Anda di halaman 1dari 70

Topik 2: Saluran Transmisi, Parameter dan

Resistansi

Dr. Tri Wrahatnolo, M.Pd.,MT.


Dept. of Electrical Engineering
State University of Surabaya
triwrahatnolo@unesa.ac.id
Saluran Transmisi

Tri Wrahatnolo
Saluran Transmisi

Tri Wrahatnolo
Saluran Transmisi
• Saluran transmisi : suatu sistem penyaluran energi listrik dari satu
tempat ke tempat lain, seperti dari stasiun pembangkit ke gardu induk
(substation) atau antar gardu induk
• Sistem transmisi berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari pusat
pembangkit (power plant) ke pusat beban melalui saluran transmisi,
karena pada umumnya pembangkit tenaga listrik dibagun ditempat yang
jauh dari pusat-pusat beban (load centres).
• Tegangan generator pada umumnya rendah antara 6 kV sampai 24 kV,
tegangan ini dinaikan dengan bantuan transformator daya ke tingkat
tegangan yang lebih tinggi antara 30 kV sampai 500 kV (dibeberapa
negara maju bahkan sudah sampai 1000 kV).
• Tingkat tegangan yang lebih tinggi ini, selain untuk memperbesar
kapasitas pengaluran, berbanding lurus dengan kuadrat tegangan,serta
memperkecil rugi-rugi daya dan jatuh tegangan pada saluran.
Tri Wrahatnolo
Saluran Transmisi .. cont’d
• Penurunan tegangan dari tingkat tegangan transmisi pertama-pertama
dilakukan pada gardu induk (GI), dimana tegangan diturunkan ke
tegangan yang lebih rendah, misalnya dari 500 kV ke 150 kV atau dari
150 kV ke 70 kV. Kemudian penurunan kedua dilakukan pada gardu induk
distribusi dari 150 kV ke 20 kV atau dari 70 kV ke 20 kV. Tegangan 20 kV
ini disebut tegangan distribusi primer.
• Ada dua kategori saluran transmisi , saluran udara (overhead lines) dan
saluran kabel tanah (underground cable).
• Untuk saluran udara menyalurkan tenaga listrik melalui isolator-2, sedangkan
saluran kabel tanah menalurkan tenaga listrik melalui kabel-kabel yang ditanam
dibawah permukaan tanah. Kedua cara penyaluran diatas mempunyai untung dan
ruginya. Saluran bawah tanah tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, taufan, hujan
angin, bahaya petir. Saluran bawah tanah lebih estetis karena tidak mengganggu
pandangan. Karena itu saluran bawah tanah banyak digunakan di kota-2 besar.
Namun biaya pembangunannya cukup mahal dibandingkan dengan saluran udara,
dan perbaikannya lebih sukar bila terjadi gangguan hubungan singkat.
Tri Wrahatnolo
Saluran Transmisi .. cont’
• Menurut jenisnya dikenal sistem arus bolak-balik (AC) dan sistem (DC).
Didalam sistem AC penaikan dan penurunan tegangan mudah dilakukan
yaitu dengan menggunakan transformator. Sistem AC terdiri dari satu fasa
dan tiga fasa. Sistem tiga fasa mempunyai kelebihan dibandingkan sistem
satu fasa karena, Daya yang disalurkan lebih besar. Dan nilai sesaat
(instantaneous value) konstan. Selain keuntungan-2 tsb, saluran transmisi
AC juga memiliki kerugian, yaitu: tidak stabil, isolasi yang rumit dan mahal
(karena isolasi harus aman dan kuat).
• Hampir seluruh penyaluran tenaga listrik di dunia menggunakan arus AC.
Tetapi dlm bbrp dekade ini, ST DC mulai dikembangkan di bbrp negara.
• Keuntungan penyaluran DC: Isolasinya lebih sederhana, daya guna
(effeciency) meningkat karena faktor dayanya = 1 serta tidak adanya
masalah stabilitas, sehingga dimungkinkan penyaluran jarak jauh, tetapi
persoalan ekonominya masih harus diperhitungkan.

