Anda di halaman 1dari 13

BAB.

1 PERENCANAAN PRODUKSI MASSAL

KOMPETENSI DASAR
3.10. Menganalisis perencanaan produksi massal
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan pengertian produksi massal dengan sopan.
2. Menjelaskan perencanaan produksi massal dengan sopan
3. Menjelaskan kelebihan dan keterbatasan dari produksi dengan sopan
4. Menjelaskan contoh produk yang diproduksi massal dengan sopan
5. Menentukan perencanaan produk yang akan diproduksi dengan teliti
6. Membuat perencanaan produk massal dengan teliti.
A. Pengertian Produksi Masal
Untuk menghasilkan produk dengan kwalitas yang baik dan memiliki standarisasi tentunya
memerlukan sebuah perencanaan proses produksi. Sebuah perencanaan setidaknya melalui
berbagai aktivitas yang berlangsung dari proses input, pemrosesan, sampai dengan
menghasilkan produk serta pengujian produk yang telah diproduksi. Produksi adalah
kegiatan menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih
bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Sedangkan massal berarti mengikut sertakan atau
melibatkan banyak orang. Sehingga produksi massal dapat diartikan sebagai kegiatan
memproduksi barang tertentu yang sudah ditentukan standar spesifikasinya dalam jumlah
besar melalui serangkaian operasi yang sama dengan produk sebelumnya. Produksi masal
adalah istilah yang digunakan untuk sebuah kegiatan memproduksi barang terstandarisasi
dalam jumlah banyak dan untuk waktu yang berkelanjutan (terus menerus). Proses
produksi dilakukan secara berulang dan dibagi menjadi beberapa segmen sehingga waktu
pengerjaan menjadi lebih cepat.
B. JENIS PRODUKSI BERDASARKAN LAPANGAN USAHA
Jenis produksi berdasarkan lapangan usaha adalah sebagai berikut.
a. Produksi Ekstraktif
Ekstraktif adalah lapangan usaha produksi yang kegiatannya mengumpulkan, menggali, dan
mengambil barang-barang yang sudah disediakan oleh alam. Contoh: menangkap ikan
dilaut, pertambangan, dan penggalian.
b. Produksi Agraris
Agraris adalah lapangan usaha produksi yang kegiatannya mengolah alam atau
memanfaatkan tanah agar dapat menghasilkan dan memperbanyak barang. Contoh:
pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan.
c. Produksi Industri
Industri adalah lapangan usaha yang kegiatannya mengolah bahan mentah dan bahan
penolong untuk dapat menghasilkan barang jadi atau barang setengah jadi. Contoh:
industry pakaian, industry makanan, industry kosmetika, industry tekstil, dan industry
semen.
d. Produksi Perdagangan
Perdagangan adalah lapangan usaha yang kegiatannya sebagai perantara pemindahan hak
milik barang dari produsen ke konsumen dengan cara memperjualbelikannya yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Contoh: distributor, dealer, grosir, pedagang
(toko / keliling)
e. Produksi Pengangkutan / Transfortasi
Pengangkutan adalah lapangan usaha yang kegiatannya memperpendek jarak antara
produsen ke konsumen melalui pemindahan barang dari satu tempat ketempat yang lain.
Contoh: perusahaan pengangkutan barang melalui darat, laut, dan udara.
f. Produksi Jasa
Jasa adalah lapangan usaha yang kegiatannya memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Contoh: dokter, guru, bank, psikolog, dan perbengkelan.

C. JENIS PRODUKSI BERDASARKAN SIFATNYA


Jenis produksi berdasarkan sifatnya adalah sebagai berikut.
a. Produksi Massal
Produksi massal adalah produksi yang dibuat untuk kepentingan massa atau umum dan
dibuat secara massal dalam jumlah banyak, misalnya produksi rokok, sabun, kendaraan, dan
minuman. Produksi massal juga dikenal dengan produksi massa berseri, misalnya televisi
dengan berbagai ukuran layar. Produksi massal, yang juga dikenal sebagai aliran produksi
atau produksi terus-menerus, merupakan system produksi dalam skala besar dari produk.
Produksi massal adalah metode memproduksi barang dalam jumlah besar dengan biaya
rendah per unitnya. Harga yang rendah bukan berarti menunjukkan kualitas yang rendah
karena produksi barang dalam jumlah yang besar telah distandardisasi oleh interchangeable
parts yang dapat digunakan untuk memproduksi barang yang sama.
b. Produksi Satuan
Produksi satuan adalah produksi yang dibuat berdasarkan pesanan dengan tujuan untuk
melayani kepentingan perorangan atau pesanan yang dibuat dengan jumlah terbatas.

D. KARAKTERISTIK PRODUKSI MASSAL


1. Jumlah Produksi Sangat Banyak; Barang yang diproduksi untuk skala produk massal
mencapai ribuan unit hingga jutaan unit dalam satu hari kerja. Banyaknya barang ini
tergantung dari pemakaian di masyarakat. Semakin banyak barang digunakan oleh
masyarakat, maka barang akan diproduksi semakin banyak. Sebagai contoh produksi AC tipe
split lebih banyak dibandingkan dengan AC tipe stand floor. Hal ini dikarenakan AC tipe split
lebih banyak digunakan di masyarakat.
2. Produk Terstandar; Produk yang dibuat secara masal akan menghasilkan barang yang
identik (tidak bervariasi). Hal ini bisa dibuktikan dengan membandingkan produk tipe yang
sama dari beberapa daerah, pasti mempunyai kesamaan. Barang diproduksi dengan cara
yang sudah distandarisasi sehingga menghasilkan barang yang sama.
3. Mengalami Urutan Pengerjaan; Proses kegiatan memproduksi barang secara massal
mempunyai urutan kerja pada setiap sektornya. Sebagai contoh pada perakitan Air
Conditioner Split System, ada sektor yang tugasnya hanya mengerjakan pemipaan indoor,
pemipaan outdoor, kelistrikan, atau hanya mengerjakan body saja. Tetapi semua itu saling
terkait antara satu dengan yang lainnya.
4. Pekerjaan Yang Berulang Menggunakan Mesin; Produksi massal suatu barang tidak akan
lepas dari bantuan mesin, baik itu mesin dengan teknologi terbaru ataupun mesin yang
masih menggunakan teknologi lama tetapi tetap mempunyai tujuan yang sama. Dengan
menggunakan bantuan mesin maka ongkos produksi akan lebih murah dan pengerjaan akan
lebih cepat. Semakin tinggi teknologi yang digunakan, maka campur tangan manusia akan
semakin sedikit.
5. Supervisi Sangat Minim; Dengan bantuan teknologi maka pengerjaan pada setiap sektor
akan semakin mudah sehingga proses supervisi akan semakin minim dilakukan. Supervisi
hanya dilakukan jika terdapat kendala pada alur produksi yang membutuhkan penanganan
yang cepat dan tepat agar proses produksi tetap berjalan normal.

C. KEUNTUNGAN PRODUKSI MASSAL


Keuntungan yang didapatkan dari produksi barang secara massal antara lain:
a. Meningkatkan produktifitas
b. Menurunkan biaya produksi
c. Waktu yang dibutuhkan lebih singkat
d. Barang yang dihasilkan seragam

D. KETERBATASAN PRODUKSI MASSAL


Selain terdapat keuntungan dari produksi massal, di sisi lain terdapat keterbatasan yang
dihadapi dengan produksi masal sehingga dapat juga menjadi kerugian dalam produksi
masal antara lain:
a. Modal yang sangat besar akibat tingginya investasi pada fasilitas produksi
b. Jika ada ketidak sesuaian produk, perlu merombak infastuktur
c. Jika ada satu sektor yang tidak bekerja, akan mempengaruhi sektor lain
d. kurangnya variasi ragam produk.
E. PERAN TEKNOLOGI
Penggunaan tekonologi dalam produksi barang secara massal memberikan keuntungan
yang besar bagi perusahaan atau produsen. Semakin canggih teknologi yang dipergunakan
untuk memproduksi barang, akan semakin besar keuntungan yang didapatkan. Penggunaan
teknologi robotik dan juga kecerdasan buatan (artificial intelligent) sangat mengurangi
campur tangan manusia dalam proses produksi. Terjadinya kesalahan manusia (human
error) dapat diminimalisir dengan menggunakan mesin yang terprogram.
Proses pengelasan pemipaan AC, pembuatan jalur PCB modul, penyolderan komponen juga
dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi robot. Hasil yang didapatkan juga lebih
rapi dan kuat. Pengecatan body juga dilakukan menggunakan mesin sehingga mengurangi
butiran cat terhirup oleh manusia.
Tingkat kecanggihan teknologi yang dipergunakan juga akan mengurangi tingkat kesalahan
yang terjadi. Penggunaan mesin pada proses produksi juga akan sangat membantu pada
saat proses yang membahayakan manusia. Proses produksi pada lingkungan dengan tingkat
radiasi tinggi atau penggunaan bahan kimia yang berbahaya. Pada keadaan ini sangat
dibutuhkan campur tangan teknologi untuk mengurangi dampak bahaya yang ditumbulkan.
Pada saat ini sudah masuk ke Revolusi Industri 4.0 dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi, mesin produksi dapat dikontrol untuk proses produksi,
pelaporan, dan pengawasan dilakukan melalui jarak jauh secara on line melalui internet.
Revolusi Industri 4.0 memaksa diri kita untuk terus belajar agar tidak tertinggal oleh
kemajuan zaman.
F. Perencanaan Produksi Massal
1. Pengertian Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi dapat diartikan sebagai proses untuk memproduksi barang pada
suatu periode sesuai yang telah dijadwalkan melalui pengelolaan sumber daya seperti
tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan. Perencanaan produksi berguna untuk
mengarahkan seluruh aktivitas rutin tenaga kerja.
Kegiatan /proses produksi akan didahului oleh pembuatan rencana produk. Persoalan yang
paling mendasar yang dapat digunakan untuk membuat perencanaan produk adalah 5W1H.
What. Apa operasi-operasi yang sebenarnya diperlukan? Dapatkah beberapa operasi
dihilangkan, dikombinasikan, atau disederhanakan? Apakah produk harus dirancang
kembali untuk memudahkan produksi?
Who: Siapa yang akan melaksanakan masing-masing operasi? Apakah semua karyawan atau
hanya beberapa karyawan tertentu saja?
Where: Dimana masing-masing operasi dilaksanakan? Apakah pekerjaan hanya dapat
dilakukan pada tempat-tempat tertentu atau dapat dilakukan ditempat lain?
When: Kapan setiap operasi dilakukan? Apakah ada penundaan atau kelambatan yang
berlebihan? Adakah operasi yang menyebabkan kemacetan?
How: Bagaimana operasi akan dilakukan? Metode-metode atau peralatan apa yang akan
digunakan?
Metode 5W1H (Lima “W” Satu “H”) ini juga disebut dengan Metode Kipling (Kipling
Method) karena istilah 5W1H ini pada awalnya adalah diambil dari Puisi Rudyard Kipling
pada tahun 1902 yang isinya adalah sebagai berikut :
I have six faithful serving men
They taught me all I knew
Their names are What and Where and When
And Why and How and Who
Perencanaan produk bersifat lebih luas dari perencanaan produksi. Perencanaan produk
bersifat jangka panjang dan umum, sedangkan perencanaan produksi bersifat taktis dan
jangka pendek. Proses pengambilan keputusan pengendalian produksi dapat digambarkan
sebagai berikut.
1. Aspek Bentuk Produk yang Akan Dibuat (what)
Aspek ini menuntut perusahaan atau wirausaha untuk dapat memilih salah satu dari dua
cara berikut.
a). Market-full, yaitu memproduksi dan menjual produk atas dasar pertimbangan “
membuat apa yang dapat dijual.” Jenis produk yang akan dihasilkan ditentukan
berdasarkan permintaan pasar. Dengan kata lain, cara ini dilandasi filosofi untuk “
memenuhi kebutuhan masyarakat”. Contoh perusahaan A melakukan riset pasar untuk
mengetahui produk yang diminta oleh masyarakat. Produk X ternyata adalah produk yang
diminta banyak konsumen dan belum ada perusahaan yang dapat memenuhi seluruh
permintaan pasar. Oleh karena itu, perusahaan A memutuskan untuk memproduksi produk
X tersebut, walaupun perusahaan harus menyesuaikan teknologi yang dimiliki dan
dikuasainya agar dapat menghasilakan produk X.
b. Tecnology-push, yaitu memproduksi dan menjual produk atas dasar pertimbangan “
menjual apa yang dapat dibuat”. Jenis produk yang akan dihasilkan ditentukan berdasarkan
teknologi yang dimiliki dan dikuasai perusahaan. Dengan kata lain, cara ini dilandasi filosofi
untuk “ menciptakan kebutuhan masyarakat”. Contoh perusahaan T memiliki sumber daya
yang menguasai teknologi produksi pengolahan limbah plastic menjadi berbagai pot bunga
plastic. Perusahaan T memproduksi berbagai macam pot bungan plastic tanpa
mempertimbangkan bagaimana permintaan pasar terhadap produk tersebut.
2. Ruang Lingkup Perencanaan Produksi
Menurut Sukaria Simulingga (2013), perencanaan produksi meliputi kegiatan-kegiatan
berikut:
a. Mempersiapkan rencana produksi
b. Membuat jadwal penyelesain produk
c. Merencanakan produksi dan pengadaan bahan dari luar
d. Menjadwalkan proses operasi tiap unit
e. Menyampaikan jadwal pada pemesan

