“ARRESTER”
Dosen Pengampu : Ir.Maryantho Massarang, S.T.,M.T
Disusun Oleh :
NIM : F44120008
Kelas : B
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah yang berjudul “Arrester” tepat
waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Peralatan dan Teknik
Tegangan Tinggi. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca tentang “Arrester”.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
PENDAHULUAN
Untuk mengetahui lebih dalam tentang Arrester,serta untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Peralatan dan Teknik Tegangan Tinggi.
BAB II
PAMBAHASAN
Lightning Arrester merupakan peralatan yang paling penting untuk melindungi gardu
induk dari teganggan tinggi, arrester memiliki peran penting dalam gardu induk untuk
membatasi switching dan lonjakan petir lalu lonjakan petir dialirkan ke tanah. Dalam sistem
tenaga listrik arrester merupakan kunci isolasi saat surja (surge) tiba di gardu induk kemudian
arrester akan melepaskan muatan listrik dan tegangan abnormal yang akan mengenai gardu
induk dan peralatannya akan berkurang. Penempatan arrester untuk teganggan tinggi gardu
induk dapat ditentukan dengan beberapa evaluasi dan proses merancang gardu induk, oleh
karena itu kegagalan arrester selama over voltage dapat menyebabkan gardu induk berada
dalam resiko kerusakan.
Lightning Arrester/ Arrester/ Surge Arrester memiliki peran penting di dalam koordinasi
isolasi peralatan di gardu induk. Fungsi utama dari Lightning Arrester adalah melakukan
pembatasan nilai tegangan pada peralatan gardu induk yang dilindunginya. Panjang lead yang
menghubungkan arrester pun perlu diperhitungkan, karena inductive voltage pada lead ini
ketika terjadi surge akan mempengaruhi nilai tegangan total paralel terhadap peralatan yang
dilindungi. Untuk memahami kerja sebuah arrester, maka akan dijelaskan lebih rinci di bawah
melalui contoh kasus yang diperoleh dari Siemens Handbook – Metal Oxide Arrester.
Selain mempertimbangkan agar arrester beroperasi stabil pada kondisi operasi tegangan
kontinu, dan memilih nilai level proteksi serendah mungkin (Karakteristik V-I pada nilai arus
tinggi), namun juga perlu mempertimbangkan kemampuan absorpsi energi. Kemampuan
absorbs pada setiap individu arrester sangat terkait pada hal sebagai berikut:
1. Energi yang diinjeksi secara instan. (single Impulse Energy Absorption Capability).
Selama Arrester mengalami pukulan single dari surja, maka akan timbul panas yang tinggi
dalam keping metal oksida, panas ini memungkinkan kerusakan pada keping metal oksida,
belum lagi, bila distribusi material penyusun Keping MO tidak sempurna akibat
keterbatasan kemampuan proses pabrikasi. Selain panas, stress pukulan mekanis pun
dihasilkan pada keping metal oksida, hal ini dapat merusak fungsi arrester. Besaran batasan
kemampuan terhadap Impulse tunggal ini perlu didefinisikan oleh pabrikan.
1. Elektroda
Terdapat dua elektroda pada arrester,yaitu elektroda atas yang dihubungkan dengan bagian
yang bertegangan dan elektroda bawah yang dihubungkan ke tanah.
2. Spark gap
Apabila terjadi tegangan lebih oleh surja petir atau surja hubung pada arrester yang
terpasang, maka pada spark gap atau sela percik akan terjadi busur api.
3. Tahanan Katup
Tahanan yang digunakan dalam arrester ini adalah suatu jenis material yang sifat
tahanannya dapat berubah bila mendapatkan perubahan tegangan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lightning arrester berfungsi melindungi peralatan system tenaga listrik dengan cara
membatasi surja tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ke tanah. Lightning arrester
harus dapat menahan tegangan system 50 Hz untuk waktu yang terbatas dan harus dapat
melewatkan surja arus ke tanah tanpa mengalami kerusakan. pada keadaan normal bekerja
sebagai isolator dengan tegangan di bawah tegangan kerja lightning arrester yaitu 152 kV dan
jika terkena sambaran petir lightning arrester berubah menjadi konduktor yang tahanannya relatif
sangat rendah dengan tegangan kerja lightning arrester di atas 152 kV.