PENDAHULUAN
1
2
1.4 Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah :
1. Mengetahui apakah BIL (Basic Insulation) peralatan di Gardu
Induk Waru sudah aman terhadap tegangan lebih.
2. Mengetahui apakah penempatan arrester pada gardu induk
Waru sudah optimal dan dapat melindungi peralatan dari
gangguan tegangan lebih
3. Mengetahui apakah koordinasi isolasi yang diterapkan pada
gardu induk Waru sudah baik
.
3
4
5
(mikrodetik), yaitu waktu dari permulaan sampai titik 50% E pada ekor
gelombang.
d. Polaritas, yaitu polaritas dari gelombang positif atau negatif.
Pada kawat udara dengan jari – jari r dan tinggi h di atas tanah ,
L = ( 1 + 2 ln 2h/r ) 10–9 henry /cm (2.3)
2
10—11
C= farad / cm (2.4)
18 Sn 2h/r
Untuk kabel :
v = 3 . 108 / √є m/ detik (2.5)
umumnya harga permitifitas (є) adalah 2,5 – 4 (Hutauruk, 1989, hal : 4).
Besar Impedansi surja untuk kawat udara = 400-600 Ω dan untuk kabel = 50 – 60
Ω (Hutauruk, 1989, hal : 4).
Z2 – Z1
e’1 = x e1 (2.7)
Z2+ Z1
dan persamaan :
Z2
e”1 = 2 x x e1 (2.8)
Z1+ Z2
Dimana :
e1 : gelombang datang atau incident wave
e’1 : gelombang pantulan atau reflected wave
e”1 : gelombang terusan atau transmitted wave
z1 : impedansi surja kawat 1
z2 : impedansi surja kawat 2
Faktor ini sering juga diberi nama per unit surja hubung. Variasi nilai
faktor ini dalam praktek cukup besar, antara 1,2 – 4,0 pu. Biasanya harga yang
dihitung dari alat penganalisa gejala peralihan (Transient Network Analyzer,
didingkat TNA) lebih tinggi dari harga pengujian sebenarnya di lapangan. Hal ini
disebabkan karena representasi pada TNA terlalu pesimistis. Hal ini perlu
diperhitungkan dalam design isolasi peralatan.
Daya isolasi terhadap surja hubung (dinyatakan sebagai pu tegangan
sistem)menurun sebagai fungsi dari tegangan sistem. Tegangan lebih surja hubung
lebih rendah dari daya isolasi tersebut. Karena itu tegangan lebih harus dikurangi
bila tegangan sistem dinaikan. Untuk tegangan sistem maksimum 145, 245, 365,
765 kV tegangan lebih yang diperbolehkan adalah, berturut – turut 4,5 ; 3,6; 3,0;
dan 2,1 pu. Untuk sebuah saluran 765 kV yang panjangnya 109 km surja hubung
yang terjadi pada penutupan cepat saluran tersebut adalah 1,8 pu. Dari
pengalaman ini diperkirakan bahwa penakanan surja hubung sampai 1,5 pu pada
tegangan sangat tinggi sekali dimungkinkan.
Faktor tegangan lebih yang biasa dipakai dalam praktek dalam
perencanaan isolasi saluran transmisi di Jepang adalah 2,8 pu untuk sistem dengan
pembumian efektif dan 3,3 pu untuk sistem dengan pembumian impedansi tinggi
dan sampai 4 pu untuk sistem tanpa pengetanahan. Bentuk gelombangnya yang
biasa dipakai adalah yang bermuka gelombang beberapa puluh µ detik sampai 1 m
detik (Arismunandar dan Kuwahara,1975, hal : 39).
Jenis
Item
Suara
Pencegahan terhadap sukar, perlu
kebakaran Mudah Mudah hati – hati
sukar di daerah sukar, perlu
Pencegahan terhadap banjir yang rendah Mudah hati – hati
sukar, perlu hati –
Pencegahan terhadap salju hati tidak perlu tidak perlu
sukar, perlu hati –
Pencegahan terhadap debu hati tidak perlu tidak perlu
hubung singkat, sesuai dengan ratingnya. Juga pada kondisi tegangan yang normal
maupun tidak normal.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu PMT agar dapat melakukan
hal-hal diatas, adalah sebagai berikut: (Tobing ,2003, hal : 14)
1. Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara terus-
menerus.
2. Mampu memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan
berbeban maupun terhubung singkat tanpa menimbulkan kerusakan
pada pemutus tenaga itu sendiri.
