Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


INSTALASI LISTRIK
INSTALASI LISTRIK 3 PHASE

Dosen Pengampu:
Sumber,SST,MT

NIP 197207082006041007
Abd.Kholiq,SST,MT
NIP 197505222006041006

Disusun Oleh :
Gen Yus Hafiz Moreno P27838023045
Fania Alayda Tassa P27838023037
Harizatun Nabilah P27838023051
Fernanda Wawang Azraqi Agusti P27838023043
1A2
Kelompok 3

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada instalasi listrik komponen seperti kabel merupakan bagian penting. Pada
dasarnya kabel memiliki banyak sekali jenisnya salah satunya pada praktikum kali ini
yaitu 3 phase dan 1 ground. Listrik 3 phase sejauh ini digunakan oleh PLN dalam
menyalurkan daya listrik ke berbagai pengguna dengan keunggulan yang jauh lebih
baik daripada hanya menggunakan instalasi 1 phase. Dengan menggunakan 4 kawat
penghantar, sistem kelistrikan yang demikian menjamin tersedianya suplai daya listrik
yang maksimum sesuai kebutuhan pengguna. Tidak hanya memastikan daya yang
dihasilkan lebih besar, instalasi daya listrik tiga fasa memungkinkan pasokan daya
yang lebih stabil dan konstan. Pada industri, catu daya seperti ini diharapkan mampu
mempertahankan alat-alat industri untuk tetap beroperasi dalam waktu yang lama
tanpa mengalami penurunan kinerja.

1.2 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam praktikum instalasi listrik kali ini adalah pembelajaran,
pengembangan, dan pengoperasikan instalasi listrik 3 phase pada panel litrik.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dari instalasi listrik 3 phase?
2. Apa fungsi dari kabel 3 phase?
3. Bagaimana cara kerja dari 3 phase?
4. Bagaimana cara merangkaian rangkaian listrik 3 phase?

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian instalasi listrik 3 phase pada panel
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja instalasi listrik 3 phase
3. Mahasiswa mampu memahami fungsi, cara kerja, dari 3 phase
4. Mahasiswa harus mampu memahami cara kerja dari 3 phase.

1.4.2 Tujuan Khusus


Mahasiswa mampu membuat rangkaian instalasi listrik 3 phase dengan
rapi dan benar pada panel listrik

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja rangkaian instalasi listrik 3
phase.
2. Mahasiswa dapat memahami fungsi, cara kerja, dari instalsi listrik 3 phase.

1.5.2 Manfaat Praktis


Mahasiswa dapat memahami dan membuat rangkaian instalasi listrik 3
phase rapi dan benar pada panel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kabel 3 Phase

Gambar 2.1 Kabel 3 Phase


(Sumber : https://www.wilsoncables.com/)

Listrik 3 phase adalah jaringan kabel listrik yang terdiri dari 3 kabel bertegangan
listrik (R, S, T) dan 1 kabel netral (N). Umumnya listrik 3 phase ini memiliki tegangan
380 volt yang banyak digunakan oleh industri, pabrik, mupun gedung-gedung besar
untuk instalasi sistem kelistrikannya. Ada dua jenis tegangan listrik yang dikenal dalam
sistem listrik 3 phase ini. Pertama, Voltage Phase to Phase (VPP) atau tegangan antar
phase, ada juga yang menggunakan istilah voltage line to line. Kedua, Voltage Phase to
Neutral (VPN) atau tegangan phase ke netral. Ada juga yang menggunakan istilah
voltage line to neutral. Keuntungan Listrik 3 phase yaitu, menyediakan daya listrik yang
besar ( biasanya pada industri menengah dan besar ). Industri atau hotel memerlukan
daya listrik yang besar sehingga memerlukan jaringan yang banyak.

2.2 Lampu Dop

Gambar 2.2 Lampu Dop


(Sumber : https://www.s-gala.com/blog-post/usia-lampu)

Lampu pijar atau bohlam (bahasa Inggris: lightbulb) adalah sumber cahaya
buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian
memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut
menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan
langsung rusak akibat teroksidasi. Di samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan,
beberapa penggunaan lampu pijar lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan,
contohnya adalah pemanas kandang ayam, dan pemanas inframerah dalam proses
pemanasan di bidang industri.
2.3 Fitting

Gambar 2.3 Fitting


(Sumber : www.google.com)

Fitting lampu adalah perangkat elektronik berupa tempat untuk meletakkan


lampu. Tidak hanya itu, fitting lampu juga menjadi sarana untuk menghubungkan
lampu ke rangkaian listrik di suatu rumah atau gedung. Singkatnya, lampu tidak akan
menyala apabila sebuah ruangan tidak memiliki fitting lampu dengan spesifikasi yang
dibutuhkan. Fungsi fitting lampu yang terutama yaitu menghubungkan lampu dengan
rangkaian listrik sehingga bisa menyala. Lampu harus dipasang dengan tepat dan
tersambung dengan kawat hantaran instalasi listrik. Kesalahan dalam proses
pemasangan dapat mengakibatkan korsleting listrik alias short sehingga aliran listrik
dalam satu rumah langsung padam.

2.4 Relay

Gambar 2.4 Relay


(Sumber : http://www.leselektronika.com/)

Relay adalah Saklar ( Switch ) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yaitu Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay
menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga
dengan arus listrik yang kecil ( low power ) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Relay dapat berfungsi apabila terdapat aliran listrik ke dalam
rangkaian. Secara umum fungsi relay adalah untuk memutus atau menghantarkan arus
sesuai dengan kebutuhan. Pada dasarnya prinsip kerja relay menggunakan prinsip
dasar elektromagnetik. Dimana proses menggerakkan saklar bisa dikontrol sesuai
kebutuhan. Dengan adanya fungsi relay itulah, maka proses pengaliran aliran arus
listrik dengan tegangan rendah bisa menjadi aliran dengan tegangan yang lebih tinggi.
2.5 Multimeter

Gambar 2.5 Multimeter


(Sumber : https://www.detik.com/)
Multimeter adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran
resistansi (hambatan), arus listrik, dan tegangan listrik. Multimeter juga dikenal
dengan AVO (Ampere, Volt, dan Ohm) meter. Multimeter dibagi menjadi dua
jenis, yaitu multimeter analog dan digital. Perbedaan kedua multimeter ini dapat
terlihat dari segi bentuk dan juga cara penunjukan hasil pengukuran. Pada
multimeter analog hasil pengukuran ditunjukkan dengan jarum skala pada papan
skala, sementara hasil pengukuran menggunakan multimeter digital dapat dilihat
langsung pada layar digital.

2.6 Saklar
Saklar dalam instalasi listrik merupakan salah satu komponen yang berfungsi
sebagai pemutus dan penghubung arus listrik dari sumber tegangan dengan beban
listrik. Saklar mempunyai beberapa macam jenis dan bentuknya. Saklar yang paling
sering ditemukan adalah Saklar yang dioperasikan oleh tangan manusia dengan satu
atau lebih pasang kontak listrik. Pada dasarnya, sebuah Saklar sederhana terdiri dari dua
bilah konduktor (biasanya adalah logam) yang terhubung ke rangkaian eksternal, Saat
kedua bilah konduktor tersebut terhubung maka akan terjadi hubungan arus listrik
dalam rangkaian. Sebaliknya, saat kedua konduktor tersebut dipisahkan maka hubungan
arus listrik akan ikut terputus.

2.6.1 Saklar in-bow

Saklar in-bow merupakan yang dipasang dengan cara ditanam di tembok.


Kelebihan dari saklar in-bow yaitu hasil pemasangan yang rapi, baik itu jalur
kabel dan juga saklarnya. Kekurangan saklar in-bow yaitu pemasangan yang lebih
sulit karena harus membuat lobang pada tembok. cara pemasangan perangkat
listrik seperti saklar, stop kontak maupun kabel dengan cara ditanam ke dalam
dinding, sehingga kabel tidak tampak dari luar atau berada di dalam dinding
Gambar 2.6.1 Saklar inbow
(Sumber: https://1.bp.blogspot.com/)

2.6.2 Saklar out-bow


Saklar out-bow merupakan yang dipasang dengan cara ditempelkan pada
tembok. Kelebihan dari saklar out-bow yaitu cara pemasangan yang lebih mudah
karena hanya ditempelkan di tembok. Kekurangan saklar out-bow yaitu hasil
pemasangan yang kurang rapi karena akan terlihat jalur kabel yang menempel
pada tembok dan juga posisi saklar yang menonjol pada permukaan tembok.

Gambar 2.6.2 Saklar outbow


(Sumber: https://1.bp.blogspot.com)
2.6.3 Saklar Tunggal

Saklar tunggal merupakan saklar yang hanya memiliki satu buah tuas.
Saklar jenis ini sangat banyak digunakan di masyarakat. Berfungsi tunggal artinya
hanya dapat menyalakan dan memadamkan sebuah lampu. Jenis saklar ini masuk
ke dalam kategori SPST (Single Pole Single Throw), yang berarti saklar ini hanya
dapat digunakan dalam satu arah dan memiliki satu kutub saja. Fungsi utama dari
saklar tunggal yakni sebagai sistem kendali dengan cara mengontrol aliran listrik
pada perangkat elektronik yang terhubung dengannya. Namun, saklar tunggal
memiliki keterbatasan karena hanya dapat bekerja searah, yaitu untuk
menyambung dan memutuskan aliran listrik saja, karena termasuk dalam jenis
SPST.

Gambar 2.6.3 Saklar Tunggal


(Sumber: https://www.caraprofesor.com/)

2.6.4 Saklar Kutub Dua


Sakelar dua arah atau kutub ganda pada dasarnya adalah dua sakelar satu
arah yang digabungkan menjadi satu. Salah satu terminal dapat dihubungkan ke
salah satu dari dua terminal lainnya tetapi kedua terminal tidak dapat dihubungkan
pada saat yang bersamaan. Ketika ingin membuat koneksi dengan satu terminal,
koneksi dengan terminal lainnya terputus. Saklar kutub dua merupakan saklar
yang digunakan pada daerah yang lembab/basah sehingga harus memutuskan
kedua penghantar. Saklar ini bisa digunakan pada lampu di kamar mandi atau di
luar ruangan.

Gambar 2.6.4 Saklar Kutub Dua


(Sumber: https://images.tokopedia.net/)

2.6.5 Saklar Kutub Tiga

Saklar kutub tiga ini merupakan saklar yang digunakan untuk kelompok
lampu dengan daya besar. Saklar ini digunakan pada listrik dengan tegangan tiga
phase. Saklar mempunyai 6 titik hubung untuk mengubungkan atau memutuskan
hantaran fasa secara bersama sama pada sumber listrik 3 fasa. Untuk penerangan
lantai, penerangan bagian atas dan gedung-gedung pertemuan untuk dihubungkan
dengan tiga fasad. Hubungan ini terputus dan terputus dengan saklar kutub tiga.

Gambar 2.6.5 Saklar Kutub Tiga


(Sumber: https://images.tokopedia.net/img/)

2.6.6 Saklar Tukar/Hotel

Saklar tukar atau juga disebut juga dengan saklar hotel merupakan saklar
yang dapat menghidupkan dan mematikan lampu dari dua tempat yang berbeda.
Saklar ini banyak dipakai pada lorong/selasar atau pada rumah bertingkat. aklar
hotel yang disambungkan dengan saklar hotel lainnya akan membentuk saklar
silang yang berguna untuk mengontrol lampu di ruangan besar seperti aula atau
bangunan 3 lantai. Tujuan utama dari penggunaan saklar tukar adalah untuk
meningkatkan praktisitas proses pengendalian alat-alat elektronik
maupun komponen elektronika . Fungsi saklar tukar pada dasarnya bertujuan
untuk mengontrol tersambung dan terputusnya arus listrik. Namun yang
membedakan saklar hotel dengan jenis saklar lainnya seperti saklar
ganda dan saklar tunggal adalah pada sistem kontrolnya yang menggunakan dua
saklar.

Gambar 2.6.6 Saklar Tukar


(Sumber: https://1.bp.blogspot.com/)

2.6.7 Saklar Silang

Saklar silang merupakan saklar yang digunakan untuk mengontrol satu buah
lampu dari tiga tempat yang berbeda. Dalam aplikasinya, kita harus menggunakan
dua buah saklar tukar yang dipasang pada saklar pertama dan yang terakhir
(ketiga). Saklar silang ini digunakan untuk mengendalikan (menyalakan dan
mematikan) satu buah lampu di tiga tempat yang berbeda. Misalkan pada suatu
hotel pada lantai bertingkat yaitu lantai 1, lantai 2 dan lantai 3. Kemudian saklar
silang ini ditempatkan di masing masing lantai tersebut dan lampu ditempatkan di
lantai 2.

