Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Koperasi Syariah
dan UMKM
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Miftahul Jannah
NIM: 90500120098
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis masih diberi kesehatan dan kesempatan
untuk dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kewirausahaan
Koperasi.”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Dra.
Hj. Nuraeni Gani, M.M. selaku dosen pada mata kuliah Koperasi Syariah dan
UMKM. Selain itu ditujuankan untuk menambah pengetahuan bagi penulis pada
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Nuraeni Gani,
M.M. yang telah memberikan tugas ini serta membimbing dalam penulisan
makalah ini sehingga penulis memperoleh banyak ilmu, informasi dan
pengetahuan selama penulis Menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
eksis. Krisis ekonomi yang diawali dengan krisis nilai tukar dan kemudian
membawa krisis hutang luar negeri, telah membuka mata semua pemerhati
ternyata hancur lebur. Para pengusaha besar konglomerat dan industri manufaktur
kebesaran mereka hanya ditopang oleh hutang luar negeri sebagai hasil
perkoncoan dan praktik mark-up ekuitas, dan tidak karena variabel endogenous
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengan
badan usaha penting dan bukan sebagai alternatif terakhir. Membentuk jiwa
kewirausahaan koperasi di dalam diri para pengurus dan anggotanya adalah upaya
Pencapaian misi mulia koperasi pada umumnya masih jauh dari idealisme
1
menjalani peranannya secara maksimal. Membangun koperasi menuju kepada
peranan dan kedudukannya yang diharapkan merupakan hal yang sangat sulit,
B. Rumusan Masalah
daerah?
C. Tujuan Penulisan
daerah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kewirausahaan
1. Pengertian Kewirausahaan
bahasa Indonesia, pada awalnya dikenal dengan istilah wiraswasta yang berarti
ketekunan yang dilandasi sikap optimis, kreatif dan melakukan usaha sebagai
dan motivasi kerja. Hal ini diperkuat pendapat dari Surya Dharma, bahwa
sebagai berikut:
3
Entrepreneurship is a human, creative act that builds something of value from
lack of resources, at hand. It requires a vision and the passion and commitment to
lead others in the pursuit of that vision. It also requires a willingness to take
calculated risks.
daya yang dilandasi visi, semangat dan komitmen dalam memimpin serta
maka kewirausahaan berhubungan erat dengan perilaku. Pendapat yang sama dari
berikut:
the necessary time and effort, assuming the accompanying financial, psychic, and
social risks, and receiving the resulting rewards of monetary and personal
merupakan suatu proses mengkreasi sesuatu yang baru yang mempunyai nilai,
dengan mencurahkan waktu dan upaya, serta berani menanggung resiko untuk
mencapai keberhasilan. Jadi pendapat Hisrich dan Peter sejalan dengan pendapat
4
proses suatu kegiatan untuk meningkatkan nilai tambah sumber-sumber daya yang
ada.
dan peluang di pasar. Pendapat yang senada dari Suryana (2003: 2), bahwa
dan inovasi dalam menciptakan sesuatu yang baru dan bernilai tambah untuk di
pasarkan melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
(3) perbaikan produk barang dan jasa yang ada; (4) menemukan cara-cara baru
untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih
efisien. Dari kedua pendapat di atas diketahui bahwa titik kesamaan persepsi
new ideas and creative solutions. Essential ingredients include the willingness to
take calculated risks-in terms of time, equity, or career; the ability to formulate an
effective venture team; the creative skill to marshall needed resources; the
fundamental skill of building a solid business plan; and, finally, the vision to
5
Pendapat tersebut mempunyai makna bahwa, seorang wirausahawan
peluang dan hambatan yang ada dalam lingkungan usaha (eksternal), bermanfaat
(kewirausahaan) adalah sikap dan perilaku dalam memimpin dan mengelola suatu
organisasi (termasuk sekolah) dengan selalu mencari dan menerapkan cara kerja
dan teknologi baru sehingga dicapai efektivitas dan efisiensi yang tinggi.
Dari beberapa definisi dan uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa
dapat mengembangkannya ke arah yang lebih baik, sehingga efektif dan efisien.
2. Proses Kewirausahaan
diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor
baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan,
6
Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu,
faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran,
keluarga.
a. Percaya diri
d. Kepemimpinan
e. Keorisinilan
7
b. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki
masadepan.
B. Kewirausahaan Koperasi
keuntungan darinya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.
positif yang berorientasi pada tindakan dan mempunyai motivasi tinggi dalam
mengambil risiko pada saat mengejar tujuannya. Tetapi mereka juga orang-orang
yang cermat dan penuh perhitungan dalam mengambil keputusan tentang sesuatu
8
metode coba-coba, melainkan dipelajari setiap peluang bisnis dengan
dibuat.
koperasi) mempunyai ciri dan watak yang berlainan dengan individu kebanyakan.
b. Berorientasi pada tugas dan basil yang didorong oleh kehutuhan untuk
risiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan
9
Kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha
organisasi koperasi, baik itu usaha koperasi maupun usaha anggotanya. Usaha itu
harus dilakukan secara koperatif dalam arti setiap kegiatan usaha koperasi harus
artinya berusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi
kepentingan bersama. Bertindak inovatif tidak hanya dilakukan pada saat memulai
usaha tetapi juga pada saat usaha itu berjalan, bahkan pada saat usaha koperasi
berada dalam kemunduran. Pada saat memulai usaha agar koperasi dapat tumbuh
dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian pada saat usaha koperasi berjalan,
agar koperasi paling tidak dapat mempertahankan eksistensi usaha koperasi yang
sudah berjalan dengan lancar. Perihal yang lebih penting adalah tindakan inovatif
pada saat usaha koperasi berada dalam kemunduran (stagnasi). Pada saat itu
wirausaha koperasi diperlukan agar koperasi berada pada siklus hidup yang baru.
tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu dalam
10
Pada koperasi risiko-risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian sedikit
terkurangi oleh orientasi usahanya yang lebih banyak di pasar internal. Pasar
karena koperasi adalah milik anggota. Oleh karena itu secara nalar tidak mungkin
Tetapi bila orientasi usaha koperasi lebih banyak ke pasar eksternal seperti
KUD, maka risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian akan mempunyai bobot
yang sama dengan risiko yang dihadapi oleh pesaingnya. Dalam kondisi ini tugas
wirausaha koperasi lebih berat dibanding dengan wirausaha koperasi yang lehih
11
terkadang dihadapkan pada masalah konflik kepentingan di antara masing-masing
di pasar eksternal dan hal ini berarti mengurangi nilai pelayanan terhadap anggota.
birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu orang yang
alam, tenaga kerja dan sumberdaya manusia, investasi modal, prasarana dan
karakteristik yang dimilikinya yang biasanya berbeda dengan daerah lain. Adanya
disebabkan oleh karena adanya perbedaan pada faktor geografis dan sumberdaya
12
dihasilkan oleh suatu daerah mempunyai keunggulan dan kemampuan bersaing
pembangunan suatu daerah sangat ditentukan oleh kemampuan daerah itu sendiri
daerah lain.
pada pengambilan inisiatifinisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses
peningkatan ekonomi.
negara, termasuk pendapatan dari hasil sumber daya alam dari sektor
daerah-daerah yang kaya sumber daya alam tidak dapat menikmati hasilnya secara
13
layak. Menurut pemikiran ekonomi klasik bahwa pembangunan ekonomi di
daerah yang kaya sumber daya alam akan lebih maju dan masyarakatnya lebih
Hingga tingkat tertentu, anggapan ini masih bisa dibenarkan, dalam artian
sumber daya alam harus dilihat sebagai modal awal untuk pembangunan yang
diantaranya yang sangat penting adalah teknologi dan sumber daya manusia.
semakin besar peranan potensi sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah
14
maupun nasional. Pada lingkup internasional, suatu sektor dikatakan unggul jika
sektor tersebut mampu bersaing dengan sektor yang sama dengan negara lain.
dengan sektor yang sama yang dihasilkan oleh wilayah lain, baik di pasar nasional
ataupun domestik. Penentuan sektor unggulan menjadi hal yang penting sebagai
dasar perencanaan pembangunan daerah sesuai era otonomi daerah saat ini, di
Ada empat syarat agar suatu sektor tertentu menjadi sektor prioritas, antara
lain:
luas;
15
Data PDRB merupakan informasi yang sangat penting untuk mengetahui
output pada sektor ekonomi dan melihat pertumbuhan di suatu wilayah tertentu
adalah satu grup sektor/subsektor yang mampu mendorong kegiatan ekonomi dan
memiliki potensi lebih besar untuk tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor
lainnya dalam suatu daerah terutama adanya faktor pendukung terhadap sektor
a. Jumlah perusahaan dalam industri, bila hanya ada satu perusahaan dalam
16
terdiri dari banyak perusahaan, maka persaingan harga terjadi bila produk
(barier to market entry), maka perusahaan yang sudah ada dalam industri
Strategi kompetitif dapat dibedakan dalam banyak cara termasuk tingkat yang
mana perusahaan mesti menekankan pada tiga hal utama yaitu: „innovation‟,
17
Hubungan kompetensi dan komitmen yang dikenal dengan intellectual
bersaing;
bersaing;
bersaing.
sesuatu, Sedangkan Siegel dan Shim (1994) memberikan batasan yang lebih rinci
tentang kinerja yaitu pernyataan yang menyajikan ukuran hasil yang sebenarnya
dari beberapa kegiatan pribadi atau kesatuan pada periode waktu yang sama. Oleh
karena itu dapat ditarik suatu pengertian dari kinerja yaitu gambaran prestasi yang
yang telah dicapai, selalu dibandingkan dengan ukuran standar dan sifatnya
18
Di dalam lingkungan dunia usaha, secara umum masih beranggapan
bahwa laba merupakan salah satu tolak ukur dalam mengukur kinerja perusahaan.
Sehingga perusahan yang labanya kecil dianggap berkinerja rendah, padahal ada
aspek lain yang harus dinilai. Dengan demikian laba bukanlah satu-satunya tolak
ukur dalam menilai kinerja. Perlu dipahami bahwa suatu perusahaan mempunyai
tujuan utama dalam berusaha, oleh karena itu untuk menilai keberhasilan usaha
memiliki perbedaan dibandingkan degan badan usaha lain yang berorientasi ada
kinerja koperasi mengacu harus pada tujuan pokoknya sekaligus juga harus
19
Menurut Alwi (2001) secara teoritis tujuan pengukuran kinerja suatu usaha
dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang harus
kompensasi (2) Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision (3) Hasil
menerapkan nilai, norma dan prinsip koperasi. Salah satu indikator yang dapat
digunakan dalam melihat kinerja koperasi yaitu sisa hasil usaha (SHU), dimana
SHU dapat mengukur tujuan utama keperasi yaitu kesejahteraan anggota koperasi.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dapat mengembangkannya ke arah yang lebih baik, sehingga efektif dan efisien.
organisasi koperasi, baik itu usaha koperasi maupun usaha anggotanya. Usaha itu
harus dilakukan secara koperatif dalam arti setiap kegiatan usaha koperasi harus
artinya berusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi
kepentingan bersama. Bertindak inovatif tidak hanya dilakukan pada saat memulai
usaha tetapi juga pada saat usaha itu berjalan, bahkan pada saat usaha koperasi
berada dalam kemunduran. Pada saat memulai usaha agar koperasi dapat tumbuh
dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian pada saat usaha koperasi berjalan,
agar koperasi paling tidak dapat mempertahankan eksistensi usaha koperasi yang
21
sudah berjalan dengan lancar. Tujuan utama setiap wirausaha koperasi adalah
B. Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
23