3. Dapat memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi
agar arus hubung singkat tidak sampai merusak peralatan sistem,
membuat sistem kehilangan kestabilan, dan merusak pemutus
tenaga itu sendiri
Berikut ini adalah jenis-jenis PMT atau Circuit Breaker berdasarkan
pemadaman busur api :
1. Saklar PMT Minyak
Pada saat kontak dipisahkan, busur api akan terjadi didalam
minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan gelembung
gas yang menyelubungi busur api, karena panas yang ditimbulkan
busur api, minyak mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas
hydrogen yang bersifat menghambat produksi pasangan ion. Oleh
karena itu, pemadaman busur api tergantung pada pemanjangan
dan pendinginan busur api dan juga tergantung pada jenis gas hasil
dekomposisi minyak.
Kontak
Isolasi
Busur api
Udara Isolasi
Isolasi
Kontak
Gambar 2.6. Pemadaman busur api pada pemutus daya udara hembus
Tobing (2003, hal : 34)
19
Keuntungan dari SF6 gas insulated switchgear adalah : ukuran yang tidak
terlalu besar, tidak terlalu berat, memiliki tingkat keandalan yang tinggi,aman
terhadap tegangan sentuh, dan perawatan yang rendah.
Semua komponen dari GIS seperti busbar, disconnectors, circuit breaker,
transformator instrumen, dan sambungan – sambungannya semua terletak di
dalam suatu enclosure yang dibumikan atau tabung yang dibumikan yang di
dalamnya diisi dengan gas sulfur hexaflouride SF6.( Switchgear Manual 8th
edition Asea Brown Boveri)
pembumian netral dipasang untuk kompensasi arus kapasitif urutan fasa nol.
Sering pula dipasang arrester pada titik netral transformator untuk pengaman
isolasinya.
Bila terjadi gangguan (hubung-singkat) tanah atau gangguan petir,
potensial tanah dari GI mungkin naik abnormal sehingga membahayakan orang
atau binatang yang ada di dekatnya, atau menyebabkan kerusakan alat. Untuk
menghindarkan resiko ini, ditanamlah penghantar pengetanahan dengan tahanan
tanah yang diusahakan sekecil mungkin. Semua peralatan dan bangunan luar
dihubungkan pada peralatan pembumian tadi.
Di dalam GI dipasang peralatan perisaian (shielding device) berupa kawat
tanah atas (overhead ground wire) guna melindungi peralatan gardu terhadap
sambaran petir langsung (Arismunandar dan Kuwahara, 1975, hal : 4.)
Tegangan Maksimum
Arester KV
S I S I S I S I S I S I
121 390 390 301 320 375 350 290 415 6
133 430 328 350 380 320 6
145 460 350 408 408 342 6.6
169 540 423 490 490 410 8
182 585 440 510 510 430 8
195 610 470 545 545 455 9
285 830 645 745 745 625 12
276 900 685 795 795 665 13
345 1250 835 930 930 805 13 15
390 1330 870 995 995 860 17
440 1550 960 1270 1270 942 19
Sumber : Romadhon (2012, hal : 32)
27
sekaligus memisahkan alat – alat ukur tadi dari sisi tegangan tinggi. Ada tiga jenis
transformator ukur : transformator tegangan, transformator arus, dan
transformator tegangan dan arus. (Arismunandar dan Kuwahara, 1975, hal : 3)
1. Transformator Arus ( CT )
Transformator arus berfungsi untuk mentransformasikan
besaran arus primer menjadi arus sekunder biasanya pada sisi
sekunder arusnya sebesar 5 atau 1 ampere yang berfungsi untuk
sensing rele proteksi atau untuk metering.transformator arus dapat
diklasifikasikan berdasarkan kontruksi dan pasangannya.
Dimana:
PM = Protective Margin
BIL = Basic Insulation Level
IR = Residual Volt
Rasionalisasi dari pada daya isolasi suatu sistem dan implementasi dari
pada koordinasi isolasi menyangkut prinsip-prinsip tertentu yang di dalam
prakteknya berupa aturan-aturan sebagai berikut : (Arismunandar,2001, hal : 103)
1. Arrester petir (lightning arrester) dipakai sebagai alat pelindung
pokok; ini berakibat bahwa tegangan – lebih harus ditentukan
34
untuk peralatan yang harus dilindungi oleh arrester ini. Oleh karena
arrester adalah alat yang peka terhadap tegangan maka
pemakaiannya harus disesuaikan dengan tegangan system.
2. Tegangan sistem mempunyai tiga harga :
a) Tegangan nominal; yaitu tegangan kawat kira-kira yang
membedakan sebuah system dengan yang lain.
b) Tegangan dasar (rated); yaitu tegangan perencanaan dimana
alat tersebut dapat dipakai secara kontinu.
c) Tegangan maksimum; yaitu tegangan yang dapat ditahan
oleh alat yang bersangkutan dan di mana arrester dipasang.
3. Ada dua macam sistem : yang netralnya diisolasikan (isolated
neutral system) dan yang dibumikan secara efektif (effectively
grounded system). Pada kedua sistem ini tegangan-transmisi
maksimumnya dapat mencapai 105% dari tegangan dasar.
4. Tegangan dasar (rating) yang dipakai pada arrester adalah tegangan
maksimum frekuensi rendah (50 c/s) di mana arrester tersebut
bekerja dengan baik. Pada sistem terisolasi, arrester harus
mempunyai tegangan dasar maksimum tidak melebihi tegangan
dasar penuh atau arrester 100%. Pada sistem yang dibumikan,
tegangan dasar maksimum dari pada arrester dapat diturunkan
menjadi 80% dari tegangan sistem maksimum. Cara dan aplikasi
khusus memungkinkan pemakaian arrester 75-80%.
5. Dalam penentuan isolasi trafo, dipakai isolasi yang dikurangi
(reduced insulation), yaitu tingkat isolasi yang lebih rendah dari
pada apa yang telah ditetapkan dalam standar
6. Dua unsur utama koordinasi isolasi yang penting ialah karakteristik
volt waktu dari isolasi yang harus dilindungi dan karakteristik
pelindung dari arrester. Hukum yang dipakai ialah bahwa harus ada
selisih yang cukup besar antara tingkat perlindungan dan tingkat
daya isolasi yang harus dilindungi, dimanapun keduanya
ditempatkan dalam gardu, tanpa melupakan faktor penghematan
yang menjadi tujuan koordinasi isolasi. Pada tegangan tinggi sekali
35
negatif, sedang untuk bushing lompatan api kritisnya mungkin lebih tinggi untuk
satu polaritas (Arismunandar,2001, hal : 116).
40
41
Keterangan Flowchart
Keterangan Flowchart
2. CIRCUIT BREAKER
STANDARD : IEC Pub. 56
RATED VOLTAGE : 170 kV
RATED SHORT – CIRCUIT BREAKING CURRENT : 40 kA
RATED FREQUENCY : 50 hZ
LIGHTNING IMPULSE : 750 kV
POWER FREQUENCY : 325 Kv
RATED BREAKING TIME : 3 CYCLES
RATED OPENING TIME : 0.03 s
RATED CLOSING TIME : 0.15 s
RATED SHORT-TIME CURRENT : 40 kA 1 s
WEIGHT : 6500 kg
3. CURRENT TRANSFORMER
NOMINAL CURRENT PRIMARY : 2000-1000 A
NOMINAL CURRENT SECONDARY : 5 A
BASIC INSULATION LEVEL : 750 kV
NOMINAL VOLTAGE : 150 Kv
BURDEN : 30 VA
4. DISCONNECTING SWITCH
STANDARD : IEC Pub 129
RATED VOLT : 170 kV
RATED CURRENT : 2000 A
RATED FREQUENCY : 50 Hz
RATED SHORT TIME CURRENT : 40 kA 1 s
RATED IMPULSE WITHSTAND VOLTAGE : 750 kV
DATE : 1995
1. LIGHTNING ARRESTER
MERK : HITACHI
TYPE : ZLA – X 15 C
I DISCHARGE : 10 kA
RATED VOLTAGE : 150 kV
BIL : 750 kV
2. CVT
MERK : HAFELLY
TYPE : CVE 170
V NOMINAL PRIMER : 150 kV
V NOMINAL SEKUNDER :
110 kV
BIL : 750 kV
3. CURRENT TRANSFORMER
MERK : HEAFELLY
TYPE : 10 SK 170
I NOMINAL PRIMER :
2000 – 1000A
I NOMINAL SEKUNDER : 5 A
RATED VOLTAGE : 170 kV
BIL : 750 kV
YEAR : 1991
4. TRANSFORMATOR TENAGA
TRAFO 5 (XIAN)
XIAN TRANSFORMER
TRANSFORMER TYPE SFZ-50000/150
NOMINAL RATING MVA 50 MVA
FREQUENCY HERTZ 50 Hz
INSTALLATION OUTDOOR
COOLING SYSTEM ONAN-ONAF
PHASE 3
MANUFACTURED 1995
STANDARD 1EC 76 – 1976
VOLTAGE 150/20
BIL 650 kV
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
kV pada Gardu Induk outdoor dan indoor di Waru didapatkan kesimpulan sebagai
berikut :
dan pada keadaan di lapangan dipilih BIL sebesar 650 kV, hal ini
BIL peralatan outdoor yaitu CT dan CVT memiliki nilai yang sama
pada keadaan sebenarnya dipilih BIL sebesar 750 kV hal ini juga
74
75
hal ini tidak melebihi BIL dari peralatan yaitu 650 dan 750 kV.
peralatan.
%. Hal ini menurut buku teori sudah memenuhi nilai minimal dari
5.2. Saran