Tahun 2022
LAPORAN SKP
‘‘MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN’’
JANUARI 2023
Oleh
SUDARMOKO, S.Kom
DISUSUN OLEH
Disusun oleh :
Nama : SUDARMOKO
NIP : 19880502 202221 1 007
Pangkat / Golongan : Penta Muda (IIIa)
Disusun Oleh :
Kepala Sekolah
SMKN 1 Tulang Bawang Tengah Penyusun
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan perkenan-Nya sajalah
kami dapat menyelesaikan Laporan Sasaran Kinerja pegawai ASN di unit kerja SMKN 1
Tulang Bawang Tengah bulan Januari tahuin 2023.
Penyusunan SK Priode 01 Januari 2023 s/d 31 Desember 2023 untuk bulan Januari 2023
dimaksudkan sebagai bentuk tertulis pertanggungjawaban atas pelaksanaan RHK yang sudah
di input dialam Aplikasi E-kinerja secara online , SKP ini berisi paparan pencapaian kinerja
Pegawai Aparatur Sipil Regara (ASN) dilingkungan SMKN 1 Tulang Bawang Tengah pada
bulan Januari tahun 2023. SKP ini disusun berdasarkan obyektivitas dan validitas data,
sehingga diyakini telah memenuhi prinsip-prinsp akuntabilitas yang berlaku dan diharapkan
mampu mendorong terwujudnya Prestasi Keja ASN yang baik.
Dalam kesempatan kali ini pula saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
berbagai pihak yang telah ikut membantu sehingga terselesaikan SKP Priode 01 Januari 2023
s/d 31 Desember 2023 untuk bulan Januari. Akhirnya kami beharap semoga laporan dapat
digunakan yang berkepentingan peningkatan kinerja pegawai ASN di lingkungan SMKN 1
Tulang Bawang Tengah pada umumnya. Saya mengharapkan Kritik dan saran demi
kesempurnaan laporan SKP ini sangat dinantikan.
Sudarmoko
NIP: 19880502 202221 1 007
DAFTAR ISI
Cover
Daftar Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 4
1.2 Tujuan .................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHSAN
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu cara untuk melakukan pengukuran kinerja adalah dengan menggunakan Sasaran
Kinerja Pegawai. Sasaran Kerja Pegawai atau yang lebih dikenal dengan istilah SKP yang
sudah diatur dalam Peraturan Permen PANRB No. 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan
Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara, maka secara resmi penyusunan Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) harus segera disesuaikan oleh seluruh ASN. merupakan salah satu bagian yang
menjadi unsur penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil. Penilaian SKP ini bertujuan
untuk menjamin objektifitas pembinaan pegawai yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi
kerja. Proses manajemen penilaian kinerja dengan SKP diawali dari penyusunan perencanaan
prestasi kerja, penetapan tolak ukur yang meliputi aspek kuantitas, kualitas, waktu dan biaya
dari setiap kegiatan tugas jabatan. Penilaian kinerja pegawai dilaksanakan untuk
mengevaluasi kinerja para pegawai, hasil dari penilaian tersebut dapat memberi petunjuk bagi
atasan atau pejabat yang berkepentingan dalam rangka mengevaluasi kinerja. Hasil dari
penilaian prestasi kerja tersebut dapat menentukan para pegawai untuk bisa diangkat dalam
suatu jabatan dan pangkat tertentu.
Sasaran kinerja pegawai (SKP) adalah beban kerja yang harus dicapai atau dipenuhi oleh
Aparatur Sipil Negara dan merupakan salah satu komponen yang dapat dijadikan indikator
keberhasilan suatu organisasi dengan dilakukannya evaluasi secara rutin sesuai dengan
periode pengumpulan SKP. Berdasarkan Permenpan RB nomor 6 tahun 2022, Sasaran Kinerja
Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah ekspektasi kinerja yang akan dicapai oleh
Pegawai setiap tahun. Ekspektasi Kinerja yang selanjutnya disebut Ekspektasi adalah harapan
atas hasil kerja dan perilaku kerja Pegawai.
1.2 Tujuan
1. SKP dibuat dengan tujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang
dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja. SKP ini memuat berbagai target dan nilai
yang jelas dalam setiap tugas pokok pegawainya..
