Anda di halaman 1dari 10

Electric Power, Telecommunications & Control System - ELPOTECS Jurnal

Studi Kemampuan Arrester Untuk Pengaman Transformator


Pada Gardu Induk Tanjung Morawa 150 KV

Jonner Manihuruk, S.T., M.T.1), Toga Simorangkir2) , Novrin L Sitanggang3)


Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas HKBP Nommensen
jonner.manihuruk@uhn.ac.id

Abstrak

Tegangan lebih adalah tegangan yang hanya dapat ditahan untuk waktu yang sangat terbatas. Tegangan lebih
yang terjadi dalam waktu yang melebihi batas kemampuan peralatan akan merusak peralatan yang tersambung
pada jaringan yang dikenai tegangan lebih. Tegangan lebih petir merupakan tegangan lebih periodik yang
disebabkan karena gangguan dari luar (External Over Voltage), baik sambaran langsung maupun sambaran
tidak langsung. Tegangan lebih petir hanya berlangsung sangat singkat namun memiliki tegangan yang sangat
tinggi melebihi tegangan operasional peralatan sehingga berpotensi sangat merusak.Lightning Arester adalah
peralatan pengaman instalasi dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (Lightning Surge) maupun
oleh surja hubung (SwitchingSurge).Transformator/trafo tenaga berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya
listrik dengan menaikkan atau menurunkan tegangan di Gardu Induk.Penelitian ini fokus pada peralatan Gardu
Induk yaitu Lightning Arrester ASEA type XAR 170A3/144 yang terhubung dengan transformator (trafo) Daya I
merek UNINDO 906007289.Perlindungan yang baik diperoleh bila arester ditempatkan sedekat mungkin pada
jepitan trafo.Tetapi, dalam praktek arester itu harus ditempatkan dengan jarak X dari trafo yang
dilindungi.Karena itu, jarak tersebut harus ditentukan dengan tepat agar perlindungan yang dihasilkan dapat
diperoleh dengan baik. Pemasangan Arrester sesuai teori adalah 50 meter dari Trafo, dalam pelaksanaannya
pada Gardu Induk TAMORA jarak arrester adalah 3 meter dari transformator sementara berdasarkan
perhitungan pada penelitian ini jarak terbaik adalah 10,96 meter.

Kata Kunci :Tegangan Lebih, Arester, Transformator, Jarak Arester.

Abstract

Overvoltage is a voltage that can only be held for a very limited time. Overvoltage that occurs for a time that
exceeds the equipment's capacity limit will damage the equipment connected to the network that is subjected to
overvoltage. Lightning overvoltage is a periodic overvoltage caused by external overvoltage, both direct and
indirect strikes. Lightning overvoltage only lasts a very short time but has a voltage that is so high that it
exceeds the operating voltage of the equipment so it is potentially very damaging. Lightning Arrester is an
installation safety equipment from overvoltage disturbances due to lightning strikes (Lightning Surge) or by
switching surges (Switching Surge). Transformer / power transformer serves to distribute power / electrical
power by increasing or decreasing the voltage at the substation. This research focuses on substation equipment,
namely Lightning Arrester ASEA type XAR 170A3/144 which is connected to a Power I transformer
(transformer) UNINDO 906007289. Good protection is obtained when the arrester is placed as close as
possible to the transformer clamp. However, in practice the arrester must be located at a distance X from the
transformer being protected. Therefore, the distance must be determined properly so that the resulting
protection can be obtained properly. Arrester installation according to theory is 50 meters from the
transformer, in practice at the TAMORA Substation the arrester distance is 3 meters from the temporary
transformer based on calculations in this final project the best distance is 10.96 meters.

Keywords: Overvoltage, Arrester, Transformer, Arrester Distance.

PENDAHULUAN Gangguan yang terjadi pada penyaluran


Kebutuhan Energi listrik yang semakin energi listrik dapat diakibatkan bila terjadi
besar harus diikuti stabilitas yang semakin sambaran pada kawat penghantar di saluran
baik agar keselamatan produksi dan konsumsi transmisi yang menyebabkan gelombang surja
energi listrik dapat terjamin baik dari segi petir merambat menuju peralatan di gardu
teknis maupun parameter kebaikan energi induk, di mana besar ketajamannya dapat
listrik yaitu tegangan, frekuensi dan menggagalkan isolasi peralatan.Sambaran
kehandalan. Adanya gangguan yang terjadi surja petir dapat mengakibatkan timbulnya
pada sistem akan mengakibatkan turunnya gelombang berjalan.gelombang menyebabkan
kontinuitas penyaluran energi listrik. terjadinya tegangan lebih (over voltage),

ELPOTECS | Vol. 4, No. 1 (2021) 16


Electric Power, Telecommunications & Control System - ELPOTECS Jurnal

pengaruh gelombang berjalan akan maksimum yang diizinkan antara arrester dan
menimbulkan tegangan yang lebih tinggi di peralatan yang dilindungi dikenal beberapa
tempat-tempat yang agak jauh dari arrester. metode.Salah satu metodenya adalah metode
Oleh karena itu jarak optimal yang diizinkan pantulan berulang.Metode ini adalah metode
antara arrester dan peralatan yang dilindungi pendekatan yang dapat digunakan untuk
dapat ditentukan dengan memperhatikan menentukan jarak maksimum arrester dan
kecuraman dari gelombang surja yang datang, peralatan, dan juga untuk menentukan panjang
tegangan kerja arrester, sehingga konsep maksimum dari kabel penghubung peralatan
perlindungan terhadap peralatan dapat tercapai dengan saluran transmisi. Gardu Induk
secara optimal. Tanjung Morawa 150 KV, dimana disitu
Dengan demikian, pada sebuah gardu terdapat peralatan trafo dan arrester yang
induk sangat diperlukan perlindungan terhadap penempatannya mempunyai jarak tertentu
gangguan surja petir.Untuk itu membuat jalan
yang mudah dilalui oleh surja petir maka harus DASAR TEORI
dipasang sebuah alat yang disebut Umum
arrester.Arrester petir disingkat arester atau Pusat pembangkit listrik umumnya di
sering disebut penangkap petir, adalah alat hubungkan dengan saluran transmisi udara
pelindung bagi peralatan sistem tenaga listrik yang menyalurkan tenaga listrik dari pusat
terhadap surja petir, sebagai jalan pintas (by- pembangkit ke pusat pusat komsumsi tenaga
pass) sekitar isolasi.Arrester membentuk jalan listrik, yaitu gardu gardu induk
yang mudah dilalui oleh arus kilat atau petir, (GI).Sedangkan saluran transmisi udara ini
sehingga tidak timbul tegangan lebih yang rawan sekali terhadap sambaran petir karena
tinggi pada peralatan.Jalan pintas itu harus berada di areal udara terbuka, oleh karena itu,
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu setiap gardu induk harus ada lightning arrester.
aliran arus daya sistem 50 Hz dan pada kerja
normal arrester itu berlaku sebagai isolator dan Peristiwa petir
apabila timbul surja maka dia berlaku sebagai Petir merupakan suatu peristiwa peluahan
konduktor, yang dapat melewatkan aliran arus muatan listrik di atmosfir.Pada suatu keadaan
yang tinggi.Setelah surja hilang, arester harus tertentu dalam lapisan atmosfir bumi terdapat
dengan cepat kembali menjadi isolator, gerakan angin ke atas (updraft) membawa
sehingga pemutus daya tidak sempat udara lembab.Semakin tinggi dari permukaan
membuka.Arrester modern dapat membatasi bumi, semakin rendah tekanan suhunya.Uap
harga tegangan surja di bawah tingkat isolasi air mengkondensasi menjadi titik air dan
peralatan. Peralatan dapat dilindungi dengan membentuk awan.
menempatkan arrester sedekat mungkin pada 4 Angin keras dengan kecepatan 30000 –
peralatan tersebut dan tidak perlu 40000 kaki yang bertiup ke atas membawa
menggunakan alat pelindung pada tiap bagian awan lebih tinggi. Pada ketinggian lebih dari 5
peralatan yang akan dilindungi. Walaupun km, partikel uap air dan partikel aerosol yang
pengaruh gelombang berjalan akan ada di awan akan membeku menjadi kristal –
menimbulkan tegangan yang lebih tinggi di kristal es dan kemudian turun lagi karena
tempat yang agak jauh dari arester, peralatan adanya gravitasi bumi. Karena air mengalami
masih dapat dilindungi dengan baik bila jarak pergerakan acak vertikal dan horizontal, maka
arrester dan peralatan masih dalam batas yang terjadilah pemisahan muatan listrik.Tetesan air
diizinkan. Arrester di tempatkan sedekat yang berada di bagian atas awan biasanya
mungkin dengan peralatan yang dilindungi. bermuatan positif dan di bagian bawah
Tetapi untuk memperoleh kawasan bermuatan negatif.
perlindungan yang lebih baik, maka ada Akibat adanya awan yang bermuatan
kalanya arester di tempatkan dengan jarak akan timbul muatan induksi pada permukaan
tertentu dari peralatan transformator (trafo) bumi, hingga timbul medan listrik. Mengingat
yang dilindungi.Jarak arrester dengan trafo dimensinya, bumi dianggap rata terhadap
yang dilindungi berpengaruh terhadap awan, maka permukaan bumi dan awan dapat
besarnya tegangan yang tiba pada trafo.Jika dianggap sebagai dua keping plat kondensator.
jarak arrester terlalu jauh, maka tegangan yang Dengan demikian terjadi akumulasi muatan di
tiba pada trafo dapat melebihi tegangan yang awan yang polaritasnya berbeda dengan
dapat dipikulnya.Untuk menentukan jarak

