Anda di halaman 1dari 31

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/358529911

KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

Chapter · January 2022

CITATIONS READS

0 10,160

1 author:

Aditya Wardhana
Telkom University
174 PUBLICATIONS   258 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

aviation View project

marketing and human resources View project

All content following this page was uploaded by Aditya Wardhana on 11 February 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


BOOK CHAPTER

KEWIRAUSAHAAN DAN BISNIS


UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4
Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf
a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral
dan hak ekonomi.
Pembatasan Pelindungan Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23,
Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku terhadap:
Penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau
produk Hak Terkait untuk pelaporan peristiwa aktual
yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan
informasi aktual;
Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk kepentingan penelitian ilmu
pengetahuan;
Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
hanya untuk keperluan pengajaran, kecuali
pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan
Pengumuman sebagai bahan ajar; dan
Penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang
memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak
Terkait dapat digunakan tanpa izin Pelaku
Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga
Penyiaran.

Sanksi Pelanggaran Pasal 113


Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan
pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau
tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf
c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah).
KEWIRAUSAHAAN DAN BISNIS
Dr. Miko Andi Wardana, S.T., M.Si
Mochamad Purnomo, S.E., M.M.
Fauziyah Lamaya, S.E., M.Hum., M.M.
Mutia Ulfah, S.E., M.M.
Acai Sudirman, S.E., M.M.
Fajar Satria, MSc., MHum., CHRP CPMP CIRP CHCM
Muhammad Fahrozi, S.E., M.Si
Muhammad Ricza Irhamni, S.E., M.M.
Fachrudin Fiqri Affandy, M.E.
Kristin Handayani, S.Si., M.M.
Dr. (Cand) Aditya Wardhana, S.E., M.M., M.Si

Editor:
Harini Fajar Ningrum, M.M.

Penerbit

CV. MEDIA SAINS INDONESIA


Melong Asih Regency B40 - Cijerah
Kota Bandung - Jawa Barat
www.penerbit.medsan.co.id

Anggota IKAPI
No. 370/JBA/2020
KEWIRAUSAHAAN DAN BISNIS

Dr. Miko Andi Wardana, S.T., M.Si


Mochamad Purnomo, S.E., M.M.
Fauziyah Lamaya, S.E., M.Hum., M.M.
Mutia Ulfah, S.E., M.M.
Acai Sudirman, S.E., M.M.
Fajar Satria, MSc., MHum., CHRP CPMP CIRP CHCM
Muhammad Fahrozi, S.E., M.Si
Muhammad Ricza Irhamni, S.E., M.M.
Fachrudin Fiqri Affandy, M.E.
Kristin Handayani, S.Si., M.M.
Dr. (Cand) Aditya Wardhana, S.E., M.M., M.Si

Editor :
Harini Fajar Ningrum, M.M.
Tata Letak :
Mega Restiana Zendrato
Desain Cover :
Rintho R. Rerung
Ukuran :
A5 Unesco: 15,5 x 23 cm
Halaman :
vi, 214
ISBN :
978-623-362-331-5
Terbit Pada :
Januari 2022

Hak Cipta 2022 @ Media Sains Indonesia dan Penulis

Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang keras menerjemahkan,


memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit atau Penulis.

PENERBIT MEDIA SAINS INDONESIA


(CV. MEDIA SAINS INDONESIA)
Melong Asih Regency B40 - Cijerah
Kota Bandung - Jawa Barat
www.penerbit.medsan.co.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas limpahan


ramah dan karunia-Nya, sehingga buku ini selesai
disusun dan berhasil diterbitkan. Kehadiran Buku
Kewirausahaan dan Bisnis ini disusun oleh para
akademisi dan praktisi dalam bentuk buku kolaborasi.
Walaupun masih jauh dari kesempurnaan, tetapi kami
mengharapkan buku ini dapat menjadi referensi atau
bahan bacaan dalam menambah khasanah keilmuan
khususnya mengenai ilmu Kewirausahaan dan Bisnis.

Sistematika penulisan buku ini diuraikan dalam sebelas


bab yang memuat tentang Konsep Dasar Kewirausahaan,
Proses Kewirausahaan, Ide dan Peluang Usaha,
Kreativitas dan Inovasi, Memulai Usaha Baru, Analisa
Kelayakan Usaha untuk Wirausaha, Strategi Pemasaran,
Hak Kekayaan Intelektual, Etika Kewirausahaan,
Mengelola Tenaga Kerja dalam Usaha, serta bab terakhir
yaitu mengenai Kewirausahaan di Era Digital.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh


pihak yang telah memberikan kontribusi dalam seluruh
rangkaian penyusunan sampai penerbitan buku ini.
Secara khusus, terima kasih kepada Media Sains
Indonesia sebagai inisiator book chapter ini. Buku ini
tentunya masih banyak kekurangan dan keterbatasan,
saran dari pembaca sekalian sangat berarti demi
perbaikan karya selanjutnya. Akhir kata, semoga buku ini
bermanfaat bagi para pembaca.

Januari, 2022

Editor.

