Anda di halaman 1dari 36

DAFTAR ISI

1 DIGITAL SUBSTATION AND BENEFITS

2 PROCESS BUS DAN ARSITEKTUR DIGITAL SUBSTATION

4 CONTOH DIGITAL S/S – BLOCOUX FRANCE

5 TERPASANG DI PLN – GI DIGITAL Generasi Awal

6 PILOT PROJECT DI REG-JBB

7 PERMASALAHAN DAN KESIAPAN PLN

2
EVOLUSI
GARDU INDUK

www.pln.co.id | 3
DIGITAL SUBSTATION

Gardu Induk disebut “DIGITAL” bila semua data didalam Gardu Induk
tersebut dipertukarkan melalui jaringan Ethernet.

Sehingga :
 Tidak ada lagi pengawatan kabel antara IED dan peralatan primer di
switchyard
 Tidak ada lagi pengawatan kabel pada station bus
 Dimensi panel kontrol dan panel proteksi lebih kecil
 Gedung kontrol lebih kecil
 Sangat aman bagi manusia
 Terdapat fungsi tambahan
 Manajemen aset (on-line monitoring)
 Fungsi smart seperti smart grid

www.pln.co.id | 4
6 FAKTOR KUNCI MENUJU DIGITAL SUBSTATION : TEKNOLOGI DAN STANDAR

www.pln.co.id | 5
MANFAAT DIGITAL SUBSTATION

DIGITAL
SUBSTATION

www.pln.co.id | 6
DIGITAL SUBSTATION – BENEFITS

1. FO menghemat lahan karena ukuran kabel FO jauh lebih


kecil dibandingkan dengan kabel copper sehingga ukuran
cabel duct dapat seminimal mungkin.
2. Ukuran CT Optic lebih kecil dan dapat di pasang di atas
CB (Circuit Breaker)
3. CT optic ini sudah tidak menggunakan SF6 dan minyak,
sehingga tidak menyebabkan pencemaran lingkungan
4. Pemeliharaan CT dapat dilakukan secara predictive
maintenance dengan mudah.
5. Ukuran switchgear yang terpakai dapat menghemat lahan
sebesar 5 – 7% dari ukuran switchgear konvensional.
6. Wiring yang lebih mudah dan simple, sehingga ukuran
lemari panel yang berada di GI akan jauh lebih sederhana
dikarenakan relay dan BCU yang digunakan ukurannya
kecil sehingga dapat menghemat tempat sebesar setengah
dari ukuran GI konvensional.
7. Pengiriman data menggunakan standar protocol IEC
61850 agar fleksibilitas dalam pengintegrasian dengan
peralatan lain meskipun berbeda merk dapat terintegrasi
dengan mudah.

www.pln.co.id | 7
CONTOH PENGAWATAN
CT KONVENSIONAL DAN CT OPTICAL
(fungsi/fasa : 2 metering + 4 proteksi)

www.pln.co.id | 8
DAFTAR ISI

1 DIGITAL SUBSTATION AND BENEFITS

2 PROCESS BUS DAN ARSITEKTUR DIGITAL SUBSTATION

4 CONTOH DIGITAL S/S – BLOCOUX FRANCE

5 TERPASANG DI PLN – GI DIGITAL Generasi Awal

6 PILOT PROJECT DI REG-JBB

7 PERMASALAHAN DAN KESIAPAN PLN

9
TINGKATAN HIRARCHI DI DIGITAL SUBSTATION

Gardu Induk digital terdiri dari 3 level yaitu :


1. Station level merupakan peralatan sekunder yang
terdiri dari server, gateway, Local HMI dan
peripheral pendukung seperti IED data, dan operator
(jika diperlukan) untuk memonitor status dari kondisi
gardu induk.
2. Bay level adalah Bay Control Unit (BCU) dan IED
Proteksi di gardu induk. Bay level terdiri dari IED –
IED yang mengumpulkan hasil – hasil pengukuran
yang diperoleh dari process level, sehingga sudah
tidak memerlukan tranducer. IED dapat mengirimkan
data sendiri antar IED yang lainnya melalui kontrol
local atau mengirim data ke sistem SCADA untuk
selanjutnya dilakukan proses dan monitoring.
STATION BUS 3. Process level terdiri dari peralatan – peralatan primer
yang ada di switchgear yang datanya dari peralatan
tersebut dapat digunakan untuk pengukuran arus,
PROCESS BUS tegangan dan parameter lainnya untuk substation
yang berbeda jenis (gardu induk konvensional, SAS,
fully digitalize substation)

www.pln.co.id |
CONVENTIONAL TECHNOLOGY VS PROCESS BUS TECHNOLOGY

www.pln.co.id | 11
PROCESS BUS

www.pln.co.id | 12
SPESIFIKASI MERGING UNIT

 IEC 61850-9-2 LE untuk sampled value “SV”


 CT
 PT
 IEC 61850-8-1 GOOSE
 Posisi status CB/PMS
 Sinyal trip dari proteksi ke CB (trip)
 Perintah (close/open) dari sistem control
 Lainnya (laporan status monitoring, setting dll)
 Sinkronisasi waktu via IEEE 1580 (PTP) atau
PPS dan IRIG-B
 Input untuk 4 arus dan tegangan konvensional
 Mendukung penuh IEC 62439 : PRP dan HSR
 Optional : HMI dengan display, LEDs dan keypad
 Suhu kerja : -40 s.d. 85 oC

www.pln.co.id | 13
DEFINISI : ARSITEKTUR PRP (PARALLEL REDUNDANT PROTOCOIL)

www.pln.co.id | 14
DEFINISI : ARSITEKTUR HSR (HIGHLY SEAMLESS REDUNDANT)

www.pln.co.id | 15
CONTOH PENERAPAN ARSITEKTUR PRP

www.pln.co.id | 16
CONTOH PENERAPAN ARSITEKTUR HSR

www.pln.co.id | 17
PERBANDINGAN PRP VS HSR

www.pln.co.id | 18
DAFTAR ISI

1 DIGITAL SUBSTATION AND BENEFITS

2 PROCESS BUS DAN ARSITEKTUR DIGITAL SUBSTATION

4 CONTOH DIGITAL S/S – BLOCOUX FRANCE

5 TERPASANG DI PLN – GI DIGITAL Generasi Awal

6 PILOT PROJECT DI REG-JBB

7 PERMASALAHAN DAN KESIAPAN PLN

19
BLOCOUX - FRANCE

 Sudah banyak lokasi gardu induk di dunia yang mulai menerapkan digital substation sejak
tahun 2006, tetapi masih terbatas pada uji coba, yaitu menerapkan untuk sebagian bay dan
peralatan seperti ECT/EVT, optical CT/PT, merging unit, IED proteksi sesuai protokol IEC
61850
 Blocoux s/s di Perancis adalah yang pertama secara lengkap menerapkan digital substation
untuk semua bay dan menjadi yang pertama di Perancis menerapkan gardu induk numerical
secara penuh :
 Penggantian baru semua sistem Proteksi & Control terdiri dari 10 bay 225 kV dan 12 bay
90 kV
 Merupakan gardu induk pertama di Perancis yang menerapkan numerik secara penuh
(semua data digital untuk kelistrikan, mekanik, lingkungan)
 Tahap awal menuju optimisasi IED
 Remote control secara penuh
 Konsep “maintenance free” untuk peralatan sekunder seperti relai dan meter
 Menggunakan CT/PT optikal
 Condition monitoring
 Wide area control schemes

www.pln.co.id | 20
www.pln.co.id | 21
BLOCOUX - FRANCE

 Marshalling kiosk (MK) berada di dekat  Semua panel proteksi & kontrol
peralatan primer (di switchyard) terdapat dalam 1 kontainer dengan
 Total terdapat 22 MK masing-masing berisi luas tapak 26 m2
merging unit dan switchgear control unit  Untuk 22 bay hanya dibutuhkan 4
panel saja
 Dimensi panel : 190 x 80 x 80 cm
 1 panel P & C, minimal terdiri dari
4 bay

www.pln.co.id | 22
DAFTAR ISI

1 DIGITAL SUBSTATION AND BENEFITS

2 PROCESS BUS DAN ARSITEKTUR DIGITAL SUBSTATION

4 CONTOH DIGITAL S/S – BLOCOUX FRANCE

5 TERPASANG DI PLN – GI DIGITAL Generasi Awal

6 PILOT PROJECT DI REG-JBB

7 PERMASALAHAN DAN KESIAPAN PLN

23
GI. JAKABARING
 GI Jakabaring adalah AIS yang menghubungkan pembangkit
CNG ke saluran transmisi. beroperasi sejak 2014 menjelang
PON Palembang dengan jumlah 2 LB, 1 BC, 3 TB dan 2 TRF.
 Pada proses bus dari switchyard ke panel kontrol dan proteksi
(C/P) di ruang kontrol sudah menggunakan FO. Sinyal analog
dari CT, PT, PMS , PMT di switchyard dikumpulkan semua di
MK. Kemudian diubah menjadi besaran digital melalui MU
BRICK yang terpasang di dinding luar MK.
 Konfigurasi dari MU BRICK ke C/P adalah peer-to-peer artinya
FO tersambung langsung ke BCU dan IED Proteksi di C/P
dengan protocol IEC 61850
 Panel terpasang mengikuti standar PLN untuk SAS yaitu 1
panel C/P per bay di ruang konrol dan 1 MK per bay di
switchyard.
 Luas area menggunakan FO di switchyard masih sama dengan
konvensional yang menggunakan kabel wiring. Tetapi untuk
gedung lebih sederhana karena berupa satu buah kontainer
saja
 Semula TPG dan BOQ dari PLN menggunakan AIS
konvensional. Tetapi oleh kontraktor diajukan menggunakan
FO dan disetujui oleh PLN tanpa perubahan harga dan waktu
pekerjaan menjadi lebih cepat. www.pln.co.id | 24
GI. TANJUNG API - Eksisting
 GI Tanjung Api-api adalah AIS yang beroperasi sejak 2013 dengan jumlah 2
LB, 1 BC, 2 TB dan 1 TRF (1 TRF lagi belum dioperasikan).
 Pada proses bus dari switchyard ke panel kontrol dan proteksi (C/P) di
ruang kontrol sudah menggunakan FO. Sinyal analog dari CT, PT, PMS , PMT
di switchyard dikumpulkan semua di marshalling kiosk (MK). Kemudian
diubah menjadi besaran digital melalui merging unit (MU) BRICK yang
terpasang didinding luar MK
 Mimic board untuk indikasi dan perintah keluar masuk PMS dan PMT
terletak di MK
 Jumlah kabel dari masing-masing panel MK ke C/P ada 6 buah, yaitu 2
bundel kabel FO, 4 bundel kabel biasa untuk DC, AC serta CT dan PT yang
masih diperlukan untuk meter transaksi
 Konfigurasi dari MU BRICK ke C/P adalah peer-to-peer artinya FO
tersambung langsung ke BCU dan IED Proteksi di C/P dengan protokol IEC
61850
 Panel terpasang mengikuti standar PLN untuk SAS yaitu 1 panel C/P per
bay di ruang kontrol dan 1 MK per bay di switchyard.
 Luas area menggunakan FO masih sama dengan konvensional yang
menggunakan kabel wiring.
 TPG dan BoQ dari PLN, semula menggunakan AIS konvensional. Tetapi oleh
kontraktor diajukan menggunakan FO dan disetujui oleh PLN tanpa
perubahan harga dan lama waktu pekerjaan.
 GI Tanjung api-api secara operasional masih dijaga oleh operator GI
www.pln.co.id | 25
GI. TANJUNG API - Ekstension
 Terdapat 2 line bay tambahan baru yang sudah memasuki tahap komisioning dan
direncanakan selesai pada akhir September 2017
 Pada proses bus dari switchyard ke panel kontrol dan proteksi (C/P) di ruang kontrol
sudah menggunakan FO. Sinyal analog dari CT, PT, PMS , PMT di switchyard
dikumpulkan semua di MK. Kemudian besaran pengukuran diubah menjadi besaran
digital melalui MU tipe MU320 dan status analog menjadi digital melalui Switchgear
Control Unit (SCU) yang terpasang didalam MK.
 Mimic board untuk indikasi dan perintah keluar masuk PMS dan PMT terletak di MK
 Jumlah kabel dari masing-masing panel MK ke C/P ada 6 buah, yaitu 2 bundel kabel
FO, 4 bundel kabel biasa untuk DC, AC serta CT dan PT yang masih diperlukan untuk
meter transaksi
 Arsitektur komunikasi data dari MK ke C/P adalah Parallel Redundant Protocol (PRP).
Yaitu komunikasi data dari MU dan SCU di MK ke C/P adalah melalui Ethernet switch
terlebih dahulu yang kemudian dibaca oleh BCU dan IED proteksi. Protokol yang
digunakan adalah IEC 61850 GOOSE untuk status dan IEC 61850-2-SV untuk besaran
pengukuran dari CT dan PT
 Panel terpasang mengikuti standar PLN untuk SAS yaitu 1 panel C/P per bay di ruang
konrol dan 1 MK per bay di switchyard.
 Luas area menggunakan FO masih sama dengan konvensional yang menggunakan
kabel wiring.
 Semula TPG dan BoQ dari PLN menggunakan AIS konvensional. Tetapi oleh
kontraktor diajukan menggunakan FO dan disetujui oleh PLN tanpa perubahan harga
dan lama waktu pekerjaan realisasinya lebih cepat.
 HMI yang digunakan terpisah dengan HMI eksisting, karena HMI eksisting tidak
dapat berkomunikasi dengan BCU dan IED proteksi bay ekstension. Sehingga
terdapat 2 HMI. Untuk selanjutnya HMI baru tersebut akan disiapkan untuk dapat
berkomunikasi dengan BCU dan IED proteksi eksisting sehingga nantinya HMI www.pln.co.id | 26
eksisting tidak dipakai lagi.
DAFTAR ISI

1 DIGITAL SUBSTATION AND BENEFITS

2 PROCESS BUS DAN ARSITEKTUR DIGITAL SUBSTATION

4 CONTOH DIGITAL S/S – BLOCOUX FRANCE

5 TERPASANG DI PLN – GI DIGITAL Generasi Awal

6 PILOT PROJECT DI REG-JBB

7 PERMASALAHAN DAN KESIAPAN PLN

27
LOKASI PILOT PROJECT – TARGET COD 2020
 Tidak ada kriteria khusus dalam pemilihan pilot project ini, melainkan pada kesiapan lahan dan GI untuk
segera dibangun dan lokasi cukup jauh dari kota (remote area) dan menjadi GITO
 Gardu induk digital yang akan diimplementasikan di RegJBB inisiasinya adalah dari PLN. Konsepnya
adalah pilot project sebagai lesson learned dengan tujuan untuk mempersiapkan PLN dengan teknologi
baru digital s/s. :
 Dari sisi perencanaan nantinya bisa disiapkan SPLN baru mengenai digital s/s.
 Dari sisi Konstruksi diharapkan waktu pekerjaan bisa lebih cepat.
 Dari sisi operasi diharapkan tidak ada personil operator lagi di gardu induk dan proses bisnis
pemeliharaan bisa berubah dari segi waktu dan cara pengujianya.
 Mengingat pilot project digital s/s merupakan teknologi baru bagi PLN yang sudah pengalaman dengan
SAS, tetap diperlukan kompetensi SDM yang disiapkan untuk mengerti dan memahami teknologi digital
s/s ini.
 Lokasi Pilot Project :

www.pln.co.id | 28
PILOT PROJECT – Persyaratan (1)
 Dari panel kontrol sampai ke HMI sepenuhnya sama dengan SAS, sehingga TPG (Technical
Particulars and Guarantees) dan BOQ (Bill of Quantities) dapat merujuk ke gardu induk SAS yang
sudah banyak diterapkan.
 Jumlah panel per bay mengikuti SPLN Remote Station, yaitu satu panel per bay. Kecuali panel
untuk bay trafo yang menurut SPLN Remote Station dibuat terpisah menjadi 2 panel, maka untuk
digital substation dapat dijadikan satu panel.
 Semua peralatan di switchyard tetap terkumpul terlebih dahulu di marshalling kiosk sebelum
dikirimkan ke IED di ruang kontrol. Marshalling kiosk ditetapkan 1 buah MK per bay agar tidak
tercampur dengan bay lainnya dan BCM (mimic diagram) terpasang di MK untuk keperluan
emergency.
 Dalam pilot project digital s/s, PLN mempertimbangkan tidak menggunakan CT & PT optical
karena teknologynya masih baru. Kontraktor menawarkan CT/PT optical di GI Sepatan II untuk 1
bay trafo da 1 bay line. Tetapi secara konstruksi masih harus tetap disiapkan tempat untuk
pemasangan CT/PT konvensional. Gunanya adalah bila terjadi sesuatu terhadap kinerja CT/PT
optical tersebut dapat diganti dengan tipe konvensional.
 Mengingat masih adanya besaran analog CT & PT dari MK ke C/P melalui kabel wiring ke meter
transaksi, maka diharapkan meter transaksi yang digunakan sudah dapat membaca langsung
besaran digital dengan standar protokol IEC 61850-2-sv. Sehingga kabel wiring dari CT/PT di MK
ke C/P di ruang kontrol sudah tidak diperlukan lagi.
www.pln.co.id | 29
PILOT PROJECT – Persyaratan (2)
 Arsitektur protocol Ethernet dipilih untuk komunikasi jaringan datanya dari process level, bay
level sampai dengan station level adalah PRP. Kecepatan LAN Ethernet adalah 1.000 MB/sec.
 Proses bus yang menghubungkan data digital di switchyard ke gedung kontrol harus redundant,
sehingga memerlukan 2 ethernet switch terpisah yang terpasang di ruang kontrol. Karena
digunakan 2 ethernet switch per bay, maka di station bus perlu dibuat ring terpisah untuk kedua
Ethernet switch membentuk double ring di station bus.
 Sedangkan untuk sisi 20 kV menggunakan konfigurasi /arsitektur digital substation adalah single
ring yang diimplementasikan pada process level. Mengingat jaringan komunikasi antar panel
disisi switchgear dekat sehingga belum perlu dibuatkan double ring untuk konfigurasi/arsitektur
komunikasinya. Output dari gateways adalah protocol DNP3, karena APD Banten hanya bisa
membaca untuk DNP3.

