Abstract— Generally, The power centers are connected to the air transmission line,
and the airborne transmission channel is susceptible to disturbances that are affected
by several factors. Electrical disruption at the substation is caused by two factors,
namely internal and external factors. Internal factors such as poor equipment itself, while
external factors such as human error and natural disturbances such as lightning,
earthquakes, floods, wind and others. Protection system as safety for electrical
equipment at the substation. Lightning Arrester has an important role in the substation
to limit switching and lightning surges then the lightning surge is sent to the ground.
Lightning strikes are harmful to the components present in the central power supply. And
therefore, the protection from the lightning strikes is required, so that the components in
the power center is not damaged when exposed to lightning surges.
Abstrak— Umumnya Pusat-pusat listrik terhubung dengan saluran transmisi udara, dan saluran
transmisi udara rentan mengalami gangguan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Gangguan listrik
pada Gardu Induk disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti
buruknya peralatan itu sendiri, sementara faktor eksternal seperti kesalahan manusia dan gangguan alam
seperti petir, gempa bumi, banjir, angin dan lain-lain. Sistem proteksi sebagai pengaman peralatan listrik
di Gardu Induk. Lightning Arrester memiliki peran penting dalam gardu induk untuk membatasi switching
dan surja petir kemudian surja petir dikirim ke tanah. Sambaran petir berbahaya bagi komponen-
komponen yang terdapat pada pusat listrik. Oleh karena itu, diperlukan proteksi dari sambaran petir
tersebut, agar komponen pada pusat listrik tidak mengalami kerusakan pada saat terkena surja petir.
I. PENDAHULUAN
Gardu induk merupakan subsistem dari penyaluran transmisi tenaga listrik yang mempunyai peran
penting yang tidak bisa dipisahkan dari sistem transmisi secara keseluruhan. Pengaturan pelayanan
beban ke gardu induk melalui tegangan tinggi setelah melalui proses penurunan tegangan yang
disalurkan pada Feeder-Feeder tegangan menengah yang ada digardu induk [1]. Dalam penyaluran
sistem tenaga listrik sering timbul gangguan teknis seperti gangguan keandalan sistem, gangguan
hubung singkat, arus lebih yang di akibatkan oleh petir dan sebagainya. Sambaran petir sangat
berbahaya untuk komponen-komponen yang terdapat pada pusat listrik yang mengakibatkan kerusakan
pada komponen saat terkena surja petir. Oleh karena itu untuk mengamankan tegangan lebih yang di
akibatkan oleh petir perlu di pasang pengaman Lightning Arrester [2].
II. PEMBAHASAN
Berikut adalah cara kerja atau prinsip kerja dari Lightning Arrester :
• Lightning Arrester ini terbuat dari suatu bahan yang disebut sebagai MOV (Metal Oxide Varistor)
• MOV Metal Oxide Varistor merupakan suatu bahan semikonduktor yang sangat peka terhadap
tegangan listrik.
3
• Ketika tegangan dalam ambang batas, maka bahan MOV ini akan membuat lightning arrester
menjadi isolator yaitu seperti saklar terbuka (tidak mengalirkan arus listrik).
• Akan tetapi ketika tegangan diatas ambang batas maka bahan MOV ini akan menjadi konduktor
/ Saklar terutup yang akan mengalirkan listrik ke tanah / ground.
• Selain itu bahan MOV ini merupakan saklar elektronik yang sangat cepat dan responsif terhadap
tegangan transien.
• Jadi ketika terjadi lonjakan tegangan / tegangan transien yang disebabkan karena sambaran petir
/ Switching Surge maka Lightning Arrester ini akan menjadi saklar tertutup dan langsung
mengalirkan tegangan transien tersebut ke dalam tanah.
• Sehingga membuat peralatan listrik yang terpasang pada menara transmisi seperti trafo tetap
aman dan tidak mengalami kerusakan.
Penempatan arrester diletakkan sedekat mungkin dengan peralatan yang akan dilindungi. Akan
tetapi dalam kondisi tertentu, seperti bertujuan untuk memperoleh kawasan perlindungan yang lebih baik,
maka ada kalanya arrester ditempatkan dengan jarak tertentu dari peralatan transformator (trafo) yang
dilindungi. Secara prinsip jarak arrester dengan trafo yang dilindungi dapat berpengaruh terhadap
besarnya tegangan yang tiba pada trafo. Jika jarak penempatan arrester terlalu jauh atau di luar radius
kerja proteksi, maka sistem tenaga listrik tidak telindungi dengan baik karena tegangan yang tiba pada
trafo dapat melebihi tegangan yang dapat dipikulnya.
Arester jenis ekspulsi terdiri dari sela percik batang yang berada diluar di udara atau disebut sela
seri dan sela percik yang berada di dalam tabung serat seperti pada Gambar 2.2.1.
Tegangan surja yang tinggi akan tembus seketika dan membentuk jalan penghantar dalam bentuk
busur api bila tegangan surja tersebut sampai pada jepitan arester kedua sela percik. Jadi arester menjadi
konduktor dengan impedansi rendah dan melakukan surja arus dan arus daya sistem bersama-sama [3].
Panas yang timbul karena mengalirnya arus petir akan membuat sedikit bahan dinding tabung serat
menguap membentuk gas sehingga dapat mematikan busur api pada waktu arus susulan melewati titik
nolnya. Arus susulan dalam arester ini lamanya biasanya kurang dari setengah gelombang, jadi tidak
menimbulkan gangguan.
Pada setiap gardu induk atau gardu transmisi diharuskan untuk menggunakan Lightning Arrester ini
dikarenakan menara transmisi sangat rawan terhadap sambaran petir. Jadi Arrester Penangkal Petir
ini akan dihubungkan ke menara transmisi, dimana menara transmisi tersebut tertancap ke tanah.
Ketika terjadi sambaran petir, maka listrik petir tersebut akan langsung dialirkan ke dalam tanah
(Grounding) [4].
Switching Surge merupakan suatu fenomena naiknya tegangan secara signifikan dikarenakan
terjadinya switching (Terbuka atau tertutupnya saklar). Ada momen tertentu seperti saat maintance,
PLN diharuskan untuk memutus arus listrik maka saklar pada gardu induk akan dibuka dan
menyebabkan lonjakan tegangan tersebut. Lightning Arrester ini akan mengalirkan lonjakan tersebut
ke dalam tanah (Grounding)
Saat terjadi sambaran petir, maka komponen yang rawan meledak adalah Transformator seperti
terlihat pada gambar diatas. Maka untuk mencegah hal tersebut pada setiap gardu transmisi harus
dipasang lightning arrester untuk menangkap petir tsb dan mengalirkannya ke tanah (Grounding).
6
Jadi Lighning Arrester ini terbuat dari bahan MOV (Metal Oxide Varistor) yang sangat peka terhadap
tegangan. Jadi ketika tegangan melebihi ambang batas, maka Lightning Arrester akan menjadi
saklar tertutup dan mengalirkan tegangan tersebut ke tanah / Grounding.
Arrester penangkal petir ini terhubung langsung ke menara transmisi dan menara transmisi tertancap
dalam tanah. Jadi ketika terjadi tegangan transien akibat sambaran petir atau switching surge maka
tegangan tsb akan dialirkan ke tanah / grounding.
III. KESIMPULAN
1. Arrester adalah suatu alat bagi pelindung suatu sistem tenaga listrik terhadap surja petir. Alat
pelindung terhadap surja petir ini berfungsi melindungi peralatan sistem tenaga listrik dengan cara
membatasi surja tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ke tanah.
2. Lightning Arrester memiliki 2 tipe jenis, yang pertama Lightning Arrester Jenis Tabung Pelindung
dan yang kedua Lightning Arrester Jenis Katup.
3. Lightning Arrester memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah melindungi dari sambaran petir,
melindungi dari switching surge atau lonjakan tegangan akibat switching, melindungi komponen
pada transmisi listrik seperti transformator, membatasi tegangan listrik, dam mengalihkan listrik ke
ground.
REFERENSI
[1] R.Saragih, Yusniati, R.Nasution,and Armansyah, “Studi Peralatan Proteksi Sambaran Petir
Lightning Arrester Pada Jaringan Distribusi 20 KV,” Journal Of Electrical Technology., vol.5, pp.
32-37, 2020.
[2] Marlanfar, Yusmartato, Yusniati, and Z.Pelawi, ‟Analisa Penempatan Lightning Arrester Pada
Gardu Induk Tanjung Morawa,” Buletin Utama Teknik., vol.15, pp.229-233, 2020.
[3] GREENWOOD, A. Electrical Transients inPower Systems. New York: John Wiley & Sons,1991.
ISBN 978-0471620587.
[4] Hidayatulloh, N.. “Kemampuan Arrester Untuk Pengaman Transformator Pada Gardu Induk
Srondol 150 KV,” 2009.
[5] Zoro, Reynaldo. “Proteksi Sistem Tenaga : Proteksi Terhadap Tegangan Lebih Pada Sistem
Tenaga Listrik,” Diklat Program Studi Teknik Elektro, ITB, Bandung, 2018.