DAN
OLEH :
AIDIL
EKA WIDIASTUTI
ERISTATI
NURHAYATI
2018
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut asma Allah yang Maha kasih tak pilih kasih dan Maha sayang tak
pandang sayang. Segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT yang Maha suci. Sholawat dan
salam senantiasa tercurahkan ke haribaan baginda Rasulullah SAW. Penerima wahyu untuk
pedoman bagi umat di zaman akhir.
Ada banyak kesulitan yang penulis alami dalam penyusunan makalah ini, namun berkat
ketekunan akhirnya penulis berhasil menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis mohon
dari para pembaca.
Akhirnya, penulis berharap semoga keberadaan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................................................................................................... 2
Daftar isi................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................ 5
C. Tujuan.................................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 18
Daftar pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia terlahir ke dunia ini dibekali oleh Allah SWT dengan akal dan pikirannya
sebagai cara untuk mempertahankan hidupnya. Dengan demikian lahirlah teknologi-teknologi
yang pada awalnya hanya berwujud teknologi yang sederhana, kini semakin berkembang dan
semakin canggih pula diciptakan oleh manusia dengan memberikan kemudahan-kemudahan
sehingga semua aktivitas manusia dapat tercapai dengan mudah pula. Begitu pula dengan dunia
pendidikan, khususnya Pendidikan Agama Islam. Jika kita melihat bagaimana histori teknologi
dari zaman ke zaman mengalami berbagai perubahan dan peningkatan. Terlebih dari pengelolaan
teknologi tersebut. Bermula dari desain yang sederhana akan dikelola dengan baik yang
kemudian akan menciptakan sebuah teknologi yang bermanfaat bagi duni pendidikan.
Pendidikan Agama Islam yang dulu diajarkan melalui teknologi yang sederhana misalnya
dengan menggunakan lembaran kulit pohon, dibatu atau dengan dedaunan, maka kini telah
mencapai teknologi yang canggih yang bermanfaat bagi berlangsungnya Pendidikan Agama
Islam. Hal ini bukanlah sebuah tahapan yang mudah dan cepat, namun melalui proses panjang
dalam perkembangan teknologi. Dalam makalah ini akan membahas tentang pengelolaan
teknologi pendidikan dan bagaimana penerapannya pada Pendidikan Agama Islam.
Pendidikan Islam merupakan upaya untuk mencetak dan melahirkan generasi muda Islam
yang sanggup menjadi pemimpin hari esok dan pemimpin teladan untuk kehidupan yang lebih
baik yang sesuai dengan yang telah disyariatkan oleh syariat dan aqidah Islam. Oleh karena itu,
pendidikan Islam secara paradigmatik perlu dikembangkan sesuai dengan perkembangan masa.
Untuk merealisasikan upaya tersebut maka diperlukan sebuah manajemen yang proporsional dan
sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Manajemen merupakan komponen integral dan tidak dapat
dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Alasannya adalah tanpa manajemen tidak
mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal, efektif dan efesien. Konsep
tersebut juga berlaku di sekolah yang memerlukan manajemen yang efektif dan efisien. Maka
manajemen sekolah menjadi sebuah keharusan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan secara
4
optimal, efektif dan efisien. Manajemen sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian yang
hampir sama dengan manajemen pendidikan. Ruang lingkup dan bidang kajian manajemen
sekolah juga merupakan ruang lingkup dan bidang kajian manajemen pendidikan. Namun
demikian, manajemen pendidikan mempunyai jangkauan yang lebih luas dari pada manajemen
sekolah. Dengan kata lain, manajemen sekolah merupakan bagian dari pada manajemen
pendidikan, penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu
komponen dari sistem pendidikan, bahkan bisa menjangkau sistem yang lebih luas dan besar
(suprasistem) secara regional, nasional atau bahkan internasional.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. mengetahui pengertian teknologi pendidikan islam.
2. mengetahui konsep dasar teknologi.
