Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Proses Kewirausahaan” ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................... 1
C. Saran ..................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................................... 3
A. Proses Awal Kewirausahaan.............................................................................. 3
B. Proses Perkembangan Kewirausahaan ........................................................... 6
C. Proses Pertumbuhan Kewirausahaan .............................................................. 8
D. Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan ............................................................. 9
E. Model Proses Kewirausahaan ........................................................................... 9
F. Ciri-Ciri Tahap Permulaan Dan Pertumbuhan Kewirausahaan .................. 10
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 12
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan
banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia
wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh
wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan
pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap
semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran
belanja, personalia, dan pengawasan.
Wirausaha (entrepreneur) memegang peranan yang sangat penting
dalam memajukan ekonomi suatu negara. Kemajuan ekonomi mestinya
sejalan dengan kemampuan dan peningkatan daya beli, peningkatan taraf
kesejahteraan hidup dan kemakmuran bangsa yang merata dan dirasakan
secara nyata, bukan hanya ditunjukkan oleh angka-angka statistik saja. Di
dalam kewirausahaan terkandung nilai, kemampuan dan proses. Adanya
nilai dan kemampuan pada diri seorang wirausahawan dapat memunculkan
suatu peluang usaha dalam kegiatan berwirausaha.
Proses kewirausahaan adalah proses untuk mengembangkan
sebuah usaha baru, mungkin dalam bentuk membawa produk baru ke pasar
yang ada, membawa produk yang ada ke pasar yang baru , dan
pembentukan organisasi baru. Proses ini dibuat agar pembaca dapat
mengetahui bagimana proses dan tips-tips menjadi seorang pengusaha
yang sukses, serta untuk melengkapi tugas dari mata kuliah Kewirausahaan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu mengetahui dan memahami proses kewirausahaan.
2. Tujuan khusus
a. Mampu mengetahui dan memahami proses awal kewirausahaan.
b. Mampu mengetahui dan memahami proses perkembangan
kewirausahaan.
1
c. Mampu mengetahui dan memahami proses pertumbuhan
kewirausahaan.
d. Mampu mengetahui dan memahami apa saja yang menjadi faktor-
faktor pemicu kewirausahaan.
e. Mampu mengetahui dan memahami model proses kewirausahaan.
f. Mampu mengetahui dan memahami ciri-ciri tahap permulaan dan
pertumbuhan kewirausahaan
C. Saran
1. Bagi Penyusun
Dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat ke praktik langsung khususnya
mengenai proses kewirausahaan dalam kebidanan ataupun dunia
kesehatan lainnya.
2. Bagi institusi pendidikan
Menambah literatur mengenai proses kewirausahaan terutama dalam
ranah kebidanan ataupun dunia kesehatan lainnya.
3. Bagi Pembaca
Pembaca dapat lebih banyak mengetahui, memahami, dan dapat
mengamalkan ilmu tentang proses kewirausahaan.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
memiliki motivasi, komitmen (kesungguhan), nilai-nilai pribadi, pendidikan,
dan pengalaman. Faktor-faktor pribadi akan berkembang bila dipicu oleh
lingkungan, seperti peluang, peran, aktivitas, persaingan, sumber daya,
inkubator, kebijakan pemerintah, pesaing, pelanggan, pemasok (supplier)
investor, dan banker lainnya.
Berikut adalah proses menuju kewirausahaan yang sukses yang
diawali dengan tantangan dan diakhiri dengan keberhasilan.
Pertama, dengan ada tantangan, seorang wirausahawan akan
berpikir kreatif dan berusaha inovatif. Orang yang berpikir kreatif dan
bertindak inovatif adalah orang yang produktif. Oleh sebab itu, orang yang
memiliki tantangan selalu berfikir kreatif, produktif, dan inovatif.
Kedua, dengan ada tantangan, akan ada usaha dan setiap usaha
pasti ada tantangan. Sekali menemukan tantangan, maka tantangan
berikutnya akan tumbuh. Tantangan merangsang wirausahawan berpikir
kreatif dan bangkit, mengkhayal (dreams) menggagas, mencari jalan keluar
dari tantangan. Proses kreatif inilah yang oleh Zimmerer (1996) didefinisikan
sebagai “berpikir sesuatu yang baru (thinking new things)”. Hasil berpikir
(kreatif ) adalah gagasan, khayalan, imajinasi, dan ide-ide, yang kemudian
diimplementasikan dalam bentuk tindakan nyata (inovasi), yaitu “melakukan
sesuatu yang baru (doing new things) untuk menghasilkan produk-produk
inovatif. Kreativitas dan inovasi dilakukan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda yang dikenal dengan nilai tambah. Nilai tambah akan
menghasilkan daya saing, dan daya saing akan menghasilkan peluang.
Ketiga, seseorang berpikir (kreatif) dan bertindak (inovatif) merupakan
orang yang produktif. Orang yang produktif adalah orang yang selalu berpikir
dan bertindak untuk menghasilkan “sesuatu yang baru dan berbeda
(somethings new and different). Sesuatu yang baru dan berbeda tidak lain
merupakan nilai tambah. Nilai tambah memproyeksikan kualitas, dan kualitas
memproyeksikan keunggulan. Keunggulan menghasilkan daya saing. Daya
saing merupakan peluang. Dengan demikian, orang kreatif dan inovatif
adalah orang yang produktif untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda,
bernilai tambah, unggul, berkualitas, berdaya saing, memiliki banyak peluang,
dan identik dengan kesuksesan.
Bila anda ingin berwirausaha, pertama yang harus muncul adalah ide.
Akan tetapi, ide itu muncul jika ada tantangan. Bila ide muncul, harus ada
4
kemauan. Untuk menjadi wirausahawan, ide dan kemauan saja tidak cukup,
harus memilik kemampuan (pengetahuan dan keterampilan). Wirausahawan
akan berhasil dan tangguh, bila ada semangat dan kerja keras. Semangat
dan kerja keras inilah modal utama yang menentukan wirausahawan akan
mengalami keberhasilan ataupun kegagalan berwirausaha. Usaha dan
pekerjaan yang tidak ditekuninya tersebut harus sungguh-sungguh jangan
hanya bersifat asal-asalan, sampingan, atau sambilan, tetapi harus betul-
betul ditekuni. Keseriusan dan ketekunan inilah yang disebut dengan
loyalitas, komitmen, dan tanggung jawab.
Ide berwirausaha juga bisa muncul dari pengalaman. Hasil survei
yang dikemukakan oleh Pegy Lambing (2000: 90) menunjukkan: “hampir
setengah (43%) dari responden menjawab bahwa mereka mendapatkan ide
untuk berbisnis berasal dari pengalaman yang diperoleh ketika mereka
bekerja di beberapa perusahaan dan bidang profesional lainnya. Mereka
mulai mengenal cara mengoperasikan usaha dan cara-cara membuat kontak-
kontak jaringan kerja”.
5
3) Sumber-sumber Daya Yang Diperlukan
Sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan peluang
yang ada perlu di ketahui proses tersebut diawali dengan tindakan
penilaian sumber-sumber daya wirausaha yang dimiliki. Dalam konteks ini
buakn saja perlu diidentifikasi para pensuplai alternatif sumber-sumber
daya tersebut. Tetapi pula kebutuhan serta keinginan mereka. Melalui
pemahaman kebutuhan para pensuplai sumber-sumber daya tersebut,
seorang wirausaha dapat menstruktur sebuah persetujan (a deal) yang
memungkinkannya mendapatkan sumber-sumber daya tersebut dengan
biaya serendah mungkin.
4) Laksanakan Manajemen Usaha Tersebut
Setelah sumber-sumber daya dicari, maka sang wirausaha perlu
mengaktifkannya melalui implementasi rencana bisnisnya. Hal tersebut
mencakup kegiatan yang mengimplementasi sebuah gaya dan struktur
manajemen. Winardi, Entrepreneur& Entrepreneurship (188-193)
6
2. Proses Pemicu yaitu faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia
bisnis yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada,
terjadinya pemutusan hubungan kerja,keberanian menanggung resiko,
dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
3. Proses Pelaksanaan yaitu faktor yang mendorong pelaksanaan dari
sebuah bisnis yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya
manager sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan
untuk mencapai keberhasilan.
Dalam bagan tersebut Carol Noore mengemukakan faktor-faktor
pemicu kewirausahaan dan model proses kewirausahaan kedalam empat
fase sebagai berikut.
Pertama, Fase Inovasi. Kewirausahaan berkembang dan diawali
dengan adanya inovasi. Inovasi dipicu oleh faktor pribadi dan lingkungan.
Faktor individu yang memengaruhi inovasi adalah pencapaian locus of
control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan
pengalaman. Sementara itu, faktor eksternal yang berasal dari lingkungan
yang mempengaruhi inovasi adalah peluang, model peran, dan aktivitas.
Kedua, Fase kejadian Pemicu. Setelah berinovasi semakin
merangsang untuk terus berproses dan timbulah kejadian pemicu. Kejadian
pemicu dipengaruhi oleh faktor pribadi, sosiologi, dan lingkungan. Faktor
pribadi yang mempengaruhi kejadian pemicu meliputi pencapaian locus of
control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan,
pengalaman, keberanian menghadapi risiko, ketidakpuasan dan
usia.sementara itu, faktor lingkungan yang memicu terdiri peluang, model
peran, aktivitas, persaingan, kebijakan pemerintah. Faktor sosiologi memicu
terdiri atas jaringan, kelompok, orang tua, keluarga.
Ketiga, Fase Implementasi. Implementasi dipengaruhi oleh faktor
pribadi, lingkungan, dan sosiologi. Faktor pribadi mempengaruhi
implementasi terdiri atas visi, komitmen, manajer, pemimpin, dan
wirausahawan. Faktor lingkungan mempengaruhi implementasi terdiri atas
pesaing, pelanggan, pemasok, investor, bankir, incubator, sumber daya, dan
kebijakan pemerintah. Faktor jaringan mempengaruhi implementasi meliputi:
jaringan, kelompok, orang tua, keluarga, dan model peran.
Keempat, Fase pertumbuhan. Implementasi mendorong
pertumbuhan. Fase pertumbuhan dipengaruhi oleh pribadi, organisasi, dan
7
lingkungan. Faktor pribadi yang mempengaruhi pertumbuhan terdiri atas visi,
komitmen, manajer pemimpin, dan kewirausahaan. Faktor organisasi yang
mempengaruhi pertumbuhan kewirausahaan meliputi: kelompok, strategi,
struktur, budaya, dan produk. Sementara itu, faktor yang mempengaruhi
yang berasal dari lingkungan terdiri atas: pesaing, pelanggan, pemasok,
investor, dan bankir.
Orang yang berhasil dalam kewirausahaan adalah orang yang dapat
menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap), dan perilaku dengan bekal
pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan praktis. Jadi, pedoman,
pengharapan, dan nilai, baik yang berasal dari pribadi maupun kelompok,
berpengaruh untuk membentuk perilaku kewirausahaan.
8
4. Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha yang
menjadi salah satu pilihan yang mungkin di ambil.
9
lingkungan. Faktor yang berasal dari pribadi ialah komitmen, visi,
kepemimpinan, dan kemampuan manajerial. Faktor yang berasal dari
organisasi antara lain: kelompok, struktur budaya dan strategi. Faktor
lingkungan antara lain: pesaing, pelanggan, pemasok dn lembaga-lembaga
keuangan yang akan membantu dana. “Mengembangkan Spirit Entrepreneur
Muda Indonesia”, Arman, Bustanul dan Muh. Noer (1-23)
Kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi, didukung oleh kejadian
pemicu, diimplementasikan, dan akhirnya tumbuh dan berkembang.
10
tinggi terhadap kegagalan. menggunakan orang lain dan
Kapasitas untuk menemukan sumber daya yang ada.
ide-ide inovatif yang memberi
kepuasan kepada konsumen.
Pengetahuan teknik dan
pengalaman inovasi pada
bidangnya.
3. Sifat untuk Desain
Struktur pola yang sederhana Struktur yang fungsional atau
dan luas dengan jaringan kerja vertikal, akan tetapi saluran
komunikasi yang luas secara komunikasi informal sering
horizontal digunakan.
Otoritas pengambilan keputusan Mendelegasikan otoritas
dimiliki oleh wirausaha pengambilan keputusan kepada
Informal dan system kontrol manajer level kedua
personal Kuasi formal (yaitu tidak terlalu
kompleks atau bekerja sama)
dalam beroperasi.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya
tanyangan. Ada tantangan, maka ada usaha (berfikir kreatif dan inovatif). Jika
melakukan usaha, pasti menemukan tantangan. Sebaliknya, tidak ada
tantangan, maka tidak aka nada usaha. Tidak berusaha, maka akan
menemukan tantangan.
Proses perkembangan kewirausahaan menurut Menurut Srie Sulastri
(2008), pengembangan kewirausahaan di awali dari proses sebagai berikut :
1. Proses Inovasi yaitu faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu
keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung
resiko, dan pengalaman.
2. Proses Pemicu yaitu faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia
bisnis yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada,
terjadinya pemutusan hubungan kerja,keberanian menanggung resiko,
dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
3. Proses Pelaksanaan yaitu faktor yang mendorong pelaksanaan dari
sebuah bisnis yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya
manager sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan
untuk mencapai keberhasilan.
Proses perkembangan kewirausahaan didorong faktor
organisasi,yaitu adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya
strategi yang mantap, adanya struktur dan budaya organisasi yang baik dan
adanya produk yang menjadi unggulan.
B. Saran
Sebagai mahasiswa diharapkan mampu memahami apa itu proses
kewirausahaan, proses awal kewirausahan serta proses perkembangan
kewirausahaan dan proses pertumbuhan kewirausahaan. Mahasiswa juga
diharapkan bisa menjadi seorang wirausahawan yang sukses dimasa yang
akan datang.
12