Anda di halaman 1dari 13

PPT 模板下载: www.1ppt.com/moban/ 行业 PPT 模板: www.1ppt.

com/hangye/
节日 PPT 模板: www.1ppt.com/jieri/ PPT 素材下载: www.1ppt.com/sucai/
PPT 背景图片: www.1ppt.com/beijing/ PPT 图表下载: www.1ppt.com/tubiao/
优秀 PPT 下载: www.1ppt.com/xiazai/ PPT 教程: www.1ppt.com/powerpoint/
Word 教程: www.1ppt.com/word/ Excel 教程: www.1ppt.com/excel/
资料下载: www.1ppt.com/ziliao/ PPT 课件下载: www.1ppt.com/kejian/
范文下载: www.1ppt.com/fanwen/ 试卷下载: www.1ppt.com/shiti/
教案下载: www.1ppt.com/jiaoan/
字体下载: www.1ppt.com/ziti/

EKONOMI TENAGA LISTRIK

JARINGAN TRANSMISI
DENGAN 2 MENARA
KELOMPOK 5/PTE A
Kelompok 5 :

1. INDRA WAHYUDI SIMBOLON 5191131002

2. LELA MONIKA SIREGAR 5192131003

3. ARIF YAHYA DAMANIK 5193131004

4. DAVID NIXON SIMANJUNTAK 5193131019

5. WIDYA HANUN ZUHAIRI 5193131009


1. Jaringan Transmisi Tenaga Listrik
 
2.1.1. Konsep Perencanaan Jaringan Transmisi
 
Pusat - pusat listrik tenaga itu umumnya terletak jauh dari tempat - tempat dimana tenaga listrik
itu digunakan atau pusat - pusat beban (load centers), karena itu tenaga listrik yang dibangkitkan
harus disalurkan melalui kawat - kawat atau saluran transmisi kemudian dengan pertolongan
transformator daya tegangan yang tadinya rendah yaitu 6 kV sampai 24 kV ditingkatkan ke
tegangan yang lebih tinggi hingga 30 kV sampai 500 kV (bahkan di negara maju sampai 1000
kV).
Ada dua kategori saluran trasmisi (overhead lines) dan saluran kabel tanah (underground
cable). Yang pertama menyalurkan tenaga listrik melalui kawat - kawat yang digantung pada
menara atau tiang transmisi dengan perantaraan isolator - isolator, sedang kategori yang
kedua menyalurkan tenaga listrik melalui kabel - kabel yang ditanam dibawah permukaan
tanah. Keduanya mempunyai keuntungan dan kerugian sendiri - sendiri, dibandingkan saluran
udara, saluran bawah tanah tidak terpengaruh oleh cuaca buruk , taufan, hujan angin, bahaya
petir dan sebagainya.
 
2.2. Komponen Utama Sistem Transmisi
 
Komponen - komponen utama dari saluran transmisi terdiri dari :
 
a. Menara transmisi atau tiang transmisi beserta pondasinya,
b. b. Isolator - isolator,
c. Kawat penghantar (conductor), dan d
d. . Kawat tanah (ground wire)

2.2.1. Menara transmisi atau tiang transmisi beserta pondasinya


 
Menara atau tiang transmisi adalah suatu bangunan penopang saluran transmisi yang dapat berupa
menara baja, tiang baja, tiang beton bertulang dan tiang kayu. Tiang baja, beton atau kayu umumnya
digunakan pada saluran - saluran dengan tegangan kerja relatif tinggi dan extra tinggi digunakan menara
baja. Menara baja dibagi sesuai dengan fungsinya, yaitu : menara dukung, menara sudut, menara
ujung, menara percabangan dan menara transposisi.
 
2.2.2. Isolator
 
Isolator berfungsi untuk mengisolasi sistem tegangan baik antar fasa dengan tanah (fungsi elektris)
serta memikul beban mekanis
penghantar yang diisolasikannya (fungsi mekanis). Oleh karena itu tingkat isolasi dan kekuatan
mekanisnya harus benar - benar diperhatikan sehingga tidak memungkinkan terjadinya arus bocor
listrik pada suatu sistem. Tingkat isolasi ini adalah tingkat kemampuan memisahkan sistem tegangan
sehingga tidak tembus ke sekelilingnya.
 
Jenis yang digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin atau gelas.Menurut penggunaan dan
kontruksinya dikenal tiga jenis isolator yaitu, isolator jenis pasak, isolator jenis pos-saluran, isolator
gantung. Isolator jenis pasak dan isolator jenis possaluran digunakan pada saluran transmisi dengan kerja
relatif rendah (kurang dari 22 - 33 kV), sedang isolator gantung dapat digandeng menjadi rentengan
isolator yang jumlahnya disesuaikan kebutuhan.
 
2.3. Dasar Pemilihan Tegangan
 
Pemilihan tegangan saluran transmisi berkaitan erat dengan kapasitas daya yang disalurkan. Pada
penyaluran tenaga listrik dengan daya besar dan jarak yang relatif panjang, banyak hal - hal yang
perlu dipertimbangkan terutama ditinjau dari segi ekonisnya seperti efisiensi, losses, factor cuaca,
jenis konduktor, temperature dan lain - lain. Untuk mengatasi hal itu, maka dalam transmisinya
biasanya cenderung untuk menaikkan tegangannya ketingkat tegangan yang lebih tinggi. Dengan cara ini
maka daya guna penyaluran akan lebih efektif karena rugi - rugi transmisi dapat diturunkan. Langkah
- langkah yang dilakukan pada proses estimasi dan penentuan tegangan kerja adalah sebagai berikut :
 
a. Input data daya yang dikirim Pr (MW) dan panjang saluran (km)
 
b. Input data pemilihan tegangan standar V (kV)
 
c. Penetuan nilai koefisien kapasitas k. d. Perhitungan daya saluran Prs (MW)
2.4. Pemilihan Ukuran Konduktor
 
Perencanaan suatu jaringan juga meliputi penentuan ukuran tipe konduktor. Ukuran dan tipe
konduktor ditentukan oleh arus yang lewat melalui konduktor, karena besar penampang
konduktor berbanding lurus dengan kapasitas kuat arusnya. Semakin besar kuat arus yang
mengalir melalui saluran transmisi maka semakin besar pula daya yang mampu dikirim oleh
saluran transmisi.
 
Kuat arus perphasa pada perencanaan ini berdasarkan pada rumus sebagai berikut :
 
 I=
 
Dimana :
 
I = Arus per fasa (A)
S = Daya yang dikirim (MVA) V
r = Tegangan sistem (kV)
 
2.5. Bundle Conductor (Kawat Berkas)
 
Kawat jenis ini terdiri dari dua kawat atau lebih dalam satu fasanya masing- masing terpisah
dengan jarak tertentu. Kawat ini mempunyai kelebihan-kelebihan dibandingkan kawat padat,
karena dengan menggunakan kawat berkas dapat mengurangi gejala korona, juga kapasitasnya
lebih besar serta reaktansinya lebih kecil. Kawat berkas (bundle conductor) lebih tepat bila
digunakan pada tegangan transmisi dengan tegangan diatas 230 kV, tetapi dapat juga
digunakan untuk tegangan transmisi yang lebih rendah apabila dibutuhkan kapasitas
saluran transmisi yang lebih baik dan tinggi.
Pada penerapannya diperlukan pula perentang (spacer) yang berfungsi untuk menghindarkan
terjadinya tumbukan antar sub konduktor karena gejala elektro mekanis atau angin.
Keuntungan menggunakan bundle conductor bila dibandingkan dengan menggunakan single
conductor adalah :
1. Mampu menyalurkan daya yang lebih besar dengan kerugian yang kecil karena bisa dicapai
efisiensi yang tinggi.
2. Mempunyai induktansi dan reaktansi perfasa yang kecil untuk konduktor dengan material yang
sama. 
3. Mempunyai kapasitas perfasa yang lebih besar reaktansi yang lebih rendah dan memperbesar
muatan arus yang dapat memperbaiki faktor daya.
4. Mengurangi impedansi surja saluran. Untuk menentukan R
 
2.6. Rugi Daya Saluran Transmisi
 
Rugi-rugi yang dialami oleh saluran transmisi terutama pada saluran transmisi tegangan
ekstra tinggi (EHV) dipengaruhi oleh dua hal yaitu rugi tahanan dan rugi korona, adapun dalam
menghitung rugi-rugi
 
tahanan dengan menggunakan rumus : [1]
Rt = 3.n.lk2.R

Dimana:
 
Rt = Rugi-rugi tahanan saluran transmisi n = Jumlah konduktor per phasa lk = Arus per
konduktor
 
R = Nilai tahanan resistansi kawat Transmisi
 
2.7. Perencanaan Isolasi Saluran Transmisi
 
Dalam sistem tenaga sangat diniungkinkan limbulnya tegangan lebih. Tegangan lebih dapat
disebabkan oleh kilat dan switching. Berkenaan dengan tegangan ini erat sekali hubungannya
dengan isolasi. Pada perencanaan jaringan transmisi perlu juga mempertimbangkan jenis serta
jumlah isolasi yang akan digunakan.
 
Langkah-langkah dalam perencanaan isolasi
sebagui berikut:[2]
a. Data Input berupa tegangan sistem V (kV), konfigurasi saluran yang dipilih-KS (horisontal
ataukah vertikal), Tipe Insulator yang dipilih (tipe string I atau string V ).
b. Penentuan tegangan flashover lightning (Tegangan Critical flashover) VCFO
dan tegangan
flashover swhching (Tegangan withstand
Switching Surge Crest),
c. Perhitungan koefisien keamanan k, (koefisien keamanan phasa tengah) dan k2 (koefisien
keamanan phasa pinggir)
d. Perhitungan jumlah isolator optimal Perhitungan ini dimaksudkan
untuk menentukan jumlah isolator pada tiap-tiap yang mampu menahan tegangan lebih
switching dan lightning pada daerah tertentu
 
2.7. Perencanaan Isolasi Saluran Transmisi
 
Dalam sistem tenaga sangat diniungkinkan limbulnya tegangan lebih. Tegangan lebih dapat
disebabkan oleh kilat dan switching. Berkenaan dengan tegangan ini erat sekali hubungannya
dengan isolasi. Pada perencanaan jaringan transmisi perlu juga mempertimbangkan jenis serta
jumlah isolasi yang akan digunakan.
 
Langkah-langkah dalam perencanaan isolasi
sebagui berikut:[2]
a. Data Input berupa tegangan sistem V (kV), konfigurasi saluran yang dipilih-KS (horisontal
ataukah vertikal), Tipe Insulator yang dipilih (tipe string I atau string V ).
b. Penentuan tegangan flashover lightning (Tegangan Critical flashover) VCFO
dan tegangan
flashover swhching (Tegangan withstand
Switching Surge Crest),
c. Perhitungan koefisien keamanan k, (koefisien keamanan phasa tengah) dan k2 (koefisien
keamanan phasa pinggir)
d. Perhitungan jumlah isolator optimal Perhitungan ini dimaksudkan
untuk menentukan jumlah isolator pada tiap-tiap yang mampu menahan tegangan lebih
switching dan lightning pada daerah tertentu
 
2.9. Pentahanan Kaki Menara
 
Untuk melindungi kawat fasa terhadap sambaran langsung dari petir digunakan satu atau dua
kawat tanah yang terletak diatas kawat fasa dengan sudut perlindungan lebih kecil 18°.
Dengan demikian kemungkinan terjadiya loncatan api karena sambaran petir secara langsung
dapat diabaikan. Kemungkinan terjadinya loncatan balik (back flashover) karena sambaran kilat
secara langsung pada puncak menara atau kawat tanah letap masih ada, dan untuk
mengurangi tahanan kaki menara harus dibuat tidak melebihi 10 ohm. Tahanan kaki menara 10
ohm dapat diperoleh dengan menggunakan satu atau lebih batang pengetanahan (ground road)
dan atau sistem counterpoise. Pemilihan penggunaan batang pengetanahan dan atau sistem
counterpoise tergantung dari tahanan jenis tanah dimana menara transmisi tersebut berada.

Anda mungkin juga menyukai