Tri Wrahatnolo
Saluran Transmisi .. cont’
• Penyaluran tenaga listrik dengan sistem DC baru dapat dianggap
ekonomis bila jarak saluran udara lebih jauh antara 400 sampai 600 km,
atau untuk saluran bawah tanah lebih panjang dari 50 km. Ini disebabkan
karena biaya peralatan pengubah dari AC ke DC dan sebaliknya
(converter & inverter equipment) mahal.
• Pada besaran daya yang disalurkan sama, jika tegangan transmisi
dinaikkan, maka efisiensi penyaluran akan meningkat karena rugi-2
transmisi berkurang. Namun, penaikan tegan transmisi berarti juga
penaikan isolasi dan biaya peralatan juga biaya gardu induk.
• Oleh karena itu pemilihan tegangan transmisi dilakukan dengan
memperhitungkan daya yang disalurkan, jumlah rangkaian, jarak
penyaluran, keandalan (reliability), biaya peralatan untuk tegangan
tertentu, serta tegangan-tegangan yang sekarang ada dan yang akan di
rencanakan.
• Penentuan tegangan juga harus dilihat dari segi standarisasi peralatan
yang ada. Tri Wrahatnolo
Saluran Transmisi .. cont’

Tri Wrahatnolo
Saluran Transmisi .......cont’d
• Penentuan tegangan transmisi merupakan bagian dari perancangan
system tenaga listrik secara keseluruhan. Tingkat tegangan yg lebih tinggi,
selain untuk memperbesar daya hantar dari saluran transmisi yg
berbanding lurus dengan kuadrat tegangan, juga utk memperkecil rugi-
rugi daya dan jatuh tegangan pada saluran transmisi. Jadi dg,
meningkatkan tegangan maka tingkat isolasi pun harus lebih tinggi, shg
cost peralatan juga akan meningkat.
• Tegangan transmisi, yg berlaku di Indonesia dengan rekomendasi dari
International Electrotechnical Commission (IEC):
• Tegangan Nominal (kV): (30) – 66 – 150 – 220 – 380 – 500.
• Tegangan tertinggi utk.perlengkapan (kV): (36) – 72,5 – 170 – 245 – 420 –
525.
• Tegangan nominal 30 kV hanya diperkenankan untuk daerah yg tegangan
distribusi primer 20 kV tidak dipergunakan.
Tri Wrahatnolo
Saluran Udara
• Saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kawat-2
yang digantung pada isolator antar menara atau tiang transmisi.
• Keuntungan dari saluran transmisi udara adalah lebih murah,
mudah dalam perawatan, mudah dalam mengetahui letak
gangguan, mudah dalam perbaikan, dan lainnya.
• Kerugian: karena berada di ruang terbuka, shg. cuaca sangat
berpengaruh thd. keandalannya, artinya mudah terjadi gangguan,
spt. gangguan hubung singkat, gangguan tegangan lebih krn.
tersambar petir, dan gangguan-gangguan lainnya.
• Dari segi estetika/keindahan juga kurang, sehingga saluran
transmisi bukan pilihan yang ideal untuk suatu saluran transmisi
didalam kota.

Tri Wrahatnolo
Saluran Udara .......cont’d
• Jenis- 2 kabel yg biasa digunakan pd saluran udara adalah:
• Kawat tembaga tarik yang dipakai pada saluran transmisi karena
konduktivitasnya tinggi, meskipun kuat tariknya tidak cukup untuk instalasi
tertentu. Dibandingkan dengan kawat tembaga tarik, konduktivitas kawat
ACSR lebih rendah, meskipun kekuatan mekanisnya lebih tinggi.
• Kawat tembaga campuran (alloy), konduktivitasnya lebih rendah dari
kawat tembaga tarik, ttp mempunyai kekuatan tarik yang lebih tinggi.
• Kawat aluminium campuran (alloy), mempunyai kekuatan mekanis yg
lebih tiggi dari aluminium murni sehingga dipakai utk gawang (span) yg
lebih besar.
• Kawat baja berlapis tembaga mempunyai kekutan mekanis yg besar, dan
biasanya dipakai utk gawang yg besar atau sbg kawat tanah.
• Kawat baja berlapis aluminium mempunyai kekuatan mekanis yg besar,
tetapi konduktivitasnya lebih kecil dibanding dg yg berlapis tembaga
meskipn ia lebih ringan.
Tri Wrahatnolo
Saluran Kabel Bawah Tanah
(Underground cable)
• Saluran transmisi yg menyalurkan energi listrik melalui kabel yg dipendam
didalam tanah. Kategori saluran transmisi spt ini adalah yg favorite utk
pemasangan di dalam kota, krn berada di dalam tanah, maka tidak
mengganggu keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi gangguan
akibat kondisi cuaca atau kondisi alam. Kekurangan: biaya investasi
mahal dan sulit menentukan titik gangguan dan perbaikannya.
• Penyaluran tenaga listrik di bawah tanah digunakan kabel tenaga (power
cable).
• Jenis kabel tenaga dapat diklasifikasikan atas :
a. Kelompok menurut kulit pelindungnya (armor)
b. Kelompok menurut konstruksinya
c. Kelompok menurut penggunaan, misalnya kabel saluran, kabel laut
(submarine), kabel corong utama, kabel udara, dan kabel taruh.

Tri Wrahatnolo
Saluran kabel tanah .......cont’d
• Kabel taruh yg dimaksud adalah cara menaruh kabel yang meliputi :
a. Cara menaruh langsung (direct laying)
b. Sistem pita (duct line)
c. Sistem terusan tertutup

• Komponen-komponen utama dari saluran transmisi terdiri dari;


a. Menara transmisi atau tiang transmisi beserta pondasinya
b. Isolator-isolator
c. Kawat penghantar (conductor)
d. Kawat tanah (ground wires)

Tri Wrahatnolo
Tri Wrahatnolo
Komponen-komponen pada Saluran
Transmisi
• Saluran transmisi pada dasarnya, terdiri dari komponen-komponen
utama dan komponenpelengkap.
• Komponen pelengkap saluran transmisi berfungsi untuk menunjang
operasi system penyaluran tenaga listrik, dan terdiri dari komponen
system proteksi, komponen pengaturan dan komponen pengukuran
• Terdapat dua tipe saluran transmisi, yaitu:

1. Saluran Udara (over head line)


2. Saluran Kabel Bawah Tanah (under ground cable)

Tri Wrahatnolo
Menara (Tower)
• Menara transmisi berfungsi untuk tempat dipasangkannya isolator
• Menara transmisi dilengkapi dg sistem pembumian di kaki-kaki menara.
• Menara yang merupakan konstruksi kerangka (frame work) yang
terbuat dari baja galfanis, digunakan baik untuk saluran transmisi
tegangan tinggi maupun saluran transmisi tegangan ekstra tinggi
• Bentuk kontruksinya ada beberapa macam:

Tri Wrahatnolo
Menara Transmisi .......cont’d
• Menara atau tiang transmisi adalah suatu bangunan penopang saluran
transmisi yang bisa berupa menara baja, tiang baja, tiang beton bertulang
dan tiang kayu. menurut penggunannya diklasifikasikan menjadi:
• Tiang baja, tiang beton bertulang dan tiang kayu, umumnya digunakan
untuk saluran-2 transmisi dg tegangan kerja yg relatif rendah (< 70 kV).
• Menara baja, digunakan untuk saluran transmisi yg tegangan kerjanya
tinggi (SUTT) dan tegangan ekstra tinggi (SUTET).
• Klasifikasi menara baja berdasarkan fungsinya:
1. menara dukung.
2. menara sudut.
3. menara ujung.
4. menara percabangan.
5. menara transposisi.

Tri Wrahatnolo
Isolator
• Jenis isolator yang digunakan pada STi
adalah jenis porselin atau gelas.
• Klasifikasi isolator menurut penggunaan dan
konstruksinya:
1. Isolator pasak (pin/suspension
insulator).
2. Isolator pos-saluran (line-post
insulator)
3. Isolator gantung (strain insulator).
4. Isolator batang panjang (long-rod
insulator)
• Isolator jenis pasak dan pos-saluran
digunakan pd ST dg teg kerja relatif
rendah (< 33 kV), sedangkan isolator
gantung dpt digandeng menjadi
rentengan/rangkaian isolator yg jumlahnya
dpt disesuaikan dg kebutuhan.
Isolator
• Jenis isolator yang digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin
atau gelas.
• Klasifikasi isomator menurut penggunaan dan konstruksinya:
1. isolator jenis pasak (suspension insulator).
2. isolator jenis pos-saluran (line-post insulator)
3. isolator gantung
4. isolator batang panjang (long-rod insulator)

• Isolator jenis pasak dan isolator jenis pos-saluran digunakan pada


saluran transmisi dengan tegangan kerja relatif rendah (< 33 kV),
sedangkan isolator gantung dapat digandeng menjadi
rentengan/rangkaian isolator yang jumlahnya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.