www.pln.co.id | 30
ARSITEKTUR DAN SCHEMATIC DIAGRAM DIGITAL SUBSTATION - PILOT PROJECT

www.pln.co.id | 31
ARSITEKTUR DAN SCHEMATIC DIAGRAM DIGITAL SUBSTATION - PILOT PROJECT

www.pln.co.id | 32
DAFTAR ISI

1 DIGITAL SUBSTATION AND BENEFITS

2 PROCESS BUS DAN ARSITEKTUR DIGITAL SUBSTATION

4 CONTOH DIGITAL S/S – BLOCOUX FRANCE

5 TERPASANG DI PLN – GI DIGITAL Generasi Awal

6 PILOT PROJECT DI REG-JBB

7 PERMASALAHAN DAN KESIAPAN PLN

33
KESIAPAN PLN MENGHADAPI DIGITAL SUBSTATION
 Mind set PLN : SAS tapi masih ada operator GI
 SDM : diperlukan kompetensi SDM yang disiapkan untuk mengerti dan
memahami teknologi digital s/s ini. Kompetensi Proteksi dan Scadatel
cenderung menjadi satu
 SPLN : pilot project merupakan lesson-learned untuk menjadi SPLN
 Pemilihan arsitektur : peer-to-peer, PRP (Paralel Redundant Protocol), HSR
(Highly Seamless Redundant)
 LAN speed : 100 MB/s atau 1000 MB/s
 Protocol APD : masih DNP3 sehingga perlu gateway dan IED di panel 20 kV IEC
61850 harus bisa kirim data ke DNP3
 NCIT : teknologi CT/PT optikal belum mature, tapi kinerjanya diyakini bagus.
Apakah akan diterapkan PLN
 Konsep MK : 1 MK per bay atau bisa 1 MK untuk beberapa bay
 Faktor suhu dan kelembaban : MK di switchyard terpasang MU elektronik
didalamnya.
 Panel kontrol dan proteksi : 1 panel apakah per bay atau bisa beberapa bay,
sehingga bisa menghemat luas gedung www.pln.co.id | 34
KESIAPAN PLN MENGHADAPI DIGITAL SUBSTATION
 Panel trafo : menurut SPLN ada 2 panel yang dipisah dengan panel AVR atau
menjadi 1 panel
 kWh meter transaksi dengan besaran tegangan & arus digital :
Mengingat masih adanya besaran analog CT & PT dari MK ke C/P melalui kabel
wiring ke meter transaksi, maka diharapkan meter transaksi yang digunakan
sudah dapat membaca langsung besaran digital dengan standar protokol IEC
61850-2-sv. Sehingga kabel wiring dari CT/PT di MK ke C/P di ruang kontrol
sudah tidak diperlukan lagi
 Pengujian rutin relay Proteksi : besaran sekunder analog I dan V diganti data
digital. “maintenance free” atau Periodik berapa tahun?
 Mimic board : apakah masih diperlukan. Tapi tidak bisa dipasang di panel
kontrol melainkan di MK

www.pln.co.id | 35

Anda mungkin juga menyukai