Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH OBSERVASI DISTRIBUSI LISTRIK

di Perumahan Pogung Baru

Oleh :
I Gede Budi Mahendra

NIM.12501241010

Agung Prabowo

NIM.12501241013

Arif Budi Prasetyo

NIM.12501241014

Rudy Rachida

NIM.12501241035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014

JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK


A. TEORI
Tenaga listrik dibangkitkan di pusat-pusat listrik (power station) seperti PLTA,
PLTU, PLTD, PLTP dan PLTG kemudian disalurkan melalui saluran transmisi setelah
terlebih dahulu dinaikkan tegannya oleh transformator penaik tegangan (step up) yang berada
di pusat listrik. Saluran transmisi tegangan tinggi kebanyakan mempunyai tegangan 30 kV,
66 kV, 150 kV dan 500 kV. Khusus untuk tegangan 500 kV dalam prakteknya sering disebut
tegangan ekstra tinggi. Setelah melalui saluran transmisi maka tenaga listrik sampai ke gardu
induk (sub station) untuk diturunkan menjadi tegangan menengah atau tegangan distribusi
primer yang bertegangan 6 kV, 12 kV atau 20 kV. Yang terakhir di sebutkan adalah yang
cenderung di gunakan di indonesia. Jaringan setelah keluar dari gardu induk biasa di sebut
jaringan distribusi sedangkan jaringan antara pusat listrik dan gardu induk biasa disebut
jaringan transmisi, baik saluran transmisi atau pun saluran distribusi ada yang berupa saluran
udara dan ada yang berupa kabel tanah. Setelah melalui jaringan distribusi primer maka
kemudian tenaga listrik diturunkan tegangannya dalam gardu gardu distribusi menjadi
tegangan rendah atau jaringan distribusi sekuder dengan tegangan 380 V atau 220 V. Melalui
jaringan tegangan rendah untuk selanjutnya disalurkan ke rumah rumah pelanggan
(konsumen) melalui sambungan rumah hingga ke alat pengukur dan pembatas di rumahrumah pelanggan atau biasa di sebut kWh Meter.

Gambar proses transmisi dan distribusi tenaga listrik.

Distribusi Listrik
Dalam perencanaan dan pemasangan material distribusi pada jaringan distribusi
tenaga listrik perlu untuk diperhatikan dengan seksama karena hal ini akan berdapak sangat
luas terhadap kinerja perusahaan dimana keadaan material material distribusi dapat
menentukan kualitas dan kuantitas pelayanan tenaga listrik. Hal lain yang perlu diperhatikan
bahan-bahan untuk material distribusi tenaga listrik memiliki kekhususan tersendiri
tergantung kepada fungsi dan spesifikasinya dengan demikian penting

halnya untu

mempelajari karakteristik mekanis dan karakteristik elektrisnya untuk mendapatkan


kesesuaian dengan yang diperlukan. Perlu kita cermati dilapangan pada dewasa ini banyak
dihasilkan oleh pabrik pabrik yang kurang bertanggung jawab yang menghasilkan material
material yang spesifikasinya jauh dari standar namum demikian bentuk rupanya dan
fungsinya serupa dan hal inilah yang dapat menimbulkan kerugian tidak sedikit bagi
penggunanya.
Adapun material material distribusi tenaga listrik itu adalah :

Tiang Listrik
Tiang listrik merupakan material yang terbuat dari besi, beton dan kayu agar jaringan
tidak mengenai bangunan, pohon dan manusia atau binatang. Tiang listrik adalah
salah satu komponen utama dari jaringan listrik tegangan rendah dan tegangan
menengah yang menyangga hantaran listrik serta perlengkapannya tergantung dari
keadaan lapangan.

Konduktor
Konduktor berfungsi untuk memindahkan energi listrik dari suatu tempat yang lain.
Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan-persyaratan
sebagai berikut :
Konduktifitasnya cukup baik.
Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
Koefisien muai panjangnya kecil.
Modulus kenyalnya (modulus elastisitet)cukup besar.