3. Tujuan dan Fungsi perencanaan Produksi


a. Tujuan:
1) Meminimalkan biaya serta memaksimalkan keuntungan
Salah satu tujuan perencanaan produk massal.yaitu meminimalkan biaya produksi
dan memaksimalkan keuntungan.Dengan membuat perencanaan produk,maka akan
dioptimalkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses produksi,seperti
penyediaan bahan baku,tenaga kerja dan yang lainnya
2) Memaksimalkan kepuasan pelanggan
Tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk merupakan tujuan dari perencanaan
semakin besar tingkat kepuasaan pelanggan terhadap produk,maka semakin mudah
bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan ,sebaliknya semakin pelanggan
tidak puas terhadap produk,maka akan semakin sulit bagi perusahaan mendapatkan
keuntungan dari produk tersebut.

3) Meminimalkan perubahan nilai produksi


Perencanaan produksi yang tepat akan menimbulkan resiko kehilangan nilai
produksi suatu produk,contohnya,perusahaan bahan baku di gudang harus di
produksi sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
4) Meminimalkan perubahan tenaga kerja
Perencanakan produksi yang baik juga akan menentukan berapa banyak tenaga
kerja yang harus digunakan untuk menghasilkan suatu produk.Dengan perencanaan
yang berkaitan dengan tenaga kerja tersebut,maka biaya tenaga kerjapun bisa
diminamalkan.
5) Memaksimalkan perlengkapan dan inventaris pabrik
Dengan perencanaan produk yang baik berarti penggunaan perlengkapan yang
terdapat dalam pabrikpun di maksimalkan

b. Fungsi dari perencanaan produksi adalah :


1) Menjamin rencana produksi dan pemasaran produk
Perencanaan yang tepat mampu memudahkan perusahaan untuk menjamin rencana
penjualan produk kepada konsumen sesuai dengan rencana yang tepat.
2) Mengukur kapasitas produksi yang konsisten terhadap rencana produksi
Perencanaan produksi sangat tepat digunakan untuk mengukur seberapa besar
perusahaan mampu untuk memperproduksi barang serupa dari waktu ke waktu.
3) Alat untuk memonitor hasil produksi
Fungsi lainnya dari pembuatan perencanaan produksi,yaitu memudahkan
perusahaan dalam memonitor hasil produksinya secara akurat

4. Unsur Perencanaan Produksi:


a. Tujuan ProduksiTujuan produksi harus dibuat sejelas mungkin dan mampu dipahami
oleh menejemen perusahaan.
b. Pengukuran dan standar produksiArtinya perencanaan produksi tidak hanya
dilakukan atas tujuan saja,tetapi juga jharus mengukur kemampuan konsumen
dalam menyerap produk tersebut.
c. Perencanaan merupakan fakta obyektifPerencanaan produksi harus apa adanya dan
memiliki pemikiran yang cukup rasional bukan hanya sebagai angan-angan saja.
d. Perencanaan harus bisa diukurArtinya sekalipun hanya mengira-ira namun perkiraan
tersebut adalah benar dan tentunya tidak menimbulkan kerugian pada perusahaan.
e. Tahap awal pelaksanaan produksiPerencanaan harus menjadi langkah awal bagi
perusahaan dalam menghasilkan barang yang dibutuhkan oleh konsumen.

5. Jenis-Jenis Perencanaan Produksi


a. Perencanaan Jangka Panjang ( Long Range Planning)
b. Perencanaan jangjka panjang merupakan perencanaan produksi lebih dari satutahun
bahkan hingga lima tahun mendatang.
c. Perencanaan Jangka Menengah ( Medium Range Planning) Perencanaan jangka
menengah merupakan perencanaan yang dibuat untuk kegiatan produksi selama 2
sampai 3 tahun mendatang.
d. Perencanaan Jangka Pendek ( Short Range Planning)
e. Perencanaan jangka pendek merupakan penentuan kegiatan produksi yang akan
dilakukan dalam jangka seru tahun mendatang atau bahkan kurang dari satu tahun.
6. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perencanaan Produksi
a. Faktor internal, meliputi kapasitas mesin; produktivitas tenaga kerja; kemampuan
pengadaan.
b. Faktor eksternal, meliputi kebijakan pemerintah; inflasi; bencana alam

7. Langkah-Langkah Perencanaan Produksi


a. Penelitian dan Pengembangan Produk, meliputi:
1) Penelitian proses produksi Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan yang
bertujuan untuk perbaikan terhadap proses produksu yang sedang berjalan
2) Penelitian produk Merupakan penelitian yang dilakukan perusahaan untuk
mengetahui selera konsumen,sehingga penelitian ini bertujuan untuk perbaikan
produk yang sudah ada dan disesuaikan dengan selera konsumen
b. Mencari Gagasan dan Seleksi Produk, meliputi:
1) Mencari gagasan Yaitu tahapan dalam mencari gagasan-gagasan dalam rangka
pengembangan produk.
2) Menyeleksi produk Tahapan untuk memilih gagasan-gagasan yang masuk atau yang
terbaik berkaitan dengan pengembangan produk.
3) Desain produk pendahuluan Desain produk pendahuluan perli dibuat sebelum
mentukan desain produk yang sebenernya.
4) Pengujian Merupakan kegiatan untuk menguji apakah produk layak dikembangkan
atau tidak,baik dilihat dari potensi pasar atau konsumen merupakan secara dari produk
tersebut.
5) Desain akhir Desain akhir dibuat bila hasil pengujian produk layak dikembangkan.

c. Menetapkan Skala Produksi, meliputi:


1) Penetapan waktu
2) Penetapan kualitas
3) Menghitung Biaya
4) Penetapan tenaga kerja
5) Penetapan peralatan
6) Penetapan bahan baku
Tahapan skala produksi meliputi: Routing, Scheduling, Dispatching, Follow-up
SOAL-SOAL
Jawablah soal-soal berikut dengan memilih option a, b, c, d, dan e yang Anda anggap
benar.
1. Dalam pelaksanaan perencanaan produksi massal meliputi kegiatan.....
a. Produksi, distribusi, konsumsi
b. Promosi, produksi, distribusi
c. Planning, producing, evaluating
d. Man, money, method
e. Input, proses, output
2. Berdasarkan jenis produksi lapangan usaha Dealer mobil digolongkan dalam …
a. Produksi ekstraktif
b. Produksi Jasa
c. Jasa service mobil
d. Industri perakitan
e. Produksi perdagangan
3. Dibawah ini yang merupakan produk satuan dalam industri otomotif adalah...
a. Perakitan mobil
b. Produksi suku cadang kendaraan
c. Penjualan unit kendaraan
d. pembuatan komponen berseri
e. Modifikasi kendaraan
4. Produksi massal dibuat untuk kepentingan massa dalam jumlah banyak, dalam produk massal
juga dapat dijumpai produksi massal berseri. Contoh produksi yang dapat dibuat dalam produksi
berseri adalah….
a. Alat pembersih mobil
b. Pengharum mobi
c. Cover stir mobil
d. Suku cadang tertentu
e. Avanza dalam beberapa variantnya
5. Ciri utama produksi massal antara lain…
a. Investasi tinggi
b. Produk dijual terbatas
c. Penanganan material secara manual
d. Variasi produk yang banyak
e. Aliran material, komponen,dan suku cadang yang terus meneru
6. Pengembangan suatu produk sangat ditentukan oleh potensi pasar dari peroduk tersebut.
Apabila permintaan terhadap suatu produk belum jelas maka pengembangan terhadap produk
harus dipertimbangkan untuk mengurangi resiko kerugian. Hal yang harus dipertimbangkan
antara lain….
a. Persaingan, persedian bahan penolong dan bahan baku, Volume penjualan yang di
targetka, standar kwalitas produk yang diharapkan.
b. Strategi perusahaan dalam mempromosikan produk, produk lain yang sejenis, harga
penjualan tertinggi.
c. Lokasi pabrik, promosi melalui media massa, kelayakan financial, volume penjualan.

d. Resiko teknik, kwalitas SDM, harga bahan baku, persediaan bahan penolong dan bahan
baku.
e. Kelayakan financial, lokasi pabrik produksi, promosi melalui media, keuntungan yang
akan didapatkan.
7. Intrumen pertanyaan yang digunakan untuk mengambil keputusan yang menyangkut jenis
produk yang akan dibuat adalah…
a. Why
b. What
c. Where
d. When
e. How
8. Dibawah ini yang merupakan kelemahan produksi massal adalah….
a. Tingkat produksi tinggi
b. Biaya manufactur per unit murah
c. Tingginya investasi pada fasilitas produksi
d. Proses inventarisasi mudah
e. Efisiensi bahan baku
9. Dibawah ini yang merupakan keuntungan produksi massal adalah….
a. Harga satuan mahal
b. Investasi fasilitas
c. produksi rendah
d. Tingkat produksi tinggi
e. Tingkat kerusakan rendah
10. Kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau faedah baru disebut....
a. Produk
b. Barang
c. Jasa
d. Pabrikasi
e. Produksi
11. Hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai wujud tertentu serta tidak mempunyai sifat-
sifat fisik tertentu adalah....
a. Produksi
b. Jasa
c. Barang
d. Produktivity
e. Utility
12. Kegiatan atau proses produksi akan didahului dengan membuat rencana produk dan rencana
produksinya. Terkait dengan hal tersebut ada persoalan mendasar yang harus dijawab yaitu....
a. 5C
b. 5W1 H
c. POAC
d. SWOT
e. 3S

13. Ciri utama produksi massal antara lain…


a. Investasi rendah
b. Aliran material, komponen,dan suku cadang yang terus meneru
c. Produk dijual terbatas
d. Penanganan material secara manual
e. Variasi produk yang banyak
14. Pengembangan suatu produk sangat ditentukan oleh potensi pasar dari peroduk tersebut.
Apabila permintaan terhadap suatu produk belum jelas maka pengembangan terhadap produk
harus dipertimbangkan untuk mengurangi resiko kerugian. Hal yang harus dipertimbangkan
antara lain….
a. Strategi perusahaan dalam mempromosikan produk, produk lain yang sejenis, harga
penjualan tertinggi.
b. Persaingan, persedian bahan penolong dan bahan baku, Volume penjualan yang di
targetka, standar kwalitas produk yang diharapkan.
c. Lokasi pabrik, promosi melalui media masa, kelayakan financial, volume penjualan.

d. Resiko teknik, kwalitas SDM, harga bahan baku, persediaan bahan penolong dan bahan
baku.
e. Kelayakan financial, lokasi pabrik produksi, promosi melalui media, keuntungan yang
akan didapatkan.
15. Dibawah ini yang merupakan kelemahan produksi massal adalah….
a. Tingkat produksi tinggi
b. Tingginya investasi pada fasilitas produksi
c. Biaya manufactur per unit murah
d. Proses inventarisasi mudah
e. Efisiensi bahan baku

Anda mungkin juga menyukai