Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Pembisnis Dan Wirausahawan Yang Sukses”

Dosen Pengampu : Rizka Febriyani Awliyah, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Apdiyarti

2. Intan

3. Indra Baru

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

MA’ARIF SAROLANGUN

2023
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Pembisnis dan Wirausahawan yang Sukses”.
Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada, sehingga dalam
menyelesaikan makalah ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu
per satu.
Penulis menyadari, makalah ini masih banyak kekurangan baik terkait isi maupun
susunannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis tapi juga bagi para
pembaca

Pelawan, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Analisis Swot Profil Pembisnis dan Wirausawahan ...............................................
B. Menilai Keberhasilan Wirausawahan dari Sudut Pandang Pribadi ........................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan bisnis dapat dirasakan oleh hampir semua lapisan masyarakat. Kita
semua bahkan ikut dalam lingkaran bisnis tersebut hampir setiap saat, dimulai dengan
aktifitasrutin bangun tidur, dilanjutkan dengan mandi, saat itu kita menggunakan sabun
mandi dengan berbagai aroma, warna, maupun kemasan yang menarik. Maka kita sudah
terlibat dengan bisnis sabun mandi. Selesai mandi dilanjutkan dengan sarapan pagi dengan
menu yang berbeda diantara anggota keluarga. Ada yang menyukai nasi goreng, roti bakar,
atau pisang goring ditambah dengan minuman berupa : kopi, the, susu, atau sirup. Pada
kondisi demikian kita telah terlibat dengan berbagai kegiatan bisnis yang beraneka ragam.
Kesuksesan suatu usaha pada dasarnya tidak tergantung pada besar kecilnya
ukuran usaha, tetapi lebih dipengaruhi oleh bagaimana mengelolanya dan pelaku usaha juga
harus pandai melihat peluang yang ada. Seperti yang kita ketahui bahwa keberhasilan tidak
mungkin diraih dengan begitu saja, tetapi harus melalui beberapa tahapan. Untuk menjadi
wirausaha yang sukses harus memiliki ide atau visi bisnis yang jelas, kemudia ada kemauan
dan keberanian untuk menghadapi risiko baik waktu maupun uang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Analisis Swot Profil Pembisnis dan Wirausawahan?
2. Bagaimana Menilai Keberhasilan Wirausawahan dari Sudut Pandang Pribadi?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis Swot Profil Pembisnis Dan Wirausahaan


1. Pengertian Bisnis Dan Kewirausahaan
Perkembangan dunia yang makin global, diikuti pula oleh perkembangan
berbagai dunia usaha. Kondisi ini memungkinkan orang untuk mempelajari
perkembangan dunia bisnis. Berbagai kalangan, ekonomi, politisi, birokrat, bahkan
mahasiswa saat inipun dituntut untuk mengetahui apa dan mengapa bisnis itu. Untuk
sampai pada tujuan tersebut, masing-masing siswa harus mampu mengidentifikasi
berbagai peluang, faktor pendukung, faktor penghambat sampai pada pengelolaan usaha
itu.
Kegiatan bisnis dapat dirasakan oleh hampir semua lapisan masyarakat. Kita
semua bahkan ikut dalam lingkaran bisnis tersebut hampir setiap saat, dimulai dengan
aktifitasrutin bangun tidur, dilanjutkan dengan mandi, saat itu kita menggunakan sabun
mandi dengan berbagai aroma, warna, maupun kemasan yang menarik. Maka kita sudah
terlibat dengan bisnis sabun mandi. Selesai mandi dilanjutkan dengan sarapan pagi
dengan menu yang berbeda diantara anggota keluarga. Ada yang menyukai nasi goreng,
roti bakar, atau pisang goring ditambah dengan minuman berupa : kopi, the, susu, atau
sirup. Pada kondisi demikian kita telah terlibat dengan berbagai kegiatan bisnis yang
beraneka ragam.
Dalam melakukan kegiatan dan hubungan bisnis tersebut, kita dihadapkan
dengan preferensi konsumen yang beraneka ragam dalam rangka mencapai kepuasan
yang maksimum, tapi tidak jarang kita juga sering merasakan kejengkelan dan
ketidakpuasan. Kejengkelan tersebut akan terjadi apabila barang dan jasa yang kita
harapkan tidak sesuai dengan keinginan kita.
Wirausaha adalah penggabungan dari dua kata, yaitu 'wira' dan 'usaha'. Wira
artinya pejuang, pahlawan, berbudi luhur, manusia unggul, berwatak agung, dan gagah
berani. Sedangkan, usaha merupakan perbuatan atau amalan, berbuat sesuatu dan bekerja.
Jika diartikan secara harfiah, maka makna dari wirausaha adalah orang yang membuat
suatu produk, menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk mengadakan produk
baru hingga mengatur permodalan serta pemasarannya.
Jadi, apa yang dimaksud dengan kewirausahaan? Secara sederhana, pengertian
atau definisi wirausaha adalah suatu proses melakukan identifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan yang berujung dengan dibentuknya sebuah usaha.

Kewirausahaan juga didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut :


a) Drucker (1985) mengartikan kewirausahaan sebagai semangat, kemampuan, sikap,
dan perilaku individu dalam menangani usaha (kegiatan) yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
b) Harvey Leibenstein (1968,1979), mengemukakan, kewirausahaan mencakup
kegiatan- kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada semua saat pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan
jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
c) Thomas W Zimmerer, kewirausahaan ialah penerapan keinovasian dan kreatifitas
untuk pemecahan masalah dan memanfaatkan berbagai peluang yang dihadapi orang
lain setiap hari.
d) Schumpeter (dalam Winardi, 2003) dengan menyatakan bahwa kewirausahaan
merupakan sebuah proses dan para wirausahawan adalah seorang innovator yang
memanfaatkan proses tersebut.
e) Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio. Kewirausahaan sebagai
proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi kedalam kehidupan.
Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah menciptakan usaha baru
yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidak pastian.
Nurija (2008) ada enam hakikat penting kewirausahaan adalah sebagai
berikut:
a) Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
b) Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan suatu yang baru dan
berbeda.
c) Kewirausahaan adalah suatu proses menetapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan/usaha.
d) Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan
perkembangan usaha.
e) Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan
berbeda yang bermanfaat memberikan nilai lebih.

2. Ciri-Ciri Dan Karakteristik Wirausahaan

1. Selalu Berpikir Positif


Berpikir positif adalah suatu hal yang penting jika kamu ingin memulai wirausaha
Terutama saat kamu akan mengambil keputusan dalam sebuah bisnis.
2. Berani
Berani di sini maksudnya adalah memiliki keberanian untuk mengambil keputusan
serta menghadapi berbagai risiko. Risiko akan selalu ada dalam setiap keputusan yang
kamu ambil. Selain itu juga berani memikul tanggung jawab atas apapun yang terjadi
di dalam bisnis tersebut.
3. Berorientasi Di Masa Depan
Menjadi seorang wirausahawan maka artinya selalu mampu berpikir untuk situasi
yang akan datang. Misalnya, mencari peluang untuk menciptakan bisnis yang lebih
sukses di masa yang akan datang. Seorang yang visioner atau selalu berorientasi pada
masa depan, akan menjadikan kekurangan dan kesalahan di masa lalu sebagai
pembelajaran, dan tidak akan terlalu mengingat-ingat kekurangan atau kegagalan
tersebut.
4. Selalu Percaya Diri
Selain bisa untuk selalu berpikir positif, jika ingin menjadi seorang wirausahawan
maka kamu juga perlu memiliki sikap penuh percaya diri. Yakinlah bahwa usaha yang
kamu dirikan sendiri ini bisa sukses. Hal ini bisa turut mendukung pekerjaan yang
sedang dijalankan sehingga diri menjadi lebih termotivasi untuk mewujudkan sebuah
usaha yang sukses.yang mungkin terjadi dalam dunia bisnis. Yakin terhadap
kemampuan diri sendiri tanpa bersikap angkuh dan bebal juga termasuk kepercayaan
diri dan daya juang yang tinggi.

3. Hakikat Bisnis
Bisnis merupakan usaha untuk melayani kebutuhan masyarakat, baik dengan
motif keuntungan maupun yang tidak bermotif keuntungan, seorang wirausahawan akan
melihat kebutuhan masyarakat lingkungannya.
Upaya ini adalah suatu proses identifikasi potensi pasar, yang biasanya diikuti
dengan perkiraan tersebut dimasa yang akan datang. Selain itu dia juga akan
memperhitungkan adanya persaingan yang timbul dari pengusaha lain yang juga bergerak
dalam kebutuhan pasar yang sejenisnya.
Seorang pengusaha harus memikirkan dan mengidentifikasikan serta
mengantisipasi kebutuhan masyarakat beserta perkembangannya yang akan menimbulkan
potensi pasar dan proyeksinya. Kondisi ini merupakan tugas luar seorang pengusaha.
4. Peluang Bisnis
Dalam mengidentifikasi peluang bisnis ada dua fase yang harus dilalui, yaitu :
a) Fase pertama, untuk menemukan gagasan
 Diri sendiri
 Pelanggan
 Pasar
 Produk yang gagal
b) Fase kedua, mengidentifikasi peluang bisnis, kaitannya dengan fase yang pertama,
dalam bentuk :
 Analisis persoalan
 Analisis situasi
 Merumuskan wilayah yang tidak diketahui
 Mensurvey pelanggan sasaran
5. Mengapa Belajar Bisnis dan Kewirausahaan
Dalam mencari peluang usaha, diperlukan keberanian untuk mencoba hal-hal
baru untuk keberhasilan usaha. Orang-orang yang dapat melakukan inovasi adalah orang-
orang yang selalu berfikir kreatif. Kebiasaan berfikir kreatif dalam setiap keadaan adalah
salah satu syarat yang harus dimiliki oleh siapa saja yang ingin berhasil dalam
berwirausaha.
Beberapa motivasi orang untuk mempelajari bisnis adalah :
a) Karier di masa Depan
Perkembangan bisnis dewasa ini secara logis akan membuka lebar peluang kerja,
perkembangan bisnis seiring dengan perkembangan bangsa pada khususnya dan
didunia pada umumnya. Bidang karier ini umumnya meliputi keahlian dibidang :
keuangan/perbankan, pemasaran, akuntansi, produksi, proses pendataan dan
personalia.
Dengan alasan itulah, kenapa banyak orang mempelajari bisnis secara formal untuk
meraih jenjang kenaikan karier yang telah ditekuninya.
b) Berwiraswasta atau membuka usaha sendiri
Alasan ini dimaksudkan untuk mempelajari prinsip-prinsip serta konsep dan metode
untuk mempelajari bisnis secara lebih professional dan menguntungkan. Para
wiraswastawan memerlukan pengetahuan bisnis atau manajemen bisnis ini karena
dengan metode yang lebih baik mereka akan lebih berhasil.
c) Pengendalian masalah-masalah sosial
Semua orang akan selalu terlibat dengan aktifitas bisnis, sehingga tidak jarang
kegiatan bisnis ini menimbulkan gangguan masyarakat dan lingkungan, baik gangguan
alami maupun gangguan manusiawi. Gangguan yang ditimbulkan tersebut dapat
berupa polutan, baik diair, udara, lingkungan.
B. Menilai keberhasilan Wirausaha dari sudut pandang pribadi
Sebuah makna keberhasilan dari usaha-usaha kita yang selama ini kita rintis,
kita bangun, tumbuh dan kembangkan menjadi usaha yang cukup terasa hasilnya sampai
hari ini. Tentunya kita belum dapat mengukur sudah sesukses apakah kita atau bagaimana
kita merasakan tingkat keberhasilan ini akan berdampak pada nilai ekonomi, kesejahteraan
pelakunya bahkan pada lingkungan sosial di sekitar kita. Untuk mengukurnya kita perlu
mrngadakan refleksi mereview kejadian-kejadian penting di perusahaan kita, dan menata
ulang kembali faktor-faktor masalah yang terjadi pada perkembangan perusahaan kita.
Sederhana dan mungkin kita malah belum mengenali permasalahan dan
faktor yang timbul menjadi sumber keberhasilan usaha kita, tentunya dengan selalu
memotivasi diri kita dan menyemangati bahwa usaha ini harus berlangsung dan berlanjut
dengan segala kemungkinan dan resiko yang akan dihadapi kedepan menjadi satu ukuran
keberhasilan dalam dunia entrepreneur. Lalu apa sajakah pendukung keberhasilan usaha itu
sebenarnya?
Hal yang pertama, tentunya dari internal diri kita sebagai pelaku usaha,
yaitu attitude kita dalam melakukan usaha ini, termasuk bagaimana kita menerapkan etika
dalam berbisnis, berperilaku baik terhadap sesama rekan bisnis dan pelayanan kita kepada
konsumen dan pelanggan. Sikap dan perilaku pribadi-pribadi positif yang harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan yang notabene juga harus melakukan pelayanan terbaik dan selalu
beretika dalam lingkungan bisnis dengan mengembangkan sikap jujur dan tulus dalam
menjalankan usaha. Termasuk bagaimana memelihara sikap toleransi, menghormati dan
menghargai orang lain, menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan mengikuti kaidah-kaidah dan
norma yang berlaku di lingkungan bisnisnya.
Selanjutnya, melakukan kinerja pribadi pengusaha itu sendiri (auto self
performance) dalam menjalankan bisnis secara fokus, serius dan konsisten dengan kerja
keras dan keuletan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan mencapai tujuan usaha
yang kita inginkan. Termasuk bagaimana kita menjalankan usaha dengan segenap upaya,
strategi dan perjuangan untuk mendapatkan nilai ekonomi yang setinggi-tingginya,
dibarengi dengan kesungguhan dan niat yang kuat sebagai bagian dari manifestasi
ibadah yang harus tetap terpelihara sepanjang kita menjalankan usaha ini, yang tak pernah
terhenti sampai kapanpun.
Dan jangan lupa, keberhasilan usaha ditentukan pula oleh kedisiplinan kita
menjalani setiap proses usaha itu sendiri, dari mulai merencanakan, menyusun rencana kerja,
melakukan produksi, menyusun strategi promosi, pemasaran, melakukan inovasi,
diversifikasi hingga mendayagunakan sumber daya yang ada dengan penuh disiplin dan
tanggung jawab serta dibarengi dengan segala konsekuensi dan berani Menanggung Resiko,
sekaligus mampu mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi dalam kondisi terjelek
sekalipun. Semua dapat dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan
komitmen yang tinggi untuk melakukan semua proses kegiatan usaha dengan cara yang bijak
dan penuh perhitungan.
Terakhir, yang merupakan dukungan yang sangat menentukan keberhasilan
usaha sudah barang tentu dengan kemampuan dan keterampilan yang mumpuni untuk
menjalankan usaha ini dengan totalitas dan kehandalan manajemen kita sebagai pengelola
usaha. Bagaimana kita mampu melaksanakan manajemen dengan baik dan apik untuk
mengelola sebuah usaha dan selalu mengawalnya dengan menggunakan prinsip-prinsip
manajemen sebagai dukungan ilmu pengetahuan yang terimplementasi dari mulai
merencanakan, mengorganisasikan, mengatur dan mengadakan pengawasan secara
berimbang dan berkelanjutan.
Tidak ada suatu usahapun yang dapat berhasil tanpa ada kerja keras dan
pengorbanan, semua harus dilakukan melalui proses dan komitmen. Tidak ada bisnis yang
langsung besar dan menggurita, selain ada proses konsistensi, kontinuitas, tumbuh dan
berkembang hingga menjadi besar dengan tahapan yang benar sehingga puncak keberhasilan
usaha dapat kita raih.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan dunia yang makin global, diikuti pula oleh perkembangan
berbagai dunia usaha. Kondisi ini memungkinkan orang untuk mempelajari perkembangan
dunia bisnis. Berbagai kalangan, ekonomi, politisi, birokrat, bahkan mahasiswa saat inipun
dituntut untuk mengetahui apa dan mengapa bisnis itu. Untuk sampai pada tujuan
tersebut, masing-masing siswa harus mampu mengidentifikasi berbagai peluang, faktor
pendukung, faktor penghambat sampai pada pengelolaan usaha itu.
Kegiatan bisnis dapat dirasakan oleh hampir semua lapisan masyarakat. Kita semua bahkan
ikut dalam lingkaran bisnis tersebut hampir setiap saat, dimulai dengan aktifitasrutin bangun
tidur, dilanjutkan dengan mandi, saat itu kita menggunakan sabun mandi dengan berbagai
aroma, warna, maupun kemasan yang menarik. Maka kita sudah terlibat dengan bisnis sabun
mandi. Selesai mandi dilanjutkan dengan sarapan pagi dengan menu yang berbeda diantara
anggota keluarga. Ada yang menyukai nasi goreng, roti bakar, atau pisang goring ditambah
dengan minuman berupa : kopi, the, susu, atau sirup. Pada kondisi demikian kita telah
terlibat dengan berbagai kegiatan bisnis yang
beraneka ragam. Dalam melakukan kegiatan dan hubungan bisnis
tersebut, kita dihadapkan dengan preferensi konsumen yang beraneka ragam dalam rangka
mencapai kepuasan yang maksimum, tapi tidak jarang kita juga sering merasakan
kejengkelan dan ketidakpuasan. Kejengkelan tersebut akan terjadi apabila barang dan jasa
yang kita harapkan tidak sesuai dengan keinginan kita.
Semua orang akan selalu terlibat dengan aktifitas bisnis, sehingga tidak jarang
kegiatan bisnis ini menimbulkan gangguan masyarakat dan lingkungan, baik gangguan
alami maupun gangguan manusiawi. Gangguan yang ditimbulkan tersebut dapat berupa
polutan, baik diair, udara, lingkungan.
Sebuah makna keberhasilan dari usaha-usaha kita yang selama ini kita
rintis, kita bangun, tumbuh dan kembangkan menjadi usaha yang cukup terasa hasilnya
sampai hari ini. Tentunya kita belum dapat mengukur sudah sesukses apakah kita atau
bagaimana kita merasakan tingkat keberhasilan ini akan berdampak pada nilai
ekonomi, kesejahteraan pelakunya bahkan pada lingkungan sosial di sekitar kita. Untuk
mengukurnya kita perlu mrngadakan refleksi mereview kejadian-kejadian penting di
perusahaan kita, dan menata ulang kembali faktor-faktor masalah yang terjadi pada
perkembangan perusahaan kita.
Sederhana dan mungkin kita malah belum mengenali permasalahan dan
faktor yang timbul menjadi sumber keberhasilan usaha kita, tentunya dengan selalu
memotivasi diri kita dan menyemangati bahwa usaha ini harus berlangsung dan berlanjut
dengan segala kemungkinan dan resiko yang akan dihadapi kedepan menjadi satu ukuran
keberhasilan dalam dunia entrepreneur.
Hal yang pertama, tentunya dari internal diri kita sebagai pelaku usaha, yaitu
attitude kita dalam melakukan usaha ini, termasuk bagaimana kita menerapkan etika dalam
berbisnis, berperilaku baik terhadap sesama rekan bisnis dan pelayanan kita kepada
konsumen dan pelanggan. Sikap dan perilaku pribadi-pribadi positif yang harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan yang notabene juga harus melakukan pelayanan terbaik dan selalu
beretika dalam lingkungan bisnis dengan mengembangkan sikap jujur dan tulus dalam
menjalankan usaha. Termasuk bagaimana memelihara sikap toleransi, menghormati dan
menghargai orang lain, menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan mengikuti kaidah-kaidah dan
norma yang berlaku di lingkungan bisnisnya.
DAFTAR PUSTAKA

An-Nabhani, Taqyuddin, 1996, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Persepektif Islam,


Risalah Gusti, Cetakan Pertama, Surabaya.

Caragata, Warren, 200, Islamic Finance 101 : Shariah Lenders make headway in Indonesia,
Asiaweek, Juli.

Frank, Robert, 2000, Micro Economics and Behaviour, McGraw-Hill Inc, 4 th Edition, New York.

Gito Sudarmo, Indriyo, Pengantar Bisnis, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta, 1999.

Antonio, Syafi`i, 1999, Bank Syari`ah bagi banker dan praktisi keuangan, Bank Indonesia dan
Tazkia, Cetakan Pertama, Jakarta.

M. Abdul Mannan, 1995, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Dhana Bakti Wakaf, Yogyakarta.

Pindyck, Roberts dan Daniel L Rubinfeld, 1998, Micro Economics, Prentice Hall International
Inc, 4 th edition, New Jersey.

Sumarni, Murti, dan John Soeprihanto, 1993, Pengantar Bisnis, edisi ketiga, Liberty,

Yogyakarta. Meredith, G, Geoffrey, et,al, The Practice of Entrepreneurship, ILO, Geneva, 2002.

Muhammad, 2000, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syari`ah, UII Press, Yogyakarta.

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=zd55EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PAI&dq=maka
lah+analisis+swot+profil+pembisnis+dan+wirausahawan&ots=Tx-
ObwNChm&sig=MUnGUu9KBUINZYGFUPc363TKmzM&redir_esc=y#v=onepage&
q=makalah%20analisis%20swot%20profil%20pembisnis%20dan%20wirausahawan&f=
false.

Anda mungkin juga menyukai