Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK

Disusun oleh :
1. Nama : Astri Andin Pramesti
2. NPM : 2220501039
3. Kelompok :1
4. Kelas/ Rombel : 2

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2023
JUDUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN SATU SAKLAR GANDA DENGAN SATU PHASA
MCB, DUA LAMPU DAN SATU KOTAK KONTAK

Praktikum ke :8
Tgl Praktikum : 1 November 2023
Dosen Pengampu : Ibrahim Nawawi, S.T.,M.Eng.
Dikoreksi oleh:
Laporan diterima tanggal :
Laporan disetujui tanggal :
Nama Asisten Praktikum : Alwan Januar Mubarok
Tanda Tangan :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan merupakan salah satu alasan utama untuk melakukan praktikum instalasi listrik
adalah untuk memastikan keselamatan individu dan properti. Instalasi listrik yang tidak benar
atau cacat dapat mengakibatkan kecelakaan serius, seperti kebakaran atau elektroskopi.
Praktikum membantu memahamkan mahasiswa tentang risiko ini dan cara menghindarinya.
Praktikum memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami dasar-dasar listrik,
termasuk arus listrik, tegangan, daya, dan konsep-konsep lainnya. Hal ini penting untuk
melaksanakan pekerjaan instalasi listrik yang aman dan efisien.Praktikum memberikan
pengalaman langsung dalam melakukan instalasi listrik. Mahasiswa akan belajar bagaimana
menghubungkan kabel, menginstal saklar dan stop kontak, dan merakit perangkat listrik. Ini
membantu mereka mengembangkan keterampilan praktis yang berguna dalam pekerjaan di
bidang instalasi listrik.
Bagi mereka yang bercita-cita menjadi profesional instalasi listrik atau berkarir di bidang
terkait, praktikum instalasi listrik adalah langkah awal yang penting. Hal ini memungkinkan
mahasiswa untuk memahami apa yang diperlukan dalam pekerjaan sehari-hari dan memperoleh
pengalaman yang dapat menjadi modal untuk mencari pekerjaan di industri ini.
Instalasi listrik harus mematuhi regulasi dan standar keselamatan yang ditetapkan oleh
otoritas terkait. Praktikum membantu peserta memahami peraturan tersebut sehingga mereka
dapat menghasilkan instalasi listrik yang sesuai dengan standar dan memenuhi persyaratan
hukum. Instalasi listrik memerlukan pemeliharaan dan kadang-kadang perbaikan. Praktikum
membantu mahasiswa memahami bagaimana melakukan pemeliharaan rutin dan perbaikan
sederhana pada instalasi listrik mereka sendiri.
Praktikum ini memberikan wawasan tentang cara merancang instalasi listrik yang efisien
secara energi. Hal ini penting dalam era kesadaran lingkungan dan meningkatnya biaya energi.
Secara keseluruhan, praktikum instalasi listrik sangat penting karena menggabungkan teori
dengan pengalaman praktis,membantu mahasiswa mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan dalam berbagai aspek instalasi listrik. Selain itu, ini juga
mempromosikan keselamatan dan kesadaran akan pentingnya instalasi listrik yang benar dan
efisien.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum rangkaian dua saklar tukar dengan satu phasa mcb, dan satu lampu
yaitu:
1. Mampu membedakan fasa dan netral
2. Mampu mejelaskan fungsi alat-alat yang digunakan saat praktikum
3. Mampu menjelaskan bahan-bahan yang digunakan saat praktikum
4. Mampu mendefinisikan sakelar ganda, mcb satu phasa, kotak kontak
1.3 Tinjauan Pustaka

Gambar 1.1 Sakelar tukar


Saklar tukar adalah saklar yang yang dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan
lampu dari tempat yang berbeda Instalasi saklar tukar adalah penggunaan dua buah saklar untuk
meyalakan dan menghidupkan satu buah lampu dengan cara bergantian. Rangkaian instalasi
penerangan yang menggunakan saklar tukar banyak dijumpai di hotel-hotel atau di rumah
penginapan maupun di lorong- lorong yang panjang. Sehingga saklar tukar ini dikenal juga
sebagai saklar hotel maupun saklar lorong. Tujuan dari penggunaan ini ialah untuk efisiensi
waktu dan tenaga karena penggunaan saklar ini sangat praktis. Aturan pemasangan saklar
sebagai berikut:
1. Tinggi pemasangan 150 cm di atas lantai
2. Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan sesuai kondisi tempat
3. Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu
Sakelar tukar terdiri dari beberapa bagian penting yang memungkinkannya berfungsi dengan
baik. Berikut adalah penjelasan rinci tentang bagian-bagian sakelar tukar:
1. Kontak: Sakelar tukar memiliki dua set kontak yang terhubung dengan sirkuit yang
berbeda. Kontak ini dapat berupa kontak fisik atau kontak elektronik, tergantung pada
jenis sakelar tukar yang digunakan.
2. Tuas: Tuas adalah bagian yang digunakan untuk mengoperasikan sakelar tukar. Dengan
menggerakkan tuas ke posisi yang berbeda, aliran listrik dapat dialihkan antara dua sirkuit
yang berbeda.
3. Mekanisme Pemutaran: Sakelar tukar juga dilengkapi dengan mekanisme pemutaran yang
memungkinkan tuas bergerak dengan lancar dan presisi. Mekanisme ini dapat berupa roda
gigi atau sistem lainnya, tergantung pada desain sakelar tukar.
4. Koneksi Listrik: Bagian ini menghubungkan kontak sakelar tukar dengan sirkuit listrik
yang terhubung. Koneksi ini harus kuat dan aman untuk memastikan aliran listrik yang
stabil dan tidak terputus saat sakelar tukar digunakan.
5. Casing: Sakelar tukar biasanya dilengkapi dengan casing atau wadah yang melindungi
bagian-bagian internalnya. Casing ini juga berfungsi sebagai pengaman untuk mencegah
kontak listrik yang tidak diinginkan.
Dengan kombinasi yang tepat dari bagian-bagian ini, sakelar tukar dapat berfungsi dengan
baik dan dapat digunakan untuk mengalihkan arus listrik antara dua sirkuit yang berbeda.
Penting untuk memahami bagian-bagian ini agar dapat menggunakan sakelar tukar dengan benar
dan aman.
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis (bimetal)
untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetik untuk pengaman hubung
singkat. MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. Keuntungan
menggunakan MCB, yaitu:
1. Pengaman hubungan arus pendek
Hubungan arus pendek/konseleting memang seringkali terjadi di Indonesia, Tak jarang
rumah atau pasar yang terbakar karena hubungan arus pendek/konsleting Ada banyak faktor
yang menyebabkan konsleting, salah satunya adalah tidak dipasang pengaman hubungan
singkat
2. Mengamankan beban lebih
Biasanya pelanggan telah mengontrak listrik dengan PLN,kontraknya adalah berapa catu
daya yang dikontrak oleh pelanggan Misalnya pelanggan mengontrak daya 450,secara
otomatis MCB akan trip (putus)
3. Sebagai saklar utama
MCB yang terpasang dirumah kita selain berfungsi sebagai pengaman terjadinya konslet
dan beban lebih juga bisa difungsikan sebagai saklar utama instalasi dirumah kita Jika kita
ingin memasang lampu atau memasang stop kontak (steker) maka kita hanya perlu
menggunakan MCB untuk memutus semua arus listrik didalam rumah.
4. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah satu
fasanya.
5. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat atau beban
lebih.
6. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan elektromagnetis pengaman
termis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan pengaman elektromagnetis
berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat.
MCB merupakan piranti pengaman yang digunakan untuk membatasi arus listrik dan/atau
memutus rangkaian secara otomatis ketika terjadi gangguan.Berdasarkan jenisnya, MCB dapat
dibagi menjadi dua, yakni MCB satu fasa dan MCB tiga fasa. MCB tiga fasa digunakan sebagai
pengaman beban yang disuplai dengan sumber tegangan tiga fasa. Adapun MCB satu fasa dapat
digunakan sebagai pengaman, baik pada instalasi domestik maupun pada rangkaian kendali.
Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan thermal overload yaitu
menggunakan dua buah logam yang digabungkan (bimetal), pengamanan secara thermis
memiliki kelambatan, ini bergantung pada besarnya arus yang harus diamankan, sedangkan
pengaman elektromagnetik menggunakan sebuah kumpa- ran yang dapat menarik sebuah angker
dari besi lunak. Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan menjadi
5 jenis ciri yaitu:
a. Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk pengaman rangkaian
b. semikonduktor dan trafo-trafo yang sensitif terhadap tegangan.
c. Tipe K (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk mengamankan alat-alat
rumah tangga.
d. Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.
e. Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.
f. Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan
MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa, sedangkan un- tuk
pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga apabila
terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut terputus. Ilustrasi
bagian pengaman dari MCB dapat dilihat pada gambar 1.1 internal parts of MCB.

Gambar 1.2 Internal part of MCB


MCB mempunyai dua cara pemutusan yang akan berfungsi otomatis jika arus yang melewati
pengaman melebihi nilai arus nominalnya. Kedua cara tersebut adalah termis dan
elektromagnetis. Pemutus termis berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap arus beban
lebih. Apabila suhu naik, lempengan pada salah satu sisi akan memuai lebih besar daripada sisi
yang lain, sehingga bimetal tersebut melengkung. Besar dan kecepatan lengkungan bimetal
dipengaruhi oleh waktu dan nilai dari arus beban lebih yang mengalir.Adapun pemutus
elektromagnetis berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap arus hubung singkat Ketika
terjadi hubung singkat, elektromagnetis dari koil akan mampu menarik armatur mekanisme tuas
(operator) MCB dalam waktu yang singkat (instantaneuous), sehingga akan memutuskan arus
hubung singkat.

Gambar 1.3 Nameplate MCB 1 Phase


Merujuk pada Gambar 1.2 terdapat sembilan simbol yang memiliki makna berbeda.
Kesembilan simbol tersebut yaitu simbol angka 1 dan 2, kode NC45a, C6, 230/400V, 4500 dan
3, 12002, LMK; SPLN 108; SLI 175 dan IEC 898, 1-ON, dan SNI.
a. Simbol dengan angka 1 dan angka 2
Angka 1 dan angka 2 pada nameplate MCB difungsikan sebagai simbol dari nomor
terminal koneksi kabel Koneksi terminal kabel dengan simbol angka 1 difungsikan untuk
menghubungkan masukan MCB dengan kabel sumber, sedangkan koneksi terminal kabel
dengan simbol angka 2 difungsikan untuk menghubungkan keluaran MCB dengan beban.
Berdasarkan Gambar 5.2, dapat terlihat bahwa MCB tersebut hanya 1 Pole saja.
b. Kode NC45a
NC45a merupakan kode nomor model pada MCB yang sudah ditentukan oleh produsen.
Model NC45a pada MCB menunjukan bahwa piranti pengaman digunakan di perumahan.
Beberapa produsen MCB memiliki nomor model yang berbeda-beda.
c. C6
Huruf C menunjukan tipe karakteristik MCB, sedangkan angka 6 menunjukan rating
current atau arus pengenal sebesar 6A. Berdasarkan data yang diperoleh dari hitachi circuit
breaker ataupun data dari Schneider-electric, terdapat sebelas arus pengenal pada MCB. Nilai
arus pengenal pada circuit breaker ataupun data dari Schneider-electric, terdapat sebelas arus
pengenal pada MCB. Nilai arus pengenal pada MCB adalah 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A,
25A, 32A, 40A, 50A, dan 63A.
Berdasarkan PUIL 2011, kurva karakteristik pemutusan MCB mempengaruhi kecepatan
magnetik (Im) ketika terjadi hubung singkat.Apabila merujuk pada standar IEC 608981, maka
kurva kurva karakteristik pemutusan MCB terbagi menjadi tiga, yaitu kurva B, Kurva C, dan
Kurva D.
a. Kurva B
MCB jenis ini biasanya digunakan sebagai pengaman di bangunan domestik dengan
karakteristk pemutus tipe standar. Tipe MCB dengan karakteristik pemutus kurva B akan
melakukan pemutusan ketika arus lebih besar tiga sampai lima kali arus nominal MCB.
b. Kurva C
MCB dengan kuva C merupakan pengaman yang digunakan pada peralatan listrik dengan
arus yang lebih tinggi, seperti lampu, motor, dan lain sebagainya.
Stop kontak merupakan material instalasi listrik yang berfungsi sebagai muara penghubung
antara arus listrik dengan peralatan listrik. Di bawah ini adalah gambar stop kontak out bow yang
dipasang di luar tebok (tidak ditanam di dalam tembok) dan memiliki beberapa colokan sehingga
sering disebut terminal.
Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi
muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop
kontak maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop
kontak. Berdasarkan bentuk serta fungsinya stop kontak dibedakan menjadi dua macam yaitu
1. Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk
menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis
kecil
2. Stop kontak besar juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan
lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground sakelar
jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat
Alat yang digunakan rangkaian dua saklar tukar dengan satu phasa mcb, dan satu lampu yaitu:
Tabel 2.1 Alat-alat praktikum
No Nama Spesifikasi/Merk Jumlah
1. Obeng + 4’’ 2 buah
2. Bor Listrik Ryu 10 – 1 RE 250V 1 unit
3. Tang Pengupas Tekiro 1 buah
4. Multimeter 20 KΩ/v (dc) 1 buah
9 KΩ/v (ac)
5. Tang Pembulat Standar 1 buah
6. Tespen Standar 1 buah
2.2 Bahan
Bahan yang digunakan rangkaian dua saklar tukar dengan satu phasa mcb, dan satu lampu yaitu:
Tabel 2.2 Bahan-bahan praktikum
No Nama Spesifikasi/Merk Jumlah
1. Saklar tukar 220 V /6 A 2 buah
2. Fitting Dinding 250 V/6 A 2 buah
3. Inbow Standar 2 buah
4. Pipa PVC Ø 5/8” 230 cm
5. T dus PVC Ø 5/8” 3 buah
6. Klem pipa logam Ø 5/8” 16 buah
7. Paku Sekrup ¾” x 6 mm 28 buah
8. Paku Sekrup 1” x 6 mm 16 buah
9. Kabel NYA Hitam 1,5 mm² 400 cm
10. Kabel NYA biru 1,5 mm² 300 cm
11. Steker NYA 1 buah
12. Elbow PVC Ø 5/8” 1 buah
13. Lampu Pijar 5 Watt/250 V 2 buah
14. Kotak kontak 220 V/6A 1 buah
15. MCB 6A 1 buah
16. Las Dop Ulir Logam 3 buah
17. Rel omega 0,9 mm 1 Buah

BAB III
PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja rangkaian praktikum rangkaian dua saklar tukar dengan satu phasa mcb, dan
satu lampu yaitu:
1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti pada tabel 2.1 dan 2.2 diatas
2. Pastikan semua alat dan bahan dalam kondisi baik.
3. Amati rangkaian yang akan disusun seperti pada rangkaian single line diagram dan pemipaan
berikut ini

Gambar 3.1 single line diagram pada praktikum rangkaian dua saklar tukar dengan satu
phasa mcb, dan satu lampu

Gambar 3.2 rangkaian pemipaan dua saklar tukar dengan satu phasa mcb, dan satu lampu
Susunlah pipa mulai dari single phase mcb, sakelar ganda, kotak kontak, fitting lampu.
4. Rekatkan pipa pada papan dengan menggunakan klem pipa logam ,paku sekrup lalu di bor
atau dipalu untuk mengencangkannya
5. Potonglah kabel fasa dan netral sesuai kebutuhan pada rangkaian
6. Jika semua klem sudah terpasang lalu masukanlah kabel fasa dan netral dengan cara
memasukan dari pipa paling ujung lalu dibelokan sesuai jalur pipa dan kebutuhan setiap
sambungannya
7. Sambungkan kabel pada kotak kontak, lampu, sakelar ganda dan MCB
8. Rapihkan sambungan kabel dengan solasi dan knob agar aman dan tidak terkadi konsleting
listrik
9. Kencangkan semua paku sekrup pada rangkaian yang dibuka saat memasukan kabel
10. Pastikan rangkaian aman tidak ada yang menyambung tidak sesuai ketentuan
11. Lalu sambungkan rangkaia pada sumber listrik dan di cek fasa dan netralnya
12. Lalu di cek dengan dan multimeter
13. Rangkaian siap diuji dengan memasang lampu dan coba menyalakannya
14. Amati percobaan dan tulislah hasilnya pada tabel yang telah disediakan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan dari rangkaian dua saklar tukar dengan satu phasa mcb, dan satu
lampu yaitu:
4.1 Hasil percobaan pada rangkaian

Gambar 4.1 Wiring diagram rangkaian dua saklar tukar dengan satu phasa mcb, dan satu lampu

Gambar 4.2 Rangkaian rangkaian dua saklar tukar dengan satu phasa mcb, dan satu lampu
4.2 Hasil pengukuran pada rangkaian
Hasil pengukuran rangkaian dua saklar tukar dengan satu phasa mcb, dan satu lampu
yaitu:
Tabel 4.1 Hasil percobaan rangkaian dua saklar tukar dengan satu phasa mcb, dan satu lampu
No MCB Sakelar tukar 1 Sakelar tukar 2 Lampu
1 0 0 1 0
2 0 1 0 0
3 1 0 0 0
4 1 1 1 0
5 1 0 1 1
6 1 1 0 1
Dari tabel diatas didapatkan bahwa jika MCB dalam keadaan "OFF" atau 0,maka tidak
ada rangkaian yang bisa digunakan atau diuji, Jika dalam keadaa "ON" atau 1 maka listrik dialiri
arus dan bisa digunakan, Jika kedua sakelar tukar dalam keadaan yang sama maka lampu akan
mati, jika dalam keadaan yang berbeda maka akan menyala lampunya.
4.3 Cara kerja rangkaian
Cara rangkaian rangkaian dua saklar tukar dengan satu phasa mcb, dan satu lampu yaitu:
a. Dimulai dari sumber listrik yang mengalir ke Phasa MCB. MCB (Miniature Circuit Breaker)
adalah alat pengaman yang digunakan untuk melindungi rangkaian listrik dari arus lebih atau
korsleting. Jika terjadi arus lebih atau korsleting, MCB akan memutus aliran listrik untuk
melindungi rangkaian.
b. Setelah MCB dinyalakan atau dari "OFF" ke "ON" maka arus akan mengalir ke sakelar
tukar. Sakelar tukar pertama terhubung dengan sumber listrik dan lampu. Ketika sakelar
tukar pertama dalam posisi tertentu (posisi atas atau bawah), aliran listrik dari sumber akan
mengalir melalui sakelar tukar pertama dan menuju lampu, sehingga lampu akan
mati.Sakelar tukar kedua terhubung dengan sakelar tukar pertama dan lampu. Ketika sakelar
tukar kedua dalam posisi tertentu (posisi atas atau bawah), aliran listrik dari sakelar tukar
pertama akan mengalir melalui sakelar tukar kedua dan menuju lampu, sehingga lampu akan
mati. Jadi jika posisi sakelar sama-sama keatas atau kebawah maka lampu akan mati dan jika
berbeda arah maka akan menyala.
c. Arus mengalir pada lampu. Lampu adalah beban listrik yang akan dinyalakan atau dimatikan
menggunakan saklar. Ketika aliran listrik mengalir ke lampu atau dalam posisi "ON", lampu
akan menyala. Ketika aliran listrik terputus atau dalam posisi "OFF", lampu akan mati.
Dalam rangkaian ini, kedua sakelar tukar dapat digunakan untuk menghidupkan atau
mematikan lampu dari dua lokasi yang berbeda. Misalnya, jika sakelar tukar pertama berada di
posisi atas dan sakelar tukar kedua berada di posisi atas, lampu akan mati. Namun, jika kedua
sakelar tukar berada di posisi yang berbeda (atas dan bawah), lampu akan menyala. Rangkaian
ini memberikan fleksibilitas dalam mengendalikan lampu dari dua tempat yang berbeda, seperti
di pintu masuk dan di dalam ruangan. Penting untuk memastikan penggunaan yang benar dan
aman dari rangkaian ini, serta memperhatikan petunjuk instalasi dan peraturan listrik yang
berlaku.
4.4 Pengkabelan
Wiring diagram adalah representasi grafis atau gambaran visual dari susunan atau
penghubungan kabel-kabel (fasa dan netral) listrik dalam suatu sistem atau perangkat elektronik.
Diagram ini menunjukkan bagaimana kabel-kabel (fasa dan netral) tersebut dihubungkan satu
sama lain dan ke komponen-komponen lain dalam rangkaian. Seperti pada gambar 4.1 wiring
diagram juga bisa digunakan untuk menghitung perkabelan. Pada perkabelan praktikum
rangkaian dua saklar tukar dengan satu phasa mcb, dan satu lampu dirincikan sebagai berikut:
Tabel 4.2 pengkabelan fasa pada rangkaian praktikum dua saklar tukar dengan satu phasa
mcb, dan satu lampu

No Letak Panjang

1 Sakelar tukar 2 ke lampu 125 cm

2 Sakelar tukar 1 ke MCB 125 cm

3 Sakelar tukar 1 NO ke Sakelar tukar 2 NC 165 cm

4 Sakelar tukar 1 NC ke Sakelar tukar 2 NO 165 cm


Jadi total pengkabelan fasa pada rangkaian praktikum dua saklar tukar dengan satu phasa
mcb, dan satu lampu berdasarkan tabel yaitu 580 cm
Tabel 4.3 Pengkabelan netral pada pada rangkaian praktikum rangkaian dua saklar tukar
dengan satu phasa mcb, dan satu lampu

No Letak Panjang

1 MCB ke lampu 140 cm


Jadi total pengkabelan netral pada rangkaian praktikum dua saklar tukar dengan satu phasa
mcb, dan satu lampu berdasarkan tabel adalah 140 cm.
Jadi untuk pengkabelan rangkaian praktikum rangkaian dua saklar tukar dengan satu phasa
mcb, dan satu lampu membuthkan 580 cm + 140 cm = 720 cm.
4.5 RAB (Rencana Anggaran Biaya)
RAB adalah singkatan dari Rencana Anggaran Biaya. RAB adalah dokumen yang
menyajikan perkiraan biaya yang akan dikeluarkan dalam suatu proyek konstruksi atau
pembangunan. RAB mencakup estimasi biaya untuk semua elemen pekerjaan yang terkait
dengan proyek. Berikut RAB untuk rangkaian dua saklar tukar dengan satu phasa mcb, dan satu
lampu.
Tabel 4.4 Rencana anggaran biaya
No Nama Spesifikasi Quantity Unit Harga Total Link
satuan pembelian
1 Obeng + 4’’ 1 buah Rp7.200 Rp7.200 https://
shp.ee/
jvpqpzw
2 Bor Ryu 10 – 1 1 unit Rp157.000 Rp157.000 https://
Listrik RE 250V shp.ee/
94aia24
3 Tang Tekiro 1 buah Rp17.400 Rp17.400 https://
Pengupas shp.ee/
egcptqa
4 Multi 20KΩ/v(c) 1 buah Rp40.000 Rp40.000 https://
meter 9KΩ/v(ac) shp.ee/
hwjk4b2
5 Tang Standar 1 buah Rp10.500 Rp10.500 https://
Pembulat shp.ee/
tpse4nk
6 Tespen Standar 1 buah Rp2.500 Rp2.500 https://
shp.ee/
3d6dx97
7 Saklar 220 V /6 2 buah Rp9.000 Rp18.000 https://
tukar A shp.ee/
8tgtm9j
8 Fitting 250 V/6 A 2 buah Rp2.358 Rp4.716 https://
Dinding shp.ee/
i7iv8hi
9 Roset Standar 1 buah Rp600 Rp600 https://
Kayu shp.ee/
8wpys5a
10 Pipa PVC Ø 5/8” 230 cm 1 meter Rp9.500 Rp21.850 https://
shp.ee/
smup52s
11 T dus Ø 5/8” 3 buah Rp800 Rp2.400 https://
PVC shp.ee/
qufif9z
12 Klem pipa Ø 5/8” 16 buah Rp360 Rp5.760 https://
logam shp.ee/
w44mzim
13 Paku ¾” x 6 28 buah Rp916 Rp25.648 https://
Sekrup mm shp.ee/
dmkeep6
14 Paku 1” x 6 mm 16 buah Rp380 Rp6.080 https://
Sekrup shp.ee/
mk55bgq
15 Kabel 1,5 mm² 5,8 meter Rp65.000 Rp377.000 https://
NYA shp.ee/
Hitam u763gmr
16 Kabel 1,5 mm² 1,5 meter Rp89.000 Rp133.500 https://
NYA biru shp.ee/
t7eg4yp
17 Steker Broco 1 buah Rp2.555 Rp2.555 https://
shp.ee/
f45zj92
18 Elbow Ø 5/8” 1 buah Rp475 Rp475 https://
PVC shp.ee/
3wezq7e
19 Lampu 5 Watt/ 2 buah Rp2.355 Rp4.710 https://
Pijar 250 V shp.ee/
davypac
20 Kotak 220 V/6A 1 buah Rp12.521 Rp12.521 https://
kontak shp.ee/
uea4nw8
21 MCB 6A 1 buah Rp8.500 Rp8.500 https://
shp.ee/
meq4va7
22 Las Dop Ulir 2 buah Rp180 Rp360 https://
Logam shp.ee/
ynzsi62
23 Rel omega Alumi 1 buah Rp14.000 Rp14.000 https://
nium shp.ee/
0,9 mm g6qtnf2
Total Rp 873.005
4.6 Timing diagram

Gambar 4.3 Timming diagram


Pada rangkaian praktikum rangkaian dua saklar tukar dengan satu phasa mcb, dan satu
lampu. Jika MCB dalam posisi 0 atau “OFF” maka lampu akan dalam posisi 0 atau “OFF”juga.
Jika MCB dalam posisi 1 atau “ON” maka lampu akan dalam posisi 0 atau “OFF” jika sakelar
tukar 1dan 2 dalam posisi yang sama dan jika sakelar tukar 1 dan 2 dalam posisi yang berbeda
maka lampu akan dalam posisi 1 atau “ON”
BAB V
KESIMPULAN
Listrik merupakan kebutuhan pokok setiap orang didunia saat ini,hampir semua
kehidupan menggunakan listrik, oleh karena atas kebutuhan itu timbullah instalasi listrik yang
ramah manusia atau tidak membahayakan manusia,maka dibuatlah peraturan untuk keamanan
umat manusia, peraturan tersebut banyak diupdate demi keselamatan manusia, terakhir kita harus
berpedoman pada PUIL( Peraturan Umum Instalasi Listrik). PUIL adalah peraturan yang
mengatur standar dan tata cara pemasangan, penggunaan, dan pemeliharaan instalasi listrik di
Indonesia. PUIL diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan
bertujuan untuk memastikan keselamatan dan keandalan instalasi listrik.Untuk saat ini kita
berpedoman pada PUIL 2011.
Dari hasil rangkaian dua saklar tukar dengan satu phasa mcb, dan satu lampu yaitu bahwa
rangkaian ini sangat sederhana dan biasa digunakan dalam kehidupaan sehari-hari kususnya pada
rumah tangga. Rangkaian ini terdiri dari MCB yang berfungsi untuk memutus tegangan jika
terjadi konsleting listrik, kotak kontak yang berfungsi menjadi sumber listrik untuk benda lain
seperti charger,blender dan banyak lainnya. Saklar tukar adalah saklar yang yang dapat
digunakan untuk menghidupkan dan mematikan lampu dari tempat yang berbeda Instalasi saklar
tukar adalah penggunaan dua buah saklar untuk meyalakan dan menghidupkan satu buah lampu
dengan cara bergantian. Rangkaian instalasi penerangan yang menggunakan saklar tukar banyak
dijumpai di hotel-hotel atau di rumah penginapan maupun di lorong- lorong yang panjang.
Sehingga saklar tukar ini dikenal juga sebagai saklar hotel maupun saklar lorong. Tujuan dari
penggunaan ini ialah untuk efisiensi waktu dan tenaga karena penggunaan saklar
ini sangat praktis. Jika sakelar tukar dalam posisi yang sama atau sama-sama diposisi atas atau
bawah maka lampu akan mati, dan jika sakelar tukar berada di posisi yang berbeda maka lampu
akan menyala.
DAFTAR PUSTAKA
Adiarta, Agus .2021. Dasar-Dasar Instalasi.Depok : PT. RajaGrafindo Persada
Laras, Djoko Budiyo Taruno, dkk. 2019. Instalasi Listrik Industri.Yogyakarta: UNY press
Prok, A. D., Tumaliang, H., & Pakiding, M. (2018). Penataan dan pengembangan instalasi
listrik fakultas teknik UNSRAT 2017. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 7(3), 207-
218.
Taruno, Djoko Laras Budiyo Taruno, Zamtinah. 2019. Instalasi Listrik Industri. UNY Press.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai