DISUSUN OLEH
PENDIDIKAN MATEMATIKA
YOGYAKARTA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Profil
dan Faktor Keberhasilan Pengusaha Sukses” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Edupreunership Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang perubahan sikap
terhadap pandangan negatif matematika bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk
penulis ,namun juga untuk pihak-pihak yang berkenan meluangkan waktunya untuk
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Latar belakang pendidikan para pengusaha dan pebisnis sebagian besar juga
masih rendah, sehinggah kemampuan yang dimiliki pun juga terbatas. Mereka
menjalankan usaha hanya berdasarkan naluri saja, tanpa kemampuan pengelolaan
yang memadahi sulit sekali bagi usaha bisnis tersebut memenangi persaingan,
sehingga kecendrungan mengalami kegagalan sangatlah besar. Sebagai seorang
pengusaha, pengelola atau pemilik usaha haruslah mengusai kemampuan manajerial
agar dapat menjadi seorang manajer yang efektif, sehingga dapat meraih kesuksesan
dalam bisnis yang dijalankannya. Beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang
wirausaha, yaitu: kemampuan konsepsual, kemampuan kemanusiaan, kemampuan
administratif, dan kemampuan teknik.
Ada banyak faktor yang menentukan kesuksesan suatu usaha. Salah satu
faktor tersebut adalah ketepatan pemilihan lokasi. Ketepatan pemilihan lokasi
merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh seorang pengusaha dan
pebisnis sebelum membuka usahanya. Hal ini terjadi karena pemilihan lokasi yang
tepat sering kali menentukan kesuksesan suatu usaha. Hal ini juga berlaku untuk
usaha jasa karena usaha jasa diharuskan untuk memelihara hubungan yang dekat
dengan pelanggan
Kesuksesan adalah suatu hasil yang sangat diinginkan oleh setiap orang
dalam mencapai suatu tujuan atau cita-cita atau juga visi. Kesuksesan bisa kita raih
dengan mudah apabila kita dapat mencapai kesuksesan tersebut tidak cepat putus
asa jika selama perjalanan untuk menuju kesuksesan terdapat rintangan-rintangan
yang mungkin harus kita hadapi. Oleh karena itu sebelum melangkah lebih jauh kita
harus mempersiapkan terlebih dahulu langkah-langkah persiapan untuk mencapai
kesuksesan tersebut.Banyak sekali cara untuk mencapai kesuksesan yaitu salah
satunya dengan motovasi yang kuat dari diri sendiri maupun dari luar diri kita dan
juga tidak menyerah jika mendapat kegagalan dalam perjalanan menuju kesuksesan.
2
2. Rumusan Masalah
a. Pengertian kewirausahaan
b. Bagaimana Cara Memulai Usaha
c. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesuksesan Usaha
d. Ciri Pengusaha Sukses
3. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan itu pada dasarnya untuk semua orang adalah karena hal itu
dapat dipelajari. Peter F.Drucker, (dalam Suryana, 2004:22) misalnya, pernah
menulis dalam Innovation and Entrepreneurship bahwa, "Setiap orang yang
memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi wirausaha,
dan berperilaku seperti wirausaha. Sebab (atau maka) kewirausahaan lebih
merupakan perilaku daripada gejala kepribadian, yang dasarnya terletak pada
konsep dan teori, bukan pada intuisi". Dan perilaku, konsep, dan teori merupakan
hal-hal yang dapat dipelajari oleh siapapun juga. Sepanjang kita bersedia membuka
hati dan pikiran untuk belajar, maka kesempatan untuk menjadi wirausaha tetap
terbuka.
4
wirausaha penting bagi generasi muda?. Karena generasi muda adalah penerus
untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Longenecker, dkk. (2001), menyatakan bahwa wirausaha adalah seorang pembuat
keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas.
Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan pada perekonomian
kita berasal dari para wirausaha yang memiliki kemampuan untuk mengambil risiko
dan mempercepat pertumbuhan ekonomi
5
daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil
tindakan yang tepat guna memastikan sukses “.
Menurut modul pembelajaran wirausaha yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikti, ada
beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan apabila seseorang ingin memulai
wirausaha.
a. Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di
dalamnya.
Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu
berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan
meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan
perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Tips
6
pertama ini sangatlah membantu bagi seseorang yang cenderung memiliki
keinginan yang tinggi sekaligus mudah jenuh. Tidak mudah memang, terutama
jika seseorang sudah lama dan terbiasa berada dalam zona aman. Seringkali
kesibukan kerja membunuh instink seseorang untuk berkreasi maupun mengasah
minat dan kesukaan yang mampu mendatangkan uang. Jika anda telah
menentukan minat, maka segeralah asah pengetahuan dan perbanyak bacaan
serta ketrampilan mengenai bidang usaha yang hendak Anda tekuni.
Kadang-kadang hal-hal yang dirasakan sudah dikuasai, ternyata setelah
berada di lapangan berbeda drastis dengan yang dipikirkan. Seorang yang
sehari-hari mengerjakan pekerjaan keahlian tertentu, belum tentu bisa sukses
berbisnis dalam bidang tersebut, karenanya perlu sekali belajar dari orang-orang
yang telah sukses merintis usaha di bidang tersebut. Belajar dan menimba ilmu
dan pengetahuan tersebut dapat dilakukan melalui magang atau kerjasama
dengan berbagai pihak yang telah sukses dibidang bisnis.
b. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.
Sebagai seorang wirausaha dalam kegiatan usaha memerlukan kerjasama usaha
dengan pihak lain, dan dalam memilih mitra kerjasama tentu memilih mitra yang
memiliki kelebihan atas kekurangan yang dimiliki diri sendiri, serta memberi
manfaat baik bagi diri sendiri maupun mitra kerja sama. Dengan demikian, kerja
sama tidak didorong oleh kepentingan sepihak saja, melainkan harus dilandasi
oleh kesepakatan yang membawa kemaslahatan kedua pihak. Jaringan dan
pertemanan memberikan jalan dalam membangun usaha seseorang, karena
Seringkali tawaran-tawaran peluang bisnis dan dukungan pengembangan bisnis
datang dari rekan-rekan di dalam jaringan tersebut. Namun anda tetap harus hati-
hati dan mempersiapkan akan datangnya hal-hal yang tidak terduga. Oleh karena
itu, sebelum kesepakatan kerja sama ditandatangani, harus jelas dulu apa saja
yang disepakati beserta aturan mainnya dan sanksi-sanksi, bila salah satu pihak
ingkar janji dari kerja sama.
c. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda.
7
Suatu usaha dapat dilakukan yang sesuai dengan keahliannya maupun
kemampuan pelayanannya. Salah satu contohnya adalah usaha cafe. Dalam 10
tahun ini, di Yogyakarta sudah sangat banyak café bertebaran di setiap sudut
kota Yogyakarta. Jika mereka tidak mempunyai keunggulan, misalnya tempat
yang nyaman, view yang indah, harga yang murah, maka akan sangat sulit untuk
berkembang. Jika orang-orang datang ke café anda, kemungkinan dikarenakan
informasi yang telah didapatkan dari sekitarnya, dari mulut ke mulut, ataupun
sosial media. Hal ini sangat berbeda dengan ahli terapis untuk anak autis.
Kenyataan menunjukkan penderita autis meningkat di masyarakat, sementara
layanan atau terapis autis belum terlalu banyak. Keahlian khusus yang ‘langka’
akan dicari orang tanpa mempertimbangkan aspek lokasi usaha.
d. Jaga kredibilitas dan brand image.
Menjaga kredibilitas dan brand image merupakan suatu yang penting
dalam memulai usaha. Seringkali kita ketika memulai berusaha, melupakan
faktor nama baik, kredibilitas dan pandangan orang terhadap produk/jasa kita.
Menurut Kotler, terdapat lima kualitas layanan yang perlu diperhatikan oleh
suatu usaha, agar pelayanan yang diberikan berkualitas, yaitu:
1) Reliability (Keandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan layanan sesuai
dengan yang dijanjikan dengan terpercaya , akurat, dan konsisten.
2) Responsiveness ( Daya Tanggap ), yaitu kemauan untuk membantu
pelanggan dan memberikan layanan dengan cepat serta mendengar dan
mengatasi keluhan/komplain yang diajukan konsumen.
3) Assurance (Kepastian), yaitu berupa kemampuan untuk menimbulkan
keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan kepada
konsumen.
4) Emphaty (Empati), yaitu kesediaan untuk lebih peduli memberikan
perhatian, kesopanan, hubungan personal secara pribadi kepada pelanggan.
5) Tangible (Berwujud), yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, dan
berbagai media komunikasi.
8
e. Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk modal
kerja dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa.
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya, diantaranya:
1) Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab
utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
2) Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,
keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
3) Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil
dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara
aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan
dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahan dan
mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
a. Modal Usaha
Modal atau yang disebut dengan capital adalah semua bentuk kekayaan
yang dapat digunakan secara langsung maupun tidak langsung dalam program
untuk menambah output, lebih khusus dikatakan capital terdiri dari barang-
barang yang dibuat untuk penggunaan produksi pada masa yang akan datang.
Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan bisnis. Modal
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu modal usaha dan modal kerja. Modal
usaha atau biasa disebut sebagai kapital yaitu semua bentuk kekayaan yang
dapat digunakan langsung maupun tidak langsung dalam produksi untuk
menambah output. Modal kerja digunakan untuk membiayai operasi sehari-hari,
misalnya untuk membayar uang muka pembelian bahan mentah, dimana uang
9
yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat masuk kembali dalam
perusahaan dalam jangka waktu pendek melalui hasil penjualan produksinya.
Modal menurut fungsi kerjanya terbagi menjadi dua, yaitu: a. Modal
tetap yaitu modal yang berwujud peralatan untuk proses produksi b. Modal kerja
yaitu modal yang dignakan untuk membiayai operasi usaha seperti membayar
bahan baku, yang diharapkan dapat kembali lagi. Uang masuk yang berasal dari
hasil penjualan produk akan dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi produksi
selanjutnya.
b. Tenaga Kerja
Melaksanakan suatu usaha selalu dibutuhkan tenaga. Sesuai dengan
peningkatan kesibukan kerja suatu usaha, maka pengusaha memerlukan
tambahan tenaga orang lain, yaitu buruh, karyawan, dan untuk perusahaan besar
masih ditambah lagi dengan staf pemikir.45 Pegawai, karyawan, buruh atau
tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pengelolaan kegiatan
usaha. Manpower Management merupakan bagian tersendiri dan khusus dari
manajemen. Bagaimanapun majunya teknologi dewasa ini, namun faktor
manusia masih memegang peranan bagi suksesnya suatu usaha. Tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di
luar hubungan kerja, guna menghasilkan produk barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, dan masyarakat umum. Tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat.
Menurut UU Pokok Ketenagakerjaan No. 14 Tahun 1969, tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di
luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Dalam hubungan ini maka pembinaan tenaga kerja
10
merupakan peningkatan kemampuan efektivitas tenaga kerja untuk melakukan
pekerjaan.
c. Kemapuan (skill)
Sesungguhnya kemampuan ditujukan seseorang baru sebagian dari
potensi yang terdapat pada dirinya sendiri. Dalam hal ini perlu adanya motivasi
untuk menggerakkan agar prestasi kerja semakin dapat dilihat dan dirasakan
oleh pengguna jasa. Berikut beberapa definisi tentang kemampuan:
1) Soehardi
Kemampuan (abilities) seseorang akan turut serta menentukan perilaku dan
hasilnya. Yang dimaksud kemampuan atau abilities ialah bakat yang melekat
pada seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara fisik atau mental
yang ia peroleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman.
2) Soelaiman
Kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang
memungkinkan seseorang yang dapat menyelesaikan pekerjaannya, baik
secara mental ataupun fisik. Karyawan dalam suatu organisasi, meskipun
dimotivasi dengan baik, tetapi tidak semua memiliki kemampuan untuk
bekerja dengan baik. Kemampuan dan keterampilan memainkan peranan
utama dalam perilaku dan kinerja individu. Keterampilan adalah kecakapan
yangberhubungan dengan tugas yang di miliki dan dipergunakan oleh
seseorang pada waktu yang tepat.
d. Lokasi Usaha
Lokasi usaha adalah tempat dimana usaha tersebut akan dilakukan,
segala kegiatan mulai dari pengadaan bahan sampai dengan distribusi atau
penjualan kepada konsumen atau pelanggan. Pemilihan lokasi usaha yang tepat
akan sangat menunjang perkembangan usahanya. Keuntungan-keuntungan yang
bisa diperolah dari pemilihan lokasi usaha yang tepat antara lain adalah unggul
dalam posisi persaingan, memudahkan pengadaan bahan/barang dan
11
meningkatkan kemampuan pelayanan terhadap konsumen. Sebaliknya kerugian
dari penetapan lokasi usaha yang tidak tepat adalah posisi persaingan yang
lemah, karena letaknya bukan pada tempat yang strategis, dan kesulitan dalam
pengadaan bahan/barang.
Kotler mengatakan bahwa ”Salah satu kunci menuju sukses adalah
lokasi, lokasi dimulai dengan memilih komunitas”. Keputusan ini sangat
bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim
politik, dan sebagainya. Lokasi usaha yang dipilih pengusaha dalam
menjalankan usaha merupakan letak yang strategis atau termasuk dalam pusat
keramaian sehingga banyak orang yang berkunjung, maka kemungkinan terjadi
peningkatan dalam perolehan pendapatan pengusaha juga meningkat.
12
Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia
datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu
kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu
mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan
tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
f. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang
maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya
pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
g. Komitmen pada berbagai pihak.
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik
yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
Hubungan baik yang perlu dijalankan, antara lain kepada: para pelanggan,
pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
14
untuk menambah output, lebih khusus dikatakan capital terdiri dari barang-
barang yang dibuat untuk penggunaan produksi pada masa yang akan datang.
b. Tenaga Kerja
c. Kemapuan (skill)
Sesungguhnya kemampuan ditujukan seseorang baru sebagian
dari potensi yang terdapat pada dirinya sendiri
d. Lokasi Usaha
Lokasi usaha adalah tempat dimana usaha tersebut akan
dilakukan, segala kegiatan mulai dari pengadaan bahan sampai dengan
distribusi atau penjualan kepada konsumen atau pelanggan. Pemilihan
lokasi usaha yang tepat akan sangat menunjang perkembangan usahanya.
4. Ciri – Ciri Wirausaha yang Berhasil
a) Memiliki visi dan tujuan yang jelas
b) Inisiatif dan selalu proaktif.
c) Berorientasi pada prestasi.
d) Berani mengambil risiko.
e) Kerja keras
f) Bertanggung jawab
g) Komitmen pada berbagai pihak
B. SARAN
Dengan mengetahui modal, tenaga kerja, kemampuan, dan lokasi usaha
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan suatu bisnis, Untuk para
pelaku usaha atau orang yang baru memulai suatu usaha agar memperhatikan
modalnya sebelum memutuskan untuk memulai usaha yang baru dan dalam
15
bidang apa. Selain itu harus memilih lokasi dengan penih pertimbangan, serta
mempunyai kemampuan/keahlian yang baik dalam 91 mengelolah dan
menjalankan usahanya. Dan juga para pelaku usaha harus memperhatikan para
karyawannya dan memberikan upah sesuai dengan apa yang mereka kerjakan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17