Anda di halaman 1dari 15

ANALISA PENGARUH LETAK LIGHTING ARRESTER UNTUK

MEMPROTEKSI TRAFO DAYA TERHADAP TEGANGAN LEBIH DI

PT.PLN (PERSERO) GARDU INDUK PAYA PASIR

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Teknik

OLEH
Aldi Ahmad (5202230001)
Angga Manullang (5203230028)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pertama sekali saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas

karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan proposal

skripsi ini dengan judul “Analisa Pengaruh Letak Lightning Arrester untuk

Memproteksi Trafo Daya Terhadap Tegangan Lebih di PT.PLN (PERSERO)

Gardu Induk Paya Pasir”.

Selama penyusunan proposal skripsi ini tentunya tidak terlepas dari

bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan, dorongan

serta motivasi kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Dekan Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Adi Sutopo, M.Pd., M.T. selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Marwan Affandi, S.T, M.T. selaku Sekretaris Jurusan

Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. Agus Junaidi, S.T, M.T., IPM. selaku Ketua Prodi

Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.

5. Dosen-dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas

Negeri Medan.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dimasa sekarang kebutuhan akan energy listrik semakin meningkat dan

tentunya harus diimbangi dengan peningkatan mutu pelayanan yang harus

diberikan kepada pelanggan,sehingga kontinyunitasnya pelayanan energi listrik

akan tetap terjaga. Sehingga gangguan harus diminimalisir. Salah satu gangguan

dalam system tenaga listrik yang berpengaruh terhadap kontinyuitas pelayanan

adalah gangguan alam yaitu gangguan yang di sebabkan oleh sambaran petir,yaitu

sambaran petir langsung (direct stroke) dan sambaran petir tidak langsung

/sambaran induksi (indirect stroke). Sambaran petir langsung terjadi apabila petir

menyambar langsung konduktor saluran. Sedangkan sambaran petir tidak

langsung terjadi apabila petir menyambar objek di dekat saluran. Arrester

merupakan salah satu peralatan proteksi untuk melindungi transformator daya dari

gangguan tegangan lebih transien yang di sebabkan oleh sambaran petir. Akan

tetapi arrester memiliki zona proteksi yang terbatas. Dimana zona proteksi

arrester di definisikan sebagai jarak maksimum antara arrester dengan trafo daya.

Jika arrester di tempatkan terlalu jauh dengan trafo daya, maka tegangan yang

tiba pada transformator daya dapat melebihi tegangan yang dapat di pikul oleh

transformator daya.

Jika tegangan surja petir tiba di satu gardu maka tegangan lebih tersebut

dapat merusak isolasi yang ada pada peralatan gardu. Oleh karna itu, perlu dibuat
suatu alat pelindung yang bertujuan untuk meminimalisir tegangan dari surja tadi

supaya saat sampai di peralatan gardu nilai tegangan nya tidak melebihi kekuatan

isolasi peralatan gardu tersebut.

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah pada penelitian ini adalah :

1. Gangguan petir atau surja petir dapat menyebakan kerusakan

pada komponen alat di saluran transmisi.

2. Gangguan petir atau surja petir dapat menganggu konsumen

dan menimbulkan kerugian pada pihak PLN.

1.3. Batasan Masalah

Batasan Masalah pada penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini akan dilakukan pada Lightning Arrester di gardu

induk Paya Pasir.

2. Objek Pengukuran pada penelitian ini yaitu bagian Lightning

Arrester untuk mengetahui jarak pemasangan arrester untuk

memproteksi trafo daya terhadap tegangan lebih.

3. Penelitian ini hanya membahas tentang gangguan petir atau

surja hubung sebagai objek penelitian

4. Penelitian ini dilakukan hanya pada saluran transmisi dari

lightning arrester menuju trafo daya di gardu induk paya pasir.


1.4. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Menentukan Tegangan Pengenal Lightning

Arrester ?

2. Bagaimana Menentukan Tegangan Percik Impuls Maksimum ?

3. Bagaimana Menentukan Jarak Pemasangan Lightning

Arrester untuk Memproteksi Trafo daya Terhadap Tegangan

Lebih ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan Pada Penelitian ini adalah :

1. Menganalisis Tegangan Pengenal Lightning Arrester di gardu paya

pasir.

2. Menganalisis Tegangan Percik Impuls Maksimum pada Lightning

Arrester di gardu induk paya pasir.

3. Menganalisis Jarak Pemasangan Lightning Arrester untuk

memproteksi trafo daya terhadap tegangan lebih di gardu induk

paya pasir.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat Penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan referensi untuk dikembangkan penelitian selanjutnya

dalam menganalisis sistem proteksi.


2. menambah pengetahuan terhadap pembaca terkait dengan Analisa

Jarak Pemasangan Lightning Arrester untuk memproteksi trafo

daya terhadap tegangan lebih di gardu induk paya pasir.

3. Penelitian ini memberikan informasi mengenai jarak pemasangan

Lightning Arrester untuk memproteksi trafo daya terhadap tegangan

tinggi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gardu Distribusi

Pada dasarnya gardu distribusi adalah trafo atau transfomator yang berfungsi

sebagai pengubah tegangan. Trafo ini dapat berupa trafo satu fasa atau tiga fasa.

Selain trafo, terdapat juga peralatan pendukung lainnya yaitu arester, sekring
(Irwan Kurnia Yulianto, n.d.)
(pelebur) dan panel tegangan rendah.

Gardu Distribusi merupakan kumpulan/gabungan dari perlengkapan hubung

bagi baik tegangan menengah dan tegangan rendah. Jenis perlengkapan hubung

bagi tegangan menengah pada gardu distribusi berbeda sesuai dengan jenis

konstruksi gardunya.

1. Jenis gardu distribusi

a. Jenis pemasangannya :

1) Gardu pasangan luar : Gardu Portal, Gardu Cantol

2) Gardu pasangan dalam : Gardu Beton, Gardu Kios

b. Jenis Konstruksinya :

1) Gardu Beton (bangunan sipil : Batu, beton) 7

2) Gardu Tiang : Gardu Portal dan Gardu Cantol

3) Gardu Kios Jenis Penggunaannya

4) Gardu Pelanggan Umum

5) Gardu Pelanggan Khusus


2.2. Transformator

Traformator adalah suatu alat listrik yang merubah tegangan suatu arus bolak

- balik dari satu rangkaian ke rangkaian lainnya. Seperangkat perangkat statis

berdasarkann prinsipp induksi elektromagnetik, mengubah tegangann dan arus

bolak-balik .antara dua belitan atau lebih pada frekuensi yang sama. Dan

biasanyaa pada nilai tegangan dan arus yang berbeda.

Gambar 2. 1 Transformator pada gardu induk

2.3. Prinsip Kerja Transformator

Prinsip dasar suatu transformator adalah induksi bersama (mutual induction)

antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet. Dalam bentuk yang

sederhana, transformator terdiri dari dua buah kumparan induksi yang secara

listrik terpisah tetapi secara magnet dihubungkan oleh suatu path yang

mempunyai relaktansi yang rendah. Kedua kumparan tersebut mempunyai mutual

induction yang tinggi. Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber 7

tegangan bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang


dihubungkan dengan kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl

(gaya gerak listrik) induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum

faraday, Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya

gerak listrik (ggl).

2.4. Sistem Proteksi

Proteksi gardu adalah suatu alat yang berguna untuk mengamankan

transformator dari gangguan arus lebih atau hubungan singkat dan mengurangi

kerusakan pada transformator. Peralatan proteksi pada gardu portal mempunyai

peranan masing-masing. Peralatan proteksi pada gardu portal adalah sebagai

berikut:

1) Fuse Cut Out (FCO)

2) Lightning Arrester

Sistem proteksi merupakan pengaman listrik pada sistem tenaga listrik yang

terpasang pada sistem distribusi tenaga listrik, transformator tenaga, transmisi

tenaga listrik dan generator listrik yang dipergunakan untuk mengamankan sistem

tenaga listrik dari gangguan listrik atau beban lebih, dengan cara memisahkan

bagian sistem tenaga listrik yang terganggu. Sehingga sistem kelistrikan yang

tidak terganggu dapat terus bekerja (mengalirkan arus ke beban atau konsumen).

Gangguan arus lebih ditandai dengan terjadinya kenaikan arus pada saluran

melebihi arus beban maksimum. Arus lebih ini sendiri terbagi menjadi arus beban

lebih dan arus hubung singkat. Arus beban lebih terjadi akibat penambahan beban

yang akan menyebabkan kenaikan arus melebihi arus beban maksimum. Kenaikan
arus ini tidak terlalu besar sehingga sistem masih bisa bertahan untuk selang

waktu yang cukup lama. Sedangkan arus hubung singkat terjadi akibat penurunan

kekuatan dasar isolasi dari sistem tenaga. Penurunan kekuatan isolasi ini dapat

terjadi antar saluran fase atau antara saluran fase dengan tanah. Akibatnya akan

timbul arus yang jauh melebihi arus beban maksimum. Sistem tenaga tidak dapat

bertahan lama apabila arus gangguan hubung singkat ini tidak segera diatasi.

Salah satu peralatan yang berfungsi untuk memproteksi peralatan listrik terhadap

arus lebih yang disebabkan oleh gangguan 13 hubung singkat adalah Rele Arus

Lebih atau yang lebih dikenal dengan Over Current Relay (OCR). Rele Arus

Lebih digunakan sebagai proteksi cadangan lokal pada proteksi penghantar, dan

digunakan untuk mengamankan penghantar dari gangguan fase-fase

2.5. Lightning Arrester

Lightning arrester (LA) merupakan peralatan yang berfungsi untuk

melindungi peralatan listrik lain dari tegangan surja (baik surja hubung maupun

surja petir). Surja mungkin merambat di dalam konduktor saat peristiwa sebagai
(Azis & Nurdin, n.d.)
berikut :

1) Kegagalan sudut perlindungan petir, sehingga surja petir mengalir di dalam

konduktor fasa.

2) Backflashover akibat nilai pentanahan yang tinggi, baik di gardu induk

ataupun di saluran transmisi.

3) Proses switching CB/ DS (surja hubung).


4) Gangguan fasa-fasa, ataupun fasa-tanah baik di saluran transmisi maupun

di gardu induk.

Pada saat peristiwa surja, travelling wave/gelombang berjalan merambat di

penghantar sistem transmisi dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Surja

dengan panjang gelombang dalam orde mikro detik ini berbahaya bila nilai

tegangan surja yang tiba di peralatan lebih tinggi dari level Basic Insulation Level

(BIL) peralatan. Untuk itu, LA dipasang untuk memotong tegangan surja dengan

cara mengalirkan arus surja ke tanah dalam orde sangat singkat, dimana pengaruh

follow current tidak ikut serta diketanahkan. LA memiliki karakteristik sebagai

berikut :

1) Pada tegangan operasi (rms):

a) LA bersifat sebagai insulator.

b) Arus bocor ke tanah tetap ada, namun dalam orde mili-Ampere. Arus

bocor ini mayoritas adalah arus kapasitif.

2) Pada saat terjadi surja petir/ surja hubung:

a) LA bersifat konduktif, dengan nilai resistansi sangat rendah.

b) LA mengalirkan arus surja ke tanah dalam orde kilo-Ampere.

c) LA segera bersifat insulator setelah surja berhasil dilewatkan, sehingga

menghilangkan pengaruh follow current.


Gambar 2. 2 Lightning Arrester pada gardu induk

2.6. Tegangan Pengenal Lightning Arrester

Tegangan pengenal dari Lighting Arrester adalah tegangan dimana Arrester

dapat bekerja sesuai dengan karakternya. Lighting arrester seharusnya tidak

bekerja pada tegangan maksimum .sistem, tetapi dapat secara efektif memutuskan

tindak lanjut ddari sistem., Lighting arrester umumnya tidak berfungsi jika ada

gangguan fase ke tanah. karena tegangan pengenalnya lebih tinggi dari tegangan

gangguann fasa ke tanah.

2.7. Tegangan Impuls

Tegangan...impuls sangat di perlukan dalam menguji tegangan.akibat tekanan

internal dan eksternal dan untuk memeriksa mekanismee tembus.

tTegangan.,,,.iimpuls dibangkitkan dengan menggeser muatan kapasitor

ttegangann menengah (melalui celah bola) pada rangkaian.,resistor dan kapasitor.

Nilai.puncak.tegangan impuls bisa. ditentukan dengan bantuan pengukur atau

ddengan rangkaian elektronik yang di kombinasikan dengan pembagian tegangan.

Alat ukur tegangan impuls yang digunakan adalah oscilloscopeesinar katoda yang

memungkinkan penentuan nilai sesaat dengan membagi tegangan.


2.8. Fungsi Pengujian

Tegangan.lebihhyang disebabkan oleh pelepasannnnmuatan oleh.,petir di

sebut sebagai ttegangan lebih luar. Tegangan lebih .ini memiliki

bentuk...gelombang aperiodikk yangg dilemahkan seperti saat melepaskan

muatan.....kapasitor melalui resistansi yyang iinduktif. Besarnya tegangan .impuls

yang akan diterapkan pada alat-alat listrik untuk menguji ketahanan pada petir

ditentukan dalam standar. HHall.inii.tergantung pada tempat di sirkuit, semakin

dekat peralatan ke sumber petir dan..semakin besar kemungkinan. terkena.petir,

semakin.tinggi tegangan yang diterapkan.


DAFTAR PUSTAKA

BIBLIOGRAPHY

1. Azis, A., & Nurdin, H. A. (n.d.). ANALISA JARAK LINDUNG LIGHTING ARRESTER TERHADAP
TRANSFORMATOR DAYA 20 MVA GARDU INDUK SUNGAI JUARO PALEMBANG.
www.teknika-ftiba.info

2. Irwan Kurnia Yulianto. (n.d.). ANALISA PENEMPATAN LIGHTNING ARRESTER SESUDAH CUT
OUT UNTUK MENGURANGI GANGGUAN TEGANGAN LEBIH PADA TRAFO KL 0074 DI PT.
PLN (Persero) ULP KLUNGKUNG.

Anda mungkin juga menyukai