ELPOTECS | Vol. 4, No. 1 (2021) 17


Electric Power, Telecommunications & Control System - ELPOTECS Jurnal

permukaan bumi. Jika medan listrik yang Efek Sambaran Petir


terjadi melebihi medan tembus udara, maka Sambaran Tidak Langsung
akan terjadi pelepasan muatan. Pada saat itulah Muatan induksi yang muncul pada
terjadinya petir awan ke tanah. jaringanyang disebabkan oleh sambaran petir
ke bumi dan oleh sambaran petir dari awan ke
awan. Pada umumnya lompatan api yang
ditimbulkan tidak terlalu besar, sehingga
bukan merupakan masalah yang serius
Sambaran Langsung
Sambaran petir dari awan langsung ke
jaringan yang menyebabkan tegangan naik
dengan cepat pada derah sambaran.Daerah
yang terkena sambaran dapat terjadi pada
derah tower, kawat petir dan kawat pengantar.
Lightning Arrester
Arrester atau biasa juga lightning arrester
adalah suatu alat pelindung bagi peralatan
Gambar 1. Persebaran muatan positif
dan negatif di dalam awan
sistem tenaga listrik terhadap surja petir
(surge). Alat pelindung terhadap gangguan
Tahapan Perambatan Petir surja ini berfungsi melindungi peralatan
system tenaga listrik dengan cara membatasi
Petir awan ke tanah merupakan tembus surja tegangan lebih yang datang dan
listrik transien yang berlangsung dalam selang mengalirkannya ke tanah.
waktu ratusan mikrodetik dan merambat
sepanjang beberapa kilometer dari awan ke Sesuai dengan fungsi itu maka arrester
permukaan bumi.Petir awan ke tanah berawal harus dapat menahan tegangan system pada
dari daerah sela antara daerah bermuatan frekuensi 50 hz untuk waktu yang terbatas dan
positif P di dasar awan dan daerah bermuatan harus dapat melewatkan surja arus ke tanah
negatif N di atasnya.Elektron daerah N awan tanpa mengalami kerusakan pada arrester itu
bergerak ke bawah menetralkan muatan positif sendiri.
di daerah P awan. Proses ini dikenal dengan
proses peluahan awal. Selanjutnya elektron Arrester berlaku sebagai jalan pintasdi
merambat menuju permukaan bumi dan sekitar isolasi.Arrester membentuk jalan yang
menimbulkan lidah petir.Lidah petir yang mudah untuk dilalui oleh arus kilat atau petir,
pertama disebut pelopor awal.Arah langkah sehingga tidak timbul tegangan lebih yang
lidah petir berubah-ubah, sehingga rambatan nilainya tinggi pada peralatan.Selain
petir tidak lurus dan patah-patah. Pelopor akan melindungi peralatan dari tegangan lebih yang
terus merambat selama pusat muatan di awan diakibatkan oleh tegangan lebih eksternal,
mampu memberikan muatan ke ujung pelopor arester juga melindungi peralatan dari
melebihi kuat medan udara. tegangan lebih yang diakibatkan oleh tegangan
Seluruh kejadian peluahan petir disebut lebih internal seperti surja hubung.Selain itu
kilat. Dan dapat terjadi selama 0,5 hingga 1 arester juga merupakan kunci dalam
detik. Satu kilat terdiri dari beberapa peluahan, koordinasi isolasi suatu sistem tenaga listrik.
di antaranya 3 atau 4 pulsa arus tinggi yang Bila surja hubung datang ke gardu induk
disebut sambaran.Pada petir di dalam awan, maka arrester akan bekerja melepaskan
yang merupakan peluahan yang terjadi di muatan listrik serta mengurangi tegangan
dalam satu awan (awan cumulonimbus), tanpa abnormal yang mengenai peralatan dalam
kontak langsung dengan permukaan gardu induk. Lighning arrester bekerja pada
bumi.Peluahan petir jenis ini merambat antara tegangan tertentu di atas tegangan operasi
daerah N bermuatan negatif dengan daerah P untuk membuang muatan listrik dari surja petir
bermuatan positif di atasnya.Tipe peluahan dan berhenti beroperasi pada tegangan tertentu
petir yang lainnya adalah petir awan ke di atas tegangan operasi agar tidak terjadi arus
awan.Petir awan ke awan terjadi antara dua pada tegangan operasi dan perbandingan dua
awan cumulonimbus yang berbeda muatan.

ELPOTECS | Vol. 4, No. 1 (2021) 18


Electric Power, Telecommunications & Control System - ELPOTECS Jurnal

tegangan ini disebut rasio proteksi arrester. Bila tegangan lebih habis dan tegangan
Bagian-bagian arrester normal tinggal, tahanannya naik lagi sehingga
arus susulannya dibatasi sampai kira-kira 50
ampere. Arus susulan ini akhirnya dimatikan
oleh sela api pada waktu tegangan sistemnya
mencapai titik nol yang pertama.
Pemilihan Tingkat Isolasi Dasar (BIL)
BIL ini menyatakan tingkat isolasi
terhadap petir.Agar pemakaian arrester dalam
koordinasi isolasi dapat memberikan hasil
yang maksimal perlu berpedoman pada asas-
asas.Dan salah satu asasnya adalah.Daerah
perlindungan harus mempunyai jangkauan
yang cukup untuk melindungi semua peralatan
gardu induk yang mempunyaii BIL (Basic
Insulation Level) atau lebih tinggi dari daerah
Gambar 2. Penampang Arrester perlindungan.
Untuk menghitung dari margin
Prinsip Kerja Arrester perlindungan dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Pada kondisi kerja yang normal, arrester
berlaku sebagai isolasi tetapi bila timbul surja IM = (BIL/ KIA – 1) x 100%
akibat adanya petir maka arester akan berlaku 1)
sebagai konduktor yang berfungsi melewatkan Keterangan:
aliran arus yang tinggi ke tanah. Setelah IM = Impuls Margin (%)
tegangan surja itu hilang maka arrester haus KIA= Tegangan pelepasan maksimum
dengan cepat kembali menjadi isolator arrester (kV)
sehingga PMT tidak sempat membuka.Pada BIL = Tingkat isolasi dasar (kV)
kondisi yang normal (tidak terkena petir), arus
bocor arrester tidak boleh melebihi 2 mA. Berdasarkan rumus diatas ditentukan
tingkat perlindungan untuk trafo daya.Kriteria
Batas atas dan batas bawah dari tegangan yang berlaku untuk MP > 20% dianggap
percikan ditentukan oleh tegangan sistem cukup untuk melindungi transformator.
maksimum dan oleh tingkat isolasi peralatan
yang dilindungi.Apabila arrester digunakan Kegunaan Arrester
hanya melindungi isolasi terhadap bahaya Arrester merupakan kunci dalam
kerusakan karena gangguan dengan tidak koordinasi isolasi suatu sistem tenaga
memperdulikan akibatnya terhadap pelayanan, listrik.Bila surja(surje) datang ke G.I, arrester
maka cukup dipakai sela batang yang bekerja melepaskan muatan listrik
memungkinkan terjadinya percikan pada (discharge).serta mengurangi tenaga abnormal
waktu tegangannya mencapai keadaan bahaya. yang akan mengenai peralatan dalam G.I. itu
Tegangan sistem bolak-balik akan tetap setelah surja (petir atau hubung) dilepaskan
mempertahankan busur api sampai pemutus melalui arrester,arus masih mengalir karena
bebannya dibuka. Dengan menyambung sela adanya tegangan system ; arus ini disebut arus
api ini dengan sebuah tahanan, maka mungkin dinamika atau arus susulan (follow current);
apinya dapat dipadamkan. Jika tahanannya Arrester harus mempunyai ketahanan termis
mempunyai sebuah harga tetap, maka jatuh yang cukup terhadap energi dari arus susulan
tegangannya menjadi besar sekali sehingga ini, dan harus mampu memutuskannya. Jika
maksud melindungi isolasipun gagal.Oleh pada waktu arrester melepas, tegangan sistem
sebab itu, dipakailah tahanan kran, yang dan arus dinamika terlalu tinggi, maka arester
mempunyai sifat khusus bahwa tahanannya itu mungkin tidak mampu memutuskan arus
kecil sekali bila tegangannya dan arusnya susulan.
besar.

ELPOTECS | Vol. 4, No. 1 (2021) 19


Electric Power, Telecommunications & Control System - ELPOTECS Jurnal

Jangkauan Perlindungan Oleh Arrester dalam keadaan istimewa menurut rekomondari


IEC(1958).
Arrester mempunyai elemen katup (Valve
element) yaitu terdiri dari tahanan tak linier Jenis jenis Arrester
(non-linear resistance) yang terpasang seri
dengan elemen sela (gap elemen). Tegangan Sebelumnya telah dijelaskan bahrva alat
diantara terminal arester pada waktu pelepasan pelindung tegangan lebih sela batang tidak
ditunjukkan pada Gbr.2.4. Karena adanya dapat memutuskan arus susulan.Untuk
jarak antara arester dan alat yang dilindungi memutuskan arus susulan tersebut,
serta adanya pantulan( reflection ) surja, maka dikembangkan alat pelindung tegangan lebih
tegangan pada terminal dari alat yang yang disebut arester.Ada dua jenis arester,
dilindungi lebih tinggi dari tegangan arester. yaitu arester ekspulsi dan arester katup.
Oleh karena itu, jarak antara arester dan alat - Arrester Ekspulsi
yang dilindungi harus dibuat sedekat mungkin. Arrester jenis ekspulsi digunakan pada
Pada umumnya jarak sampai 50m dianggap sistem tenaga listrik bertegangan hingga 33
masih aman, meskipun gangguan petirnya kV.
sangat dekat dengan G.I., asalkan ada toleransi - Arrester Jenis Katup
20 -30 % antara tingkat isolasi (BIL) dari alat Berdasarkan sela perciknya, arrester katup
yang dilindungi dan tegangan pelepasan dari terdiri dari arester sela pasif, arrester sela
arrester. aktif dan, arrester tanpa sela percik.Arrester
Jarak antara Arrester dan alat yang sela pasif digunakan pada jaringan
dilindungi distribusi hantaran udara; arester sela aktif
digunakan pada jaringan tegangan tinggi
Meskipun yang paling baik adalah dan titik pusat jaringan distribusi;
penempatan arester sedekat mungkin dengan sedangkan arrester tanpa sela digunakan
alat yang dilindungi, tetapi dalam praktek untuk semua tingkat tegangan.
kadang kadang hal ini tidak
dimungkinkan.Jika jarak itu terlalu jauh, Konstruksi Lightning Arrester
tegangan abnormal yang sampai pada terminal
dari peralatan akan lebih tinggi dari pada Lightning Arester atapun di gardu induk,
tegangan pelepasan arester. Hubungan antara memiliki konstruksi yang hampir
tegangan terminal dari alat yang dilindungi serupa.Komponen utama dari LA adalah
dan jarak arrester, dengan memisalkan hanya varistor/ komponen aktif yang terbuat dari
ada satu saluran (paling gawat) dan gelombang Zinc Oxide. Varisto ini berbentuk keping blok,
yang datang berbentuk segitiga, adalah sebagai tersusun di dalam housing/ kompartemen yang
berikut : terbuat dari porselen ataupun polymer. Selain
sebagai penyangga , housing ini juga berfungsi
et = ea + 2μx/υ 2) untuk mengisulasi antara bagian bertegangan
dan tanah pada tegangan operasi LA.
dimana
et = Tingkat Isolasi Dasar Transformator
(kV)
ea = Tegangan pelepasan dari arrester (kV)
μ = Kecuraman muka gelombang dari
gelombang yang datang (m)
υ = Kecepatan rambat gelombang yang
datang (m )
x = jarak dari arrester ke alat yang
dilindungi (m)

Oleh karena itu jarak (x dalam persamaan di


atas) harus sekecil mungkin supaya et tidak Gambar 3.Kontruksi LA
melebihi kekuatan isolasi alat. Meskipun pada Granding Ring
umumnya dipakai 500kV/μs, tetapi
kecuraman sampai 1000kV/μs juga terjadi

ELPOTECS | Vol. 4, No. 1 (2021) 20


Electric Power, Telecommunications & Control System - ELPOTECS Jurnal

Granding ring diperlukan pada LA tersebut. Supaya pemakaian arrester lebih


dengan ketinggian > 1.5 meter atau pada LA efektif dan ekonomis, perlu diketahui 4
yang dipasang bertingkat. Grangding ring karakteristik nya yaitu karakteristik pengenal
berfungsi sebagai control distribusi medan tegangan, karakteristik impuls, karakteristik
elektris sepanjang permukaan LA. Medan pemutusan arus frekuensi dasar, karakteristik
elektris pada begian yang dekat dengan kemampuan menahan atau melewatkan arus
tegangan akan lebih tinggi, sehingga stress surja.
pada active part di posisi tersebut jauh lebih
tinggi dibandingkan pada posisi dibawahnya. Kelonggaran Perlindungan
Stress ini dapat menyebabkan degradasi pada Kelonggaran perlindungan atau
komponen active part. Pemilihan ukuran “protective margin’’ ialah selisih antara
granding ring perlu mempertimbangkan jarak Tingkat Isolasi Dasar (TID) isolasi peralatan
antar fasa. yang dilindungi dan tingkat perlindungan
arrester. Besar kelonggaran ini biasanya
diambil 20% dari TID peralatan, bila arrester
itu dipasang cukup dekat dengan peralatan
Persyaratan Yang Harus Dipenuhi Oleh
Arrester
Tegangan percikan (sparkover voltage)
dan tegangan pelepasannya (discharge
voltage), yaitu tegangan pada terminal pada
Gambar 4. Granding Ring LA waktu pelepasan, harus cukup sehingga dapat
mengamankan isolasi peralatan.Tegangan
Peralatan Monitoring dan Insolator percikan tersebut disebut juga tegangan gagal
Dudukan sela (gap breakdown voltage) sedangkan
LA dilengkapi dengan peralatan monitor, pelepasan disebut juga tegangan sisa (residual
yakni counter jumlah kerja LA dan / atau voltage) atau tegangan jatuh (voltage Drop).
meter arus bocor total. Sebelum diketanahkan, Arrester harus mampu memutuskan arus
kawat pentanahan dilewatkan dahulu pada dinamik dan dapat bekerja terus seperti
peralatan monitor, maupun pada dudukan LA, semula. Batas tegangan sistem dimana arus
agar arus yang malalui LA hanya melewati susulan ini masih mungkin ,disebut tegangan
kawat pentanahan. dasar.
Tegangan Sistem Gardu Induk
Tegangan sistem ialah tegangan tertinggi Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri
yang mungkin timbul pada kawat.Tegangan dari peralatan listrik yang berfungsi untuk :
tertinggi ini timbul pada waktu gangguan a) Mengubah tenaga listrik tegangan tinggi
kawat ke tanah.Tegangan tertinggi itu yang satu ke tegangan tinggi yang lainnya
tergantung juga pada metode pembumian untuk tegangan menengah.
sistem.Tegangan sistem maksimum kawat ke b) Pengukuran, pengawasan, operasi serta
tanah, biasanya diambil 110 % dari tegangan pengaturan pengamanan sistem tenaga
jala – jala.Pengaruh dari sistem pembumian listrik.
terhadap tegangan maksimum yang timbul c) Pengaturan daya ke Gardu-gardu Induk lain
pada kawat dalam keadaan gangguan kawat ke melalui tegangan tinggi dan Gardu-gardu
tanah. Distribusi melalui gawai tegangan
Tegangan Pengenal Arrester menengah.

Pada umumnya pengenal atau rating METODE PENELITIAN


arrester hanya pengenal tegangan. Pada Metode penelitian yang dilakukan adalah
beberapa tabung pelindung atau arrester jenis perbandingan hasil observasi lapangan
expulsi perlu diperhatikan pengenal arusnya terhadap hasil perhitungan teori.Untuk itu
yang menentukan kapasitas termal arrester diperlukan data teoritis sesuai spesifikasi

ELPOTECS | Vol. 4, No. 1 (2021) 21


Electric Power, Telecommunications & Control System - ELPOTECS Jurnal

peralatan, juga data hasil observasi lapangan Berdasarkan hasil pengamatan yang
untuk dianalisa dan dibandingkan. dilakukan di gardu induk Tamora beberapa
komponen yang di amati antara lain :
Gardu Induk TAMORA - Arrester
Gardu Induk Tamora merupakan jenis Merk : ASEA
gardu induk Konversional atau gardu induk Tipe : XAR
pasangan luar yang dilihat menurut jenis, 170A3/144
peranan, dan letak pemasangannya. Gardu Tegangan Maksimum : 170 kV
Induk Tamora memiliki 3 Trafo Daya , yaitu : Tegangan Operasi : 150 kV
a) Trafo Daya 1 , 60 MVA merek UNINDO. Tegangan Nominal : 144 kV
b) Trafo Daya 2 , 60 MVA merek Class : 10 kA
PAUWELS. Impuls Petir : 10/20 µs
c) Trafo Daya 3 , 60 MVA Merek PASTI. Tahanan : 6,6 ohm
Trafo daya ini dilengkapi dengan 3 jenis
arrester yaitu: - Trafo Daya
L.A I : ASEA Tipe XAR 170A3/144 Merk : UNINDO
L.A II : BOWTHROPE BRIGHTON Type : Outdoor
ENGLAND / IMP 75 Phasa : 3 phasa
L.A III : MCGRAWEDISON/F-30 Tegangan Primer : 150 KV
Tegangan Sekunder : 20 KV
Dalam penelitian ini pembahasan fokus pada Daya transformator : 60 VA
Arrester ASEA Tipe XAR 170A3/144 seperti Tegangan Impedansi : 12,40%
yang diperlihatkan Gambar 3.1 yang BIL transformator : 650/325KV
terhubung dengan trafo I merek UNINDO Frekuensi : 50 Hz
906007289 yang bekerja pada tegangan 150
KV seperti diperlihatkan Gambar 5. Hasil pegamatan diperlihatkan Tabel 1, Tabel
2, dan Tabel 3

Tabel 1.Penetapan Tingkat Isolasi Transformator


Dan Arrester

Gambar 5.Arrester ASEA Tipe XAR170A3/144

Tabel 2. Karakteristik Kerja Arrester

Gambar 6. Trafo type UNINDO 906007289

HASIL DAN ANALISIS


Data Penelitian

ELPOTECS | Vol. 4, No. 1 (2021) 22


Electric Power, Telecommunications & Control System - ELPOTECS Jurnal

Ea = (Vkerja arrester x Koefisien


pembumian ) x 110 %
Ea = (150 kV x 0,8) x 1,1
Ea = 135 kV
Berdasarkan perhitungan menentukan
Tegangan pengenal lightning arrester
didapatkan tegangan sebesar 135 kV, tetapi
lightning arrester dengan nilai tegangan
pengenal 135 kV tidak ada, sehingga
digunakan tegangan pengenal dengan nilai
arrester rating 138 kV, dapat dilihat pada
Tabel 4.3 .

Menentukan Koordinasi Sistem 150 KV


- Kelas 10 KA
- Tegangan Pengenal 150 KV
- Tingkat Isolasi Dasar trafo 650 KV
Tabel3. Harga maksimum Tegangan Lebih - Tegangan Kerja 500 KV
Gelombang Petir
Maka :
Arrester Front 10 kA Light-and heavy- Tingkat Perlindungan Arrester adalah
Rating steepness Duty and 5 kA Ea = 500 x 1,1
kV rms FOW Serie A
kV μs
Ea = 550 KV
Std FOW
kV peak kV peak
1 2 3 4 Menentukan Baik atau Tdaknya
perlindungan yang diberikan Arrester
108 870 363 418
120 940 940 463 terhadap Trafo
126 980 420 495
138 1030 460 530 - Tegangan Arrester 500 KV
- TID arrester untuk tegangan pengenal 150
150 1080 500 577 KV adalah 750 KV
174 1160 570 660 Maka :
186 1180 610 702
198 1200 649 746 Tingkat perlindungan arrester adalah
= Ea + 10% (Ea)
Sumber : PT PLN (Persero) = 500 KV + 0,1 (500 KV)
= 550 KV
Menentukan Tegangan Sistem Maksimum
Menentukan Tegangan sistem maksimum Faktor Perlindungan adalah
dengan rumus: = 750 KV – 550 KV
Vm = Vnominal x 110% (faktor toleransi) Umumnya Faktor perlindungan diambil 20%
= 150 kV × 1,1 dari TID peralatan
Vm = 165 KV
Berdasarkan standar PLN dan hasil penelitian, TID peralatan = 20% x 750 KV
tegangan sistem maksimum dapat mencapai = 150 KV
170 KV.Sehingga digunakan tegangan sistem Karena Faktor perlindungan (200 KV), lebih
tertinggi sebesar 170 KV. besar dari TID peralatan (150 KV), maka
pemilihan arrester dengan tegangan pengenal
Tegangan pengenal 150 KV sudah baik.
- Sistem 150 KV Pada analisa perhitungan didapat tegangan
- Sistem pembumian langsung, maka pengenal arrester sebesar 135 KV, sedangkan
koefisiean pembumiannya adalah 0.8 tegangan pengenal sesuai standart PLN yaitu
Maka Tegangan pengenal dihitung dengan 138 KV, maka hasil perhitungan dalam
rumus : penelitian ini sudah baik dan memenuhi
standart.

ELPOTECS | Vol. 4, No. 1 (2021) 23


Electric Power, Telecommunications & Control System - ELPOTECS Jurnal

Perhitungan Jarak Lightning Arrester Jadi jarak menurut perhitungan antara arrester
dengan Transformator dengan transformator adalah 10,96 meter,
Perlindungan yang baik diperoleh jika sedangkan di Gardu Induk TAMORA jarak
arrester ditempatkan sedekat mungkin dengan arrester dengan transformator dipasang dengan
transformator.Tetapi dalam kenyataannya jarak 3 meter, sehingga pemasangannya masih
arrester harus ditempatkan dengan jarak dibawah harga maksimum. Maka jarak
tertentu, agar perlindungan optimal baik. pemasangan Arrester di Gardu Induk
TAMORA dikatakan baik.

KESIMPULAN DAN SARAN


Dari hasil pembahasan dan pengamatan di
lapangan di peroleh kesimpulan sebagai
berikut:
1) Arrester merupakan pengaman tenaga
listrik yang efektif pada gardu induk karena
arrester dapat menyalurkan tegangan lebih
surja petir langsung ke tanah, sehingga
tidak menganggu kontinuitas dari
Gambar 7.Jarak Arrester dengan Transformator pelayanan tegangan listrik ke konsumen.
sebesar X
Tabel 4. Data Hasil Penelitian Pada Gardu induk 2) Pada keadaan normal, arrester akan bersifat
TAMORA sebagai isolator dan bila timbul surja petir
maka arrester akan bersifat sebagai
konduktor. Setelah surja petir itu hilang
maka arrester harus dengan cepat kembali
bersifat isolator, sehingga circuit breaker
(CB) tidak akan sempat membuka.
3) Dari Hasil analisis jarak maksimum
Sumber : PT.PLN (Persero) Gardu Induk Transformator dengan Arrester adalah
TAMORA 10,96 meter, Sedangkan jarak
Transformator dengan Arrester yang
Dari data yang diperoleh pada Tabel 4 , dapat terpasang pada Gardu Induk TAMORA
ditentukan jarak maksimum antara Lightning adalah 3 meter.
Arrester terhadap Transformator. 4) Menurut hasil analisa, jarak arrester dengan
Diketahui: dengan peralatan yang diproteksi pada
- Tegangan Pelepasan Arrester (Ea) adalah Gardu Induk TAMORA 150 KV mampu
577 kV melindungi peralatan dari gangguan surja
- Tingkat Isolasi Dasar Arrester (Et) adalah petir, karena jaraknya masih dibawah harga
650 kV jarak maksimum.
- Kecuraman Gelombang datang (μ) adalah
1000 kV/µs
- Kecepatan Rambat Gelombang adalah 300 DAFTAR PUSTAKA
m/µdet
- Surja datang dengan kecuraman gelombang [1] Suyono, D. 2012. Alat Pengaman Pintu Rumah
1000 kV/µs, menggunakan RFID (Radio Frekuency
sehingga dapat ditentukan jarak maksimum Identification) 125 KHz Berbasis
arrester menggunakan persamaan berikut : Mikrokontroler ATmega328.Skripsi.Program
μX Studi Teknik Elektronika Universitas Negri
Et = Ea + 2 𝑣 Yogyakarta.Yogyakarta.
1000 X [2] Saputro, Eko. 2016. Rancang Bangun
650 = 577 + 2 300 Pengaman Pintu Otomatis Menggunakan e-
1000 X KTP Berbasis Mikrokontroler ATmega328,
73 = 2 300 Skripsi.Program Studi Teknik Elektro
73 Universitas Negeri Semarang. Semarang
X = 6.66
[3] Simanihuruk, Frika N. 2020. Rancang Bangun
X = 10,96 meter Pengaman Pintu Otomatis Menggunakan e-

ELPOTECS | Vol. 4, No. 1 (2021) 24


Electric Power, Telecommunications & Control System - ELPOTECS Jurnal

KTP dan Sidik Jari (Finger Print Fpm 10a)


Berbasis SMS Gateway.Skripsi.Program Studi
S1-Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara. Medan
[4] Hutajulu, Melati. 2018. Perancangan Palang
Pintu Kereta Api Otomatis. Skripsi.Program
Studi Teknik Elektro Universitas HKBP
Nommensen. Medan
[5] https://teknikelektronika.com/pengertian-
piezoelectric-buzzer-cara-kerja-buzzer/
[6] https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/
infokom/article/view/1723
[7] https://stikma.ac.id/wp-
content/uploads/2017/07/5.-jurnal-STT-
STIKMA-Vol.7-No.1-hal-40-51.pdf

ELPOTECS | Vol. 4, No. 1 (2021) 25

Anda mungkin juga menyukai