Tri Wrahatnolo
Rantai Isolator (Insulator Chain)
Jumlah kepingan isolator yang terpisah digabungkan satu sama lain
dengan menggunakan tautan logam untuk membentuk string. Isolator
pasak (string) dipasang pada cross arm penyangga.

Tri Wrahatnolo
Isolator Komposit

Keterangan:
1. Sheds untuk mencegah terbentuknya es dan salju.
2. Resin rod yang diperkuat fiberglass.
3. Rubber weather shed.
4. Forced steel end fitting.

Tri Wrahatnolo
Isolator Line Post untuk Menopang Dua
Saluran Transmisi

1. Clevis ball;
2. Socket for the clevis;
3. Yoke plate;
4. Suspension clamp.

Tri Wrahatnolo
• Konduktor berfungsi untuk memindahkan energi listrik dari satu tempat ke
tempat yang lain.
• Bahan – bahan Konduktor
a. Bahan – bahan yang dipakai sebagai hantaran harus memenuhi
persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
• Konduktifitasnya cukup baik
• Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
• Koefisien muai panjangnya kecil
• Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
b. Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor:
• Logam biasa seperti tembaga, aluminium, besi dan sebagainya.
• Logam campuran(alloy) adalah tembaga atau aluminium yang
diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain
yang gunanya untuk menaikkan kekuatan mekanisnya.
• Logam paduan (composite) yaitu dua jenis logam atau lebih
yang dipadukan dengan cara kompresi, peleburan(smelting)
atau pengelasan (walding)
Tri Wrahatnolo
• Jenis konduktor pada saluran transmisi menggunakan konduktor
stranded campuran (ACSR) yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua
jenis logam atau lebih. (multi-strand conductors)
• Konduktor ACSR (diperkuat baja konduktor aluminium) adalah yang
paling umum. A tipikal Al. untuk St. rasio sekitar 4 banding 1.

• Total area konduktor diberikan dalam ukuran mil melingkar. Satu


circular mil adalah luas lingkaran dengan diameter 0.001 =   0.00052
inci persegi
• Contoh: Berapakah luas dari konduktor solid berdiameter melingkar 1
inci? Jawaban: 1000 kcmil (kilo circular mils)
• Karena konduktor stranded, jari-jari ekivalen harus disediakan oleh
pabrikan. Dalam tabel, nilai ini dikenal sebagai GMR dan biasanya
dinyatakan dalam kaki. Tri Wrahatnolo
Klasifikasi Konduktor
• Klasifikasi konduktor menurut konstruksinya
a. Kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
b. Kawat berlilit (stranded wire) terdiri 7 sampai dengan 61
kawat padat yang dililit menjadi satu, biasanya berlapis
dan konsentris.
c. Kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat
berongga yang dibuat untuk mendapatkan garis tengah
luar yang besar
• Standar dan ketentuan teknik :

Untuk mengetahui apakah kabel-kabel tersebut memenuhi


standar dan ketentuan teknik kelistrikan (SPLN, SII, LMK, JIS,
dan lain sebagainya), dapat dilihat (diketahui) dari tulisan yang
tertera pada lapisan isolasi kabel tersebut.
Tri Wrahatnolo
Tipe Konduktor
• Aluminium telah menggantikan tembaga sbg. logam konduktor yang
paling umum untuk transmisi overhead (Mengapa?).
• Secara umum jenis-jenis konduktor adalah: padat; terdampar; dan
konduktor berongga.