1
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
1 KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN 1
Pendahuluan 1
Tinjauan Tentang Kewirausahaan 2
Pengertian Kewirausahaan 3
Keterkaitan Antara Perkembangan
Kewirausahaan Dengan Perekonomian 4
Pengaruh Positif Kewirausahaan 5
Manfaat Kewirausahaan Terhadap Sosial 6
Kewirausahaan Dilihat Dari Berbagai Sudut
Pandang dan Konteks 10
Langkah-Langkah Memulai Wirausaha 13
2 PROSES KEWIRAUSAHAAN 21
Proses Kewirausahaan 21
Langkah-Langkah Memulai Wirausaha 34
Faktor-Faktor yang Menyebabkan
Kegagalan Wirausaha 37
3 IDE DAN PELUANG USAHA 43
Ide Bisnis 44
Peluang Usaha 51
4 KREATIVITAS DAN INOVASI 65
Entrepreneurship dan Entrepreneur 65
Kreativitas 67
Kreativitas dan Kewirausahaan 70
Inovasi 72

3
Inovasi dan Kewirausahaan 78
Kreativitas, Inovasi dan Kewirausahaan 79
5 MEMULAI USAHA BARU 85
Pendahuluan 85
Mengelola Kewirausahaan 88
Motif Berwirausaha 90
Konsep Membangun Usaha Baru 95
Studi Kelayakan Usaha dan Perencanaan
Berwirausaha 97
6 ANALISA KELAYAKAN USAHA UNTUK WIRAUSAHA:
TUJUAN MANFAAT DAN PENERAPANNYA 105
Pendahuluan 105
Pengertian Studi Kelayakan Usaha 107
Aspek-Aspek Studi Kelayakan Usaha 109
Tujuan dan Manfaat Analisa Kelayakan Usaha 111
Tahapan Penerapan Studi Kelayakan Usaha 112
Jenis-Jenis Analisa Studi Kelayakan Usaha 115
Komponen Analisa Studi Kelayakan 118
Kesimpulan 120
7 STRATEGI PEMASARAN 125
Pengertian 125
Strategi Pemasaran dalam Sebuah Bisnis 126
Bauran Pemasaran 131

4
8 HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL 141
Istilah dan Definisi Hak Kekayaan Intelektual 141
Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual 145
Prinsip-Prinsip Umum Hak Kekayaan
Intelektual 146
Peraturan Hukum Untuk Perlindungan dan
Pengembangan Kekayaan Intelektual 149
9 ETIKA KEWIRAUSAHAAN 157
Pengertian Etika 157
Teori Etika 158
Tujuan Etika 161
Etika Wirausahawan 161
Karakteristik Kewirausahaan 164
Etika Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 167
10 MENGELOLA TENAGA KERJA DALAM USAHA : 175
Pendahuluan: UMKM dan Kontribusinya
Terhadap Perekonomian di Indonesia 175
Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang
Naik Kelas dalam Bisnis UMKM 179
Kolaborasi Strategi Bisnis dengan Analisis
Tenaga Kerja dalam Pola Manajemen Bakat 181
Penutup: Retensi dan Keterlibatan
Karyawan UMKM 192

5
11 KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL 197
Perkembangan Teknologi Digital Bagi Bisnis
di Indonesia 197
Kewirausahaan di Era Digital 200
Karakteristik Wirausahawan di Era Digital 204

6
11
KEWIRAUSAHAAN DI
ERA DIGITAL

Dr. (Cand) Aditya Wardhana, S.E., M.M., M.Si


Universitas Telkom

Perkembangan Teknologi Digital Bagi Bisnis di


Indonesia
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
mendorong pertumbuhan pengguna internet di Indonesia.
Pertumbuhan jumlah pengguna internet Indonesia
merupakan yang terbesar di dunia menurut survei We Are
Social (2021) jumlah pengguna internet di Indonesia telah
mencapai 202,6 juta orang atau 72,70% dari total
populasi sebesar 274,9 juta orang. Angka itu mengalami
pertumbuhan 15,5% atau 27 juta pengguna dalam kurun
waktu satu tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 170 juta
atau 61,84% orang aktif di media sosial. Tingginya tingkat
pertumbuhan pengguna internet itu juga diimbangi
dengan tingginya pemilik telepon seluler yaitu sebesar
98,3% populasi Indonesia dan pengguna smartphone
berjumlah 98,2% persen.
Penggunaan smartphone memudahkan pembeli (buyers)
maupun penjual (sellers) untuk selalu mengakses internet
dan menggunakan berbagai aplikasi untuk membeli
maupun menjual produk dan layanan sehingga membawa
perubahan dalam model bisnis (Fair dan Gurrie, 2017).

