Anda di halaman 1dari 7

NAMA : FIRDAUS RABBANI ROMADHAN

NIM : F1B020042

LIGHTNING ARRESTER

A. FUNGSI LIGHNING ARRESTER


Di bawah ini beberapa contoh fungsi dari lightning arrester pada Gardu
Induk :
a) Melindungi dari sambaran petir
Pada setiap gardu induk atau gardu transmisi diharuskan untuk
menggunakan Lightning Arrester ini dikarenakan menara transmisi sangat
rawan terhadap sambaran petir.
Jadi Arrester Penangkal Petir ini akan dihubungkan ke menara
transmisi, dimana menara transmisi tersebut tertancap ke tanah. Ketika
terjadi sambaran petir, maka listrik petir tersebut akan langsung dialirkan
ke dalam tanah (Grounding).
b) Melindungi dari Switching Surge / lonjakan tegangan akibat switching
Switching Surge merupakan suatu fenomena naiknya tegangan secara
signifikan dikarenakan terjadinya switching (Terbuka atau tertutupnya
saklar). Ada momen tertentu seperti saat maintance, PLN diharuskan
untuk memutus arus listrik maka saklar pada gardu induk akan dibuka dan
menyebabkan lonjakan tegangan tersebut. Lightning Arrester ini akan
mengalirkan lonjakan tersebut ke dalam tanah (Grounding).
c) Melindungi komponen pada transmisi listrik seperti pada Transformator
Saat terjadi sambaran petir, maka komponen yang rawan meledak
adalah Transformator. Maka untuk mencegah hal tersebut pada setiap
gardu transmisi harus dipasang lightning arrester untuk menangkap petir
tersebut dan mengalirkannya ke tanah (Grounding).
d) Membatasi tegangan listrik
Jadi Lighning Arrester ini terbuat dari bahan MOV (Metal Oxide
Varistor) yang sangat peka terhadap tegangan. Jadi ketika tegangan
melebihi ambang batas, maka Lightning Arrester akan menjadi saklar
tertutup dan mengalirkan tegangan tersebut ke tanah / Grounding.
e) Mengalihkan listrik ke ground
Arrester penangkal petir ini terhubung langsung ke menara transmisi
dan menara transmisi tertancap dalam tanah. Jadi ketika terjadi tegangan
transien akibat sambaran petir atau switching surge maka tegangan tsb
akan dialirkan ke tanah / grounding
B. Jenis-jenis Lighning ARRESTER
1. ARRESTER Jenis Ekspulsi
Digunakan pada sistem tenaga listrik bertegangan hingga 33 kV.
Konstruksinya diperlihatkan pada gambar 2.1. Arrester ini mempunyai dua
sela yang terhubung seri, yaitu sela luar dan sela dalam. Sela dalam
ditempatkan di dalam tabung serat (Fiber), elektroda sela dalam yang
dibumikan dibuat berbentuk pipa. Keberadaan dua pasang elektroda ini
membuat arrester mampu memikul tegangan tinggi frekuensi daya tanpa
menimbulkan korona dan arus bocor ke tanah. Tegangan tembus sela luar
dibuat lebih rendah dari pada tegangan lompatan api isolator pendukung
sela luar.
2. ARRESTER jenis katub
a) ARRESTER katub sela pasif
ARRESTER Jenis Ekspulsi Digunakan pada sistem tenaga
listrik bertegangan hingga 33 kV. Konstruksinya diperlihatkan pada
gambar 2.1. Arrester ini mempunyai dua sela yang terhubung seri,
yaitu sela luar dan sela dalam. Sela dalam ditempatkan di dalam
tabung serat (Fiber), elektroda sela dalam yang dibumikan dibuat
berbentuk pipa. Keberadaan dua pasang elektroda ini membuat arrester
mampu memikul tegangan tinggi frekuensi daya tanpa menimbulkan
korona dan arus bocor ke tanah. Tegangan tembus sela luar dibuat
lebih rendah dari pada tegangan lompatan api isolator pendukung sela
luar.
b) Arrester katub sela aktif
Arrester sela aktif digunakan pada jaringan tegangan tinggi dan
titik pusat jaringan distribusi.Konstruksi arrester katup sela aktif
hampir sama dengan arrester katup sela pasif, perbedaannya terletak
pada metode pemadaman busur api pada sela percik. Pada arrester
katup sela aktif, untuk memadamkan busur api, yaitu memperpanjang
dan mendinginkan busur api dengan cara membangkitkan medan
magnet pada sela percik
c) Arrester katub tanpa sela percik
Arrester tanpa sela digunakan untuk semua tingkat tegangan.
Konstruksi arrester jenis tanpa katup diperlihatkan pada gambar 2.3.
Arrester ini tidak menggunakan sela percik seperti halnya kedua
arrester katup terdahulu, tetapi hanya menggunakan resistor non-linier
yang terbuat dari logam oksida (Metal Oxide). Karena bahan utamanya
adalah logam oksida, dalam praktik sehari-hari arrester ini dinamai
arrester MO.
d) Arrrester katub jenis gardu
Arrester katup jenis gardu ini adalah jenis yang paling efisien
dan juga paling mahal. Perkataan “gardu” di sini berhubungan dengan
pemakaiannya secara umum pada gardu induk besar. Umumnya
dipakai untuk melindungi alat-alat yang mahal pada
rangkaianrangkaian mulai dari 2.400 Volt sampai 287 kV dan lebih
tinggi.
e) Arrester katub jenis saluran
Arrester katup jenis gardu ini adalah jenis yang paling efisien
dan juga paling mahal. Perkataan “gardu” di sini berhubungan dengan
pemakaiannya secara umum pada gardu induk besar. Umumnya
dipakai untuk melindungi alat-alat yang mahal pada
rangkaianrangkaian mulai dari 2.400 volt sampai 287 kV dan lebih
tinggi.
f) Arrester jenis gardu untuk mesin-mesin
Arrester jenis gardu ini khusus untuk melindungi mesin-mesin
berputar. Pemakaiannya untuk tegangan 2,4 kV sampai 15 kV.
g) Arrester katub jenis distribusi untuk mesin-mesin
Arrester jenis distribusi ini khusus untuk melindungi mesinmesin
berputar dan juga untuk melindungi transformator dengan pendinginan
udara tanpa minyak. Arrester jenis ini dipakai pada peralatan dengan
tegangan 120 volt ampai 750 volt

Gambar 1. Contoh berbagai macam Lighning ARRESTER

C. CARA KERJA LIGHNING ARRESTER


Berikut adalah cara kerja dari Lightning Arrester:
 Jadi Lightning Arrester ini terbuat dari suatu bahan yang disebut sebagai
MOV (Metal Oxide Varistor).
 MOV Metal Oxide Varistor merupakan suatu bahan semikonduktor yang
sangat peka terhadap tegangan listrik.
 Jadi ketika tegangan dalam ambang batas, maka bahan MOV ini akan
membuat lightning arrester menjadi isolator yaitu seperti saklar terbuka
(tidak mengalirkan arus listrik).
 Akan tetapi ketika tegangan diatas ambang batas maka bahan MOV ini
akan menjadi konduktor / Saklar terutup yang akan mengalirkan listrik ke
tanah / ground.
 Selain itu bahan MOV ini merupakan saklar elektronik yang sangat cepat
dan responsif terhadap tegangan transien.
 Jadi ketika terjadi lonjakan tegangan / tegangan transien yang disebabkan
karena sambaran petir / Switching Surge maka Lightning Arrester ini akan
menjadi saklar tertutup dan langsung mengalirkan tegangan transien
tersebut ke dalam tanah.
 Sehingga membuat peralatan listrik yang terpasang pada menara transmisi
seperti trafo tetap aman dan tidak mengalami kerusakan.

Gambar 2. Cara Kerja Lighning Arrester

D. Bagian-bagian Lighning Arrester


Berikut adalah beberapa bagian dari Lighning Arrester
 Elektroda. Terdapat dua elektroda pada arrester, yaitu elektroda atas yang
dihubungkan dengan bagian yang bertegangan dan elektroda bawah yang
dihubungkan ke tanah.
 Spark gap. Apabila terjadi tegangan lebih oleh surja petir atau surja
hubung pada arrester yang terpasang, maka pada spark gap atau sela
percik akan terjadi busur api.
 Tahanan Katup. Tahanan yang digunakan dalam arrester ini adalah suatu
jenis material yang sifat tahanannya dapat berubah bila mendapatkan
perubahan tegangan.
Gambar 3. Letak Arrester pada jaringan Transmisi

Gambar 4. Contoh Rangkaiam Lighning ARRESTER Dalam Gardu Induk


Tegangan Mnengah
Referensi

1. https://123dok.com/document/y96og24r-tabel-bab-v-jaringan-distribusi-
tegangan- menengah.html
2. Jurnal Analisis Kinerja Lightning Arester Pada Jaringan Transmisi 150 kV
Sistem Minahasa Khususnya Pada Penyulang Kawangkoan – Lopana. Maruli
Ch.M. Barasa, Lily S. Patras, Hans Tumaliang. Teknik elektro fakultas
Teknik. UNSRAT
3. Jurnal Analisa Peralatan Lighning Arrester Pada Gardu Induk Bolangi 150
Kv. Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah makassar
4. https://www.teknikelektro.com/2021/09/lightning-arrester-adalah.html

Anda mungkin juga menyukai