Dosen Pengampuh:
Drs.Ir Agustinus Kali M.Si
Disusun Oleh:
Kristanti Bongkaombo_F23020012
1
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang sangat mendalam, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
sehingga melalui rahmat-Nya yang tiada terkira tugas makalah saya dengan judul “Instalasi
Tengangan Menengah” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang”Instalasi tengangan menengah ” dan dipilih karena penulis
untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia
pendidikan. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada, Dosen pengampu yang telah
banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya., Terima
kasih.
Kristanti Bongkaombo
2
BAB I
PEMBAHASAN
3
3. Sistem distribusi Instalasi Tegangan Menengah :
Sistem Distribusi Radial :
Suatu saluran yang dikondisikan untuk bentuk dasar dan bentuk saluran yang
sederhana. Sumber daya pada tipe ini hanya berasal dari satu titik, salurannya dicabang-
cabang menuju ke titik beban antara titik sumber dengan titik beban hanya ada satu
pilihan saluran. Saluran radial ini memiliki kelemahan yaitu akan terjadi pemadaman total
pada seluruh beban yang ditanggung oleh satu-satunya saluran tersebut karena tidak ada
saluran yang lain sebagai pengganti. Tipe ini biasanya cocok untuk daerah-daerah
pedesaan atau untuk rumah tangga yang tidak memerlukan tingkat kontinuitas pelayanan
yang tinggi.
Sistem distribusi radial ini biasanya banyak digunakan karena bentuk sistem ini
sederhana meskipun keandalan dari sistem radial ini rendah. Pada sistem ini terdapat
saluran/ penyulang utama (main feeder) dari Gardu Induk (Substation) yang bercabang-
cabang menjadi lateral feeder, dan lateral feeder tersebut bercabang lagi membentuk
sublateral feeder. Tipe ini hanya memiliki satu sumber dan tidak ada alternatif sumber
lain (alternate source). Kondisi demikian menyebabkan terjadinya pemadaman total pada
seluruh beban apabila terjadi gangguan pada sumber, karena tidak adanya sumber lain
yang berfungsi sebagai back-up. Oleh karena itu, tipe ini cocok diterapkan pada beban-
beban kelas rumah tangga dan listrik pedesaan pada umumnya yang tidak menuntut
kontinuitas penyaluran daya dengan tingkat keandalan yang tinggi.
4
Sistem Distribusi Radial
4. Komponen Instalasi Tegangan Menengah:
Switch Yard, Meger, Trafo, Arester, Relai, Pemutus Tegangan (PMT), Busbar,
Circuit Breaker
5
Langkah awal untuk mengantisipasi dalam gangguan ini yaitu
memasang proteksi. Gunanya yaitu melindungi peralatan yang ada pada gardu
atau instalasi tegangan menengah. Setelah itu perlu adanya manajemen sisi
beban (Demand Side Management) untuk mengatur aliran beban agar tidak
terjadi beban lebih.
6
kita, baik untuk keamanan keluarga kita dari sengatan listrik maupun untuk
instalasi listrik di rumah kita.
Cara kerja ELCB ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh
manusia, maka arus akan mengalir melalui tubuh manusia ke grounding atau
bumi maka akan terjadi perbedaan total arus yang melewati ELCB sehingga
akan memicu alat tersebut memutuskan arus listrik seketika.
7
digunakan akan putus dalam waktu singkat. Tindakan pentanahan dalam bangunan
terdiri atas beberapa jenis, yaitu:
a. Grounding sistem, dipakai untuk sistem grounding, artinya pentanahan
untuk seluruh instalasi.
b. Grounding peralatan, dipakai untuk sistem grounding equipment, artinya
pentanahan untuk semua bagian logam dari instalasi tegangan rendah di
semua tempat yang pada keadaan normal tidak boleh bertegangan, harus
dihubungkan dengan tanah.
12. Andongan
Adalah lengkungan kawat penghantar antar tiang.
13. Meger
Adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketahanan isolasi dan
bushing pada transformator.
8
14. Jenis-jenis Kabel yang digunakan dalam Instalasi Tegangan Menengah :
A. Kabel NYY
Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap dalam tanah yang harus
diberikan pelindung khusus (misalnya :duct, pipa baja PVC, atau besi baja).
Instalasi ini bias ditempatkan di luar ataupun di dalam ruangan baik dalam
kondisi basa ataupun kering. KAbel inimemiliki selubung PVC berwarna
hitam , terdiri dari 1-4 urat denganpenampang luar mencapai 56 mm.
B. Kabel NYFGbY
Kabel jenis inibiasanya digunakan untuk sirkuit power distribusi baik
dalam kondisi kering ataupun basah. Dengan adanya pelindung kawat pita
baja yang digalvanisasi, kabelinimemungkinkan ditanam langsung ke dalam
tanah tanpa pelindung tambahan. Isolasi dibuat tanpa warna dan tiga urat
dibedakan dengan non-strip, 1-strip, dan 2-strip. Kabelinimemiliki selubung
berwarna merah dengan penampangluar mencapai 57 mm.
C. Kabel NYM
Kabel ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi tetap di
dalam bangunan yang penempatannya bias di dalam atau di luar plester
tembok ataupun dalam pipa pada ruang kering atau lembab. Kabelini tidak
diizinkan diluar rumah yang langsung terkena panas dan hujan ataupun
langsung ditanam di dalam tanah.
D. Kabel NYA
Kabel jenis ini dirancang dan direkomendasikan untuk digunakan pada
instalasi tetap dalam kotak distribusi atau rangkaian pada panel. Pemasangan
kabelini hanya diperbolehkan pada tempat yang kering saja dan tidak
direkomendasikan dipasang pada tempat yang basah atau langsung terkena
cuaca.
E. Kabel NYAF
Kabel jenis ini dirancang dan direkomendasikan untuk instalasi di
dalam pipa, duct, atau di dalam kotak distribusi. Karena sifatnya yang
9
fleksibel, kabelini sangat cocok untuk tempat yang memunyai belokan yang
tajam. Kabel denganukuran kurang dari 1.5 mm ini hanya boleh diinstalasikan
di dalam peralatan ataupun papan [engontrol dan tidak diperbolehkan dipasang
untuk instalasi tetap.
Di mana :
VL-L : 380 V
11
VL-N : 220 V
Cos φ : Faktor daya system
Kalikan nilai I dengan safety factor yang bernilai 1.7 dan kemudian konversikan
sesuai dengan table.
17. Menentukan dan mengatasi kerugian tegangan nilai dari Gardu Induk ke Gardu
Distribusi dan terus ke konsumen.
Misalkan diketahui:
dl : 370,60086 meter (Panjang Kabel dengan Kesalahan Absolute 3
Meter)
A : 150mm2 (Luas Penampang Kabel)
Pvar : 3734 (Daya Reaktif)
P : 250000 Watt (Daya Terpakai)
V : 20,4 kV (Tegangan)
Cosφ : 1 (Kondisi Ideal)
Vd : 5% (Maksimal)
12
Dari hasil perhitungan drop tegangan diperoleh nilai drop tegangan
0,76 %, sehingga dengan ketelitian absolut GPS 3 meter pada pengukuran
koordinat tiang, sambungan dan gardu induk maka pengaruh terhadap rugi
tegangan masih berada dalam batas toleransi.
Pengukuran panjang kabel dengan toleransi ± 3 meter masih dapat
ditoleransi (tidak menambah) pemasangan peralatan pada tiang distribusi
ataupun pada GI. Jika dihitung toleransi 5% terhadap kesalahan panjang
kabel yang diperbolehkan, diperoleh kesalahan yang diijinkan 9.398 meter
(pada saluran 20kV atau jaringan tegangan menengah tiga fasa dengan
menggunakan 3 kabel). Sesuai dengan perhitungan dengan menggunakan
rumus berikut :
13
18. Sistem Pendingin
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi
dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang
berlebihan, akan merusak isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi kenaikan
suhu yang berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi dengan sistem pendingin untuk
menyalurkan panas keluar trafo. Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat
14
berupa: Udara/gas, minyak dan air. Pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara :
Alamiah (natural) dan tekanan/paksaan (forced).
Pada cara alamiah (natural), pengaliran media sebagai akibat adanya
perbedaan suhu media dan untuk mempercepat perpindahan panas dari media
tersebut ke udara luar diperlukan ruang perpindahan panas yang lebih luas
antara media (minyak-udara/gas), dengan cara melengkapi trafo dengan sirip-
sirip (radiator). Bila diinginkan/dikehendaki penyaluran panas yang lebih
cepat lagi, cara natural/alamiah tersebut dapat diperlengkapi dengan peralatan
unluk mempercepat sirkulasi media pendingin dengan pompa-pompa sirkulasi
minyak, udara dan air, dan cara ini disebut pendingin paksa (forced). Macam-
macam sistim pendingin trafo berdasarkan media dan cara pengalirannya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
No MACAM MEDIA
SISTEM DIDALAM TRAFO DILUAR TRAFO
PENDINGIN Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi
(Menurut IEC Alamiah Paksa Alamiah Paksa
tahun 1976)
1. AN - - Udara -
2. AF - - - Udara
3. ONAN Minyak - Udara -
4. ONAF Minyak - - Udara
5. OFAN - Minyak Udara -
6. OFAF - Minyak - Udara
7. OFWF - Minyak - Air
15