198
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

Oleh karena itu, Indonesia menduduki pemimpin pangsa


pasar sebesar 39% dari seluruh pengguna internet di
antara negara-negara di Kawasan Asia Tenggara.
DBS Group Research dalam artikelnya, Sink or Swim-
Business Impact of Digital Technology, menyatakan bahwa
penetrasi teknologi digital akan memberikan dampak
khususnya di dunia bisnis yaitu kecepatan akses dan
kesempatan lebih besar bagi konsumen untuk mengakses
berbagai layanan jasa dalam satu platform hanya dengan
satu klik saja, menjadi cara baru dalam melakukan
business intelligence yang memungkinkan para pelaku
bisnis memperoleh berbagai sumber informasi baru
mengenai konsumen terhadap produknya sehingga dapat
segera melakukan perbaikan guna meningkatkan kualitas
produk maupun layanannya, menjadi cara baru dalam
infrastruktur digital yang memungkinkan perusahaan
untuk beroperasi secara lebih efisien dengan tanpa
menyiapkan infrastruktur fisik secara luring (offline)
seperti membuka kantor cabang baru, membuka outlet
atau gerai baru, menambah jumlah karyawan di setiap
cabang, namun hanya membuka infrastrukturnya secara
daring (online) (Ablyazov, Asaturova, Koscheyev, 2018;
Achmad, Saputro, Handayani, 2016; Patrutiu-Baltes,
2016).
Meningkatnya perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) memunculkan berbagai macam lini
bisnis baru di Indonesia berdasarkan data We Are Social
Tahun 2021, Kominfo Tahun 2021, dan OJK Tahun 2021
yaitu:
1. Perdagangan online (e-commerce) seperti jasa travel,
mobility, and accommodation sebagai peringkat
kapitalisasi terbesar, diikuti oleh fashion and beauty,
electronics and physical media, food and personal
care, dan seterusnya.

199
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

2. Melonjaknya bisnis rintisan yang berbasis


teknologi informasi dan komunikasi (startup)
dengan start up terbesar adalah startup logistic,
diikuti oleh startup education dan kemudian startup
direct to consumer (d2c). Indonesia per september
2021 menduduki posisi kelima dunia dengan 2.100
startup pada 2021 setelah as, india, inggris, dan
kanada dengan munculnya tujuh unicorn (valuasi
lebih dari 1 juta usd) dan dua decacorn (valuasi lebih
dari 10 juta usd). Dsaimping itu, indonesia
menduduki peringkat kesepuluh dunia sebagai
negara dengan ekosistem startup terbaik di asia
pasifik.
3. Layanan keuangan digital atau financial
technology (fintech) yang mencapai 129,9 juta orang.
4. Meningkatnya penggunaan taxi online dan ride-
hailing sebesar 15, 79 juta orang
5. Meningkatnya penggunaan food delivery sebesar
37,34 juta orang
Teknologi informasi dan komunikasi memberikan
dampak yang besar dan cepat pada perkembangan bisnis
Setiap entitas bisnis dituntut untuk mampu mengadopsi
dan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi agar mampu tetap eksis dalam bisnis
yang dijalaninya (Wardhana, et al, 2021; Erlangga,
Muchtar, Sunarsi, Widodo, Salam, 2020; Nguyen, Gruber,
Fuchs, Marler, Hunsaker, Hargittai, 2020; Achmad,
Saputro, Handayani, 2016; Proakis, dan Salehi, 2008).
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
di era digital akan memberikan kontribusi seperti
mempercepat akses dan proses transaksi bisnis,
meningkatkan efisiensi dalam operasi bisnis, memperluas
jangkauan pasar, meningkatkan kenyamanan dalam
berkomunikasi bisnis, memungkinkan sharing data

200
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

berkapasitas besar, layanan konsumen 24/7,


meningkatkan ketelitian, memudahkan akses informasi
volume dan nilai penjualan serta stock opname secara real
time, meningkatkan security data and information,
memudahkan koordinasi dan konsolidasi baik secara
internal maupun eksternal, meningkatkan customer
engagement, dan lain sebagainya (Wardhana, et al, 2021;
Erlangga, Muchtar, Sunarsi, Widodo, Salam, 2020;
Nguyen, Gruber, Fuchs, Marler, Hunsaker, Hargittai,
2020; Alhadlaq, 2016)
Kewirausahaan di Era Digital
Kewirausahaan di era digital yang lebih dikenal dengan
istilah kewirausahaan digital (digital entrepreneurship)
adalah kewirausahaan yang dipengaruhi oleh teknologi
digital dengan mengadopsi dan memanfaatkan tekonologi
digital dalam melakukan transformasi bisnis
konvensional menjadi bisnis digital (Wardhana, et al,
2021; Puspitawati, Nurhasanah, Khaerunnisa, 2021;
Sangaji, Wiyono, Mulyaningsih, 2019)
Pada dasarnya berbagai prinsip dasar kewirausahaan
(basic principles of entrepreneurship) masih tetap berlaku
dan dapat diterapkan di dunia digital seperti: motivasi dan
pola pikir kewirausahaan, kemampuan dalam
mengidentifikasi peluang dengan baik, meningkatkan
kompetensi sumber daya kunci, memberikan proposisi
nilai pada produk dan layanan yang unggul dan bebeda
dari pesaing, menjalin hubungan baik dengan pemasok
dan distributor serta reseller, mengenali dan menjalin
hubungan baik dengan pelanggan, memenuhi aturan
legalitas, mencari sumber-sumber modal usaha,
melakukan promosi yang efektif dan efisin, dan lain
sebagainya. Pada kewirausahaan di era digital, perubahan
yang mendasar terletak pada aktifitas bisnis berbasis
teknologi digital yang terkoneksi dengan konsumen