2. Sebagai Bahan Laporan Kegiatan yang sudah direncanakan pada aplikasi E-Kinerja
dalam penyusunan RHK yang sudah di setujui oleh Pejabatan Pembina Kepegawaian
sesuai dengan Unit Kerja Masing-masing ASN.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lokasi
Lokasi Penyusunan SKP dilaksanakan di SMK Negeri 1 Tulang Bawang Tengah yang
beralamatkan di Jalan Raden Intan Desa Pulung Kencana Kec. Tulang Bawang
Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung
2.3 Menetapkan Klarifikasi Ekspektasi Hasil Kerja dan Perilaku Kerja JPT/
Pimpinan
Unit Kerja Mandiri yang dituangkan dalam Format SKP yang terdiri dari:
a. Hasil Kerja Rencana hasil kerja bagi pejabat pimpinan tinggi dan Pimpinan unit
kerja mandiri terdiri atas hasil kerja utama dan hasil kerja tambahan. Hasil kerja
utama adalah hasil kerja yang mencerminkan tingkat prioritas tinggi, sedangkan
hasil kerja tambahan mencerminkan tingkat prioritas rendah. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menetapkan dan mengklarifikasi hasil kerja dan perilaku kerja
yaitu:
1) Perencanaan strategis: Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja
Tahunan (RKT) unit kerja, instansi dan unit kerja mandiri.
2) Perjanjian Kinerja (PK)
3) Ekspektasi lain dalam bentuk direktif.
4) Organisasi dan tata kerja
5) Rencana Kinerja Pimpinan
6) Kompetensi / Keahlian
7) Prioritas pencapaian kinerja
b. Perilaku Kerja Perilaku kerja dilandaskan pada core value ASN “BerAKHLAK:
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, adaptif, dan
Kolaboratif”. Selain itu pimpinan juga dapat memberikan ekspektasi khusus
terhadap perilaku kerja yang harus ditunjukan pegawai dalam rangka pencapaian
kinerja melalui dialog kinerja.
3.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kegiatan dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
guru menyimpulkan :
1. Sistem Informasi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) berbasis komputer saat ini mampu
mengatasi berbagai kelemahan dan kendala yang dihadapi.
2. Pembuatan Sistem Informasi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) berbasis web
diharapkan dapat meningkatkan kinerja Pegawai SMKN 1 Tulang Bawang
Tengah, karena dengan adanya pembuatan Sistem Informasi ini pencatatan
penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil di SMKN 1 Tulang Bawang Tengah
menjadi lebih cepat dan akurat dan juga dapat meningkatkan pelayanan kepada
peserta didik dan masyarakat sekitar SMKN 1 Tulang Bawang Tengah.
3. Penerapan sistem terkomputerisasi pada SKP SMKN 1 Tulang Bawang Tengah
sangat penting untuk menunjang kelancaran operasional dan dapat memberikan
kinerja terbaik pada pihak-pihak yang membutuhkan.
4. Dengan sistem informasi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) pada sisi wakil bidang
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) lebih memudahkan pembuatan
laporan dalam melakukan kontrol transparansi penilai kinerja pegawai di SMKN
1 Tulang Bawang Tengah. 5. Dengan sistem informasi Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) berbasis web pegawai dapat memperoleh informasi mengenai penilaian
prestasi kerja pegawai setiap tahun melalui akses internet tanpa harus datang
langsung ke pegawai administrasi di SMKN 1 Tulang Bawang Tengah.
3.2 Saran Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan maka dapat dikemukakan saran-saran
sebagai berikut :
1. Pembuatan sistem yang dibuat sekarang masih sebatas analisa dan pembuatan
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) saja, diharapkan dapat 11 | SKP Bulan Januari 2023
dilanjutkan ketahap implementasi oleh guru selanjutnya sistem informasi ini agar
lebih sempurna dan dapat dipergunakan untuk yang akan datang.
2. Masih banyak masalah lain yang belum dibuat yang mempengaruhi keberhasilan
penilaian prestasi kerja pegawai pada SMKN 1 Tulang Bawang Tengah. Oleh
karena itu untuk guru selanjutnya hendaknya meneliti keberhasilan penilaian
prestasi kerja pegawai negeri sipil ini secara lebih luas dan mendalam.
3. Dengan pembuatan system yang dibuat untuk laporan Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) ini diharapkan menjadi referensi bagi guru lain.
4. Guru berharap kepada SMKN 1 Tulang Bawang Tengah untuk dapat
melaksanakan dan mengembangkan pembuatan system SKP ini menjadi lebih baik
lagi sehingga target dan realisasi kinerja pegawai di SMKN 1 Tulang Bawang
Tengah dapat meningkat dan tercatat sesuai bukti secara terkontrol serta
memudahkan kerja tim Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) untuk
melaporkan kegiatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di SMKN 1 Tulang Bawang
Tengah kepada Kepala Sekolah/Atasan
LAMPIRAN
INFORMATIKA FASE E
Elemen Capaian
Pembelajaran
BK Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik
(Berpikir standar untuk menghasilkan beberapa solusi persoalan dengan data diskrit
Komputasional) bervolume tidak kecil pada kehidupan sehari-hari maupun
implementasinya dalam program komputer.
TIK Pada akhir fase E, peserta didik mampu memanfaatkan berbagai aplikasi
(Teknologi secara bersamaan dan optimal untuk berkomunikasi, mencari sumber data
Informasi dan yang akan diolah menjadi informasi, baik di dunia nyata maupun di
Komunikasi) internet, serta mahir menggunakan fitur lanjut aplikasi perkantoran
(pengolah kata, angka, dan presentasi) beserta otomasinya untuk
mengintegrasikan dan menyajikan konten aplikasi
dalam berbagai representasi yang memudahkan analisis dan interpretasi
konten tersebut.
SK Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami peran sistem operasi
(Sistem dan mekanisme internal yang terjadi pada interaksi antara perangkat keras,
Komputer) perangkat lunak, dan
pengguna.
JKI Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan konektivitas jaringan
(Jaringan lokal, komunikasi data via ponsel, konektivitas internet melalui jaringan
Komputer dan kabel dan nirkabel (bluetooth, wifi, internet), enkripsi untuk memproteksi
Internet) data pada saat melakukan penyambungan perangkat ke jaringan lokal
maupun internet yang tersedia.
AD Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami aspek privasi dan
(Analisis Data) keamanan data, mengumpulkan data secara otomatis dari berbagai sumber
data, memodelkan data berbagai bidang, menerapkan siklus pengolahan
data (pengumpulan, pengolahan, visualisasi, analisis, interpretasi, dan
publikasi) dengan menggunakan perkakas TIK yang sesuai, serta
menerapkan strategi pengelolaan data yang tepat guna
dengan mempertimbangkan volume dan kompleksitasnya.
AP Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan praktik baik konsep
(Algoritma dan pemrograman prosedural dalam salah satu bahasa pemrograman
Pemrograman) prosedural dan mampu mengembangkan program yang terstruktur dalam
notasi algoritma atau notasi lain, berdasarkan strategi algoritmik
yang tepat.
DSI Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami sejarah perkembangan
(Dampak Sosial komputer dan tokoh-tokohnya, memahami hak kekayaan intelektual,
Informatika) lisensi, aspek teknis, hukum, ekonomi, lingkungan, dan sosial dari produk
TIK, memahami berbagai bidang studi dan profesi bidang
Informatika serta peran Informatika pada bidang lain.
PLB Pada akhir fase E, peserta didik mampu bergotong royong dalam tim
(Praktik Lintas inklusif untuk mengerjakan projek bertema Informatika dengan
Bidang) mengidentifikasi persoalan, merancang, mengimplementasi, menguji,
dan menyempurnakan program komputer didasari strategi algoritma yang
sesuai sebagai solusi persoalan masyarakat serta mengomunikasikan
produk, proses pengembangan dan manfaatnya bagi
masyarakat secara lisan maupun tertulis.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kata kunci Proposisi, negasi, konjungsi, implikasi, deduktif, induktif, abduktif, bilangan digital,
system bilangan, computasional thinking, biner, heksadesimal,
Sarana 1. Laptop/Komputer
Prasarana 2. Lab. Komputer/Ruang Kelas
3. Jaringan internet
4. Deskripsi Aktifitas
Pada zaman ini penggunaan bahasa atas ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah
satu syarat mutlak bagi eksistensi bangsa. Bahasa adalah alat komunikasi, logika
merupakan pola pikir, matematika berperan dalam pola pikir deduktif. Logika sangat
berguna bagi para ilmuwan untuk mengetahui kesahihan penalarannya.
PERTEMUAN 1
Pendahuluan
1. Memberi Salam
2. Guru mengingatkan peserta didik tentang protocol kesehatan dimasa pandemi
3. Guru meminta peserta didik memimpin doa dan muraja’ah
4. Guru mengabsen, mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas.
5. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Guru memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran 10
7. Guru melakukan apersepsi Menit
8. Guru memberikan pertanyaan arahan (Guide Questions) :
a. Pernahkah kita salah dalam mengambil kesimpulan dari sebuah informasi ?
b. apa bahaya nya jika kita sebagai pemimpin, salah dalam mengambil kesimpulan
dari sebuah informasi tersebut ?
9. Guru memberi motivasi kepada peserta didik
Inti
Penutup
D. Materi
Berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah metode menyelesaikan
persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika). Berpikir
komputasional dibangun dengan dasar dan batasan proses komputasi, entah proses
tersebut dieksekusi oleh manusia atau mesin. Metode dan model komputasional
memberikan kemampuan bagi kita untuk memecahkan masalah dan
mendesain/merangkai sistem yang tidak bisa kita tangani sendiri. Berpikir
komputasional mencakup pemecahan masalah, mendesain sistem, dan memahami
perilaku manusia, dengan menggambar konsep berdasarkan teknologi komputer.
Berpikir komputasional memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Berdasarkan konsep, informatika tidak hanya mempelajari tentang cara
menulis kode program melainkan diperlukan pemahaman untuk berpikir pada
beberapa tingkat abstraksi.
Pengertian Proposisi
kalimat-kalimat proposisi
Kebenaran suatu kalimat sesuai dengan fakta, kalimat palsu tidak sesuai dengan
fakta. Kalimat terdiri dari empat elemen, dua di antaranya adalah subjek
kalimat, sementara dua lainnya berfungsi sebagai objek yang menyertainya.
Keempat elemen yang dimaksud adalah konsep sebagai subjek, konsep sebagai
predikat, kopula dan kuantifier.
Kalimat proposisi adalah ucapan atau pernyataan yang menggambarkan
beberapa keadaan yang tidak selalu benar atau salah dalam bentuk kalimat.
Contoh Proposisi :
1. 2 + 3 = 5 (proposisi yang bernilai benar)
Negasi (~ )
Negasi/ingkaran suatu pernyataan adalah suatu pernyataan yang bernilai benar (B),
jika pernyataan semula bernilai salah (S) dan sebaliknya. Berikut adalah table
kebenaran Negasi
P ~P
B S
S B
Konjungsi ( ^ )
Disjungsi
P Q pvq
B B B
B S B
S B B
S S S
p Q p→q
B B B
B S S
S B B
S S B
Implikasi hanya akan bernilai salah jika anteseden (p) benar, dan konsekuen(q)
salah
Contoh :
1. Diberikan dua pernyataan berikut
p : Kerbau berkaki empat (benar)
q : kerbau memiliki gading (salah)
Kalimat implikasi nya yaitu : jika sapi berkaki empat maka sapi memiliki
gading (salah) (p → q)
Inferensi
Inferensi menurut Collins Dictionary adalah kesimpulan yang kita tarik tentang
sesuatu dengan menggunakan informasi yang sudah kita miliki tentang itu .
Contoh :
1. Selly mendengar alarm asap di rumah tetangganya dan mencium bau daging
gosong .
Selly dapat menyimpulkan bahwa masakan tetangganya terbakar (gosong)
E. Tugas Diskusi
1. Misalkan p adalah “ iwan bisa berbahasa Jawa”, q adalah “ Iwan bisa berbahasa
Indonesia”, dan r adalah “Iwan bisa berbahasa Mandarin”. Terjemahkan kalimat
majemuk berikut kedalam notasi simbolik :
1. Iwan bisa berbahasa Jawa atau Indonesia
2. Iwan bisa berbahasa Indonesia tetapi tidak bahasa mandarin
3. Iwan bisa bahasa jawa atau bahasa Indonesia atau dia tidak bisa mandarin atau
bahasa Indonesia
4. Tidak benar bahwa iwan bisa berbahasa mandarin atau jawa
5. Tidak benar bahwa iwan bisa berbahasa Indonesia atau mandarin tetapi tidak
bisa jawa
2. Misalkan p adalah “ Hari ini adalah hari minggu”, q adalah “hujan turun”, dan r
adalah “hari ini panas”. Terjemahkan notasi simbolik ini dengan kata-kata
1. p ^ ~ q
2. ~ p ^ ~ q
3. p ^ q ^ ~ r
4. ~ (p v q) ^ r
5. (p ^ q) v (~r v p)
F. Langkah Kerja
1. Melakukan diskusi kelompok untuk menentukan tugas masing – masing anggota
2. Mengidentifikasi soal
3. Mendiskusikan hasil identifikasi soal
4. Menentukan dan merangkum hasil identifikasi soal
5. Membuat laporan hasil identifikasi soal menggunakan MS. Word
6. Membuat presentasi hasil kelompok
7. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
b. Kriteria penilaian
1) Penilaian sikap
No Aspek Skor Keterangan
1 Berpikir Peserta didik tidak dapat bernalar kritis dalam
1
Kritis mengemukakan pendapat/gagasan
Peserta didik dapat sedikit bernalar kritis dalam
2
mengemukakan pendapat/gagasan (50% tepat)
Peserta didik dapat bernalar kritis dalam
3
mengemukakan pendapat/gagasan (75% tepat)
Peserta didik dapat bernalar kritis dalam
4
mengemukakan pendapat/gagasan dengan tepat
2 Kreatif Peserta didik tidak ada kreatifitas dalam pembuatan
1
infografis
Peserta didik sedikit memiliki kreatifitas dalam
2
pembuatan infografis
Peserta didik cukup memiliki kreatifitas dalam
