Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERALATAN DAN TEKNIK TEGANGAN TINGGI


” ARRESTER”

DISUSUN OLEH:
JESIKA ANGELINA TABINGKE F44120009

PROGRAM STUDI SI TEKNIK ELEKTRO


FALKUTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan
karunianyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah circuit breaker ini tidak
lewat dari waktu yang telah ditentukan.

Dalam pembuatan makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan
kata di dalamnya, sehingga kami sangat ingin agar pembaca dapat memberikan masukan atau
saran yang bersifat membangun untuk makalah ini kedepannya.

Dalam menyusun makalah ini tentunya kami dibantu oleh beberapa pihak dan oleh
karenanya kami mengucapkan banyak terima kasih. Akhir kata Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan bagi kami sebagai pembuat makalah
kedepannya.
BAB I PENDAHULUAN
 
1. Latar Belakang
Pada era yang modern ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan darisegala peralatan ya
ng sumbernya dari listrik. Seperti yang telah kita ketahui, energilistrik dibangkitkan oleh pem
bangkit listrik kemudian dialirkan melalui salurantransmisi, saluran distribusi dan akhirnya sa
mpai ke konsumen Untuk mendapatkanunjuk kerja yang baik pada arrester, diperlukan pemel
iharaan yang rutin, baik, dansesuai prosedur. Selain itu penempatan arrester yang optimum ju
ga sangatmempengaruhi fungsi arrester dalam melindungi peralatan dari tegangan lebih yang
disebabkan oleh gangguan petir.Petir merupakan fenomena alam yang terjadi karena disebab
kan oleh pemuatan energi listrik serta pelepasan muatan-muatan listrik yang terjadi antaraawa
n dan bumi, awan ke awan serta dalam awan itu sendiri yang mempunyai polaritasyang berbe
da. Akibat yang ditimbulkan dari sambaran petir sangatlah merugikankarena dapat menguran
gi keandalan penyaluran energi listrik, sehingga pemenuhanenergi ke konsumen dapat tergan
ggu. Sambaran petir yang terjadi pada salurandistribusi biasanya dapat berupa sambaran lang
sung dan sambaran tidak langsung.Pada jaringanTransmisi, Distribusi dan Instalasi salah satu 
cara untukmengatasi kerusakan peralatan yang diakibatkan petir adalah dengan pemasangana
rrester. Arrester merupakan suatu alat proteksi peralatan dalam sistem tenaga listrikyang beke
rja dengan cara membatasi surja tegangan lebih yang datang yang kemudianmengalirkannya 
ke tanah.
2. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Arrestr
2. Untuk mengetahui klasifikasi Arrester
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Arrester

 
BAB II
PEMBAHASAN
1.  Pengertian Arrester
Arrester adalah alat pelindung bagi sistem tenaga listrik terhadap tegangan lebih yangdisebab
kan oleh petir atau surja hubung (switch surge). Alat ini digunakan sebagai jalan pintas (by-
pass) sekitar isolasi. Arrester membentuk jalan yang mudah dilalui oleh aruskilat atau petir, s
ehingga tidak timbul tegangan lebih pada peralatan. Jalan pintas itu harussedemikian rupa seh
ingga tidak mengganggu aliran arus daya system 50 Hz.
2. Fungsi Arrester
Fungsi arrester adalah untuk meneruskan arus listrik petir ke ground yang masukmelalui jalur 
yang dilindunginya, apabila tegangan petir lebih dari kapasitasmaksimumnya maka arrester te
rsebut akan meneruskan arus tersebut ke tanah. Tujuannyaagar tegangan di system tidak naik 
melampaui batas yang diijinkan sehingga peralatanlistrik pelanggan maupun generator ataupu
n trafo tidak rusak.Arrester juga berfungsi untuk melindungi isolasi atau peralatan listrik terh
adaptegangan lebih yang disebabkan oleh sambaran petir atau tegangan transient yang tinggid
ari suatu penyambungan atau pemutusan rangkaian (sirkuit), dengan jalan mengalirkanarus su
rja (surge current) ketanah serta membatasi berlangsungnya arus ikutan (followcurrent) serta 
mengembalikan keadaan jaringan ke keadaan semula tanpa mengganggusistem. Jadi pada kea
daan normal arrester berlaku sebagai isolator dan pada saat timbultegangan surja alat ini bersi
fat sebagai konduktor yang tahananya relatif rendah sehinggadapat mengalirkan arus yang tin
ggi ketanah. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh arresteradalah.
 
a) Tegangan percikan (spark over voltage) dan tegangan pelepasannya (dischargevoltae) 
yaitu tegangan pada terminalnya pada waktu pelepasan, harus cukup rendah,sehingga 
dapat mengamankan isolasi peralatan. Tegangan percikan disebut jugategangan gagal 
sela ( gap break down voltage ).
b) Arrester harus dapat memutuskan arus dinamik dan dapat bekerja terus sepertisemula. 
Pada arrester terdapat beberapa bagian yang penting, sebagai berikut
1. ElektrodaElektrodaelektroda ini adalah terminal dari arrester yang dihubungkan
dengan bagian yang bertegangan dibagian atas, dan elektroda bawah dihubungkan
dengan tanah.
2. Sela Percikan (Spark Gap)Apabila terjadi tegangan lebih oleh sambaran petir atau s
urja hubung pada arresteryang terpasang, maka sela percikan (spark gap) akan terjadi 
loncatan busur api.Pada beberapa tipe arrester busur api yang terjadi tersebut ditiup ke
luar oleh tekanan gas yang ditimbulkan oleh tabung fiber yang terbakar
3. Tahanan KatupTahanan yang digunakan dalam arrester ini adalah suatu jenis aterial 
yang sifat tahanannya akan berubah bila mendapatkan perubahan tegangan.
3.  Prisnsip Kerja Arrester
Arrester petir disingkat arrester, atau sering juga disebut penangkal petir adalah alat pelindun
g bagi peralatan sistem tenaga listrik terhadap surja petir. Arrester berlakau sebagai jalan pint
as (bypass)) sekitar isolasi. Arrester membentuk jalan yang mudah dilalui oleh aruskilat dan p
etir, sehingga tidak timbul tegangan tinggi yang lebih pada peralatan.Jalan pintas tersebut har
us sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aliran arusdaya sistem 50Hz. Jadi pada kerja 
normal arrestel berlaku sebagai isolator dan pada saattimbul surja (petir ) dia berlaku sebagai 
konduktor, jadi melewatkan arus yang tinggi. Setelahsurja hilang, arrester arus cepat kembali 
menjadi isolator sehingga pemutus daya tidak sempatterbuka.Arrester dapat memutuskan arus 
susulan tanpa menimbulkan gangguan. Inilah salahsatu fungsi terpenting dari arrester. Arreste 
terdiri dari dua bagian yaitu sela api ( spark gap)dan tahanan tak linier atau tahanan kran (Valve 
Resistor ). Keduanya dihubungkan secara seri, batas atas dan batas bawah dari tegangan perci
kan ditentukan oleh tegangan maksimum danoleh tingkat isolasi peralatan yang dilindungi. O
leh karena itu, sebenarnya arrester terdiri daritiga unsur yaitu sela api, tahanan kran atau taha
nan katub dan sistem pengaturan atau pembagi tegangan (Granding System).Arrester bekerja 
pada tegangan tertentu diatas tegangan oprasi untuk membuang muatanlistrik dari surja petir 
dan berhenti beroprasi pada tegangan tertentu diatas tegangan oprasi agartidak terjadi arus pa
da tegangan oprasi, dan perbandingan dua tegangan ini disebit rasio proteksiarrester. Tingkat 
bahan isolasi arrester harus dibawah tingkat isolasi bahan transfomator agarapabila sampai ter
jadi flashover. Maka di harapkan flashover terjadi pada arrester tidak padatransfomator
 