201
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

maupun pelanggan yang mampu menggunakan


tekonologi digital (Wardhana, et, al, 2021; Alhadlaq, 2016).
Kewirausahaan di era digital ini dituntut untuk mampu
berwirausaha dengan produk yang lebih bervariasi dan
berbeda dengan pesaing, layanan yang lebih cepat, lebih
mudah dijangkau, lebih mudah diakses, bahkan
memperluas kesempatan berkolaborasi agar usaha
menjadi lebih efektif dan efisien. Era digital menawarkan
berbagai sumber daya baru bagi para wirausahawan
untuk dapat memanfaatkannya mulai dari kemudahan
pencarian berbagai informasi, pengumpulan data,
pembuatan konten yang menarik, permintaan produk dan
layanan yang terus bertumbuh sejalan dengan dinamika
perubahan pasar, memanfaatkan berbagai jaringan
promosi melalui berbagai platform, fitur aplikasi berbasis
Artificial Intelligence, freelancer baik nasional maupun
global, aplikasi penerjemah bahasa yang cepat dan
mudah, dan lain sebagainya (Wardhana et, al, 2021;
Puspitawati, Nurhasanah, Khaerunnisa, 2021; Sangaji,
Wiyono, Mulyaningsih, 2019).
Terdapat lima tipe dasar bisnis digital yang dapat
diterapkan dalam kewirausahaan di era digital menurut
Allen (2019), yaitu
1. Content-Based Business yaitu bisnis berbasis
konten yang menyediakan berbagai konten digital
yang menarik dan spesifik secara konsisten dan up to
date sebagai nilai yang ditawarkan kepada pelanggan.
Contoh dari Content-Based Business seperti
infografis, laman website, video, e-book, social media,
webinar, ilustrasi, demo, presentasi online,
eNewsletter, artikel website, artikel blog, events,
notifikasi e-mail, dan lain sebagainya. Kegunaan dari
Content-Based Business yaitu meningkatkan
kesadaran konsumen maupun pelanggan terhadap
merek, menjadi indikator kesuksesan dari search

202
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

engine optimization, dapat meningkatkan konversi


konsumen maupun pelanggan, dapat menjadi
investasi jangka Panjang dalam membangun
kerelasian pelanggan atau customer engagement,
menarik perhatian sekaligus meningkatkan
keterlibatan audiens untuk memberikan komentar,
keluhan, saran, maupun minat untuk bergabung,
mengedukasi calon pelanggan (Wardhana, et al, 2021;
Maryati dan Masriani, 2019; Sangaji, Wiyono,
Mulyaningsih, 2019; Rogers, 1986).
2. Community-Based Business yaitu bisnis berbasis
konten yang menyediakan forum diskusi aktif dan
interaktif antar anggota komunitas terkait dengan
berbagai pembahasan topik tentang komunitas
dengan menyediakan juga berbagai konten spesifik
tentang komunitas yang mayoritas merupakan hasil
kontribusi dari anggota komunitas tersebut. Contoh
dari Community-Based Business seperti komunitas
PlayStation 4 di Kaskus, Customer Meetup Online di
Niagahoster, Komunitas Avanza-Xenia, Komunitas
Go-Jek, komunitas My Starbucks idea, komunitas
bernama Beauty Talk oleh Sephora, Komunitas
Harley Davidson, dan lain sebagainya. Kegunaan dari
Community-Based Business adalah meningkatkan
kepercayaan dan loyalitas komunitas terhadap
produk dan layanan bisnis, memperluas kesadaran
merek bisnis, menjalin kedekatan emosional antara
konsumen maupun pelanggan yang tergabung dalam
komunitas, membangun kerelasian jangka panjang
dengan sesame anggota komunitas (Wardhana, 2016)
3. Online Store yaitu bisnis berbasis toko online yang
merupakan platform penjualan produk maupun
layanan dengan membuat website toko online dengan
tujuan menghasilkan keuntungan dan penjualan
yang terukur. Online Store yang baik memiliki

203
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

berrbagai kriteria yaitu memiliki Call to Action (CTA)


