Medi Adeyanto
Novi Elvikasari Muh. Awal
Sapan
442 17 025 442 17 005 442 17 010
02 Alur
Menjelaskan alur listrik dari pembangkitan sampai ke
gardu induk.
03 Klasifikasi
Mengelompokkan jenis transmisi
04 Komponen
Menjelaskan jenis komponen transmisi
Hal ini diakibatkan pada saluran yang mengalami drop tegangan. Dengan
demikian sebuah saluran transmisi harus memiliki berbagai komponen untuk
menjada kestabilan kualitas listrik hingga sampai kepada konsumen
ALUR TRANSMISI
Berdasarkan
Saluran
KLASIFIKASI
TRANSMISI
Berdasarkan
tegangan
TRANSMISI BERDASARKAN JARAK
Distance
Pemasangan jaringan transmisi listrik ditentukan dengan
berbagai aspek maupun pertimbangan yang memungkinkan
efisiennya hasil yang diinginkan adapun data yang telah di
dapatkan sebagai berikut:
Pada umumnya
Tegangan operasi
beroperasi pada
.pada umumnya di berkisar antara 30-
Tegangan operasi tegangan 200-
Indonesia 150KV.menyalurkan
antara 30-150 KV 500KV.digunakan
digunakan 6-20 KV energi listrik dari
pada pembangkitan
kabel bawah tanah.
500 MW
Jenis isolator yang digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin atau
gelas. Menurut penggunaan dan konstruksinya dikenal tiga jenis isolator, yaitu:
isolator jenis pasak, isolator jenis pos-saluran dan isolator gantung.
Isolator jenis pasak dan saluran digunakan pada saluran transmisi dengan
tegangan kerja relatif rendah (kurang dari 22-33 KV0).
Isolator gantung dapat digandeng menjadi rentengan isolator yang jumlahnya
disesuaikan dengan kebutuhan.
Isolator jenis pasak Isolator jenis Gantung
Jenis - jenis Isolator
3. Kawat penghantar
Sifat – sifat konduktor sebagai berikut:
a) Koduktivitas tinggi
b) Kekuatan tarik mekanikal tinggi
c) Titik berat
d) Biaya rendah
e) Tidak mudah patah
1. Latice Tower
Pondasi, yaitu suatu konstruksi beton Stub, bagian paling bawah dari kaki
bertulang untuk mengikat kaki tower
tower, dipasang bersamaan dengan
(stub) dengan bumi.
pemasangan pondasi dan diikat menyatu
dengan pondasi.
Leg, kaki tower yang terhubung antara
stub dengan body tower. Pada tanah
yang tidak rata perlu dilakukan
penambahan atau pengurangan tinggi
leg, sedangkan body harus tetap sama
tinggi permukaannya.