3. mengetahui cara pengelolaan teknologi pendidikan.
4. mengetahui cara penerapan teknologi pada pendidikan agama islam.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Yang kedua, teknologi pembelajaran adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem
sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.
Yang ketiga, teknologi pembelajaran adalah pemikiran yang sistematis tentang
pendidikan, penerapan, metode problem solving dalam pendidikan, yang dapat dilakukan dengan
alat – alat komunikasi modern, juga tanpa alat – alat itu.2
Yang keempat, suatu cara atau suatu metode yang digunakan oleh seorang pendidik
dalam mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan baik menggunakan alat
media atau disebut hardware maupun yang lebih penting dari itu yaitu software, sehingga dalam
1
Hamzah B. Uno. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm. 50
2
Nasution. 2008. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hlm 1.
6
mendidik peserta didik mereka dapat menerima materi yang diberikan oleh pendidik dengan rasa
senang bukan terpaksa.3
Dari beberapa definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terknologi pembelajaran
PAI adalah suatu cara atau metode yang sistematis yang diharapkan nantinya peserta didik dapat
menerima materi pendidikan agama islam dengan lebih baik, dengan rasa senang dan tanpa ada
paksaan.
Teknologi pembelajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan. Hal ini didasarkan
pada konsep bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Teknologi pengajaran merupakan
satu himpunan dari proses terintegrasi yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan
dan organisasi serta pengelolaan cara – cara pemecahan masalah pendidikan yang terdapat di
dalam situasi belajar yang memiliki tujuan dan disengaja.
d. teknologi telekomunikasi
3
Mohammad Arif AM. 2010. Teknologi Pendidikan. Kediri: STAIN Kediri Press. Hlm. 3
7
telekomunikasi adalah perluasan komunikasi yang melampaui suatu jarak geografis.
Telekomunikasi diciptakan untuk mengorversi komunikasi dengan teknologi yang melampau
jarak, misalnya radio, telegraf, televisi, telepon, komunikasi data, dan jaringan komputer.
e. teknologi Media
teknologi media adalah teknologi yang berkaitan dengan media atau media itu sendiri, yang
memberikan kemudahan untuk mengalihkan pesan-pesan komunikasi.
f. teknologi komputer
teknologi ini merupakan teknologi komunikasi baru atas perubahan cara kerja organisasi modern.
g. Teknologi informasi
istilah teknologi dan informasi memiliki sejumlah terminologi. Istilah ini sering digunakan dalam
dunia pendidikan, dengan sebutan pendidikan teknologi, teknologi pendidikan, teknologi
informasi, informasia dan teknologi komunikasi.4
4
Alo Liliweri (2014),sosiologi dan komunikasi organisasi, Jakarta:Bumi Aksara.
5
Januszewski, A. & Molenda, M. (2008). Educational Technology. London : Lawrence Elbraum Associates
8
Atas dasar berbagai definisi tersebut dapat kita ambil kesimpulan jika manajemen merupakan
suatu proses kerja sama antara sekelompok orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan
tertentu dengan melaksanakan fungsi – fungsi manajemen.
Konsep pengelolaan merupakan bagian integral dalam bidang teknologi pembelajaran
dan dari peran kebanyakan para teknolog pembelajaran. Banyak teknolog pembelajaran
memegang jabatan yang jelas-jelas memerlukan fungsi pengelolaan. Misalnya, seorang ahli yang
bertugas sebagai ahli media pada sebuah sekolah/Perguruan Tinggi. Orang ini bertanggung
jawab atas keseluruhan program pusat media tersebut. Program-program yang dilakukan oleh
mereka itu dapat sangat berbeda, akan tetapi keterampilan dasar yang diperlukan untuk
mengelola program tersebut tetap sama. Keterampilan yang dimaksud meliputi pengorganisasian
program, supervisi personil, perencanaan, pengadministrasian dana dan fasilitas, serta
pelaksanaan perubahan.
Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui: perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi (Seels. & Richey, 2000:54). Kawasan
pengelolaan bermula dari aministrasi pusat media, program media, dan pelayanan pemanfaatan
media. Pembauran perpustakaan dengan program media membuahkan pusat dan ahli media
sekolah. Program-program media sekolah ini menggabungkan bahan cetak dan noncetak
sehingga timbul peningkatan penggunaan sumber-sumber teknologi dalam kurikulum. Oleh
karena itu, kawasan pengelolaan mencakup 4 hal yaitu:
1. Pengelolaan Proyek
Pengelolaan Proyek meliputi: perencanaan, monitoring, dan pengendalian proyek desain
dan pengembangan (Seels & Richey, 2000:55). Para pengelola proyek bertanggung jawab atas
perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian fungsi desain pembelajaran atau jenis-jenis proyek
yang lain. Peran pengelola proyek biasanya berhubungan dengan cara mengatasi ancaman
proyek dan memberi saran perubahan internal. Manajemen proyek adalah manajemen dipahami
fungsi-baik dalam bidang teknologi pendidikan. “Manajemen proyek yang baik menghemat
sumber daya organisasi, meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kemungkinan bahwa
proyek akan berhasil” (Andreadis, 2006)6
Mengelola proyek adalah fungsi pengelolaan yang dipahami dalam bidang teknologi pendidikan.
Manajemen proyek dipraktekkan untuk memastikan bahwa suatu proyek diskrit, dapat mencapai
6
Alan Januszewski dan Michael Molenda, Educational Technology A Definition with Commentary
9
suatu hasil tertentu, selesai tepat waktu, sesuai anggaran, dan spesifikasi klien. Dalam teknologi
pendidikan, mengelola proyek umumnya berkaitan dengan desain dan pengembangan bahan ajar
dan sistem pembelajaran. Mengelola proyek dibutuhkan ketika produksi media dan proses
pengembangan pembelajaran menjadi lebih kompleks dan dalam skala besar. Mengelola proyek
akan menghasilkan manfaat seperti menghemat sumber daya organisasi,meningkatkan
produktivitas, dan meningkatkan kemungkinan bahwa proyek akan berhasil. Rithwell dan
Kazanas (1992) memberikan pendapat bahwa pengelolaan proyek berbeda dengan pengelolaan
tradisional, yaitu organisasi garis dan staff (line and staff management). Perbedaan ini
dikarenakan beberapa hal yaitu :
a. Staf proyek mungkin baru, yaitu anggota tim untuk jangka pendek
b. Pengelola proyek biasanya tidak memiliki wewenang jangka panjang atas orang karena
sifat tugas mereka hanya sementara
c. Pengelola proyek mempunyai wewenang kendali dan fleksibilitas yang lebih luas dari
yang biasa terdapat pada organisasi garis dan staf.
Para pengelola proyek ini bertanggung jawab atas perencanaan, penjadwalan dan
pengendalian fungsi desain pembelajaran atau jenis-jenis proyek yang lain yang telah dibuat
sebelumnya oleh lembaga pendidikan. Tugas lain yang harus mereka laksanakan diantaranya
yaitu melakukan negoisasi, menyusun anggaran, membentuk sistem pemantauan informasi serta
menilai kemajuan dalam pelaksanaan proyek. Peran pengelolaan proyek biasanya berhubungan
dengan cara mengatasi ancaman proyek dan memberi saran perubahan proyek kepada pihak
intern.
2. Pengelolaan Sumber
Pengelolaan sumber mencakup perencanaan pemantauan dan pengendalian sistem
pendukung dan pelayanan sumber (Seels & Richey, 2000: 55). Pengelolaan sumber memiliki arti
penting karena mengatur pengendalian akses. Pengertian sumber dapat mencakup, personel
keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas dan sumber pembelajaran. Sumber pembelajaran
mencakup semua teknologi yang telah dijelaskan pada kawasan pengembangan. Efektivitas
biaya dan justifikasi belajar yang efektif merupakan dua karakteristik penting dan pengelolaan
sumber.
