Disusun Oleh :
Agrinna Nazwa Pramesti 2391178
Hamida 2391190
Nunung Pratiwi 2391204
Rizky Meyra Aulia 2391210
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Pancasila
yang membahas tentang Hubungan Indonesia dengan Palestina serta
kaitannya dengan Pancasila
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB 1....................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................7
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................7
BAB 2....................................................................................................................8
PEMBAHASAN....................................................................................................8
2.1 Hubungan Palestina dengan Indonesia........................................................8
2.2 Hubungan Palestina dengan Indonesia dan kaitannya dengan Pancasila..10
2.3 Perjanjian Kerjasama Indonesia dengan Palestina....................................13
2.4 Apa peran Indonesia dalam Palestina........................................................14
2.5 Apa alasan Palestina Mendukung Kemerdekaan Indonesia......................18
BAB 3..................................................................................................................23
PENUTUP..........................................................................................................23
3.1 Kesimpulan................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
BAB 1
PENDAHULUAN
Agresi Israel ke Jalur Gaza juga mendatangkan berbagai reaksi di Tanah Air,
seperti aksi yang dihadiri lebih dari 30 Ribu massa Hizbut Tahrir di Jakarta
yang menuntut diantaranya agar pemerintahan SBY tidak hanya mengecam
tindakan brutal Israel, tetapi membantu warga Palestina di Jalur Gaza dengan
mengirimkan pasukan TNI untuk berperang melawan tentara Israel. Di
Bandung, aksi aktivis Islam juga menuntut agar pemerintahan SBY segera
memutus hubungan diplomatik dengan Amerika jika Presiden Obama masih
berstandar ganda dalam menangani konflik Palestina-Israel.
Adanya tekanan dari dalam Negeri agar pemerintah segera bersikap dan
mengambil kebijakan terkait agresi Israel serta pentingnya menjaga
hubungan pemerintahan Indonesia dengan Amerika adalah dua hal yang
menjadi acuan dalam pengambilan keputusan pemerintah, disatu sisi
pemerintah harus merealisasikan tuntutan masyarakat agar stabilitas nasional
tetap terjaga dan citra pemerintah tidak dinilai lamban dalam penanganan
suatu masalah, di sisi lain pemerintah harus mengambil kebijakan yang tidak
bertentangan dengan Amerika, sehingga tidak mempengaruhi hubungan
bilateral Indonesia dengan Amerika.
PEMBAHASAN
Hubungan baik Indonesia dan Palestina terjadi karena sejumlah faktor, antara
lain adalah faktor teologis. Palestina menjadi salah satu tempat bersejarah yang
sangat dicintai oleh umat muslim dunia, khususnya Masjid Al-Aqsha. Ikatan
historis-relijius inilah yang telah memperkuat ikatan antara bangsa Indonesia
dan Palestina. Masjid Al-Aqsa adalah salah satu masjid suci umat Islam, selain
Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid Al-Aqsa
sebagai tempat pijakan Nabi Muhammad dalam perjalanan Isra Mikraj.
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam
dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya esehata dari tanda-tanda
(kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui. (QS. Al-Isra :1). Kemudian, Masjid Al-Aqsa juga merupakan
kiblat pertama kaum muslimin sebelum dihapus dan dialihkan ke ka’bah. “Kami
shalat bersama Nabi menghadap Bait Maqdis selama 17 bulan. Kemudian Nabi
berpindah arah kiblat (ka’bah). (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain faktor teologis, Indonesia dengan Palestina juga memiliki historis yang
sangat kuat, setidaknya pada tanggal 6 September tahun 1944 menjadi momen
yang penting bagi Palestina dan Indonesia. Saat itu, Palestina secara de fakto
mengakui Indonesia sebagai negara merdeka. Dalam catatan sejarah bahwa
Palestina merupakan bangsa terdepan yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Saat itu Indonesia tengah dalam kondisi yang membutuhkan dukungan negara
internasional untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Palestina kemudian menjadi salah satu negara yang mengakui Kemerdekaan
Indonesia. Termasuk seorang Mufti Palestina yang Muhammad Amin Al
Husaini salah satu tokoh yang disegani di Palestina ikut andil dalam pengakuan
kemerdekaan Republik Indonesia dan rela bersafari ke sejumlah negara untuk
pengakuan Negara Indonesia. Saat Indonesia menyatakan kemerdekaan pada
1945, di sana rakyat Palestina bersukacita dan bergembira melihat bangsa
Indonesia sebagai saudaranya meraih kemerdekaan. Begitu dekat batin
masyarakat Palestina dan begitu kuat rasa persaudaraan rakyat Palestina kepada
bangsa Indonesia.
Tidak hanya faktor teologis dan historis, faktor kemanusian menjadi alasan
mengapa Indonesia hubungannya erat dengan Palestina. Bahkan sering
membantu rakyat Palestina dengan berbagai bentuk. Sebab, tidak ada ajaran
agama maupun konstitusi Negara yang mengajarkan penjajahan, penganiayaan
dan pembunuhan terhadap warga sipil. Maka dari itu, mari kita bantu
masyarakat Palestina dengan mendoakan untuk kemerdekaan dan kesejahteraan
Palestina, memberikan donasi melalui esehat resmi yang diakui pemerintah
serta mendukung esehat-langkah diplomasi pemerintah Indonesia dalam
mewujudkan perdamaian dunia.
Selain itu, Indonesia dan Palestina memiliki kerja sama bilateral di bidang
pendidikan, yang telah menghasilkan peningkatan jumlah WN Palestina
serta WN Yordania keturunan Palestina yang menempuh studi di
perguruan-perguruan tinggi di Indonesia, baik melalui beasiswa maupun
pembiayaan pribadi.
Kemudian, Indonesia dan Palestina memiliki kerja sama kota kembar, yaitu
antara ibukota negara, Jakarta dan Al-Quds Al-Shareef. MoU tersebut
ditandatangani pada tanggal 22 Oktober 2007 yang meliputi kerja sama
antara lain di bidang pengendalian bencana dan krisis, pendidikan dan
pelatihan, sosial dan budaya.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa ke-5 Organisasi Kerja Sama
Islam (OKI) pada tahun 2016 di Jakarta merupakan bentuk nyata dari
dukungan penuh dan solidaritas Indonesia dan OKI terhadap isu Palestina
dan Al-Quds Al-Sharif.
Nilai dasar, juga dikenal sebagai nilai ideal Pancasila, adalah nilai-nilai yang
tetap (tidak berubah) yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 dan
berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila. Nilai-nilai ini bersifat universal
dan mencakup nilai-nilai yang baik dan benar. Berikut ini adalah ringkasan
singkat tentang bagaimana Pancasila berhubungan dengan hak asasi manusia.
(Syarbaini,2003:32).
1. Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak setiap orang untuk menganut
agama mereka sendiri, melakukan ibadah, dan menghormati perbedaan
agama.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menempatkan setiap warga negara
pada kedudukan yang sama dalam hukum dan memiliki hak dan
kewajiban yang sama untuk mendapatkan perlindungan hukum.
3. Persatuan Indonesia menunjukkan bahwa ada unsur yang menyatukan
warga negara dengan semangat rela berkorban dan menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kelompok.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan
dan perwakilan terlihat dalam kehidupan pemerintahan, negara, dan
masyarakat demokratis.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mengakui hak milik dan
jaminan sosial yang dilindungi oleh pemerintah, serta hak untuk
pekerjaan dan perlindungan sosial. (Astuti,2015; Cesara, 2018)
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
https://m.mediaindonesia.com/opini/330440/pancasila-dan-
diplomasi-bela-palestina
https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/DP/article/download/
14503/pdf
https://tirto.id/alasan-palestina-mendukung-kemerdekaan-
indonesia-dan-sejarahnya-gSgc
https://salam.ui.ac.id/peran-indonesia-untuk-palestina/