PROJECT
GEJALA MEDAN TINGGI
“Penempatan Lightning Arrester sebagai Proteksi dari Transformator”
DOSEN PEMBIMBING
(Arwadi Sinuraya, S.T., M.T.)
OLEH :
Rizky Falmi Setiawan Tarigan
5171230008
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat
kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan penyusunan
makalah Project Gejala Medan Tinggi yang berjudul “Penempatan Lightning Arrester
sebagai Proteksi dari Transformator”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Arwadi Sinuraya, S.T., M.T. yang
telah membimbing penulis dan pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Makalah ini penulis yakini bahwa jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, baik isi
maupun penyusunnya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi...................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 2
Bab II Landasan Teori............................................................................................... 3
2.1 Lightning Arrester.................................................................................................. 3
2.2 Sumber Tegangan Lebih......................................................................................... 7
2.3 Pemilihan Tingkat Isolasi Dasar............................................................................. 9
2.4 Teori Perhitungan Jarak Maksimum....................................................................... 9
2.5 Tegangan Sistem Maksimum................................................................................. 10
2.6 Tegangan Pengenal Lightning Arrester.................................................................. 11
Bab III Metodologi Penelitian................................................................................... 12
3.1 Analisis Data........................................................................................................... 12
3.2 Alur Analisis........................................................................................................... 12
Bab IV Pembahasan................................................................................................... 13
4.1 Pemilihan Lightning Arrester pada Transformator 60 MVA................................. 13
4.2 Karakteristik Lokasi Lightning Arrester dengan Tingkat Isolasi Transformator
60 MVA.................................................................................................................. 15
Bab V Penutup............................................................................................................ 16
5.1 Kesimpulan............................................................................................................. 16
5.2 Saran....................................................................................................................... 16
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa itu Lightning Arrester ?
2) Bagaimana alur tahapan untuk penentuan jarak maksimum penempatan Lightning
Arrester ?
3) Bagaimana cara perhitungan jarak untuk penempatan Lightning Arrester ?
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui apa itu sebenarnya Lightning Arrester.
2) Untuk mengetahui alur tahapan untuk penentuan jarak maksimum penempatan
Lightning Arrester.
3) Untuk mengetahui perhitungan jarak penempatan Lightning Arrester.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Gambar 2.1 Arrester terdiri dari tiga unsur
4
3) Jenis-Jenis Arrester
Adapun jenis-jenis arrester di kelompokan menjadi dua yaitu sebabagai berikut :
A. Arrester jenis ekspulsi atau tabung pelindung
Pada prinsipnya terdiri dari sela percik yang berada dalam tabung serat dan sela
percik yang berada diluar diudara atau disebut juga sela seri lihat pada gambar. Bila ada
tegangan surja yang tinggi sampai pada jepitan arrester kedua sela percik, yang diluar dan
yang berada didalam tabung serat, tembus seketika dan membentuk jalan penghantar dalam
bentuk busur api.
Dalam penggunaan yang terakhir ini arrester jenis ini sering disebut sebagai tabung
pelindung.
5
C. Arrester katup jenis gardu
Arrester katup jenis gardu ini adalah jenis yang paling effisien dan juga paling mahal.
Perkataan gardu disini berhubungan dengan pemakaiannya secara umum pada gardu induk
besar. Umumnya dipakai untuk melindungi alat – alat yang mahal pada rangkaian –
rangkaian mulai dari 2400 volt sampai 287 kV dan tinggi.
6
2.2 Sumber Tegangan Lebih
1) Tegangan Lebih
Pada keadaan transient, tegangan yang terjadi lebih besar dari tegangan kerja pada
peralatan itu. Hal ini tentu saja dapat merusak peralatan tersebut, oleh karena peralatan itu
mempunyai kekuatan isolasi yang terbatas. Jadi jelaslah bahwa peralatan itu harus dilindungi
terhadap akibat yang merusak dari tegangan lebih ini, harus sudah diperhitungkan pada waktu
perencanaan tenaga listrik tersebut.
Keterangan :
Tf = Waktu muka gelombang (O ‘A)
Tt = Waktu ekor gelombang (O ‘B)
V maks = Tegangan puncak
8
2.3 Pemilihan Tingkat Isolasi Dasar (BIL)
BIL ini menyatakan tingkat isolasi terhadap petir. Agar pemakaian arester dalam
koordinasi isolasi dapat memberikan hasil yang maksimal perlu berpedoman pada asas-asas.
Dan salah satu asasnya adalah Daerah perlindungan harus mempunyai jangkauan yang cukup
untuk melindungi semua peralatan gardu induk yang mempunayi BIL (Basic Insulation
Level) atau lebih tinggi dari daerah perlindungan.
Untuk menghitung dari margin perlindungan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
BIL
ℑ = ( KIA −1 ) x 100 %
Keterangan:
ℑ = Impuls Margin (%)
KIA = Tegangan Pelepasan Maksimum Arrester (kV)
BIL = Tingkat Isolasi Dasar (kV)
Berdasarkan rumus diatas ditentukan tingkat perlindungan untuk trafo daya. Kriteria
yang berlaku untuk MP > 20% dianggap cukup untuk melindungi transformator.
9
Ep = Tegangan pada jepitan trafo
A = de/dt = kecuraman gel datang, dan dianggap konstan
S = Jarak antara arester dengan trafo
v = Kecepatan merambat gelombang
Apabila trafo dianggap jepitan terbuka, yaitu keadaan yang paling berbahaya, apabila
gelombang mencapai trafo akan terjadi pantulan total, dan gelombang ini kembali kekawat
saluran dengan polaritas yang sama, waktu yang dibutuhkan oleh gelombang untuk merambat
kembali ke arester 2 S/v. Bila arester mulai memercik maka tegangan pada jepitan arester
adalah:
Ea = At + A(t−2 S/ v)
= 2 At −2 A S /v
Bila waktu percik arester tso, dihitung mulai gelombang itu pertama kali sampai pada arester,
maka dari persamaan diatas menjadi:
Ea +2 A S /v
tso=
2A
Setelah terjadi percikan maka arester berlaku sebagai jepitan hubung singkat, dan
menghasilkan gelombang sebesar:
− A( t−t so )
Gelombang negatif ini akan merambat ke trafo, dan setelah pantulan pertama pada trafo
terjadi, jumlah tegangan pada trafo menjadi:
Ep = 2 At −2 A (t−t so)
= 2 A t so
E a+ 2 A S/ v
=2A
2A
Atau
Ep = Ea +2 A S /v
10
2.6 Tegangan Pengenal Lightning Arrester
Tegangan lightning arrester pada saat bekerja sesuai karakteristiknya yang disebut
tegangan pengenal. Lightning arrester umumnya tidak boleh bekerja jika ada gangguan fasa
ke tanah, karena tegangan pengenalnya lebih tinggi dari tegangan gangguan fasa ke tanah.
Persamaannya dapat dilihat pada Persamaan berikut.
Ea =V nominal x Koefisien Pentanahan x 100 %
Keterangan,
Ea = Tegangan Pengenal
Vn = Tegangan Sistem
Koefisien Pentanahan = 0,8
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
1. Data Transformator
2. Data Lightning
Arrester
Kesimpulan
Selesai
12
BAB IV
PEMBAHASAN
Sehingga didapat,
= 150 kV x 1,1
= 165 kV
Mengacu pada standar PLN dimana tegangan maksimum dapat mencapai 170 kV,
maka tegangan sistem maksimum yang dipakai adalah 170 kV.
Sehingga didapat,
= 135 kV
Tegangan pengenal lightning arrester yang didapat sebesar 135 kV, dapat dilihat pada
Tabel berikut.
13
Tabel 1. Nilai Maksimum Tegangan Lebih Gelombang Petir
Tegangan percik impuls maksimum lightning arrester dengan tegangan operasi pada
sistem 150 kV didapat nilai nya berdasarkan tabel 2 sebesar 577 kV.
2E−Ea
Ia=
Z+ R
2E−Ea
Ia =
Z+R
14
2 ( 1030 ) −138
Ia =
400+173
Ia = 3,35 kA
Data eksisting lightning arrester pada transformator 60 MVA didapat sebagai berikut.
Diketahui :
Surja petir datang dengan kecuraman gelombang sebesar 1000 dv/dt, maka dapat
ditentukan jarak maksimal pemasangan lightning arrester dari transformator dengan
menggunakan Persamaan berikut.
A .S
Ep = Ea +2
v
1000 s
650 = 577 + 2
300
73
S = =10,96 meter
6,66
4.3
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan perhitungan jarak maksimum
penempatan Lightning Arrester yang perlu dilakukan yaitu:
1. Menghitung Tegangan pengenal Lightning Arrester
2. Menghitung arus pelepasan Lightning Arrester
3. Menghitung tegangan tertinggi yang tiba pada transformator
Setelah melakukan ketiga tahapan tesebut lalu dapat melakukan perhitungan jarak
maksimum dari Lightning Arrester.
Dari pembahasan didapat jarak maksimum yang didapat menggunakan metode
perhitungan yaitu sebesar 10,96 meter. Sehingga jarak yang diperbolehkan untuk penempatan
Lightning Arrester yaitu berkisar 3 m – 10,96 m.
5.2 Saran
Setelah menyimpulkan dari hasil pembahasan maka dapat diambil beberapa saran
sebagai berikut
1. Pemasangan arester berdasarkan jaraknya dengan trafo masih dalam batas aman yaitu
antara jarak 3 m sampai 10,96 m.
2. Perlu adanya pengujian atau penghitungan dengan teori perhitungan lain untuk bisa
membandingkan hasil penghitungan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Gultom, Togar Timoteus. 2017. Optimasi Jarak Maksimum Penempatan Lightning Arrester
sebagai Proteksi Transformator pada Gardu Induk. Jurnal Ilmiah “Dunia Ilmu”. Vol.
3(1).
Jayanthana, I Putu Weda, dkk. 2020. Analisa Penempatan Lightning Arrester pada Cable
Head 60 Sebagai Pengaman Transformator GIS Bandara Ngurah Rai. Jurnal
Spektrum. Vol. 7(1).
Nasution, Ramayulis dkk. 2019. Analisis Penempatan Lightning Arrester sebagai Pengaman
Gangguan Petit di Gardu Induk Langsa. Jurnal Buletin Utama Teknik. Vol 14(3).
Nurhaidi, Ringga. (-). Penentuan Letak Optimum Arrester pada Gardu Induk (GI) 150 kV
Siantan Menggunakan Metode Optimasi. (-).
17