Mengelola sumber daya berkaitan erat dengan pengelolaan sistem penyampaian dan
pengelolaan informasi. Pada tahun 1994 definisi sebelumnya, pengelolaan sistem penyampaian
10
dan pengelolaan informasi merupakan bagian pengelolaan yang dilaksanakan oleh kawasan
pengelolaan. Pada definisi terbaru tahun 2004, menyatukan pengelolaan sistem penyampaian dan
pengelolaan informasi menjadi satu bagian dengan kegiatan mengelola sumber daya.
Pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi termasuk di dalamnya kombinasi
dari media dan metode penggunaan yang di gunakan untuk menyajikan informasi pembelajaran
bagi siswa. Contoh dari pengelolaan sistem penyampaian adalah terselenggarakannya pendidikan
jarak jauh di Universitas Terbuka.
Mengelola sumber daya juga mencakup pengelolaan sumber teknologi informasi yang
dipraktekkan untuk memastikan bahwa teknologi infrastruktur organisasi benar disesuaikan
dengan kebutuhan organisasi itu dan tetap up to date dengan biaya yang masuk akal. Sekolah dan
organisasi media center juga membutuhkan tingkat pengelolaan. Koleksi, yang merupakan
komponen utama dari fasilitas, membutuhkan pemantauan terus-menerus dan perlu diperbarui.
Ruang fisik yang sebenarnya harus diatur baik secara fungsional dan menarik. Sumber daya ini
terus-menerus diperbarui dan ditingkatkan sesuai dengan anggaran yang dimiliki oleh organisasi.
11
staf dalam pengembangan profesional berkelanjutan, dan memotivasi staf untuk terlibat dalam
kualitas layanan.
4. Pengelolaan Program
Program adalah misi didorong, memiliki durasi yang lebih besar dan biasanya berisi
beberapa proyek. Proyek didorong oleh spesifikasi, memiliki batas waktu terbatas dan hasil
dalam satu paket, produk atau layanan. Contoh outputproyek meliputi sistem pendidikan
berbasis-komputer, buku dan laporan evaluasi. Proyek memiliki karakteristik seperti biasa
sebagai awal dan titik akhir tertentu, deskripsi dari hasil yang diharapkan dan spesifikasi untuk
produk deliverable. (Branson, 1996, hal 303)7
Terkadang sulit untuk membedakan antara mengelola proyek dan mengelola program.
Program didorong oleh misi, memiliki jangka waktu lebih lama, bersifat luas dan biasanya
mengandung beberapa proyek. Proyek didorong oleh spesifikasi, memiliki batas waktu terbatas,
dan menghasilkan suatu produk, kemasan, atau jasa. Mengelola proyek melibatkan usaha jangka
pendek tanpa otoritas jangka panjang, sementara mengelola program merupakan usaha jangka
panjang dan berkelanjutan untuk menghasilkan tujuan organisasi.
Didalam pengelolaan program seorang manajer harus harus bisa melakukan evaluasi. Hai
ini diperlukan untuk memastikan bahwa program telah terlaksana dengan baik, sesuai dengan
biaya dan spesifikasi yang telah ditentukan. Melalui kegiatan evaluasi dapat diperoleh laporan
kemajuan dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi saat implementasi pengelolaan. Dengan
demikian evaluasi turut membantu dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat saat proses
perencanaan selanjutnya.8
12
ikut mewarnai kehidupan bangsa ini baik masa sebelum penjajahan bahkan setelah Indonesia
merdeka.
Kecenderungan terhadap peningkatan dan pengelolaan kualitas dari dunia industri
nampaknya akan menyebar ke dunia pendidikan. Jikademikian, maka hal itu akan membawa
dampak pada kawasan pengelolaan.Sintesa dari difusi atau pemisahan inovasi, teknologi kinerja
danpengelolaan kualitas dapat menjadi alat yang ampuh untuk perubahanorganisasi. Mengurangi
hal ini akan menjadi tantangan bagi para pengelolauntuk menggunakan sumber-sumber yang ada
sekarang secara lebih baik. Integrasi antar sitem informasi dan pengelolaan akan berkembang
dan berpengaruh terhadap Teknologi Pembelajaran dalam pengertian bahwa pengambilan
keputusan pengelolaan akan menjadi semakin bergantung pada komputerisasi informasi.9
Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah, maupun para pakar pendidikan untuk
peningkatan mutu pendidikan tak terkecuali Pendidikan Islam sudah dilakukan sejak lama
namun hasil yang dicapai belumlah maksimal. Upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan masih
bersifat parsial, terkotak-kotak dan tidak komprehensif. Sehingga wajar apabila output peserta
didik dari pendidikan Islam kurang memberikan hasil yang maksimal baik terhadap peserta
didik, orang tua, maupun masyarakat.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan ini maka teknologi pendidikan dalam pendidikan
Islam juga diterapkan, agar dapat mendukung pendidikan Islam itu sendiri. Penggunanaan
teknologi dalam praktek pendidikan Islam harus juga melihat situasi dan kondisi dimana
teknologi pendidikan itu akan digunakan dalam praktek pendidikan Islam.
Jangan salah mengartikan bahwa teknologi pendidikan tidak hanya berhubungan dengan
peralatan teknik dan media yang dipakai dalam pendidikan, seperti: overhead, projector, televise,
slide projector, audio tape, rekaman video dan sebagainya. Teknologi pendidikan memiliki arti
yang lebih luas dari penjelasan di atas, teknologi pendidikan dapat didefinisikan pengembangan,
penerapan dan evaluasi sistem, teknik dan alat untuk tujuan meningkatkan proses belajar
mengajar bagi manusia. Jadi dalam prakteknya teknologi pendidikan dalam pendidikan bukan
hanya penggunaan alat-alat elektronik dalam pembelajaran di kelas tetapi di luar itu teknologi
pendidikan juga memiliki peran penting. Misalnya dalam prakteknya teknologi pendidikan
dalam pendidikan Islam, perumusan tujuan pendidikan didasarkan pada nilai-nilai keIslaman
dengan memberi pengaruh kepada penampilan, sikap, tingkah laku dan amalnya sehingga
9
Barbara B. Seels dan Rita C. Richey, Teknologi Pembelajaran Definisi dan Kawasannya, Jakarta:
Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta, 1994, hal.
13
menghasilkan akhlaq yang baik. Akhlaq ini perlu dan harus dilatih melalui latihan membaca dan
mengkaji al-Qur’an, salat malam, saum (puasa) sunnah. Selain itu latihan akan menghantarkan
dirinya memiliki kebiasaan yang akhirnya menjadi gaya hidup sehari-hari. Proses penetapan
tujuan untuk menghasilkan akhlak yang baik sampai proses untuk membentuk dan melatih
akhlak tersebut merupakan proses dalam teknologi pendidikan. Dengan adanya teknologi
pendidikan, akan muncul kecenderungan-kecenderungan, sebagai berikut
1. Terjadinya arah gradual ke arah pendekatan belajar yang lebih berpusat terhadap peserta
didik (student centered approach learning). Perubahan ini ditandai oleh semakin
bertambahnya penggunaan media belajar yang diindividualisasikan.
2. Pertambahan secara eksplosif penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara
praktis dalam semua aspek pendidikan.
Hasil penelitian secara nyata membuktikan bahwa penggunaan alat bantu sangat
membantu aktifitas proses belajar mengajar di kelas, terutama peningkatan prestasi belajar siswa.
Pemanfaatan teknologi pendidikan sangat diperlukan dalam rangka pengembangan kemajuan
pendidikan nasional. Karena penggunaan teknologi pendidikan melalui pendekatan ilmiah,
sistematis dan rasional dengan demikian tujuan pendidikan akan berjalan secara efektif dan
efisien. Aplikasi teknologi pendidikan sangat relevan bagi pengelolaan pendidikan pada
umumnya dan kegiatan belajar mengajar pada khususnya. Aplikasi yang dimaksud adalah yang
tersebut di bawah ini :
1. Teknologi pendidikan memungkinkan adanya perubahan kurikulum, baik strategi,
pengembangan, maupun aplikasinya. Teknologi pendidikan mempunyai fungsi luas, tidak
hanya pada kebutuhan kegiatan belajar mengajar di kelas, melainkan dapat berfungsi sebagai
masukan bagi pembinaan dan pengembangan kurikulum yang dikaji secara ilmiah, logis,
sistematis, dan rasional sesuai dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Teknologi pendidikan menghilangkan, kalaupun tidak secara keseluruhan, pola pengajaran
tradisional. Ia berperan penuh dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, meskipun
sebenarnya dia tidak dapat menggantikan posisi guru secara mutlak. Guru mempunyai
kemampuan yang terbatas dan dengan teknologi pendidikan pulalah keterbatasan itu
tertolong.
3. Teknologi pendidikan membuat pengertian kegiatan belajar menjadi lebih luas, lebih dari
hanya sekedar interaksi guru dengan murid di dalam ruang dan waktu yang sangat terbatas.
14
Teknologi pendidikan dapat dianggap sebagai sumber belajar, dan biasanya memberikan
rangsangan positif dalam proses pendidikan.
4. Aplikasi teknologi pendidikan dapat membuat peran guru berkurang, meskipun teknologi
pendidikan tidak dapat menggantikan peran guru secara penuh. Teknologi pendidikan adalah
guru. Meskipun demikian bagi guru dan murid, teknologi pendidikan memberikan
sumbangan yang sangat positif. Adapun pemanfaatan Teknologi Informasi untuk
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat dikelompokkan ke dalam tiga fungsi,
yaitu :
1) Media Pembelajaran mandiri/klasikal, antara lain pemutaran film dan CD
interaktif, pertama, pemutaran film, guru dapat memilah jenis film yang ada yaitu
film yang bersifat given artinya suatu paket judul film yang telah tersedia dan relevan
dengan pembelajaran pendidikan Agama Islam. Kedua, penggunaan CD interaktif
lebih”Maju” dari pemutaran film, karena siswa dapat melakukan ”interaksi” atau
perlakuan terahdap program yang ditawarkan pada CD, misalnya CD interaktif soal-
jawab Pendidikan Agama Islam dikemas dalam bentuk permainan seperti dalam
”Who want to Be Millionare”. Madrasah/sekolah dalam hal ini guru Pendidikan
Agama Islam harus memiliki koleksi film atau CD
interaktif yang terkait dengan materi Pendidikan Agama Islam interaktif yang
terkait dengan materi Pendidikan Agama Islam sesuai kurikulum yang berlaku
2) Teknologi Informasi yang dimanfaatkan untuk alat bantu pembelajaran yaitu,
pemanfaatan softwere (komputer) untuk pemeblajarn Pendidikan Agama Islam.
Beberapa contoh software pendidikan yang dikelan diantaranya; Computer Assisted
Instruction (CAI) yang umumnya software ini sangat baik untuk keperluan remidial.
Intelligent computer assited learning (ICAL), dapat digunakan untuk material atau
konsep. Computer Assisted Training (CAT), Computer Assisted Design (CAD),
Computer Assisted Media (CAM) dan sebagainya.
3) Teknologi Informasi yang terkait sebagai sumber belajar (learning resurces) dalam
bentuk internet dengan segala komponennya. Materi yang ditampilkan dalam sebauh
eb yang terkait denagn pendidian Agama Islam dapat dilacak terlebih dahulu oleh
guru dan dipraktekkan langsung oleh murid. Maksud pelacakan oleh guru agar materi
atau informasinya relevan dengan tujuan kurikuler PAI.
15
Dalam prakteknya, yakni kegiatan pembelajaran, teknologi juga dapat
memberikan warna dan manfaat dalam pengembangan pendidikan agama Islam. Karena
banyak varian yang digunakan baik berupa teori belajar, memilih kurikulum, memilih
media dan sebagainya. Media sering dikaitkan dengan kata teknologi. Teknologi
merupakan perluasan konsep tentang media, dimana teknologi bukan sekadar benda, alat,
bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen
yang berhubungan dengan penerapan ilmu.
Oleh karenanya, dalam kegiatan pembelajaran agama Islam perlu menggunakan
dan memaksimalkan media pembelajaran yang dapat menunjang terhadap pengembangan
pendidikan agama Islam itu sendiri. Mulai dari pendidik yang harus memahami tentang
agama, materi yang disampaikan, media yang digunakan maupun lingkungan yang ada
harus dapat mengembangkan pendidikan agama Islam.
Dalam hal ini, teknologi sangatlah memberi manfaat besar, yakni mempermudah
siswa dalam menerima pelajaran. Disadari atau tidak, dengan adanya teknologi atau
media dalam kegiatan pembelajaran siswa akan lebih tertarik jika dibandingkan dengan
tidak menggunakan teknologi atau media. Akan tetapi jika pendidik tidak bisa
memanfaatkannya dengan baik, semisal tidak bisa menggunakan atau gagap teknologi,
maka itu akan memberi kesan tersendiri terhadap dirinya.
Manfaat lain dari penggunaan teknologi dalam pembelajaran antara lain:
1. Media teknologi pendidikan membuat pendidikan lebih produktif.
2. Media pendidikan membuat kegiatan pengajaran lebih ilmiah.
3. Media teknologi pendidikan dapat membuat pengajaran lebih powerful.
4. Media pendidikan dapat membuat kegiatan belajar mengajar lebih langsung.
5. Media teknologi pendidikan dapat membuat percepatan pendidikan lebih sebanding.
6. Meningkatkan mutu pendidikan dengan jalan mempercepat pengetahuan (rate of
learning).
7. Memberikan penyajian pendidikan lebih luas.10
Beberapa komponen yang harus ada dalam pendidikan Islam, diantaranya :11
10
http://nurisaariyanto.blogspot.co.id/2014/07/penerapan-teknologi-pendidikan-dalam.html
11
Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2009, hal. 14
16
1. Pendidikan dalam arti mengajarkan segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia, baik terhadap aktivitas jasmaninya, pikiran-pikirannya maupun terhadap
ketajaman dan kelembutan hati nuraninya.
2. Islam dalam arti yang seluas-luasnya sebagai bahan utama dan materi yang amat luas
untuk diajarkan kepada semua manusia baik secara formal sebagai anak didik maupun
pandangan universal bahwa semua manusia adalah murid yang tidak berhenti untuk
belajar sepanjang kehidupannya.
3. Sumber ajaran Islam yang termuat dalam Al Qur’an dan As-Sunah,
ajaran-ajaran Ilahi yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta suri tauladan Nabi
Muhammad SAW yang luar biasa sebagai Nabi dan Rasul yang dijaga perilaku oleh Allah
SWT sehingga terhindar dari kesalahan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
17
Teknologi Pendidikan adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar. Sedangkan teknologi
pembelajaran pai Mengenai masalah definisi teknologi pendidikan tidaklah berbeda dengan
teknologi pembelajaran, yang mana sama – sama berharap akan lebih berhasilnya sebuah proses
pendidikan atau pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
18
Nasution. 2008. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arif AM, Mohammad. 2010. Teknologi Pendidikan. Kediri: STAIN Kediri Press
Eels, B dan Richey, R. 1994. Teknologi Pembelajaran. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta
Barbara B. Seels dan Rita C. Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran Definisi dan
Kawasannya, Jakarta:
Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta.
19