yang jelas atau gambar maupun tulisan yang
mendorong calon konsumen untuk melakukan
transaksi, menyediakan gambar detail produk,
menyediakan gambar produk ketika digunakan,
memberikan saran produk lain, menunjukkan rating
produk, menyediakan navigasi yang mudah dan
terstruktur, menyediakan checkout yang lengkap, dan
lain sebagainya. Contoh online store seperti Shopee,
Tokopedia, BukaLapak, Lazada, dan lain sebagainya.
Kegunaan dari Online Store yaitu memperoleh
pemahaman terkait preferensi konsumen,
menemukan peluang untuk cross-
selling maupun upselling, bahkan berlangganan
(subscription) (Wardhana, et al, 2021; Maryati dan
Masriani, 2019; Sangaji, Wiyono, Mulyaningsih, 2019;
Kaul, 2012)
4. Matchmaking Business yaitu bisnis berbasis
pertemuan antara penjulan dan pembeli yang
sebelumnya tidak terhubung. Disamping itu,
Business Matching dan Matchmaking juga dapat
didefinisikan sebagai sebuah pertemuan bisnis antara
pelaku bisnis dengan mitra pemasok, mitra distribusi,
mitra pendanaan/ investor, dan juga mitra penjual
dan pembeli. Contoh Matchmaking Business seperti
platform perjodohan, platform babysitter, GoJek,
BukaLapak, Sribulancer, AirBnB. Traveloka, dan lain
sebagainya. Secara umum, Matchmaking
Business memperoleh pendapatan atau komisi atau
fee dari biaya transaksi ketika berhasil
mempertemukan penjual dan pembeli yang saling
membutuhkan. Kegunaan Matchmaking
Business yaitu daapt mengetahui secara mendalam
terkait dengan espektasi dari pihak penjual produk
maupun layanan dan espektasi dari pihak pembeli

204
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

sehingga dapat membangun kerelasian yang lebih


baik diantara keduanya (building engagement)
sehingga dapat membangun platform yang membuat
kedua pihak tersebut merasakan manfaat dari
platform yang ada, meminimalisir resiko investasi fisik
dengan hanya menyediakan platform saja,
meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan
usaha (Wardhana, et al, 2021; Balakhonskaya
dan Balakhonsky, 2021; Sangaji, Wiyono,
Mulyaningsih, 2019; Susanto dan Aulia, 2019; Kaul,
2012).
5. Promotion Business yaitu bisnis berbasis promosi
yang bertujuan menarik pelanggan baru ke suatu
bisnis yang sudah ada. Mayoritas bisnis yang sudah
ada tertarik untuk mendapatkan pelanggan baru,
namun untuk memperoleh pelanggan baru di era
digital ini tidaklah mudah bagi pemilik UMKM
maupun start-up business. Promotion Business dapat
menarik pelanggan baru dan membuat mereka
melakukan kontak dengan suatu institusi bisnis,
mengunduh informasi, memberikan kupon atau
penawaran special (Wardhana, et al, 2021;
Idrysheva1, Tovma, Abisheva, Murzagulova,
Mergenbay, 2019; Sangaji, Wiyono, Mulyaningsih,
2019; Kaul, 2012; Jordaan dan Kampen, 1987).
Karakteristik Wirausahawan di Era Digital
Wardhana, et al, (2021), Finkle, Todd A. (2019), Tapscott
(1998) menjelaskan terdapat karakteristik penting
keewirausahaan di era digital yaitu:
1. Pengetahuan. Pengetahuan menjadi faktor utama
yang menentukan kesuksesan bisnis di era digital.
Artificial Intelligence (AI) mampu sedikit demi sedikit
menggantikan peran manusia dalam menghasilkan
produk maupun layanan (Fair dan Gurrie, 2017).

205
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

Kewirausahaan di era digital tetap dipengaruhi faktor


internal seperti motivasi, persepsi, sikap, perilaku,
orientasi, kreativitas, dan inovasi, dan juga
dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti latar
belakang keluarga, status di masyarakat, tingkat
pendidikan, dan penguasaan teknologi (Wardhana, et
al, 2021; Ulfah M, 2019). Kewirausahaan di era digital
tidak lepas dari intensi yang menggambarkan perilaku
masa depan yang berkaitan dengan dunia digital
(Ajzen, 1991) Tingkat pendidikan memiliki pengaruh
yang positif terhadap intepreneurial intention,
professional attraction entrepreneurial; dan networking
support entrepreneurial (Kasidi, 2020; Sandroto, et al,
2018; Mohan, 2016).
2. Digization. Teknologi digital mampu
mentransfomasikan berbagai data dan informasi yang
konvensional menjadi format digital sehingga menjadi
lebih efisien (tidak membutuhkan banyak ruang, lebih
cepat dalam transmisi data dengan kapasitas besar,
menjangkau lebih banyak audiens yang terpisah jarak
yang jauh, dan lain sebagainya), kualitas data dan
informasi dalam foramat digital menjadi lebih baik
dibandingkan dengan format analog, dan menjadi
lebih murah. Contohnya seperti: e-book, product
catalog, e-mail, e-money, e-banking, teleconference,
dan lain sebagainya (Wardhana, et al, 2021; Kasidi,
2020; Fair dan Gurrie, 2017; Rajesh, 2016).
3. Virtualization. Dengan teknologi digital
menggunakan berbagai fitur aplikasi maka berbagai
infrastruktur fisik dapat diminimalisasi seperti
gedung, perangkat fisik seperti camera analog,
scanner, dokumen konvensional, dan lain sebagainya.
Contohnya seperti virtual office, aplikasi camera
digital di gadget, aplikasi camscanner, aplikasi video,
aplikasi file manager, virtual meeting, dan lain

