DISUSUN OLEH :
LT-2C
D3 - TEKNIK LISTRIK
TEKNIK ELEKTRO
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
7. Sekring
Sekring (dari bahasa Belanda zekering) adalah suatu alat yang digunakan
sebagai pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan
listrik atau suatu hubungan arus pendek. Cara kerjanya apabila terjadi kelebihan
muatan listrik atau terjadi hubungan arus pendek, maka secara otomatis sekring
tersebut akan memutuskan aliran listrik dan tidak akan menyebabkan kerusakan
pada komponen yang lain.
8. MCB (Miniature Circuit Breaker)
MCB merupakan komponen kelistrikan yang bertugas untuk memutus aliran
listrik ketika terjadi arus berlebih ataupun konsleting. Pemutusan alur listrik
dilakukan secara otomatis dan ditujukan untuk memberi keamanan terhadap
pemakai listrik dirumah, kantor maupun tempat lainnya.
9. TOR (Thermal Overload Relay)
Thermal overload relay sendiri merupakan sebuah komponen pengaman pada
kontaktor utama atau pelindung ketika terjadi arus berlebih yang bisa
mengakibatkan kerusakan pada suatu rangkaian motor listrik. Jika suatu arus
mengalir dalam sebuah panel listrik sangat besar, maka TOR ini akan memberikan
sinyal berupa perubahan posisi kontak NC-NO yang kemudian akan diteruskan
pada rangkaian listrik untuk memutus arus pada beban motr listrik. Sistem kerja
dari overload relay ialah menggunakan bimetal, yakni dua buah metal atau logam
yang mempunyai koefesien muai yang sangat berbeda dan dipasangkan menjadi
satu. Jika terjadi panas, logam-logam tersebut akan mengalami lengkungan.
Sehingga pemuaian logam tersebut bisa dimanfaatkan untuk memutuskan sebuah
arus listrik yang dialirkan ke sebuah motor jika terlalu panas.
10. Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot
debu. Motor listrik yang umum digunakan di dunia industri adalah motor listrik
asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC
berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial
(inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun kiloWatt
(kW).
7. Palu 1 buah
Komponen Praktikum
26 Panel
37 Steker 1 buah
V. Langkah Kerja
A. Panel Utama
1. Gunakan pakaian pelindung sesuai dengan K3 kerja.
2. Lakukan pengecekan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Pastikan sumber tegangan dalam keadaan OFF.
4. Pahami gambar kerja rangkaian dengan jelas.
5. Mulai pengerjaan jobsheet dengan memasang komponen – komponen.
6. Rangkailah panel utama sesuai gambar diagram panel utama.
7. Setelah panel utama selesai,lakukan pengecekan dengan alat tester dengan
baik dan benar.
8. Hubungkan panel utama ke panel penerangan dan beban.
Kondisi
0 - - - - v - 0 0 0 0 0 0
1 v - v - - - 1 1 1 1 1 1
1 - v - v - - 1 1 1 1 1 1
1 v v - - v v 0 0 0 0 0 0
Keterangan :
0 : Mati 1 : Nyala v : Berfungsi - : Tidak Berfungsi
b. DOL In
1. - - OFF 380V
2. v - ON 380V
3. - v OFF 380V
c. DOL Out
No Posisi Keadaan Lampu S Tks
(X) (volt)
Saklar 1 Saklar 2
1. - - OFF 380V
2. v - ON 380V
3. - v OFF 380V
d. Double Speed
1. - - - 0 380V
2. v - - 1 380V
6. - v - 1 380V
7. - - v 0 380V
e. Star Delta
Keadaan
No Modul Star Delta Timer
Lampu (X)
1. - - -
2. v - Redup
3. v v Terang
VII. Troubleshooting
a. Tujuan
1. Untuk melatih mahasiswa mengembangkan pemikiran analisis terhadap
suatu permasalahan yang mungkin terjadi pada rangkaian yang
berhubungan dengan instalasi listrik.
2. Untuk mengantisipasi atau sebagai bekal mahasiswa di lapangan apabila
menemui suatu permasalahan atau troubleshooting.
b. Peralatan yang dibutuhkan
1. Tespen
2. Multimeter
3. Obeng (+) dan obeng (-)
4. Tang potong dan tang pengupas
c. Troubleshooting
● Adapun langkah penyelesaian troubleshooting sebagai berikut :
1. Mengecek fungsi rangkaian per-grup untuk mengetahui letak
troubleshoot pada rangkaian.
2. Menggunakan multimeter untuk mengecek setiap sambungan pada
rangkaian untuk mengetahui posisi trouble.
3. Melakukan Perbaikan dari hasil analisa yang telah digunakan.
● Adapun troubleshooting yang terjadi adalah :
a. Kabel netral tidak terpasang dengan sempurna sehingga membuat
seluruh lampu pada instalasi penerangan tidak ada yang menyala,
b. Terdapat kesalahan rangkaian pada rangkaian dua kecepatan
mengakibatkan rangkaian tidak mengunci,
c. Kabel netral yang berasal dari sumber tidak tersambung setelah
dilakukan perapian panel utama.
● Cara mengatasi troubleshooting yang terjadi :
1. Memasang kabel netral sesuai gambar rangkaian.
2. Mengganti timer yang rusak dengan timer yang baru, dan segera
memasang kabel sesuai gambar rangkaian.
3. Menghubungkan kembali kabel dengan menggunakan terminal
sehingga arus akan mengalir sempurna serta lebih aman dari hubung
singkat.
4. Memasang pipa besi menggunakan bor listrik dan diberi klem agar lebih
kokoh.
● Pada saat dilakukan tes fungsi setelah troubleshooting :
1. Pastikan kabel netral telah terpasang dengan benar.
2. Pastikan timer bekerja dengan baik.
3. Pastikan hubungan antar kabel yang ada di terminal sudah terhubung
sempurna.
4. Pastikan pipa yang terpasang kokoh.
VIII. Kesimpulan dan Saran
Setelah melakukan praktikum kerja bengkel, ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan :
a. Praktikum kerja bengkel pada semester 4 ini mempraktikkan instalasi
penerangan dan instalasi tenaga.
b. Instalasi penerangan memanfaatkan saklar tukar, saklar impuls, dan saklar
tunggal untuk menghidupkan/mematikan lampu dan juga stopkontak.
c. Instalasi tenaga memanfaatkan rangkaian DOL In, DOL Out, Reverse Foward,
dan Star Delta yang biasa digunakan untuk motor. Akan tetapi, pada
praktikum kerja bengkel kali ini menggunakan lampu yang sudah dipasang di
fitting agar mencegah adanya kerusakan atau kebakaran pada motor ketika
terjadi kesalahan dalam pemasangan wiring.
Saran :