Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PROFIL DAN FAKTOR KEBERHASILAN PENGUSAHA SUKSES

DISUSUN OLEH

BELLA PUTRI AYU (191410012)

ANSELMUS MEDIARI GESTAWAN (18142034)

ANDRIANI RISKA TYANINGSIH (201420015

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Profil

dan Faktor Keberhasilan Pengusaha Sukses” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan

dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Edupreunership Selain

itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang perubahan sikap

terhadap pandangan negatif matematika bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk

penulis ,namun juga untuk pihak-pihak yang berkenan meluangkan waktunya untuk

membaca makalah ini.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan

masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis

mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini

nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat

banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Subang, 21 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

PROFIL DAN FAKTOR KEBERHASILAN PENGUSAHA SUKSES ..................................i


KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
1. Latar Belakang................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
3. Tujuan.............................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
1. Pengertian Kewirausahaan..............................................................................................4
2. Cara Memulai Usaha.......................................................................................................6
3. Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Kesuksesan Bisnis................................................9
4. Ciri-Ciri Wirausaha yang Berhasil................................................................................12
BAB III. PENUTUP…………………………………………………………………... 14
A. Kesimpula ………………………………………………………………...……14
B. Saran ………………………………………………………..........................;... 15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..…17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Edupreneurship merupakan gabungan makna dari education dan


enterpreneurship yang mana education adalah pendidikan dan enterpreneurship
adalah kewirausahaan. Edupreneurship ingin menempatkan konsep-konsep dan
sikap kewirausahaan dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang sering dipahami
sebagai proses pendewasaan diri dipadukan dengan entrepreneur yang dalam bahasa
Prancis berarti petualang, pengambil resiko, dan pengusahan.

Entrepreneurship (kewirausahaan) adalah penerapan kreatifitas dan


keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-
peluang yang dihadapi orang. Mental dan karakter entrepreneurship harus
ditanamkan sejak dini, dengan demikian, maka mental “the winner” menjadi
pengusaha akan terpatri dalam benak peserta didik.

Kegiatan ber-“usaha” selalu mempunyai tujuan atau sasaran untuk


memperoleh keuntungan atau laba nyata dalam bentuk rupiah. Namun demikian,
laba bukanlah merupakan satu-satunya tujuan kegiatan usaha, akan tetapi masih
terdapat tujuan-tujuan lain yang dapat dicapai, seperti mengurangi pengangguran
atau memberi kesempatan kerja, membantu masyarakat sekitarnya, perkembangan
perusahaan, prestise, dan membantu meningkatkan pendapatan pemerintah melalui
pajak (Marwan Asri, 1986 : 3-4).

Latar belakang pendidikan para pengusaha dan pebisnis sebagian besar juga
masih rendah, sehinggah kemampuan yang dimiliki pun juga terbatas. Mereka
menjalankan usaha hanya berdasarkan naluri saja, tanpa kemampuan pengelolaan
yang memadahi sulit sekali bagi usaha bisnis tersebut memenangi persaingan,
sehingga kecendrungan mengalami kegagalan sangatlah besar. Sebagai seorang
pengusaha, pengelola atau pemilik usaha haruslah mengusai kemampuan manajerial
agar dapat menjadi seorang manajer yang efektif, sehingga dapat meraih kesuksesan
dalam bisnis yang dijalankannya. Beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang
wirausaha, yaitu: kemampuan konsepsual, kemampuan kemanusiaan, kemampuan
administratif, dan kemampuan teknik.

Ada banyak faktor yang menentukan kesuksesan suatu usaha. Salah satu
faktor tersebut adalah ketepatan pemilihan lokasi. Ketepatan pemilihan lokasi
merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh seorang pengusaha dan
pebisnis sebelum membuka usahanya. Hal ini terjadi karena pemilihan lokasi yang
tepat sering kali menentukan kesuksesan suatu usaha. Hal ini juga berlaku untuk
usaha jasa karena usaha jasa diharuskan untuk memelihara hubungan yang dekat
dengan pelanggan

Kesuksesan adalah suatu hasil yang sangat diinginkan oleh setiap orang
dalam mencapai suatu tujuan atau cita-cita atau juga visi. Kesuksesan bisa kita raih
dengan mudah apabila kita dapat mencapai kesuksesan tersebut tidak cepat putus
asa jika selama perjalanan untuk menuju kesuksesan terdapat rintangan-rintangan
yang mungkin harus kita hadapi. Oleh karena itu sebelum melangkah lebih jauh kita
harus mempersiapkan terlebih dahulu langkah-langkah persiapan untuk mencapai
kesuksesan tersebut.Banyak sekali cara untuk mencapai kesuksesan yaitu salah
satunya dengan motovasi yang kuat dari diri sendiri maupun dari luar diri kita dan
juga tidak menyerah jika mendapat kegagalan dalam perjalanan menuju kesuksesan.

2
2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Pengertian kewirausahaan
b. Bagaimana Cara Memulai Usaha
c. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesuksesan Usaha
d. Ciri Pengusaha Sukses

3. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

a. Untuk mengetahui apa pengertian Kewirausahaan


b. Untuk mengetahui bagaiaman cara memulai usaha
c. Apa saja factor-faktor yang memengaruhi kesuksesan bisnis
d. Untuk mengetahui seperti apa ciri pengusaha yang sukses

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kewirausahaan

Pengertian Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku kemampuan


seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kewirausahaan adalah suatu proses
kreativitas dan inovasi yang mempunyai resiko tinggi untuk menghasilkan nilai
tambah bagi produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan
kemakmuran bagi wirausahawan. Kewirausahaan itu dapat dipelajari walaupun ada
juga orang-orang tertentu yang mempunyai bakat dalam hal kewirausahaan.

Kewirausahaan itu pada dasarnya untuk semua orang adalah karena hal itu
dapat dipelajari. Peter F.Drucker, (dalam Suryana, 2004:22) misalnya, pernah
menulis dalam Innovation and Entrepreneurship bahwa, "Setiap orang yang
memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi wirausaha,
dan berperilaku seperti wirausaha. Sebab (atau maka) kewirausahaan lebih
merupakan perilaku daripada gejala kepribadian, yang dasarnya terletak pada
konsep dan teori, bukan pada intuisi". Dan perilaku, konsep, dan teori merupakan
hal-hal yang dapat dipelajari oleh siapapun juga. Sepanjang kita bersedia membuka
hati dan pikiran untuk belajar, maka kesempatan untuk menjadi wirausaha tetap
terbuka.

Wirausaha adalah seseorang yang melakukan aktifitas dengan pandai atau


berbakat untuk mengenalkan sebuah produk baru kepada konsumen dan mampu
mengembangkan produk baru serta mampu mengatur permodalannya. Mengapa

4
wirausaha penting bagi generasi muda?. Karena generasi muda adalah penerus
untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Longenecker, dkk. (2001), menyatakan bahwa wirausaha adalah seorang pembuat
keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas.
Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan pada perekonomian
kita berasal dari para wirausaha yang memiliki kemampuan untuk mengambil risiko
dan mempercepat pertumbuhan ekonomi

Beberapa ahli teori manajemen mengatakan bahwa kewirausahaan adalah


kehebatan dalam pembentukan perusahaan baru yang di dalamnya mengandung
pemanfaatan peluang dan pengambilan resiko serta melakukan perubahan.

Salim Siagian (1999) mendefinisikan: Kewirausahaan adalah semangat,


perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap
peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih
baik pada pelanggan/masyarakat; dengan selalu berusaha mencari dan melayani
langganan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk
yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui
keberanian mengambil resiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.
Sedangkan menurut Suryana, dalam bukunya kewirausahaan (2003) ilmu
kewirausahaan berasal dari ilmu dalam bidang perdagangan. Namun kemudian
dikembangkan dalam bidangbidang lain yakni bidang industrri, pendidikan,
kesehatan, lembaga pemerintah, perguruan tinggi dan lain-lain.

Jose Carlos Jorillo-Mosi (dalam Mutis, 1995:18) mendefinisikan


kewirausahaan sebagai seorang yang merasakan adanya peluang, mengejar peluang-
peluang yang sesuai dengan situasi dirinya, dan yang percaya bahwa kesuksesan
merupakan suatu hal yang bisa dicapai. Sedangkan Geoffrey G. Meredith et. al
(1992:5) mengatakan bahwa : “Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai
kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber

5
daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil
tindakan yang tepat guna memastikan sukses “.

Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang


nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin
dihadapinya (Suryana, 2001). Menurut Prawirokusumo (1997) dalam Suryana
(2001), alasan pendidikan kewirausahaan yang telah diajarkan sebagai suatu disiplin
ilmu tersendiri yang independen karena: kewirausahaan berisi body of knowledge
yang utuh dan nyata (distinctive), yaitu ada teori, konsep, dan metode ilmiah
lengkap; kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu konsep keberanian untuk
melangkah (venture start-up) dan keberanian untuk tumbuh (venture growth). Ini
jelas tidak termasuk ke dalam kerangka kerja manajemen secara umum (frame work
general management coerces), yang memisahkan antara pengelola (management)
dan kepemilikan usaha (business ownership); kewirausahaan merupakan disiplin
ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda (ability to create new and different); kewirausahaan
merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha dan pemerataan
pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.

2. Cara Memulai Usaha

Menurut modul pembelajaran wirausaha yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikti, ada
beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan apabila seseorang ingin memulai
wirausaha.
a. Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di
dalamnya.
Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu
berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan
meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan
perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Tips

6
pertama ini sangatlah membantu bagi seseorang yang cenderung memiliki
keinginan yang tinggi sekaligus mudah jenuh. Tidak mudah memang, terutama
jika seseorang sudah lama dan terbiasa berada dalam zona aman. Seringkali
kesibukan kerja membunuh instink seseorang untuk berkreasi maupun mengasah
minat dan kesukaan yang mampu mendatangkan uang. Jika anda telah
menentukan minat, maka segeralah asah pengetahuan dan perbanyak bacaan
serta ketrampilan mengenai bidang usaha yang hendak Anda tekuni.
Kadang-kadang hal-hal yang dirasakan sudah dikuasai, ternyata setelah
berada di lapangan berbeda drastis dengan yang dipikirkan. Seorang yang
sehari-hari mengerjakan pekerjaan keahlian tertentu, belum tentu bisa sukses
berbisnis dalam bidang tersebut, karenanya perlu sekali belajar dari orang-orang
yang telah sukses merintis usaha di bidang tersebut. Belajar dan menimba ilmu
dan pengetahuan tersebut dapat dilakukan melalui magang atau kerjasama
dengan berbagai pihak yang telah sukses dibidang bisnis.
b. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.
Sebagai seorang wirausaha dalam kegiatan usaha memerlukan kerjasama usaha
dengan pihak lain, dan dalam memilih mitra kerjasama tentu memilih mitra yang
memiliki kelebihan atas kekurangan yang dimiliki diri sendiri, serta memberi
manfaat baik bagi diri sendiri maupun mitra kerja sama. Dengan demikian, kerja
sama tidak didorong oleh kepentingan sepihak saja, melainkan harus dilandasi
oleh kesepakatan yang membawa kemaslahatan kedua pihak. Jaringan dan
pertemanan memberikan jalan dalam membangun usaha seseorang, karena
Seringkali tawaran-tawaran peluang bisnis dan dukungan pengembangan bisnis
datang dari rekan-rekan di dalam jaringan tersebut. Namun anda tetap harus hati-
hati dan mempersiapkan akan datangnya hal-hal yang tidak terduga. Oleh karena
itu, sebelum kesepakatan kerja sama ditandatangani, harus jelas dulu apa saja
yang disepakati beserta aturan mainnya dan sanksi-sanksi, bila salah satu pihak
ingkar janji dari kerja sama.
c. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda.

7
Suatu usaha dapat dilakukan yang sesuai dengan keahliannya maupun
kemampuan pelayanannya. Salah satu contohnya adalah usaha cafe. Dalam 10
tahun ini, di Yogyakarta sudah sangat banyak café bertebaran di setiap sudut
kota Yogyakarta. Jika mereka tidak mempunyai keunggulan, misalnya tempat
yang nyaman, view yang indah, harga yang murah, maka akan sangat sulit untuk
berkembang. Jika orang-orang datang ke café anda, kemungkinan dikarenakan
informasi yang telah didapatkan dari sekitarnya, dari mulut ke mulut, ataupun
sosial media. Hal ini sangat berbeda dengan ahli terapis untuk anak autis.
Kenyataan menunjukkan penderita autis meningkat di masyarakat, sementara
layanan atau terapis autis belum terlalu banyak. Keahlian khusus yang ‘langka’
akan dicari orang tanpa mempertimbangkan aspek lokasi usaha.
d. Jaga kredibilitas dan brand image.
Menjaga kredibilitas dan brand image merupakan suatu yang penting
dalam memulai usaha. Seringkali kita ketika memulai berusaha, melupakan
faktor nama baik, kredibilitas dan pandangan orang terhadap produk/jasa kita.
Menurut Kotler, terdapat lima kualitas layanan yang perlu diperhatikan oleh
suatu usaha, agar pelayanan yang diberikan berkualitas, yaitu:
1) Reliability (Keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan layanan sesuai
dengan yang dijanjikan dengan terpercaya , akurat, dan konsisten.
2) Responsiveness ( Daya Tanggap ), yaitu kemauan untuk membantu
pelanggan dan memberikan layanan dengan cepat serta mendengar dan
mengatasi keluhan/komplain yang diajukan konsumen.
3) Assurance (Kepastian), yaitu berupa kemampuan untuk menimbulkan
keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan kepada
konsumen.
4) Emphaty (Empati), yaitu kesediaan untuk lebih peduli memberikan
perhatian, kesopanan, hubungan personal secara pribadi kepada pelanggan.
5) Tangible (Berwujud), yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, dan
berbagai media komunikasi.

8
e. Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk modal
kerja dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa.
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya, diantaranya:
1) Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab
utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
2) Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,
keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
3) Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil
dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara
aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan
dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahan dan
mengakibatkan perusahaan tidak lancar.

3. Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Kesuksesan Bisnis

a. Modal Usaha
Modal atau yang disebut dengan capital adalah semua bentuk kekayaan
yang dapat digunakan secara langsung maupun tidak langsung dalam program
untuk menambah output, lebih khusus dikatakan capital terdiri dari barang-
barang yang dibuat untuk penggunaan produksi pada masa yang akan datang.
Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan bisnis. Modal
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu modal usaha dan modal kerja. Modal
usaha atau biasa disebut sebagai kapital yaitu semua bentuk kekayaan yang
dapat digunakan langsung maupun tidak langsung dalam produksi untuk
menambah output. Modal kerja digunakan untuk membiayai operasi sehari-hari,
misalnya untuk membayar uang muka pembelian bahan mentah, dimana uang

9
yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat masuk kembali dalam
perusahaan dalam jangka waktu pendek melalui hasil penjualan produksinya.
Modal menurut fungsi kerjanya terbagi menjadi dua, yaitu: a. Modal
tetap yaitu modal yang berwujud peralatan untuk proses produksi b. Modal kerja
yaitu modal yang dignakan untuk membiayai operasi usaha seperti membayar
bahan baku, yang diharapkan dapat kembali lagi. Uang masuk yang berasal dari
hasil penjualan produk akan dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi produksi
selanjutnya.

b. Tenaga Kerja
Melaksanakan suatu usaha selalu dibutuhkan tenaga. Sesuai dengan
peningkatan kesibukan kerja suatu usaha, maka pengusaha memerlukan
tambahan tenaga orang lain, yaitu buruh, karyawan, dan untuk perusahaan besar
masih ditambah lagi dengan staf pemikir.45 Pegawai, karyawan, buruh atau
tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pengelolaan kegiatan
usaha. Manpower Management merupakan bagian tersendiri dan khusus dari
manajemen. Bagaimanapun majunya teknologi dewasa ini, namun faktor
manusia masih memegang peranan bagi suksesnya suatu usaha. Tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di
luar hubungan kerja, guna menghasilkan produk barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, dan masyarakat umum. Tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat.
Menurut UU Pokok Ketenagakerjaan No. 14 Tahun 1969, tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di
luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Dalam hubungan ini maka pembinaan tenaga kerja

10
merupakan peningkatan kemampuan efektivitas tenaga kerja untuk melakukan
pekerjaan.

c. Kemapuan (skill)
Sesungguhnya kemampuan ditujukan seseorang baru sebagian dari
potensi yang terdapat pada dirinya sendiri. Dalam hal ini perlu adanya motivasi
untuk menggerakkan agar prestasi kerja semakin dapat dilihat dan dirasakan
oleh pengguna jasa. Berikut beberapa definisi tentang kemampuan:
1) Soehardi
Kemampuan (abilities) seseorang akan turut serta menentukan perilaku dan
hasilnya. Yang dimaksud kemampuan atau abilities ialah bakat yang melekat
pada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara fisik atau mental
yang ia peroleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman.
2) Soelaiman
Kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang
memungkinkan seseorang yang dapat menyelesaikan pekerjaannya, baik
secara mental ataupun fisik. Karyawan dalam suatu organisasi, meskipun
dimotivasi dengan baik, tetapi tidak semua memiliki kemampuan untuk
bekerja dengan baik. Kemampuan dan keterampilan memainkan peranan
utama dalam perilaku dan kinerja individu. Keterampilan adalah kecakapan
yangberhubungan dengan tugas yang di miliki dan dipergunakan oleh
seseorang pada waktu yang tepat.
d. Lokasi Usaha
Lokasi usaha adalah tempat dimana usaha tersebut akan dilakukan,
segala kegiatan mulai dari pengadaan bahan sampai dengan distribusi atau
penjualan kepada konsumen atau pelanggan. Pemilihan lokasi usaha yang tepat
akan sangat menunjang perkembangan usahanya. Keuntungan-keuntungan yang
bisa diperolah dari pemilihan lokasi usaha yang tepat antara lain adalah unggul
dalam posisi persaingan, memudahkan pengadaan bahan/barang dan

11
meningkatkan kemampuan pelayanan terhadap konsumen. Sebaliknya kerugian
dari penetapan lokasi usaha yang tidak tepat adalah posisi persaingan yang
lemah, karena letaknya bukan pada tempat yang strategis, dan kesulitan dalam
pengadaan bahan/barang.
Kotler mengatakan bahwa ”Salah satu kunci menuju sukses adalah
lokasi, lokasi dimulai dengan memilih komunitas”. Keputusan ini sangat
bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim
politik, dan sebagainya. Lokasi usaha yang dipilih pengusaha dalam
menjalankan usaha merupakan letak yang strategis atau termasuk dalam pusat
keramaian sehingga banyak orang yang berkunjung, maka kemungkinan terjadi
peningkatan dalam perolehan pendapatan pengusaha juga meningkat.

4. Ciri-Ciri Wirausaha yang Berhasil

a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas.


Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga
dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.
b. Inisiatif dan selalu proaktif.
Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu
terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor
dalam berbagai kegiatan.
c. Berorientasi pada prestasi.
Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada
prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan
pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang
dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
d. Berani mengambil risiko.
Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan
dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
e. Kerja keras.

12
Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia
datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu
kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu
mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan
tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
f. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang
maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya
pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
g. Komitmen pada berbagai pihak.
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik
yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
Hubungan baik yang perlu dijalankan, antara lain kepada: para pelanggan,
pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

13
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Pengertian Kewirausahaan seseorang yang melakukan aktifitas dengan pandai


atau berbakat untuk mengenalkan sebuah produk baru kepada konsumen dan
mampu mengembangkan produk baru serta mampu mengatur permodalannya.
Dalam proses berwirausaha, kita juga membutuhkan banyak hal yang dapat
mempengaruhi hasil dari pekerjaan yang kita jalani, seperti cara kita memulai
usaha, pengendalian faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan pada
akhirnya kita dapat menilai diri kita sendiri apakah kita sudah dapat dikatakan
wirausaha yang gagal atau berhasil berdasarkan kriteria yang telah dibahas pada
bab sebelumnya.
2. Cara memulai Usaha
 Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan
pengetahuan di dalamnya.
 Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.
 Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda.
 Jaga kredibilitas dan brand image.
 Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk
modal kerja dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa.
3. Factor – factor yang memengaruhi kesuksesan Bisnis
a. Modal Usaha
Modal atau yang disebut dengan capital adalah semua bentuk kekayaan
yang dapat digunakan secara langsung maupun tidak langsung dalam program

14
untuk menambah output, lebih khusus dikatakan capital terdiri dari barang-
barang yang dibuat untuk penggunaan produksi pada masa yang akan datang.
b. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan,


baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan produk
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, dan
masyarakat umum.

c. Kemapuan (skill)
Sesungguhnya kemampuan ditujukan seseorang baru sebagian
dari potensi yang terdapat pada dirinya sendiri
d. Lokasi Usaha
Lokasi usaha adalah tempat dimana usaha tersebut akan
dilakukan, segala kegiatan mulai dari pengadaan bahan sampai dengan
distribusi atau penjualan kepada konsumen atau pelanggan. Pemilihan
lokasi usaha yang tepat akan sangat menunjang perkembangan usahanya.
4. Ciri – Ciri Wirausaha yang Berhasil
a) Memiliki visi dan tujuan yang jelas
b) Inisiatif dan selalu proaktif.
c) Berorientasi pada prestasi.
d) Berani mengambil risiko.
e) Kerja keras
f) Bertanggung jawab
g) Komitmen pada berbagai pihak

B. SARAN
Dengan mengetahui modal, tenaga kerja, kemampuan, dan lokasi usaha
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan suatu bisnis, Untuk para
pelaku usaha atau orang yang baru memulai suatu usaha agar memperhatikan
modalnya sebelum memutuskan untuk memulai usaha yang baru dan dalam

15
bidang apa. Selain itu harus memilih lokasi dengan penih pertimbangan, serta
mempunyai kemampuan/keahlian yang baik dalam 91 mengelolah dan
menjalankan usahanya. Dan juga para pelaku usaha harus memperhatikan para
karyawannya dan memberikan upah sesuai dengan apa yang mereka kerjakan.

16
DAFTAR PUSTAKA

R.B. Suharta,M.Pd., Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha. Jurnal


Ekonomi dan Bisnis, 2012.

Suwinardi. (2018). Langkah Sukses Memulai Usaha Volume 14 (Hal 195-201).


Semarang

Nurul Azami. (2012), Ciri-Ciri Wirausaha yang Berhasil (nurulazamigo.blogspot.com).


Diakses pada 25 September 2021 pukul 14:35

Rambe, R. (2019). Menjadi Pengusaha Muda. SINDIMAS, 1(1), 307-311.

Wijoyo, H. (2021). Edupreneurship dan Mahasiswa. Edupreneurship, 21.

Sunarya, P. A., & Saefullah, A. (2011). Kewirausahaan. Penerbit Andi.

Wibowo, M. (2012). Pembelajaran kewirausahaan dan minat wirausaha lulusan


SMK. Eksplanasi, 6(2).

17

Anda mungkin juga menyukai