206
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

sebagainya. Pertumbuhan pengguna e-commerce di


Indonesia semakin meningkat sejalan dengan
peningkatan pengguna internet di Indonesia.
(Wardhana, et al, 2021; Kasidi, 2020; Sarwandi 2017;
Fair dan Gurrie, 2017)
4. Molecularization. Bisnis di era digital akan tepat
eksis dan terus berkembang apabila bisnis tersebut
mampu mengadopsi dan memanfaatkan bentuk
molekul yaitu sistem yang fleksibel yang mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat dan
tidak dapat diperkirakan. Banyak bisnis menerapkan
agile business dimana merespon perubahan dengan
cepat dibandingkan dengan menerapkan struktur
herarkis atau metrik yang sangat rentan terhadap
perubahan lingkungan bisnis yang cepat yang akan
berdampak pada ketidakmampuan bisnis untuk
bergerak cepat dengan efektif dan efisien dalam
mempertahankan pangsa pasarnya (Wardhana et al,
2021; Kasidi, 2020; Fair dan Gurrie, 2017; Patrutiu-
Baltes, 2016).
5. Internetworking. Bisnis di era digital menuntut
kemitraan dengan berbagai pihak terkait guna
membantu proses bisnis menjadi lebih efektif dan
efisien seperti membangun kemitraan berbasis
internet dengan technology providers, content partners,
suppliers, distributors, retailers, sellers, community,
merchant, tenant, dan lain sebagainya (Wardhana, et
al, 2021; Kasidi, 2020; Fair dan Gurrie, 2017).
6. Disintermadiation. Bisnis di era digital tidak
memerlukan lagi mediator (pihak perantara antara
pemasok dengan pelanggan). Bisnis dengan
menggunakan internet of things (IoT) tidak lagi
membutuhkan mediator seperti: wholesaler, retailers,
broadcasters, record companies, dan lain sebagainya

207
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

(Wardhana, et al, 2021; Kasidi, 2020; Idrysheva1,


Tovma, Abisheva, Murzagulova, Mergenbay, 2019).
7. Convergence. Kesuksesan bisnis di era digital dapat
diraih apabila pelaku bisnis mampu
mengintegrasikan tiga C atau 3Cs yaitu computing,
communications, dan content. Persaingan yang
sesungguhnya adalah terletak pada content sebagai
jenis pelayanan atau jasa yang ditawarkan kepada
pasar digital (Wardhana et al, 2021: Kasidi, 2020; Fair
dan Gurrie, 2017).
8. Innovation. Bisnis di era digital harus mampu
mempertahankan keunggulan bersaing sehingga
dituntut untuk terus berinovasi sehingga sulit untuk
ditiru oleh pesaing. Oleh karena itu, kecepatan dalam
berinovasi yang berkelanjutan dengan menerapkan
learning organization sangat dibutuhkan untuk dapat
menjadi pemimpin pasar (market leader) (Wardhana,
et al, 2021; Kasidi, 2020; Mohan, 2016).
9. Prosumption. Dalam bisnis di era digital, maka
konsumen harus mampu berubah menjadi produsen
dalam menawarkan produk dan layanan kepada
publik maupun komunitasnya. Apabila seseorang
harus membayar untuk mendapatkan akses ke dalam
sebuah sistem dan menjadi anggota komunitas
dengan membayar jumlah tertentu, maka bisnis yang
bersangkutan dikategorikan sebagai prosumer
(Wardhana, et al, 2021; Kasidi, 2020).
10. Immediacy. Bisnis di era digital pelanggan akan
dihadapkan pada berbagai penyedia produk dan
layanan yang mirip bahkan sama. Pelanggan
umumnya akan memilih penyedia produk dan
layanan yang menawarkannya secara cheaper, better,
dan faster. Cheaper adalah harga produk dan layanan
yang paling murah dengan kualitas yang lebih baik

208
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

(better) dan cepat serta tetpat waktu (faster)


dibandingkan dengan produk dan layanan yang
sejenis yang ditawarkan oleh pesaing Sehingga bisnis
di era digital dituntut untuk mampu menekan biaya
produksi, biaya promosi, biaya legalitas, biaya kirim
yang serendah-rendahnya dan mampu
menyampaikan layanan dengan cepat dan tepat
waktu dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) (Wardhana, et al; 2021; Erlangga,
Muchtar, Sunarsi, Widodo, Salam, 2020; Kasidi,
2020).
11. Globalization. Bisnis di era digital tidak mengenal
batas ruang geografis karena konsumen dan pelaku
bisnis telah menjadi satu kesatuan dalam wadah
dunia digital dan waktu karena bisnis dapat
dijalankan dalam 24 jam 7 hari (24/7) sehingga
pengetahuan menjadi sumber daya utama dalam
menjalankan bisnis. Berbagai faktor yang perlu
mendapat perhatian dalam menawarkan produk dan
layanan di media sosial yaitu:
a. produk harus diberi kode untuk memudahkan
konsumen dan pelanggan dalam merujuk barang
b. image harus eye catching, mudah dibaca, dan
informatif
c. ukuran, warna, dan atribut lain harus disertakan
sebagai standar menyajikan informasi produk
d. keterangan yang mendukung informasi produk
secara lebih spesifik dan membedakannya dengan
produk sejenis
e. kategorisasi produk untuk mempermudah
memilih produk (Wardhana, e al, 2021; Kasidi,
2020; Fair dan Gurrie, 2017; Sulianta, 2015)

209
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

12. Discordance. Perubahan yang cepat dalam dunia


teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memberikan
dampak perubahan yang besar pada berbagai bidang
termasuk bisnis (Madcom 2011). Banyak bisnis
konvensional yang digantikan oleh bisnis digital
sehingga berdampak pada struktur organisasi yang
semakin ringkas, perubahan metode kerja menjadi
berbasis tekonologi digital, pengurangan karyawan,
perubahan model bisnis, dan lain sebagainya
(Wardhana, et al, 2021; Kasidi, 2020; Erlangga,
Muchtar, Sunarsi, Widodo, Salam, 2020; Nguyen,
Gruber, Fuchs, Marler, Hunsaker, Hargittai, 2020;
Fair dan Gurrie, 2017; Patrutiu-Baltes, 2016).
13. Cocreation. Bisnis di era digital menuntut
dialkaukannya cocreation yang dapat memunculkan
produk dan layanan baru yang lebih bernilai tinggi
dari berbagai aspek seperti bentuk, warna, kualitas,
kecepatan, dan lain sebagainya. Contoh cocreation
layanan Go-Jek seperti GoSend, GoFood, GoRide,
GoCar, GoClean dan lain sebagainya yang
kedepannya akan terus bermunculan inovasi layanan
GoJek yang lainnya. Oleh karena itu, sikap inovatif,
proaktif, berani menanggung risiko, otonomi, dan
agresif dalam bersaing perlu dimiliki wirausahawan di
era digital (Wardhana, et al, 2021, Kasidi, 2020;
Susanto dan Aulia, 2019; Layoo dan Rahman, 2017).

210
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

Daftar Pustaka
Ablyazov, Timur., Asaturova, Julia., Koscheyev, Vadim.
(2018). Digital Technologies: New Forms and Tools of
Business Activity. SHS Web of Conferences 44, 00004,
1-9
Achmad, Nur., Saputro, Edy Purwo., Handayani, Sih.
(2016). Enterpreneurship at Digital Era. Dinamika
Pendidikan, 11(2), 102-107
Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior
Organizational Behavior and Human Decision
Prosesses, New York: Academic Press, Inc
Alhadlaq, Ibrahim. (2016). How Technology Influences
Communication. International Journal of Scientific &
Engineering Research, 7(1), 960-963
Balakhonskaya, Liudmila V., Balakhonsky, Vitaly V.
(2021). Pitching as a Communication Technology and
Pitch as a Tool for Investor Relations in the Digital
Environment. Communication Strategies in Digital
Society Seminar (ComSDS), 1-14
Erlangga, Heri., Muchtar, Fahrul., Sunarsi, Denok.,
Widodo, Arif Siaha., Salam, Rudi. (2020). The
Challenges of Organizational Communication in the
Digital Era. Solid State Technology, 63(4), 1240-1246
Fair, Brandy., Gurrie, Chris. (2017). Business
Communication in a Technological World. Dubuque:
Kendall Hunt Publishing Company
Finkle, Todd A. (2019). Technology entrepreneurship:
Creating Your Own Online Business. Journal of
Technology Research, 8, 1-14
Idrysheva1, Zhazira., Tovma, Nataliya., Abisheva, Kyz-
Zhibek., Murzagulova, Meiramkul., Mergenbay,
Nazym. (2019). Marketing Communications in The
Digital Age. E3S Web of Conferences 135, 04044, 1-9

211
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

Jordaan, M.J., Kampen, H. Van. (1987). Digital Technology


for Business Communications. Computer Networks
and ISDN Systems, 14(2-5), 359-364
Kasidi. (2020). Tantangan Kewirausahaan Di Era Ekonomi
Digital. Journal of Economic Education and
Entrepreneurship, 1(1), 17-23
Kaul, Vineet. (2012). The Digital Communications
Revolution. Online Journal of Communication and
Media Technologies, 2(3), 113-130
Layoo, N., Rahman, W. (2017). Pengaruh Orientasi
Kewirausahaan Dengan Kinerja Usaha Mikro Kecil di
Kabupaten Banggai. Jurnal Ekonomi Pendidikan dan
Kewirausahaan, 7(1), 29-44.
Madcom. (2011). Sukses Membangun Toko Online Dengan
E-Commerce. Yogyakarta: Andi
Maryati, Wiwik., Masriani, Ida. (2019). Peluang Bisnis Di
Era Digital Bagi Generasi Muda dalam Berwirausaha:
Strategi Menguatkan Perekonomian. Jurnal MEBIS
(Manajemen dan Bisnis), 4(2), 53-58
Mohan, Mansi. (2016). Entrepreneurship, Innovation in
the Digital Era: Excellence by Technology. TMIMT
International Journal, 3(2), 1-13
Nguyen, Minh Hao; Gruber, Jonathan., Fuchs, Jaelle.,
Marler, Will., Hunsaker, Amanda., Hargittai, Eszter.
(2020). Changes in Digital Communication During the
COVID-19 Global Pandemic: Implications for Digital
Inequality and Future Research. Social Media +
Society, July-September 2020, 1-6
Patrutiu-Baltes, Loredana. (2016). The Impact of
Digitalization on Business Communication. SEA:
Practical Application of Science, 4(2), 319-325
Proakis, John G., Salehi, Masoud. (2008). Digital
Communications. Boston: McGraw Hill