Isolator
Fungsi utamanya adalah sebagai penyekat listrik pada penghantar terhadap
penghantar lainnya dan penghantar terhadap tanah. Tetapi karena penghantar yang

disekatkan tersebut mempunyai gaya mekanis berupa berat dan gaya tarik yang
berasal dari berat penghantar itu sendiri, dari tarikan dan karena perubahan akibat
temperatur dan angin, maka isolator harus mempunyai kemampuan untuk menahan
beban mekanis yang harus dipikulnya. Untuk penyekatan terhadap tanah berarti
mengandalkan kemampuan isolasi antara kawat dan batang besi pengikat isolator ke
travers, sedangkan untuk penyekatan antar fasa maka jarak antara penghantar satu
dengan yang dilakukan adalah memberi jarak antara isolator satu dengn lainnya
dimana pada kondisi suhu panas sampai batas maksimum dan angin yang meniup
sekencang apapun dua penghantar tidak akan saling bersentuhan.
Sedangkan untuk peralatan pelengkap adalah:

Konektor dan peralatan sambungan

Travers / cross arm : Digunakan pada JTR udara (Over hoad) sebagai perenggangan
jarak antar penghantar sastu dengan penghantar lainnya, dengan peralatan Bantu
isolator.

Peralatan acssesories kabel twisted

Shoer : Fungsinya sebagai penyambung beban tarikan, sehingga kondisi tiang tegak
lurus.

Serta peralatan hubung:

Saklar phasa tiga, 4 kotak

Saklar phasa tiga, 3 kotak

Saklar phasa satu, 2 kotak

Saklar phasa satu, 1 kotak

Saklar dengan penguatan magnet (kontaktor)

Saklar dengan pelengkap sekring pengaman

B. DOKUMENTASI HASIL OBSERVASI


Observasi dilakukan pada tiang distribusi trafo 3 fasa, tiang distribusi trafo 1 fasa serta tiang
yang menuju ke rumah-rumah di area Kompleks Pogung Baru.
1. Gardu Cantol Fasa 3

Komponen :
Tiang listrik yang digunakan terbuat dari besi. Tinggi tiang listrik adalah 8 meter.
Jarak antar tiang listrik adalah 20 meter.
Lightning Arrester ( LA )
Trafes dudukan FCO dan Arrester
Fused Cut Out ( FCO atau CO )
Wiring Gardu atau Pengawatan Gardu
Trafo Distribusi
DudukanTrafo

2. Gardu Cantol Fasa 1

Komponen :
Tiang listrik terbuat dari beton dengan tinggi 8 meter.
Jarak antar tiang listrik adalah 20 meter.
Jenis trafo adaah Completely Self Protected Transformer
Lighting Arrester
Pole Band Double Arming Bolt
Fused Cut Out
Kabel shoes, Mur baut
Connector/ Hot Line Connector
Terminal Lug

3. Distribusi konsumen

Tiang

percabangan

tenaga

listrik

konsumen.

Blok E/24

Blok E/25

distribusi

menuju

ke

Blok E/26

Blok E/27

Komponen :
Dak standar
Tiang
Protective cup

C. PEMBAHASAN KOMPONEN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

1. Gardu Cantol Fasa 3

1. Tiang
Pada Umumnya Gardu Distribusi tipe cantol menggunakan satu Tiang, Tiang
yang dipergunakan untuk Gardu distribusi jenis ini bisa berupa Tiang Beton maupun Tiang
Besi, yang memiliki kekuatan kerja sekurang kurangnya 500 dAn dengan panjang 11 atau 12
meter.
2. Lightning Arrester ( LA )

Berfungsi sebagai alat Proteksi atau pengaman Trafo distribusi dari tegangan lebih
akibat Surja Petir, khususnya pada gardu pasangan luar.
3. Trafes dudukan FCO dan Arrester
Berfungsi untuk menempatkan FCO dan Lightning Arrester.
4. Fused Cut Out ( FCO atau CO )
Berfungsi sebagai proteksi atau pegaman lebur, Pada gardu distribusi khususnya, FCO
ini berfungsi sebagai alat pelindung Trafo dari Arus hubungan Singkat dan sebagai alat untuk
membebeskan sumber tegangan jika dilakukan pemeliharaan. Proteksi pada FCO ini dipasang
dalam bentuk Fuse Link yang dapat disesuaikan dengan Arus Nominal Trafo distribusi yang
terpasang.
5. Wiring Gardu atau Pengawatan Gardu.
Yaitu Berupa Pengawatan atau kawat Penghubung untuk menghubungkan tegangan
dari Jaringan SUTM, Lightning Arrester ( LA ), dan Fused Cut Out ( FCO )ke Trafo
Distribusi.
6. Trafo Distribusi
Komponen Utama dari gardu distribusi untuk menurunkan tegangan dari Sisi Tegangan
Menengah ( SUTM ) menjadi tegangan yang siap di pakai oleh pelanggan. Trafo yang di
pergunakan mulai dari 50 kVa - 160 kVa sesuai dengan kebutuhan pembangunan gardu.
7. DudukanTrafo
Pada dasarnya berfungsi untuk menempatkan Trafo distribusi pada Tiang. Dudukan Trafo
ini biasanya sudah berupa satu Set lengkap.
2. Gardu Cantol Fasa 1

Transformator terpasang adalah jenis CSP (Completely Self


Protected Transformer) yaitu peralatan switching dan proteksinya
sudah terpasang lengkap dalam tangki transformator. Trafo ini
adalah transformator distribusi yang sudah dilengkapi dengan
Pengaman Lebur (fuse) pada sisi primer dan LBS (Load Break
Switch) pada sisi sekunder.
Spesifikasi teknis transformator ini merujuk pada SPLN No 95:
1994 dan SPLN D3.002-1: 2007.

Konstruksi Gardu Cantol 1 Fasa Dengan Dudukan Trafo

Tabel Keterangan Gambar Gardu Cantol 1 Fasa Dengan Dudukan Trafo


NO

NAMA MATERIAL

SATUAN

JUMLAH

bh

2
3
4

Connector/
Hot
Line
Connector
Terminal Lug
FUSED Cut Out
Besi Kanal UNP, 6x1000

bh
bh
bh

1
1
2

Besi Kanal UNP, 4x800

bh

Besi Siku LNP, 4x1500

bh

Transformator,50 KVA

bh

8
9

Lighting Arrester
Jumper, CU 16 mm2

bh
m

1
-

10

Pole Band Double Arming


Bolt

bh

11

Kabel shoes, Mur baut

bh

3. Distribusi listrik ke konsumen

Konstruksi sambungan tenaga listrik menuju konsumen di atas adalah konstruksi


sambungan tipe B. Konstruksi tipe B adalah konstruksi sambunga tenaga listrik memakai
tiang atap/dak standar dan dipergunakan apabila jarak aman terhadap lingkungan atau
permukaan jalan tidak memenuhi syarat jika melakukan sambungan tipe lain. Penghantar
sambungan masuk pelayanan, diluar pipa dak standar dilindungi dengan pipa PVC atau
sejenis. Unjung pipa bagian atas ditutup dengan protectivre cup dan bagian bawah ditutup
dengan cable gland.
Selain konstruksi di atas, ada beberapa jenis konstruksi sambungan yang sering
digunakan antara lain :
a. Konstruksi sambungan tenaga listrik tipe A
Konstruksi tipe A adalah konstruksi sambungan tenaga listrik tanpa memakai tiang
atap/dak standar dan dipergunakan jika jarak antara tiang dan bangunan (sambungan
luar pelayanan) sampai dengan APP tidak melebihi 30 meter. Sambungan masuk
pelayanan tidak mengenai fisik bangunan dan dilindungi dengan pipa PVC tahan
mekanis atau sejenis.
b. Konstruksi sambungan tenaga listrik tipe C
Konstruksi tipe C adalah sambungan pelayanan dengan sambungan luar pelayanan
mendatar dimana jarak bangunan dan tiang atap sangat dekat (sekitar 3 meter).
Umumnya digunakan pada daerah pertokoan/ruko/rutan. Ketentuan mengenai
sambungan masuk pelayanan sama dengan Tipe A atau B.
c. Konstruksi sambungan tenaga listrik tipe D
Konstruksi tipe D untuk sambungan tenaga listrik seri pada ruko, rumah petak, toko
dan pertokoan atau mall. Sambungan pelayanan memakai kabel jenis NYFGbY atau
NYY yang dimasukkan dalam pipa PVC tahan mekanis. Semua kabel dilindungi
secara fisik dari sentuhan tangan.

D. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai