Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTEK KELOMPOK 1

“Mengukur Arus pada rangkaian seri dan Paralel”

NAMA MAHASISWA :

AVONSIUS SINAGA (5193131021)


ERIK SAHALTUA BUTAR-BUTAR (5192431008)
RIZKA NANDA (5191131006)

DOSEN PENGAMPU :Dra.Rosneli,M.Pd.

Joni Syahrifin Rambey, S.T,M.Pd

MATA KULIAH : PRAKTEK PENGUKURAN LISTRIK

PRODI S1 PENDIDIDKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
LAPORAN PRAKTEK HASIL PENGUKURAN DARI RESISTOR

1. TEORI SINGKAT

Resistor (hambatan atau tahanan) adalah komponen dasar elektronika


yang dibuat untuk menghambat aliran arus listrik. Sebuah resistor dapat
didesain sedemikian rupa sehingga dapat mempunyai nilai hambatan
tertentu. Berdasarkan nilai hambatannya, resistor dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu resistor tetap (yang mempunyai nilai hambatan
tertentu/tetap) dan resistor variabel (resistor yang nilai hambatannya dapat
diubah-ubah/diatur). Resistor juga dapat dikelompokkan berdasarkan bahan
pembuatannya, yaitu resistor lilitan kawat dan resistor karbon. Resistor
lilitan kawat digunakan untuk berbagai keperluan yang membutuhkan
akurasi cukup tinggi dan peralatan yang menggunakan variasi arus yang
besar, sedangkan resistor karbon merupakan resistor yang paling banyak
beredar di pasaran. Resistor karbon mempunyai nilai hambatan yang tetap
karena itu disebut juga resistor tetap (Suryatim, 1998).
Resistor adalah suatu benda/salah satu komponen elektronika yang
memiliki sifat menghambat/menahan arus listrik mengalir pada sebuah
media hantar, sehingga besar arus yang mengalir pada input terminal akan
menjadi lebih kecil dibanding arus output. Karena terjadi perbedaan jumlah
arus pada output, maka akan terjadi perubahan tegangan pada terminal
resistor tersebut. Resistor sangat umum digunakan pada peralatan elektronik,
meskipun wujudnya berbeda-beda. Dalam kehidupan sehari-hari sifat
resistor hampir ada pada semua benda, bahkan pada benda yang memiliki
sifat konduktor sekalipun. Semakin besar tahanan benda, maka semakin sulit
arus listrik mengalir. Semakin besar tahanan/daya resistansi pada suatu
benda maka benda semakin mendekati sifat isolator demikian juga
sebaliknya, semakin kecil tahanan/daya resistansi pada suatu benda maka
benda tersebut semakin mendekati sifat konduktor. Bahkan ada beberapa
perangkat elektronik yang memanfaatkan tahanan benda sehingga
menghasilkan suatu panas atau cahaya. Misalkan seterika listrik/soldir,
lempeng elemen setrika/soldir adalah bahan yang memiliki tahanan yang
lumayan tinggi, tetapi dengan tegangan besar arus listrik dipaksa untuk
melalui elemen tersebut. Arus yang dipaksa untuk melalui suatu media
hantar yang memiliki tahanan tinggi akan menghasilkan suatu panas,
dikarenakan arus (elektron yang mengalir) saling bergesekan dengan
molekul benda tersebut (Afdan, 2011).

Resistansi atau hambatan adalah penahan aliran listrik.


Kemampuan menghambat aliran listrik disebut resistivitas. Komponen atau
bahan yang berfungsi atau digunakan untuk menghambat arus listrik disebut
resistor. Satuan Internasional untuk hambatan adalah ohm (Ω) dan alat yang
digunakan untuk mengukur hambatan adalah ohmmeter (Giancoli,2001).

.
Bentuk dan Simbol Fixe

d Resistor :

2. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
No Nama Alat dan Bahan Fungsi
Multitester
1 Untuk mengukur arus, tegangan, dan hambatan
Resistor
2 Sebagai hambatan arus listrik

3 Papan Rangkaian Sebagai tempat untuk meletakkan rangkaian

4 Kabel penghubung Untuk menghubungkan rangkaian listrik

5 Catu daya Sebagai sumber tegangan


3. RANGKAIAN PERCOBAAN

 Rangkaian Seri

3.LANGKAH KERJA PERCOBAAN

Langkah-langkah kerja untuk melakukan percobaan ini ialah sebagai berikut.


1. Alat dan bahan disiapkan dulu ,seperti yang telah saya tuliskan sebelumnya.
2. Susun lah rangkaian seperti pada gambar 3.2 Rangkaian Seri
3. Hubungkan dengan sumber tegangan ( Powe supply )
4. Atur sumber tegangan mulai dari: 4 6 Voll
5. Ukurlah nilai masing-masing Ir,. k, dan la.
6. Catatan pembacaan alat ukur pada Tabel 3.1.
7. Prosedur 1 sampai 3 untuk Gambar 3,3. diatas, yaitu untuk seri
8. Ukuriah nilai masing-masing h, h. 2. dan la
9. Catatan pembacaan alat ukur pada Tabel 3.2

4.HASIL PERCOBAAN

4. A. Resistor di rangkaian serI

Rs = R1+R2+R3

= 150 + 300 + 200

= 650
Nilai Arus total rangkaian Seri It = I1 = I2 = I3 = 0,00769A = 7,69 mA B. Nilai Arus
Rangkaian Seri Dengan Teori

C. Nilai Arus Total Rangkaian Seri Dengan Multimeter

Gambar simulasi pengukuran menggunakan Proteus :

5. Tabel Pengamatan

1) Hasil pengamatan Arus hubungan seri

` Tabel Data Pengamatan Rangkaian Seri R1= 150 Ω,R2 = 300 Ω, R3 = 200Ω

Pengukuran Perhitungan
No Vab
(Vol Vab Vbc Vcd Vab Vbc Vcd
t) (volt) (volt) (volt) (volt) (volt) (volt)

1 4 0,92 1,85 1,23 0,92 0,92 1,23

2 6 1,38 2,77 1,85 1,3845 2,769 1,846

3 8 1,85 3,69 2,46 1,895 3,69 2,46


Pembacaan dalam multimeter di disini kami menggunakan proteus
baca dalam satuan volt ampere seedangkan pada perhitungan
menggunakan ampere, dan pada rangkaian seri tegangan pada rangkaian
resistor berbeda tergantung nilai resistor yang dipasang,hambatan setiap
komponen memiliki jumlah arus yang sama rata dan juga dapat
dijadikan menjadi 1 hambatan.

A. Resistor di rangai Pararel


1 1
1 1 + 1
𝑅𝑃 = 𝑅1 + 𝑅2 𝑅3
1
1 1
= + +
1
𝑅𝑃 150 300 200
1
4+2+3
𝑅𝑃 = 600
1
9
𝑅𝑃 = 600
1 600
= = 66,666
𝑅𝑃 9

B. Nilai Arus Rangkaian Pararel Dengan Teori


𝑉 5
1) 𝐼1 = = = 0,033𝐴 = 33,3m𝐴
𝑅1 150
𝑉
2) 𝐼2 =
=300 = 0,016𝐴 = 16,6 m𝐴
5
𝑅2

𝑉 5
3) 𝐼3 = = = 0,025𝐴 = 25,0m𝐴
𝑅3 200

C. Nilai Arus Total

It = I1 + I2 + I3

= 0,033 +
0,016 + 0,025
= 0,0749 A
= 74,9 mA
C. Nilai Arus
Total Rangkaian
Pararel Dengan
Multimeter
Gambar simulasi
pengukuran menggunakan Proteus :
2) Hasil pengamatan Arus hubungan Pararel
Vs
No (Volt) Pengukuran Perhitungan

I1 I2 I3 Itotal I1 I2 I3 Itotal
( mA ) ( mA ) ( mA ) ( mA ) ( mA ) ( mA ( mA ) ( mA )
)

1 5 33,3mA 16,6mA 25,0mA 74,9 mA 0,0333 𝐴 0,0166 𝐴 0,0250 𝐴 0,0749A

Pembacaan dalam Multimeter ini kami menggunakan proteus dan


di baca dalam satuan Mili ampere, pada rangkaian Pararel setiap
komponen memiliki jumlah arus yang berbeda satu sama lain.
Tugas dan Pertanyaan
1) membandingkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan pada
hubungan seri

Pembacaan multimeter di baca dalam satuan volt ampere dan


pada perhitungan menggunakan ampere, dan pada rangkaian seri
setiap komponen memiliki jumlah arus yang sama rata.

2) Menilai hasil pengukuran dengan hasil perhitungan pada hubungan


paralel.
Pembacaan dalam multimeter di baca dalam satuan ampere,
dan pada rangkaian Pararel setiap komponen memiliki jumlah arus
yang berbeda satu sama lain.
3) membandingkan kedua hasil pengukuran antara hubungan seri
dengan hubungan paralel
Pada hasil pengukuran pada rangkaian seri setiap komponen memiliki
jumlah arus yang sama rata. Sedangkan pada rangkaian pararel dan pada
rangkaian Pararel setiap komponen memiliki jumlah arus yang berbeda satu
sama lain.

4) Tuliskan kelas ketelitian alat ukur yang digunakan.


Pada alat ukur kita membaca dalam satuan Mili Ampere sedangkan
dengan perhitungan kita mengguakan ampere , nah dalam saat ini kita
harus bisa membaca dan mengkonversikan nya dalam satuan mili
ampere.
5) Buat kesimpulan yang dapat Anda coba dalam percobaan ini.
Rangkaian seri merupakan salah satu rangkaian listrik yang
disusun secara sejajar. Pada percobaan ini kami memahami
konsep dasar rangkaian seri ,selanjutnya barulah kami
melakukan dua kali percobaan yaitu satunya kami menggunakan
teknik perhitungan dan satulagi kami menggunakan teknik
perhitungan dari Proteus,dan kami menggunakan 3 buah resistor
dengan nilai masing-masing R1= 150Ω,R2= 300Ω,R3 = 200
Ω,dari data yang telah kami analisis dapat dikatakan bahwa
pengukuran nilai resistansi resistor dengan mengguakan Proteus
memenuhi nilai toleransi arus. pada rangkaian seri setiap
komponen memiliki jumlah arus yang sama rata.

Rangkaian paralel merupakan merupakan salah satu rangkaian


listrik yang disusun secara berderet atau bercabang,dalam
percobaan yang dilakukan pada rangkaian parallel Nampak
bahwa sedikit lebih rumit dari pada Rangkaian Seri. pada
rangkaian Pararel setiap komponen memiliki jumlah arus yang
berbeda satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai