KEWIRAUSAHAAN
DOSEN : YUHARDI,SE.,MM
DISUSUN OLEH :
NIM : 2261201085
SEMESTER 1
TAHUN 2022-2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang
Kewirausahaan.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal, namun saya pun menyadari bahwa saya
memiliki akan adanya keterbatasan saya sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati
adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka saya
memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat
diharapkan oleh saya untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam
pengetahuan kita bersama.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………………………………. i
BAB 1 PENDAHULUAN
C. Tujuan …………………………………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………... 8
B. Saran ………………………………………………………………………………. 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan
Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kepribadian
kreatif dan inovatif,
3
yaitu orang yang memiliki jiwa, sikap, dan perilaku kewirausahaan, dengan ciri-ciri:
1. Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin,
dan tanggungjawab.
2. Memiliki inisisatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak, dan aktif.3.
Memiliki motif berprestasi, indikatornya terdiri atas orientasi pada hasil dan wawancara
kedepan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda, dapat dipercaya,
dan tangguh dalam bertindak.
5. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan (oleh karena itu menyukai tantangan).
C. Proses Kewirausahaan
Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan. Dari
tantangan tersebut timbul gagasan, kemauan, dan dorongan untuk berinisiatif, yang tidak lain
adalah berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga tantangan awal tadi terpecahkan.
Semua tantangan pasti memiliki resiko, yaitu kemungkinan berhasil atau tidal berhasil. Oleh
sebab itu, wirausaha adalah orang yang berani menghadapi resiko dan menyukai tantangan.
Ide kreatif dan inovatif wirausaha tidak sedikit yang diawali dengan proses imitasi (peniruan)
dan duplikasi, kemudian berkembang menjadi proses pengembangan, dan berujung pada
proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda (inovasi). Tahap proses penciptaan sesuatu
yang baru dan berbeda itulah yang disebut tahap kewirausahaan.
Tahap inovasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari pribadi maupun
lingkungan. Faktor pribadi yang memicu kewirausahaan adalah motif berprestasi, komitmen,
nilai-nilai pribadi, pendidikan,dan pengalaman. Sedangkan faktor pemicu yang berasal dari
lingkungan pada masa inovasi adalah peluang, model peran, dan aktivitas.
Fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat melalui dua pendekatan, yaitu secara mikro dan
makro.
Secara mikro wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan
perencana (planner). Sebagai penemu (innovator), wirausaha menemukan dan menciptakan
sesuatu yang baru, seperti produk, teknologi, cara, ide, organisasi, dan sebagainya. Sebagai
perencana (planner), wirausaha berperan merancang tindakan dan usaha baru, merencanakan
strategi usaha yang baru, merencanakan ide-ide dan peluang dalam meraih sukses,
menciptakan organisasi perusahaan yang baru, dan lain-lain.
Secara makro, peran wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan,
dan kesempatan kerja yang berfungsi sebagai mesin pertumbuhan perekonomiansuatu negara.
4
E. Ide dan Peluang Kewirausahaan
Ide dapat menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi terhadap
peluang secara terus menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda,
mengamati peluang, menganalisis proses secara mendalam, dan memperhitungkan resiko
yang mungkin terjadi. Untuk menghasilkan peluang, wirausaha harus memiliki berbagai
kemampuan dan pengetahuan, seperti kemampuan menghasilkan produk dan jasa,
menghasilkan nilai tambah, merintis usaha, melakukan proses atau teknik, atau
mengembangkan organisasi baru. Ide pasti menghasilkan peluang, sebaliknya, tidak adanya
ide tidak akan menghasilkan peluang.
Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan,
dan kemauan. Beberapa pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha adalah:
1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada.
2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab, dan
3. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.
Pengetahuan saja tidaklah cukup bagi wirausaha, tetapi juga harus disertai dengan
keterampilan. Keterampilan tersebut dapat berupa keterampilan manajerial, keterampilan
konseptual, keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi, dan berelasi, keterampilan
merumuskan masalah dan cara bertindak, keterampilan mengatur dan menggunakan waktu,
dan keterampilan teknik lainnya secara spesifik. Hanya memiliki pengetahuan dan
keterampilan tidaklah cukup. Wirausaha harus memiliki sikap, motivasi, dan komitmen
terhadap pekerjaan yang sedang dihadapinya.
Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan , keterampilan, dan kemauan individu yang
langsung berpengaruh pada hasil, karena wirausaha adalah orang yang selalu berorientasi
pada hasil.
G. Modal Kewirausahaan
Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud
(tangible) seperti uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud (intangible) seperti
modal intelektual, modal sosial, modal moral, dan modal mental yang dlandasi agama.
5
Secara garis besar, modal kewirausahaaan dapat dibagi ke dalam empat jenis, yaitu:
1. Modal Intelektual
Modal intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang
disertai pengetahuan, kemampuan, keterampilan, komitmen dan tanggung jawab sebagai
modal tambahan. Ide merupakan modal utama yang akan membentuk modal lainnya. Untuk
memahami modal intelektual, perhatikan penjelasan berikut:
Dalam kewirausahaan, kompetensi inti (core competency) adalah kreativitas dan inovasi
dalam rangka menciptakan nilai tambah untuk meraih keunggulan dengan berfokus pada
pengembangan pengetahuan dan keunikan (seperi citra). Keterampilan, pengetahuan, dan
kemampuan merupakan kompetensi inti wirausaha untuk menciptakan daya saing khusus
agar memiliki posisi tawar-menawar yang kuat dalam persaingan.
Modal sosial dan moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga
dapat terbentuk citra. Seorang wirausaha yang baik biasanya memiliki etika wirausaha
seperti:
1. Kejujuran
2. Memiliki integritas
3. Menepati janji
4. Kesetiaan
5. Kewajaran
6. Suka membantu oang lain
7. Menghormati orang lain
8. Warga negara yang baik dan taat hukum
9. Mengejar keunggulan, dan
10. Bertanggung jawab.
6
3. Modal Mental
Modal mental adalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama, diwujudkan dalam
bentuk keneranian untuk menghadapi risiko dan tantangan.
4. Modal Material
Modal material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini terbentuk
apabila seseorang memiliki jenis-jenis modal di atas.
Pada umumnya kita mengenal tiga cara untuk memasuki suatu usaha/bisnis, yaitu
Merintis usaha baru sejak awal, Membeli perusahaan yang sudah ada, Kerja sama manajemen
atau waralaba (franchising). Untuk memulai atau merintis usaha baru, modal utama yang
harus ada pertama kali adalah ide, baik ide untuk melakukan proses imitasi dan duplikasi, ide
untuk melakukan pengembangan, maupun ide untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Setelah memiliki ide, sebaiknya segera dilakukan analisis kelayakan usaha seperti
analisis kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman
(threat)/ SWOT. Selanjutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha
baru, yaitu:
1. Bidang usaha dan jenis usahayang akan dirintis
2. Bentuk dan kepemilikan usaha yang akan dipilih
3. Tempat usaha yang akan dipilih
4. Organisasi usaha yang akan digunakan
5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari apa yang telah kami paparkan dalam pembahasan diatas, maka kami dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Inti dari kewirausahaan menurut Drucker (1959) adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi
terciptanya peluang. Jadi kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan
nilai tambahan dipasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda, seperti:
1. Pengembangan teknologi.
2. Penemuan Pengetahuan.
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada.
4. Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan sumber
daya yang lebih efesien.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat mudah – mudahan apa yang saya paparkan bisa
menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal dunia
kewirausahaaan .Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini tentu masih
belum sesuai apa yang di harapkan,untuk itu kami berharap masukan yang lebih banyak lagi
dari guru pembimbing dan teman – teman semua.
8
DAFTAR PUSTAKA