Tri Wrahatnolo
Konduktor aluminium stranded berinti
baja (ACSR)

Tri Wrahatnolo
Konduktor pada Saluran Transmisi
(overhead)

Tri Wrahatnolo
Konduktor Berkas
(Bundled Conductors)

Konduktor berkas di Jalur


Transmisi

Keuntungan: Mengurangi
kehilangan korona karena luas
penampang yang lebih besar;

Tri Wrahatnolo
Konduktor Berkas tersusun Stranded

(a) berkas-2, (b) berkas-3, dan (c) berkas-4.


Tri Wrahatnolo
Saluran Transmisi Udara (

Tri Wrahatnolo
Saluran Transmisi Udara (

Tri Wrahatnolo
Saluran Kabel Tanah

Tri Wrahatnolo
Tri Wrahatnolo
Tri Wrahatnolo
Tri Wrahatnolo
Tri Wrahatnolo
Tri Wrahatnolo
Tri Wrahatnolo
Tri Wrahatnolo
Tri Wrahatnolo
Tri Wrahatnolo
Tri Wrahatnolo
Tri Wrahatnolo
Tri Wrahatnolo
Tri Wrahatnolo
(underground cable)
Inti (core)
Sabuk kertas (belted paper)

Selubung timbal (lead sheath)

Seperai (bedding)

Pelindung kawat tunggal (Single


wire armoring)

Tampilan Keseluruhan
(Overall Serving)
Tri Wrahatnolo
Kabel Tegangan Tinggi:
Kabel berisi minyak.
a. Kabel berisi oli inti tunggal digunakan
hingga 132 KV.
b. Tiga kabel berisi oli inti digunakan
hingga 66 KV.

Kabel tekanan gas.


a. Kabel tekanan eksternal.
b. Kabel tekanan internal.
c. Kabel berisi gas bertekanan tinggi.
d. Kabel bantalan gas.
e. Kabel tekanan diresapi
Tri Wrahatnolo
Tipe Bahan Isolasi pada Kabel

Divulkanisasi
Karet
Dipernis Disisipi
kain katun halus Kertas.

Tipe Bahan
Polyvinyle Sutra &
chloride (PVC) Kapas.

Email
Karet
Isolasi

Tri Wrahatnolo
a. Resitivitas tinggi.
b. Kekuatan dielektrik tinggi.
c. Koefisien termal rendah.
d. Penyerapan air rendah.
e. Tegangan tarik yang diizinkan tinggi.
f. Tidak mudah terbakar.
g. Stabilitas kimia.
h. Kekuatan mekanik tinggi.
i. Viskositas tinggi pada suhu impregnasi.
j. Kemampuan untuk menahan tekanan tinggi.

Tri Wrahatnolo
Metode Penempatan Kabel Bawah Tanah

1.Sistem yang kokoh.


2. Peletakan langsung

3. Draw-in
System.

Tri Wrahatnolo
Gangguan yang banyak Terjadi pada kabel Tanah

Tri Wrahatnolo
Pengujian
Isolator

(1)Flash over (2)Performance (3)Routine


test test test

Tri Wrahatnolo
Kabel panjang
Kabel memiliki kapasitansi besar
dan oleh karena itu, jika
diumpankan dengan AC, arus
reaktif besar. Kabel untuk DC
juga lebih murah dari pada AC.
Seseorang harus membedakan
antara kabel bawah laut dan
kabel darat (bawah tanah).

Kabel bawah laut


(Submarine cables)
Karena tidak ada reaktor shunt
yang dapat dipasang di titik
tengah (di laut) dan kabel DC
lebih murah, sebagian besar
kabel> 50 km adalah untuk DC.
Tri Wrahatnolo
Kabel bawah tanah
Kabel bawah tanah yang panjang (> 50 km) pada umumnya
dihindari karena biaya untuk saluran udara dianggap hanya 10 -
20% dari biaya kabel. Di banyak bagian dunia sekarang hampir
tidak mungkin mendapatkan izin untuk membangun saluran udara
baru. HVDC Light ® telah mengubah hubungan biaya dan solusi
kabel lebih murah dari sebelumnya.
Parameter Saluran Transmisi

Ada empat parameter pada saluran transmisi:


1. Resistansi seri (R) karena resistivitas konduktor
2. Induktansi seri (L) karena medan magnet yang
mengelilingi konduktor
3. Kapasitansi shunt (C) karena medan listrik antara
konduktor
4. Konduktansi shunt (G) karena arus di sepanjang dawai
isolator dan korona; efeknya kecil dan biasanya diabaikan.
Parameter Saluran Transmisi .......cont’d
• Saluran transmisi adalah elemen terdistribusi di mana tegangan dan
arus bergantung pada waktu dan ruang.
• Properti dari sistem terdistribusi adalah bahwa gelombang dapat
bergerak baik dalam suatu arah maju dan mundur.
• Tegangan pada titik tertentu adalah superposisi dari forward dan
memantulkan gelombang berjalan.
• R (resistansi) menunjukkan "kerugian konduktor", terutama karena
suhu, spiral, frekuensi, dan frekuensi (efek kulit).

Tri Wrahatnolo
Parameter Saluran Transmisi .......cont’d

Parameter dan karakteristik kabel berbeda secara signifikan dari


saluran udara karena konduktor dalam kabel berbeda
• lebih dekat satu sama lain
• dikelilingi oleh benda logam seperti pelindung, lembaran timah
atau aluminium, dan pipa baja
• dipisahkan oleh bahan isolasi seperti kertas celup
(impregnated paper), minyak, atau gas lembam (inert gas)

Tri Wrahatnolo
Parameter Saluran Transmisi .......cont’d
• G (konduktansi) menunjukkan "kerugian dielektrik" (karena kerugian
pada isolator: kotoran, garam, kelembaban, dan kontaminan lainnya)
dan kerugian akibat korona (kondisi meteorologi: terutama hujan dan
penyimpangan permukaan konduktor .
• JIka kita menyertakan R dan G dalam model, kita memiliki saluran
transmisi yang memiliki kerugian. Jika kita mengasumsikan tidak ada
kerugian, kita dapat mereduksi model tersebut menjadi ideal!
• “Saluran transmisi lossless” hanya terdiri dari induktansi dan
kapasitansi.

Tri Wrahatnolo
Resistansi
• Resistansi penghantar saluran transmisi adalah penyebab yg
terpenting dari rugi daya ( ) pada saluran transmisi.
• Resistansi efektif dari suatu penghantar adalah :

Rugi daya penghantar


R 2

I
• Resistensi dc dihitung dg:
l
R DC  
A
dimana l adalah panjang konduktor; A - luas penampang,  adalah
resistivitas konduktor.
• Resistivitas konduktor adalah sifat dasar dari bahan konduktor dibuat.
Ini bervariasi dg jenis dan suhu material. Pada temperatur yg sama,
resistivitas aluminium lebih tinggi dari resistivitas tembaga.
Tri Wrahatnolo
Resistansi
• Resistansi dc dari penghantar dg
lilitan (stranded) lebih besar dari
yg dihitung menurut persamaan di
atas.
• Karena pembentukan lilitan
membuatnya menjadi lebih
panjang dari konduktor itu sendiri.
• Untuk setiap mil penghantar, arus
di semua serat mengalir lebih dari
satu mil kawat.
• Kenaikan resistansi karena
pembentukan lilitan tsb
diperkirakan mencapai 1% utk
penghantar dg tiga serat dan 2%
utk penghantar dg lilitan sentris.
Tri Wrahatnolo
Resistansi vs. Temperatur
R

Rt1

R0

t C
234,5 C ? tC t1

Tri Wrahatnolo
Resistansi vs. Temperatur

• Sudut linear selalu sama pada umumnya, bila temperatur (T)


meningkat, nilai resistansi (R) juga ikut bertambah.
• Apabila kenaikkannya linear, maka hubungan antara R dan T

Rt 1  R 0 1   .t 
dimana :
Ro = Tahanan pada 0℃ ()
Rt = Tahanan pada t℃ ()
T = Temperature (℃)
ά = Koefisien suhu

Tri Wrahatnolo
R

R2

R0 ά2
R1
ά1

t C
? tC t1 t2
234,5 C

R1  R0 1   0  t1 
R2 R0 1   0  t 2 
R2  R0 1   0  t 2 ....................   1   0  t 2   1   0  t 2 
1

R1 R0 1   0  t1 
R2 R0 1   0  t 2 

R1 R0 1   0  t1 
 1   0  t2  1   0  t2 1
 1   0  t 2  1   0  t 2 
1

 1   
2
0  t1   0  t 2   0  t1  t 2
R2
 (1    t1    t 2 )....  1   t 2  t1   R 2  R 1 1  αt 2  t 1 .....terbukti
R1
Tri Wrahatnolo
• Perubahan resistansi penghantar logam dg berubahnya suhu
dapat dikatakan linier pd batas-2 pengoperasian yg normal.

R2 T  t2

R1 T  t1

-R1 dan R2 = resistansi


penghantar pada suhu t1 dan t2
()
-t1 dan t2 adalah suhu ( C)
-T adalah konstanta yang
ditentukan oleh grafik.

Tri Wrahatnolo
• Nilai-nilai konstanta sebagai berikut :
T = 234, untuk tembaga ”annealed” dengan konduktivitas 100%
T =241, Untuk tembaga ”hard drawn” dengan konduktivitas 97,3%
T= 228, Untuk aluminium ”hard drawn” dengan konduktivitas 61%
konstanta
temperatur
Bahan Resistivitas pada 20oC Koefisien Suhu [oC]
[m]
Tembaga Annealed 1.7210-8 234.5
Tembaga Hard-drawn 1.7710-8 241.5
Aluminum 2.8310-8 228.1
Besi 10.0010-8 180.0
Perak 1.5910-8 243.0

• Skin effect (efek kulit) adalah meningkatnya frekuensi arus bolak-balik


yang menyebabkan tidak meratanya kerapatan arus (current density),
sehingga arus ac cenderung mengalir ke permukaan konduktor
Tri Wrahatnolo
• Karena arus ac cenderung mengalir ke permukaan konduktor,
resistansi saluran pada 60 Hz sedikit lebih tinggi daripada
pada dc.
• Resistivitas dan karenanya resistansi garis meningkat dengan
meningkatnya suhu konduktor (perubahan sekitar 8% antara
25C dan 50C)
• Karena konduktor ACSR terdampar, resistansi aktual,
induktansi, dan kapasitansi perlu ditentukan dari tabel.

Tri Wrahatnolo
Contoh :
• Pada konduktor stranded Mariglold yang terbuat seluruhnya dari
aluminium memberikan resistansi dc 0,01558  per 1000 ft pada suhu
20 ℃ dan resistansi ac 0,0956 /ml pada 50 ℃. konduktor
mempunyai 61 serat dan ukurannya ialah 1.113.000 cmil. Tentukan
nilai resistansi dc dan hitung perbandingan resitansi ac terhadap
resistansi dc!
• Jawab :
Pada 20oC dan peningkatan 2% karena lilitan:
l Catatan: 1 Mile = 5.280 ft =
R 0   1.609 m
A
17 , 0 x 1000
R0  x 1 , 02  0 , 01558  / 1000 ft
1 . 113 x 10 3
• Pada suhu 50oC
R 228  50
 0 , 01558  0 , 01746  / 1000 ftt
R0 228  20
R 0 , 0956
  1 , 037
R0 0 , 01746 x 5 , 280
• Efek kulit menyebabkan kenaikan resistansi sebesar 3,7%.
Buatlah handout dengan tema:
1. Parameter of Transmission Lines
2. Overhead Power Transmission
3. Underground Power Transmission
4. Substation and Gas Insulated Substation (GIS)
5. Flexible AC Transmission System (FACTS)
6. Direct-Current Power Transmission
7. Transmission System Protection
8. Transmission System Reliability
9. Transmission System Planning
10.Transmission Line Structures and Equipment
11.Construction of Overhead Lines
12.Sag and Tension Analysis.
Ketentuan:

1. Tiap Kelompok terdiri dari 4-5 orang


2. Merupakan terjemahan dari Chapter of
Handbook/Book/Journal (terbaru, bereputasi, pilihan)
3. Diketik dalam format A4, times roman 10.5, spasi 1.15
menurut kaidah penulisan karya ilmiah.
4. Gambar, Tabel, dan data lainnya di-crop
menggunakan FastStone Capture
5. Dikirim ke : triwrahatnolo@unesa.ac.id

Tri Wrahatnolo

Anda mungkin juga menyukai