 
4.  Jenis Arrester
Jenis Ekpulsi Arrester jenis ekspulsi/tabung pelindung pada prinsipnya terdiri dari sela percik
yang berada dalam tabung serat dan sela percik batang yang berada di luar di udaraatau diseb
ut dengan sela seri. Arrester ini digunakan untuk melindungi trafo distribusi bertegangan 3-15 
kV, tetapibelum memadai untuk melindungi trafo daya. Selain itu digunakan juga pada salura
ntransmisi untuk mengurangi besar tegangan surja petir yang masuk ke gardu induk.
Gambar 1 Arrester ekspulsi
Jenis Katup Arrester ini terdiri dari beberapa sela percik yang dihubungkan seri (series gap)
dengan resistor tak linier. Resistor ini memiliki sifat khusus yaitu tahanannya rendahsaat diali
ri  arus besar dan sebaliknya tahanan yang besar saat dialiri arus kecil.Resistor yang umum 
digunakan untuk arrester terbuat dari bahan silicon karbid. Selapercik dan resistor tak linier 
keduanya ditempatkan dalam tabung isolasi tertutupsehingga kerja arrester ini tidak dipengar
uhi keadaan udara sekitar.Arrester jenis iniummunya dipakai untuk melindungi alat-alat yang 
mahal pada rangkaian, biasanyadipakai untuk melindungi trafo daya. Arrester katup ini dibag
i menjadi empat jenis,yaitu sebagai berikut.
 

 1.Arrester Katup Jenis Gardu ( Arrester 150kV )
 Pemakaiannya secara umum pada gardu induk besar untuk melindungi alat-alatyang mahal p
ada rangkaian mulai dari 2,4-287 kV.
2.Arrester Katup Jenis Saluran (Arrester 20kV)
  Arrester jenis saluran lebih murah dari arrester gardu. Arrester jenis saluraninidipakai pada
sistem tegangan 15-69 kV.
3.Arrester Katup Jenis Distribusi
Seperti namanya arrester ini digunakan untuk melindungi transformator pada salurandistribus
i. Arrester jenis ini dipakai pada peralatan dengan tegangan 120-750 volt.. Arrester 220V
 
 

4. Arrester Katup Jenis Gardu untuk Mesinmesin
  Arrester jenis gardu ini khusus untuk melindungi mesinmesin berputar.Pemakaiannya untuk
tegangan 2,4-15 kV.Jenis Seng Oksida Arrester seng oksida yang disebut jugmetal oxide arre
ster
(MOA)merupakan arrester yang tidak memiliki sela seri, terdiri dari satu atau lebih unit yang
kedap udara, yang masingmasing berisikan blok-blok tahanan katup sebagai elemenaktif dari 
arrester. Pada dasarnya prinsip kerja arrester ini sama dengan arresterkatup. Karena arrester i
ni tidak memiliki tahanan sela seri, maka arrester ini sangatbergantung pada tahanan yang ada 
dalam arrester itu sendiri. Apabila terkena petir,tahanan arrester akan langsung turun
sehingga menjadi konduktor dan mengalirpetir ke bumi. Namun setelah petir lewat, tahanan k
embali naik sehingga bersifatisolator
 
 
Gambar 1. Contoh Lokasi ArresterPada Konstruksi Transformator Distribusi

 
 
Lokasi Arresterpada AVR (Automatic Voltage Regulator ) Arresterditempatkan pada kedua s
isi (baik sisi pengirim maupun sisi penerima) dari AVR.Arrester
ditempatkan sedekat mungkin denganbushingAVR,dimana kawat penghubung fase dihubung
kan terlebih dahulu ke terminalarrestersebelum dihubungkan kebushingAVR. Kawat penghu
bung pembumianarresterdihubungkan dengan terminal pembumian AVR dan dibumikan lan
gsung dariterminal pembumianarrester . Contoh penempatanarrester pada AVR dapat dilihat 
pada gambarGambar 14. Contoh Penempatan Arrester Pada AVRLokasi Arresterpada Kubik
elArresterditempatkan sedekat mungkin dengan terminasi kabel, dimana kawat penghubung p
embumianarresterdihubungkan dengan pembumian kabel dandibumikan langsung dari termi
nal pembumianarrester . Jika memungkinkan kawat penghubung fase dihubungkan terlebih d
ahulu ke terminalarrestersebelumdihubungkan ke terminasi kabel. Namun apabila tidak mem
ungkinkan maka kawat penghubung fase dipilih sependek mungkin untuk mengurangi tegang
an kawat penghubung. Contoh penempatanarresterdi dalam kubikel gambar

Gambar 2 Contoh Penempatan Arrester di dalam Kubikel
 
 
Kawat Penghubung  Disconnector 
 Disconnector diletakkan pada terminal pembumian dari arrester danmenghubungkan termina
l pembumian arrester dengan kawat penghubung pembumian. Apabila arrester menghantarka
n arus yang besar akibat kegagalanarrester akan menyebabkan bekerjanya disconnector untuk 
memisahkan terminal pembumian arrester dengan kawat penghubung pembumian. Sehingga 
sangat perludiperhatikan kawat penghubung pembumian tidak terkena kawat fase apabiladisc
onnector bekerja. Oleh karena itu kawat penghubung pembumian harus darimaterial yang me
miliki fleksibilitas tinggi dan tidak kaku seperti pada gambar
Gambar 3 Penempatan D i s c o n n e c t o Pada Arrester

Arrester 150 kV
Sambaran petir pada jaringan hantaran udara merupakan suntikan muatan listrik yangakan me
nimbulkan kenaikan tegangan pada jaringan sehingga pada jaringan timbul teganganlebih ber
bentuk gelombang impuls dan merambat ke ujungujung jaringan. Tegangan lebih
akibat sambaran petir
Apabila tegangan lebih surja petir tiba di suatu gardu, maka tegangan lebih tersebutakan mer
usak isolasi peralatan pada gardu. Oleh karena itu perlu dibuat alat pelindung agartegangan su
rja yang tiba di gardu tidak melebihi kekuatan isolasi peralatan gardu. Padakeadaan tegangan 
jaringan normal, pelindung tegangan lebih atau LA berperan sebagaiisolasi. Tetapi jika ada su
rja petir tiba pada terminal LA, maka LA akan berubah menjadi penghantar dan akan mengali
rkan muatan surja petir tersebut ke tanah. Arester harusmempunyai ketahanan termis yang cu
kup terhadap energi dari arus susulan dan harus mampumemutuskannya.
Gambar 4 Arrester pada GI

 
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
 Arrester 220 V di pasangan pada industri, perusahaan , kantor dan rumahtangga. Arrestrer
tersebut berfungsi sebagai pengaman pada alatalat listrikyang memiliki daya cukup besar. 
Pemasangannya biasanya berada dalampanel. Arrester 20Kv dipasang pada Kubikel, Trafo , 
dan
Gardu fungsinya untukmengamanlkan peralatan tersebut terhadap sambaran petir. Karenaper
alatantersebut biasanya berada pada tempat yang tinggi sehingga sering terkena samabaran
petir Arrester 150 dipasang pada Gardu Induk untuk Untuk menunjang stabilitas
kerja danfungsi  dari gardu induk 150 kV maka pada gardu induk 150 kV.Terutamanya
terhadap sambaran petir
Daftar Pustaka

 PEDOMAN PEMILIHAN ARRESTER UNTUK JARINGAN DISTRIBUSI 20 kVSPLN(ht
tps://id.scribd.com/doc/266627218/SPLN-D5-006-2013-Pedoman-Pemilihan-Arrester-Untuk-
Jaringan-Distribusi-20-kV-pdf  )

 PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN ARRESTER PADA GARDU INDUK 150KV SR
ONDOL PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DANDIY UPT SEMAR
ANG(http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/
L2F606022_MKP.pdf  )

 KINERJA ARRESTER AKIBAT INDUKSI SAMBARAN PETIR PADAJARINGAN TEG
ANGAN MENENGAH 20 Kv(file:///C:/Users/user/Downloads/307-8030-1-PB%20(2).pdf  )

 Analisa Rating Lightning Arrester Pada Jaringan Transmisi 70 kV Tomohon-Teling(file:///
C:/Users/user/Downloads/918-1826-1-SM.pdf  )

 ANALISA PROTEKSI PETIR PADA GARDU DISTRIBUSI 20 KV PT PLN(PERSERO) 
RAYON INDERALAYA(http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jmt/article/view/2397 )
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai