Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM PENDIDIKAN

DILUAR KAMPUS INDUK


MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan


“Peran Kewirausahaan Dalam Perekonomian Nasional”

MATA KULIAH
KEWIRAUSAHAAN
Oleh
SILFIENA SIAHAINENIA, SE.,M.Si
DAN
SENDA LEATEMIA,SE.,M.Si

OLEH
ADELTA WARKULA
PRODI AKUNTASI KELAS A
PERANAN KEWIRAUSAHAAN DALAM
PEREKONOMIAN NASIONAL

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh….

Segala puji bagi dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena

atas berkat dan limpahan rahmatnya Penulis dapat menyelesaikan makalahnya tepat

waktu. Berikut ini Penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “PERAN

KEWIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL” yang menurut saya dapat

memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari Ilmu tersebut.

Dalam penyusunanya penulis memperoleh banyak Bantuan dari berbagai pihak

karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada

1. Dosen Pembimbing Akademik yaitu (Ibu Irma) yang selalu membimbing kami,

2. Dosen Program Studi Bahasa Indonesia (Ibu Delila Rambe), yang memberikan tugas

dan petunjuk kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini,

3. Suami tercinta , kedua anak-anakku, Orang Tua dan segenap keluarga bersar penulis

yang telah memberikan dukungan, kasih sayang dan kepercayaan yang begitu besar.

4. Teman-teman Manajemen IBI Kosgoro 1957 Angkatan 2014 yang saling mensupport

satu sama lainnya dalam penyusunan makalah ini.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan

bantuan dalam penulisan makalah ini.

Dari sinilah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan

sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Melalui kata
pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon pemakluman bila mana

isi makalah ini terdapat tulisan yang kurang sempurna dan kurang berkenan di mata

Pembaca.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar

makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata berharap agar makalah ini bermanfaat bagi

semua pembaca terutama Penulis.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………..………….............................. i

DAFTAR ISI…………………………………………........................... ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………........................ 1

A Latar Belakang……………………………….......................... 1

B Rumusan Masalah…………………………........................... 2

C Tujuan.…………………………….......................................... 2

BAB II PEMBAHASAN KEWIRAUSAHAAN………….................… 3

A Pengertian Kewirausahaan……………………......……....…. 3-5

B Ciri-Ciri Dan Karakteristik Kewirausahaan……...............…. 5-6

C Strategi Memilih Peluang Usaha..…………..…………... …. 6-7

D Hakikat Kewirausahaan……………………..…….……..….. 7-8

E Faktor Pencapaian Kesuksesan….…..………………….…. 8-10

F Tantangan dalam Kewirausahaan…………..…………..…. 10-12

G Kompetensi Kewirausahaan…………..…………..……..…. 12-14

H Etika Kewirausahaan…………..…………..…………..…….. 14-16

I Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan…………..………… 16-19

J Peran Kewirausahaan Dalam Perekonomian Nasional….. 19-20

BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP………..…………..……….. 21

A Kesimpulan………..…………..…………….………….……… 21-22

B Penutup………..…………..…………….………..………….… 22

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 23
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia, pendidikan tentang kewirausahaan masih terbatas pada beberapa

sekolah ataupun perguruan tinggi tertentu saja, sejalan dengan perkembangan dan

tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui

pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakat

kewirausahaan menjadi berkembang. Seiring dengan hal tersebut telah di resmikan

Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) pada awal 2011 lalu oleh Presiden RI Bapak

Soesilo Bambang Yudhoyono. Dalam acara tersebut diharapkan Bangsa atau

masyarakat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat memiliki

modal yang akan ditransfer menjadi karya baru dan dapat meningkatkan jumlah ratio

antara jumlah wirausaha dengan jumlah penduduk dan dapat dipastikan penyerapan

tenaga kerja semakin meningkat, kemiskinan semakin menurun dan pada akhirnya

kesejahteraan rakyat semakin meningkat dan semakin baik”.

Seorang wirausahawan atau pengusaha biasanya identik dengan kreativitas,

sehingga dengan kreativitas yang dimiliki ia dapat menciptakan suatu usaha baru yang

mungkin belum pernah dipikirkan oleh orang lain. Adakalanya juga mereka tidak

sengaja untuk menjadi wirausaha atau dimulai dari sebuah hobi. Misalnya seseorang

yang memiliki hobi memasak, bila ia memiliki modal dan kemauan untuk

mengembangkan bakatnya tersebut ia dapat membuka usaha catering.


Pada makalah ini dijelaskan tentang strategi kewirausahaan, hakikat, etika

kewirausahaan, faktor pencapaian kesuksesan ciri-ciri dan karakteristik, peran

kewirausahaan dalam perekonomian nasional dll.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Kewirausahaan

2. Ciri-Ciri Dan Karakteristik Kewirausahaan

3. Strategi Kewirausahaan

4. Hakikat Kewirausahaan

5. Faktor Pencapaian Kesuksesan

6. Tantangan Dalam Kewirausahaan

7. Kompetensi Kewirausahaan

8. Etika Kewirausahaan

9. Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan

10. Peran Kewirausahaan Dalam Perekonomian Nasional

C. Tujuan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

Bahasa Indonesia dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata entrepreneur yang berarti orang yang membeli

barang harga pasti, meskipun orang itu belum mengetahui beberapa harga barang

yang akan dijual. Wirausaha sering juga disebut wirausahawasta artinya sifat

keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada

kemampuan sendiri.

Meski demikian wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan

wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya, yang semakna

dengan wirausaha adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih

dikenal dari pada wirausaha, padahal keduanya bermakna sama dan merupakan

padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta

dalam bahasa sang sekerta wira berarti utama, gagah, luhur,berani, teladan, atau

pejuang, swa berarti sendiri atau mandiri, sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri dikaki

sendiri atau dengan kata lain berdiri diatas kemampuan sendiri, sedangkan

wirausahawan mengandung arti secara harfiah, wira berarti berani dan usaha berarti

daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang

dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan Bisnis, mengumpulkan

sumberdaya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil

keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.

Dalam kalimat lain wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat

kewiraswastaan atau kewirausahaan, ia berani bersikap mengambil resiko, ia juga


memiliki keutamaan, kreatifitas, dan teladan dalam menangani usaha atau perusahaan.

Keberaniannya berpijak pada kemampuan sendiri atau kemandiriannya.

Pengertian lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah proses menciptakan

sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko

serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.Kewirausahaan

menurut para ahli :

1. Menutur Richard Cantillon (1775) mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja

sendiri (self-employment), maksudnya lebih menekankan pada bagaimana seseorang

menghadapi resiko atau ketidakpastian.

2. Menurut Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan

untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum

terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen produksinya belum

diketahui sepenuhnya.

3. Menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu

yang baru dan berbeda

4. Menurut dan Steinhoff dan John F. Burgess (1933:35) wirausaha adalah yang

mengorganisir, mengelola dan berani menerima resiko untuk menciptakan usaha baru

dan peluang berusaha.

Secara esensi pengertian entrepreneur adalah suatu sikap mental, pandangan,

wawasan, serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang

menjadi tanggung jawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat

jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka

upaya meningkatkan pendapatan didalam kegiatan usahanya.


Selain itu kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan

dasar, kiat dan sumberdaya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari

kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda

(create new and different) melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk

menciptakan dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakikatnya kewirausahaan

adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan

gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

B. Ciri-ciri dan Karakteristik Kewirausahaan.

1. Ciri-ciri kewirausahaan

a. Percaya diri

b. Berorientasikan tugas dan hasil

c. Pengambil risiko

d. Kepemimpinan

e. Keorisinilan

f. Berorientasi ke masa depan

g. Jujur dan tekun

2. Karakteristik wirausahawan

a. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.

b. Lebih memilih risiko yang moderat.

c. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil

d. Selalu menghendaki umpan balik yang segera

e. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.


f. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa

depan yang lebih baik .

g. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai

tambah

h. Selalu menilai prestasi dengan uang..

C. Strategi memilih peluang usaha

1. Pilihlah jenis usaha yang paling anda sukai (bermula dari hobi anda), seperti pendiri

bisnis jamu/kosmetika mustika ratu,diawali dengan keterampilan sejak kecil sebagai

putri keraton.

2. Sebaiknya jangan memilih bisnis yang telah besar walaupun kemampuan keuangan

anda mungkin cukup memenuhi.

3. Jangan memilih usaha yang musiman lebih baik berusaha/berdagang kecil-kecilan,

karena berusaha/berdagang kecil-kecilan akan memiliki peluang untuk berkembang

4. Bisnis waralaba bagi calon wirausahawan yang memiliki modal dapat memilih bisnis

wirausaha dengan modal /sistem waralaba terutama memilih yang telah terbukti sukses

dalam jangka panjang dan bahkan tahan terhadap krisis moneter.

5. Memilih usaha tanpa modal (modal ringan).

D. Hakikat Kewirausahaan

Ada 6 (enam) hakikat penting dalam kewirausahaan yaitu sebagai berikut :

1. Suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya tenaga

penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil Bisnis.(ahmad sanusi. 1994)

2. Suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan

menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).


3. Suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dan baru (Drucker, 1959).

4. Suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan

perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).

5. Suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative) dan sesuatu yang

berbeda (innovative) yang bermanfaat dan memberi nilai lebih.

6. Usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber

melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Dengan cara

mengembangkan teknologi baru, pengetahuan baru, memperbaiki produk dan jasa, dan

menemukan cara baru untuk memuaskan konsumen.

E. Faktor Pencapai Kesuksesan

Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Pasalnya, kegagalan dalam berbisnis

seringkali dibarengi oleh kerugian material maupun non material. pebisnis manapun

pastinya tidak ingin terlalu sering mengalami kerugian.

Untuk meminimalisir kegagalan, yang perlu dilakukan pebisnis adalah menetapkan

strategi menuju kesuksesan. Menurut pengamat bisnis dan teknologi Jeff Haden, ada

delapan hal yang biasa dilakukan orang-orang yang telah sukses berbisnis diantaranya:

1. Tidak ada plan B. Rencana cadangan memang akan membuat pebisnis lebih nyaman

dan tenang menjalankan bisnisnya. Namun, riset membuktikan bahwa orang-orang

sukses tidak pernah membuat rencana cadangan untuk membantu mereka fokus

mencapai target yang ingin diraih.

2. Talk less, do more. Pebisnis yang sukses mengerti bahwa tidak ada jalan pintas

menuju kesuksesan. Kesuksesan yang sesungguhnya tidaklah dibentuk dalam waktu


singkat. Oleh karenanya, mereka sedikit berbicara dan banyak bekerja untuk

menggapai kesuksesan. Jangan pernah menyia-nyiakan setiap detik yang berlalu.

3. Play hard, work harder. Membuka bisnis pribadi berarti menjadi atasan sekaligus

karyawan bagi diri sendiri. Tidak ada yang dapat menentukan kesuksesan bisnis anda

selain anda sendiri. Karena itu, semua pebisnis pribadi dituntut untuk bekerja jauh lebih

keras dibanding profesi lain untuk bisa mencapai kesuksesan.

4. Anti-mainstream. Pebisnis yang sukses melakukan apa yang tidak dilakukan oleh

orang lain. Ia pergi ke tempat-tempat yang enggan dikunjungi oleh orang pada

umumnya. Pebisnis sukses melihat komunitas, kegiatan, dan tempat yang jarang

dikunjungi orang sebagai sebuah kondisi dengan tingkat persaingan yang rendah.

Ketika tidak ada persaingan di situ, artinya ada kesempatan untuk meraih sukses di

sana.

5. Mulai dari akhir. Pebisnis yang sukses memulai langkah mereka melalui tujuan akhir

yang ingin dicapai. Target akhir yang telah ditentukan tersebut kemudian dirunut ke

depan untuk menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh. Dengan kata lain,

bisnis Anda harus memiliki target. Tetapkan target itu sebelum Anda memulai bisnis

agar Anda tahu tujuan bisnis anda.

6. Tidak cepat puas. Berhasil mencapai satu target bisnis bukan berarti tujuan Anda

berakhir. Satu target yang terpenuhi akan melahirkan target baru yang harus Anda

capai selanjutnya. Jangan pernah cepat puas dengan target yang telah Anda capai.

Meminjam perkataan pekerja film Joko Anwar, “When you think you’re good, you’re

dead.” Hal ini juga berlaku di dunia bisnis pribadi.


7. Smart dalam berjualan. Pebisnis sukses tidak berjualan secara harafiah alias

menjajakan produk atau jasa dari bisnisnya. Teknik berjualan yang pandai terkait

dengan teknik meyakinkan orang lain untuk bekerja sama dengan Anda.

8. Rendah hati. Pebisnis sukses tidak pernah merasa sebagai orang tertinggi di bisnis

yang dijalaninya. Mereka menghargai pendapat dan tanggapan para staf, mau

mengakui kesalahan, tidak segan meminta maaf, dan tidak segan meminta bantuan.

Karakter semacam ini wajib dimiliki oleh setiap pebisnis agar dapat mencapai

kesuksesan.

F. Tantangan dalam kewirausahaan

1. Tantangan, Berikut tantangan berupa hambatan yang dihadapi dalam berwirausaha :

a. Kurangnya jiwa berwirausaha, wirausaha itu memerlukan kedisiplinan dan semangat

tanpa itu maka usaha tidak akan berjalan.

b. Pendidikan yang tidak berkarakter wirausaha, saat ini pendidikan umumnya hanya

menghapal dan memahami belum sampai ketingkat mengaplikasikan.

c. Modal terbatas, keterbatasan ini terkait dengan kemauan seseorang berwirausaha

sebab modal bisa dicari jika mau mengejarnya.

d. Kemampuan manajemen dan ketrampilan teknis pengelola kurang memadai.

2. Tips menjalani wirausaha agar kesuksesan tercapai :

a. Memiliki rasa percaya diri dan sikap mandiri yang tinggi.

b. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang usaha yang menguntungkan.

c. Mau dan mampu bekerja keras dan tekun dalam menghasilkan barang dan jasa serta

mencoba cara kerja yang lebih tepat dan efisien.


d. Mau dan mampu berkomunikasi, tawar-menawar, dan musyawarah dengan berbagai

pihak yang besar pengaruhnya pada kemajuan usaha.

e. Menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat dan disiplin.

f. Mencintai kegiatan usahanya secara lugas dan tangguh tetapi cukup luwes.

g. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan dengan

memanfaatkan dan memotivasi orang lain.

h. Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerjasama yang

saling menguntungkan dengan berbagai pihak.

G. Kompetensi Kewirausahaan

1. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata

lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya

dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.

2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan

bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan

perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan,

dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti

memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara

efektif dan efisien.

3. Having the proper attitude,yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang

dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif

yang sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.

4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk

materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama
dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat

dan mental.

5. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan,

secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannya secara tepat,

dan mengendalikannya secara akurat.

6. Managing time efficiently,yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.

Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.

7. Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan /

memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.

8. Statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan kepada

pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan

memuaskan.

9. Knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha harus

dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan

ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik

terhadap dirinya dan terhadap pesaing.

H. Etika kewirausahaan

Etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yang berarti kartu undangan, pada saat

itu raja-raja Prancis sering mengundang para tamu dengan menggunakan kartu

undangan. Dalam kartu undangan tercantum persyaratan atau ketentuan untuk

menghadiri acara seperti waktu acara dan pakaian yang harus dikenakan.

Dalam arti luas etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lain. Etika sering

disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dengan
masyarakat. Tingkah laku perlu diatur agar tidak melanggar norma-norma atau

kebiasaan yang berlaku di masyarakat, karena disetiap daerah negara berbeda-beda.

1. Kejujuran, Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur baik dalam berbicara

maupun bertindak. Jujur perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan

dilakukan. Tanpa kejujuran usaha tidak akan maju dan tidak dipercaya konsumen atau

mitra kerjanya.

2. Bertanggung jawab, Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kegiatan

yang dilakukan dalam bidang usahnya. Kawajiban terhadap berbagai pihak harus

segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga

kepada seluruh karyawannya, masyarakat, dan pemerintah.

3. Menepati janji, Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal

pembayaran, pengiriman barang atau penggantian. Sekali saja seorang pengusaha

ingkar janji, hilanglah kepercayaan pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga harus

konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan disepakati sebelumnya.

4. Disiplin, Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang

berkaitan dengan usahnya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan

kegiatan usahanya.

5. Taat hukum, Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hokum yang berlaku, baik

yang berkaitan dengan masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hokum

dan peraturan yang telah dibuatkan berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu

akan menjadi beban moral bagi penguasaha apabila tidak diselesaikan.

6. Suka membantu, Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak

yang memerlukan bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukkan kepada
masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi

banyak orang.

7. Komitmen dan menghormati, Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka

jalankan dan menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang

menjunjung tinggi komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati akan

dihargai oleh berbagai pihak.

8. Mengejar prestasi, Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi

setinggi mungkin. Tujuannya agar perusaaan dapat terus bertahan dari waktu kewaktu.

Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Disamping itu, pengusaha juga

harus tahan mental dan tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan situasi

yang dihadapinya.

I. Kepemimpinan dalam Kewirausahaan

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian

suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain

bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang

berhasil merupakan pemimpin yang memimpin para karyawannya dengan baik.

Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang

berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang

berkesinambungan dari perusahaan.

Para wirausaha memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka

mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi

mereka dalam memajukan perusahaannya.

1. Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama:

a. Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran. Merencanakan dana

mencapai sasaran.

b. Berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi.

2. Orientasi Tugas Pemimpin

Seorang pemimpin cenderung menunjukkan pola-pola perilaku berikut:

a. Merumuskan secara jelas peranan sendiri maupun stafnya.

b. Menetapkan tujuan yang sukar dapat dicapai, dan memberitahukan orang-orang apa

yang diharapkan dari mereka.

c. Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan menuju tujuan dan untuk

mengukur pencapaian tujuan itu, yakin tujuan yang dirumuskan secara jelas dan khas.

d. Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan,

mengarahkan membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang berorientasi

pada tujuan.

e. Berminat mencapai peningkatan produktifitas.

Pemimpin yang orientasi orangnya rendah cenderung bersikap dingin dalam

berhubungan dengan karyawan mereka, memusatkan perhatian pada prestasi individu

dan persaingan daripada kerjasama, serta tidak pernah mendelegasikan tugas dan

tanggung jawab.

3. Pemimpin dan Manajer

Memimpin tidaklah sama dengan mengelola (manage). Walaupun beberapa

wirausahawan adalah seorang pemimpin dan beberapa pemimpin adalah

wirausahawan, memimpin dan mengelola bukanlah merupakan aktifitas yang identik.


Kepemimpinan adalah bagian dari manajemen. Pengelolaan (manage) adalah bidang

yang lebih luas dibandingkan memimpin dan dipusatkan pada masalah perilaku

maupun non perilaku. Kepemimpinan terutama ditekadkan pada isu perilaku.

4. Sikap-sikap Pemimpin yang Sukses dalam Berwirausaha

a. (Purposeful)-Memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai

b. (Responsible)-Tanggung jawab: kehandalan yang sejati.

c. (Integrity)-Integritas: nilai yang sejati

d. (Nonconformity)-Ketidakcocokan:kreativitas yang sesungguhnya

e. (Coureqeous)-Keberanian : kekuatan yang sejati

f. (Intuitive)-Intuitif : keputusan yang sesungguhnya

g. (Patience)-Kesabaran: hubungan yang sesungguhnya

h. (Listen)-Mendengarkan: pasar yang sesungguhnya

i. (Enthusiasm)-Antusiasme : komunikasi yang sesungguhnya

j. (Service)-Layanan : tindakan yang sesungguhnya

5. Mengapa kepemimpinan penting dalam berwirausaha:

a. Agar dalam pelaksanaan berwirausaha dapat terorganisir dengan baik.

b. Dalam berwirausaha dibutuhkan sosok yang dapat memimpin dan bertanggung jawab

dalam mengurus dan mengelola suatu usaha.

c. Pemimpin adalah jabatan tertinggi yang memiliki tugas-tugas yang sangat penting dan

vital dalam kewirausahaan seperti pengambil keputusan, penanggung jawab tindakan

yang dilakukan oleh setiap bawahannya, memberikan wewenang, dan lain-lain.

d. Bila dalam mengelola suatu usaha tidak ada pemimpin, maka akan terjadi kekacauan

dan kerancuan dalam pembagian tugas-tugas yang mengakibatkan kebangkrutan


e. Pemimpin merupakan salah satu syarat utama dalam berwirausaha.

J. Peranan Wirausaha dalam perekonomian Naional

Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal

seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap

orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya.

Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja

bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang

disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi

berkurang.

Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan

perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional.

Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya

ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.

Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha.

Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:

a. Menciptakan lapangan kerja

b. Mengurangi pengangguran

c. Meningkatkan pendapatan masyarakat mengombinasikan faktor faktor produksi dalam

negeri, tenaga kerja, modal dan keahlian

d. Meningkatkan produktivitas nasional.

Joseph Schumpeter menekankan pentingnya peranan wirausahawan dalam

kegiatan ekonomi suatu negara, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

karena para pengusaha merupakan golongan yang akan terus menerus membuat
pembaruan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi

memperkenalkan barang-barang baru, meningkatkan efisiensi dalam memproduksi

suatu barang, memperluas pasar suatu barang ke wilayah pemasaran yang baru,

mengembangkan sumber bahan mentah yang baru, dan mengadakan perubahan-

perubahan dalam organisasi dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi.


BAB III

KESIMPULAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Wirausaha menjadi salah satu jalan membantu perekonomian diri kita sendiri, orang

lain dan Indonesia. Dengan penghasilannya yang hampir setara bahkan lebih dari pada

bekerja menjadi karyawan. Bahkan banyak juga karyawan yang beralih menjadi

wirausaha yang sukses.

Wirausaha usaha memiliki peran yang besar dalam perekonomian nasional seperti:

1. Mengurangi pengangguran, dengan membuka usaha kita tidak akan bekerja sendiri

dalam mengembangkan usahanya. Kita akan membutuhkan orang-orang yang akan

membantu dalam menjalankan kegiatannya seperti penjual makanan cepat saji mereka

membutuhkan karyawan untuk memasak, menyajikan makanan dan juga mengatur

keuangan. Artinya, usaha yang dijalankannya akan menyerap banyak tenaga kerja, hal

ini akan memberikan kontribusi yang baik dalam pengembangan perekonomian

dinegara kita. Artinya, usaha yang dijalankannya akan menyerap banyak tenaga kerja,

hal ini akan memberikan kontribusi yang baik dalam pengembangan perekonomian

dinegara kita.

2. Menciptakan lapangan kerja, dengan kita membuka usaha Kita akan membutuhkan

orang-orang yang akan membantu dalam menjalankan kegiatan usaha kita.

3. Meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan kita mempekerjakan orang lain kita

membantu meningkatkan pendapatannya. Contoh: budi tidak bekerja berarti budi tidak

mempunyai pendapatan tetapi saat kita mempekerjakan budi di perusahaan kita budi

menjadi mempunyai pendapatan.


4. Mengkombinasikan faktor-faktor produksi (alam,tenaga kerja,modal dan keahlian)

secara umum dengan mengkombinasikan faktor faktor diatas kita bisa meningkatkan

sumber daya manusia.

5. Meningkatkan produktivitas nasional untuk meningkatkan produksi yang dihasilkan

suatu negara sumber kekayaan dan juga faktor manusia lebih baik, karena saat

produktivitas meningkat maka kesempatan kerja tercipta dan kualifikasi angkatan kerja

relatif sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Dengan angka jumlah penduduk yang terus bertambah, lapangan pekerjaan yang

menyempit dan tingkat biaya hidup yang terus melambung dari tahun ke tahun masalah

pengganguran dan kemiskinan menjadi semakin mengemuka. Kedua masalah tersebut

bukan hanya menuntut penanggulangan jangka pendek melainkan juga solusi jangka

panjang dan berkelanjutan sehingga tidak berdampak pada berbagai sendi kehidupan

bernegara lainnya untuk itu maka wirausaha menjadi salah satu konsep yang paling

diandalkan dan mendapat perhatian bersar baik dari kalangan pemerintah maupun

kalangan akademis sebagai jembatan membuka lapangan kerja dan mengurangi

kemiskinan diindonesia.

Pola fikir seorang wirausahapun harus berbeda dari orang biasanya karena seorang

wirausaha harus memiliki rasa peka dan sensitive , berani mengambil resiko dan

menjadikan ancaman sebagai tantangan dan peluang, dengan mengubahnya secara

kreatif. Pada umumnya mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, emosi yang

sangat terkait dengan nilai-nilai dan sikap perilaku sebagai manusia unggul. Manfaat

kewirausahaan didalam kegiatan perekonomian sangatlah besar dimana dapat

memperkuat dengan menyediakan lapangan pekerjaan serta meningkatkan


produktifitas dengan kemampuan untuk merancang Strategi untuk menghasilkan lebih

banyak barang dan jasa dengan tenaga kerja dan input yang lebih sedikit.

B. Penutup

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi tentang “PERAN

KEWIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL” dimana didalamnya

terdapat penjelasan tentang Pengertian Kewirausahaan, Ciri-ciri dan Karakteristik

Kewirausahaan, Strategi Kewirausahaan, Hakikat Kewirausahaan, Faktor Pencapaian

Kesuksesan, Tantangan dalam Kewirausahaan, Kompetensi Kewirausahaan, Etika

Kewirausahaan, Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan, Peran Kewirausahaan Dalam

Perekonomian Nasional yang menjadi bahasan dalam makalah ini, semoga dapat

digunakan dalam penyusunan Strategi dalam menghadapi tantangan dalam

berwirausaha . dalam materi yang kami sampaikan tentunya juga banyak kekurangan

dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan atau referensi yang kami peroleh,

hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca

yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi

sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para

pembaca khusus pada penulis. Amin


DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Muhammad, H.M, Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi.


Jakarta. Prenada Media Group. 2014

Sutikno, Sobry. Pemimpin dan Kepemimpinan Tips Praktis untuk menjadi


Pemimpin yang diidolakan. Lombok,Holistica. 2014

Suryana, Yuyus. Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik


Wirausahawan Sukses. Jakarta. Kencana. 2014

Mudjiarto dan Aliaras Wahid. Membangun Karakter dan Keperibadian


Kewirausahaan. Jakarta. Graha Ilmu. 2006

Hamdani, Muhammad. Enterpreneurship untuk Mahasiswa Sebuah Solusi


untuk siap Mandiri. Jakarta.Trans Info madia. 2012

Alma, Buchari. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum.Bandung.


Alfabeta. 2003

Neraca.co.id. Strategi melirik peluang usaha. (diakses. 28 Oktober 2014)


http://www.neraca.co.id/article/42620/Strategi-Melirik-Peluang-Usaha

Dimulainya Gerakan Kewirausahaan Nasional, (diakses, 28 Oktober 2014)


http://www.ristek.go.id/?module=News%20News&id=7886.

Anda mungkin juga menyukai