PDKB :
44
Conductive Suite
Peralatan K3
45
BAB IV
Kesimpulan
-
Penggunaan
tegangan
tinggi
pada
sistem
transmisi
bertujuan
untuk
mendapatkan efisisensi daya yang di salurkan lebih besar, karena losses yang
hilang pada jaringan lebih rendah diakibatkan penggunaan sistem tegangan yang
tinggi maupun ekstra tinggi.
-
Sistem transmisi dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu saluran udara dan saluran
bawah tanah. Dua sistem tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing
masing.
terdiri
dari
tiang transmisi
Dalam proses penyaluran energi listrik pada saluran transmisi tidak lepas dari
gangguan, maka dibutuhkan adanya sistem proteksi yang memadai sehingga
kontinuitas penyaluran energi listrik dapat terjaga.
46