Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

INSTALASI TEGANGAN MENENGAH

Dosen Pengampuh:
Drs.Ir Agustinus Kali M.Si
Disusun Oleh:
Kristanti Bongkaombo_F23020012

PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI


LISTRIK
JURUSAN TEKNOLOGI REKAYASA INSTALASI LISTRIK
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TADULAKO

1
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang sangat mendalam, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
sehingga melalui rahmat-Nya yang tiada terkira tugas makalah saya dengan judul “Instalasi
Tengangan Menengah” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang”Instalasi tengangan menengah ” dan dipilih karena penulis
untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia
pendidikan. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada, Dosen pengampu yang telah
banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya., Terima
kasih.

Palu,14 Oktober 2022

Kristanti Bongkaombo

2
BAB I
PEMBAHASAN

1. Instalasi Tegangan Menengah adalah suatu instalasi yang digunakan untuk


penyaluran listrik kepada konsumen, tegangan yang disalurkan adalah tegangan
menengah yaitu 6kV hingga 20kV. Dari Gardu Induk ke Gardu Distribusi,

2. Blok diagram aliran tegangan menengah:

3
3. Sistem distribusi Instalasi Tegangan Menengah :
Sistem Distribusi Radial :
Suatu saluran yang dikondisikan untuk bentuk dasar dan bentuk saluran yang
sederhana. Sumber daya pada tipe ini hanya berasal dari satu titik, salurannya dicabang-
cabang menuju ke titik beban antara titik sumber dengan titik beban hanya ada satu
pilihan saluran. Saluran radial ini memiliki kelemahan yaitu akan terjadi pemadaman total
pada seluruh beban yang ditanggung oleh satu-satunya saluran tersebut karena tidak ada
saluran yang lain sebagai pengganti. Tipe ini biasanya cocok untuk daerah-daerah
pedesaan atau untuk rumah tangga yang tidak memerlukan tingkat kontinuitas pelayanan
yang tinggi.
Sistem distribusi radial ini biasanya banyak digunakan karena bentuk sistem ini
sederhana meskipun keandalan dari sistem radial ini rendah. Pada sistem ini terdapat
saluran/ penyulang utama (main feeder) dari Gardu Induk (Substation) yang bercabang-
cabang menjadi lateral feeder, dan lateral feeder tersebut bercabang lagi membentuk
sublateral feeder. Tipe ini hanya memiliki satu sumber dan tidak ada alternatif sumber
lain (alternate source). Kondisi demikian menyebabkan terjadinya pemadaman total pada
seluruh beban apabila terjadi gangguan pada sumber, karena tidak adanya sumber lain
yang berfungsi sebagai back-up. Oleh karena itu, tipe ini cocok diterapkan pada beban-
beban kelas rumah tangga dan listrik pedesaan pada umumnya yang tidak menuntut
kontinuitas penyaluran daya dengan tingkat keandalan yang tinggi.

4
Sistem Distribusi Radial
4. Komponen Instalasi Tegangan Menengah:
Switch Yard, Meger, Trafo, Arester, Relai, Pemutus Tegangan (PMT), Busbar,
Circuit Breaker

5. Instalasi tegangan menengah


a. lewat udara yaitu pemasangan instalasi berupa penghantar yang dilewatkan
udara. Untuk menyokong penghantar tersebut digunakan tiang listrik.
b. lewat bawah tanah yaitu suatu pemasangan instalasi berupa penghantar yang
dilewatkan di bawah tanah. Sehingga tidak diperlukan tiang penyokong untuk
salurannya. Biasanya ini dilakukan jika jarak antara gardu induk ke gardu
distribusi untuk disalurkan ke konsumen itu tidak terlalu jauh.

6. Gangguan yang terjadi pada instalasi tegangan menengah antara lain:


Jika dalam suatu jaringan masih sedikit terdapat daya reaktif di sekitar beban
atau bahkan tidak ada, maka akan berakibat faktor daya menurun, susut daya besar,
dan jatuh tegangan pada ujung saluran meningkat. Hal ini karena seluruh arus reaktif
dipikul oleh generator, sehingga akan mengalir arus reaktif pada jaringan.
a. Gangguan beban lebih
Penyelesaian :
Langkah awal untuk mengantisipasi dalam gangguan ini yaitu
memasang proteksi. Gunanya yaitu melindungi peralatan yang ada pada gardu
atau instalasi tegangan menengah. Setelah itu perlu adanya manajemen sisi
beban (Demand Side Management) untuk mengatur aliran beban agar tidak
terjadi beban lebih.
b. Gangguan hubung singkat
Penyelesaian :
Langkah awal untuk mengantisipasi dalam gangguan ini yaitu
memasang proteksi. Gunanya yaitu melindungi peralatan yang ada pada gardu
atau instalasi tegangan menengah.
c. Gangguan tegangan lebih
Penyelesaian :

5
Langkah awal untuk mengantisipasi dalam gangguan ini yaitu
memasang proteksi. Gunanya yaitu melindungi peralatan yang ada pada gardu
atau instalasi tegangan menengah. Setelah itu perlu adanya manajemen sisi
beban (Demand Side Management) untuk mengatur aliran beban agar tidak
terjadi beban lebih.

7. Macam-macam Pemutus aliran arus listrik otomatis :


a. MCB (Miniatur Circuits Breaker)
Adalah merupakan suatu alat sistem proteksi yang dapat melindungi
kabel terhadap beban lebih dan hubung singkat, melindungi terhadap
gangguan isolasi, dan dapat mencapai aliran arus puncak tanpa adanya
pemanasan berlebih. Proteksi ini dapat dilakukan oleh MCB karena MCB
mempunyai:
 Mechanic sistem yang berfungsi untuk membuka dan menutup looping
circuit
 Lembaran bimetal yang berfungsi untuk pengaman beban lebih
 Magnetic trip unit yang berfungsi sebagai pengaman hubung singkat
(short circuits)
b. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
Adalah MCB yang telah dilengkapi dengan rangkaian deteksi arus
bocor yang mampu mencegah bahaya akibat sengatan listrik kepada
seseorang. Alat ini bekerja dengan mendeteksi apakah ada perbedaan arus
yang mengalir pada kawat listrik.
ELCB adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus
positif, arus negatif dan grounding pada instalasi listrik. Dan yang lebih
penting lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak antara
listrik dan tubuh manusia.perlu kita ketahui, bahwa listrik sangat penting
perannnya dalam kehidupan sehari-hari.Tapi kita juga harus mewaspadai
bahaya dari arus listrik. Efek dari sengatan listrik sangat bervareasi dari cacat
fisik dan psikis sampai pada membawa korban jiwa. Telah banyak kasus yang
terjadi di sekitar kita meninggalnya seseorang karna tersengat arus listrik.
Mungkin ELCB patut kita perhitungkan untuk tingkat keamanan di rumah

6
kita, baik untuk keamanan keluarga kita dari sengatan listrik maupun untuk
instalasi listrik di rumah kita.
Cara kerja ELCB ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh
manusia, maka arus akan mengalir melalui tubuh manusia ke grounding atau
bumi maka akan terjadi perbedaan total arus yang melewati ELCB sehingga
akan memicu alat tersebut memutuskan arus listrik seketika.

8. Tiang yang dipegunakan pada Instalasi Tegangan Menengah :


Tiang logam atau besi adalah
Tiang listrik yang digunakan dalam saluran udara. Tiang logam/besi biasanya
digunakan untuk saluran di wilayah yang keadaan tanahnya stabil dan tidak terletak di
dekat pesisir pantai karena akan berakibat korosif oleh angin laut. Sedangkan tiang
beton (berinti besi) adalah tiang listrik yang digunakan untuk mengalirkan listrik
saluran udara. Tiang jenis ini biasanya digunakan wilayah yang keadaan topografi
tanahnya kurang stabil. Bias dikatakan tanah tersebut gembur. Misalnya di wilayah
persawahan, sehingga perlu adanya pondasi yang kuat. Selain itu penggunaan jenis
tiangini cocok di wilayahpesisir pantai. Karena tidak menimbulkan korosif di bagian
tiang yang disebabkan oleh angin laut.

9. Sistem pentanahan (grounding) :


Adalah sistem pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang
mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir dll. Jika
tegangan kerjanya melebihi 50V perlu diberi pengaman pentanahan atau dilindungi
dengan isolasi ganda.

Tujuan utama dari adanya pentanahan :


adalah menciptakan jalur yang low-impedance (tahanan rendah) terhadap
permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage. Penerangan, arus
listrik, circuit switching dan electrostatic discharge adalah penyebab umum dari
adanya sentakan listrik atau transient voltage. Sistem pentanahan yang efektif akan
meminimalkan efek tersebut, serta bertujuan untuk mengurangi beda tegangan dan
supaya arus yang timbul jika hubung singkat terjadi dapat langsung mengalir ke titik
bintang dari jaringan suplai, jadi diharapkan pengaman-pengaman lebur yang

7
digunakan akan putus dalam waktu singkat. Tindakan pentanahan dalam bangunan
terdiri atas beberapa jenis, yaitu:
a. Grounding sistem, dipakai untuk sistem grounding, artinya pentanahan
untuk seluruh instalasi.
b. Grounding peralatan, dipakai untuk sistem grounding equipment, artinya
pentanahan untuk semua bagian logam dari instalasi tegangan rendah di
semua tempat yang pada keadaan normal tidak boleh bertegangan, harus
dihubungkan dengan tanah.

10. Penangkal petir / arester


adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke
permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama
pada penangkal petir:
 Batang penangkal petir
 Kabel konduktor
 Tempat pembumian
Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim
hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya
disebut kilat yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar sering
disebut Guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara
kecepatan suara dan kecepatan cahaya.

11. Switch Yard


Adalah suatu komponen tenaga listrik yang berfungsi untuk menaikkan
tegangan generator menjadi tegangan transmisi.

12. Andongan
Adalah lengkungan kawat penghantar antar tiang.

13. Meger
Adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketahanan isolasi dan
bushing pada transformator.

8
14. Jenis-jenis Kabel yang digunakan dalam Instalasi Tegangan Menengah :
A. Kabel NYY
Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap dalam tanah yang harus
diberikan pelindung khusus (misalnya :duct, pipa baja PVC, atau besi baja).
Instalasi ini bias ditempatkan di luar ataupun di dalam ruangan baik dalam
kondisi basa ataupun kering. KAbel inimemiliki selubung PVC berwarna
hitam , terdiri dari 1-4 urat denganpenampang luar mencapai 56 mm.
B. Kabel NYFGbY
Kabel jenis inibiasanya digunakan untuk sirkuit power distribusi baik
dalam kondisi kering ataupun basah. Dengan adanya pelindung kawat pita
baja yang digalvanisasi, kabelinimemungkinkan ditanam langsung ke dalam
tanah tanpa pelindung tambahan. Isolasi dibuat tanpa warna dan tiga urat
dibedakan dengan non-strip, 1-strip, dan 2-strip. Kabelinimemiliki selubung
berwarna merah dengan penampangluar mencapai 57 mm.
C. Kabel NYM
Kabel ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi tetap di
dalam bangunan yang penempatannya bias di dalam atau di luar plester
tembok ataupun dalam pipa pada ruang kering atau lembab. Kabelini tidak
diizinkan diluar rumah yang langsung terkena panas dan hujan ataupun
langsung ditanam di dalam tanah.
D. Kabel NYA
Kabel jenis ini dirancang dan direkomendasikan untuk digunakan pada
instalasi tetap dalam kotak distribusi atau rangkaian pada panel. Pemasangan
kabelini hanya diperbolehkan pada tempat yang kering saja dan tidak
direkomendasikan dipasang pada tempat yang basah atau langsung terkena
cuaca.
E. Kabel NYAF
Kabel jenis ini dirancang dan direkomendasikan untuk instalasi di
dalam pipa, duct, atau di dalam kotak distribusi. Karena sifatnya yang

9
fleksibel, kabelini sangat cocok untuk tempat yang memunyai belokan yang
tajam. Kabel denganukuran kurang dari 1.5 mm ini hanya boleh diinstalasikan
di dalam peralatan ataupun papan [engontrol dan tidak diperbolehkan dipasang
untuk instalasi tetap.

F. Kabel Tembaga Telanjang (BBC)


Untuk saluran distribusi udara yang direntangkan di antara tiang-tiang
dan isolator-isolator yang khusus dirancang untuk itu. Selain itu bias juga
digunakan untuk hantaran pentanahan (grounding).
G. Twistet Cable Saluran Rumah
Kabel jenisini dikhususkan untuk saluran dan jaringan distribusi ke
konsumen. Dengan adanya bahan penghantar dari jenis tembaga jenis setengah
keras atau keras, maka kabel in imemungkinkan dapat digantung diantara
tiang tanpa penunjang khusus. Zat karbon hitam yang terdapat pada isolasi
memungkinkan ketahanannya terhadap cuaca tropis.
H. Twisted Cable Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Kabel jenis ini dikhususkan untuk jaringan distribusi tegangan rendah
yang lebih praktis dari pada hantaran telanjang. Dengan adanya penunjang
yang sekaligus sebagai netral, kabel ini memungkinkan untuk ditegangkan.
Sesuai kebutuhan kabel ini bias dilengkapi dengan saluran penerangan jalan
yang biasanya terdiri dari dua urat 16 mm.
I. Kabel N2XSY
Kabel jenisini sering digunakan untuk jaringan distribusi tegangan
menengah, dengan konduktor yang terbuat dari tembaga.

15. Aliran listrik AC


a. Aliran 1 fasa
adalah aliran listrik yang hanya memiliki satu line yang mengandung
tegangan. Dengankata lain bila diuji, hanya ada tegangan Fasa ke Netral (L-N)
saja. Berdasarkan tegangandan frekuensi yang ada di Indonesia yaitu
220V/50Hz.
b. Aliran 3 fasa
adalah aliran listrik yang memiliki tiga line yang mengandung
tegangan. Bisa dikatakan juga bahwa jika diuji ada tegangan antar Fasa (L-L)
10
dan tegangan Fasa ke Netral (L-N) dengan beda Fasanya yaitu 1200 .
Tegangan antar Fasa (L-L) adalah 380V/50Hz dan tegangan Fasa ke Netralnya
(L-N) adalah 220V/50Hz. Untuk menentukan daya guna dan daya semu yang
diperbolehkan yaitu dengan cara menggunakan perhitungan.

16. Cara menentukan masing-masing fasa/kode berdasarkan tegangan listriknya


yaitu :
Berikut adalah kode huruf yang digunakan untukmengenali masing-masing
jenis kabel listriknya :
 N : Kabel jenis standar dengan penghantar tembaga.
 Na : Kabel jenis standar dengan penghantar alumunium.
 Y : Isolasi atau selubung PVC.
 F : Perisai kawat baja pipih.
 R : Perisai kawat baja bulat.
 Gb : Spiral pita baja
 Re : Penghantar padat bulat.
 Rm : Penghantar bulat kawat banyak.
 Sc : Penghantar bulat bentuk sector.
 Sm : Penghantar kawat banyak bentuk sektor.
Besarnya tegangan listrik yang sesuai dengan bentuk atau jenis kabelnya yaitu
dapat ditentukan dengan cara :
Daya total beban (P) untu group/area sub-distribusi harus diketahui sehingga dapat
dicari arus yang lewat.
Untuk beban tiga fasa :

Untuk beban satu fasa :

Di mana :
VL-L : 380 V

11
VL-N : 220 V
Cos φ : Faktor daya system
Kalikan nilai I dengan safety factor yang bernilai 1.7 dan kemudian konversikan
sesuai dengan table.

17. Menentukan dan mengatasi kerugian tegangan nilai dari Gardu Induk ke Gardu
Distribusi dan terus ke konsumen.
Misalkan diketahui:
dl : 370,60086 meter (Panjang Kabel dengan Kesalahan Absolute 3
Meter)
A : 150mm2 (Luas Penampang Kabel)
Pvar : 3734 (Daya Reaktif)
P : 250000 Watt (Daya Terpakai)
V : 20,4 kV (Tegangan)
Cosφ : 1 (Kondisi Ideal)
Vd : 5% (Maksimal)

12
Dari hasil perhitungan drop tegangan diperoleh nilai drop tegangan
0,76 %, sehingga dengan ketelitian absolut GPS 3 meter pada pengukuran
koordinat tiang, sambungan dan gardu induk maka pengaruh terhadap rugi
tegangan masih berada dalam batas toleransi.
Pengukuran panjang kabel dengan toleransi ± 3 meter masih dapat
ditoleransi (tidak menambah) pemasangan peralatan pada tiang distribusi
ataupun pada GI. Jika dihitung toleransi 5% terhadap kesalahan panjang
kabel yang diperbolehkan, diperoleh kesalahan yang diijinkan 9.398 meter
(pada saluran 20kV atau jaringan tegangan menengah tiga fasa dengan
menggunakan 3 kabel). Sesuai dengan perhitungan dengan menggunakan
rumus berikut :

13
18. Sistem Pendingin
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi
dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang
berlebihan, akan merusak isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi kenaikan
suhu yang berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi dengan sistem pendingin untuk
menyalurkan panas keluar trafo. Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat

14
berupa: Udara/gas, minyak dan air. Pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara :
Alamiah (natural) dan tekanan/paksaan (forced).
Pada cara alamiah (natural), pengaliran media sebagai akibat adanya
perbedaan suhu media dan untuk mempercepat perpindahan panas dari media
tersebut ke udara luar diperlukan ruang perpindahan panas yang lebih luas
antara media (minyak-udara/gas), dengan cara melengkapi trafo dengan sirip-
sirip (radiator). Bila diinginkan/dikehendaki penyaluran panas yang lebih
cepat lagi, cara natural/alamiah tersebut dapat diperlengkapi dengan peralatan
unluk mempercepat sirkulasi media pendingin dengan pompa-pompa sirkulasi
minyak, udara dan air, dan cara ini disebut pendingin paksa (forced). Macam-
macam sistim pendingin trafo berdasarkan media dan cara pengalirannya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
No MACAM MEDIA
SISTEM DIDALAM TRAFO DILUAR TRAFO
PENDINGIN Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi
(Menurut IEC Alamiah Paksa Alamiah Paksa
tahun 1976)
1. AN - - Udara -
2. AF - - - Udara
3. ONAN Minyak - Udara -
4. ONAF Minyak - - Udara
5. OFAN - Minyak Udara -
6. OFAF - Minyak - Udara
7. OFWF - Minyak - Air

15

Anda mungkin juga menyukai