3
pembuatan infografis dengan kurang kreatif
Peserta didik sangat kreatif dalam pembuatan
4
infografis dengan kreatif
3 Mandiri Peserta didik tidak terlibat aktif dalam pembuatan
1
infografis
Peserta didik ikut berperan aktif dalam pembuatan
2
infografis (aktif dalam 50% kegiatan)
Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan
3
infografis (aktif dalam 75% kegiatan)
Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan
4
infografis
Petunjuk Penskoran :
Nilai Score
2) Penilaian pengetahuan
a) Penugasan Kelompok
(1) Kisi Kisi
N Tujuan Indikator soal Bentuk No soal
o Pembelajaran soal
1 Memberikan ▪ Peserta didik dapat Uraian 1
contoh kalimat Terjemahkan kalimat
negasi, majemuk kedalam notasi
konjungsi, simbolik 2
disjungsi, ▪ Peserta didik dapat
implikasi dan menerjemahkan notasi
inferensi. simbolik ke kalimat 3
▪ Peserta didik dapat
tentukan inferensi
(kesimpulan)
Aspek Penilaian
Nama
No Individu Kelompok Nilai Nilai Akhir
Peserta Didik
A B C D A B C LK Diskusi
Kelompok 2
dst.
3) Indikator Penilaian :
Individu : Kelompok :
4 : Sering 4 : Memuaskan
3 : Kadang-kadang 3 : Baik
2 : Jarang 2 : Cukup
1 : Tidak pernah 1 : Kurang
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai Kelompok = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
1.1.9 Referensi
1. Henry pandia, 2016 .Informatika untuk SMA/MA kelas X. erlangga.
Jakarta
2. Novianto Andi, 2016. Sistem Komputer.Erlangga.Jakarta.
1.1.10 Glosarium
1. kopula = kata kerja penghubung antara subjek dengan kmplemen
dalam sebuah frasa atau kalimat .
2. kuantifier = kalimat yang menyatakan jumlah ataupun angka
Pertemuan 2
Pendahuluan
1. Memberi Salam
2. Guru mengingatkan peserta didik tentang protocol kesehatan dimasa pandemi
3. Guru meminta peserta didik memimpin doa dan muraja’ah
4. Guru mengabsen, mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas.
5. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai 10
6. Guru memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran Menit
7. Guru melakukan apersepsi
8. Guru memberikan pertanyaan arahan (Guide Questions) :
Bagaimana cara logika membantu memutuskan suatu pernyataan benar/salah ?
9. Guru memberi motivasi kepada peserta didik
Inti
Penutup
Entimen
Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh
a. Dia menerima hadiah pertama katena dia telah menang dalam sayembara itu
b. Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu anda berhak menerima
hadiahnya.
Silogisme :
Silogisme kategorial
Disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis
yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor,
sedangkan premis yang mengandung subyek dalam kesimpulan disebut premis
minor.
Sologisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu :
Pemis Umum = Premis Mayor (My)
Premis Khusus = Premis Minor (Mn)
Premis Kesimpulan = Premis Kesimpulan (K)
Contoh :
My : Semua siswa SMK adalah lulusan SMP
Mn : Saya adalah siswa SMK
K : Saya lulusan SMP
5. Silogisme hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi conditional
hipotesis
Contoh
My : Jika tidak ada minuman, kucingku akan kehausan
6. Silogisme alternative
Terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternative
yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Kesimpulannya akan menolak alternative yang lain.
Contoh
My : Adik saya berada di Jakarta atau bogor
Mn : Adik saya berada di Jakarta
K : jadi, adik saya tidak berada di bogor
Penalaran Induktif adalah suatu proses berpikir berupa sebuah penarikan
kesimpulan yang bersifat umum atas dasar pengetahuan tentang hal – hal
khusus(fakta)
Contoh
kerbau punya mata, anjing punya mata, kucing punya mata, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa setiap hewan punya mata. Penalaran induktif membutuhkan
banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat
Penalaran Abduktif adalah metode untuk memilih argumentasi terbaik dari sekian
banyak argumentasi yang mungkin
Contoh
Diketahui bahwa semua pohon manga di kebun pak Mamat adalah jenis manga
manalagi. Di dapur pak mamat ada sekeranjang buah manga, dan kesemuanya jenis
manga manalagi. Bisa disimpulkan ada kemungkinan bahwa manga manga
manalagi itu dipetik dari kebun pak mamat sendiri.
7. Tugas Diskusi
1. Buatlah 4 contoh penalaran secara
a. Deduktif
b. Induktif
c. abduktif
2. Sebagian besar orang percaya bahwa harimau jawa telah punah. Tetapi, pada suatu
hari Agus membuat pernyataan kontroversial berikut :
(i) Saya melihat harimau di hutan
(ii) Jika saya melihat harimau dihutan, maka saya juga melihat serigala.
Misal kita diberitahu bahwa Agus terkadang berbohong dan kadang jujur,
gunakan table kebenaran untuk memeriksa apakah agus benar – benar
melihat harimau atau tidak ?
2.1.8 Asesmen
a. Teknik dan bentuk penilaian
Teknik
No Aspek Bentuk Penilaian
Penilaian
1 Sikap Observasi Lembar Pengamatan
2 Pengetahuan Penugasan Penugasan
3 Keterampilan Praktik Lembar penilaian
kerja/praktik
b. Kriteria penilaian
1) Penilaian sikap
No Aspek Skor Keterangan
1 Berpikir Kritis Peserta didik tidak dapat bernalar kritis dalam
1
mengemukakan pendapat/gagasan
Peserta didik dapat sedikit bernalar kritis dalam
2
mengemukakan pendapat/gagasan (50% tepat)
Peserta didik dapat bernalar kritis dalam
3
mengemukakan pendapat/gagasan (75% tepat)
Peserta didik dapat bernalar kritis dalam
4
mengemukakan pendapat/gagasan dengan tepat
2 Kreatif Peserta didik tidak ada kreatifitas dalam pembuatan
1
infografis
Peserta didik sedikit memiliki kreatifitas dalam
2
pembuatan infografis
Peserta didik cukup memiliki kreatifitas dalam
3
pembuatan infografis dengan kurang kreatif
Peserta didik sangat kreatif dalam pembuatan
4
infografis dengan kreatif
3 Mandiri Peserta didik tidak terlibat aktif dalam pembuatan
1
infografis
Peserta didik ikut berperan aktif dalam pembuatan
2
infografis (aktif dalam 50% kegiatan)
Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan
3
infografis (aktif dalam 75% kegiatan)
Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan
4
infografis
Petunjuk Penskoran :
2) Penilaian pengetahuan
b) Penugasan Kelompok
1) Kisi Kisi
No Tujuan Indikator soal Bentuk No soal
Pembelajaran soal
1 Memberikan contoh ● Peserta didik dapat Uraian 1
penalaran deduktif, Terjemahkan penalaran
induktif dan deduktif, induktif dan
abduktif abduktif
2 ● Peserta didik dapat 2
menerik kesimpulan
Menganalisis suatu
kasus untuk dengan logika inferensi
dipecahkan melalui ● Peserta didik dapat 3
logika inferensi menerik kesimpulan
dengan logika inferensi
dan symbol simbol
2) Soal Penugasan
Tugas Diskusi
4. Buatlah 4 contoh penalaran secara
d. Deduktif
e. Induktif
f. abduktif
5. Sebagian besar orang percaya bahwa harimau jawa telah punah. Tetapi,
pada suatu hari Agus membuat pernyataan kontroversial berikut :
(iii) Saya melihat harimau di hutan
(iv) Jika saya melihat harimau dihutan, maka saya juga melihat
serigala.
Misal kita diberitahu bahwa Agus terkadang berbohong dan
kadang jujur, gunakan table kebenaran untuk memeriksa
apakah agus benar – benar melihat harimau atau tidak ?
6. Periksa kesahihan argument berikut :
P→~q
Anggota Kelompok:
1. ______________________________
2. ______________________________
3. ______________________________
4. ______________________________
5. ______________________________
Aspek Penilaian
Nama
No Individu Kelompok Nilai Nilai Akhir
Peserta Didik
A B C D A B C LK Diskusi
Kelompok 1
Kelompok 2
dst.
3) Indikator Penilaian :
Individu : Kelompok :
4 : Sering 4 : Memuaskan
3 : Kadang-kadang 3 : Baik
2 : Jarang 2 : Cukup
1 : Tidak pernah 1 : Kurang
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai Kelompok = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
2.1.10 Referensi
1. Henry pandia, 2016 .Informatika untuk SMA/MA kelas X. erlangga. Jakarta
2. Novianto Andi, 2016. Sistem Komputer.Erlangga.Jakarta.
3. Modul PKP Informatika
4. www.kompasiana.com
Pendahuluan
1. Memberi Salam
2. Guru mengingatkan peserta didik tentang protocol kesehatan dimasa pandemi
3. Guru meminta peserta didik memimpin doa dan muraja’ah
4. Guru mengabsen, mengecek kerapian berpakaian, kebersihan kelas.
5. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
6. Guru memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran 10
7. Guru melakukan apersepsi Menit
8. Guru memberikan pertanyaan arahan (Guide Questions) :
Pernahkah anda melihat symbol 1 atau 0 di saklar listrik ? Apa arti symbol 0 dan
1 tersebut ?
9. Guru memberi motivasi kepada peserta didik
Inti
Penutup
BINER
Sistem Bilangan biner yaitu sebuah system penulisan angka dengan dua jenis angka
(numeric), yaitu 0 dan 1, 0 mewakili tidak adanya arus listrik ,(LOW) 1 mewakili
adanya arus listrik (HIGH). Nama lain dari biner adalah bilangan basis 2. Adapun
cara penulisannya N2, dengan N adalah bilangan biner.
Nilai sebuah bilangan biner jika di konversikan kedalam bilangan heksadesimal
memiliki rumus ∑ (A x 2b), A bernilai 0 atau 1 sedangkan b bernilai ….., -3, -2, -1,
0, 1, 2, 3 …
HEKSADESIMAL
Sistem bilangan Heksademimal atau bilangan berbasis 16, yaitu suatu system
bilangan yang penulisannya dengan 16 jenis symbol , yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
A, B, C, D, E, F. Adapun cara penulisannya N16 dengan N adalah bilangan
Jika dalam kehidupan sehari hari bilangan biner dapat diterapkan seperti untuk
menyalakan saklar listrik, apabila angka 1 adalah berarti lampu menyala dan angka
0 berarti lampu mati, maka dapat diperoleh sebagai berikut
a. Konjungsi
Z bernilai benar ( 1 ) jika “ X ” dan “ Y “ bernilai benar
X Y Z
1 1 1
1 0 0
0 1 0
0 0 0
b. Disjungsi
Z bernilai benar ( 1 ) jika “ X ” atau “ Y “ bernilai benar
X Y Z
c. Negasi
Jika X bernilai benar (1), maka Y bernilai salah (0)
X ~X
1 0
0 1
1. Tugas Diskusi
1) Setelah anda membaca dan mencari referensi dari buku dan internet, jelaskan oleh
kelompok anda seperti apa konsep bilangan biner dan heksadesimal ?
2) Konversikan bilangan biner berikut ini ke menjadi bilangan heksadesimal
a. 1 1 1 1 2
b. 1 0 1 0 2
c. 1 0 1 1 1 1 2
d. 1 1 1 0 1 1 2
2. Langkah Kerja
1. Melakukan diskusi kelompok untuk menentukan tugas masing – masing anggota
2. Mengidentifikasi soal
3. Mendiskusikan hasil identifikasi soal
4. Menentukan dan merangkum hasil identifikasi soal
5. Membuat laporan hasil identifikasi soal menggunakan MS. Word
6. Membuat presentasi hasil kelompok
7. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
3.1.7 Asesmen
a. Teknik dan bentuk penilaian
b. Kriteria penilaian
1) Penilaian sikap
Petunjuk Penskoran :
Nilai Score
3) Penilaian pengetahuan
a) Penugasan Kelompok
(1) Kisi Kisi
Anggota Kelompok:
1. ______________________________
2. ______________________________
3. ______________________________
4. ______________________________
5. ______________________________
Aspek Penilaian
Nama
No Individu Kelompok Nilai Nilai Akhir
Peserta Didik
A B C D A B C LK Diskusi
Kelompok 1
Kelompok 2
dst.
4) Indikator Penilaian :
Individu : Kelompok :
4 : Sering 4 : Memuaskan
3 : Kadang-kadang 3 : Baik
2 : Jarang 2 : Cukup
1 : Tidak pernah 1 : Kurang
Keterangan Aspek Penilaian :
A : Mengemukakan ide/gagasan a : Penyelesaian tugas kelompok
B : Menjawab pertanyaan b : Ketepatan hasil diskusi
C : Ketelitian c : Kerjasama kelompok
D : Keterlibatan dalam diskusi
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai Individu = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai Kelompok = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