Gambar 2.6.7 Saklar Silang


(Sumber: https://4.bp.blogspot.com/)
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alur Blok Diagram

Kabel

FASA 1 (L1/R) FASA 2 (L2/S) FASA 3 (L3/T)


GROUND (N)

LAMPU LAMPU LAMPU

Dalam rangkaian instalasi listrik 3 phase, pada satu kabel memiliki 3 jenis phase
dan 1 ground. Pada setiap jenis memiliki warna tersendiri agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan sambungan pada kabel 3 phase ini. Pada kabel 3 phase adalah jaringan
listrik yang menggunakan tiga kawat fasa yaitu R, S, dan T serta satu kawat netral (N)
atau kawat ground. Warna kabel listrik 3 phase umumnya terdiri dari warna merah,
kuning dan biru dengan warna hitam atau kuning strip hijau sebagai kabel netralnya.

3.2 Alat dan Bahan

1. Kabel NYA merah, kuning dan hitam


2. Tang potong
3. Solasi hitam
4. Multimeter
5. Tespen
6. 3 buah lampu dop
7. 3 buah saklar
8. Panel
9. Relay

3.3 Prosedur Kerja

1. Buatlah rangkaian pada rangkaian 3 phase menjadi 1 phase pada papan yang telah di
sediakan
2. Ingat sambungan dan warna pada R, S, T
3. Aplikasikan dengan menggunakan pushbutton panel, lampu indikator panel, dan relay.
4. Usahakan ketiga lampu yang memiliki daya 220 volt dapat hidup dan mati saat saklar
di kondisikan on atau off.
3.4 Gambar Rangkaian

Gambar 3.4 Gambar Rangkaian

3.5 Cara Kerja

Ketika MCB Phase 1 (L1/R) tegangan akan mengaliri kontak relay dan
armature kaki 1 ke kaki 4 dan armature kaki 8 ke kaki 5 dengan kondisi NC (Normally
Close) setelah itu lampu indikator kuning akan menyala menandakan rangkaian pada
kondisi stanby. Dan ketika push button ON ditekan fasa akan mengaliri coil relay
sehingga coil relay bekerja menghasilkan medan elektromagnetik yang menarik
armature kaki 1 ke kaki 3 dan armature kaki 8 ke kaki 6 dengan kondisi NO(Normally
Open) sehingga lampu indikator kuning mati dan lampu hijau akan menyala. Pada
kondisi ini saklar phase 1(L1/R) akan mendapatkan tegangan. Dan ketika saklar di
switch on maka tegangan akan mengaliri lampu dan lampu pun menyala. Ketika push
button OFF ditekan coil relay tidak lagi mendapatkan tegangan dan tidak
menghasilkan medan elektromagnetik lagi, sehingga pada kondisi NO (Normally
Open) ke NC (Normally Close). Dan sama halnya kabel yang lain dengan tahap yang
sama pula. Ketika ingin rangkaian mati maka MCB setiap phase 1,2,dan 3 di switch
OFF dan semua rangkaian akan mati.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim, ‘Mengenal Lebih Jauh Mengenai Kabel Listrik 3 Phase’. 13 Maret 2023
[Online] Avalaible : https://www.s-gala.com/blog-post/kabel-listrik-3-phase
[Accessed : 18 Oktober 2023]

[2] Anonim, “Lampu Pijar” 16 September 2023 [Online]

[Avaible] : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Lampu_pijar [Accessed : 18 Oktober 2023 ]

[3] Dickson Kho, “Pengertian Relay Dan Fungsinya”, [Online] Avaible


:https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/ [Accessed : 18 Oktober
2023 ]

[4] Anonim, “Prinsip Kerja Relay”, [online] Avaible : http://akhdanazizan.com/prinsip-


kerja-relay [Accessed : 18 Oktober 2023 ]

[5] Anindyadevi, “Multimeter Adalah: Jenis Multimeter Beserta Cara Penggunaannya”


[Online] Available : https://www.detik.com/bali/berita/d-6439712/multimeter-adalah-
jenis-multimeter-beserta-cara-penggunaannya [Accessed 18 Oktober 2023]

[6] Modul Praktikum Inslistalasi Listrik Materi ‘Instalasi Listrik 3 Phase][Online]


[Accessed : 18 Oktober 2023]

Anda mungkin juga menyukai