listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah rangkaian listrik tanpa arus beban
(memisahkan peralatan listrik dari peralatan lain yang bertegangan), dimana
pembukaan atau penutupan Pms ini hanya dapat dilakukan dalam kondisi tanpa
beban.
Penempatan Pms terpasang di antara sumber tenaga listrik dan Pmt (Pms
Bus) serta di antara Pmt dan beban (Pms Line / Kabel) dilengkapi dengan Pms Tanah
(Earthing Switch). Untuk tujuan tertentu Pms Line / Kabel dilengkapi dengan Pms
Tanah. Umumnya antara Pms Line/Kabel dan Pms Tanah terdapat alat yang disebut
interlock.
1.1 Pengertian dan Fungsi Pemisah (Pms)
1.3.1.2. Pondasi
Struktur
beton
Gambar 1.2 Struktur
mekanik
1.3.2 Isolasi ( Insulation )
1. Pemisah Engsel
Dimana pemisah tersebut gerakannya seperti engsel
2. Pemisah Putar
Dimana terdapat 2(dua) buah kontak diam dan 2(dua) buah kontak gerak
yang dapat berputar pada sumbunya.
Gambar 1.5 Pemisah
(1)
Putar .
3. Pemisah Siku.
Pemisah ini tidak mempunyai kontak diam, hanya terdapat 2 (dua) kontak
gerak yang gerakannya mempunyai sudut 90.
Gambar 1.6 Pemisah Siku
(3)
.
4. Pemisah Luncur
Pms ini gerakan kontaknya ke atas – ke bawah (vertikal) atau ke samping
(horisontal). Banyak dioperasikan pada instalasi 20 kV. Pada Pmt 20 KV
type draw-out setelah posisi Off dan dilepas/dikeluarkan dari Cubicle maka
pisau kontaktor penghubung dengan Busbar adalah berfungsi sebagai
Pms.
Untuk keperluan pemeliharaan, Pmt ini
dapat dikeluarkan dari kubikel/sel 20 KV
dengan cara menarik keluar secara
manual (draw-out).
Selesai pemeliharaan, Pmt dapat
dimasukkan kem-bali ( draw-in ) dan pada
posisi tertentu kontaktor (berfungsi PMS)
akan berhubungan langsung dengan
Busbar 20 KV. Namun harus dipastikan
terlebih dulu sebelumnya bahwa Pmt
Gambar 1.7 Pmt 20 KV draw-out. dalam posisi Off.
5. Pemisah Pantograph.
Pms ini mempunyai kontak diam yang terletak pada rel dan kontak gerak
yang terletak pada ujung lengan pantograph. Jenis ini banyak
dioperasikan pada sistem tegangan 500 KV.
Gambar 1.8 Pemisah
pantograph(7)
Bagian dari Pms yang merupakan titik sambungan antara Pms dengan
konduktor luar dan berfungsi untuk mengalirkan arus dari atau ke konduktor luar.
1.3.4 Grounding
Sistem pentanahan atau biasa disebut sebagai grounding adalah sistem
pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai
sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir dll. Fungsi pentanahan peralatan listrik adalah
untuk menghindari bahaya tegangan sentuh bila terjadi gangguan atau kegagalan
isolasi pada peralatan /instalasi.
Kabel
grounding
1. Secara Manual
Struktur mekanik
Isolasi (Insulation)
Penghantar arus listrik (Electrical Current Carrying)
Grounding
Control / Auxiliary Circuit
Mekanik Penggerak
Pisau Pentanahan
1.5 Spesifikasi Teknik
Tabel 1.1. Spesifikasi Teknik(10).
No DESCRIPTION UNIT
Based on Standard : IEC 62271-102 : 2001-12
1 Manufacturer -
2 Type of designation -
3 Frequency Hz
4 Rated Voltage kV
5 Maximum Voltage kV
6 Rated Normal Current A
7 Number of phases -
8 Number of pole per complete unit -
9 Lightning Impulse Withstand Voltage
- Common value kVp
- Across the isolating distance kVp
10 Power frequency withstand voltage
- Common value kVrms
- Across the isolating distance kVrms
11 Rated short time current (1S) kA
12 Type of operating mechanism -
13 Motor operating voltage VAC
14 Type of operating mechanism -
15 Motor operating voltage VAC
16 Power at normal voltage required for :
- operating coil W
- motor W
17 Operating characteristic :
1. Total time from initiation of opening operation to isolator in fully open position S
2. Time from contact separation to extinct of cavacitive arc S
3. Total time from initiation of operation to time when isolator gap can withstand S
phase voltage
18 Minimum clearence between line parts and earth mm
19 Total weight of 3-phase isolator kg
20 Type of earthing switch -
21 Type of operating mechanism for earthing switch -
22 Creepage distance to earth (IEC 815-1986) mm/kV
23 Minimum clearence in air :
- Distance between terminals of open isolator mm
- Phase to earth covering distance mm
- Phase to phase distance in open position mm
24 Radio interference voltage level, measured at 1.1 Us/√3 mV
25 Maximum capacitive current that can be interrupted by the isolator A
26 Accessories -
27 Quantity -
BAB.I PEDOMAN PEMELIHARAAN PEMISAH
BAB.II
2.1 In Service/ Visual Inspection
I. Struktur Mekanik
1. Struktur baja/besi atau beton
2. Pondasi
II. Insulation ( Isolasi )
a. Isolator pemisah
III. Electrical Current Carrying
a. Pisau/kontak PMS
b. Terminal utama (klem) PMS
IV. Aksesoris Pemisah
a. Isolasi engkol pemisah
b. Sistem lock mekanik pemisah
V. Lemari mekanik
1. Lemari
a. Pintu lemari mekanik
b. Lampu penerangan
c. Door Sealent
d. Heater (Pemanas)
e. Lubang kabel
f. Terminal Wiring
g. Kabel kontrol
h. Sekring/MCB
i. Bau
BAB.V
2. Box
a. Tutup Box mekanik
VI. Grounding
a. Grounding pemisah
b. Grounding lemari/box mekanik
c. Grounding pemisah tanah
VII. PMS Tanah
a. Pisau pentanahan
b. Lock pin
c. Kontak diam pisau pentanahan
BAB.VI
Tabel 2.1. Jadwal Pemeliharaan Mingguan
BAB.VII KEADAAN : OPERASI
BAB.VIII
BAB.X PERALATAN
BAB.IX No BAB.XI SASARAN PEMERIKSAAN
YANG DIPERIKSA
BAB.XII
BAB.XIII
I INSULATION / ISOLASI
BAB.XIV
BAB.XV
1 Isolator Periksa kondisi piring isolator apakah normal, pecah, atau
kotor secara visual atau dengan menggunakan teropong
BAB.XVI
BAB.XVII
II ELECTRICAL CURRENT CARRYING
BAB.XCV Dari pola temperatur tersebut, akan dilihat bagian mana pada pemisah
yang diukur tersebut yang terdapat ketidaknormalan. Dari hasil pengukuran tersebut akan
dievalusi kembali apa permasalahan yang terjadi pada bagian yang terindentifikasi mengalami
ketidaknormalan tersebut, sehingga kerusakan yang fatal dapat dihindarkan.
BAB.CIV
BAB.CV
Gambar 2.2. Contoh pengukuran Thermovisi(9).
BAB.CVI
BAB.CVII
2.3 Shutdown Measurement
BAB.CX Rangkaian tenaga listrik sebagian besar terdiri dari banyak titik
sambungan. Sambungan adalah dua atau lebih permukaan dari beberapa jenis konduktor
bertemu secara pisik sehingga arus/energi listrik dapat disalurkan tanpa hambatan yang berarti.
BAB.CXI Pertemuan dari beberapa konduktor menyebabkan suatu hambatan/resistan terhadap
arus yang melaluinya sehingga akan terjadi panas dan menjadikan kerugian teknis. Rugi ini
sangat signifikan jika nilai tahanan kontaknya tinggi.
BAB.CXII
BAB.CXIII
BAB.CXIV
BAB.CXV
BAB.CXVI
BAB.CXVII
BAB.CXVIII
BAB.CXIX
BAB.CXX
Gambar 2.3. Alat uji tahanan kontak(1).
BAB.CXXI
BAB.CXXII Pengukuran tahanan isolasi dimaksudkan untuk mengetahui secara dini kondisi
isolasi/isolator pemisah dan mengetahui nilai tahanan isolasi.
BAB.CXXIII Pengukuran tahanan isolasi dilakukan dengan menggunakan alat ukur megger
(insulation tester 5 kV, 10 kV). Dapat juga digunakan untuk pengukuran tahanan isolasi belitan
motor penggerak pemisah.
BAB.CXXIV
BAB.CXXV BAB.CXXVI
BAB.CXXVII
BAB.CXXVIII
BAB.CXXIX
BAB.CXXX
BAB.CXXXI
BAB.CXXXII
BAB.CXXXIII
BAB.CLI
Gambar 2.6. Pengujian tahanan pentanahan(1).
BAB.CLII
BAB.CLIII Merupakan pemeriksaan dan pengukuran yang dilakukan pada periode 2 tahunan
dalam keadaan peralatan tidak bertegangan (Off Line).
BAB.CLIV Pengukuran dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi peralatan dengan
menggunakan alat ukur sederhana serta advanced yang dilakukan oleh petugas
pemeliharaan.
BAB.CLV Motor listrik yang dipergunakan bisa menggunakan sumber AC atau DC, yang
merupakan tenaga penggerak untuk proses penutupan ataupun pembukaan pemisah.
Motor akan menggerakkan roda transmisi pada batang penggerak pemisah.
BAB.CLVI Berputarnya roda transmisi, mengakibatkan batang penggerak menutup atau membuka
pisau pemisah .Pada saat pisau pemisah menutup atau membuka secara penuh , maka motor
penggerak akan berhenti secara otomatis.
BAB.CLVIII Untuk mengetahui proses kerja menutup atau membuka pisau pemisah yang
dilayani oleh motor penggerak secara lokal ataupun remote.
BAB.CLX Waktu kerja pada saat membuka dan menutup pisau pemisah untuk mengetahui
waktu yang diperlukan dalam melakukan proses membuka maupun menutup pisau
pemisah.
BAB.CLXI
BAB.CLXV Dilakukan uji fungsi tombol on/off pada saat kondisi local maupun remote. Dari
uji fungsi tersebut dapat diketahui apakah tombol tersebut berfungsi normal atau tidak.
BAB.CLXVII Pengujian fungsi status pemisah dilakukan untuk mengetahui apakah kondisi
pisau pemisah sesuai dengan status/indikator pada lemari mekanik. Pada status
pemisah tersebut ada yang menggunakan lampu indikator atau bendera/semapur.
BAB.CLXVIII Pada Pms terdapat mekanisme interlocking yang befungsi untuk mengamankan
pembukaan dan penutupan Pms. Mekanisme interlocking tersebut adalah :
Pemisah tanah (Earthing Switch) dapat ditutup hanya ketika Pms dalam
keadaan terbuka
2.5 Overhaull
BAB.CLXXII
BAB.CLXXIII
BAB.CLXXIV
BAB.CLXXV
BAB.CLXXVI
BAB.CLXXX
Tabel 2.4. Butir-butir Pemeliharaan
Kerja
Peral
atan
BAB.CLXXIX Periode pemeliharaan
BAB.CLXXXVIII BAB.CXC
BAB.CLXXXVII
BAB.CLXXXIV
BAB.CLXXXIX
BAB.CLXXXVI
BAB.CLXXXIII
BAB.CLXXXV
BAB.CLXXVII
Mingguan
2 tahunan
5 tahunan
Tahunan
Triwulan
BAB.CLXXVIII Kegiatan
Bulanan
Harian
No.
BAB.CC
BAB.CCIII
BAB.CCI
BAB.CCII In Service Inspection
I BAB.CCVI BAB.CCVIII
BAB.CCIX
BAB.CCX
BAB.CCXI
BAB.CCXII
BAB.CCIV
BAB.CCV Pemeriksaan isolator terhadap BAB.CCVII BAB.CCXIII Visual,
1 flek, keretakan atau pecah. teropong
BAB.CCXV Pemeriksaan terminal utama BAB.CCXVI BAB.CCXVIII
BAB.CCXVII BAB.CCXIX
BAB.CCXX
BAB.CCXXI
BAB.CCXXII
BAB.CCXIV
dan daerah bertegangan terhadap BAB.CCXXIII Visual.
2
benda asing a.l. layang-layang.
BAB.CCXXV Pemeriksaan lampu penerangan BAB.CCXXVI
BAB.CCXXVIII
BAB.CCXXVII BAB.CCXXIX
BAB.CCXXX
BAB.CCXXXI
BAB.CCXXXII
BAB.CCXXIV
dan heater pada lemari dalam BAB.CCXXXIII Visual.
3
keadaaan berfungsi dengan baik.
BAB.CCXXXIV
BAB.CCXXXV Pemeriksaan terminal wiring BAB.CCXXXVI
BAB.CCXXXVIII
BAB.CCXXXIX
BAB.CCXXXVII BAB.CCXL
BAB.CCXLI
BAB.CCXLII
BAB.CCXLIII Visual,
4 terhadap korosi dan temperatur thermogun
BAB.CCXLIV BAB.CCXLVIBAB.CCXLVIII
BAB.CCXLVII BAB.CCXLIX
BAB.CCL
BAB.CCLI
BAB.CCLII
BAB.CCXLV Pemeriksaan kabel kontrol BAB.CCLIII Visual.
5
BAB.CCLIV BAB.CCLVI BAB.CCLVIII
BAB.CCLVII BAB.CCLIX
BAB.CCLX
BAB.CCLXI
BAB.CCLXII
BAB.CCLV Pemeriksaan MCB / sekring BAB.CCLXIII Visual.
6
BAB.CCLXIV BAB.CCLXVI
BAB.CCLXV Pemeriksaan sistim interlock BAB.CCLXVII
BAB.CCLXIX
BAB.CCLXX
BAB.CCLXXI
BAB.CCLXXII
BAB.CCLXXIII Visual.
BAB.CCLXVIII
7 Pms (sudah terkunci sesuai posisi
keluar atau masuk).
BAB.CCCXXXIII
BAB.CCCXXVIII
BAB.CCCXXIX
BAB.CCCXXXII Periode
Kerja
Peral
atan
pemeliharaan
BAB.CCCXXXVIII
BAB.CCCXXXVII
BAB.CCCXXXVI
BAB.CCCXXXIX
BAB.CCCXLII
BAB.CCCXLIII
BAB.CCCXLI
BAB.CCCXL
BAB.CCCXXX
Mingguan
2 tahunan
5 tahunan
Tahunan
Triwulan
Bulanan
BAB.CCCXXXI Kegiatan
Harian
No.
BAB.CCCLIII
BAB.CCCLXXIV BAB.CCCLXXVI
BAB.CCCLXXVII
BAB.CCCLXXIX
BAB.CCCLXXVIIIBAB.CCCLXXX
BAB.CCCLXXXI
BAB.CCCLXXXII
BAB.CCCLXXXIII
BAB.CCCLXXV Pemeriksaan lock pin
15 Visual.
BAB.CCCXCVIII
BAB.CCCXCVII
BAB.CCCXCVI
BAB.CCCXCIX
BAB.CCCLXXXVI
BAB.CCCLXXXVPemeriksaan struktur mekanik BAB.CCCLXXXVII
BAB.CCCLXXXVIII
BAB.CCCLXXXIX
BAB.CCCXCI
BAB.CCCXCII
BAB.CCCLXXXIV BAB.CCCXC BAB.CCCXCIII Visual,
(Pondasi dan Struktur baja atau
BAB.CDII
16 Water Pass,
BAB.CDI
BAB.CD
beton)
BAB.CCCXCV Pemeriksaan
BAB.CCCXCIV pisau/kontak BAB.CDIII *Visual
17 pemisah dalam keadaan masuk pada saat
BAB.CDIV sempurna setelah
BAB.CDV In Service Measurement
II BAB.CDVI
BAB.CDIX
BAB.CDVIII Pengukuran hot spot terminal BAB.CDX
BAB.CDXI BAB.CDXIII
BAB.CDXIV
BAB.CDXV
BAB.CDVII BAB.CDXII BAB.CDXVI Infra Red
utama (klem) dan pisau pemisah
1 Thermovision.
dengan thermovision.
BAB.CDXVII
BAB.CDXVIII Shutdown Measurement
III BAB.CDXIX
BAB.CDXX BAB.CDXXII
BAB.CDXXIII
BAB.CDXXIV
BAB.CDXXV
BAB.CDXXVI
BAB.CDXXVIII
BAB.CDXXVII
BAB.CDXXI Pengukuran Tahanan Kontak BAB.CDXXIX
1
BAB.CDXXX
BAB.CDXXXI Pengukuran BAB.CDXXXII
tahanan BAB.CDXXXIII
BAB.CDXXXIV
BAB.CDXXXV
BAB.CDXXXVI
BAB.CDXXXVIII
BAB.CDXXXIX Megger
2 pentanahan. BAB.CDXXXVII pentanahan
BAB.CDXL
BAB.CDXLI Pengukuran tahanan Isolasi BAB.CDXLII
BAB.CDXLIII
BAB.CDXLIV
BAB.CDXLV
BAB.CDXLVI BAB.CDXLIX Megger
BAB.CDXLVIII
3
BAB.CDXLVII
BAB.CDLII
BAB.CDLIII
BAB.CDLIV
BAB.CDLV
BAB.CDLVIBAB.CDLVIII
BAB.CDLVII BAB.CDLIX Volt
BAB.CDL
BAB.CDLI Pengukuran tegangan dan arus
meter, tang
4 AC atau DC motor penggerak
ampere
BAB.CDLX
BAB.CDLXI Pengukuran tahanan BAB.CDLXII
isolasi BAB.CDLXIII
BAB.CDLXIV
BAB.CDLXV
BAB.CDLXVI
BAB.CDLXVIII
BAB.CDLXVII BAB.CDLXIX Megger
5 motor
BAB.CDLXX
BAB.CDLXXI
BAB.CDLXXII
BAB.CDLXXIII
BAB.CDLXXIV
BAB.CDLXXV
BAB.CDLXXVI
BAB.CDLXXVII
BAB.CDLXXVIII
BAB.CDLXXXIV
BAB.CDLXXIX
BAB.CDLXXX
BAB.CDLXXXIII Periode
Kerja
Peral
atan
pemeliharaan
BAB.CDLXXXVIII
BAB.CDLXXXVII
BAB.CDLXXXIX
BAB.CDXCIII
BAB.CDXCIV
BAB.CDXCII
BAB.CDXCI
BAB.CDLXXXI
BAB.CDXC
2 tahunan
Mingguan
5 tahunan
BAB.CDLXXXII
Tahunan
Triwulan
Bulanan
Kegiatan
Harian
No.
BAB.DIV
BAB.DV
BAB.DVI Shutdown Function Check / Treatment
IV
BAB.DIX
BAB.DX
BAB.DXI
BAB.DXII
BAB.DXIII BAB.DXV
BAB.DVIII Pengujian fungsi interlock BAB.DXIV
BAB.DVII BAB.DXVI Visual dan
Pms dgn Pmt, Pms line dengan
1 multi meter.
Pmt tanah.
BAB.DXIX
BAB.DXX
BAB.DXXI
BAB.DXXII BAB.DXXV
BAB.DXVII
BAB.DXVIII Pengujian keluar / masuk Pms BAB.DXXIV
BAB.DXXIII BAB.DXXVI Visual dan
2 secara remote dan lokal. multi meter.
BAB.DXXVIII Pengujian kerja motor
BAB.DXXIX
BAB.DXXX
BAB.DXXXI
BAB.DXXXII BAB.DXXXV
BAB.DXXXIV
BAB.DXXVII penggerak dan kesesuaian status BAB.DXXXVI Visual dan
3 pemisah dalam percobaan BAB.DXXXIII multi meter.
masuk/keluar Pms
BAB.DXXXIX
BAB.DXL
BAB.DXLI
BAB.DXLII
BAB.DXLIII BAB.DXLV
BAB.DXXXVII
BAB.DXXXVIII Pembersihan pisau/kontak BAB.DXLIV BAB.DXLVI Kertas
Gosok, Silicon
4 Pms dan pemberian silicon grase.
grase.
BAB.DXLIX
BAB.DL
BAB.DLI
BAB.DLII
BAB.DLIII BAB.DLV
BAB.DXLVII
BAB.DXLVIII Pengencangan baut-baut BAB.DLIV BAB.DLVI Kunci -
5 taerminal utama Kunci.
BAB.DLIX
BAB.DLX
BAB.DLXI
BAB.DLXII
BAB.DLXIIIBAB.DLXV
BAB.DLXVI Majun,
BAB.DLVII BAB.DLXIV
BAB.DLVIII Pembersihan isolator kunci-pas/ring,
6
megger tanah.
BAB.DLXIX
BAB.DLXX
BAB.DLXXI
BAB.DLXXII
BAB.DLXXIII BAB.DLXXV
BAB.DLXVII
BAB.DLXVIII Pengencangan baut-baut BAB.DLXXIVBAB.DLXXVI Kunci -
7 tangkai penggerak Kunci.
BAB.DLXXVIII Pemeriksaan boks mekanik
BAB.DLXXIX
BAB.DLXXX
BAB.DLXXXI
BAB.DLXXXII
BAB.DLXXXIIIBAB.DLXXXV
BAB.DLXXXVI Kunci-
BAB.DLXXVII BAB.DLXXXIV
Pms, pemberian vaselin roda gigi kunci, vaseline,
8
dan motor penggerak. multi tester
BAB.DXCV
BAB.DXCVI *atau
BAB.DLXXXVII Berdasarkan
BAB.DLXXXVIII OVERHAULL
V BAB.DLXXXIX
BAB.DXC
BAB.DXCI
BAB.DXCII
BAB.DXCIII
BAB.DXCIV Condition
Assesmen
BAB.DXCVII
BAB.DXCVIII
BAB.DXCIX
BAB.DC
BAB.DCI
BAB.DCII
BAB.DCIII
BAB.DCIV
BAB.DCV
EVALUASI HASIL PEMELIHARAAN PEMISAH
BAB.DCVI
BAB.DCVII
3.1 METODE EVALUASI HASIL PEMELIHARAAN PEMISAH
BAB.DCVIII
Evaluasi BAB.DCIX
Evaluasi Evaluasi
Tindak lanjut
(Life extension Program
BAB.DCX Level 1 Level 2 Level 3 asset Development
Plan)
Retrofit
BAB.DCXI Refurbish
Replacement
BAB.DCXII Reinvestment
In Service / Visual In Service Shutdown
Inspection Measurement Measurement
Shutdown Function Check
BAB.DCXIII
BAB.DCXIV
Gambar 3.1Flow chart Metode Evaluasi
BAB.DCXV
BAB.DCXVI Metode evaluasi untuk pemeliharaan Pms mengacu pada flow chart / alur
seperti pada gambar diatas. Secara umum meliputi 3 (tiga) tahapan evaluasi pemeliharaan,
yaitu :
1. Evaluasi level – 1
BAB.DCXVII Pelaksanaan tahap awal ini berdasarkan pada hasil In Service / Visual inspection
yang sifatnya berupa harian harian, mingguan, bulanan atau tahunan. Tahapan ini
menghasilkan kondisi awal (early warning) dari Pms.
2. Evaluasi level – 2
BAB.DCXVIII Hasil akhir serta rekomendasi pada tahap pertama menjadi inputan untuk
dilakukannya evaluasi level – 2, ditambah dengan pelaksanaan in service
measurement. Tahapan ini menghasilkan gambaran lebih lanjut untuk justifikasi
kondisi Pms, serta menentukan pemeliharaan lebih lanjut.
3. Evaluasi level – 3
BAB.DCXIX Merupakan tahap akhir pada metode evaluasi pemeliharaan. Hasil evaluasi level
– 2 ditambah dengan hasil shutdown measurement dan shutdown function check,
menghasilkan rekomendasi akhir tindak lanjut yang berupa Life extension program
dan Asset development plan, seperti retrofit, refurbish, replacement atau reinvestment.
BAB.DCXX
3.2 STANDAR EVALUASI HASIL PEMELIHARAAN PEMISAH
BAB.DCXXI Standar adalah acuan yang digunakan dalam mengevaluasi hasil
pemeliharaan untuk dapat menentukan kondisi pemisah yang dipelihara. Standar yang ada
berpedoman kepada : instruction manual dari pabrik, standar-standar internasional maupun
nasional ( IEC, IEEE, CIGRE, ANSI, SPLN, SNI dll ) dan pengalaman serta observasi /
pengamatan operasi di lapangan.
3.2.1 Pengujian Tahanan Kontak
BAB.DCXXV Semakin kecil nilai pentanahannya maka akan semakin baik. Menurut IEEE STD 80-
2000 tentang guide for safety in ac substation grounding besarnya nilai tahanan pentanahan
untuk switchgear adalah ≤ 1 ohm.
3.2.4 Pengukuran Thermovisi
BAB.DCXXVII Dilakukan dengan melihat perbedaan / selisih suhu pada 2 (dua) titik dengan
komponen / material yang berbeda. Contohnya Selisih suhu antara klem dan konduktor .
BAB.DCXXVIII Dilakukan dengan membandingkan suhu pisau pemisah antar phasa (dengan
phasa lainnya).
BAB.DCXXIX
BAB.DCXXX Berdasarkan standar dari International Electrical Testing Association (NETA)
Maintenance Testing Spesification (NETA MTS-1997) terdapat 2 (dua) macam T yang
dapat dipakai sebagai acuan justifikasi kondisi, yaitu :
- T1 : merupakan perbedaan / selisih suhu antar phasa (dengan phasa
lainnya).
o Kondisi I : 1oC < t ≤ 3oC
o Kondisi II : 4oC < t ≤ 15oC
o Kondisi III : t > 16oC
- T2 : merupakan perbedaan / selisih suhu diatas suhu lingkungan (over
ambient temperature).
o Kondisi I : 1oC < t ≤ 3oC
o Kondisi II : 11oC < t ≤ 20oC
o Kondisi III : 22oC < t ≤ 40oC
o Kondisi IV : t > 16oC
BAB.DCXXXI
BAB.DCXXXII
3.2.5 Pengujian fungsi Sistem Mekanik Penggerak
1. Motor penggerak
BAB.DCXXXIII Pengukuran tegangan dan arus ini untuk mengetahui kerja motor penggerak..
Untuk tegangan tidak boleh melebihi sebesar < 15 % dan > 10 % , SPLN 9c 1978.
Sedangkan arus starting dan arus running dibandingkan dengan name plate motor listrik
atau motor tersebut.
BAB.DCXXXIV Batas nilai tegangan supply untuk motor penggerak mekanik Pms mengacu IEC
std 56 - 2 klausal 17 (disertakan pula batasan sesuai dengan referensi pabrikan) adalah
sebagai berikut :
BAB.DCXXXV
BAB.DCXXXVI
Tabel 3.1. Tabel tegangan AC dan DC motor penggerak
BAB.DCXXXVIII Vnomin
al BAB.DCXL V
BAB.DCXXXVII Referensi BAB.DCXLI V max
min
BAB.DCXXXIX AC / DC
BAB.DCXLV 110
BAB.DCXLII IEC std 56-2
BAB.DCXLIII 110
BAB.DCXLIV 85 % Vn %
klausal 17 / 220
Vn
BAB.DCXLIX 110
BAB.DCXLVII BAB.DCXLVIII
110 8
BAB.DCXLVI Siemens %
/ 220 5 % Vn
Vn
BAB.DCLIV
BAB.DCLV
BAB.DCLVI Standar IEC 60694 ed.2.2 : 2002-01 (Common Spesifications for high-voltage
switchgear and controlgear standards) pada bab Motor Charging : merekomendasikan batasan
relatif toleransi untuk supply tegangan AC dan DC yang diukur pada input dari auxiliary
peralatan adalah sebesar 85% - 110% dari tegangan normal / rated, pada frequency rated
(50Hz – untuk supply tegangan AC).
BAB.DCLVII Untuk supply tegangan DC, tegangan ripple (yang merupakan besaran nilai peak-to-
peak komponen AC dari tegangan supply pada beban normal / rated) dibatasi pada limit ≤
5% dari komponen DC.
BAB.DCLVIII Hasil pengujian waktu kerja pisau pemisah saat membuka dan menutup dibandingkan
dengan batasan yang umumnya dicantumkan pada instruction manual dari pabrikan atau
pada name plate pemisah tersebut . Sebagai contoh dari buku instuction manual merk
COELME disebutkan bahwa Operating time < 20 s .
BAB.DCLIX
2. Transmisi Penggerak
BAB.DCLXII
BAB.DCLXIII
3.2.6 Pemeriksaan fungsi lemari mekanik
BAB.DCLXV Batas nilai tegangan supply untuk motor penggerak mekanik PMT mengacu IEC std 56 -
2 klausal 17 (disertakan pula batasan sesuai dengan referensi pabrikan) adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.2.
BAB.III Vnomi
Tabel
nal BAB.VI V
BAB.V V
BAB.II Referensi m
min
BAB.IV AC / ax
DC
BAB.X 11
BAB.VII BAB.VIII
IEC std 56-2 110 BAB.IX
/ 85 % 0
klausal 17 220 Vn %
Vn
BAB.XIV 11
BAB.XII 110BAB.XIII
/ 85 % 0
BAB.XI Siemens
220 Vn %
Vn
BAB.XVIII 11
BAB.XVI BAB.XVII
110 / 85 % 0
BAB.XV Areva
220 Vn %
Vn
BAB.DCLXVI Untuk supply tegangan DC, tegangan ripple (yang merupakan besaran nilai peak-to-
peak komponen AC dari tegangan supply pada beban normal / rated ) dibatasi pada limit ≤ 5%
dari komponen DC.
BAB.DCLXVII