Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Proses Kewirausahaan” ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Mataram, September 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................... 1
C. Saran ..................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................................... 3
A. Proses Awal Kewirausahaan.............................................................................. 3
B. Proses Perkembangan Kewirausahaan ........................................................... 6
C. Proses Pertumbuhan Kewirausahaan .............................................................. 8
D. Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan ............................................................. 9
E. Model Proses Kewirausahaan ........................................................................... 9
F. Ciri-Ciri Tahap Permulaan Dan Pertumbuhan Kewirausahaan .................. 10
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 12
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan
banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia
wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh
wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan
pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap
semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran
belanja, personalia, dan pengawasan.
Wirausaha (entrepreneur) memegang peranan yang sangat penting
dalam memajukan ekonomi suatu negara. Kemajuan ekonomi mestinya
sejalan dengan kemampuan dan peningkatan daya beli, peningkatan taraf
kesejahteraan hidup dan kemakmuran bangsa yang merata dan dirasakan
secara nyata, bukan hanya ditunjukkan oleh angka-angka statistik saja. Di
dalam kewirausahaan terkandung nilai, kemampuan dan proses. Adanya
nilai dan kemampuan pada diri seorang wirausahawan dapat memunculkan
suatu peluang usaha dalam kegiatan berwirausaha.
Proses kewirausahaan adalah proses untuk mengembangkan
sebuah usaha baru, mungkin dalam bentuk membawa produk baru ke pasar
yang ada, membawa produk yang ada ke pasar yang baru , dan
pembentukan organisasi baru. Proses ini dibuat agar pembaca dapat
mengetahui bagimana proses dan tips-tips menjadi seorang pengusaha
yang sukses, serta untuk melengkapi tugas dari mata kuliah Kewirausahaan.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu mengetahui dan memahami proses kewirausahaan.
2. Tujuan khusus
a. Mampu mengetahui dan memahami proses awal kewirausahaan.
b. Mampu mengetahui dan memahami proses perkembangan
kewirausahaan.

1
c. Mampu mengetahui dan memahami proses pertumbuhan
kewirausahaan.
d. Mampu mengetahui dan memahami apa saja yang menjadi faktor-
faktor pemicu kewirausahaan.
e. Mampu mengetahui dan memahami model proses kewirausahaan.
f. Mampu mengetahui dan memahami ciri-ciri tahap permulaan dan
pertumbuhan kewirausahaan

C. Saran
1. Bagi Penyusun
Dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat ke praktik langsung khususnya
mengenai proses kewirausahaan dalam kebidanan ataupun dunia
kesehatan lainnya.
2. Bagi institusi pendidikan
Menambah literatur mengenai proses kewirausahaan terutama dalam
ranah kebidanan ataupun dunia kesehatan lainnya.
3. Bagi Pembaca
Pembaca dapat lebih banyak mengetahui, memahami, dan dapat
mengamalkan ilmu tentang proses kewirausahaan.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Proses Awal Kewirausahaan

Seseorang yang memiliki kemauan berusaha biasanya diawali


dengan adanya suatu tantangan. Ada tantangan, maka ada usaha untuk
berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Ada usaha pasti ada tantangan. Bila
tidak ada tantangan, tidak akan ada usaha, yaitu berfikir kreatif dan bertindak
inovatif. Sebenarnya, dalam kehidupan kita, banyak tantangan yang akan
dihadapi , ada yang dapat diatasi atau dicari pemecahannya, ada yang tidak
dapat diatasi, bergantung pada kemauan dan kemampuan seseorang untuk
menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut. Kekurangan,
ketidaksempurnaan, kesulitan, ketinggalan, ketiadaan kesempatan (peluang),
ketidakpuasan, dan persaingan merupakan tantangan dalam hidup yang
pasti muncul kapan pun dan dimana pun.
Dengan adanya tantangan tersebut, seseorang akan berpikir kreatif
untuk melahirkan ide-ide, gagasan-gagasan, khayalan-khayalan, dan
dorongan untuk berinisiatif. Khayalan-khayalan (dreams) ini memang penting
untuk melahirkan gagasan. Gagasan, ide, dan dorongan muncul apabila kita
berpikir kreatif. Dengan demikian, bila tidak ada tantangan, kita tidak akan
kreatif. Semua tantangan pasti memiliki risiko, yaitu kemungkinan berhasil
atau tidak berhasil. Oleh sebab itu wirausahawan adalah orang yang berani
menghadapi risiko dan menyukai tantangan.
Pada hakikatnya manusia berkembang dari pengalaman, belajar dan
berpikir. Ide kreatif dan inovatif wirausahawan kadang kala muncul melalui
proses imitasi (peniruan) dan duplikasi, kemudian berkembang menjadi
proses pengembangan, dan berujung pada proses penciptaan sesuatu yang
baru dan berbeda (inovasi). Kemampuan berinovasi wirausahawan
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari diri pribadi maupun
dari lingkungan. Faktor pribadi yang memicu kewirausahaan adalah
dorongan untuk berprestasi, komitmen yang kuat, nilai-nilai pribadi,
pendidikan, dan pengalaman yang dimiliki (terinternalisasi). Inovasi ini akan
dipicu oleh faktor pemicu yang berasal dari lingkungan pada waktu inovasi,
yaitu peluang, model peran, dan aktivitas. Kewirausahaan muncul apabila

3
memiliki motivasi, komitmen (kesungguhan), nilai-nilai pribadi, pendidikan,
dan pengalaman. Faktor-faktor pribadi akan berkembang bila dipicu oleh
lingkungan, seperti peluang, peran, aktivitas, persaingan, sumber daya,
inkubator, kebijakan pemerintah, pesaing, pelanggan, pemasok (supplier)
investor, dan banker lainnya.
Berikut adalah proses menuju kewirausahaan yang sukses yang
diawali dengan tantangan dan diakhiri dengan keberhasilan.
Pertama, dengan ada tantangan, seorang wirausahawan akan
berpikir kreatif dan berusaha inovatif. Orang yang berpikir kreatif dan
bertindak inovatif adalah orang yang produktif. Oleh sebab itu, orang yang
memiliki tantangan selalu berfikir kreatif, produktif, dan inovatif.
Kedua, dengan ada tantangan, akan ada usaha dan setiap usaha
pasti ada tantangan. Sekali menemukan tantangan, maka tantangan
berikutnya akan tumbuh. Tantangan merangsang wirausahawan berpikir
kreatif dan bangkit, mengkhayal (dreams) menggagas, mencari jalan keluar
dari tantangan. Proses kreatif inilah yang oleh Zimmerer (1996) didefinisikan
sebagai “berpikir sesuatu yang baru (thinking new things)”. Hasil berpikir
(kreatif ) adalah gagasan, khayalan, imajinasi, dan ide-ide, yang kemudian
diimplementasikan dalam bentuk tindakan nyata (inovasi), yaitu “melakukan
sesuatu yang baru (doing new things) untuk menghasilkan produk-produk
inovatif. Kreativitas dan inovasi dilakukan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda yang dikenal dengan nilai tambah. Nilai tambah akan
menghasilkan daya saing, dan daya saing akan menghasilkan peluang.
Ketiga, seseorang berpikir (kreatif) dan bertindak (inovatif) merupakan
orang yang produktif. Orang yang produktif adalah orang yang selalu berpikir
dan bertindak untuk menghasilkan “sesuatu yang baru dan berbeda
(somethings new and different). Sesuatu yang baru dan berbeda tidak lain
merupakan nilai tambah. Nilai tambah memproyeksikan kualitas, dan kualitas
memproyeksikan keunggulan. Keunggulan menghasilkan daya saing. Daya
saing merupakan peluang. Dengan demikian, orang kreatif dan inovatif
adalah orang yang produktif untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda,
bernilai tambah, unggul, berkualitas, berdaya saing, memiliki banyak peluang,
dan identik dengan kesuksesan.
Bila anda ingin berwirausaha, pertama yang harus muncul adalah ide.
Akan tetapi, ide itu muncul jika ada tantangan. Bila ide muncul, harus ada

4
kemauan. Untuk menjadi wirausahawan, ide dan kemauan saja tidak cukup,
harus memilik kemampuan (pengetahuan dan keterampilan). Wirausahawan
akan berhasil dan tangguh, bila ada semangat dan kerja keras. Semangat
dan kerja keras inilah modal utama yang menentukan wirausahawan akan
mengalami keberhasilan ataupun kegagalan berwirausaha. Usaha dan
pekerjaan yang tidak ditekuninya tersebut harus sungguh-sungguh jangan
hanya bersifat asal-asalan, sampingan, atau sambilan, tetapi harus betul-
betul ditekuni. Keseriusan dan ketekunan inilah yang disebut dengan
loyalitas, komitmen, dan tanggung jawab.
Ide berwirausaha juga bisa muncul dari pengalaman. Hasil survei
yang dikemukakan oleh Pegy Lambing (2000: 90) menunjukkan: “hampir
setengah (43%) dari responden menjawab bahwa mereka mendapatkan ide
untuk berbisnis berasal dari pengalaman yang diperoleh ketika mereka
bekerja di beberapa perusahaan dan bidang profesional lainnya. Mereka
mulai mengenal cara mengoperasikan usaha dan cara-cara membuat kontak-
kontak jaringan kerja”.

Proses aktual itu sendiri memiliki empat fase khusus, yaitu:

1) Identifikasi dan Evaluasi Peluang Yang Ada


Evaluasi peluang merupakan elemen yang paling kritikal dari proses
kewirausahaan karena memungkinkan seorang wirausaha apakah produk
atau servis khusus dapat menghasilkan hasil yang diperlukan untuk
sumber-sumber yang bermanfaat bagi seorang wirausaha guna
mengidentifikasi peluang-pelung bisnis :
a) para konsumen
b) serikat dagang
c) para anggota sistem distribusi
d) orang-orang yang berkecimpung dalam bidang teknik
2) Kembangkan Rencana Bisnis
Dalam hal mempersiapkan rencana bisnis adalah penting untuk
memahami persoalan-persoalan inti yang terlibat di dalamnya.
Karakteristik-karakteristik dan besarnya segmen pasar, syarat-syarat
produksi, rencana finansial, rencana organisasi, dan syarat finansial.

5
3) Sumber-sumber Daya Yang Diperlukan
Sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan peluang
yang ada perlu di ketahui proses tersebut diawali dengan tindakan
penilaian sumber-sumber daya wirausaha yang dimiliki. Dalam konteks ini
buakn saja perlu diidentifikasi para pensuplai alternatif sumber-sumber
daya tersebut. Tetapi pula kebutuhan serta keinginan mereka. Melalui
pemahaman kebutuhan para pensuplai sumber-sumber daya tersebut,
seorang wirausaha dapat menstruktur sebuah persetujan (a deal) yang
memungkinkannya mendapatkan sumber-sumber daya tersebut dengan
biaya serendah mungkin.
4) Laksanakan Manajemen Usaha Tersebut
Setelah sumber-sumber daya dicari, maka sang wirausaha perlu
mengaktifkannya melalui implementasi rencana bisnisnya. Hal tersebut
mencakup kegiatan yang mengimplementasi sebuah gaya dan struktur
manajemen. Winardi, Entrepreneur& Entrepreneurship (188-193)

B. Proses Perkembangan Kewirausahaan


Menurut carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996: 3), proses
perkembangan kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi
tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu internal dan eksternal, seperti
aspek pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan, dan lingkungan
(Bygrave, 1996: 3). Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control,
kreativitas, inovasi, implementasi yang dapat membuat seseorang
berkembang menjadi wirausahawan besar (Soeharto Prawirokusumo, 1977:
5). Secara internal, inovasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu,
seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman.
Sementara itu, faktor yang berasal dari lingkungan yang mempengaruhi di
antaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu,
kewirausahaan berkembang, maju, dan tumbuh melalui proses yang
dipengaruhi oleh lingkungan, organisasi, dan keluarga.
Menurut Srie Sulastri (2008), pengembangan kewirausahaan di awali
dari proses sebagai berikut :
1. Proses Inovasi yaitu faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu
keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung
resiko, dan pengalaman.

6
2. Proses Pemicu yaitu faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia
bisnis yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada,
terjadinya pemutusan hubungan kerja,keberanian menanggung resiko,
dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
3. Proses Pelaksanaan yaitu faktor yang mendorong pelaksanaan dari
sebuah bisnis yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya
manager sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan
untuk mencapai keberhasilan.
Dalam bagan tersebut Carol Noore mengemukakan faktor-faktor
pemicu kewirausahaan dan model proses kewirausahaan kedalam empat
fase sebagai berikut.
Pertama, Fase Inovasi. Kewirausahaan berkembang dan diawali
dengan adanya inovasi. Inovasi dipicu oleh faktor pribadi dan lingkungan.
Faktor individu yang memengaruhi inovasi adalah pencapaian locus of
control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan
pengalaman. Sementara itu, faktor eksternal yang berasal dari lingkungan
yang mempengaruhi inovasi adalah peluang, model peran, dan aktivitas.
Kedua, Fase kejadian Pemicu. Setelah berinovasi semakin
merangsang untuk terus berproses dan timbulah kejadian pemicu. Kejadian
pemicu dipengaruhi oleh faktor pribadi, sosiologi, dan lingkungan. Faktor
pribadi yang mempengaruhi kejadian pemicu meliputi pencapaian locus of
control, toleransi, pengambilan risiko, nilai-nilai pribadi, pendidikan,
pengalaman, keberanian menghadapi risiko, ketidakpuasan dan
usia.sementara itu, faktor lingkungan yang memicu terdiri peluang, model
peran, aktivitas, persaingan, kebijakan pemerintah. Faktor sosiologi memicu
terdiri atas jaringan, kelompok, orang tua, keluarga.
Ketiga, Fase Implementasi. Implementasi dipengaruhi oleh faktor
pribadi, lingkungan, dan sosiologi. Faktor pribadi mempengaruhi
implementasi terdiri atas visi, komitmen, manajer, pemimpin, dan
wirausahawan. Faktor lingkungan mempengaruhi implementasi terdiri atas
pesaing, pelanggan, pemasok, investor, bankir, incubator, sumber daya, dan
kebijakan pemerintah. Faktor jaringan mempengaruhi implementasi meliputi:
jaringan, kelompok, orang tua, keluarga, dan model peran.
Keempat, Fase pertumbuhan. Implementasi mendorong
pertumbuhan. Fase pertumbuhan dipengaruhi oleh pribadi, organisasi, dan

7
lingkungan. Faktor pribadi yang mempengaruhi pertumbuhan terdiri atas visi,
komitmen, manajer pemimpin, dan kewirausahaan. Faktor organisasi yang
mempengaruhi pertumbuhan kewirausahaan meliputi: kelompok, strategi,
struktur, budaya, dan produk. Sementara itu, faktor yang mempengaruhi
yang berasal dari lingkungan terdiri atas: pesaing, pelanggan, pemasok,
investor, dan bankir.
Orang yang berhasil dalam kewirausahaan adalah orang yang dapat
menggabungkan nilai, sifat utama (pola sikap), dan perilaku dengan bekal
pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan praktis. Jadi, pedoman,
pengharapan, dan nilai, baik yang berasal dari pribadi maupun kelompok,
berpengaruh untuk membentuk perilaku kewirausahaan.

C. Proses Pertumbuhan Kewirausahaan


Proses pertumbuhan didorong faktor organisasi,yaitu adanya tim
yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap,
adanya struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk yang
menjadi unggulan.
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :
1. Tahap Memulai
Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala seuatu yang diperlukan,di awali dengan melihat
peluang usaha baru yang mungkin,apakah membuka usaha baru atau
melakukan franchising. Juga memilih usaha yang akan dilakukan apakah
di bidang pertanian,industri atau manufaktur, maupun produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang
terkait dengan usahanya. Mencakup aspek-aspek : Pembiayaan, SDM,
Kepemilikan, Organisasi, Kepemimpinan yang meliputi bagaimana
pengambilan resiko dan mengambil keputusan pemasaran dan
melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai
untuk ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

8
4. Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami
perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha yang
menjadi salah satu pilihan yang mungkin di ambil.

D. Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan


Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan David C. McClelland, mengemukakan
bahwa kewirausahaan (entrepreneurship) ditentukan oleh:
1) Motif berprestasi (achievement),
2) Optimisme (optimism),
3) Sikap-sikap nilai (value attitudes),
4) Status kewirausahaan (entreprenuerial status).

Ibnoe Soedjono dan Roopke, menyatakan bahwa proses kewirausahaan atau


tindakan kewirausahaan (entrepreneurial action) merupakan fungsi dari:
1) Property Right (PR),
2) Competency/ability (C),
3) Incentive (I), dan
4) External Environment (E).
Kemampuan berwirausaha (entrepreneurial) merupakan fungsi dari perilaku
kewirausahaan dalam mengkombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras,
dan keberanian menghadapi resiko untuk memperoleh peluang.

E. Model Proses Kewirausahaan


Proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi adalah
kegiatan kreatif untuk menciptakan suatu konsep yang baru untuk keperluan
baru untuk diwujudkan dan diimplementasikan menjadi bisnis yang sukses.
Inovasi adalah suatu fungsi khusus dari kewirausahaan, kegiatan yang
membawa sumber daya dengan kapasitas baru untuk menciptakan
kesejahteraan. Hal terpenting dari inovasi adalah gagasan, penerapan, dan
kegunanaan. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.
Secara internal inovasi dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari individu
seperti: locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, dan pengalaman.
Sedangkan secara eksternal seperti: pendidikan, sosiologi, organisasi,
kebudayaan dan lingkungan.
Pada tahap perintisan kewirausahaan, maka pertumbuhan
kewirausahaan sangat tergantung pada kemampuan pribadi, organisasi dan

9
lingkungan. Faktor yang berasal dari pribadi ialah komitmen, visi,
kepemimpinan, dan kemampuan manajerial. Faktor yang berasal dari
organisasi antara lain: kelompok, struktur budaya dan strategi. Faktor
lingkungan antara lain: pesaing, pelanggan, pemasok dn lembaga-lembaga
keuangan yang akan membantu dana. “Mengembangkan Spirit Entrepreneur
Muda Indonesia”, Arman, Bustanul dan Muh. Noer (1-23)
Kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi, didukung oleh kejadian
pemicu, diimplementasikan, dan akhirnya tumbuh dan berkembang.

F. Ciri-Ciri Tahap Permulaan dan Pertumbuhan Kewirausahaan


Pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan pada usaha kecil
memiliki tiga ciri penting, yaitu:
1) Tahap imitasi dan duplikasi,
2) Tahap duplikasi dan pengembangan,
3) Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda.

Dilihat dari prosesnya, Zimerer, membagi tahap perkembangan


kewirausahaan menjadi dua, yaitu:
1) Tahap awal (perintisan),
2) Tahap pertumbuhan.

Tahap Awal (Start-Up) Tahap Pertumbuhan


1. Tujuan dan Perencanaan
Kesinambungan tujuan dan Tumbuh sederhana, efisiensi,
rencana pokok (menciptakan ide- orientasi laba, dan rencana, dan
ide ke pasar). rencana langsung untuk
mencapainya.
2. Sifat atau Ciri-ciri Kunci
Personal:
Memfokuskan pada masa yang Sama seperti tahap awal.
akan datang daripada masa Kapasitas untuk menempa selama
sekarang dan usaha-usaha pertumbuhan cepat, kemurnian
jangka menengah diarahkan organisasi dan kemampuan
untuk jangka panjang. berhitung.
Pengambil resiko yang moderat Pengetahuan manajerial dan
dengan tingkat toleransi yang pengalaman dengan

10
tinggi terhadap kegagalan. menggunakan orang lain dan
Kapasitas untuk menemukan sumber daya yang ada.
ide-ide inovatif yang memberi
kepuasan kepada konsumen.
Pengetahuan teknik dan
pengalaman inovasi pada
bidangnya.
3. Sifat untuk Desain
Struktur pola yang sederhana Struktur yang fungsional atau
dan luas dengan jaringan kerja vertikal, akan tetapi saluran
komunikasi yang luas secara komunikasi informal sering
horizontal digunakan.
Otoritas pengambilan keputusan Mendelegasikan otoritas
dimiliki oleh wirausaha pengambilan keputusan kepada
Informal dan system kontrol manajer level kedua
personal Kuasi formal (yaitu tidak terlalu
kompleks atau bekerja sama)
dalam beroperasi.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya
tanyangan. Ada tantangan, maka ada usaha (berfikir kreatif dan inovatif). Jika
melakukan usaha, pasti menemukan tantangan. Sebaliknya, tidak ada
tantangan, maka tidak aka nada usaha. Tidak berusaha, maka akan
menemukan tantangan.
Proses perkembangan kewirausahaan menurut Menurut Srie Sulastri
(2008), pengembangan kewirausahaan di awali dari proses sebagai berikut :
1. Proses Inovasi yaitu faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu
keinginan berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung
resiko, dan pengalaman.
2. Proses Pemicu yaitu faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia
bisnis yaitu adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada,
terjadinya pemutusan hubungan kerja,keberanian menanggung resiko,
dan komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
3. Proses Pelaksanaan yaitu faktor yang mendorong pelaksanaan dari
sebuah bisnis yaitu kesiapan mental wirausaha secara total, adanya
manager sebagai pelaksana kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan
untuk mencapai keberhasilan.
Proses perkembangan kewirausahaan didorong faktor
organisasi,yaitu adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha, adanya
strategi yang mantap, adanya struktur dan budaya organisasi yang baik dan
adanya produk yang menjadi unggulan.

B. Saran
Sebagai mahasiswa diharapkan mampu memahami apa itu proses
kewirausahaan, proses awal kewirausahan serta proses perkembangan
kewirausahaan dan proses pertumbuhan kewirausahaan. Mahasiswa juga
diharapkan bisa menjadi seorang wirausahawan yang sukses dimasa yang
akan datang.

12

Anda mungkin juga menyukai