3.1.9 Referensi
1. Novianto Andi, 2016. Sistem Komputer.Erlangga.Jakarta.
2. Henry pandia, 2016 .Informatika untuk SMA/MA kelas X. erlangga.
Jakarta
3.1.10 Glosarium
Konversi = merubah dari satu system ke system yang lainnya
Pertemuan 4
Pendahuluan
Inti
Penutup
Jika dalam kehidupan sehari hari bilangan biner dapat diterapkan seperti untuk
menyalakan saklar listrik, apabila angka 1 adalah berarti lampu menyala dan angka
0 berarti lampu mati, maka dapat diperoleh sebagai berikut
b. Konjungsi
Z bernilai benar ( 1 ) jika “ X ” dan “ Y “ bernilai benar
X Y Z
1 1 1
1 0 0
0 1 0
0 0 0
c. Disjungsi
Z bernilai benar ( 1 ) jika “ X ” atau “ Y “ bernilai benar
X Y Z
X ~X
1 0
0 1
Tabel kebenaran negasi
Symbol : “ ~ “
Contoh :
5 + 2 = 7 ( bernilai benar ) jika di negasi kan maka tidak benar 5 + 2 = 7 ( bernilai
salah )
1. Tugas Diskusi
1. Buat pernyataan negasi, konjungsi dan disjungsi pada pernyataan berikut :
a. 5 = 101 2
b. 5 16 = 5
c. 18 = 11001 2
d. 24 = 18 16
e. 11001 2 = 19 16
2. Tentukan nilai kebenaran dari setiap konjungsi berikut
a. P = 8 dan 25 = 8
b. Setaip angka adalah bilangan asli dan 8 bilangan asli
c. P + 5 = 13 dan 8 adalah bilangan cacah
3. Buktikan jika
a. A23 16 = 1110111 2 dan D40 16 = 110101000000 2
b. 24 = 11000 2 dan 24 = 18 16
c. 36 16 = 110110 2 atau 36 16 = 36
2. Langkah Kerja
1. Melakukan diskusi kelompok untuk menentukan tugas masing – masing anggota
2. Mengidentifikasi soal
3. Mendiskusikan hasil identifikasi soal
4. Menentukan dan merangkum hasil identifikasi soal
5. Membuat laporan hasil identifikasi soal menggunakan MS. Word
6. Membuat presentasi hasil kelompok
7. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
4.1.7 Asesmen
a. Teknik dan bentuk penilaian
b. Kriteria penilaian
1) Penilaian sikap
Petunjuk Penskoran :
Nilai Score
2) Penilaian pengetahuan
b) Penugasan Kelompok
1) Kisi Kisi
No Tujuan Indikator soal Bentuk No soal
Pembelajaran soal
1 Menerapkan negasi, ● Peserta didik dapat Uraian 1
konjungsi dan menerapkan negasi,
disjungsi pada
konjungsi dan
bilangan biner dan
heksadesimal disjungsi pada
bilangan biner dan
heksadesimal yang
2 Menerapkan operator diberikan
logika proposisi pada ● Peserta didik dapat
bilangan biner dan
menerapkan 2&3
heksadesimal
penggunaan operator
logika proposisi pada
2) Soal Penugasan
Tugas Diskusi
1. Buat pernyataan negasi, konjungsi dan disjungsi pada
pernyataan berikut :
a. 5 = 101 2
b. 5 16 = 5
c. 18 = 11001 2
d. 24 = 18 16
e. 11001 2 = 19 16
2 Tentukan nilai kebenaran dari setiap konjungsi berikut
a. P = 8 dan 25 = 8
b. Setaip angka adalah bilangan asli dan 8 bilangan asli
c. P + 5 = 13 dan 8 adalah bilangan cacah
3. Buktikan jika
a. A23 16 = 1110111 2 dan D40 16 = 110101000000 2
b. 24 = 11000 2 dan 24 = 18 16
c. 36 16 = 110110 2 atau 36 16 = 36
d. F1 16 = 101101 2 atau D3 16 = 101110 2
Anggota Kelompok:
1. ______________________________
2. ______________________________
3. ______________________________
4. ______________________________
5. ______________________________
Lembar observasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK
Aspek Penilaian
Nama
No Individu Kelompok Nilai Nilai Akhir
Peserta Didik
A B C D A B C LK Diskusi
Kelompok 1
Kelompok 2
dst.
3) Indikator Penilaian :
Individu : Kelompok :
4 : Sering 4 : Memuaskan
3 : Kadang-kadang 3 : Baik
2 : Jarang 2 : Cukup
1 : Tidak pernah 1 : Kurang
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai Kelompok = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
4.1.9 Referensi
Novianto Andi, 2016. Sistem Komputer.Erlangga.Jakarta.
Heriyanto . Gito Rolis. 2013. Sistem Komputer. Yudhistira. Jakarta
4.1.10 Glosarium
Disusun Oleh :
Kepala Sekolah
SMKN 1 Tulang Bawang Tengah Penyusun