212
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

Puspitawati, Lilis., Nurhasanah, A., Khaerunnisa, A S.


(2021). Utilization of Communication Technology for
Business. International Journal of Informatics
Information System and Computer Engineering, 2(1),
47-54
Rajesh, M. (2016). Revolution in Communication
Technologies: Impact on Distance Education. Turkish
Online Journal of Distance Education-TOJDE, 16(1), 62-
88
Rogers, Everett M. (1986). Communication Technology: The
New Media in Society. New York: Free Press
Sandroto, C.W., Rahmawati., Darmoyo. (2018). The Role of
Competencies and Education in Increasing
Entrepreneurial Intention in Creative Economy.
International Research Journal of Business Studies,
11(1), 31-44
Tapscott. (1998). Growing up Digital the Rise of the Nex
Generation. New York: McGraw Hill.
Sangaji, Niko., Wiyono, Vincent Hadi., Mulyaningsih, Tri.
(2019). Pengarauh Revolusi Industri 4.0 Pada
Kewirausahaan Untuk Kemandirian Ekonomi.
Seminar Nasional & Call for Paper Seminar Bisnis
Magister Manajemen, 226-232
Sarwandi. (2017). Otodidak Bikin Toko Online Dengan
Prestashop. Yogyakarta: MediaKom.
Sulianta, Feri. (2015). Keajaiban Media Sosial. Jakarta:
Elex Media Kompetindo
Susanto, Eko Harry., Aulia, Sisca. (2019). Communication
Technology as Support for Online Transportation
(Case Study of GO-JEK in Indonesia). Advances in
Social Science, Education and Humanities Research,
439, 148-151
Tapscott, D. (1998). Growing up Digital the Rise of the Nex
Generation. New York: McGraw Hill.

213
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

Ulfah, M. (2019). Intensi Berwirausaha Mahasiswa di Kota


Pekanbaru. Jurnal Daya Saing,5(3), 290-298
Wardhana, Aditya, et al. (2021). Pemanfaatan Teknologi
Informasi Bagi Masyarakat. Bandung: Media Sains
Indonesia
Wardhana, Aditya, et al. (2021). Kewirausahaan.
Bandung: Media Sains Indonesia.
Wardhana, Aditya. (2016). Pengaruh Strategi Pemasaran
Komunitas Terhadap Loyalitas Merek Toyota di
Indonesia. DeReMa Jurnal Manajemen, 11(2), 235-253

214
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL

Profil Penulis
Aditya Wardhana
Penulis merupakan dosen tetap Universitas
Telkom. Penulis menyelesaikan studi Sarjana
Ekonomi (SE) di prodi Manajemen Universitas
Padjadjaran pada tahun 1997. Kemudian,
penulis menyelesaikan studi Magister Sains (MSi) di prodi
Manajemen Universitas Padjadjaran tahun 2003 dan Magister
Manajemen (MM) di prodi Manajemen Universitas Pasundan
tahun 2012. Saat ini penulis sedang melanjutkan studi Doktor
Ilmu Manajemen di Prodi Manajemen Universitas Pasundan.
Penulis memiliki kepakaran di bidang manajemen sumber daya
manusia, manajemen pemasaran, dan manajemen strategik.
Penulis memiliki pengalaman praktisi pemasaran di Citibank
dan Human Resource Development, ISO Auditor, General Affairs,
dan Logistic di PT Perusahaan Gas Negara Tbk serta sebagai
konsultan di beberapa BUMN seperti Surveyor Indonesia, Badan
Klasifikasi Kapal Indonesia, Pertamina, BNI 46, PTPN VIII,
Biofarma, serta pada Kementerian Koordinator Perekonomian RI
dan Kementerian Perhubungan. Sebagai dosen tetap di
Universitas Telkom, penulis juga aktif melakukan berbagai
penelitian terindeks Scopus dan Sinta dan menulis lebih dari 75
buku dalam bidang manajemen sumber daya manusia,
pemasaran, keuangan, penganggaran, strategik, audit,
pendidikan, teknologi informasi, sistem informasi manajemen,
model bisnis, hukum bisnis, perilaku konsumen, perilaku
organisasi, bisnis internasional, metode penelitian, etika bisnis,
dan bisnis ekspor impor. Penulis memiliki Sertifikasi Penulis
Buku Non-Fiksi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP) RI.
Email Penulis: adityawardhana@telkomuniversity.ac.id

215
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai