Anda di halaman 1dari 15

PENGAMAN LISTRIK

Nama Kelompok : 1. Iswanto Rahman (32119011)

2. Muhammad Asdik Pascal (32119014)

3. Muhammad Fadris Maskun (32119019)

4. Wilda Amalia T (32119024)

5. Amrullah Almubarakah (32119004)

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2019
1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
Pengaman Listrik.

    Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
   
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
   
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
   
                                                                                      Palembang, 11 September 2015
   
                                                                                      Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Telah kami ketahui, bahwa listrik sangat penting perannya dalam kehidupan kita
sehari-hari. Kita juga harus mengetahui sejauh mana listrik itu berbahaya, sehingga
kecelakaan yang disebabkan oleh pengguna energi listrik dapat diminimakan, bahkan dapat
dihindari adapun bahay listrik yang sering terjadi :

 Bahya sentuh, yaitu apabila ada manusia yang bersentuhan langsung dengan istrik
 Arus hubungan sigkat/pendek, adalah mengalirnya arus dari potensial tinggi ke potensial
rendah tanpa melalui beban. Hubung singkat bisa terjadi bila kabel listrik yang
bertegangan bersentuhan dengan kabel netral atau body peralatan listrik.
 Bahaya kebakaran akibat arus hubung singkat atau konslet listrik

Bahkan beberapa kasus tersengat listrik bisa berakibat pada kematian. Mengapa
tegangan lisrik 12V pada akumulator tidak menyengat dan membahayakan manusia?
Karena tubuh manusia memiliki batas aman untuk dialiri listrik, beberapa penelitian
menyebutkan sampai dengan arus listrik 50mA adalah batas aman bagi manusia.

Efek dari sengatan listrik sangat bervariasidari cacat fisik dan psikis sampai pada
membawa korban jiwa. Telah banyak kasus yang terjadi di sekitar kita meninggal karena
tersengat arus listrik. Oleh karena itu, mngkin pengaman listrik patut di perhitungkan untuk
tingkat keamanan di rumah kita, baik untuk keamanan keluarga kita dari sengatan listrik
maupun untuk instalasi listrik rumah kita.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Pengaman Listrik

. Pengaman listrik digunakan untuk mengamankan rangkaian listrik dari kerusakan


akibat panas yang timbul oleh adanya arus lebih ataupun akibat dari hubungan pendek dari
sistem listrik tersebut ataupun dari rangkaian yang lain

2. Fungsi Pengaman Listrik

- mencegah kerusakan peralatan pada sistem tenaga listrik


- mengurangi kerusakan peralatan pada sistem tenaga listrik
- mempersempit daerah yang terganggu sehingga tidak lebih luas
- memberi pelayanan dengan keandalan dan mutu tinggi pada konsumen
- megamankan manusia dari bahaya tenaga listrik

3. Tujuan dibuatnya Pengaman Listrik

- Untuk melindungi manusia dari tersengat arus listrik


- Untuk melindungi peralatan dari bahaya arus listrik

4
BAB III

KEADAAN UMUM
1. Definisi
- Sekring
- MCB
- TOR (Thermal Overload Relay)
- Relay

2. Macam Pengaman Listrik

- Sekring/Fuse
 Berdasarkan cara pemutusannya
 Berdasarkan Fungsinya
 Berdasarkan bentuk fisiknya
 Berdasarkan waktu kerjanya

- MCB (Miniatur Circuit Breaker)


 Berdasarkan waktu pemutusannya
- Relay
 SPST
 SPDT
 DPST
 DPDT
 QPST

3. Pengaman Listrik lainnya

5
BAB IV

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pengaman Listrik


Pengaman listrik adalah alat yang digunakan untuk mengamankan rangkaian listrik akibat
panas oleh arus berlebih ataupun hubungan pendek yang terjadi pada sistem listrik atau
rangkaian lain.

2. Fungsi Pengaman Listrik


- mencegah kerusakan peralatan pada sistem tenaga listrik
- mengurangi kerusakan peralatan pada sistem tenaga listrik
- mempersempit daerah yang terganggu sehingga tidak lebih luas
- memberi pelayanan dengan keandalan dan mutu tinggi pada konsumen
- megamankan manusia dari bahaya tenaga listrik

3. Definisi masing-masing Pengaman Listrik

A. Definisi Fuse/Sekring
Fuse adalah alat pengaman listrik yang terpasang dan tersusun secara seri, yang akan
terbakar dan memutus arus jika terlewati arus yang melebihi kapasitas kerja fuse.
Jika fuse yang sebagai pengaman ini telah terbakar atau putus elementnya maka harus
harus diganti dengan kapasitas yang sama, jika diganti dengan kapasitas yang lebih
besar maka akan mengakibatkan kerusakan pada rangkaian listrik tersebut.

Gambar Sekring/Fuse

6
B. Definisi MCB

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik rumah
yang mempunyai peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi
dalam instalasi rumah bila terjadi beban lebih atau hubung singkat(konsleting)

Gambar MCB

C. Definisi TOR(Thermal Overload Relay)

Thermal Overload Relay adalah suatu pengaman beban lebih dimaksudkan untuk melindungi
motor dan perlengkapan kendali motor, terhadap pemanasan berlebihan sebagai akibat beban
lebih atau akibat motor tidak dapat diasut.

Gambar TOR (Thermal Overload Relay)

D. Relay

Relay adalah sebuah saklar elektronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik
lainnya. Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu :

 Koil : Lilitan dari relay


 Common : Bagian yang tersambng dengan NC (dalam keadaan normal)
 Kontak : Terdiri dari NC dan NO

7
Gambar Relay

4. Macam – Macam Pengaman Listrik

A. Sekring/ Fuse

Berdasarkan cara pemutusannya


1. Sekring Lebur
Sekring Lebur akan bekerja ketika ada tegangan lebih (overvoltage)
sehingga meleburkan elemen lebur yang memutus aliran arus pada
rangkaian.

Gambar Sekring Lebur

2. Sekring Suhu
Sekring suhu bekerja ketika sistem over head atau panas lebih sehingga
mengakibatkan sekring trip.

Gambar Sekring Suhu

8
3. Sekring Suhu
Sekring dengan waktu tertentu, bisa menset waktu sesuai dengan
program yang kita tentukan agar sekring tersebut bekerja.

Gambar Sekring Waktu


Berdasarkan Fungsinya

1. Sekring Semi Otomatis


Sekring semi otomatis banyak dipakai dalam elektronika, didalam
sekring ini terdapat kawat yang besar disesuaikan dengan ukuran arus. Jika
terjadi hubung pendek, bearti ada arus yang mengalir melebihi
kemampuan kawat penghantar maka kawat akan putus

2. Sekring Otomatis
Sekring otomatis dipakai pada KWH meter dan sering di sebut MCB
sehingga sekring ini bisa dipakai berulang kali bila terjadi arus pendek.

Berdasarkan Bentuk Fisiknya

1. Tipe Ulir
Sekring jenis ini merupakan sekring dengan kapasitas pemutusan
rendah yang terdiri atas 2 model yaitu :
 Tipe D (diazed)
 Tipe DO (neozed)
2. Tipe Pisau
Sekring jenis ini memiliki bentuk kotak atau bulat berbentuk keramik
dengan pisau kotak pada kedua ujungnya
3. Tipe Tabung

9
Pengertian Pengaman Listrik
PENGAMAN LISTRIK
 
Pengaman adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi atau mengamankan
atau mencegah sistem instalasi listrik dari beban arus yang melebihi kemampuannya. Arus
yang mengalir pada suatu penghantar akan menimbulkan panas, baik pada saluran penghantar
maupun pada alat listriknya sendiri.

A. FUNGSI PENGAMAN
Pengaman listrik mempunyai fungsi yaitu sebagai berikut
 Mengamankan system instalasi listrik (hantaran, perlengkapan listrik dan alat/
pesawat yang menggunakan listrik)
 Melindungi/membatasi arus lebih yang disebabkan oleh pemakaian beban yang
berlebihan dan akibat hubung singkat antara fasa dengan fasa, fasa dengan netral atau fasa
dengan badan (body).
 Melindungi hubung singkat dengan badan mesin atau perlengkapan lainnya.

B. MACAM-MACAM PENGAMAN LISTRIK

1. SEKERING {PATRON LEBUR}.


Salah jenis pengaman listrik yang mempunyai elemen yang dapat lebur jika arus yang
melewati melebihi ratingnya. Cara kerja pengaman jenis ini berdasarkan panas yang timbul
akibat arus lebih yang mengalir pada pengaman elemen lebur. 

a.Sekering Non Otomatis.


Pengaman ini jenis ini memiliki kawat dari jenis perak dengan campuran logam lain
seperti timbel, seng & tembaga. Prinsip kerjanya dengan cara memutuskan kawat leburnya
apabila pada sistem terjadi kenaikan arus diluar batas nominalnya.. Berikut dibawah ini
gambar fisik Sekering .

Gambar. Fisik Sekering.


b.Sekering Otomatis.

10
Secara fisik bentuknya sama dengan Sekering Non Otomatis, tapi sekering otomatis
mempunyai 2 tombol yaitu tombol besar dan tombol kecil. Tombol besar berada ditengah
berfungsi sebagai untuk menghubungkan aliran listrik, saat terjadi konsleting tombol tengah
akan keluar. Tombol kecil berada ditepi berfungsi untuk mematikan aliran listrik. Berikut
dibawah ini gambar fisik Sekering Otomatis.

Gambar. Fisik Sekering Otomatis.

2. CB { Circuit Breaker }
Circuit Breaker adalah suatu pemutus rangkaian listrik pada sistem instalasi listrik,
yang mampu dan menutup pada semua kondisi, termasuk hubung singkat yang sesuai dengan
kemampuan/rating. Dan juga dalam keadaan tegangan normal maupun tidak normal.

 a. MCB { Miniature Circuit Breaker }.


MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis
(bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetik untuk
pengaman hubung singkat. MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga
fasa. Berikut dibawah ini gambar fisik MCB.

Gambar. Fisik MCB.

b. MCCB { Mold Case Circuit Breaker }.


MCCB adalah salah satu pengaman listrik yang mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai
pengaman dan sebagai alat penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat
berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih. Pada jenis
tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan
yang diinginkan. MCCB ini biasanya digunakan pada arus diatas 100A. Fungsi MCCB
adalah sebagai pemutus sirkit pada tegangan menengah. Berikut dibawah ini gambar fisik
MMCB.

11
Gambar. Fisik MMCB.

c. ELCB { Earth Leakage Circuit Breaker }.


ELCB adalah salah satu pengaman listrik yang prinsip kerjanya memutuskan arus
listrik saat terdeteksi ada kebocoran listrik ke tanah/grounding atau alat pemutus aliran listrik
saat terjadi kontak antara tubuh manusia yang bersentuhan dengan groud saat menyentuh alat
yang dialiri listrik. Berikut dibawah ini gambar fisik ELCB.

Gambar. Fisik ELCB.

d. ACB { Air Circuit Braker }.


ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana
pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan
menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer digunakan sebagai peredam busur api yang
timbul akibat proses switching maupun gangguan. Pengoperasian pada bagian mekanik ACB
dapat dilakukan dengan bantuan solenoid motor ataupun pneumatik. Berikut dibawah ini
gambar fisik ACB .

  

12
Gambar. Fisik ACB.
 

e. OCB { Oil Circuit Breaker }.


Gas yang terbentuk dari uap minyak mempunyai sifat thermal conductivity yang baik
dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan media
pemadam loncatan bunga api. Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan
minyak sebagai sarana pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi
busur api dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi uap
minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung-gelembung uap minyak dan gas.
Berikut dibawah ini gambar fisik OCB.

Gambar. Fisik OCB.

f. VCB { Vacuum Circuit Breaker }.


Vacuum circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan busur api,
pada saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat mengisolir hubungan setelah bunga
api terjadi, akibat gangguan atau sengaja dilepas. Salah satu tipe dari circuit breaker
adalah recloser. Recloser hampa udara dibuat untuk memutuskan dan menyambung kembali
arus bolak-balik pada rangkaian secara otomatis. Pada saat melakukan pengesetan besaran
waktu sebelumnya atau pada saat recloser dalam keadaan terputus yang kesekian kalinya,
maka recloser akan terkunci (lock out), sehingga recloser harus dikembalikan pada posisi
semula secara  manual. Berikut dibawah ini gambar fisik VCB.

13
Gambar. Fisik VCB.

g. NFB { No Fuse Circuit Breaker }.


NFB berfungsi untuk menghubungkan dan memutus tegangan/arus utama dengan
sirkuit atau beban, selain itu berfungsi juga untuk memutuskan/ melindungi beban dari arus
yang berlebihan ataupun jika terjadi hubung singkat. Cara kerja NFB, ketika arus yang
mengalir melaluinya melebihi dari nilai yang tertera pada NFB maka secara otomatis NFB
akan memutuskan arusnya. NFB 3 Phase umumnya digunakan pada sirkuit induktion motor
atau control panel. Berikut dibawah ini gambar fisik NFB.

Gambar. Fisik NFB.

h. SF6CB { Sulfur Circuit Breaker }.


SF6 CB adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai sarana
pemadam busur api. Gas SF6 merupakan gas berat yang mempunyai sifat dielektrik dan sifat
memadamkan busur api yang baik sekali. Prinsip pemadaman busur apinya adalah Gas SF6
ditiupkan sepanjang busur api, gas ini akan mengambil panas dari busur api tersebut dan

14
akhirnya padam. Rating tegangan CB adalah antara 3.6 KV – 760 KV. Berikut dibawah ini
gambar fisik SF6CB .

Gambar. Fisik SF6CB.

15

Anda mungkin juga menyukai